19
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN 1. Konsep Pertahanan Tubuh Sistem pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa mikroorganisme penyebab penyakit (patogen) misalnya virus, bakteri, dan jamur. 2. Definisi Sistem Imun Sistem imun merupakan sistem koordinasi respons biologik yang bertujuan melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat yang berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya. ` 3. Klasifikasi Sistem Pertahanan Tubuh a. Pertahanan Non Spesifik 1 Sistem Imun Patogen Masuk Tubuh Pertahanan Tubuh Alami (Kulit & Keringat) Patogen Masuk Tubuh 2 0 0

Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANFIS SISTEM IMUN

Citation preview

Page 1: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

1. Konsep Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing atau

bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa

mikroorganisme penyebab penyakit (patogen) misalnya virus, bakteri, dan jamur.

2. Definisi Sistem Imun

Sistem imun merupakan sistem koordinasi respons biologik yang bertujuan

melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat

yang berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya.

`

3. Klasifikasi Sistem Pertahanan Tubuh

a. Pertahanan Non Spesifik

Merupakan pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme

patogen satu dengan yang lainnya. Yang termasuk pertahanan Non spesifik antara

lain :

1) Kulit

2) Membran mukosa

3) Sebagian cairan tubuh

4) Faktor mekanik

5) Fagositosis

Merupakan garis pertahanan kedua tubuh terhadap agen infeksius, yang

terdiri dari proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme serta toksin

setelah berhasil menembus tubuh.Fagosit utama tubuh adalah Neutrofil dan

1

Sistem Imun

Patogen Masuk Tubuh

Pertahanan Tubuh Alami (Kulit & Keringat)

Patogen Masuk Tubuh

Respon Imun

Non-Spesifik Spesifik

Page 2: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Makrofag. Neutrofil dan makrofag bergerak keseluruh jaringan melalui

Kemotaksis

6) Inflamasi

Merupakan respon jaringan terhadap cedera akibat infeksi, terbakar,

objek asing atau toksin. Ciri- Ciri peradangan antara lain :

a) Rubor : Kemerahan

b) Kalor : Panas

c) Dolor : Nyeri

d) Tumor : Bengkak

e) Perubahan Fungsi

b. Pertahanan Spesifik

Merupakan sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan

oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.

4. Karakteristik Sistem Kekebalan Tubuh

a. Spesifisitas

b. Memori dan amplifikasi

c. Pengenalan bagian diri dan bukan bagian diri (asing)

5. Jenis Imun

a. Imunitas Humoral

Diproduksi limfosit yang berasal dari sum-sum tulang (Sel B) dengan perantara

antibodi.

b. Imunitas Selular

Diperantarai limfosit yang berasal dari timus (Sel T).

6. Komponen Respon Imun

a. Antigen merupakan Protein yang dapat berkaitan dengan sel T dan B serta suatu

zat yang menyebabkan respon imun spesifik.

b. Antibodi merupakan suatu protein yang dapat larut yang dihasilkan sistem imun

sebagai respon respon terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi khususnya

dengan antigen tersebut.

2

Page 3: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

STRUKTUR ANTIBODI

1. Molekul IgA

Paling banyak terdapat dalam sekresi misalnya air liur, mukus, vagina, air susu,

sekresi saluran cerna dan paru, dan semen.

Fungsi utama : untuk melawan mikroorganisme pada setiap titik masuk

potensial kedalam tubuh. Kadar meningkat pada infeksi saluran nafas dan

gastrointestinal.

2. Molekul IgD

Dalam serum dan limfe relatif sedikit. Tetapi banyak ditemukan dalam limfosit

B.

Fungsi utama: molekul ini membantu memicu respon imun.

3. Molekul IgE

Biasanya ditemukan dalam konsentrasi darah yang sangat rendah. Kadarnya

meningkat selama reaksi alergi dan infeksi cacing.

4. Molekul IgG

Antibodi utama yang melintasi plasenta dari ibu kepada janinnya selama

kehamilan.

Fungsi utama: sebagai pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin yang

bersirkulasi dan mengaktivasi sistem komplemen dan meningkatkan keefektifan

sel fagositik .

5. Molekul IgM

Merupakan antibodi pertama yang tiba disisi infeksi pada pajanan awal terhadap

antigen. Pajanan kedua meningkatkan produksi IgG.

Fungsi utama: mengaktivasi komplemen dan memperbanyak fagositosis.

3

Page 4: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

7. Reaksi Antigen-Antibodi

Ketika benda asing masuk kedalam tubuh, segera dihasilkan zat yang akan bereaksi

dan membuat substansi tersebut tidak berbahaya reaksi ini disebut reaksi antigen-

antibodi.

4

Page 5: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

8. Sel-Sel yang Terlibat Dalam Sistem Imun

a. Sel B (Limfosit B)

Fungsi : Mengikat antigen dan menghasilkan antibodi. Bersirkulasi dalam darah,

tidak aktif à aktif bila terpajan oleh mikroorganisme

b. Sel T (Limfosit T)

Fungsi: Mengenali antigen, memakan benda asing, dan memproduksi zat aktif

secara imunologis yang disebut Limfokin. Tiga bentuk limfosit-T yang dihasilkan :

1) Sel T-Killer : aktif memakan benda asing

2) Sel T-Helper : membantu menghasilkan antibodi

3) Sel T-Memori : mengenali antigen

9. Makrofag

Makrofag disebut juga big eaters karena berukuran besar, mempunyai

bentuk tidak beraturan,Makrofag membunuh patogen dengan cara menyelubungi

sel patogen kemudian menelannya. Patogen tersebut selanjutnya dihancurkan

dengan bantuan lisosom.

