7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “HUTAMA ABDI HUSADA” IjinPendirianMendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009 Jl. Dr. WahidinSudiroHusodoTelp./Fax: 0355-322738 Tulungagung 66224 Alamat E-mail : [email protected] ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TETANUS LAPORAN KASUS Seorang anak perempuan (nama: Apriani), berumur 3 tahun dirawat yang pertama kali di IRNA WijayaKusuma Rumah Sakit Umum Dr. ISKAK sejak tanggal 30 September 2014. Pasien kiriman IGD RSU Dr. ISKAK, dari heteroanamnesis melalui orang tuanya, didapatkan 7 hari sebelum dirawat pasien panas, sifat panas naik turun dan tidak terlalu tinggi. Setelah 3 hari penderita kejang, kejang di seluruh tubuh dengan durasi + 5 menit dan frekuensi + 10x perhari. Satu hari sebelum dirawat di RSU Dr. ISKAK pasien rewel,tidak bisa tidur telentang dan leher kaku, pasien tetap sadar. Riwayat terlukapisau. Buang air besar, buang air kecil tidak ada keluhan. Riwayat kelahiran Pasien lahir cukup bulan ditolong oleh bidan, langsung menangis, berat badan waktu lahir 2000 gram, panjang badan lupa. Selama hamil ibu pasien tidak ada keluhan dan kontrol ke bidan + 4x, tetapi tidak pernah mendapat suntikan toksoid tetanus; pasien tidak mendapat imunisasi lengkap. Pasien adalah anak ketiga, ibunya sebagai ibu rumah tangga berumur 27 tahun, tamat SD. Ayahnya seorang buruh berusia 30 tahun, tamat SD. Sejak pasien lahir sampai sekarang tinggal di Bengkel. Lingkungan sekitar banyak terpapar kotoran kuda karena transportasi sehari-hari menggunakan dokar. Pemeriksaan fisik Askep Anak

Askep Tetanus Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

te

Citation preview

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUTAMA ABDI HUSADAIjinPendirianMendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. WahidinSudiroHusodoTelp./Fax: 0355-322738Tulungagung 66224Alamat E-mail : [email protected]

ASUHAN KEPERAWATAN ANAKDENGAN TETANUS

LAPORAN KASUSSeorang anak perempuan (nama: Apriani), berumur 3 tahun dirawat yang pertama kali di IRNA WijayaKusuma Rumah Sakit Umum Dr. ISKAK sejak tanggal 30 September 2014. Pasien kiriman IGD RSU Dr. ISKAK, dari heteroanamnesis melalui orang tuanya, didapatkan 7 hari sebelum dirawat pasien panas, sifat panas naik turun dan tidak terlalu tinggi. Setelah 3 hari penderita kejang, kejang di seluruh tubuh dengan durasi + 5 menit dan frekuensi + 10x perhari. Satu hari sebelum dirawat di RSU Dr. ISKAK pasien rewel,tidak bisa tidur telentang dan leher kaku, pasien tetap sadar. Riwayat terlukapisau. Buang air besar, buang air kecil tidak ada keluhan.

Riwayat kelahiran Pasien lahir cukup bulan ditolong oleh bidan, langsung menangis, berat badan waktu lahir 2000 gram, panjang badan lupa. Selama hamil ibu pasien tidak ada keluhan dan kontrol ke bidan + 4x, tetapi tidak pernah mendapat suntikan toksoid tetanus; pasien tidak mendapat imunisasi lengkap. Pasien adalah anak ketiga, ibunya sebagai ibu rumah tangga berumur 27 tahun, tamat SD. Ayahnya seorang buruh berusia 30 tahun, tamat SD. Sejak pasien lahir sampai sekarang tinggal di Bengkel. Lingkungan sekitar banyak terpapar kotoran kuda karena transportasi sehari-hari menggunakan dokar.

Pemeriksaan fisik Saat masuk rumah sakit, pasien tampak sakit sedang, sadar (GCS 4 5 6), tidak sesak, tidak sianosis, berat badan 9 kg, suhu 39,80C, pernafasan 27 x/menit, nadi 80 x/menit, tekanan darah 90/60 mmHg. Didapat muka meringis dan spasmus (risus sardonicus), konjungtiva tidak pucat, pupil bulat, refleks pupil positif, isokor. Terdapat trismus, mulut tidak bisa dibuka lebar, gigibersih, telinga kanan tidak ada kelainan, liang telinga kiri hiperemi dan terdapatserumen berupa pus berwarna kuning kental, mengalir keluar liang telinga + 2 cc. Terdapat kaku kuduk, epistotonus, opistotonus, posisi miring ke kiri dengan badan kaku. Bunyi jantung I-II normal, bising dan irama derap tidak ada. Paru vesikuler, ronchi dan mengi tidak ada. Perut kaku, turgor cukup, hati dan limpa sulit dinilai. Bising usus normal, reflek patologis tidak dijumpai, reflekfisiologis (+). Ekstremitas kaku, kulit dan tulang belakang tidak ada kelainan.

