18
261 Volume 8 No. 3 Oktober 2020 ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN KELAPA SENTRA BISNIS YANMEL DESA YAINUELO, KECAMATAN AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH AGRO-INDUSTRIAL INCOME ANALYSIS OF THE PROCESSED COCONUT PRODUCTS AT YANMEL BUSINESS CENTER IN YAINUELO VILAGE, AMAHAI SUB-DISTRCT MALUKU TENGAH DISTRICT Puput Fauzy, Margaretha Pattiasina, Esther Kembauw Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unversitas Pattimura Jln. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233 E-mail : [email protected] [email protected] [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan R / C rasio usaha agroindustri hasil olahan kelapa di Pusat Usaha Yanmel, Desa Yainuelo, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa usaha olahan hasil kelapa terbilang baru di Kabupaten Maluku Tengah. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pengambilan sampel data dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu di Sentra Bisnis Yanmel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan yang dilanjutkan dengan kalkulasi R / C value: perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan yang dihasilkan Sentra Bisnis Yanmel dari Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kelapa sehat adalah Rp. 49.466.700,- per tahun dengan rata-rata sebesar Rp. 4.122.225,- per bulan, sedangkan nilai rasio R / C adalah 1,75. Kata kunci: Pendapatan; produk olahan kelapa; R/C ratio; sentra bisnis Abstract This study aims to analyze the level of income and R / C ratio of the agro-industrial business of processed coconut products at the Yanmel Business Center, Yainuelo Village, Amahai Sub- District, Maluku Tengah District. This study is conducted based on the fact that the business of processed coconut products is fairly new in Maluku Tengah District. The research method applied in this study is a quantitative method. The sample for the data is collected purposively (purposive sampling), namely at the Yanmel Business Center. Data are analyzed using income analysis which is subsequently proceed by calculating the R / C value: the ratio between the total revenue and the total costs incurred during the production process. The results of the analysis display that the revenue generated by the Yanmel Business Center from Virgin Coconut Oil (VCO) and healthy coconut oil is IDR 49,466,700.- per year with an average of IDR. 4,122,225.- per month, while the value of R / C ratio is 1.75. Keywords: Income; coconut processed products; R / C ratio; business center

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

261 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI

PRODUK OLAHAN KELAPA SENTRA BISNIS YANMEL

DESA YAINUELO, KECAMATAN AMAHAI,

KABUPATEN MALUKU TENGAH

AGRO-INDUSTRIAL INCOME ANALYSIS OF THE PROCESSED

COCONUT PRODUCTS AT YANMEL BUSINESS CENTER

IN YAINUELO VILAGE, AMAHAI SUB-DISTRCT

MALUKU TENGAH DISTRICT

Puput Fauzy, Margaretha Pattiasina, Esther Kembauw

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unversitas Pattimura Jln. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233

E-mail : [email protected]

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan R / C rasio usaha agroindustri

hasil olahan kelapa di Pusat Usaha Yanmel, Desa Yainuelo, Kecamatan Amahai, Kabupaten

Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa usaha olahan hasil kelapa

terbilang baru di Kabupaten Maluku Tengah. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian

ini adalah metode kuantitatif. Pengambilan sampel data dilakukan secara sengaja (purposive

sampling) yaitu di Sentra Bisnis Yanmel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis

pendapatan yang dilanjutkan dengan kalkulasi R / C value: perbandingan antara total pendapatan

dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa

keuntungan yang dihasilkan Sentra Bisnis Yanmel dari Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak

kelapa sehat adalah Rp. 49.466.700,- per tahun dengan rata-rata sebesar Rp. 4.122.225,- per bulan,

sedangkan nilai rasio R / C adalah 1,75.

Kata kunci: Pendapatan; produk olahan kelapa; R/C ratio; sentra bisnis

Abstract

This study aims to analyze the level of income and R / C ratio of the agro-industrial business of

processed coconut products at the Yanmel Business Center, Yainuelo Village, Amahai Sub-

District, Maluku Tengah District. This study is conducted based on the fact that the business of

processed coconut products is fairly new in Maluku Tengah District. The research method applied

in this study is a quantitative method. The sample for the data is collected purposively (purposive

sampling), namely at the Yanmel Business Center. Data are analyzed using income analysis which

is subsequently proceed by calculating the R / C value: the ratio between the total revenue and the

total costs incurred during the production process. The results of the analysis display that the

revenue generated by the Yanmel Business Center from Virgin Coconut Oil (VCO) and healthy

coconut oil is IDR 49,466,700.- per year with an average of IDR. 4,122,225.- per month, while the

value of R / C ratio is 1.75.

Keywords: Income; coconut processed products; R / C ratio; business center

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

262 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Pendahuluan

Indonesia dikategorikan sebagai negara agraris, disebabkan karena

sebagian besar masyarakat di Indonesia bermata pencarian sebagai petani. Sektor

pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting bagi

bangsa Indonesia. Misalnya tanaman perkebunan, pangan, holtikultura, dan

tanaman lain yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi.Kelapa adalah satu

penghasil bahan makanan yangsangat penting dalam kehidupan rakyat Indonesia.

