Anestesi Spinal Pada Operasi Hemoroidektomi

Embed Size (px)

Citation preview

Anestesi Spinal pada Operasi Hemoroidektomi

Anestesi Spinal pada Operasi HemoroidektomiPembimbing:Dr. Imam Sudrajat Sp.An MSi Med

Oleh:Rismeiniar Yuniar Pattisina11202145 I. Identitas PasienNama Lengkap : Nn. S Jenis Kelamin : PerempuanUmur : 27 tahunSuku Bangsa : IndonesiaAlamat : Perumahan Gempa Permai, No 27 RT 002/002 Tanjung Pura Karawang.Agama : ProtestanStatus Perkawinan : Belum menikahPendidikan : UniversitasPekerjaan : Karyawan SwastaNo RM : 033269Tanggal Masuk RS : 24 November 2013 No. Registrasi : 201107003210Jam Masuk RS : Pkl. 10.44 WIBRuang : Lukas 3/1II. AnamnesisDiambil dari: AutoanamnesisTanggal : 25 November 2013Pkl. 17.20 WIBKeluhan UtamaBuang air besar berdarah sejak 1 hari SMRSRiwayat Penyakit SekarangDua tahun SMRS os mengaku tiba-tiba ada benjolan di sekitar anus. Benjolan sebesar biji kelereng, benjolan tidak berdarah, tidak gatal, tidak nyeri, dan os masih dapat BAB dan BAK dengan normal. os mengatakan bahwa ia ketila bekerja lebih banyak duduk, os jarang makan sayur dan jarang minum air putih sehingga BAB sering sulit dan os sering sekali mengejan supaya feses dapat keluar. Selama ini masih dapat beraktivitas dengan normal sehingga os tidak pernah memeriksa benjolan tersebut ke dokter. Benjolan tidak pernah masuk ke dalam lubang anus, dan selalu berada di luar sekitaran anus. Os mengatakan bahwa benjolan tidak dapat dimasukan dengan tangan, benjolan lunak padat dan tidak berpindah- pindah tempat. Nyeri dan demam disekitar benjolan disangkal os.Satu minggu SMRS os tiba-tiba merasa nyeri pada benjolan dan ketika BAB ada darah, darah menetes berwarna segar, darah menetes terutama setelah BAB. Dan ketika dilihat ternyata darah berasal dari benjolan disekitaran anus. Demam, penurunan berat badan disangkal os. Nyeri pada benjolan hilang timbul, sehingga os belum memeriksakannya ke dokter.Satu hari SMRS os merasa nyeri yang memberat dan darah yang menetes terus dari benjolan, sehingga os dibawah ke IGD Bayukarta untuk memeriksakan benjolan tersebut. Demam disangkal.

Riwayat Penyakit KeluargaTtdak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung, paru, hati, ginjal, asma dan alergi terhadap obat-obatan maupun makanan.Riwayat Penyakit DahuluOs mengatakan bahwa belum pernah mempunyai riwayat penyakit akut atau kronik sebelumnya.

Riwayat Operasi dan AnestesiRiwayat operasi dan anestesi sebelumnya (-)III. Pemeriksaan FisikPemeriksaan jasmaniBerat badan: 65 kgKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vitalSuhu: 36.2 oCTekanan darah: 110/70Frekuensi nadi: 84 x / menit Frekuensi napas: 20 x / menit

Kepala Bentuk: normocephal Rambut: hitam, bergelombang, tidak mudah dicabut, distribusi merata Mata:konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+), eksoftalmus (-), penglihatan baik Hidung:simetris, tidak ada sekret, tidak ada deviasi, mukosa normal Mulut:bibir tidak sianosis, gusi tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor, gigi putih bersih, faring tidak hiperemis Telinga:bentuk normal, simetris, liang lapang

LeherKelenjar tiroid: Tidak tampak membesarKelenjar Limfe: Tidak tampak pembesaranBentuk: SimetrisPembuluh darah: Denyut teraba

