77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PEMBENGKAKAN BIAYA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI SURAKARTA The Analysis of Project Delay Factors Against The Cost Overruns of Buildings Project in Surakarta SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : BAYU ADI NUGROHO NIM I 0107055 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

  • Upload
    lamdien

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP

PEMBENGKAKAN BIAYA PROYEK BANGUNAN GEDUNG

DI SURAKARTA

The Analysis of Project Delay Factors Against The Cost Overruns of Buildings Project

in Surakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

BAYU ADI NUGROHO NIM I 0107055

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan Proyek Terhadap Pembengkakan Biaya Proyek Bangunan Gedung di Surakarta. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Masalah keterlambatan dalam industri konstruksi merupakan fenomena nasional dan tidak terkecuali di Surakarta. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan proyek dan pengaruhnya terhadap pembengkakan biaya proyek bangunan gedung di Surakarta. Penelitian ini dimulai dengan survei pra analisis yang disebarkan kepada 30 responden. Dari 30 Faktor keterlambatan yang diambil dari penelitian sebelumnya didapat 5 faktor keterlambatan yang paling berpengaruh yaitu (1) Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik, (2) Kesulitan finansial, (3) Kurangnya pengalaman kontraktor, (4) Keterlambatan penyediaan material, (5) Dana dari pemilik yang tidak mencukupi. Kemudian dilakukan survei analisis yang disebarkan kepada 40 responden. Kelima faktor keterlambatan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa: (1) Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik tidak berpengaruh signifikan terhadap pembengkakan biaya proyek. (2) Kesulitan finansial berpengaruh signifikan terhadap pembengkakan biaya proyek. (3) Kurangnya pengalaman kontraktor berpengaruh signifikan terhadap pembengkakan biaya proyek. (4) Keterlambatan penyediaan material berpengaruh signifikan terhadap pembengkakan biaya proyek. (5) Dana dari pemilik yang tidak mencukupi tidak berpengaruh signifikan terhadap pembengkakan biaya proyek. Kata kunci: Faktor keterlambatan, Pembengkakan biaya, Industri konstruksi,

dan Analisis regresi linier berganda.

Page 3: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Bayu Adi Nugroho, 2012. The Analysis of Project Delay Factors Against the Cost Overruns of Buildings Project in Surakarta. Final Task of Civil Engineering. Department of Engineering Faculty of Sebelas Maret University. Surakarta. The problem of delay in the construction industry is a national phenomenon and not the exception in Surakarta. The main objective of this study was to identify the impact of project delay factors against the cost overruns of buildings project in Surakarta. The study begin with a survey of pre-analysis, distributed to 30 respondents. from the 30 factors of delay is taken from a previous study, obtained 5 factors most influential delay: (1) identification, duration, and the bad planing of working order (2) financial trouble, (3) lack of contractor experience, (4) Delays in the supply of materials, (5) budgets from the owner is not sufficient. Then, the survey of analysis distributed to 40 respondents. The five delays factors were analyzed to obtain the effect on project cost overruns. This study use multiple linear regression analysis by using SPSS. From the analysis, the conclusions: (1) Identification, duration, and the bad planing of working order no significant effect on project cost overruns. (2) Financial trouble significant effect on project cost overruns. (3) Lack of contractor experience significant effect on project cost overruns. (4) ) Delays in the supply of materials significantly effect on project cost overruns. (5) Budgets from the owner is not sufficient no significant effect on project cost overruns. Keywords: Delay factor, cost overruns, construction industry, and multiple

linear regression analysis.

Page 4: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor

Keterlambatan Proyek Terhadap Pembengkakan Biaya Proyek Bangunan Gedung Di

Surakarta” guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Meskipun jauh dari kesempurnaan penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah

wawasan dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang manajemen konstruksi proyek

bangunan gedung khususnya pengaruh faktor-faktor keterlambatan terhadap pembengkakan

biaya proyek terutama pengembangan penelitian selanjutnya di Jurusan Teknik Sipil UNS.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat sehat selama pelaksanaan skripsi.

2. Widi Hartono, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I.

3. Ir. Sugiyarto, MT, selaku Dosen Pembimbing II.

4. Ir. Suyatno K, MT, selaku Dosen Penguji I.

5. Ir. Delan Soeharto, MT, selaku Dosen Penguji II.

6. Wibowo, ST, DEA, selaku Dosen Pembimbing Akademis.

7. Segenap pimpinan Fakultas Teknik UNS.

8. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS.

9. Kedua Orang Tuaku atas semua pengorbanan, doa, kasih sayang dan dukungannya

selama ini.

10. Teman terdekatku Yohana, Seto, Fathir, Alfian dan Didit yang telah memberikan

dorongan dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.

11. Teman skripsiku Herry dan Hasoloan yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman kost wisma indri Bimo, Chandra, Sheiza, Dewangga, Dinar, Andi, terima

kasih atas dukungannya.

Page 5: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

13. Rekan-rekan Sipil ’07 Anas, Khairiyah, Dana, Zendra, Puguh, Kurnia, Rulan, Hero,

Teguh, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga

skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Tuhan memberkati.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 6: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL .............................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................. 3

1.3. BATASAN MASALAH ............ ................................................... 4

1.4. TUJUAN PENELITIAN ............................................................... 4

1.5. HIPOTESIS ................................................................................... 5

1.6. MANFAAT PENELITIAN............................................................ 5

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. . 6

2.1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

2.2 DASAR TEORI .............................................................................. 7

2.2.1. Penjadwalan ...................................................................... 8

2.2.1.1. Alasan Penyusunan jadwal proyek .................. 8

2.2.1.2. Tahap tahap Penyusunan Jadwal Proyek ......... 9

2.2.2. Biaya Proyek ..................................................................... 12

2.2.2.1. Estimasi Biaya Proyek ..................................... 12

2.2.3. Hubungan Waktu dan Biaya…………………………... 14

Page 7: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2.2.4. Variabel Keterlambatan Proyek Menurut Beberapa

Peneliti ………………………………………………… 14

2.2.4.1. Non Excusable Delays ……………………… 14

2.2.4.2. Compensable Delays …………………………… 18

2.2.4.3. Excusable Delays …………………………... 21

2.2.5. Pembengkakan Biaya Proyek ...................................... 23

2.2.5.1. Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan

oleh Kontraktor …………………………….. 21

2.2.5.2. Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan

oleh Pemilik ………………………………… 26

2.2.5.3. Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan

Diluar Kemampuan Kontraktor dan Pemilik 28

2.2.6. Analisis Regresi Linier Berganda ……………………. 29

2.2.7. Uji Korelasi …………………………………………... 30

2.2.8. Uji Hipotesis ………………………………………..... 31

2.2.8.1. Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2) ............ 32

2.2.8.2. Uji t Statistik (Uji Parameter Penduga/Estimate)34

2.2.9. Cara Pemilihan Sampling ……………………………. 35

2.2.9.1. Probabilty Sampling ……………………….. 35

2.2.9.2. Non Probaility Sampling ……………….. 36

2.2.10. Program dan Cara Kerja SPSS (Statistical Product and

Service Solutions) ............................................................. 37

2.2.11. Rancangan Kuesioner ...................................................... 38

2.2.12. Kerangka Pikiran Penelitian ............................................ 39

2.2.13. Perumusan Hipotesis Penelitian....................................... 40

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ................................................. 41

3.1. TAHAP PENELITIAN ................................................................. 42

3.2. JENIS PENELITIAN .................................................................... 43

3.3. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING ................ 44

3.3.1. Populasi .............................................................................. 44

3.3.2. Sampel ............................................................................... 44

Page 8: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3.3.3. Teknik Sampling ............................................................... 44

3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................ 44

3.4.1. Data Primer ....................................................................... 44

3.4.2. Data Sekunder ................................................................... 44

3.5. TEKNIK ANALISIS DATA ......................................................... 45

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 46

4.1. DATA RESPONDEN..................................................................... 46

4.2. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA ............................. 47

4.3. DESKRIPSI DATA ........................................................................ 48

4.3.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden .......................................................................... 48

4.3.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden ........ 49

4.3.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jabatan Responden.... 50

4.3.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Kerja Responden 51

4.3.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden 52

4.4. DESKRIPTIF VARIABEL ............................................................ 53

4.5. ASUMSI KLASIK.......................................................................... 54

4.5.1. Uji Normalitas.................................................................... 54

4.5.2. Uji Heterodkedastisitas ..................................................... 55

4.5.3. Uji Multikolinieritas .......................................................... 56

4.6. UJI HIPOTESIS .............................................................................. 57

4.6.1. Regresi Linier Berganda ................................................... 57

4.6.2. Uji Ketepatan Model (Uji F dan dan R2) ......................... 58

4.6.3. Uji t (Uji Ketepatan Parameter Penduga/Estimate) ......... 59

4.6.4. Analisis Regresi Linier Berganda Kedua (Trial) ............. 60

4.6.5. Analisis Korelasi................................................................ 61

4.7. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...................................... 62

4.7.1. Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang

tidak lengkap dan tersusun dengan baik berpengaruh

terhadap pembengkakan biaya pembangunan proyek ..... 62

Page 9: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

4.7.2. Kesulitan finansial berpengaruh terhadap pembengkakan

biaya pembangunan proyek.............................................. 63

4.7.3. Kurangnya pengalaman kontraktor berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek .................. 64

4.7.4. Keterlambatan penyediaan material berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek .................... 64

4.7.5. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi berpengaruh

terhadap pembengkakan biaya pembangunan proyek ..... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 66

5.1. KESIMPULAN ................................................................................ 66

5.2. SARAN-SARAN.............................................................................. 67

5.2.1. Bagi Pihak Pengembang ................................................ 67

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69

LAMPIRAN ................................................................................................... xvix

.

Page 10: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan

dan jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut

harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan

dikerjakan, serta bagaimana penyediaan sumber dayanya. Pembuatan rencana

dan jadwal pelaksanaan proyek selalu mengacu pada kondisi anggapan-

anggapan dan prakiraan yang ada pada saat rencana dan jadwal tersebut

dibuat, karena itu masalah akan timbul apabila terjadi ketidaksesuaian antara

prakiraan dan anggapan dengan kenyataan yang sebenarnya. Dampak umum

yang sering terjadi adalah keterlambatan waktu pelaksanaan proyek,

disamping meningkatnya biaya pelaksanaan proyek.

Proses pelaksanaan suatu proyek terdiri dari banyak aktivitas yang

saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Keterlambatan yang

terjadi pada salah satu atau beberapa aktivitas tersebut dapat menyebabkan

keterlambatan proyek secara keseluruhan. Keterlambatan proyek pada

akhirnya dapat menimbulkan banyak sisi negatif, misalnya perselisihan antara

kontraktor dengan pemilik dan menurunnya kredibilitas kontraktor maupun

pembengkakan biaya (Alifen, et al, 1999). Pada kenyataannya hal ini sering

terjadi, sehingga perlu untuk dilakukan suatu analisis yang lebih mendalam

sebagai langkah antisipasi.

Sering kali dalam pelaksanaan proyek terjadi keterlambatan yang

tidak diinginkan dan tidak di ketahui sebelumnya. Keterlambatan tersebut

sangat merugikan pihak-pihak terkait, kontraktor maupun pemilik proyek itu

sendiri. Keppres No. 61 tahun 2004 menyebutkan bahwa denda (sanksi

finansial) dapat dikenakan penyedia jasa bila tidak dapat melaksanakan

proyek sesuai waktu yang tersedia dalam kontrak.

Keterlambatan proyek bisa berasal dari penyedia jasa (kontraktor),

pengguna jasa maupun pihak lain yang berdampak penambahan waktu dan

Page 11: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

biaya di luar rencana. Bila keterlambatan berasal dari kontraktor, maka

kontraktor bisa di kenai denda, begitu juga bila keterlambatan berasal dari

pengguna jasa, maka pengguna jasa akan membayar kerugian yang di

tanggung penyedia jasa, yang jumlahnya ditetapkan dalam kontrak sesuai

perundang-undangan yang berlaku. Banyak penelitian yang sudah di lakukan

untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek.

Kondisi Proyek konstruksi di pemerintah Kota Surakarta tidak jauh

berbeda, yang setiap tahun selalu terjadi keterlambatan proyek konstruksi.

Dibawah ini contoh proyek yang mengalami keterlambatan.

Tabel 1.1 Contoh Proyek yang Mengalami Keterlambatan

(Sumber : Data Proyek Grand Orchid Solo dan DPU Surakarta)

Dalam suatu proyek konstruksi, biaya merupakan salah satu

komponen yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek.