Rata-rata 80% dari hasil buah kelapa di seluruh nusantara dipakai sebagai bumbu

didapur dan hanya 20% yangdipakai untuk minyak (Awang, 1991). Bahkan batok

kelapa yang dulunya merupakanlimbah kini diusahakan sebagai bahan kerajinan

tangan, seperti bisa diolah menjadiwadah makanan, gayung, hingga jepitan

rambut. Menurut Hasbi dan Priatna (2004) bahwa pengembangan agribisnis dan

agroindustri dapat meningkatkan kesempatan kerja, pengembangan dan

penguasaan teknologi, pengolahan hasil pertanian, peningkatan pendapatan petani,

dan pengembangan ekonomi kerakyatan di pedesaan.

Sentra produksi kelapa di Indonesia tersebar di 10 provinsi, yaitu Provinsi

Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung,

Aceh, dan Sumatra Barat, (Warison, 2003). Dari 10 besar sentra produksi kelapa

di Indonesia, Maluku termasuk dalam hitungan sentra produksi terbesar. Dilihat

dari luas areal untuk menanam kelapa untuk perkebunan rakyat di Maluku.

Menurut data BPS Maluku tahun 2019 menunjukkan luas lahan kelapa sebesar

113.393 ha, dengan total produksi kelapa 102.624 ton/thn. Sentra produksi kelapa

terbesar di Provinsi Maluku yaitu pada Pulau Seram, disebabkan luasan pulau

Seram terbilang cukup besar dan rata – rata masyarakat bekerja sebagai petani dan

penghasilan masyarakat diperoleh dari penghasilan mengelolah kelapa menjadi

kopra.

Kabupaten Maluku Tengah berdasarkan data BPS Provinsi Maluku tahun

2019 memliki luas areal 9,424ha tanaman kelapa dengan jumlah produksi 7.699

ton/thn lebih luas di bandingkan dengan Kabupaten buru dan Kota Ambon.

Sedangkan untuk Kecamatan Amahai berdasarkan data BPS Kabupaten Maluku

Tengah produksi kelapa sebesar 3.367ton/thn. Berdasarkan data tersebut dapat

dilihat potensi tanaman kelapa yang cukup tinggi, namun potensi tersebut belum

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

263 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

dikelola secara optimal, padahal setiap sumber daya harus dimanfaatkan seefisien

dan seefektif mungkin (Kembauw, et al 2015).

Diversifikasi produk kelapa terbatas pada pengolahan produk kopra,

sehingga hasil yang didapatkan tidak begitu besar. Maka dari itu, perlu sebuah

agroindustri. Dimana Agroindustri dapat menjadi salah satu alternatif untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya industri pertanian yang

kegiatannya terkait dengan sektor pertanian (Lawalata dan Imimpia, 2020). Untuk

meningkatkan harga jual produk kelapa, diperlukan alternatif diversifikasi produk

kelapa menjadi minyak kelapa murni yaitu VCO (Virgin Coconut Oil). Hal ini

sekarang sudah dilakukan oleh Sentra Bisnis Yanmel. Sentra Bisnis Yanmel ini

memiliki usaha minyak VCO dan minyak kelapa sehat. Usaha ini dibantu oleh

pemerintah dengan membuat bangunan untuk tempat produksi serta mengadakan

teknologi untuk proses produksi. Ini merupakan langkah yang cukup baik untuk

pembangunan suatu daerah. Pembangunan adalah esensi yang tumbuh dari

pemenuhan kebutuhan hidup manusia (Assagaf, et al. 2019).

Peluang untuk mengembangkan produk olahan kelapa berupa VCO oleh

Sentra Bisnis Yanmel masih terbuka lebar dan kemajuan ilmu pengetahuan yang

menyadari keunggulan dari VCO yang baik bagi kesehatan dengan harga yang

sangat terjangkau untuk semua kalangan.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: (1) Berapa besar pendapatan agroindustri VCO (Virgin Coconut Oil), (2)

Berapa R/C dari usaha agroindustri VCO (Virgin Coconut Oil). Hal ini

disebabkan usaha ini terbilang cukup baru dan belum ada penelitian terdahulu

tentang pendapatan dan nilai R/C, sehingga penelitian ini perlu dilakukan.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Yainuelo Kecamatan Amahai

Kabupaten Maluku Tengah. Lokasi peneliltian dipilih secara Purposive. Pemilihan

lokasi ini disebabkan sentra bisnis Yanmel merupakan usaha yang baru dilakukan

pada tahun 2017 dan mulai berproduksi pada atahun 2018 dan ketersediaan bahan

baku kelapa cukup banyak sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pendapatan dari usaha Agroindustri VCO (virgin coconut oil).

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

264 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data dikumpulkan berupa

data pembelian bahan baku, data pembelian peralatan produksi, data pengupahan

tenaga kerja, data penjualan. Data ini diambil dengan cara wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Metode pengumpulan sampel dilakukan secara sengaja

(Purposive sampling) yaitu pada Sentra Bisnis Yanmel. Tujuan utama untuk

memperoleh data ialah ketua dari sentra bisnis Yanmel itu sendiri. Wawancara ini

bersifat terbuka pada sentra bisnis Yanmel. Data sekunder diperoleh dari instansi

terkait misalnya data BPS tentang produksi kelapa dan luas areal penanaman

kelapa yang berkaitan dengan penelitian ini.

Analisis data menggunakan analisis pendapatan dengan persamaan TC =

TFC + TVC, TR = Q . P, Π = TR – TC. Kemudian dilanjutkan dengan

menghitung nilai R/C yang merupakan perbandingan antara total penerimaan

dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung, dimana

jika R/C >1 = layak, R/C = 1 = titik impas, R/C< 1 = tidak layak.

