85
 ASFIKSIA NEONATORUM dan HIPERBILIRUBINEMIA Pembimbing: dr. Jhonny Silitonga SpA

ASFIKSIA NEONATORUM-ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saatlahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia danasidosis(IDAI, 2004). Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan danteratur segera setelah lahir(WHO, 1999). Asfiksia neonatorum dapat terjadi selama kehamilan, pada proses persalinan danmelahirkan atau periode segera setelah lahir. Janin sangat bergantung pada pertukaranplasenta untuk oksigen, asupan nutrisi dan pembuangan produk sisa sehingga gangguan padaaliran darah umbilikal maupun plasental hampir selalu akan menyebabkan asfiksia

Citation preview

  • ASFIKSIA NEONATORUMdanHIPERBILIRUBINEMIA

    Pembimbing:dr. Jhonny Silitonga SpA

  • DEFINISIKegagalan bernafas secara spontan, tidak teratur dan tidak adekuat segera setelah lahir

  • ETIOLOGIFAKTOR IBUHIPOKSIA IBUGANGGUAN ALIRAN DARAH UTERUSGANGGUAN KONTRAKSI UTERUS HIPOTENSI MENDADAK PADA IBU KARENA PERDARAHAN HIPERTENSI KARENA PENYAKIT, EKLAMPSIA, DLL. FAKTOR PLASENTAFAKTOR FETUSFAKTOR NEONATUSPEMAKAIAN OBAT ANESTESI / ANALGETIKA BERLEBIHAN PADA IBU TRAUMA YANG TERJADI PADA PERSALINAN KELAINAN KONGENITAL PADA BAYI

  • PATOFISIOLOGIAPNEU PRIMERPERIODE APNEU DAN PENURUNAN FREKUENSI JANTUNG, DIIKUTI USAHA BERNAFAS (GASPING) DAN PERNAFASAN TERATUR

    APNEU SEKUNDERPADA PENDERITA ASFIKSIA BERAT, DIMANA USAHA UNTUK BERNAFAS TIDAK TERLIHAT DAN LANGSUNG DIIKUTI PERIODE APNEU KEDUA.

  • PATOFISIOLOGI (2) Pada saat bayi dilahirkan, alveoli diisi dengan cairan paru-paru janin. Cairan tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru bayi baru lahir. Dalam kondisi demikian, paru-paru memerlukan tekanan yang cukup besar untuk mengeluarkan cairan tersebut agar alveoli dapat berkembang untuk pertama kalinya. Untuk mengembangkan paru-paru, upaya pernafasan pertama memerlukan tekanan 2 sampai 3 kali lebih tinggi daripada tekanan untuk pernafasan berikutnya agar berhasil.

  • PEMBAGIAN ASFIKSIA Vigorus baby Skor Apgar = 7 10 MildModerate asphyxia (asfiksia sedang) Skor Apgar 4 6

    Asfiksia Berat Skor Apgar 0-3

  • SETIAP KRITERIA DI BERI ANGKA TERTENTU DAN PENILAIAN ITU SEKARANG LAZIM DISEBUT SKOR APGAR.

  • PENATALAKSANAANTujuan utama mengatasi asfiksia ialah untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa (sekuele) yang mungkin timbul di kemudian hari. Tindakan yang dikerjakan pada bayi lazim disebut resusitasi bayi baru lahir dengan memberikan ventilasi yang adekuat dan pemberian oksigen yang cukup

  • KomplikasiEdema otakAnuria atau oliguriaHiperbilirubinemia, enterokolikans netrotikansKejang, Koma

  • PrognosisAsfiksia Ringan :Tergantung pada kecepatan penatalaksanaan.

    Asfiksia Berat: dapat terjadi kematian atau kelainan saraf pada hari-hari pertama.

  • HIPERBILIRUBINEMIADefinisi :Ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan.