Secara garis besar biaya dalam proyek itu sendiri meliputi biaya material,

tenaga kerja serta biaya peralatan. Untuk menjaga kelancaran jalannya suatu

No Proyek Rencana (Hari)

Realisasi (Hari)

Penyebab Keterlambatan

1 Proyek Hotel Grand

Orchid Solo(extension)

180 200 Perubahan gambar/detail,

keterlambatan material

yang didatangkan, cuaca

buruk.

2 Proyek Pasar Kleco 135 150 Bertepatan bulan puasa,

waktu minim, pedagang

pindah ke pasar darurat

setelah Lebaran, proyek

dimulai pasca Lebaran.

Page 12: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

proyek maka perlu dilakukan pengendalian terhadap biaya-biaya yang akan

dikeluarkan agar tidak melebihi dari anggaran yang telah ditentukan.

Dalam kenyataan di lapangan banyak sekali ditemukan proyek yang

mengalami keterlambatan. Pada umumnya proyek yang mengalami

keterlambatan mengakibatkan biaya yang dikeluarkan semakin meningkat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka faktor keterlambatan

merupakan faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta batasan masalah, maka dirumuskan

rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak

lengkap dan tidak tersusun dengan baik dapat menjadi penyebab

pembengkakan biaya pembangunan proyek?

2. Apakah kesulitan finansial dapat menjadi penyebab pembengkakan biaya

pembangunan proyek?

3. Apakah kurangnya pengalaman kontraktor dapat menjadi penyebab

pembengkakan biaya pembangunan proyek?

4. Apakah keterlambatan penyediaan material dapat menjadi penyebab

pembengkakan biaya pembangunan proyek?

5. Apakah dana dari pemilik yang tidak mencukupi dapat menjadi penyebab

pembengkakan biaya pembangunan proyek?

Page 13: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi pokok permasalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini, maka akan difokuskan dengan uraian-uraian sebagai berikut:

1. Proyek yang diteliti adalah proyek-proyek konstruksi bangunan gedung di

lingkungan Surakarta.

2. Menggunakan 5 faktor keterlambatan sebagai variabel bebas dalam

melihat pengaruh terhadap pembengkakan biaya proyek.

3. Penelitian dilakukan pada 40 responden, yaitu individu yang

berpengalaman sebagai pelaksana proyek-proyek konstruksi dilingkungan

Surakarta, dan pernah memegang jabatan sebagai manajer proyek atau

manajer lapangan.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan

kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

2. Untuk mengetahui pengaruh kesulitan finansial terhadap pembengkakan

biaya pembangunan proyek.

3. Untuk mengetahui pengaruh kurangnya pengalaman kontraktor terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

4. Untuk mengetahui pengaruh keterlambatan penyediaan material terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

5. Untuk mengetahui pengaruh dana dari pemilik yang tidak mencukupi

terhadap pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Page 14: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

1.5. Hipotesis

1. Adanya dugaan pengaruh identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan

kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik terhadap

pembengkakan biaya broyek.

2. Adanya dugaan pengaruh kesulitan finansial terhadap pembengkakan

biaya pembangunan proyek.

3. Adanya dugaan pengaruh kurangnya pengalaman kontraktor terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

4. Adanya dugaan pengaruh keterlambatan penyediaan material terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

5. Adanya dugaan pengaruh dana dari pemilik yang tidak mencukupi

terhadap pembengkakan biaya pembangunan proyek.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama bagi para pengguna jasa,

para penyedia jasa serta pihak-pihak yang terkait langsung dengan

pengelolaan proyek konstruksi, agar mengetahui dengan jelas cara

pengendalian penyebab keterlambatan penyelesaian proyek secara

keseluruhan sehingga waktu penyelesaian proyek tersebut dapat sesuai

sesuai dengan biaya yang telah direncanakan.

2. Studi ini diharapkan dapat memberikan metode yang mempunyai

keunikan yang berbeda dari studi – studi yang terdahulu terkait dengan

kespesifikan obyek studi yang dipilih yaitu faktor-faktor penyebab

keterlambatan proyek terhadap pembengkakan biaya proyek bangunan

gedung di Surakarta, serta aplikasi Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) dalam menguji pengaruh dari variabel yang diteliti. Hal

ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada studi mendatang

terkait dengan pengukuran variabel yang dikembangkan dan prosedur

pengujian yang dilakukan. Dengan demikian studi mendatang diharapkan

dapat menggeneralisasi metode riset yang didesain dalam studi ini dan

mengembangkannya pada konteks yang berbeda.

Page 15: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh Mezher et al, 2009

mengenai faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi di Libya dari

persepsi owner, kontraktor dan perusahaan konsultan/arsitektur menemukan

bahwa owner lebih berfokus pada persoalan keuangan sedangakan kontraktor

dengan permasalahan kesepakatan kontrak dan konsultan menjadikan

manajemen proyek sebagai persoalan yang paling penting.

Keterlambatan dari penyelesaian proyek konstruksi berpengaruh

terhadap biaya langsung proyek. Dalam kasus proyek pembangunan gedung

dan fasilitas, kesulitan meningkat ketika owner berasal dari pihak pemerintah.

Dampak keterlambatan dalam kasus ini termasuk dalam kekacauan peraturan

rencana pengembangan umun, gangguan terhadap rencana pencairan anggran

dana pada pemerintah dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh

keterlambatan proyek terhadap masyarakat. Keterlambatan yg terjadi dari sisi

kontraktor menyebabkan waktu penyelesaian proyek menjadi lebih lama,

meningkatnya biaya overhead dan menyebabkan kontraktor terjebak dalam

proyek tersebut. (Al-Kharashi dan Skitmore, 2009)

Menurut Alifen et al, 2000 (Dalam I.A.Rai Widhiawati, 2009),

keterlambatan proyek seringkali menjadi sumber perselisihan dan tuntutan

antara pemiik dan kontraktor, sehingga akan menjadi sangat mahal nilainya

baik ditinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik. Kontraktor akan terkena

denda penalti sesuai dengan kontrak, disamping itu kontraktor juga akan

mengalami tambahan biaya overhead selama proyek masih berlangsung. Dari

sisi pemilik, keterlambatan proyek akan mambawa dampak pengurangan

pemasukan karena penundaan pengopersian fasilitasnya.

Beberapa penelitian sejenis yang sudah dilakukan yaitu oleh Budiman

Praboyo, 1999 ; I.A. Rai Widhiawati, 2009 ; Suyatno, 2010.

Page 16: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Budiman Praboyo bertujuan untuk

menemukan faktor-faktor yang sangat berperan atau mendominasi

sebagai penyebab keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi di

wilayah Surabaya, dengan maksud agar proses perencanaan dan

penjadwalan proyek konstruksi dapat dilakuakan dengan lebih lengkap

dan cermat, sehingga keterlambatan sedapat mungkin dihindarkan atau

dikendalikan.

(2) I.A. Rai Widhiawati bertujuan untuk mengetahui penyebab utama dari

faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi

yang berada di Kotamadya Denpasar.

(3) Suyatno bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

keterlambatan penyelesaian proyek yang berada di Kotamadya Surakarta

dan untuk mengetahui peringkat (rangking) menurut persepsi penyedia

jasa terhadap faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek.

2.2 Dasar Teori

Setiap proyek mempunyai rencana pelaksanaan proyek dan anggaran

biaya proyek yang dibuat sebelum pelaksanaan proyek. Dengan tujuan agar

proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan acuan yang direncanakan oleh

kontraktor Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan rencana dapat

mengakibatkan keterlambatan proyek yang pada umumnya akan menyebabkan

pembengkakan biaya proyek.

"Time is money", hal inilah yang melandasi faktor waktu dan uang

merupakan faktor yang penting dalam merencanakan dan melaksanakan suatu

proyek. Waktu dan uang mempunyai keterkaitan satu sama lain, yang artinya

setiap penambahan waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek

mengakibatkan biaya yang dikeluarkan akan semakin meningkat.

Keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu dan biaya adalah salah

satu tujuan terpenting, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Kunci utama

keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan

penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat.

Page 17: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

2.2.1 Penjadwalan

Rencana pelaksanaan proyek merupakan tulang punggung

keseluruhan proses konstruksi, sehingga harus dibuat berdasarkan pada

sasaran dan pencapaian target yang jelas. Penjadwalan bertujuan untuk

menetapkan urutan kerja dan estimasi waktu yang dibutuhkan setiap

aktivitas dalam pelaksanaan proyek Associated General Contractors

(AGC of America, 1994). Tujuan lain dibuatnya jadwal pelaksanaan

proyek agar tidak terjadi keterlambatan proyek. Keterlambatan proyek

terjadi apabila realisasi pelaksanaan proyek lebih lambat daripada

rencana yang telah dibuat.

2.2.1.1 Alasan Penyusunan jadwal proyek

Empat alasan kontraktor melakukan penyusunan jadwal

proyek (AGC of America, 1994):

1) Mengkomunikasikan perencanaan

Komunikasi adalah kunci awal bagi keberhasilan kerja tim dalam

pelaksanaan proyek konstruksi. Komunikasi merupakan salah satu

komponen yang penting dalam suatu proyek konstruksi karena

komunikasi yang baik sangat dibuluhkan scbagai sarana

koordinasi. Koordinasi memerlukan komunikasi yang baik agar

masing-masing kelompok tidak terjadi pekerjaan yang tumpang

tindih.

Tanpa adanya koordinasi yang baik antar masing-masing pihak

yang terlibat, suatu proyek konstruksi tidak akan dapat berjalan

dengan baik. Dengan adanya jadwal proyek, kontraktor dapat

berkomunikasi dengan sub kontraktor sedangkan manajer proyek

dapat berkomunikasi dengan manajer lapangan.

2) Mencapai target produktivitas

Pelaksanaan proyek konstruksi haruslah mempnuyai target

produktivitas.

Page 18: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

Target produktivitas adalah suatu sasaran yang ingin dicapai oleh

keseluruhan tim kerja dari proyek yang tujuannya adalah

menyelesaikan keseluruhan proyek tepat waktu.

3) Memonitor dan mengukur kemajuan yang telah dicapai

Dalam memonitor dan mengukur kcemajuan yang telah dicapai,

harus ada suatu batasan atau tolak ukur. Jadwal proyek yang telah

dibuat dapat digunakan sebagai batasan/acuan penentuan status

proyek, yaitu proyek terlambat, tepat waklu, atau terlalu cepat.

4) Mengantisipasi perubahan

Kegiatan proyek mempunyai sifat dinamis, karena dalam

pelaksanaannya sering terjadi penyimpangan atau perubahan,

sehingga suatu proyek sulit untuk dapat berjalan sesuai dengan

jadwal. Selalu ada hal-hal yang tidak diharapkan terjadi dalam

tiap tahapan kostruksi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan

keterlambatan proyek. Untuk itu perlu dibuat jadwal proyek

sebagai acuan waktu.

5) Menghitung eskalasi

Eskalasi adalah penyesuaian harga satuan pekerjaan (price

adjustment) yang disebabkan kenaikan harga-harga dasar bahan,

upah dan peralatan. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak.

Bagian kontrak atau pekerjaan yang terlambat dilaksanakan

karena kesalahan rekanan, penyesuaian harga satuan dan nilai

kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal (Keppres 18 Tahun

2000).

2.2.1.2 Tahap tahap Penyusunan Jadwal Proyek

Dalam menyusun jadwal proyek haruslah realistis/masuk akal,

artinya berdasarkan pada data-data yang ada dan informasi yang

akurat sehingga jadwal tersebut dapat diterapkan di proyek.

Page 19: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

Enam tahapan dalam proses pembuatan jadwal pelaksanaan

proyek (Gambar 2.1), yang meliputi:

1) Tahap identifikasi aktivitas proyek

Tahap ini merupakan langkah awal dalam penyusunan jadwal

yang bertujuan untuk mendapatkan identifikasi jenis jenis

aktivitas yang ada agar proyek dapat dilaksanakan. Langkah ini

memerlukan informasi lengkap yang diperoleh dari pemahaman

dan analisa yang cermat.

2) Tahap estimasi durasi aktivitas

Tahap ini bertujuan untuk mengestimasi durasi yang dibutuhkan

dalam penyelesaian masing masing aktivitas. Durasi tersebut

harus masuk akal dan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya

di proyek sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Pengalaman-pengalaman yang lalu dapat juga dapat dipakai

sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan durasi masing-

masing aktivitas.