Hasil dan pembahasan

Gambaran umum Sentra Bisnis Yanmel

Dalam rangka percepatan pengurangan kemiskinan, pemerintah RI melalui

Kementrian Pertanian pada tahun 2009, mengusulkan kepada International Fund

for Agricultural Development (IFAD) untuk bekerjasama dalam percepatan

pengentasan kemiskinan di wilayah Timur. Sasaran program difokuskan ke

Provinsi Maluku dan Maluku Utara melalui proyek Smallholder Livelihood

Development Project in Eastren Indonesia atau disebut SOLID.

Sentra Bisnis Yanmel yang berada pada Negeri Administratif Yainuelo

merupakan bagian dari implementasi program SOLID. Pada tahun 2017 Badan

ketahanan Pangan melalui pendamping Desa dan Federasi KM menginisiasi

pembentukan Sentra Bisnis Yanmel dan mulai berpoduksi pada bulan april 2018.

Produksi VCO dan Minyak Kelapa Sehat berdampak pada peningkatan hasil

perkebunan kelapa keluarga petani Yainuelo. Pasalnya, kelapa yang dihasilkan

tidak lagi dijual mentah ke pasar, namun sudah diolah menjadi produk yang

dikonsumsi langsung dan di-gunakan langsung oleh konsumen. Mengubah nilai

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

265 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

tambah prduk perkebunan kelapa rakyat berarti menambah pendapatan petani

kelapa di Yainuelo.

Visi, Misi dan Slogan

Visi “ Mewujudkan Pangan Sehat untuk Masyarakat Indonesia. Untuk

mewujudkan visi ini, Sentra memiliki misi “Menyediakan Pangan Sehat di Pasar

Lokal dan Nasional untuk Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Maluku”.

Dua produk yang saat ini yang dikembangkan oleh Sentra Bisnis Yanmel

merupakan upaya mewujudkan visi dan misi ini.

Kantor pusat, Tempat Produksi dan Pasar

Kantor pusat Sentra Bisnis Yanmel terletak di Negeri Administratif

Yainuelo, Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Kantor pusat ini satu

areal dengan tempat produksi dan tempat penjualan utama produk.

Bahan baku

Tanaman kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan tanaman yang sangat

berguna untuk kehidupan ekonomi pedesaan di Indonesia. Karena semua bagian

dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah

satu bagian yang dapat dimanfaatkan adalah bagian daging buahnya (Soeka, et al

2008).

Bahan baku produk VCO dan minyak Kelapa sehat yang diproduksi oleh

Sentra Bisnis Yanmel adalah buah kelapa yang sudah tua.Kelapa memilki

keungulan kompetitif dan komparatif karena kelapa merupakan salah satu

komoditi ekspor Indonesia. Menurut Saptana, et al 2003. Kualitas buah kelapa

yang tinggi membuat kalapa dapat diolah untuk produk apapun yang memiliki

nilai ekonomi tinggi.

Infrastruktur usaha

Saat ini Sentra Bisnis Yanmel memiliki 3 (tiga) gedung, yakni gedung

kantor, gedung tempat penjualan, dan gedung (rumah) poduksi. Lokasi yang

digunakan untuk membagun 3 (tiga) gedung tersebut adalah lahan hibah oleh

pemerintah negeri. Dan biaya untuk membangun gedung-gedung tersebut adalah

bantuan dari pemerintah beserta peralatan dalam gedung (bangku, meja, satu unit

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

266 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

komputer). Selain itu ada beberapa peralatan yang diadakan oleh pemerintah

diantaranya : (1) mesin pengupas kelapa 1 unit, (2) mesin parut kelapa 1 unit, (3)

mesin pemeras 1 unit, (4) mekser pendingin 1 unit, (5) mesin pendingin 1 unit,

(6) mekser pemanas 1 unit, (7) mesin vakum 1 unit, (8) kompor 2 unit, (9) kuali 2

unit, (10) baskom 2 unit.

Semua peralatan ini dipakai untuk proses produksi mulai dari

menghancurkan kelapa sampai pada tahap pengemasan. Selain alat-alat yang

diberikan pemerintah ada juga alat yang didanai sendiri dari Sentra Bisnis Yanmel

diantaranya : (1) parang 2 unit, (2) jumbo 15 unit, (3) gayung 4 unit, (4) tapisan 3

unit, (5) celemek 20 unit (6) selang 3 unit, (7) galung 12 unit, (8) bila-bila 3 unit,

(9) kemasan VCO.

Tenaga kerja

Saat ini tenaga di Sentra Bisnis Yanmel berasal dari pengurus dan anggota

Yanmel yang berjumlah 11 (sebelas) orang dengan ketua. Usaha ini tergolong

industri kecil. Hal ini disebabkan oleh produksi dan penjualan produk masih

dalam skala yang kecil. Selain itu, pembentukan usaha ini juga bertujuan untuk

menambah penghasilan Kelembagaan Mandiri dari keluarga petani yang

tergabung dalam SOLID. Jika skala produksi dan penjualannya sudah meningkat,

bukan tidak mungkin perekrutan tenaga kerja juga sudah pasti dilakukan.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi adalah tenaga kerja yang

sudah memiliki skill. Pengurus dan anggota Sentra Bisnis Yanmel sudah

diberikan pelatihan dalam memproduksi VCO dan minyak Kelapa sehat bahkan

sudah mendapatkan Sertifikat dan pendampingan yang intensif dari fasilitator

SOLID (Smallholder Livelihood Development Project in Eastren).