5

Page 6: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI

1. Definisi Hematologi

Merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk

darah dan penyakitnya.

Fungsi darah:

a. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.

b. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme (misalnya: CO2) dari seluruh sel tubuh ke

organ-organ ekskresi (misalnya: paru-paru)

d. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran

e. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.

f. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme / zat asing lain, yang

dijalankan oleh sel-sel darah putih (leukosit).

g. Memelihara suhu tubuh.

2. Komponen Darah

a. Plasma Darah Merupakan bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas

air,elektrolit dan protein darah. Plasma darah mengandung protein-protein

penting seperti fibrinogen (pembekuan darah), globulin (pertahanan tubuh),

albumin (membantu aliran darah dan mengatur tekanan osmosis darah), dan

lipoprotein.

6

Nilai Normal Albumin :

3,4 – 4,8 g/dlNilai Normal Globulin :

Page 7: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

b. Sel Darah :

1) Sel darah merah (Eritrosit)

ANATOMI :

a) Berbentuk cakram bikonkaf

b) Bersifat elastis

c) Tidak memiliki inti

d) Diameter 8µm

e) Umur eritrosit kurang lebih 120 hari

FISIOLOGI:

Mengangkut O2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Komponen Sel Darah merah :

• Membran eritrosit

• Enzim G6PD

• Hemoglobin

7

Nilai normal Hb :

Pria : 13 – 16 g%, wanita : 12 – 14 g

% Anak (6-12 th) :

11,5 – 15,5 gr%

Nilai normal Eritrosit:

Pria : 4,5 juta – 5,5 juta / mm2,

Wanita : 4 juta – 5 juta / mm2

Page 8: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

Produksi sel darah merah (Eritropoesis)

Eritropoiesis adalah proses pembuatan eritrosit,  pada janin  dan bayi,

proses ini berlangsung di limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa

terbatas hanya pada sumsum tulang.

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

FUNGSI:

Pertahanan tubuh dari serangan mikroorganisme Macam-Macam Leukosit:

a. Granuler

1) Eosinofil

2) Basofil

3) Neutrofil

b. Agranuler

1) Limfosit

2) Monosit

8

Basofil : 0 – 1 % Eosinofil: 2 – 4 % Batang : 1 – 5 % Segmen: 51 – 67 % Limfosit : 20 – 30% Monosit: 2 – 6 % Harga normal

leukosit: 5000-10.000/mm3

Page 9: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

LEUKOSIT BERGRANULA (GRANULER)

1. Neutrofil

ANATOMI :

1. inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah

2. Protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / granuler, banyaknya 60%-50%.

3. Granula berisi enzim hidrolisis, berwarna ungu pucat

FISIOLOGI :

Punya kemampuan fagositosis untuk memangsa dan menghancurkan bakteri

serta sel-sel tubuh yang mati .

2. Eosinofil

ANATOMI :

a. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan

sitoplasmanya lebih besar.

b. Berwarna merah terang jika diwarnai dengan eosin

c. Banyaknya kira-kira 24%

FISIOLOGI :

Membunuh parasit ,Membunuh sel-sel kanker , Berperan dalam reaksi alergi .

3. Basofil

ANATOMI:

a. Sel ini lebih kecil dari eusinofil

b. Mempunyai inti yang bentuknya teratur,

c. Didalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar berwarna biru

9

Page 10: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

FISIOLOGI :

a. Berperan sebagai agen anti alergi

b. Menghasilkan histamin

c. Mengandung heparin, suatu senyawa yang mencegah pembekuan darah di dalam

pembuluh darah.

LEUKOSIT TIDAK BERGRANULA (AGRANULER)

1. Limfosit

ANATOMI:

Bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula

dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% 

FISIOLOGI :

a. Berperan dalam pertahanan tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang di

sebut antibodi

b. Membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh

Macam- Macam Limfosit :

a. Sel B

b. Sel T

2. Monosit

ANATOMI :

a. Berukuran paling besar diantara sel darah putih lainnya

b. protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit

kemerahan.

c. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda

FISIOLOGI :

Sebagai fagosit .

10

Page 11: Anatomi Fisiologi Sistem Imun

3. Trombosit ( Keping Darah/Platelet)

ANATOMI :

a. Memiliki bentuk tidak teratur

b. Tidak memiliki inti sel

c. Berukuran sangat kecil, diameter 2-4 µm

FISIOLOGI :Berperan dalam proses pembekuan darah .

Faktor-Faktor Pembekuan Darah :

Faktor Nama

I Fibrinogen

II Protrombin

IV Kalsium

V Labile Factor,Proaccelerin, dan accelerator

VII Proconvertin,serum prothrombin convertn accelerator

(SPCA),co thromboplastin

VIII Antihemophilic factor,antihemophilic globulin (AHG)

IX Plasma thromboplastine component (PTC)

X Stuart-power factor

XI Plasma thromboplastine antecedent (PTA)

XII Faktor Hageman

XIII Faktor Stabilisasi Fibrin

11

Nilai normal : 200.000 – 400.000 / mm3