3) Tahap penyusunan urutan aktivitas

Tujuan tahap ini adalah merencanakan proses pelaksanaan, untuk

menunjukkan urutan aktivitas yang perlu dilakukan terlebih

dahulu sebelum aktivitas lain dapat dimulai dan menentukan

aktivitas berikulnya setelah aktivitas pendahulu selesai ataupun

aktivitas yang dapat dilakukan secara bersamaan sehingga proyek

terlaksana efektif dan efisien.

4) Tahap penyusunan jadwal proyek

Penyusunan jadwal proyek harus mencantumkan tanggal dimulai

dan selesainya suatu aktivitas, serta urutan aktivitas yang

direncanakan. Jadwal yang didapat nantinya akan dipakai scbagai

acuan untuk mengontrol dan memonitor pengerjaan aktivitas di

proyek.

Page 20: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

5) Tahap analisis dan peninjauan ulang jadwal

Jadwal yang telah tersusun perlu ditinjau dan dianalisa ulang

untuk mengetahui kelengkapannya, Apabila didapati kesalahan-

kesalahan. maka hasil estimasi durasi dan rencana urutan proyek

harus ditinjau ulang.

6) Tahap pelaksanaan dan penerapan jadwal

Jika masing-masing pihak yang berkepentingan telah yakin bahwa

jadwal telah tersusun dengan lengkap dan dapat dilaksanakan,

maka langkah selanjutnya adalah menerapkan jadwal tersebut

pada proyek.

Proses penyusunan jadwal proyek dapat dilihat di bawah ini:

1. Identifikasi Aktivitas Proyek

2. Estimasi Durasi Aktivitas

3. Penyusunan Urutan Aktivitas

4. Analisa dan Peninjauan Ulang

5. Pelaksanaan dan Penerapan Jadwal

Gambar 2.1 Proses Penyusunan Jadwal Proyek (Sumber : AGC of America. I994)

Page 21: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

2.2.2 Biaya Proyek

Biaya merupakan salah satu aspek yang terpenting pada

manajemen suatu proyek. dimana biaya yang mungkin timbul harus

dikendalikan seminimal mungkin. Pengendalian biaya juga harus

disertai dengan pengendalian waktu, karena terdapat hubungan yang

erat antara waktu dan biaya. Hubungan antara waktu dan biaya sangat

penting dalam perencanaan suatu proyek konstruksi.

Biaya proyek secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni:

1. Biaya Langsung (direct cost)

Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan

menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Biaya langsung

meliputi biaya bahan/material, upah buruh, biaya peralatan, biaya

sub-kontraktor.

2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah pengeluaran untuk manajemen,

jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi

instalasi atau produk permanen, tetapi diperlukan dalam rangka

proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung meliputi biaya

overhead, biaya tak terduga (contigencies), dan keuntungan/profit.

Biaya langsung dan tidak langsung secara keseluruhan membentuk

biaya proyek. Baik biaya langsung dan biaya tidak langsung akan

berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak

dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, makin lama proyek

berjalan maka makin tinggi kumulatif biaya tidak langsung yang

diperlukan.

2.2.2.1 Estimasi Biaya Proyek

Estimasi biaya proyek adalah perkiraan tentang kemungkinan

biaya yang akan digunakan pada aktivitas konstruksi. Pembuatan

estimasi biaya ini memerlukan pengetahuan mengenai semua tahapan

proyek konstruksi.

Page 22: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

Kesesuaian antara estimasi biaya dengan biaya sesungguhnya akan

sangat bergantung pada keterampilan, penilaian dan pengalaman dari

estimator.

1) Unsur-Unsur Estimasi Biaya

Ada lima unsur penting yang perlu diperhatikan dalam estimasi

biaya proyek, yaitu:

1. Bahan atau material: menghitung banyaknya bahan yang

dipakai dan harganya.

2. Tenaga kerja: menghitung jumlah tenaga kerja, jam kerja yang

diperlukan, dan jumlah biayanya. Besarnya upah tenaga kerja

ini tergantung dari panjangnya jam kerja, keadaan tempat

pekerjaan, keterampilan dan keahlian tenaga keja itu sendiri.

3. Peralatan: menghitung jumlah dan waktu pemakaian peralatan

serta biayanya.

4. Overhead: menghitung biaya-biaya tidak terduga yang perlu

diadakan.

5. Profit: menghitung persentase keuntungan yang akan didapat

2) Kegunaan Estimasi Biaya Proyek.

Kegunaan dari estimasi biaya proyek bagi masing-masing

professional adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemilik

Untuk mempelajari kelayakan proyek, kelanjutan investasi,

mendapatkan nilai ekonomis dari proyek, dan menetapkan arus

kas masuk dan keluar.

2. Bagi kontraktor

Estimasi biaya ini akan sangat berpengaruh terutama untuk

menentukan besarnya nilai tender dan keuntungan yang akan

didapat.

Page 23: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

2.2.3 Hubungan Waktu dan Biaya

Biaya merupakan salah satu aspek yang terpenting pada manajemen

suatu proyek, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan

seminimal mungkin. Pengendalian biaya juga harus disertai dengan

pengendalian waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu

dan biaya. Hubungan antara waktu dan biaya sangat penting dalam

perencanaan suatu proyek kontruksi.

Gambar 2.2. Hubungan Antara Waktu dan Biaya (Sumber : Soeharto, 1995)

2.2.4 Variabel Keterlambatan Proyek Menurut Beberapa Peneliti

Keterlambatan proyek dapat terjadi apabila terjadi

ketidaksesuaian waktu yang dijadwalkan dengan pelaksaaan di

lapangan (melebihi waktu yang telah direncanakan). Dalam

pelaksanaan proyek konstruksi, ada banyak hal yang menyebabkan

proyek tidak berjalan sesuai rencana sehingga mengakibatkan

keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Kraiem dan Dickman (1987)

mengatakan keterlambatan dapat dibagi menjadi 3 jenis utama, yaitu:

compensable, excusable, dan non excusable.

2.2.4.1 Non Excusable Delays

Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (non excussble

delays) adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh tindakan,

Page 24: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

kelalaian, atau kesalahan kontraktor. Penyebab-penyebab yang

termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:

1) Identifikasi, durasi dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap

dan tidak tersusun dengan baik (Kraiem and Dickman, I987).

Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu

adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan

tepat. Identifikasi aktivitas proyek merupakan tahap awal dari

penyusunan jadwal proyek.

Identifikasi yang tidak lengkap akan mempengaruhi durasi proyek

secara keseluruhan dan mengganggu urutan kerja aktivitas.

Estimasi mengenai identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja

setiap jenis pekerjaan harus dibuat dengan jelas dan teliti sehingga

proyek dapat diselesaikan tepat waktu.

2) Gambar rencana proyek yang tidak jelas (Soeharto, 1995)

Gambar rencana proyek memiliki pengaruh yang sangat penting di

lapangan karena sebagai pedoman dalam bekerja. Ketidakjelasan

gambar rencana dapat menimbulkan kesalahan penjadwalan proyek

dan persepsi dari tim proyek yang akan berakibat pada

pengulangan pekerjaan Hal ini tentunya akan memerlukan

tambahan waktu pengerjaan proyek secara keseluruhan.

3) Ketidaktepatan perencanaan tenaga kerja (Arditi and Patel, 1989).

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam tiap tahapan

pelaksanaan proyek berbeda-beda, salah satunya tergantung pada

besar dan jenis pekerjaannya.

Perencanaan yang tidak sesuai kebutuhan di lapangan dapat

menimbulkan persoalan karena tenaga kerja adalah sumber daya

yang seringkali tidak mudah didapat dan mahal harganya.

4) Kualitas tenaga kerja yang buruk (Ahuja, 1984).

Kegiatan proyek mempunyai sifat dinamis dan kontraktor dituntut

menyediakan tenaga kerja yang berkualitas di bidangnya dalam

melaksanakan pekerjaan. Kurangnya keterampilan dan keahlian

Page 25: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

pekerja dapat mengakibatkan pengulangan hasil pekerjaan karena

cacat produk dan produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan

menjadi rendah sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk

menyelesaikan proyek.

5) Keterlambatan penyediaan alat/material (Ardiri and Patel, 1989).

Salah satu faktor yang sangat mendukung dalam pelaksanaan

proyek secara langsung adalah tersedianya peralatan dan material

yang akan digunakan.

Keterlambatan penyediaan alat dan material di proyek dapat

dikarenakan keterlambatan pengiriman oleh supplier, kesulitan

untuk mendapatkannya. Dan kekurangan material itu sendiri.

Penyediaan alat dan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan

dan waktu yang direncanakan, akan membuat produktivitas pekerja

menurun karena banyaknya jam nganggur sehingga menghambat

laju pekerjaan.

6) Penanganan keberadaan dan kualitas dari alat/material yang buruk

(Chuette And Liska, 1994).

Keberadaan alat/material yang tidak strategis menyebabkan

mobilisasi pekerja menjadi lambat. Sedangkan kualitas alat yang

buruk dapat menghambat penyelesaian proyek karena rendahnya

produktivitas pekerja dan pengulangan pekerjaan karena kualitas

material.

7) Jenis peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan proyek (Ahuja,

1984).

Peralatan merupakan salah satu sumber daya yang digunakan

secara langsung di dalam pengerjaan proyek. Perencanaan jenis

peralatan harus disesuaikan dengan karakteristik dan besarya

proyek sehingga tujuan dari pengerjaan proyek dapat tercapai.

8) Mobilisasi sumber daya yang lambat (Arditi and Patel, 1989).

Lalu lintas merupakan suatu proses mengenai pergerakan dari

setiap bagian, khususnya alat dan material. Mobilisasi yang

Page 26: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

dimaksud dalam hal ini adalah pergerakan dari supplier ke lokasi

proyek, antar lokasi dalam proyek dan dari dalam lokasi ke luar

lokasi proyek. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyediaan jalan

proyek dan waktu pengiriman alat/material.

9) Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang/diperbaiki karena

cacat/salah (Arditi and Patel, l989).

Faktor ini lebih mengarah pada masalah mutu/kualitas pelaksanaan

pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang

dipengaruhi gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas

tenaga kerja. Pada dasarnya semua pengulangan/perbaikan akibat

cacat/salah memerlukan tambahan waktu dan itu berarti pekerjaan

tersebut terlambat diselesaikan.

10) Kesulitan finansial (Arditi and Patel, 1989).

Perputaran arus uang dalam proyek, baik arus masuk maupun arus

keluar harus direncanakan dengan baik pengalokasian dan

penggunaannya, agar tidak menimbulkan kesulitan untuk proyek

itu sendiri. Kesulitan pembiayaan oleh kontraktor ini, terutama

yang berkaitan dengan kewajiban pembayaran ke pemasok material

dan pembayaran upah tenaga kerja. Hal itu akan menyebabkan

tersendatnya dukungan sumber daya yang ada dan membuat

pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat.

11) Kurangnya pengalaman kontraktor (Nundakumar, 1985).

Kontraktor berpengaruh pada penanganan masalah dalam bekerja

bisa mengakibatkan keterlambatan proyek, misalnya dalam hal

menangani masalah-masalah di dalam proyek. Kontraktor yang

sudah berpengalaman dengan mudah mengatasi permasalahan yang

timbul, lain halnya dengan kontraktor yang kurang pengalaman,

akan membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Page 27: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

12) Koordinasi dan komunikasi yang buruk dalam organisasi

kontraktor (Ahuja, 1984).

Komunikasi adalah kunci awal bagi keberhasilan kerja tim. Dalam

pelaksanaan proyek konstruksi, koordinasi memerlukan

komunikasi yang baik agar masing-masing kelompok tidak teradi

pekerjaan yang tumpang tindih. Sebagai contoh pengulangan

pekerjaan atau kesalahan dalam spesifikasi material sehingga dapat

menyebabkan keterlambatan proyek.

13) Metode konstruksi/teknik pelaksanaan yang salah/tidak tepat

(Ahuja, 1984).

Kesalahan atau ketidaktepatan memilih metode konstruksi,

walaupun mungkin tidak sampai menimbulkan kegagalan

penyelesaian struktur, seringkali berdampak lebih lamanya waktu

penyelesaian yang diperlukan. Untuk mengatasi hal ini memang

diperlukan tidak hanya keperluan teknis dan manajemen yang kuat

tetapi juga pengalaman kerja yang baik.

14) Kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja/pengunjung (Ritz,

1994).