  • Ikterus pada bayi baru lahirFisiologis (25 50 %) pada NCB, lebih tinggi lagi pada NKBBatas kadar bilirubin tertinggi adalah 5 6 mg/dl (pada hari ke 2 3) dan akan menurun pada minggu lBiasanya kadar bilirubin tidak > 10 mg/dL pada NKB dan tidak > 12,5 mg/dL pada NCB

  • METABOLISME BILIRUBINFeHbGlobinERITROSITSumber lainBiliverdinBilirubin

    Bilirubun Indirect

    AmbilanProtein yProtein zGLUKORONILTRANSFERASEKonjugasi

    Bilirubin direct

    UsusSiklus Entero HepatikHidrolisisBilirubin(B Glukoronil Transferase)

    Urobilinogen

    Sterkobilin

  • Metabolisme pada janin dan neonatusPATOFISIOLOGI : Penambahan beban bilirubin pada sel heparPenghancuran eritrosit Produksi eritrosit Memendeknya umur etrisosit siklus enterohepatikAnoksia / hipoksiaDefiensi G-6-PD

  • FAKTOR RESIKO HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI BARU LAHIRFAKTOR IBU :Inkompabilitas rhesus, ABOASIObat-obatan : diazepam (valium),oxytocin (pitocin)Suku bangsa ASIA & AMERIKAPenyakit dalam kehamilan ( Diabetes Gestasional)

  • FAKTOR JANIN :Trauma lahirObat-obatan : Acetyl SulfisoxasolInfeksi TORCHPemberian makanan yang tidak teraturPolisitemiaPrematuritas

  • ETIOLOGIProduksi berlebihGangguan uptake dan konjugasi heparGangguan transportasiGangguan dalam ekskresi

  • HIPERBILIRUBINEMIA ( Monintja dkk, 1981)Ikterus terjadi dalam 24 jam lPeningkatan konsentrasi bilirubin 5% atau lebih setiap 24 jamKonsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg% pada NKB dan 12,5 mg% pada NCBIkterus disertai proses hemolisis (inkompabilitas darah, defisiensi Enzim G-6-PD dan sepsis)

  • Ikterus disertai keadaan berikut :BBL < 2000 gramMasa gestasi < 36 mingguAsfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernapasanInfeksiTrauma lahir pada kepalaHipoglikemia, hiperkarbiaHiperosmolalitas darah

  • Pendekatan menentukan kemungkinan penyebab (Hepar & Yoon (1974)

    Ikterus dalam 24 jam l :Inkompabilitas darah Rh, ABO, atau golongan yang lainInfeksi intraurine oleh (virus, toksoplasma, lues,kadang bakteriKadang kadang defisiensi G-6-PD

  • Ikterus timbul 24-72 jam setelah lahir :Biasanya ikterus fisiologisAda kemungkinan inkompabilitas darah ABO dan Rh atau golongan lainDefisiensi G-6-PDPolisitemiaHemolisis darah tertutup HipoksiaSferositosis, elipesitosisDehidrasi asidosisDefisiensi enzim eritrosit lainnya

  • Ikterus yang timbul setelah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama :Biasanya karena infeksi (sepsis)Dehidrasi asidosisDefisiensi enzim G-6-PDPengaruh obatSindrom Criggler NajjarSindrom Gilbert

  • Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya :Biasanya karena obstruksiHipotiroidismeBreasty milk jaundiceInfeksiNeonatal hepatitisGalaktosemia

  • Perkiraan kadar bilirubin menurut Kramer dengan daerah ikterusDerajat ikterus :I Kadar bilirubin 6 mg/dlII Kadar bilirubin 9 mg/dlIII Kadar bilirubin 12 mg/dlIV Kadar bilirubin 15 mg/dlV Kadar bilirubin > 15 mg/dl

  • Ikterus yang kemungkinan jadi patologis :Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertamaIkterus dengan kadar bilirubin melebihi 12,5 mg% pada NCB dan 10 mg% pada NKBIkterus dengan peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg%/ hariIkterus menetap sesudah 2 minggu lIkterus yang mempunyai hubungan dengan proses hemolitik, infeksi atau keadaan patologis lain yang telah diketahuiKadar bilirubin direk melebihi 1 mg%

  • Mengatasi HiperbilirubinemiaMempercepat proses konjugasi misalnya dengan pemberian FenobarbitalMemberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi contohnya pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang bebasMelakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi

