6
Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing . Pengelolaan airway dan breathing berfungsi untuk mempertahankan oksigenasi otak dan bagian tubuh lainnya, merupakan hal yang penting dalam penanganan penderita , jika tidak maka penderita akan meninggal dengan cepat. Sistem respirasi memiliki dua fungsi utama, yaitu : 1. Berfungsi menyediakan oksigen bagi sel darah merah yang kemudian akan membawa oksigen tersebut ke seluruh tubuh. Dalam proses metabolisme aerobik, sel tubuh menggunakan oksigen sebagai bahan bakar dan akan memproduksi karbon dioksida sebagai hasil sampingan. 2. Pelepasan karbon dioksida dari tubuh merupakan tugas kedua dari sistem respirasi. Ketidakmampuan sistem respiratorik dalam menyediakan oksigen bagi sel atau melepaskan karbondioksida, akan menimbulkan kematian. Kematian oleh karena masalah airway pada trauma disebabkan oleh : Kegagalan dalam mengenal airway yang tersumbat sebagian atau ketidakmampuan penderita untuk melakukan ventilasi dengan cukup. Gabungan obstruksi jalan nafas dengan ketidak cukupan ventilasi dapat menyebabkan hipoksia sehingga akan mengancam nyawa. Keadaan seperti ini mungkin terlupakan bila ditemukan perlukaan yang nampaknya lebih serius. Adanya kesulitan teknis dalam menjaga jalan nafas dan teknis membantu ventilasi. Intubasi yang salah akan

Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Citation preview

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing. Pengelolaan airway dan breathing berfungsi

untuk mempertahankan oksigenasi otak dan bagian tubuh lainnya, merupakan  hal yang

penting dalam penanganan penderita , jika tidak maka penderita akan meninggal dengan

cepat.

Sistem respirasi memiliki dua fungsi utama, yaitu :

1. Berfungsi menyediakan oksigen bagi sel darah merah yang kemudian akan membawa

oksigen tersebut ke seluruh tubuh. Dalam proses metabolisme aerobik, sel tubuh

menggunakan oksigen sebagai bahan bakar dan akan memproduksi karbon dioksida

sebagai hasil sampingan.

2. Pelepasan karbon dioksida dari tubuh merupakan tugas kedua dari sistem respirasi.

Ketidakmampuan sistem respiratorik dalam menyediakan oksigen bagi sel atau

melepaskan karbondioksida, akan menimbulkan kematian.

Kematian oleh karena masalah airway pada trauma disebabkan oleh :

Kegagalan dalam mengenal airway yang tersumbat sebagian atau ketidakmampuan

penderita untuk melakukan ventilasi dengan cukup. Gabungan obstruksi jalan nafas

dengan ketidak cukupan ventilasi dapat menyebabkan hipoksia sehingga akan

mengancam nyawa. Keadaan seperti ini mungkin terlupakan bila ditemukan perlukaan

yang nampaknya lebih serius.

Adanya kesulitan teknis dalam menjaga jalan nafas dan teknis membantu ventilasi.

Intubasi yang salah akan memperburuk ventilasi dan dengan cepat dapat

mengakibatkan kematian bila tidak dikenali secara dini.

Aspirasi isi gaster.

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Anatomi Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan terdiri dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru. Setiap bagian

sistem ini memainkan peran yang penting dalam proses pernafasan, yaitu dimana oksigen

dapat masuk ke aliran darah dan karbon dioksida dilepaskan.

Jalan Nafas Atas

Jalan nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk

melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli. Jalan nafas atas terdiri dari rongga

hidung, rongga mulut, laring, trakea. Udara yang masuk dari rongga hidung akan mengalami

proses penghangatan, pelembaban dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga

hidung dapat dijumpai daerah faring, mulai dari bagian belakang palatum mole sampai ujung

bagian atas esofagus.

Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. Naso faring  (bagian atas) di belakang hidung.

