14
Aspek social budaya pada masa nifas

Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

  • Upload
    atecih

  • View
    93

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

Aspek social budaya pada masa nifas

Page 2: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

Apa saja sih hal

hal yang sering

dilakukan ibu

nifas yang

sebenarnya dapat

merugikan

kesehatan???

Page 3: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

1. Pada masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong, daun lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak.

Keuntungan : tidak ada

Kerugian : masa nifas memerlukan makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan bayi tetap sehat hal tersebut diatas dapat menghambat pertumbuhan bayi dan memperlambat proses pemulihan ibu.

Page 4: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

2 ibu hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa garam atau biasa disebut dengan ngayep, dilarang banyak makan dan minum, dan makanan harus disangan / dibakar sebelum dikonsumsi.

Keuntungan: tidak ada

Kerugian:menghambat

penyembuhan luka karena pada dasarnya makanan yang sehat akan mempercepat penyembuhan luka dan dampak positif

dari larangan ini tidak ada .

Page 5: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

3. Pada masa nifas, ibu dilarang tidur siang

Keuntungan: tidak ada

Kerugian: ibu menjadi kurang istirahat

sedangkan pada masa nifas seorang ibu harus cukup istirahat dan

mengurangi kerja berat karena tenaga yang tersedia sangat

bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi

Page 6: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

5. Pada masa nifas, ibu tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.

Kerugian:Hal ini tidak diperlukan karena pada masa nifas, ibu dan bayi yang baru lahir harus periksa

kesehatan sang bayi sekurang-kurangnya 2 kali dalam bulan

pertama yaitu umur 0-7 hari dan 8-30 hari guna pemberian

imunisasi bagi si bayi tersebut

Keuntungan: tidak ada

Page 7: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

Setelah melahirkan ibu dan bayinya harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel

Keuntungan:jika pijatannya benar

maka peredaran darah ibu dan bayi menjadi

lancar

Kerugian : Ibu dan bayi dipijat atau diurut, apabila pijat salah sangat berbahaya karena dapat merusak kandungan sedangkan apabila diberi pilis atau lerongan maupun tape, hal ini dapat merusak kulit bagi yang tidak kuat / menyebabkan alergi pada ibu dan bayi tersebut.

Page 8: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

Pada masa nifas, ibu harus minum abu dari dapur yang dicampur dengan air, kemudian disaring, dicampur garam dan asam lalu diminumkan kepada si ibu supaya ASI banyak.

Kerugian : Abu, garam dan asam merupakan bahan-bahan yang tidak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh ibu menyusui untuk memperbanyak produksi ASI nya,

Keuntungan: tidak ada

Page 9: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

8. Pada masa nifas, ibu tidak diperbolehkan melakukan hubungan intim.

ditinjau dari sisi medis, melakukan hubungan intim memang dilarang karena akan menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula.

Page 10: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

9. IBU HARUS MEMAKAI STAGEN

Keuntungan : Bila rutin memakainya akan memulihkan fisik sang ibu seperti sedia kala sebelum melahirkan.

Kerugian: jika terlalu ketat pemakaian nya akan mengganggu pernafasan.

Page 11: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

Keuntungan :tidak ada

10. Pada masa nifas, ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi

jamu

Kerugian: membuat

feses keras dan BAB tidak

lancar.

Page 12: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

11. Jika ibu bepergian selama nifas, maka harus membawa bawang putih atau gunting kecil, untuk penangkal mahluk halus dan menjaga air susu ibu dari gangguannya.

Faktanya hal ini hanyalah kepercayaan saja. Sama sekali tak ada hubungan antara ASI dengan gunting

ataupun bawang.

Page 13: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

12. Ibu nifas diwajibkan untuk nyanda selama 40 hari

hal ini sama sekali tidak boleh dilakukan karna nyanda dapat menyebabkan peredarah darah di kaki terhambat, kaki menjadi bengkak, mobilisasi tidak berjalan dengan baik.

Page 14: Aspek Social Budaya Pada Masa Nifas

TERIMA KASIH