  • CASE

  • IDENTITASNama : Bayi Ny. HeppyTanggal Lahir : 10-05-2005Jenis Kelamin : PerempuanAlamat : Pondok Timur Rt 03/02 Bekasi Agama : Islam

  • ORANG TUAAyahNama: Tn. A Umur: 34 TahunSuku Bangsa:Jawa Alamat:Pondok Timur Rt 03/02 BekasiAgama: Islam Pendidikan: S1Pekerjaan : WiraswastaPenghasilan: Rp 1.000.000,-/bulan

  • ORANG TUAIbuNama: Ny. H Umur: 32 tahun Suku Bangsa: Jawa Alamat: Pondok Timur Rt 03/02 Bekasi Agama: Islam Pendidikan: D3Pekerjaan: KaryawanPenghasilan: Rp 1.000.000 / bulan

  • RIWAYAT PENYAKITKeluhan Utama : Tidak ada usaha nafasKeluhan Tambahan : Bayi kebiruan

  • RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT 1 / 2 jam yang lalu (pkl 08.35) lahir bayi wanita secara seksio cesarea, dari seorang ibu G2P1A0 hamil 38 minggu atas indikasi CPD dan bekas seksio 1x, di tolong oleh dokter di RSU - FKUKI. Pada waktu lahir bayi tidak lansung menangis, AS 3 / 6 gerakan bayi sedikit, seluruh tubuh pucat kebiruan, usaha bernafas tidak ada, frekuensi jantung kurang dari 100 X / menit, terdapat lilitan tali pusat kencang dua kali, dilakukan pembersihan jalan napas, kemudian dilakukan rangsangan taktil respon (-) dilakukan VTP selama 30 dtk respon (-) VTP lagi 30 dtk kompresi jantung luar HR < 100 x / mnt intubasi VTP respon (+), HR > 100 x / mnt.

  • RIWAYAT PERJALANAN PENYAKITPada massa kehamilan ibu kontrol kehamilan 5 kali yaitu pada trimester I 1 x periksa, trimester II 2x, dan trimester III 2x. Selama kehamilan Ibu cukup mengkonsumsi makanan bergizi. Ibu juga tidak menkonsumsi obat obatan dan jamu jamuan. Riwayat merokok disangkal, penyakit Asma, jantung, diabetes, hipertensi, hepatitis, selama kehamilan disangkal.

  • RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRANKEHAMILAN Perawatan Antenatal : Teratur, ke klinik bidan oleh bidan Trimester I : 1x / Bulan, Trimester II : 2x / Bulan, Trimester III : 2x / bulanPenyakit Kehamilan : Disangkal

  • RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRANKELAHIRANTempat kelahiran : RSU FKUKIPenolong Persalinan : DokterCara persalinan : Seksio sesareaMasa gestasi : 38 mingguKeadaan Bayi : - berat badan lahir : 4200 gr - panjang badan lahir : 48 cm - lingkar kepala : 36 cm - Tidak langsung menangis - nilai APGAR : 3 / 6 - kelainan bawaan : tidak ada

  • Kriteria neurologis menurut Dubowitz:sikap : 3jendela sendi pergeangan tangan: 2dorsofleksi kaki: 3rekoil lengan : 2rekoil tungkai : 1sudut poplitea: 3gerakan tumit kekuping : 3tanda skarf : 2tonus otot leher: 3suspensi ventral : 4 +26

  • Karakteristik eksternal menurut Dubowitz:edema : 2jaringan kulit: 3warna kulit: 2keburaman kulit: 3lanugo: 2guratan telapak kaki: 3perkembangan puting susu: 2besarnya payudara: 2bentuk telinga: 2elastisitas daun telinga : 2genitalia : 1 +24

  • RIWAYAT KELUARGA

    Corak Reproduksi

  • DATA KELUARGAPerkawinan : 1Umur saat menikah : Ayah (30thn) Ibu (28thn)Konsanguitas : Tidak adaKeadaan kesehatan : Sehat Riwayat penyakit pada anggota keluarga lain/orang lain serumah : Disangkal