Thorax

Paru-paru Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernapasan kanan dan kiri simetris Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: Suara napas vesikuler pada seluruh lapangan paru, wheezing (-/-), rhonki (-/-)

Jantung: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

AbdomenInspeksi: Abdomen datar, distensi (-), peristaltik (-)Palpasi: Supel, nyeri tekan (-), massa (-), distensi (-)Perkusi: timpani seluruh lapang paruAuskultasi: Bising usus +, normal

Ekstremitas Akral hangat: + +++Edema umum :-- --

Status LokalisRegio anus terlihat adanya benjolan dengan diameter + 3 cm yang keluar dari anus dilapisi mukosa. Pada rectal touch : benjolan berada pada arah jam 7, nyeri (+), tonus sfingter ani baik, ampula tidak collaps, pada sarung tangan tidak ada feses dan darah.IV. Pemeriksaan PenunjangPEMERIKSAANHASILNILAI NORMALSATUANDARAH LENGKAPHemoglobin LeukositHematokritLED/BSETrombosit EritrositHitung jenis leukosit:BasofilEosinofilBatang/ STATLimfositMonositSegmenNilai eritrosit rata-rata:VER (MCV)HER (MCH)KHER (MCHC)12,8680038-3774,36

00041950

86,529,434,011-174600-1020037-540-20150000-4000004-6,2

0-10-30,0-5,025-502-1050-80

80,0-100,026,0-32,031,0-35,5g/dl/L%Mm/jamK/LM/L

%%%%%%

fLpgg/dlV. Status Fisik AnestesiaPasien termasuk golongan ASA I ( dilihat dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pengaruh pada aktivitas, dan jenis operasi yang termaksud kecil-sedang)

VI. DiagnosisDiagnosis Kerja Hemoroid eksterna Pada anamnesa dan pemeriksaan diketahui bahwa Hemoroidnya adalah hemoroid eksterna

Rencana Tindakan BedahTindakan operasi : HemoroidektomiIndikasi : Nyeri dan perdarahan pada benjolan.

Rencana Tekhnik AnestesiTeknik anestesi : Anestesi Regional dengan teknik anestesi Spinal

Pemberian obat anestesi Pre medikasi: Miloz2 mgInduksi : Regivell 0.5 %7.5 mg Fentanyl 25 mcgMaintenance : O2 2 L/h Trovensis 4 mg Tradosic100 mg Torasic30 mg

Jam (waktu)TindakanTekanan Darah (mmHg)Nadi (x/menit)12.55- Pasien masuk ke kamar operasi dan dipindahkan ke meja operasi- Pemasangan monitoring nadi, saturasi oksigen,TD- Infus RL terpasang tangan kiri sisa dari ruangan 300cc178/9716213.00- Pemberian O2 2 liter- Pemberian Premedikasi Miloz 2 mg-Pemberian Induksi anestesi Bupivakain 7,5 mg Fentanyl 25 mcg170/8410813.15-Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada lapangan operasi127/729813.30Operasi dimulaiDiberikan trovensis 4 mg112/748013.40Cairan RL diganti RL lagi13.45Diberikan torasic 30 mg, tradosic 100 mg 128/806714.00Operasi selesai129/798214.05Akhir anestesi, O2 dihentikan128/8084IX. Perhitungan CairanDiketahui : Berat badan: 65 kgPendarahan: 50 ccLama puasa: 6 jam Lama anestesi: 1 jam 30 menitStress operasi: Ringan

CAIRAN PEMELIHARAAN SELAMA OPERASIJika jumlah kebutuhan cairan pemeliharaan untuk dewasa = 2 cc/kgBB/jamMaka untuk pasien dengan BB: 65 kg, = (2 cc / kgBB / jam ) x (65 kgBB) = 130 cc / jam

Selama operasi yang berlangsung selama 1 jam 30 menit,= (130 cc / jam) x (1,5 jam)= 195 cc

Jadi, total kebutuhan cairan pemeliharaan selama operasi adalah 195 cc.