Kurangnya kontrol keselamatan kerja yang ada di dalam proyek

dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja baik terhadap

pengunjung ataupun pekerja itu sendiri. Hal ini dapat berdampak

pada penderita secara fisik, hilangnya semangat kerja, dan trauma

akibat kecelakaan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan

turunnya produktivitas kerja.

2.2.4.2 Compensable Delays

Keterlambatan yang layak mendapatkan ganti rugi

(Compensable delays) adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh

tindakan, kelalaian atau kesalahan pemilik. Pada kejadian ini,

kontraktor biasanya mendapatkan kompensasi berupa perpanjangan

waktu dan tambahan biaya operasional yang perlu selama

Page 28: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

keterlambatan pelaksanaan tersebut. Penyebab-penyebab yang

termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:

1) Penetapan pelaksanaan jadwal proyek yang amat ketat (Kraiem and

Dickmann, 1987).

Jadwal proyek seringkali ditentukan oleh pemilik untuk

kepentingan pemakaian yang mendesak. Kesalahan-kesalahan akan

timbul karena adanya tekanan waktu, sehingga memerlukan

perbaikan-perbaikan. Akibatnya jadwal yang direncanakan akan

berubah dan perlu tambahan waktu.

2) Persetujuan ijin kerja yang lama (Kraiem and Dickmann, 1987).

Persetujuan ijin kerja merupakan hal yang lazim dalam

melaksanakan suatu aktivitas pekerjaan, terutama bagian-bagian

pekerjaan yang penting seperti gambar kerja dan contoh bahan.

Proses persetujuan ijin kerja ini akan menjadi kendala yang bisa

memperlambat proses pelaksanaan pekerjaan, apabila untuk

mendapatkan ijin tersebut diperlukan waktu yang lama untuk

mengambil keputusan.

3) Perubahan lingkup pekerjaan/detail konstruksi (Arditi and Patel,

l989).

Permintaan pemilik untuk mengganti lingkup pekerjaan saat

proyek sudah terlaksana akan berakibat pembongkaran ulang dan

perubahan jadwal yang telah dibuat kontraktor. Secara normal,

setiap pembongkaran ulang dalam pelaksanaan proyek

memerlukan tambahan waktu penyelesaian.

4) Sering terjadi penundaan pekerjaan (Uchechukwu,1993).

Kondisi finansial pemilik yang kurang baik dari pemilik dapat

berakibat penundaan/penghentian proyek yang bersifat sementara,

yang secara langsung berakibat pada mundurnya jadwal proyek.

5) Keterlambatan penyediaan material (Arditi and Patel, 1989).

Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi adanya beberapa material

yang disiapkan oleh pemilik. Masalah akan timbul apabila pemilik

Page 29: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

terlambat menyediakan material kepada kontraktor dari waktu yang

telah dijadwalkan. Proyek tidak dapat dilanjutkan, produktivitas

pekerja rendah karena mengganggur, yang mengakibatkan

keterlambatan proyek.

6) Dana dari pemilik yang tidak mencukupi (Clough, 1994).

Proyek dapat berhenti dan mengalami keterlambatan karena dana

dari pemilik proyek yang tidak cukup. Sebagai contoh pemilik

yang sekaligus pengembang beranggapan bahwa dana proyek

diperoleh dari pembeli/pemakai rumah kepada pengembang. Tidak

adanya pertimbangan dari pengembang bahwa pembayaran dari

pembeli rumah sendiri, juga bisa mengalami hambatan sehingga

dana ke kontraktor pun ikut berhenti.

7) Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai

kontrak (Majalah Konstruksi, 1996).

Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi membutuhkan biaya

terus menerus sepanjang waktu pelaksanaannya, yang menuntut

kontraktor sanggup menyediakan dana secara konsisten agar

kelancaran pekerjaan tetap terjaga.

Pembayaran termyn dari pemilik yang tidak sesuai kontrak dapat

merugikan pihak kontraktor karena akan mengacaukan semua

sistem pendanaan proyek tersebut dan mempengaruhi kelancaran

pekerjaan kontraktor. Hal ini akan berpengaruh pada penyediaan

material dan peralatan proyek tidak dapat didatangkan tepat waktu

karena kondisi keuangan kontraktor yang kurang baik.

8) Cara inspeksi/kontrol pekerjaan birokratis oleh pemilik (Kraiem

and Dickmann, 1987).

Cara inspeksi dan kontrol yang terlalu birokratis dapat membuat

keleluasaan kontraktor dalam bekerja menjadi lebih terbatas.

Keterbatasan inilah yang pada akhimya akan menyebabkan

pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lambat.

Page 30: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

2.2.4.3 Excusable Delays

Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable delays) adalah

keterlambatan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar kendali

baik pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan jenis ini dikenal

dalam kontrak dengan nama Force Majeur (Arditi and Patel, 1989.)

Pada kejadian ini, kontraktor hanya mendapatkan kompensasi berupa

perpanjangan waktu saja. Penyebab-penyebab yang termasuk dalam

jenis keterlambatan ini adalah:

1) Terjadinya hal-hal yang tak terduga seperti banjir, badai, gempa

bumi, tanah Longsor, cuaca buruk (Arditi and Patel, l989).

Pada saat bekerja, cuaca sangat mempengaruhi produktivitas

pekerja. Cuaca yang sangat buruk menyebabkan turunya stamina

para pekerja yang berarti menurunnya produktivitas. Produknvitas

pekerja yang rendah dan tidak sesuai yang direncanakan akan

mengakibatkan mundurnya jadwal proyek. Selain itu faktor Force

Majeur seperti gempa bumi, longsor, kebakaran dapat

menyebabkan proyek terhenti sementara dan membutuhkan waktu

lebih.

2) Lingkungan sosial politik yang tidak stabil (Vanegas and Alarcon,

1997).

Aspek sosial politik seperti huru-hara/kerusuhan, perang, keadaan

sosial yang buruk dapat mengakibatkan hambatan dalam

pelaksanaan proyek baik bersifat sementara atau permanen.

Perbaikan-perbaikan pekerjaan akibat kerusakan yang terjadi

memerlukan tambahan waktu yang akan memperpanjang jadwal

proyek secara keseluruhan.

3) Respon dari masyarakat sekitar yang kurang mendukung dengan

adanya proyek (Soeharto, 1995).

Respon masyarakat sekitar proyek yang berbeda-beda, ada yang

setuju dan tidak jarang pula ada yang menolak. Dengan adanya

respon negatif dari masyarakat sekitar menyebabkan adanya demo

Page 31: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

yang mengakibatkan proyek dapat berhenti sesaat yang berarti

mundurnya jadwal pelaksanaan proyek.

Tabel 2.1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keterlambatan Proyek

(Sumber : Chandra Indra Yono dan Riswanto Wahyudi, 2006)

Page 32: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

2.2.5 Pembengkakan Biaya Proyek

Sama halnya dengan kondisi yang berhubungan dengan durasi,

proyek mempunyai beberapa kondisi yang berhubungan dengan biaya,

yaitu biaya lebih murah, biaya sesuai rencana, dan adanya

pembengkakan biaya. Pembengkakan biaya proyek yang dimaksnd

dalam hal ini adalah apabila biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan

proyek melebihi jumlah yang diperkirakan. Semakin besar ukuran

proyek semakin besar potensi terjadi pembengkakan biaya.

2.2.5.1 Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan oleh Kontraktor:

1) Ketidaktepatan estimasi proyek (Sold A Ward, 1992).

Dasar dari keuangan proyek adalah estimasi biaya yang meliputi

perhitungan biaya untuk tenaga kerja, material, peralatan overhead.

dan profil. Hambatan yang dapat terjadi dalam proses estimasi

biaya proyek yaitu: ketidaklengkapan gambar, data kontsruksi, dan

pengalaman estimator.

Ketidaktepatan estimasi ini akan mengakibatkan terjadinya

pembengkakan biaya. Sebagai contoh harga beli material atau sewa

peralatan yang lebih mahal dari yang direncanakan.

2) Kontrol kualitas material yang buruk (Uchechukwu, 1993).

Dalam pelaksanaan proyek, material perlu dikontrol kualitasnya

agar sesuai dengan permintaan pemilik ke kontraktor dan

kontraktor ke supplier. Tidak adanya kontrol kualitas material

dapat menyebabkan peningkatan frekuensi pekerjaan ulang karena

tidak sesuai dengan spesifikasi material. Dalam hal ini, pekerjaan

ulang yang diakibatkan kesalahan pemakaian material akan

rnemerlukan lambahan biaya baik untuk tenaga kerja, material

maupun biaya tidak langsung.

3) Informasi proyek yang kurang lengkap (Harrison, 1981).

Informasi proyek yang berupa kondisi lapangan, gambar, dan

spesifikasi sangat menunjang ketelitian estimasi. Kondisi lapangan

dapat berupa keadaan dan sifat tanah, bangunan dan fasilitas

Page 33: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

pendukung, perencanaan desain proyek yang meliputi arsitek, sipil,

elektrik, maupun mekanik. Informasi yang kurang lengkap akan

menimbulkan ketidaktepatan estimasi biaya proyek sehingga

berpeluang menimbulkan pembengkakan biaya proyek.

4) Ketidaktepatan perencanaan tenaga kerja (Arditi and Patel, 1989).

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam tiap tahapan

pelaksanaan proyek berbeda-beda, salah satunya tergantung pada

besar dan jenis pekerjaannya. Perencanaan yang tidak sesuai dapat

menimbulkan persoalan karena tenaga kerja adalah sumber daya

yang seringkali tidak mudah didapat dan mahal harganya.

5) Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang/diperbaiki karena

cacat/salah (Kraiem uml Dickmann, 1987).

Faktor ini lebih mengarah pada masalah mutu/kualitas pelaksanaan

Pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang

dipengaruhi gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas

tenaga kerja. Pada dasarnya semua pengulangan/perbaikan akibat

cacat/salah memerlukan tambahan biaya baik nntuk material

maupun tenaga kerja. Itu berarti proyce tersebut mengalami

pembengkakan biaya.

6) Koordinasi dan komunikasi yang buruk dalam organisasi

kontraktor (Ahuja, 1984).

Komunikasi adalah kunci awal bagi keberhasilan kerja tim. Dalam

pelaksanaan proyek konstruksi, koordinasi memerlukan

komunikasi yang baik agar masing-masing kelompok tidak terjadi

pekerjaan yang tumpang tindih. Sebagai contoh pengulangan

pekerjaan atau kesalahan dalam spesifikasi material sehingga dapat

menyebabkan pembengkakan biaya proyek.

Page 34: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

7) Pengendalian/kontrol keuangan yang tidak baik (Uchechukwu,

1993).

Perencanaan keuangan untuk tiap-tiap sumber daya proyek

seharusnya sudah diatur di awal proyek. Sedangkan pada waktu

pelaksanaan tinggal mengontrol berapa perbedaan biaya yang

terjadi dibandingkan dengan rencana keuangan awal. Perputaran

arus uang dalam proyek baik arus masuk maupun keluar dan

pengontrolan penggunaan uang yang digunakan untuk membiayai

proyek harus dikendalikan dengan baik agar tidak terjadi

pembengkakan biaya proyek

8) Manajer proyek yang tidak kompeten/cakap (Soeharto, 1995).

Manajer proyek sangat berpengaruh pada proses perencanaan,

organisasi, dan memimpin serta mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan. Untuk itu diperlukan manajer yang memiliki

pengetahuan yang mendalam mengenai lingkup proyek yang

menjadi tanggung jawabnya dan ditunjang dengan keterampilan

tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan. Manajer harus

memiliki kecakapan dalam mengatur pekerjaan dan penggunaan

tenaga kerja, yang mempengaruhi produktivitas pekerja.

Produktivitas yang rendah rnenyebabkan biaya proyek akan

bertambah.

9) Kualitas yang buruk dari personil-personil dalam organisasi kerja

kontraktor (Arditi and Patel, 1989).

Kontraktor dituntut menyediakan personil-personil yang

berkualitas di bidangnya dalam melaksanakan pekerjaan. Personil

ini sekiranya berkemampuan teknis, berpengalaman, dan memiliki

manajemen yang baik karena berhadapan langsung dengan masalah

perencanaan, pengaturan, dan pengendalian sumber daya yang ada.

Tanpa dukungan kemampuan ini, maka pemahaman mengenai

pekerjaan tidak mungkin dapat diketahui atau dikuasai dengan

tepat dan benar.