  • DATA PERUMAHANKepemilikan rumah : milik sendiriKeadaan rumah : Lantai semen, ventilasi kurang, dinding papan, kamar mandi di luar (wc umum)Keadaan lingkungan : Perumahan padat, jarak antar rumah berdekatan, aliran got kurang lancar

  • PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN UMUMKeadaan umum : Tampak sakit beratKesadaran : Tidak Menangis Frekuensi pernapasan : 0 x/mnt adekuatFrekuensi jantung : < 100 x/mnt (reguler, tdk adekuat)Suhu tubuh : 36 C (rektal)

  • DATA ANTROPOMETRIBerat badan : 4200 GramPanjang badan : 48 cmLingkar kepala : 36 cm

  • PEMERIKSAAN SISTEMKepalaBentuk dan ukuran: Simetris, bulat, mesosefali, UUB belum menutup, Kaput suksadenum (-), Sefal hematom (-)Rambut dan kulit kepala : Pertumbuhan rambut merata, tidak mudah dicabut

  • PEMERIKSAAN SISTEMMata: Kelopak mata , konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikHidung: Biasa, Mukosa tidak hiperemis, cavum nasi lapang, concha nasalis tidak hipertrofi, sekret -/-, pernafasan cuping hidung (-)

  • PEMERIKSAAN SISTEMTelinga : Daun telinga biasa, Lubang telinga lapang, sekret -/-Bibir : Lembab, sianosis sirkum oral(+)Gigi geligi : Belum tumbuh gigi

  • PEMERIKSAAN SISTEMMulut: Lembab, sianosis sirkum oral (+) Leher: Trakea di tengah, KGB tidak teraba membesar

  • PEMERIKSAAN SISTEMThoraks: Paru-paruInspeksi : Pergerakan dinding dada (-), retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal (-)Palpasi : Stem fremitus (-) Auskultasi : Bunyi nafas dasar (-)

  • PEMERIKSAAN SISTEMJantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC IV garis midclavicula kiri Auskultasi : BJ I, II murni, murmur(-), gallop(-)

  • PEMERIKSAAN SISTEMAbdomen : Inspeksi : Datar, retraksi epigastrium (-), perawatan tali pusat (+)Auskultasi : Bising usus (+) N 3x/menitPalpasi : LemasPerkusi : Tympani Anus dan rektum : Dalam batas normal Genitalia : Perempuan, labia mayor menutupi labia minor

  • PEMERIKSAAN SISTEMAnggota gerak : Akral dingin, sianosis (+), Deformitas -/-Tulang belakang : Kifosis(-), lordosis(-), skoliosis(-) Kulit : kuning (-)

  • PEMERIKSAAN SISTEMRambut : Rambut aksila dan pubis belum tumbuh Reflek : Moro (-) lemah, Hisap (-), Rooting (-),Genggam (-)

  • RESUMEPasien seorang Bayi perempuan umur 1 / 2 jam, BB : 4200 gr, PB : 48 cm datang ke RS FKUKI dengan keluhan utama : Tidak ada usaha napas dan keluhan tambahan : bayi biru

  • RESUMEDari pemeriksaan fisik didapatkan :Keadaan umum: Tampak sakit beratKesadaran: Tidak menangis Frekuensi Jantung : < 100 x/mnt (regular , tidak adekuat)Frekuensi pernapasan: 0 x/mnt

  • RESUMEMata : Dalam batas normalMulut : Dalam batas normal Thoraks : Inspeksi : Pergerakan dinding dada (-), retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal (-) Palpasi : Stem fremitus (-) Auskultasi : BND (-)Jantung : Dalam batas normalAbdomen : Dalam batas normal Kulit : Turgor cukup

  • PEMERIKSAAN LABPEMERIKSAAN LABORATORIUMDarah tepi: Hb : 19,7g/%, Leuko :17400/l, Ht : 59 %, Trombosit : 116.000/LGula darah sewaktu : 49 mg/dlAGD : pH:7,29, PCO2:41,1 mmHg, PO2: 72,0 mmHg, Sat O2:91,5%,[ ]O2:19,3 vol%, BE:-6,8 mmol/L, BB:41,1mmol/L, HCO3 : 19,3mmol/L