Proses produksi

Proses produksi VCO dimulai dari pemilihan buah kelapa, buah kelapa

yang dipakai adalah buah yang baru dipetik tidak lebih dari 1 minggu dan buah

kelapa yang sudah tua, kemudian buah kelapa dikupas, setelah itu dibelah dan

diparut, kemudian dicampur dengan air dan diperas. Setelah diperas santan

disaring dan didiamkan selama ± 1 Jam kemudian akan terjadi pemisahan antara

air dengan santan, air yang ada kemudian dibuang, sisa santan yang ada kemudian

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

267 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

dimixer ± 5 menit. Setelah santan dimixer diamkan dalam toples ± 8 s/d 12 jam.

Setelah itu akan terjadi pemisahan antara santan, air dan minyak VCO, minyak

berada pada bagian atas, kemudian santan dan air, air dibuang kemudian minyak

VCO diambil, setelah itu minyak langsung disaring untuk menghasilkan minyak

VCO sedangkan santan sisa tadi dimasak untuk dijadikan minyak goreng.

Minyak VCO yang telah disaring kemudian divakum dalam mesin vakum 1 s/d 3

jam. Setelah itu disaring kembali dan kemudian dikemas.

Biaya produksi

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam proses produksi dengan tujuan menghasikan suatu produk atau barang

(Fani, et al 2017). Biaya produksi dapat digolongkan atas dasar hubungan

perubahan volume produksi, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dalam jangka

pendek, biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak

tetap atau biaya variabel.

Jumlah biaya tetap adalah konstan. Selain biaya tersebut, hampir semua

biaya termasuk dalam kelompok biaya tidak tetap karena besar kecilnya

berhubungan langsung dengan besar kecilnya produksi. Jumlah biaya variabel

sama dengan jumlah faktor produksi variabel dikalikan dengan biaya faktor

produksi. Pajakkadang dapat dikelompokkan dalam biaya variabel ketika besar

kecilnya ditentukan berdasarkan persentase hasil produksi netto. Sentra Bisnis

Yanmel memulai usahanya dengan modal sebesar Rp.8.000.000,-

(a). Biaya tetap

Biaya tetap yaitu biaya yang tidak akan berubah dari suatu proses produksi ke

proses produksi berikutnya walaupun volume atau komposisi barang yang

dihasilkan berubah – ubah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tebel 1.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

268 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Tabel 1. Biaya penyusutan peralatan produksi Sentra Bisnis Yanmel, Desa

Yainuelo, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2019

N

o

Jenis barang Jumla

h

Satua

n

Nilai peralatan Umu

r

ekon

omis

Biaya

penyust

utan alat Harga

satuan

Total

(Rp)

1. Mesin pengupas

kelapa

1 Unit 5.928.000

5.928.000

10

592.800

2. Mesin parut

kelapa

1 Unit 1.900.000

1.900.000

10

190.000

3. Mesin pemeras

santan

1 Unit 3.540.000

3.540.000

10

354.000

4. Mekser

pendingin

1 Unit 13.500.000 13.500.00

0

10 1.350.00

0

5. Mesin

pendingin

1 Unit 33.000.000 33.000.00

0

10 3.300.00

0

6. Mekser

pemanas

1 Unit 22.100.000 22.100.00

0

10 2.210.00

0

7. Mesin vakum 1 Unit 23.000.000 23.000.00

0

10 2.300.00

0

8 Kompor 2 Buah 200.000

400.000

10

40.000

9 Wajan 2 Buah 120.000

240.000

5

24.000

10 Loyang 4 Buah 20.000

80.000

2

40.000

11 Golok 2 Buah 100.000

200.000

10

20.000

12 Pencungkil

kelapa

3 Buah 25.000

75.000

10

7.500

13 Jumbo 15 Buah 10.000

150.000

2

75.000

14 Gayung 4 Buah 5.000

20.000

2

10.000

15 Tapisan 3 Buah 5.000

15.000

2

7.500

16 Celemek 20 Buah 7.000

140.000

2

70.000

17 Slang 3 Meter 10.000

30.000

2

15.000

18 Galung 12 Buah 50.000

600.000

2

300.000

19 Sendok besar 3 Buah 5.000

15.000

2

7.500

Jumlah 104.933.0

00

10.913.3

00

Rata – rata 5.522.789

,47

574.384.

21

Penyusutan adalah biaya atas pemakaian barang modal tetap dalam

kegiatan produksi yang dihitung dengan memperkirakan besarnya penurunan nilai

aset tetap (barang modal) dalam kurun waktu tertentu akibat pemakaian selama

produksi (Kembauw, et al 2015).

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

269 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

Tabel 3 di atas, menunjukkan biaya penyusutan terbesar terdapat pada

mesin pendingin yaitu sebesar Rp 3.300.000,- atau 30,2%, sedangkan biaya

penyusutan terkecil adalah loyang, tapisan dan sendok besar yaitu sebesar Rp

7.500,- atau 0,1%.