Page 35: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

10) Tidak memperhitungkan biaya tak terduga (Contigencies)

(Soeharto, 1995).

Contigencies adalah cadangan biaya dari suatu perkiraan

biaya/anggaran untuk dialokasikan dalam estimasi biaya untuk

menanggulangi adanya kemungkinan kesalahan perhitungan.

Sebagai contoh kesalahan perhitungan untuk harga dan kuantitas

material.

11) Tidak memperhatikan faktor resiko pada lokasi proyek (Soeharto,

l995).

Faktor ini bertujuan menutup kemungkinan adanya resiko yang

dapat terjadi selama proses konstruksi, seperti terjadinya

kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi selama

pelaksanaan proyek yang mengakibatkan cacat secara fisik,

hilangnya semangat kerja, dan trauma. Hal ini akan memerlukan

tambahan biaya untuk semua yang berhubungan dengan

pengobatan. Tidak diperhitungkannya faktor resiko pada estimasi

biaya akan mengakibatkan pembengkakan biaya apabila resiko

benar-benar terjadi di lapangan.

12) Tidak memperhitungkan pengaruh inflasi dan eskalasi (Soeharto,

1995).

Pada estimasi biaya proyek perlu diperhitungkan faktor inflasi dan

eskalasi untuk mengantisipasi adanya perubahan harga karena

waktu, terutama jika jangka waktu penyelesaian proyek cukup

lama. Inflasi dan eskalasi berdampak terhadap biaya proyek yang

rnenyangkut harga material, tenaga kerja, dan peralatan.

2.2.5.3 Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan oleh Pemilik:

1) Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai

kontrak (Majalah konstruksi, 1996).

Pelaksanaan pembangunan pmyek konstruksi membutuhkan biaya

terus menerus sepanjang waktu pelaksanaannya, yang menuntut

kontraktor sanggup menyediakan dana secara konsisten agar

Page 36: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

kelancaran pekerjaan tetap terjaga. Pembayaran termyn dari

pemilik yang tidak sesuai kontrak dapat merugikan pihak

kontraktor karena akan mengacaukan semua sistem pendanaan

proyek tersebut dan rnempengaruhi kelancaran pekerjaan

kontraktor.

Hal ini akan merugikan pihak kontraktor, dimana biaya proyek

selanjutnya dapat menjadi tanggungan dari pihak kontraktor.

Pembengkakan biaya proyek dapat terjadi apabila kondisi

keuangan kontraktor tidak baik, karena perlu peminjaman dana dari

luar yang tentunya beserta bunga. Perencanaan finansial

rnerupakan cara efektif untuk mengendalikan pengeluaran biaya

proyek, seperti untuk material, peralatan, tenaga kerja, overhead

kantor, dan lapangan.

2) Penetapan pelaksanaan jadwal proyek yang amat ketat (Kraiem and

Dickmann, l987).

Jadwal proyek seringkali ditentukan oleh pemilik untuk

kepentingan pemakaian yang mendesak. Kesalahan-kesalahan akan

timbul karena adanya tekanan waktu, sehingga memerlukan

perbaikan-perbaikan. Akibatnya estimasi untuk material dan tenaga

kerja akan mernbengkak. Hal itu akan berakibat membengkaknya

biaya yang telah direncanakan.

3) Tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan (Uchechukwu, l993).

Permintaan pemilik untuk mengganti lingkup pekerjaan saat

proyek sudah terlaksana akan berakibat pembongkaran ulang dan

rusaknya jadwal yang telah dibuat kontraktor. Tingginya frekuensi

perubahan pelaksanaan berakibat terjadinya pemborosan material

dan tenaga kerja sehingga terjadi pembengkakan biaya proyek.

4) Sering terjadi penundaan pekerjaan (Uchechukwu, 1993).

Penundaan proyek yang bersifat sementara karena kondisi finansial

pemilik yang kurang baik dapat berakibat pada pembengkakan

Page 37: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

terhadap biaya tidak langsung yang berarti pembengkakan biaya

proyek secara keseluruhan.

2.2.5.3 Penyebab Pembengkakan yang Diakibatkan oleh diluar Kemampuan

Kontraktor dan Pemilik:

1) Terjadinya hal-hal yang tak terduga seperti banjir, badai, gempa

bumi, tanah longsor, cuaca buruk (Arditi and Patel, 1989).

Pada saat bekerja, cuaca sangat mempengaruhi produktivitas

pekerja. Cuaca yang sangat buruk menyebabkan turunnya stamina

para pekerja yang berarti menurunya produktivitas yang berarti

biaya untuk tenaga kerja akan bertambah. Selain itu faktor Force

Majeur seperti gempa bumi, longsor, kebakaran dapat

menyebabkan proyek terhenti sementara sehingga membutuhkan

biaya dan waktu yang lebih. Minimum biaya tidak langsung proyek

akan bertambah seperti biaya operasional lapangan, upah pekerja

kantor, dan lain-lain.

2) Lingkungan sosial politik yang tidak stabil (Vanegas and Alarcon,

1997).

Aspek sosial politik yang tidak stabil seperti huru-hara/kerusuhan,

perang, keadaan sosial yang buruk dapat mengakibatkan hambatan

dan pengrusakan dalam pelaksanaan proyek baik bersifat

sementara atau permanen, Perbaikan-perbaikan akan dilakukan dan

secara langsung menambah pengeluaran biaya proyek

3) Respon dari masyarakat sekitar yang kurang mendukung dengan

adanya proyek (Soeharto, 1995).

Respon masyarakat sekitar proyek yang berbeda-beda, ada yang

setuju dan tidak jarang pula ada yang menolak dengan adanya

pelaksanaan proyek. Dengan adanya respon negatif dari

masyarakat seperti adanya demo, yang dapat menyebabkan

kerusakan/ pengrusakan proyek. Hal itu akan berakibat pada

mundurnya jadwal proyek, yang berarti pula membengkaknya

Page 38: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

biaya langung dan tidak langsung proyek (sewa peralatan, upah

tenaga kerja, dan operasional lapangan).

4) Lingkungan makro ekonomis (Pertumbuhan ekonomi, krisis

moneter, suku bunga bank, nilai tukar mata uang (Vanegas and

Alarcon, l997)).

Kebijakan ekonomi seperti terjadinya krisis moneter sangat besar

pengaruhnya terhadap biaya, dimana terjadi depresiasi rupiah,

meningkatnya suku bunga bank. Harga beli atau sewa sumber daya

(tenaga kerja, material, peralatan) untuk keperluan proyek akan

ikut membengkak.

2.2.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Istilah “regresi” pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis

Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bawah

orang tua yang memiliki tubuh tinggi, memiliki anak-anak yang tinggi

pula dan orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula.

Kendati demikian, ia mengamati ada kecenderungan bahwa tinggi anak

bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan

kata lain ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat

pendek cenderung bergerak kearah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang

disebut hukum Galton mengenai regresi universal. Dalam bahasa

Galton ia menyebutnya sebagai regresi menuju medikritas (Maddala,

1992).

Interpretasi modern mengenai regresi agak berlainan dengan

regresi versi Galton. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya

adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen berdasarkan

nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003).

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-

masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara

memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus: pertama,

Page 39: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi

variabel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 2996).

Tidak dipungkiri lagi, bahwa analisis regresi lebih banyak

digunakan dalam penelitian-penelitian sosial ekonomi. Apabila

diperhatikan dengan baik, penafsiran yang dilakukan oleh mahasiswa-

mahasiswa atas analisis regresi yang digunakan dalam penelitian-

penelitian masih berkaitan dengan ketergantungan satu variabel (biasa

dikenal dengan istilah variabel terikat) atas satu atau lebih variabel yang

lainnya (bisa dikenal dengan istilah variabel bebas). Analisis regresi

linier berganda merupakan salah satu alat analisis yang ditimbulkan

oleh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat (tidak

bebas). Analisi regresi sangat berbeda dengan analisis korelasi,

meskipun dalam analisis regresi menerapkan prinsip-prinsip pada

analisis korelasi.

Dalam analisis regresi, variabel bebas dapat pula disebut dengan

prediktor dan variabel terikatnya sering disebut dengan istilah

kriterium. Hal ini tidak ditemukan pada analisis korelasi. Pada analisis

korelasi variabel-variabel yang akan dikorelasikan cukup disebut

dengan istilah variabel penelitian. Dalam analisi korelasi tidak terdapat

variabel yang disebut berbagai variabel terikat atau tergantung

(Sudarmanto, 2005:2).

2.2.7 Uji Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengukur koefisien korelasi antara

variabel perencanaan (identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja

yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik) dengan variabel

(kurangnya pengalaman kontraktor), serta Kesulitan Finansial dengan

Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi. Rumusnya adalah sebagai

berikut:

Page 40: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

( )( )( )[ ] ( )[ ]å åå å

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

…………..(Rumus 3.1)

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek

X = Skor Butir

Y = Skor total

Untuk menarik kesimpulan tentang hubungan tersebut digunakan

interprestasi nilai r sebagai berikut:

a. Bila r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

b. Bila r = 1 atau mendekati 1, berarti tidak ada korelasi sempurna

positif, berarti ada hubungan variabel bebas dengan variabel terikat

c. Bila r = -1 atau mendekati -1, berarti korelasi sempurna negatif,

berarti bahwa variabel bebas mengalami kenaikan, maka variabel

terikat akan mengalami penurunan.

2.2.8 Uji Hipotesis

Tidak seperti variabel moderating, variabel intervening

merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya memediasi

hubungan variabel independen (bebas) dengan variabel dependen

(terikat/tidak bebas). Untuk menguji pengaruh variabel intervening

digunakan metode analisis regresi linier berganda. Adapun rumus

persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 41: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e1 …………...(Rumus 3.2)

Keterangan:

a = Konstanta (besaran yang mengukur nilai Y pada waktu tidak

ada pengaruh X).

b1…7 = Koefisien regresi yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap

Y.

X1 = Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja

yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik).

X2 = Kesulitan Finansial

X3 = Kurangnya Pengalaman Kontraktor

X4 = Keterlambatan Penyedia Material

X5 = Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi

Y = Pembengkakan Biaya

e1, 2 = Measurement Error/Residual (kesalahan pengukuran)

2.2.8.1 Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2)

1) Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat

(Kuncoro, 2001: 98). Salah satu cara melakukan uji F adalah

dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel: apabila nilai F hasil perhitungan > nilai F menurut

tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen (Kuncoro, 2001: 99).

Page 42: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

33

Rumus Uji F yang digunakan seperti yang dikemukakan

oleh Bambang Setiaji (2006: 31) sebagai berikut:

( )

( ) knRl

lkRFreg --

-=

/2

2

………………………......(Rumus 3.3)

Di mana k = konstanta.

Jika F hitung sudah lebih besar dari 4; maka model di atas

sudah tepat (fit) (Setiaji; 2006: 32).

2) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

terikat (Kuncoro, 2001: 100). Nilai koefisien determinasi adalah

diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi-variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen, dengan

kata lain dapat diartikan.

Koefisien ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

kekuatan variabel independen terhadap variabel dependen, dengan

menggunakan rumus:

R2 = ( )( )å

åU-U

U-U~

~) …………………………………..(Rumus 3.4)

U : Y estimasi

U~ : Y rata-rata

Nilai koefisien R2 berkisar 0 sampai 1, jika nilai koefisien R2

hitung semakin mendekati angka 1 maka variabel independennya

semakin kuat berpengaruh terhadap variabel independennya.

Page 43: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

2.2.8.2 Uji t Statistik (Uji Parameter Penduga/Estimate)

Uji t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel

independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Pengujian ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel-variabel lain

adalah nol.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho: b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y).

Ha: b = 0 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen (X) terhadap variabel dependen

(Y).

2) Menentukan batas derajat signifikan

Batas derajat signifikansi yang digunakan adalah 5%.

3) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima apabila -ttabel £ thit £ ttabel atau Asymp.sig > 0,05

H0 ditolak apabila thit > ttabel atau t < - ttabel atau Asymp.sig < 0,05

4) Perhitungan nilai t dengan rumus sebagai berikut:

Sbb

t = …………………………………………...(Rumus 3.5)

b = koefisien regresi

Sb = standar error

Page 44: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

2.2.9 Cara pemilihan Sampling

Gambar 2. 3 Pemilihan sampling (Sumber : Ismiyati, 2007)

2.2.9.1 Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang

memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel.

