99
Universitas Sumatera Utara ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL (Studi Kasus : “Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu”) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : Mhd Reza Adhiputra 11 0404 127 Dosen Pembimbing : Ir. Syahrizal, M.T NIP. 196112311988111001 Dosen Co-Pembimbing: Ir. Andy Putra Rambe, MBA NIP. 19680429 199703 1 002 BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN

PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL

(Studi Kasus : “Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu”)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat

untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

Mhd Reza Adhiputra

11 0404 127

Dosen Pembimbing :

Ir. Syahrizal, M.T

NIP. 196112311988111001

Dosen Co-Pembimbing:

Ir. Andy Putra Rambe, MBA

NIP. 19680429 199703 1 002

BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Nama : Muhammad Reza Adhiputra

Program Studi : Teknik Sipil

Judul : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Jalan

Tol (studi kasus : Jalan Bebas Hambatan Medan-

Kualanamu)

Perekonomian di Indonesia semakin meningkat, pemerintah mencanangkan

proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) untuk infrastruktur di Sumatera. Untuk mendukung Program MP3EI

dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan bebas hambatan

(jalan toll). Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) merupakan salah

satu proyek MP3EI di provinsi Sumatera Utara yang termasuk dalam proyek

Multi Years dan section pekerjaan dibagi atas 2 section yaitu Medan-Parbarakan-

Tebing Tinggi (Medan – Tebing Tinggi) dan Medan-Parabarakan-Kualanamu

(Medan - Kualanamu). Pada section jalan tol Medan-Kualanamu terdapat kendala

keterlambatan yang disebabkan beberapa faktor, sehingga waktu pelaksanaan

konstruksi tersebut tidak sesuai schedulle perencanaan. Faktor-faktor

keterlambatan ini akan meningkatkan biaya konstruksi dan mengurangi biaya

investasi pada jalan tol tersebut. Penelitian ini mencari faktor penyebab

keterlambatan menggunakan metode wawancara kuesioner terhadap responden

yang bekerja pada proyek tersebut. Analisis data kuantitatif menggunakan metode

statistik Non parametrik, Variabel Ordinal, korelasi Rank Spearman, konkordansi

korelasi Kendall, nilai rata-rata (mean rank) dan standar deviasi. Berdasarkan

analisis data yang digunakan, maka didapat faktor dominan keterlambatan proyek

jalan tol Medan-Kualanamu yaitu Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh

masyarakat) merupakan faktor utama memiliki nilai Kendall’s adalah 72,5 % dan

Spearman’s adalah 68 % dengan nilai Mean yaitu 4,56; Variabel x7.6 (terjadi

sengketa lahan) memiliki nilai Kendall’s adalah 54,1% dan nilai Spearman’s

adalah 59,4 % dengan nilai Mean yaitu 4,37; Variabel x7.8 (keamanan kerja

dilapangan yang kurang terjamin) memiliki nilai Kendall’s adalah 59,1 % dan

Spearman’s adalah 63,8 %, nilai Mean yaitu 4,04. yang termasuk aspek Fource

Majeure; dan Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan) yang

termasuk aspek tenaga kerja memiliki nilai Kendall’s adalah 53,9 %, nilai

Spearman’s adalah 55,9 % dan nilai Mean 3,44 %

Kata kunci : faktor keterlambatan, Section tol Medan-Kualanamu, Korelasi Rank

Spearman, Korelasi Kendall’s

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan

kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan

Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB

KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL (Studi kasus :

“Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu”) ini dimaksudkan untuk

memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana di bidang studi Manajemen

Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala.

Tetapi, karena bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, penulisan

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada pihak yang berperan yaitu:

1. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., selaku pembimbing, Wakil Dekan II Fakultas

Teknik serta koordinator Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi

Departemen Teknik Sipil yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan

tenaga memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir.

2. Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A., Selaku Co- Pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktu, pikiran, tenaga, motivasi, pembelajaran-pembelajaran

berharga dalam kehidupan dan arahan kepada penulis dalam segala hal

terutama dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Departemen Teknik

Sipil dan Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T. dan Bapak Indra Jaya, S.T., M.T.,

sebagai Dosen Pembanding I dan Pembanding II Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang memberikan saran dan

masukan yang sangat membangun dalam penulisan tugas akhir ini

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan

memberikan pengajaran kepada Penulis selama menempuh masa studi di

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

6. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

7. Kedua orang tua saya Ayahanda H. Ayusman, B.Sc dan Ibunda Hj.

Marzaini yang tak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, motivasi,

kasih sayang dan segalanya selama ini. Abang-abang saya, Harry,

Suhendra yang memberikan dukungan materil serta kakak-kakak saya Rini

dan Dian yang selalu memberi doa dan semangat serta seluruh keluarga

besar saya yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

8. Bapak Ir. Soeryadi, M.T. selaku ketua Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan

Bebas Hambatan Medan-Kualanamu Dinas Pekerjaan Umum yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di proyek tersebut.

9. Bapak Andi Purwanto dari Hutama Karya yang telah membantu

memberikan kuesioner kepada responden di lingkungan proyek tersebut.

10. Pihak Owner, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas di proyek jalan Bebas

Hambatan Medan-Kualanamu yang telah membantu pengisian Kuesioner.

11. Adinda Fahriza Batubara, S.Pd yang senantiasa mendukung, memberikan

semangat dan membantu memberikan gagasan-gagasan masukan selama

masa perkuliahan dan dalam penulisan tugas akhir ini

12. Ahmad Arifin Porkas, M. Fadil Natoras, Satria Fadillah Srg, dan Ledwin

Alwi Anggara yang membantu selama masa perkuliahan dan pengerjaan

tugas akhir ini

13. Seluruh teman-teman mahasiswa teknik sipil 2011 yang telah sangat

banyak membantu saya mulai dari awal proses pengerjaan Tugas Akhir

yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan

bantuannya selama ini.