CAIRAN PENGGANTI SELAMA PUASA

Jika jumlah cairan pengganti puasa = lama puasa x kebutuhan cairan pemeliharaan Maka untuk pasien yang telah menjalani puasa selama 6 jam sebelum melakukan operasi,= 6 jam x (130 cc / jam)= 780 ccSebelum operasi Os diberi infus dari 1 kolf RL (500 cc), saat masuk ok sisa infus 300 cc. Jadi yang terpakai sebanyak 200 cc.Dengan demikian selisih cairan pengganti puasa,= input output= 200 cc 780 cc= (-580 cc) Jadi, jumlah cairan yang harus diberikan sebagai pengganti puasa dapat diberikan secara bertahap tiap jam,JAM I: 50 % X 580 cc = 290 ccJAM II: 25 % X 580 cc = 145 ccJAM III: 25 % X 580 cc = 145 ccJika operasi berlangsung selama 1 jam 30 menit, makaJAM I berikan 290 cc30 MENIT setelah nya berikan cairan berdasarkan JAM II, = 30 / 60 X 580 cc= 290 cc Jadi total defisit cairan yang harus diberikan selama 1 jam 30 menit adalah 580 cc.CAIRAN PENGGANTI AKIBAT STRESS OPERASI

Jika jumlah cairan pengganti akibat stress operasi ringan untuk dewasa = 4 cc/kgBB/jamMaka untuk pasien dengan BB: 60 kg, = (4 cc / kgBB / jam ) X (65 kgBB) = 260 cc / jamSelama operasi yang berlangsung selama 1 jam 30 menit,= (260 cc / jam) X (1,5 jam)= 390 cc Jadi, total kebutuhan cairan pengganti akibat stress operasi adalah 390 cc.

CAIRAN PENGGANTI DARAH

Jika Estimated Blood Volume (EBV) untuk dewasa = 70 cc / kgBBMaka untuk pasien dengan BB: 60 kg, = (70 cc / kgBB) X (65 kgBB) = 4550 cc Diketahui jumlah pendarahan selama operasi berlangsung sebanyak 50 cc, Maka persentase pendarahan yang terjadi selama operasi = Pendarahan / EBV X 100%= 50 cc / 4550 cc X 100%= 10,98 % 12%Jadi, untuk penggantian < 15% EBV dapat diberikan Kristaloid sebagai pengganti pendarahannya sebanyak 1 : 3 dengan pendarahannya, yaitu 50 cc. Dalam kasus ini pasien diberikan cairan KRISTALOID, dengan demikian, jika perbandingan KOLOID : KRISTALOID = 3:1, makaCairan KRISTALOID yang diberikan adalah:= 3 * 50 cc= 150 cc

25TOTAL JUMLAH CAIRAN YANG DIBUTUHKAN SELAMA OPERASI

Jumlah total kebutuhan cairan selama operasi = total cairan pemeliharaan + defisit puasa + pengganti stress operasi + pengganti pendarahan= 195 cc + 580 cc + 399 cc + 150 cc= 1324 cc KRISTALOID

Total kebutuhan cairan dalam tetes 1324 x 20 tetes (faktor tetesan 20 tetes= 1 cc)/ 1,5x60 = 294 tetes/menit

Untuk kebutuhan cairan selama operasi selama 1 jam pertama :1 jam pertama : cairan maintanance + 0,5 cairan puasa+ stress operasi195 + 0,5 (580)+ 399 = 884 (cairan terpenuhi)

BALANCE CAIRAN

Jika jumlah cairan Ringer Laktat yang diberikan selama operasi adalah sebanyak 700 cc,Maka Balance cairan = Input Output= 700 cc 1324 cc = - 624 cc (KRISTALOID) BALANCE NEGATIFJadi, pasien masih membutuhkan pemberian cairan KRISTALOID sebanyak 624 cc untuk memenuhi kebutuhan cairan agar tercapai balance yang seimbang.