Ada 4 cara pengambilan sampel yang termasuk secara

Probability Sampling, adalah sebagai berikut:

1) Simple Random Sampling

Simple random sampling adalah suatu tipe sampling probabilitas,

di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan

kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk

ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu

maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar

atas dasar faktor kesempatan (chance), dalam arti memiliki

kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan

subjektif dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik yang paling

objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain.

TEKNIK SAMPLING

Non Probability Sampling Probability Sampling

1. Simple Random Sampling 2. Propotionate Stratified Random

Sampling 3. Dispropotionate Stratified

Random Sampling 4. Area (Cluster) Sampling

(Sampel menurut daerah)

1. Sampling Sistematis 2. Sampling Kuota 3. Sampling Aksidental 4. Purposive Sampling 5. Sampling Jenuh 6. Snowball Sampling

Page 45: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

2) Propotionate Stratified Random Sampling

Propotionate stratified random sampling adalah pengambilan

sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara

proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya

heterogen (tidak sejenis).

3) Dispropotionate Stratified Random Sampling

Dispropotionate stratified random sampling adalah pengambilan

sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap

sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan

sampling ini apabila anggota populasi heterogen (tidak sejenis).

4) Area (Cluster) Sampling (Sampel menurut daerah)

Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa

populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.

2.2.9.2 Non Probability Sampling

Non probability sampling merupakan teknik penarikan sampel

yang memberi peluang /kesempatan yang tidak sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel.

Ada 6 cara pengambilan sampel yang termasuk secara Non

probability sampling, adalah sebagai berikut:

1) Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan dari suatu daftar

berdasarkan suatu urutan tertentu.

2) Sampling Kuota

Sampling kuota adalah metode memilih sampel yang mempunyai

ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan.

3) Sampling aksidental

Samping aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa yang

kebetulan ada.

4) Purposive Sampling

Purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang

yang terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri khas khusus yang

Page 46: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

dimiliki oleh sampel itu. Sampel yang purposive adalah sampel

yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan

penelitian.

5) Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.

6) Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih

teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,

sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling dengan cara purposive sampling.

2.2.10 Program dan cara kerja SPSS (Statistical Product and Service

Solutions)

Statistik adalah ilmu yang berhubungan dengan angka. Oleh

karena itu statistik sering dikaitkan dengan data-data yang bersifat

kuantitatif (angka), yang salah satunya adalah program SPSS.

Untuk dapat memahami cara kerja software SPSS, berikut

dikemukakan kaitan antara cara kerja computer dengan SPSS dalam

mengolah data. Cara kerja proses perhitungan dengan SPSS adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.4 Cara kerja proses perhitungan dengan SPSS

(Sumber : Singgih Santoso, 2001)

INPUT DATA Dengan

Data Editor

PROSES DATA Dengan

Data Editor

OUTPUT DATA Dengan

OUTPUT NAVIGATOR - Pivot Table Editor - Text Output Editor - Chart Editor

Page 47: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

Penjelasan proses statistik dengan SPSS :

1. Data yang akan diproses dimasukan lewat menu data editor yang

otomatis muncul dilayar saat SPSS dijalankan.

2. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menu data

edit.

3. Hasil pengolahan data muncul dilayar (window) yang lain dari

SPSS, yaitu Output Navigator.

Pada menu Output Navigator, informasi atau output statistic dapat

ditampilkan secara:

a. Teks atau tulisan.

Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan

dan lainnya) yang berhubungan dengan output berbentuk teks

dapat dilakukan lewat menu Text Output Editor.

b. Tabel.

Pengerjaan (table pivoting, penambahan, pengurangan tabel dan

lainnya) yang berhubungan dengan output berbentuk tabel dapat

dilakukan lewat menu Pivot Table Editor.

c. Chart atau grafik.

Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan lainnya) yang berhubungan

dengan output berbentuk grafik dapat dilakukan lewat menu Chart

Editor.

2.2.11 Rancangan Kuesioner

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk :

1. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.

2. Memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas yang tinggi.

Page 48: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

Kuesioner dirancang dalam tiga kelompok seperti dijelaskan di bawah

ini :

1. Data Pribadi

Data pribadi adalah pertanyaan terhadap responden mengenai

kedudukan atau jabatan, lama pengalaman responden bekerja pada

bidang konstruksi, serta pendidikan responden.

2. Data Proyek

Sumber data proyek berupa tempat artinya sumber data yang

menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, diam

contohnya luas bangunan proyek sedangkan bergerak contohnya

jenis pekerjaan dan biaya.

3. Faktor Keterlambatan

Rangkuman untuk ketiga jenis penyebab keterlambatan proyek

yang telah dijelaskan beserta sumber literaturnya dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

2.2.12 Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.5 Kerangka Model Penelitian

H5

H2

H1

Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang

tidak lengkap dan tersusun dengan baik

H4

Kesulitan Finansial

Keterlambatan Penyediaan Material

Pembengkakan Biaya H3

H2

Kurangnya Pengalaman Kontraktor

Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi

Page 49: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

2.2.13 Perumusan Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat

dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2007: 64). Berdasarkan kerangka

pikir penelitian maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan

tersusun dengan baik berpengaruh terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

2. Kesulitan finansial berpengaruh terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

3. Kurangnya pengalaman kontraktor berpengaruh terhadap pembengkakan

biaya pembangunan proyek.

4. Keterlambatan penyediaan material berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

5. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Page 50: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei yaitu penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data menurut Singaribun, 1995 (dalam Suyatno, 2010). Ada tiga

persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu :

1. Sistematis, apabila penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang

paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan

efisien.

2. Berencana, apabila penelitian dengan adanya unsur kesengajaan dan

sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.

3. Mengikuti konsep ilmiah, apabila mulai dari awal sampai akhir kegiatan

penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip

memperoleh ilmu pengetahhuan.

Metode penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara

penelitian untuk menemukan, mengumpulkan, mengembangkan, menganlisis dan

menguji kebenarannya, dikerjakan dengan hati-hati, sistematis dan berdasarkan

ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Pada peneltian ini pengumpulan data

dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer, yaitu langsung berhubungan

dengan responden dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berupa

kuisioner yang disusun oleh peneliti.

Page 51: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

3.1. Tahap Peneilitian

Tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Tahap I

Disebut tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah,

studi literatur. Termasuk mendapatkan 25 faktor keterlambatan yang

mempengaruhi penyelesaian pelaksanaan proyek juga dilakukan pada tahap ini.

2. Tahap II

Disebut tahap survei pendahuluan. Mendesain kuesioner kemudian

disebarkan ke 30 responden di kota Surakarta. Dari 25 faktor keterlambatan

dilakukan perangkingan menjadi 5 faktor tertinggi yang mempengaruhi

keterlambatan penyelesaian proyek, kemudian melakukan wawancara untuk

mengetahui korelasi antara 5 faktor tersebut. Didapatkan perumusan masalah

dan menentukan variabel penelitian.

3. Tahap III

Disebut tahap pencarian data. Pada tahap ini dilakukan desain kuesioner

yang terdiri dari 5 faktor yang mempengaruhi pembengkakan biaya

pelaksanaan proyek dan korelasi antara 5 faktor tersebut. Kuesioner disebarkan

ke 40 responden di kota Surakarta.

4. Tahap IV

Disebut tahap analisis data. Pada tahap ini dilakukan analisis data

korelasi dengan Analisis Regresi Linier Berganda. Tahap analisis ini dilakukan

dengan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS)

versi 15.0 untuk mendapatkan kesimpulan hubunan antara 5 faktor penyebab

keterlambatan pelaksanaan proyek terhadap pembengkakan biaya.

5. Tahap V

Disebut tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah

dianalisis dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

Secara keseluruhan, tahapan penelitian dapat dilihat secara skematis dalam bentuk

bagan alir pada Gambar 3.1.

Page 52: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

43

TAHAP I

TAHAP II

TAHAP III

TAHAP IV

TAHAP V

Gambar 3.1 Bagan Alir Metode Penelitian

3.2. Jenis Penelitian

Metodologi penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian survey

dengan jenis penelitian penjelasan (explanative) dengan studi khalayak,

menurut Singaribun dan Efendi (2006:4), “Penelitian penjelasan yang

dimaksud untuk menyoroti hubungan antar variabel dan menguji hipotesis

yang telah dirumuskan”.

Studi Literatur

Survei Pendahuluan

Analisis Pendahuluan

Penentuan Variabel Penelitian

Identifikasi masalah

Perumusan Masalah

Mulai

Mencari Data: Penyebaran Kuesioner

Analisis Data Regresi Linier berganda

Pembahasan: Analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan terhadap biaya

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 53: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

3.3. Populasi, Sampel, dan Sampling

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah kontraktor dan konsultan

yang ada di Karisidenan Surakarta.

3.3.2. Sampel

Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah sejumlah 40

orang responden. Jumlah sampel tersebut dianggap cukup karena

pendapat dari Roscoe (dalam Sekaran, 2005:160) memberikan pedoman

penentuan besarnya sampel penelitian, yaitu lebih besar dari 30 dan

lebih kecil dari 500 telah mencukupi untuk semua penelitian.

3.3.3. Teknik Sampling

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode Non Probability Sampling. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yaitu pengambilan sampel yang membatasi pada ciri-ciri

khusus seseorang yang memberikan informasi yang dibutuhkan dengan

cara menentukan koresponden. Kriteria yang digunakan dalam

pengambilan sampel penelitian ini adalah menjabat sebagai Project

Manager, Supervisor, Site Manager, dan Site Engineer.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer (Studi Pustaka)

Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mencari data

pendukung melalui buku-buku, catatan, dokumen-dokumen, ataupun

website.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder dibagi menjadi dua yaitu kuesioner (angket) dan survei.

1) Kuesioner (angket)

Page 54: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

Kuesioner adalah suatu data yang berisikan pertanyaan yang

telah disusun dan diatur sedemikian rupa guna mengumpulkan

informasi yang diinginkan.

2) Survei

Survei adalah teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan langsung di lapangan informasi tambahan

dapat diperoleh, sehingga dapat lebih memahami konteks dan

keseluruhan objek yang diteliti.

3.5. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode statistik, dimana dalam semua perhitungan statistik metode analisis

data ini meliputi:

1. Deskriptif Variabel

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Heteroskedastisitas

c. Uji Multikolinieritas

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

b. Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2)

1) Uji F

2) Koefisien Determinasi (R2)

c. Uji t Statistik (Uji Parameter Penduga/Estimate)

d. Analisis Regresi Linier Berganda Kedua (Trial)

e. Analisis Korelasi

Page 55: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Responden

Berikut ini adalah daftar perusahaan yang dijadikan responden dalam

penelitian ini:

1) PT. Karya Kencana Mukti

Jl. KH Ahmad Dahlan 32, Keprabon, Solo.

2) PT. Indo Surya Construction

Jl. Pinus II GA 21 Solo Baru, Surakarta.

3) CV. Utomo Putra

Jl. RM Said 223, Manahan, Solo.

4) CV. Karya Mandiri

Jl. Letjen Suprapto 29, Sragen.

5) CV. Cakra Sakti

Jl. Kom L Yos Sudarso 329, Solo.

6) PT. Ketira Engineering Consultants

Jl. Tanah Abang V 56-56A, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta.

7) CV. Cipta Graha.

Jl. Gading Kidul 25, Solo.

8) PT. Promaco Cipta Bersama.

Jl. Griya Utama, Sunter Agung, Jakarta.

9) PT. Platinum Persada

Jl. Ahmad Yani, Kartasura.

10) PT. Adhi Karya Persero Tbk

Jl Pemuda No 82, Semarang.

Page 56: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Istilah “regresi” pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton

pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bawah orang tua yang

memiliki tubuh tinggi, memiliki anak-anak yang tinggi pula dan orang tua

yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian, ia

mengamati ada kecenderungan bahwa tinggi anak bergerak menuju rata-rata

tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain ketinggian anak yang

amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah rata-

rata tinggi populasi. Inilah yang disebut hukum Galton mengenai regresi

universal. Dalam bahasa Galton ia menyebutnya sebagai regresi menuju

medikritas (Maddala, 1992).

Menurut Tabachnick, 1996 (Dalam Mudrajad, 2003), hasil analisis

regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.

Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen

dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan

sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan

nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada.

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini

berkaitan dengan ketergantungan satu variabel (biasa dikenal dengan istilah

variabel terikat) atas lebih dari satu variabel yang lainnya (bisa dikenal

dengan istilah variabel bebas). Analisis regresi linier berganda merupakan

salah satu alat analisis yang ditimbulkan oleh lebih dari satu variabel bebas

terhadap satu variabel terikat (tidak bebas). Dalam analisis regresi, variabel

bebas dapat pula disebut dengan prediktor dan variabel terikatnya sering

disebut dengan istilah kriterium.