2. Orofaring (bagian tengah) dapat dilihat saat membuka mulut.

3. Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.

Di bawah faring terdapat esofagus dan laring yang merupakan permulaan jalan nafas bawah.

Di dalam laring terdapat pita suara dan otot-otot yang dapat membuatnya bekerja, serta terdiri

dari tulang rawan yang kuat. Pita suara merupakan suatu lipatan jaringan yang mendekat di

garis tengah.

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Tepat diatas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglotis. Epiglotis

berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan mengantarkan udara yang menuju trakea,

sedangkan benda padat dan cair akan dihantarkan menuju esofagus. Dibawah laring, jalan

nafas akan menjadi trakea yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan.

Jalan Nafas Bagian Bawah

Terdiri dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru. Pada saat inspirasi udara masuk

melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai paru-paru. Trakea

terbagi menjadi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Masing-

masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi

lagi menjadi bronkiolus.

Fisiologi Sistem Pernafasan

Ketika udara atmosfer mencapai alveoli, oksigen akan bergerak dari alveoli melintasi

membran alveolar kapiler dan menuju sel darah merah. Sistem sirkulasi kemudian akan

membawa oksigen yang telah berikatan dengan sel darah merah menuju jaringan tubuh,

dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme.

Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada membran alveolar kapiler dikenal dengan

istilah difusi pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai (kadar karbondioksida yang

rendah) akan menuju sisi kiri jantung, dan akan dipompakan ke seluruh sel dalam tubuh.

Saat mencapai jaringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan ikatannya

dengan oksigen dan oksigen tersebut digunakan untuk bahan bakar metabolisme. Juga

karbondioksida akan masuk sel darah merah. Sel darah merah yang rendah oksigen dan tinggi

karbondioksida akan menuju sisi kanan jantung untuk kemudian dipompakan ke paru-paru.

Hal yang sangat penting dalam proses ini adalah bahwa alveoli harus terus menerus

mengalami pengisian dengan udara segar yang mengandung oksigen dalam jumlah yang

cukup.

Proses pernafasan sendiri ada dua yaitu inspirasi (menghirup) dan ekspirasi (mengeluarkan

nafas).

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Airway Dan Breathing

Inspirasi dilakukan oleh dua jenis otot:

1. Otot interkostal, antara iga-iga. Pernafasan ini dikenal sebagai pernafasan torakal.

Otot dipersarafi oleh nervus interkostalis (torakall 1 – 12)

2. Otot diafragma, bila berkontraksi diafragma akan menurun. Hal ini dikenal sebagai

pernafasan abdominal, dan persarafan melalui nerfus frenikus yang berasal dari

cervikal 3-4-5.

Pusat pernafasan ada di batang otak, yang mendapat rangsangan melalui baro reseptor  yang

terdapat di aorta dan arteri karotis. Melalui nervus frenikus dan nervus interkostalis akan

menjadi pernafasan abdomino-torakal (pada bayi disebut torako-abdominal).

Dalam keadaan normal volume udara yang kita hirup saat bernafas  dikenal sebagai tidal

volume. Bila membutuhkan oksigen lebih banyak maka akan dilakukan penambahan volume

pernafasan melalui pemakaian otot-otot pernafasan tambahan.

Jika tidal volume adalah 7 cc/kg Berat Badan, maka pada penderita dengan berat 70 kg, tidal

volumenya 500 cc. Dengan frekuensi nafas 14 kali / menit, maka volume permenit 500 × 14

= 7000 cc / menit. Bila pernafasan lebih dari 40 kali / menit, maka penderita harus dianggap

mengalami hipoventilasi (nafas dangkal). Baik frekuensi nafas maupun kedalaman nafas

harus dipertimbangkan saat mengevaluasi pernafasan. Kesalahan yang sering terjadi adalah

anggapan bahwa penderita dengan frekuensi nafas yang cepat berarti mengalami

hiperventilasi.