Pemeriksaan laboratorium Hb 11,3 g/dl, eritrosit 3,67 juta/l, hematokrit 36,2 vol%, leukosit 8700/l, trombosit 539.103 mm3. Urine dan feces dalam batas normal. Pemeriksaan khusus : DDR (-) dan Widal (-).

Diagnosis kerja Observasi tetanus umum

Penatalaksanaan Pasien diterapi Inj. ATS 10.000 IU/hari/iv; Procain Penicillin 450.000 IU/12 jam/Im; Inj. Diazepam 5 mg/8 jam, bila kejang 5 mg bolus setiap kejang; Paracetamol 1 cth/8 jam/oral; Infus D5% 0,225%; Diit cair 3 x 200 cc. OMA di telinga kiri diterapi denganH2O23% dan dibersihkan. Tiga hari sesudah perawatan pasien masih lemah tapi berangsur-angsur membaik, kejang berkurang. Kemudian terapi dilanjutkan tetapi Diazepam diberikan peroral 3 x 5 mg. Lima hari sesudah perawatan pasien membaik, panas turun, kejang berkurang, badan kaku tidak dijumpai, terapi diberikan Procain Penicillin 450.000 IU/iv dan Diazepam 5 mg/8 jam/oral. Hari ke enam setelah perawatan; pasien sudah bisa jalan, kejang tidak ada, badan kaku tidak dijumpai terapi Diazepam 5 mg/3 jam/oral. Pada tanggal 6 Oktober 2007 pasien pulang dengan baik.

Ruangan: Wijaya KusumaNo. Reg: 663383

Pengkajian diambil tanggal :31 seprtember 2014jam : 10.00

I.IdentitasKlien

Nama / Jenis kelamin: Anak.AAlamat: tulungagungUmur anak: 3 thn Nama ayah : Tn.SPendidikan ayah : SDPekerjaan ayah : BuruhPekerjaan ibu:Ibu rumah tangga Agama : IslamSuku bangsa: -Diagnosamedis: TetanusTanggal masuk RS : 31 september 2014

II. RiwayatKeperawatan

1. Riwayat penyakit1.1. Keluhan utama: panas1.2. Lama keluhan: 7 hari.1.3. Akibat timbulnya keluhan:kejangdurasi 2x sehari1.4. Faktor yang memperberat: anakrewel2. Riwayat penyakit sekarang : pada tgl 20 september 2014 anak diperiksakan di puskesmas dengan keluhan panas setelahdari puskesmas diberikan paracetamol. selama 7 hari panas naik turun pada tgl 30 september 2014 anak panas dan kejang lalu dibawa di UGD Dr. iskak tulungagung jam 10.00 anak dipindah di IRNA Wijaya Kusuma dengan keluhan panas.3. Riwayat keperawatan dahulu : 3.1. Pre natal:ibu rutin memeriksakan di bidan3.2. Natal:anak lahir normal dengan bantuan bidan3.3. Post natal: tali pusar dibersihkan secara sterilLuka / operasi:tidak ada luka / tidak pernah 3.5. Allergi: tidak alergi terhadap apapun3.6.Pola kebiasaan : px adalah anak yang sangat aktif3.7. Tumbuh kembang : - Tengkurap usia: tidak terkaji - Duduk usia:tidak terkaji - Berdiri usia: tidak terkaji - Mengoceh usia:tidak terkaji - Bicara usia: tidak terkaji3.6. RiwayatImunisasi : BCG :1x 1blnHB :- DPT:3x,2,3,4blnMeningitis:- Polio:4x ,1,2,3,4 blnLain lain:-Campak:1x,9bln 4. Riwayatkesehatankeluarga:keluargapxtidakada yang mempunyaipenyakitketurunandanmenular