Page 57: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4.3 Deskripsi Data

Deskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang

digunakan untuk mengetahui distribusi data responden yang diteliti dalam

penelitian ini. Penjelasan data responden akan disajikan sebagai berikut:

4.3.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

jenis kelamin responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data

responden sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Pria 36 90,0

Wanita 4 10,0 Jumlah 40 100%

Sumber : data primer yang diolah, 2012

Hasil tabel di atas diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin pria dengan jumlah 36 orang atau sebesar

90%, sedangkan responden paling sedikit berjenis kelamin wanita

sebanyak 4 orang dengan presentase sebesar 10%. Berikut adalah

distribusi jenis kelamin responden menggunakan gambar pie chart:

Jenis Kelamin

Wanita

Pria

Gambar 4.1 Pie Chart Distribusi Data Jenis Kelamin Responden

Page 58: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4.3.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

usia responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Usia Responden

Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%) 27 2 5,0 28 4 10,0 29 2 5,0 30 5 12,5 31 2 5,0 32 2 5,0 33 5 12,5 34 2 5,0 35 6 15,0 36 8 20,0 41 2 5,0

Jumlah 40 100% Sumber: data primer yang diolah, 2012

Dari hasil tabel di atas diperoleh hasil bahwa sebagian besar

distribusi responden berdasarkan usia berada pada usia 36 tahun

sebanyak 8 orang dengan persentasi 20%, sedangkan jumlah paling

sedikit adalah responden yang berusia 27, 29, 31, 32, 34, dan 41 tahun

sebanyak 2 orang dengan jumlah presentase sebesar 5%. Berikut adalah

distribusi usia responden menggunakan gambar pie chart:

Usia

29 tahun

30 tahun

31 tahun32 tahun

33 tahun34 tahun

36 tahun

41 tahun

35 tahun

28 tahun

Gambar 4.2

Pie Chart Distribusi Data Usia Responden

Page 59: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4.3.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jabatan Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

jabatan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden

sebagai berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Jabatan Responden

Jabatan Frekuensi Persentase (%) Project Manager 7 17,5 Supervisor 4 10,0 Site Manager 19 47,5 Site Engineer 10 25,0

Jumlah 40 100% Sumber : data primer yang diolah, 2012

Hasil tabel di atas diperoleh hasil diketahui bahwa sebagian besar

distribusi responden berdasarkan jabatannya berada pada posisi Site

Manajer sebanyak 19 orang dengan persentasi 47,5%. Berikut adalah

distribusi usia responden menggunakan gambar bar chart:

17,5%

10%

47,5%

25%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Project Manager Supervisor Site Manager Site Engineer

Jabatan Responden

Gambar 4.3 Bar Chart Distribusi Data Jabatan Responden

Page 60: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

4.3.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Kerja Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

lama kerja responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden

sebagai berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Lama Kerja Responden

Lama Kerja Frekuensi Persentase (%)

3-5 tahun 11 27,5

> 5 tahun 29 72,5

Jumlah 40 100%

Sumber: data primer yang diolah, 2012

Hasil tabel di atas diperoleh hasil diketahui bahwa sebagian besar

distribusi responden berdasarkan lama kerjanya adalah > 5 tahun yaitu

sebanyak 29 dengan persentasi 72,5%. Berikut adalah distribusi usia

responden menggunakan gambar cone chart:

27,5%

72,5%

0

5

10

15

20

25

30

1-5 tahun > 5 tahun

Lama Kerja

Gambar 4.4 Cone Chart Distribusi Data Lama Kerja Responden

Page 61: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4.3.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

pendidikan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden

sebagai berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Pendidikan Akhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMU sederajat 0 0,0

D3 7 17,5 S1 26 65,0 S2 7 17,5 S3 0 0,0

Jumlah 40 100% Sumber: data primer yang diolah, 2012

Hasil tabel di atas diperoleh hasil diketahui bahwa sebagian besar

distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya rata-rata

berpendidikan S1 yaitu sebanyak 26 dengan persentasi 65,0%. Berikut

adalah distribusi usia responden menggunakan gambar bar chart:

0% 17,5%

65,0%

17,5% 0%

0

5

10

15

20

25

30

SMU D3 S1 S2 S3

Pendidikan Terakhir

Gambar 4.5 Bar Chart Distribusi Data Pendidikan Terakhir Responden

Page 62: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4.4 Deskriptif Variabel

Deskriptif variabel dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan

gambaran distribusi data dalam penelitian yang meliputi: Perencanaan

(Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan

tersusun dengan baik) (X1), Kesulitan Finansial (X2), Kurangnya Pengalaman

Kontraktor (X3), Keterlambatan Penyediaan Material (X4), Dana Dari Pemilik

Yang Tidak Mencukupi (X5), dan Pembengkakan Biaya Proyek (Y)

berdasarkan nilai mean, median, simpang baku, nilai minimum, dan nilai

maksimum. Adapun hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Data Variabel

x1 x2 x3 x4 x5

Pembengkakan Biaya

N Valid 40 40 40 40 40 40 Missing 0 0 0 0 0 0 Mean 3.08 3.05 2.90 3.00 3.18 2.48 Median 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 Mode 3 3 3 3 3 3 Std. Deviation .526 .677 .709 .716 .594 .599 Minimum 2 2 2 2 2 1 Maximum 4 4 4 4 4 3

Hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel Perencanaan

(Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan

tersusun dengan baik) (X1) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 3,08; nilai

median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3; nilai standar deviasi (simpang

baku) sebesar 0,526; nilai minimum sebesar 2; dan nilai maksimum sebesar 4.

Variabel Kesulitan Finansial (X2) memiliki nilai mean (rata-rata)

sebesar 3,05; nilai median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3; nilai standar

deviasi (simpang baku) sebesar 0,677; nilai minimum sebesar 2; dan nilai

maksimum sebesar 4.

Variabel Kurangnya Pengalaman Kontraktor (X3)memiliki nilai mean

(rata-rata) sebesar 2,90; nilai median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3; nilai

standar deviasi (simpang baku) sebesar 0,709; nilai minimum sebesar 2; dan

nilai maksimum sebesar 4.

Page 63: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Variabel Keterlambatan Penyediaan Material (X4) memiliki nilai mean

(rata-rata) sebesar 3,00; nilai median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3; nilai

standar deviasi (simpang baku) sebesar 0,716; nilai minimum sebesar 2; dan

nilai maksimum sebesar 4.

Variabel Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5) memiliki nilai

mean (rata-rata) sebesar 3,18; nilai median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3;

nilai standar deviasi (simpang baku) sebesar 0,594; nilai minimum sebesar 2;

dan nilai maksimum sebesar 4.

Variabel Pembengkakan Biaya Proyek (Y) memiliki nilai mean (rata-

rata) sebesar 2,48; nilai median sebesar 3,00; nilai mode sebesar 3; nilai

standar deviasi (simpang baku) sebesar 0,599; nilai minimum sebesar 1; dan

nilai maksimum sebesar 3.

4.5 Asumsi Klasik

Pengujian kualitas instrument (validitas dan reliabilitas) dalam

penelitian ini tidak dilakukan, karena masing-masing variabel diukur oleh

satu item (item tunggal) sehingga dapat dinyatakan valid dan reliabel (karena

hanya memiliki satu data). Sehingga pengujian langsung dilanjutkan pada

pengujian asumsi klasik yang terdiri dari: uji normalitas data, uji

multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas, adapun hasil pengujian

selengkapnya adalah sebagai berikut:

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

sebaran distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas

sebaran data dapat dilihat pada nilai signifikansi atau probabilitas >

0,05 maka data berdistribusi normal.

Page 64: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.7. Kolmogorov-Smirnov

Model Z Probability (p)

Kriteria Kesimpulan

Unstandardized residual

(X1, X2, X3, X4, X5,

terhadap Y)

0,983 0,289 P> α (0,05)

Data Berdistribusi Normal

Sumber: data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil pengujian normalitas

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai signifikansi

atau probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data

dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila kesalahan atau

residual yang diamati tidak memiliki varian yang konstan. Kondisi

heteroskedastisitas sering terjadi pada data cross section, atau data

yang diambil dari beberapa responden pada suatu waktu tertentu.

Dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan

program statistik SPSS for windows dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Nama Variabel thitung p Keterangan Perencanaan (Identifikasi, durasi,

dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan

baik) (X1)

0,430 0,670 Tidak ada

Heteroskedastisitas

Kesulitan Finansial (X2) -1,395 0,172 Tidak ada

Heteroskedastisitas Kurangnya Pengalaman Kontraktor

(X3) -0,017 0,987 Tidak ada

Heteroskedastisitas Keterlambatan Penyediaan Material

(X4) -0,429 0,671 Tidak ada

Heteroskedastisitas Dana Dari Pemilik Yang Tidak

Mencukupi (X5) -1,345 0,188 Tidak ada

Heteroskedastisitas Sumber: data primer yang diolah, 2012

Page 65: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan hasil uji Heteroskedtisitas (Glejser Method) di atas

diketahui nilai probabilitas pada masing-masing variabel > 0,05 dengan

demikian tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.5.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regres ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

yang sempurna di antara variabel bebas. Salah satu cara untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat tolerance

atau Varians Inflation Factor (VIF). Apabila tolerance lebih kecil dari

0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak

lengkap dan tersusun dengan baik) (X1)

0,893 1,120 Tidak ada masalah

mutikolinieritas

Kesulitan Finansial (X2) 0,914 1,095 Tidak ada masalah mutikolinieritas

Kurangnya Pengalaman Kontraktor (X3) 0,741 1,350

Tidak ada masalah mutikolinieritas

Keterlambatan Penyedia Material (X4)

0,916 1,092 Tidak ada masalah mutikolinieritas

Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5)

0,833 1,200 Tidak ada masalah

mutikolinieritas Sumber: data primer yang diolah, 2012

Hasil uji multikolinearitas pada pada tabel di atas dengan variabel

dependen pembengkakan biaya proyek diketahui bahwa hasil tolerance

pada masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai

Varians Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10. Sehingga model

regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah multikolinearitas.

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diperoleh hasil bahwa

data dalam penelitian tidak mengalami masalah asumsi, atau dapat

dinyatakan BLUE (best, linear, unbiased, estimator).

Page 66: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4.6 Uji Hipotesis

Setelah uji asumsi klasik maka langkah selanjutnya adalah pengujian

hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda

yang akan diuraikan sebagai berikut:

4.6.1 Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan dan dimaksudkan untuk mengetahui

pengaruh variabel lima faktor penyebab keterlambatan proyek:

Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang

tidak lengkap dan tersusun dengan baik) (X1), Kesulitan Finansial (X2),

Kurangnya Pengalaman Kontraktor (X3), Keterlambatan Penyedia

Material (X4), dan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5)

terhadap Pembengkakan Biaya Proyek (Y).

Dari hasil pengolahan dengan program SPSS 15.0 dapat disusun

rumus sebagai berikut:

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Variabel b Beta thitung Sig Kesimpulan

Konstans -0,711

X1 0,001 0,001 0,009 0,993 Tidak Berpengaruh Signifikan

X2 0,241 0,273 2,106 0,043* Berpengaruh Signifikan

X3 0,372 0,440 3,059 0,004** Berpengaruh Signifikan X4 0,362 0,433 3,349 0,002** Berpengaruh Signifikan

X5 0,089 0,088 0,649 0,521 Tidak Berpengaruh Signifikan

Sumber: data primer diolah, 2012

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e ……..……………(Rumus 4.1)

Y = -0,711 + 0,001X1 + 0,241X2 + 0,372X3 + 0,362X4 + 0,089X5

Keterangan:

*** = Sig pada taraf uji 1%

** = Sig pada taraf uji 5%

* = Sig pada taraf uji 10%

Page 67: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4.6.2 Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2)

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara serentak atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.11. Uji F

Variabel Fhitung Probability

(p) Kriteria Kesimpulan

Independen 6,240 0,000 P < α (0,05)

Berpengaruh Signifikan

Sumber: data primer diolah, 2012

Dari data di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,240 dengan

probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh

signifikan yang sangat kuat antara Perencanaan (Identifikasi, durasi,

dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun

dengan baik) (X1), Kesulitan Finansial (X2), Kurangnya Pengalaman

Kontraktor (X3), Keterlambatan Penyediaan Material (X4), dan Dana

Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5), secara bersama-sama

terhadap Pembengkakan Biaya Proyek (Y).

b. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai R2 adalah 0,479

berarti variabel independen Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan

perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan

baik), Kesulitan Finansial, Kurangnya Pengalaman Kontraktor,

Keterlambatan Penyediaan Material, dan Dana Dari Pemilik Yang

Tidak Mencukupi dapat menjelaskan variasi variabel dependen

(Pembengkakan Biaya Proyek) dengan kontribusi 47,9%, sedangkan

sisanya 52,1% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 68: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4.6.3 Uji t (Uji Ketepatan Parameter Penduga/Estimate)

Uji t untuk mengetahui seberapa besar masing-masing (individu)

dari variabel independen pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil

perhitungan dengan bantuan SPSS 15.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Perencanaan Identifikasi, durasi, dan Perencanaan Kerja yang

Tidak Lengkap dan Tersusun Dengan Bsdaik mempunyai nilai thitung

sebesar 0,009 dengan nilai probabilitas sebesar 0,993 > 0,05, maka H0

diterima yang berarti Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan

perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik)

tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Pembengkakan Biaya

Proyek. Hal tersebut menunjukkan Perencanaan (Identifikasi, durasi,

dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan

baik) bukan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan

pembengkakan biaya proyek (bukan faktor yang mempengaruhi).

