5
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OTITIS MEDIA A. Pengertian Otitis media akut merupakan penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak, lebih sering terjadi pada musim dingin dan terutama pada anak yang tinggal didaerah industri, infeksi telinga tengah disebabkan oleh mikroorganisme yaitu : stapilokokus, streptokokus, pneumokokus, dan hemopilus influenza. B. Patofisiologi Mukosa yang melapisi tuba Eustachius, telinga tengah dan sel mastoid mengalami peradangan akut. Mukopus berkumpul didalam telinga tengah. Tekanan dalam telinga tengah makin meningkat, gendang telinga meradang, menonjol dan kemudian pecah pada bagian tengah yang disebabkan oleh nekrotis, kemudian mukopus keluar ketelinga luar. C. Patofisiologi Ada celah / liang tengah yang pneumatisasinya terhalang. Diduga tuba eustachius tidak berhasil membuka secukupnya sehingga tekanan udara diruang kedua sisi gendang telinga tengah lebih rendah daripada udara telinga luar. Otitis media yang berulang akan menghancurkan pars tensa dan tulang pendengaran, luasnya kerusakan tergantung dari berat dan seringnya penyakit kambuh. Prosessus longus inkus menderita paling dini karena aliran darah kedaerah ini berkurang.

Askep Otitis Media

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Otitis Media

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OTITIS MEDIA

A. Pengertian

Otitis media akut merupakan penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak, lebih

sering terjadi pada musim dingin dan terutama pada anak yang tinggal didaerah industri,

infeksi telinga tengah disebabkan oleh mikroorganisme yaitu : stapilokokus,

streptokokus, pneumokokus, dan hemopilus influenza.

B. Patofisiologi

Mukosa yang melapisi tuba Eustachius, telinga tengah dan sel mastoid mengalami

peradangan akut. Mukopus berkumpul didalam telinga tengah. Tekanan dalam telinga

tengah makin meningkat, gendang telinga meradang, menonjol dan kemudian pecah pada

bagian tengah yang disebabkan oleh nekrotis, kemudian mukopus keluar ketelinga luar.

C. Patofisiologi

Ada celah / liang tengah yang pneumatisasinya terhalang. Diduga tuba eustachius tidak

berhasil membuka secukupnya sehingga tekanan udara diruang kedua sisi gendang

telinga tengah lebih rendah daripada udara telinga luar. Otitis media yang berulang akan

menghancurkan pars tensa dan tulang pendengaran, luasnya kerusakan tergantung dari

berat dan seringnya penyakit kambuh. Prosessus longus inkus menderita paling dini

karena aliran darah kedaerah ini berkurang. Infeksi sekunder oleh bakteria dari liang

telinga luar menyebabkan keluarnya cairan yang menetap.

D. Tanda Dan Gejala

Otitis Media Akut ditandai oleh :

1. Infeksi oleh mikroorganisme.

2. Terasa penuh dalam telinga, sakit, hilang pendengaran.

Otitis Media Kronis ditandai oleh :

1. Peradangan kronis pada telinga tengah, otitis media berlanjut.

2. Tuli, kadang-kadang sakit, pusing.

3. Tekanan negatif ditelinga tengah.

4. Tersumbatnya Eustachius.

5. Udara keruang tengah terhambat.

Page 2: Askep Otitis Media

E. Pemeriksaan Diagnostik

Melakukan uji reaksi penderita untuk mengukur dan menentukan lokasi ketulian. -

Melakukan uji reaksi penderita terhadap suara percakapan dengan : uji weber, rinne test,

pem. Audiogram, pem radiologi.

F. Pengobatan

Biasanya akan sembuh dengan pengobatan yang efektif dan telinga tengah kembali pada

bentuk dan fungsi normal. Tetapi kadang-kadang peradangan berlangsung dan diikuti

dengan komplikasi. Otitis media kronis merupakan peradangan pada liang telinga tengah,

terjadi berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN OTITIS MEDIA

A. Pengkajian :

1. Riwayat kesehatan sekarang, kapan keluhan mulai berkembang, bagaimana

terjadinya, apakah secara tiba-tiba atau berangsur-angsur, apa tindakan yang

dilakukan untuk mengurangi keluhan, obat apa yang digunakan, adakah keluhan

seperti pilek dan batuk.

2. Riwayat kesehatan masa lalu. Apakah ada kebiasaan berenang, apakah pernah

menderita gangguan pendengaran (kapan, berapa lama, pengobatan apa yang

dilakukan, bagaimana kebiasaan membersihkan telinga, keadaan lingkungan

tenan, daerah industri, daerah polusi), apakah riwayat pada anggota keluarga.

3. Pemeliharaan fisik.

a) Inspeksi :

keadaan umum.

adakah cairan yang keluar dari telinga.

bagaimana warna, bau, jumlah.

apakah ada tanda-tanda radang.

B. Diagnosa Keperawatan :

Berdasarkan pada pengkajian data dan analisa data dapat ditegakan beberapa diagnosa

keperawatan baik aktual maupun potensial yang meliputi :

Page 3: Askep Otitis Media

1. Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan sakit dan demam oleh karena proses

penyakit.

2. Perubahan persepsi terhadap rangsang sehubungan dengan hilangnya

pendengaran. 3). Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pelaksanaan

perawatan di rumah. 4). Potensial terjadinya kecelakaan sehubungan dengan

hilangnya pendengaran.

C. Perencanaan :

1. Diagnosa 1.

Tujuan :

mengatasi rasa nyeri.

mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.

Sasaran :

pasien tidak mengeluh sakit.

pasien dapat beristirahat dengan cukup.

suhu tubuh dalam batas normal.

Tindakan :

pasien istirahat ditempat tidur.

memberikan obat-obatan seperti analgesik, anti piretik dan antibiotik

sesuai dengan program dokter.

memberikan pengobatan lokal seperti tetes telinga.

melakukan irigasi telinga untuk mengeluarkan kotoran dalam telinga.

2. Diagnosa 2 :

Tujuan :

Pasien dapat mengidentifikasi dan mengetahui faktor-faktor penyebab

kelainan.

Sasaran :

Pasien dapat mengantisipasi rangsang dari luar dan dapat bekerjasama.

Tindakan :

mengkaji ketajaman pendengaran.

perlihatkan pada gambar yang menunjukan letak kelainan.

berdiri didepan pasien agar dapat dilihat.

Page 4: Askep Otitis Media

berbicara perlahan dan jelas.

menjelaskan seluruh prosedur dan rencana perawatan.

menciptakan ketenangan lingkungan pada pasien dengan cara mengurangi

aktivitas dikamar pasien, menyediakan tempat tidur yang nyaman.