  • DIAGNOSISDIAGNOSIS KERJA - NCB-BMK - Asfiksia berat

  • ANJURAN PEMERIKSAAN LENGKAPAGDPROGNOSISAd Vitam: Dubia Ad malamAd Sanationum:: Dubia ad malamAd Fungsionam: Dubia ad malam

  • PENATALAKSANAANRawat perina (inkubator)Diet : TMOO2 Nasal 2 ltr/mntCIV :D 10% 10 tts/mnt (mikro) MM/: - Kalfoxim 2 x 200 mg (IV) - Oradexon 3 x 0,3 mg (IV) - vit K 1 x 1 mg (im)

  • SOAP 10/05/2005 (3 jam)S: Sianosis (-), sesak (-)O:KU: Tampak sakit sedang Kes : komposmentis (menangis kuat)HR:144 x/mnt ( reguler, adekuat)RR:64 x/mnt ( reguler, adekuat ) S:37oC (rectal)

  • Kepala : Bulat,mesocepali , UUB Belum Menutup, Kaput Suksadenum(-)Mata : konjungtiva tidak anemik, sklera tidak ikterikHidung : Lapang, Sekret - /-,pernapasan cuping hidung (-)Telinga : Lapang, Sekret -/- Mulut : Mukosa bibir lembab Sianosis sirkum oral (-)

  • Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stemfremitus kanan = kiriA :Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronhki -/-, Wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)Abdomen :I:DatarA : BU (+) 3x/mntPa : Lemas

  • Ekstremitas : akral dingin, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    A : - NCB BMK - Asfiksia berat dalam perbaikan

    P : - rawat perina (inkubator) - Diet : TMO - O2 Nasal 2 LPM - CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro) - MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV) - Oradexon 3 x 0,3 mg (IV) - Vit K 1 x 1 mg (IM)

  • SOAP 11/05/2005 S: Sianosis (-), sesak (-) O:KU : tampak sakit sedang Kes: komposmentis (menangis kuat) HR:132 x/mnt ( reguler, adekuat)RR: 48 x/mnt ( reguler, adekuat ) S:37oC (rectal)

  • Kepala : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalMulut : - Mukosa bibir lembab, - Sianosis sirkum oral (-) Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stem fremitus kanan =kiriA : Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen :I : DatarA : BU (+) 3x/mntPa : Lemas Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    Lab AGD : pH:7,37, PCO2:31,5 mmHg, PO2: 81,1 mmHg, Sat O2:95,2%, [ ]O2:20,1 vol%, BE:-6,1 mmol/L, BB:41,8mmol/L, HCO3 : 17,9 mmol/LFoto Thoraks : kesan broncopneumonia

    A : - NCB BMK - Asfiksia berat dalam perbaikan

    P : - rawat perina (inkubator) - Diet : TMO - O2 Nasal 2 LPM - CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro) - MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV) - Oradexon 3 x 0,3 mg (IV) - Vit K 1 x 1 mg (IM)

  • SOAP 12/05/2005 S:Bayi kuning O:KU : Tampak sakit sedang Kes: komposmentis (menangis kuat) HR : 110 x/mnt ( reguler, adekuat)RR : 44 x/mnt ( reguler, adekuat)S : 36,3o C (rectal)

  • Kepala : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalMulut : - Mukosa bibir lembab, - Sianosis sirkum oral (-) Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stem fremitus kanan = kiriA : Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen :I :DatarA : BU (+) N 4x/mntPa : Lemas Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    Lab : Bilirubin total :13,7 mg/dl

    A : - NCB BMK - Hiperbilirubinemia

    P : - rawat perina (inkubator) - Diet : TMO - O2 Nasal 2 LPM - CIV : D 10 % 10 tts/mnt (mikro) - MM / :- Kalfoxim 2 x 200 mg (IV) - Oradexon 3 x 0,3 mg (IV) - Vit K 1 x 1 mg (IM) - Questran 4 x 1/6 sachet (po)