Total biaya tetap Sentra Bisnis Yanmel merupakan jumlah dari biaya yang

dikeluarkan dan tidak berubah-ubah. Biaya yang dikeluarkan oleh Sentra Bisnis

Yanmel untuk pembelian sarana produksi sebesar Rp 1.245.000,- ini diluar dari

sarana produksi yang diberikan oleh pemerintah. Total penyusutan untuk

peralatan yang dibeli oleh sentra sebesar Rp 512.500, sedangkan total penyusutan

peralatan yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp 10.400.800 dengan total

penyusutan secara keseluruhan Rp 10.913.300. Selain itu ada juga biaya tetap

yang lain yaitu biaya listrik dengan total biaya pertahunnya sebesar Rp. 300.000.

(b) Biaya variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi. Setiap perubahan volume

kegiatan produksi maka akan ditanggapi dengan perubahan biaya variabel yang

jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi tersebut. Biaya

variabel Sentra Bisnis Yanmel dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Biaya variabel sentra bisnis Yanmel, desa administratif Yainuelo,

Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah/ tahun.

Biaya variabel per tahun Jumlah (Rp) Persentase (%)

Biaya bahan baku 21.200.000 38,60

Biaya bahan bakar (bensin) 585.000 1,06

Biaya bahan bakar (minyak tana) 225.0000 0,41

Upah tenaga kerja 24.750.000 45,06

Finising 360.000 0,65

Kemasan 1.500.000 2,73

Biaya promosi 6.000.000 10,92

Jumlah 54.620.000 100

Rata – rata 7.802.857,14 16,67

1) Biaya bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah buah kelapa yang diperoleh dari

sekitar Desa Administratif Yainuelo dengan kualitas kelapa yang bagus (daging

buahnya putih, tidak busuk), 1 buah kelapa menghasilkan 25 mili liter minyak

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

270 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

VCO dan 23 mili liter minyak kelapa sehat, hal ini menyebabkan untuk

mendapatkan 1 botol kemasan VCO berukuran 250 mili liter dan minyak kelapa

sehat membutuhkan 10 buah kelapa (kelapa dalam).

Pada bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019 pemakaian buah

kelapa untuk produksi tidak menentu. Pengunaan buah kelapa mulai dari 200 buah

sampai dengan 500 buah dalam sekali produksi atau rata-rata 176 buah. Hal ini

dilihat pada buku produksi sentra bisnis Yanmel tahun 2018 - 2019, sehingga total

buah yang diproduksi dari bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019

sebanyak 21.200 buah dengan total biaya pemebelian bahan baku sebesar Rp

21.200.000,-/tahun atau rata-rata sebesar Rp 1.766.666,67,-/bulan dengan

persentase sebesar 38,60%, dan harga per-buah adalah Rp 1.000,-

Biaya bahan bakar bensin dan minyak tana

Biaya bahan bakar yang dipakai untuk proses produksi VCO dengan total

bensin yang dipakai sebesar 90 liter dengan total biaya sebesar Rp. 585.000/tahun

atau rata-rata perbulan sebesar Rp 48.750,- dengan persentase 1,2%. Pamakaian

bensin dihitung dari bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019. Untuk

bahan bakar minyak tana dipakai untuk proses pemasakan minyak kelapa sehat

dengan total biaya sebesar 225.000,-/tahun atau rata-rata perbulan sebesar Rp

18.750,- dengan persentase 0,41 persen. Pemakaian bahan bakar (bensin dan

minyak tana) untuk produksi tidak menentu. Kadang sekali produksi mengunakan

2 liter berdasarkan kebutuhan dalam melakukan produksi. Data ini diambil dari

buku kas laporan Sentra Bisnis Yanmel.

Upah tenaga kerja

Upah tenaga kerja dibayarkan per sekali produksi yaitu Rp 10.000 per jam

dalam produksi. Dalam sebulan Sentra Bisnis Yanmel dapat berproduksi 3-4 kali

dalam sebulan sehingga mengeluarkan uang untuk membayar tenaga kerja secara

keseluruhan dari bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019 sebesar Rp

24.750.000,-/tahun atau rata-rata perbulannya sebesar Rp 2.062.500,- dengan

persentase 45,06%.

Tingginya biaya upah tenaga kerja disebabkan jumlah orang yang bekerja

sebanyak sebelas orang dengan upah yang diberikan perorangan sekali produksi

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

271 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

sebesar Rp 50.000,- Yang termaksud tenaga kerja yaitu seluruh anggota Sentra

Bisnis Yanmel yang berjumlah 11 orang (sebelas orang) bekerja bergantian dan

saling membantu selama proses produksi berlangsung.

Finishing dan kemasan

Kemudian untuk proses Finishing membutuhkan bahan pelengkap berupa

kertas saring dengan biaya yang dibutuhkan Rp 15.000,-/lembar, dalam 1 bulan

dipakai 2 lembar. Jadi total biaya yang dikeluarkan selama produksi dari bulan

September 2018 sampai dengan Agustus 2019 sebesar Rp. 360.000,- atau rata-rata

perbulannya sebesar Rp 30.000,- dengan persentase 0,65%, ditambah dengan

kemasan yang dibutuhkan untuk mengisi produk dengan total biaya yang

dikeluarkan Rp.1.500.000,-/tahun atau rata-rata perbulannya sebesar Rp 125.000,-

dengan persentase 2,73% .

Biaya promosi

Promosi perlu dilakukan agar produk yang kita miliki dikenal oleh banyak

orang baik dalam lingkup tempat produksi maupun diluar dari tempat produksi.

Untuk promosi diperlukan biaya sehingga sentra bisnis Yanmel mengeluarkan

biaya untuk proses promosi selama setahun sebesar Rp 6.000.000,-/tahun dengan

persentase sebesar 10,92%. Promosi ini dilakukan untuk mengenalkan produk

VCO kepada banyak konsumen.