5. RiwayatPsikososial:anakberinteraksibaikdenganlingkungansekitar 6. Riwayatseksual: jeniskelaminlaki 7. Riwayatkeluarga:keluargatidakada yang memilikipenyakitketurunandanmenular 7.1. Komposisikeluargaterhadap :KeluargaInti:ayah,ibu, anak7.2. LingkunganrumahdanKomunitas:pxtinggaldidesadenganlingkungandanpergaulan yang baik8. Kulturdankepercayaan: jawadan agama islam 9. Fungsidanhubungankeluarga: harmonis10. Polaperilaku yang mempengaruhikesehatan :pxdiajarkanuntukcucitangansebelumdansesudahmakan 11. Persepsikeluargaterhadapanak :anakadalahanugrah yang harusdijagasehinggaketikaanggotakeluarga yang sakitsegeradiobati

III. PemeriksaanfisikAnakdanneonatus 1. Keadaanumum: mukapucat ,pxlemasKesadaran:sadar GCS 456 BB : 9 kgmengalamipenurunan 2kg TB: - LL : - 2. Tanda tanda vital: - Tensi:90/60 MMhgNadi:80x/mntSuhu:39,80C - Pernafasan:27x/mnt 3. Kepaladanwajah - Rambutkepala:penyebaranmerata,tidakrontokbewarnahitam - Bentukkepala:lonjong,ubun-ubunditengah - Ukuran ukurankepala: normal - UUB:- - UUK: -4. Mata: Sklera :putihKonjungtiva:kemerahan5. Telinga: telinga kanan tidak ada kelainan, liang telinga kiri hiperemi dan terdapat serumenberupa pus berwarna kuning kental, mengalir keluar liang telinga + 2 cc. 6. Hidung:tulanghidungnormal,lubanghidungsimetris7. Mulut: mulut tidak bisa dibuka lebar, gigi bersih8. Tenggorokan:nyeritelan9. Leher: posisitrackeanormal,tiroidtidakadaperadangan,tidakadapembesaran 10. Dada:normal 11. Paru paru:suaravesikulersuaratambahanronchi 12. Jantung: pulsasicukup ictus cordis : ICS V 13. Abdoment:adanyeritekan 14. Ginjal: tidakterkaji 15. Genetalia: bersih 16. Exstremits: estermitasatasdanbawahkaku 17. Rektum: bersih 18. Neurologi: tidakterkaji 19. Endokrin: tidakterkaji

IV. PolaKesehatanFungsional

1. Nutrisi / Makan / Minum:3x/hari /5-6 gelas/hari 2. Eliminasi: BAB 1x sehari BAK 2x sehari 3. Istirahatdantidur:9 jam 4. Aktivitasdanlatihan:sa`atdirumahaktifitasdikerjakansendiri

V. PemeriksaanPenunjang :( HasilLaboratoriumdanHasilPemeriksaan Lain ) Hb 11,3 g/dl, eritrosit 3,67 juta/l, hematokrit 36,2 vol%, leukosit 8700/l, trombosit 539.103 mm3. Urine dan feces dalam batas normal. Pemeriksaan khusus : DDR (-) dan Widal (-).

VI. PersepsiKeluargaTerhadapPenyakitAnaknya :

Keluargayakinanaknyaakansegerasembuhsehingga orang tuamengikutitindakan yang diberikanolehrumahsakit

VII. Program Therapie :Pasien diterapi Inj. ATS 10.000 IU/hari/iv; Procain Penicillin 450.000 IU/12 jam/im; Inj. Diazepam 5 mg/8 jam, bila kejang 5 mg bolus setiap kejang; Paracetamol 1 cth/8 jam/oral; Infus D5% 0,225%; Diit cair 3 x 200 cc. OMA di telinga kiri diterapi denganH2O23% dan dibersihkan. Tiga hari sesudah perawatan pasien masih lemah tapi berangsur-angsur membaik, kejang berkurang. Kemudian terapi dilanjutkan tetapi Diazepam diberikan peroral 3 x 5 mg. Lima hari sesudah perawatan pasien membaik, panas turun, kejang berkurang, badan kaku tidak dijumpai, terapi diberikan Procain Penicillin 450.000 IU/iv dan Diazepam 5 mg/8 jam/oral. Hari ke enam setelah perawatan; pasien sudah bisa jalan, kejang tidak ada, badan kaku tidak dijumpai terapi Diazepam 5 mg/3 jam/oral. Pada tanggal 6 Oktober 2007 pasien pulang dengan baik.

VIII. PengkajianTumbuhKembang : * Sebelumsakit: anakbermainaktifdenganibudantemansebaya * Selamasakit: anakbadrest

Askep Anak