  • SOAP 13/05/05 S:Bayi kuningO:KU : Tampak sakit ringanKes: komposmentis (menangis kuat) HR : 120 x/mnt ( reguler, adekuat) RR : 44 x/mnt ( reguler, adekuat) S : 36,4oC (rectal)

  • Kepala : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalMulut : - Mukosa bibir lembab, - Sianosis sirkum oral (-) Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stem fremitus kanan =kiriA : Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen :I:DatarA : BU (+) N 4x/mntPa : Lemas Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    A : - NCB BMK - Hiperbilirubinemia

    P : - Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc - Blue light - MM / :- Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po) - Cefspan 2 x 10 mg (po)

  • SOAP 14/05/05 S:Bayi kuningO:KU : Tampak sakit ringanKes: komposmentis (menangis kuat) HR : 128 x/mnt ( reguler, adekuat)RR: 30 x/mnt ( reguler, adekuat) S : 37oC (rectal)

  • Kepala : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalMulut : - Mukosa bibir lembab, - Sianosis sirkum oral (-) Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stem fremitus kanan =kiriA : Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen :I: DatarA : BU (+) N 4x/mntPa : Lemas Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    Lab : Bilirubin total :14,4 mg/dl

    A : - NCB BMK - Hiperbilirubinemia

    P : - Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc - Blue light - MM / : - Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po) - Cefspan 2 x 10 mg (po)

  • SOAP 15/05/05 S:Bayi kuningO:KU : Tampak sakit ringan Kes: komposmentis(menangis kuat) HR : 120 x/mnt (reguler) RR : 30 x/mnt S : 36,6oC(rectal)

  • Kepala : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalMulut : - Mukosa bibir lembab, - Sianosis sirkum oral (-) Thoraks : I : Pergerakan dinding dada simetrisP : Stem fremitus kanan =kiriA : Bunyi Nafas Dasar Bronkovesikuler, Ronki -/- ,wheezing -/-, BJ I,II murni, murmur (-), gallop (-)

  • Abdomen :I: DatarA : BU (+) N 4x/mntPa : Lemas Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capillary refill < 2 dtkRelek : Moro (+), Hisap (+), Rooting (+), Genggam (+)

    Lab : Bilirubin total :13,7 mg/dl

    A : - NCB BMK - Hiperbilirubinemia

    P : - Diet ASI atau PASI 8 x 80 cc - Blue light - MM / : - Questran 4 x 1/6 sachet (po)10 mg (po) - Cefspan 2 x 10 mg (po)

  • Analisa KasusPada pasien ini (By. Ny. Heppy) Diagnosis awal NCB BMK + Asfiksia beratD/ berdasarkan :Klasifikasi neonatus menurut BATTAGLIA & LUBBCHENCO (1967), dengan : - Masa gestasi 38 minggu - BBL 4200 gram Akan didiagnosis : NCB BMK

  • Asfiksia berat nilai APGAR : 3 / 6 (1 mnt sesudah lahir lengkap) - frekuensi jantung < 100 x/mnt - usaha bernafas tidak ada - tonus otot ekstremitas fleksi sedikit - reflek gerakan sedikit - warna biru pucat (5 mnt sesudah lahir lengkap) - frekuensi jantung > 100 x/mnt - usaha bernafas lambat - tonus otot ekstremitas fleksi sedikit - reflek gerakan sedikit - warna tubuh kemerahan, tangan dan kaki biru

  • Untuk penatalaksanaan sesuai dengan kriteria asfiksia berat : - bayi lahir rangsangan taktil respon (-) tindakan resusitasi aktif - rawat perina inkubator - O2 nasal 2 LPM - Asidosis pemeriksaan AGDkoreksi dengan pemberian NaHCO3 - mm: antibiotik, kortikosteroid, vit K

  • Hari ke-3 (12/05/05), didiagnosis : HiperbilirubinemiaD/ berdasarkan:follow up : bayi kuningPemeriksaan bilirubin total : 13,7 mg/dlPenatalaksanaan :Blue light selama 100 jamMM / : kolesteramin

  • Terima kasih

    *SDKDKDKDKD