Produksi VCO dan produk lain (minyak kelapa sehat)

Produksi merupakan kegiatan pokok dari suatu agroindustri dimana dalam

kegiatan produksi bahan baku diolah menjadi bahan jadi. Berdasarkan penelitian

VCO diproduksi sebanyak 3 – 4 kali dalam sebulan. Sekali produksi dalam

sebulan menghasilkan VCO sebanyak 100-200 botol berukuran 250 ml kemasan

dalam produksi tergantung jumlah buah kelapa yang dipakai. Lengkapnya dapat

dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

272 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Tabel 3. Produksi VCO dan minyak kelapa sehat sentra bisnis Yanmel, Desa

Administratif Yainuelo, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku

Tengah /tahun

Bulan Produksi VCO(botol 250 ml) Produksi minyak kelapa sehat

(liter)

September 150 35

Oktober 200 45

November 200 45 Desember 200 45 Januari 200 45

Februari 170 30

Maret 200 45

April 150 30

Mei 200 45

Juni 200 45

Juli 150 35

Agustus 100 20

Total 2120 465

Rata – rata 176,67 38,75

Tabel di atas dapat dilihat bahwa produksi VCO tertinggi berada pada bulan

Oktober sampai Desember 2018, dan Januari, Maret, Mei, Juni 2019, sebesar 200

botol dan terendah pada bulan Agustus sebesar 100, disebabkan karena pasokan

buah kelapa kurang. Hal ini dikarenakan pada bulan Agustus bertepatan dengan

musim panen cengkih sehingga pemasokan buah kelapa dari petani cukup sedikit.

Sebagian petani lebih memilih fokus untuk memanen cengkih ketimbang

memanen kelapa untuk dijual pada Sentra Bisnis Yanmel.

Sebagaimana sudah dijelaskan pada gambaran umum di atas bahwa

produk yang dihasilkan bukan hanya produk VCO namun produk yang dihasilkan

juga yaitu minyak kelapa sehat. Minyak kelapa sehat didapat dari perasan santan

pada tahap kedua setelah perasan pertama diambil untuk produk VCO. Model

pengelolaan produk seperti ini berdampak pada penekanan penggunaan bahan

baku.

Tabel di atas menunjukkan produksi minyak kelapa sehat yang dihasilkan

dari perasan santan kedua setelah dipakai untuk VCO. Tabel 5 di atas

menunjukkan produksi terbesar pada bulan Oktober sampai Desember 2018 dan

Januari, Maret, Mei, Juni 2019 dengan total produksi sebanyak 45 liter dan yang

paling rendah adalah pada bulan Agustus sebesar 20 liter. Setiap produksi VCO

sebagian produk dipakai untuk promosi dimana pada bulan September produksi

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

273 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

sebanyak 150 botol, tetapi 20 botol dipakai untuk promosi sehingga yang terjual

sebanyak 130 botol. Kemudian pada bulan Oktober, November dan Desember

total produksi sebanyak 200 botol dan 20 botol dipakai untuk promosi, untuk

bulan Januari, Maret, Mei, Juni produksi yang dihasilkan sebanyak 200 botol dan

5 botol dipakai untuk proses promosi dan beberapa bulan yang lainya. Hal ini

dilakukan agar produk VCO ini dikenal oleh banyak orang

Penerimaan

a. Penerimaan VCO

Penerimaan (TR) adalah hasil kali antara harga per unit (P) dan jumlah

total produksi yang terjual (Q). Total penerimaan yang diperoleh Sentra Bisnis

Yanmel dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Penerimaan Produk VCO Sentra Bisnis Yanmel Desa Yainuelo

Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah dari September 2018-

Sampai Dengan Agustus 2019

Bulan Penjualan(botol

250ml) /bulan

Harga RP Penerimaan VCO

(Rp)

Persentase

(%)

September 150 50.000 7.500.000 7,08

Oktober 200 50.000 10.000.000 9,43

November 200 50.000 10.000.000 9,43 Desember 200 50.000 10.000.000 9,43 Januari 200 50.000 10.000.000 9,43 Februari 170 50.000 8.500.000 8,02

Maret 200 50.000 10.000.000 9,43

April 150 50.000 7.500.000 7,08

Mei 200 50.000 10.000.000 9,43 Juni 200 50.000 10.000.000 9,43 Juli 150 50.000 7.500.000 7,08

Agustus 100 50.000 5.000.000 4,72

Total 2.120 106.000.000 100

Rata – rata 177 8.333.333,33 8,33

Tabel 6 di atas menunjukkan total secara keseluruhan penjualan VCO dari

bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019 sebanyak 2.120 botol

berukuran 250 ml atau rata-rata 177 botol dengan total penerimaan sebesar Rp

106.000.000,-/tahun atau rata-rata Rp 8.333.333,33,-/bulan dengan harga per botol

Rp 50.000. Penjualan tertinggi terdapat pada bulan Januari, Maret, Mei, dan Juni

sebesar 200 botol dengan persentase 9,43% dan penjualan terendah pada bulan

Agustus sebesar 100 botol dengan persentase 4,75%. Penjualan pada bulan

Agustus rendah, hal ini dikarenakan pada bulan Agustus bertepatan dengan musim

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

274 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

panen cengkih sehingga sebagian petani lebih memilih fokus untuk memanen

cengkih ketimbang memanen kelapa untuk dijual pada Sentra Bisnis Yanmel, hal

ini menyebabkan pemasokan buah kelapa dari petani tidak sebanyak bulan yang

lainnya sehingga pada bulan Agustus total produksi sebanyak 100 botol.