Kesulitan Finansial mempunyai nilai thitung sebesar 2,106 dengan

nilai probabilitas sebesar 0,043 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti

bahwa Kesulitan Finansial berpengaruh signifikan positif terhadap

pembengkakan biaya proyek, dimana semakin tinggi kesulitan finansial

yang dihadapi pengembang (konsultan dan kontraktor) dapat

menyebakan pembengkakan biaya proyek yang tinggi pula. Hal tersebut

menunjukkan bahwa masalah kesulitan financial merupakan faktor

penting dalam meningkatkan pembengkakan biaya proyek.

Kurangnya Pengalaman Kontraktor mempunyai nilai thitung sebesar

3,059 dengan nilai probabilitas sebesar 0,004 < 0,05, maka H0 ditolak

yang berarti Kurangnya Pengalaman Kontraktor berpengaruh signifikan

positif terhadap Pembengkakan Biaya Proyek. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi kurangnya pengalaman kontraktor

maka akan semakin meningkatkan pembengkakan biaya proyek, hal ini

berarti bahwa faktor kurangnya pengalaman kontraktor merupakan

faktor yang penting dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

Page 69: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Keterlambatan Penyediaan Material mempunyai nilai thitung

sebesar 3,349 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002 < 0,05, maka H0

ditolak yang berarti keterlambatan Penyediaan Material berpengaruh

signifikan positif (meningkatkan) terhadap Pembengkakan Biaya

Proyek. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

keterlambatan Penyediaan Material maka akan semakin meningkatkan

Pembengkakan Biaya Proyek, hal ini berarti bahwa faktor

keterlambatan Penyediaan Material merupakan faktor yang penting

dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi mempunyai nilai thitung

sebesar 0,649 dengan nilai probabilitas sebesar 0,521 > 0,05, maka H0

diterima yang berarti Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi

berpengaruh signifikan positif terhadap Pembengkakan Biaya Proyek.

Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dana dari pemilik

yang tidak mencukupi belum tentu semakin meningkatkan

pembengkakan biaya proyek, hal ini berarti bahwa faktor dana dari

pemilik yang tidak mencukupi merupakan faktor yang kurang dianggap

penting dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

4.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda Kedua (Trial)

Pengujian regresi ini dilakukan untuk melihat konsistensi dari

variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada variabel terikatnya.

Adapun hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Kedua

Variabel b Beta thitung Sig Kesimpulan

Konstans -0,334

X2 0,238 0,270 2,137 0,039* Berpengaruh Signifikan

X3 0,343 0,406 3,221 0,003** Berpengaruh Signifikan X4 0,363 0,434 3,474 0,001** Berpengaruh Signifikan

Sumber: data primer diolah, 2012

Y = a + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e ………………………………………….(Rumus 4.2) Y = -0, 334 + 0, 238X2 + 0, 343X3 + 0,363X4

Page 70: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Hasil pengujian regresi pada tahap kedua menunjukkan bahwa

dari ketiga variabel bebas sebelum berpengaruh signifikan pada biaya

pembengkakan proyek adalah konsisten, bahkan hasil menunjukkan

bahwa pada tahap kedua (regresi kedua) lebih baik dibandingkan pada

pengujian pertama.

4.6.5 Analisis Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan (korelasional)

atau pertautan antara variabel. Berdasarkan hasil analisis korelasi

bivariate Identifikasi, Durasi, dan Perencanaan Urutan Kerja Yang

Tidak Lengkap dan Tersusun Dengan Baik terhadap Kurangnya

Pengalaman Kontraktor dengan menggunakan bantuan progam

komputer SPSS 15.0 for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13. Hasil Analisis Korelasi I Correlations

1 .227

.159

40 40

.227 1

.159

40 40

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

x1

x3

x1 x3

Sumber: Output SPSS 15.0

Tabel 4.14. R tabel

Tingkat Signifikansi

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

0.2638 0.312 0.3665 0.4026 0.5007

Hasil analisis Korelasi di atas menunjukkan bahwa besar nilai

pearson correlation atau rhitung sebesar 0,227 < rtabel (0,312) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,159 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Perencanaan

Identifikasi, Durasi, dan Perencanaan Urutan Kerja Yang Tidak

Page 71: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Lengkap dan Tersusun Dengan Baik terhadap Kurangnya Pengalaman

Kontraktor.

Berikut adalah hasil analisis korelasi antara Kesulitan Finansial

dengan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi:

Tabel 4.15. Hasil Analisis Korelasi II

1 .041.800

40 40.041 1

.80040 40

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)N

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)

N

x2

x5

x2 x5

Sumber: Output SPSS 15.0 Tabel 4.16. R tabel

Tingkat Signifikansi

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

0.2638 0.312 0.3665 0.4026 0.5007

Hasil analisis Korelasi di atas menunjukkan bahwa besar nilai

pearson correlation atau rhitung sebesar 0,041 < rtabel (0,312) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,800 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Kesulitan Finansial

dengan dana dari pemilik yang tidak mencukupi.

4.7 Pembahasan Hasil penelitian

Dari analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut:

4.7.1. Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap

dan tersusun dengan baik berpengaruh terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi, durasi, dan

perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik

tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

Page 72: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pembangunan proyek, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai

thitung sebesar 0,009 dengan nilai signifikansi sebesar 0,993 > 0,05 ini

artinya bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan positif perencanaan

(identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap

dan tersusun dengan baik) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

pembengkakan biaya proyek. Maka, Ho diterima atau hipotesis pertama

dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa perencanaan, identifikasi,

durasi, dan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik

tidak berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi,

durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun

dengan baik tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

4.7.2. Kesulitan finansial berpengaruh terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan finansial

berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai

thitung sebesar 2,106 dengan nilai signifikansi sebesar 0,043 ini artinya

bahwa terdapat pengaruh signifikan positif kesulitan finansial

berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya proyek.

Maka, Ho ditolak atau hipotesis kedua dalam penelitian ini terbukti

bahwa kesulitan finansial berpengaruh signifikan positif terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan finansial

berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

Page 73: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

4.7.3. Kurangnya pengalaman kontraktor berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengalaman

kontraktor berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai

thitung sebesar 3,059 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 ini artinya

bahwa kurangnya pengalaman kontraktor berpengaruh signifikan positif

terhadap pembengkakan biaya proyek. Maka, Ho ditolak atau hipotesis

ketiga dalam penelitian ini terbukti bahwa kurangnya pengalaman

kontraktor berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek.

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya

pengalaman kontraktor berpengaruh signifikan dalam meningkatkan

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

4.7.4. Keterlambatan penyediaan material berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan penyediaan

material berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya

pembangunan proyek, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai

thitung sebesar 3,349 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002, ini artinya

bahwa keterlambatan penyediaan material berpengaruh signifikan

positif terhadap pembengkakan biaya proyek. Maka, Ho ditolak atau

hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti bahwa keterlambatan

penyediaan material berpengaruh signifikan positif terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

4.7.5. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi berpengaruh terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana dari pemilik yang tidak

mencukupi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

pembengkakan biaya pembangunan proyek, hal tersebut dapat dilihat

Page 74: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pada perolehan nilai thitung sebesar 0,649 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,521 ini artinya dana dari pemilik yang tidak mencukupi tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya proyek.

Maka, Ho diterima atau hipotesis kelima dalam penelitian ini terbukti

bahwa dana dari pemilik yang tidak mencukupi tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap pembengkakan biaya pembangunan proyek.

Page 75: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini tidak terbukti (tidak didukung)

berdasarkan temuan hasil dalam penelitian ini, hal tersebut dapat dilihat

pada peroleh nilai signifikansi sebesar 0,993 > 0,05. Indikasi penelitian

menunjukkan bahwa perencanaan identifikasi, durasi, dan perencanaan

urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik merupakan

faktor yang kurang dianggap penting oleh responden dalam

pembengkakan biaya proyek (tidak berpengaruh signifikan), sehingga

kurang baiknya perencanaan belum tentu akan berakibat pada pembekakan

biaya proyek.

2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini terbukti (didukung) berdasarkan

temuan hasil penelitian, hal tersebut dapat dilihat pada peroleh nilai

signifikansi sebesar 0,043 < 0,05. Indikasi penelitian menunjukkan bahwa

kesulitan finansial merupakan faktor yang dianggap penting oleh

responden dalam pembengkakan biaya proyek (berpengaruh signifikan),

sehingga semakin tinggi kesulitan finansial yang dialami oleh

pengembang akan berakibat pada pembengkakan biaya proyek.

3. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini terbukti (didukung) berdasarkan

temuan hasil penelitian, hal tersebut dapat dilihat pada peroleh nilai

signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Indikasi penelitian menunjukkan bahwa

kurangnya pengalaman kontraktor merupakan faktor yang dianggap

penting oleh responden dalam pembengkakan biaya proyek (berpengaruh

signifikan), sehingga semakin kurangnya pengalaman kontraktor akan

berakibat pada pembengkakan biaya proyek.

Page 76: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

4. Hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti (didukung) berdasarkan

temuan hasil penelitian, hal tersebut dapat dilihat pada peroleh nilai

signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Indikasi penelitian menunjukkan bahwa

keterlambatan penyediaan material merupakan faktor yang dianggap

penting oleh responden dalam pembengkakan biaya proyek (berpengaruh

signifikan), sehingga semakin terlambat penyediaan material akan

berakibat pada pembengkakan biaya proyek.

5. Hipotesis kelima dalam penelitian ini tidak terbukti (tidak didukung)

berdasarkan temuan hasil penelitian, hal tersebut dapat dilihat pada

peroleh nilai signifikansi sebesar 0,521 > 0,05. Indikasi penelitian

menunjukkan bahwa dana dari pemilik yang tidak mencukupi merupakan

faktor yang kurang dianggap penting oleh responden dalam

pembengkakan biaya proyek (berpengaruh signifikan), sehingga semakin

dana dari pemilik yang tidak mencukupi belum tentu akan berakibat pada

pembengkakan biaya proyek.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang ada, maka

peneliti menyarankan beberapa hal yang harus diperhatikan, baik oleh

pengembang ataupun bagi penelitian selanjutnya.

5.2.1. Bagi Pihak Pengembang

Diharapkan pengembang lebih memperhatikan faktor-faktor

yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya selama

proses pembangunan proyek, karena hasil penelitian menunjukkan

bahwa kelima faktor keterlambatan dapat menyebabkan

pembengkakan biaya proyek.

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan tidak terpaku pada kelima faktor keterlambatan

dalam meneliti pembengkakan biaya proyek pembangunan, akan

tetapi mengkaji dan mengungkap faktor-faktor lain yang dapat

menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya proyek pembangunan.

Page 77: ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP …/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii ABSTRAK Bayu Adi Nugroho, 2012. Analisis Faktor Keterlambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Penambahan responden sangat dianjurkan agar hasil penelitian

yang dicapai dapat lebih mengungkap pengaruh faktor-faktor

keterlambatan terhadap pembengkakan biaya secara maksimal

mendekati bahkan sesuai dengan realita di lapangan.