Setiap produksi VCO sebagian produk dipakai untuk promosi dimana pada

bulan September produksi sebanyak 150 botol, tetapi 20 botol dipakai untuk

promosi sehingga yang terjual sebanyak 130 botol. Kemudian pada bulan

Oktober, November dan Desember total produksi sebanyak 200 botol dan 20 botol

dipakai untuk promosi, untuk bulan Januari, Maret, Mei, Juni produksi yang

dihasilkan sebanyak 200 botol dan 5 botol dipakai untuk proses promosi dan

beberapa bulan yang lainya. Hal ini dilakukan agar produk VCO ini dikenal oleh

banyak orang.

b. Penerimaan minyak kelapa sehat

Selanjutnya dibawah ini merupakan tabel penerimaan produk minyak

kelapa sehat yang diproduksi dari perasan santan kedua setalah perasan pertama

dijadikan sebagai minyak VCO. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tebel 7 berikut

ini.

Tabel 5. Penerimaan minyak kelapa sehat sentra bisnis Yanmel Desa Yainuelo

Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah dari bulan September

2018 Sampai Dengan Agustus 2019

Bulan Penjualan(cirigen

berukuran 5 ltr) /bulan

Harga

(Rp)

Penerimaan

minyak kelapa

sehat

Persent

ase (%)

September 7 100.000 700.000 7.3

Oktober 9 100.000 900.000 9.4

November 9 100.000 900.000 9.4

Desember 9 100.000 900.000 9.4

Januari 9 100.000 900.000 9.4

Februari 6 100.000 600.000 6.4

Maret 9 100.000 900.000 9.4

April 6 100.000 600.000 6.4

Mei 9 100.000 900.000 9.4

Juni 9 100.000 900.000 9.4

Juli 7 100.000 700.000 7.3

Agustus 4 100.000 400.000 4.2

Total 93 1,200,000 9.300.000 100

Rata – rata 8 100 800.000 8.3

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

275 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

Tabel di atas menunjukkan total secara keseluruhan penjualan minyak

kelapa sehat dari bulan September 2018 sampai dengan Agustus 2019 sebanyak

93 cirigen berukuran 5 liter atau rata-rata 8 cirigen dengan total penerimaan

sebesar Rp 9.300.000,-/tahun dengan harga per 1 cirigen Rp 100.000,- Penjualan

tertinggi terdapat pada bulan Oktober sampai Desember 2018 dan Januari, Maret,

Mei, Juni 2019 dengan persentase 9,4% dan penjualan terendah pada bulan

Agustus sebesar 4 cirigen dengan persentase 4,2%. Penjualan pada bulan Agustus

rendah, hal ini dikarenakan pada bulan Agustus bertepatan dengan musim panen

cengkih sehingga sebagian petani lebih memilih fokus untuk memanen cengkih

ketimbang memanen kelapa untuk dijual pada Sentra Bisnis Yanmel, hal ini

menyebabkan pemasokan buah kelapa dari petani tidak sebanyak bulan yang

lainnya.

Pendapatan produk olahan kelapa (VCO dan Minyak Kelapa Sehat)

Pendapatan adalah selisih dari penerimaan dan biaya produksi. Besarnya

pendapatan yang diterima oleh industri tergantung dari penerimaaan dan biaya-

biaya. Adapun pendapatan yang diperoleh oleh Sentra Bisnis Yanmel yaitu dapat

dilihat pada tabel 6 dibawa ini.

Tabel 6. Pendapatan Produk Olahan Kelapa (VCO dan Minyak Kelapa Sehat)

Sentra Bisnis Yanmel, DesaYainuelo Kecamatan Amahai, Kabupaten

Maluku Tengah Dari Bulan September 2018 Sampai Dengan Agustus

2019

Bulan Penerimaan

(Rp)

Biaya produksi

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

Persent

ase (%)

September 8.200.000 5.293.441,67 2.906.558,33 5,9

Oktober 10.900.000 6.361.441,67 4.538.558,33 9,2

November 10.900.000 6.361.441,67 4.538.558,33 9,4

Desember 10.900.000 6.361.441,67 4.538.558,33 9,4

Januari 10.900.000 5.611.441,67 5.288.558,33 10,7

Februari 9.100.000 5.311.441,67 3.788.558,33 7,7

Maret 10.900.000 5.611.441,67 5.288.558,33 11,1

April 8.100.000 5.111.441,67 2.988.558,33 6,0

Mei 10.900.000 5.611.441,67 5.288.558,33 11,1

Juni 10.900.000 5.611.441,67 5.288.558,33 11,1

Juli 8.200.000 4.543.441,67 3.656.558,33 7,4

Agustus 5.400.000 4.043.441,67 1,356.558,33 2,7

Total jumlah 115.300.000 65.833.300 49.466.700 100

Rata – rata 9.608.333,33 5.486.108 4.122.225 8,33

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

276 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Tabel 6 di atas menunjukkan pendapatan yang diterima oleh Sentra Bisnis

Yanmel dari produk olahan kelapa (VCO dan minyak kelapa sehat) sebesar Rp

49.466.700/tahun atau rata – rata sebesar RP 4.122.225,-/bulannya. Secara

keseluruhan tenaga kerja 11 orang memiliki upah yang sama. Pendapatan ini

terbilang sangat baik dikarenakan biaya produksi sebesar Rp 65.833.300,-/tahun

atau rata – rata sebesar Rp 5.486.108/bulan, sedangkan penerimaan dalam setahun

sebesar Rp 115.300.000,-/tahun atau rata-rata perbualnnya sebesar Rp

9.608.333,3,-/bulan. Pendapatan terbesar berada pada bulan Januari, Maret, Mei,

Juni sebesar Rp. 5.288.558,33,-/bulan dengan persentase 11,1% sedangkan

pendapatan terkecil yaitu terdapat pada bulan Agustus sebesar Rp 1.356.558,33,-/

bulan dengan persentase 2,7%. Hal ini dikarenakan pada bulan Agustus bertepatan

dengan musim panen cengkih sehingga pemasokan buah kelapa dari petani cukup

sedikit. Sebagian petani lebih memilih fokus untuk memanen cengkih ketimbang

memanen kelapa untuk dijual pada Sentra Bisnis Yanmel.

Analisis R/C ratio

Analisa pembagian antara total penerimaan dengan total biaya merupakan

suatu pengujian kelayakan pada suatu jenis usaha. Kriteria yang digunakan dalam

analisis adalah apabilah R/C > 1 maka usaha tersebut dikatakan untung dan layak

dijalankan, karena besarnya penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan,

begitu juga sebaliknya. Perhitungan hasil analisa penerimaan atas biaya (R/C)

dapat dilihat sebagai berikut .

R/C =

R/C =

R/C = 1,75

Total biaya yang dikeluarkan oleh Sentra Bisnis Yanmel sebesar Rp.

65.833.300,-/tahun dan total penerimaan sebesar Rp. 115..300.000,-/tahun.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa usaha sentra bisnis

Yanmel untuk produk VCO dapat dikatakan menguntungkan untuk diusahakan.

Hal ini dapat dilihat pada perbandingan total penerimaan dengan total

biaya produksi yang lebih besar dari satu, yaitu memiliki angka perbandigan 1,75

atau 1,75 > 1. Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

277 Volume 8 No. 3 Oktober 2020

dikeluarkan, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1,75,- Berdasarkan

kriteria R/C ratio, maka usaha sentra bisnis yanmel menguntungkan untuk

diusahakan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa pendapatan Sentra Bisnis Yanmel yang dihasilkan dari produk Virgin

Coconut oil (VCO) dan minyak kelapa sehat sebesar Rp 49.466.700,-/tahun

dengan rata-rata Rp 4.122.225,-/bulan, hal ini berdampak pada pendapatan

masyarakat yang bekerja pada Sentra Bisnis Yanmel dan para petani kelapa.

Nilai R/C ratio adalah sebesar 1,75 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Agroindustri VCO Sentra Bisnis Yanmel menguntungkan untuk dikembangkan

karena nilai R/C Ratio nya yaitu > 1.

Daftar pustaka

Assagaf, S. S. F. Pulhehe, S. Zakariah, I. Yusuf, N. Sangaji, M. F. Kembauw, E.

Basrun, M.C. 2019. “Construction of the Village as a Development Shaft

In The Island Buru”. International Journal Of Scientific & Technology

Research. 8(9): 2139-2143

Awang. 1991. Kelapa Kajian Sosial dan Ekonomi. Edisi 1. Yogyarkarta: Aditya

Media.

Badan Pusat Statistik.2019. Maluku Dalam Angka.

Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka

Hasbi dan Priatna. 2004. “Strategi pengembangan Agribisnis dan Agroindustri

Perkebunan Rakyat dengan pendekatan Perwilayahan komoditas”.

Laporan Penelitian. Palembang: Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Kembauw, E. Anindita, R. Mustadjab, M, M. Muhaimin, W. 2015. Keterkaitan

Sektor dan Sistem Produksi Dalam Peningkatan Perekonomian di Provinsi

Maluku. Cetakan I. Yogyakarta: Titah Surga.

Lawalata, M. Imimpia, R. 2020. “Analisis nilai tambah dan pemasaran produk

Agroindustri Kelapa (cocos nucifera l.) Pada Perusahaan Wootay

Coconut”. Jurnal Agrica. 13 (1) :66-80

Saptana. 2003. “Analisis keugulan komparatif dan kompetitip komoditas Kentang

dan kubis di Wonosobo Jawa Tengah”. 3 (1) : 1-30.

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI PRODUK OLAHAN …

278 AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan

Sumaryanto S. Friatno S. 2003. “Analisis keugulan komparatif dan kompetitif

komoditas Kentang dan kubis di Wonosobo Jawa Tengah”. Jurnal sosial

Ekonomi Pertanian. 3(1).1-30

Soeka, S Y. Sulistyo J. Naiola E. 2008. “Analisis biokimia minyak kelapa hasil

ekstaksi secara permentasi”. Biodiversitas LIPI. 9(2): 91-95

Tomia, F. Thenu, W F S. Luhukay, Pattinama, M J. 2017. “Kontribusi usaha

kopra terhadap pendapatan rumah tangga petani di desa Wainibe Fena

Kecamatan Leisela Kabupaten Buru”. Jurnal Agrilan 5 (1). 34-47

Warrison. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Yogyakarta: Kanisius.