14. Teman-teman SubJurusan Manajemen Rekayasa Konstruksi

15. Dan segenap pihak yang belum saya sebut disini atas jasa-jasanya dalam

mendukung dan membantu penulisan tugas akhir ini, sehingga Tugas

Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang

membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2016

Penulis

(Mhd Reza Adhiputra)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.4. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

1.6. Metodologi Penelitian .............................................................................. 5

1.6.1. Studi Kepustakaan ......................................................................... 6

1.6.2. Metode Observasi .......................................................................... 6

1.6.3. Metode Kuesioner ......................................................................... 6

1.6.4. Rancangan Kuesioner .................................................................... 6

1.6.5. Variabel Penelitian ........................................................................ 7

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan ............................................................................................ 9

2.1.1. Proyek ............................................................................................ 9

2.1.2. Manajemen Proyek ........................................................................ 11

2.1.3. Konsep Perencanaan Konstruksi ................................................... 14

2.1.4. Penjadwalan ................................................................................... 14

2.2. Parameter Proyek Konstruksi .................................................................. 16

2.3. Keterlambatan Proyek .............................................................................. 17

2.3.1. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan ......................................... 20

2.3.1.1. Non Excusable Delays ......................................................... 20

2.3.1.2. Excusable Delays ................................................................. 22

2.3.1.3. Compensable Delays ............................................................ 23

2.3.2. Dampak Keterlambatan Proyek Konstruksi ................................. 25

2.3.3. Pembuktian Keterlambatan Proyek ............................................... 26

2.4. Desain Kuesioner ..................................................................................... 29

2.4.1. Pertimbangan Awal Penyusunan Kuesioner ................................. 29

2.4.2. Pengambilan Ukuran Sampel Responden ..................................... 30

2.5. Statistik Yang Digunakan Untuk Menganalisis ....................................... 31

2.5.1. Teori Analisis Data ........................................................................ 31

2.5.2. Teori Sampling .............................................................................. 32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Skala Pengukuran .......................................................................... 32

2.5.4. Teori Tentang Metode Jenis dan Sumber Data ............................. 34

2.5.5. Teori Statistik Non Parametrik ...................................................... 34

2.6. Teori Uji Realibilitas Kuesioner .............................................................. 36

2.6.1. Alpha Cronbach ............................................................................. 36

2.7. Teori Analisis yang Digunakan ............................................................... 38

2.7.1. Mean atau Rata-Rata ..................................................................... 38

2.7.2. Teori Koefisien Berdasarkan Rank ................................................ 39

2.7.2.1. Teori tentang Korelasi ......................................................... 39

2.7.2.2. Ketentuan Analisis Koefisien Korelasi Kendall dan Koefisien

Rangking Spearman........................................................... 41

2.7.3. Pengolahan data Menggunakan SPSS ........................................... 41

2.8. Beberapa Penelitian Terdahulu ............................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan ............................................................................................. 46

3.2. Tahapan Penelitian ................................................................................... 47

3.2.1. Proses Penelitian ........................................................................... 48

3.2.2. Variabel Penelitan ......................................................................... 50

3.2.3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 51

3.3. Pengumpulan Data ................................................................................... 52

3.3.1. Perancangan Kuesioner Penelitian ................................................ 52

3.3.1.1. Kuesioner ................................................................................ 52

3.3.1.2. Penetapan Kuesioner .............................................................. 53

3.4. Analisis Data ........................................................................................... 55

3.5. Bagan Alir Penelitian .............................................................................. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan ............................................................................................. 58

4.2. Hasil Penelitian ....................................................................................... 58

4.2.1. Hasil Kuesioner ............................................................................. 59

4.2.2. Uji Validasi ................................................................................... 62

4.2.3. Uji Realibitas ................................................................................. 63

4.2.4. Uji Korelasi Non Parametik menggunakan Metode Rank Spearman

dan Kendall .................................................................................... 64

4.2.5. Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 68

5.2. Saran ........................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Keterlambatan Proyek........................................................... 28

Tabel 2.2. Skala Penilaian Kuesioner ................................................................... 33

Tabel 2.3. Nilai Alpha Cronbach .......................................................................... 38

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 51

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ........................................................................... 51

TabEl 3.3 Indikator dan Sub Indikator................................................................ 54

Tabel 4.1 Profil Responden ................................................................................ 59

Tabel 4.2 Hasil Pengisian Kuesioner yang Dilakukan Oleh Responden ........... 59

Tabel 4.3 Hasil Nilai Corrected Item-Total Correlation ................................... 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Realibitas Menggunakan Metode Cronbach’s Alpha ......... 63

Tabel 4.5 Hasil Korelasi Metode Rank Kendall................................................. 64

Tabel 4.6 Hasil Korelasi Metode Rank Spearman ............................................. 65

Tabel 4.7 Nilai Mean dan Standar Deviasi......................................................... 66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Perencanaan Proyek .................................................................... 11

Gambar 2.2. Hubungan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan awal dalam

pembuatan kuesioner ................................................................... 30

Gambar 3.1. Metode Statistik .......................................................................... 56

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian .................................................................. 57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian di Indonesia semakin meningkat, Pemerintah

mencanangkan proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi

(MP3EI). Salah satu paket yang terdapat dalam proyek MP3EI adalah proyek

konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera.

Proyek Jalan Tol Trans Sumatera bertujuan untuk mengintegrasi wilayah

di Sumatera dari Aceh sampai Lampung. Pemerintah memberikan beberapa paket

di setiap provinsi untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi jalan Tol Trans

Sumatera. Di Provinsi Sumatera Utara, paket yang di berikan dan sedang

dilaksanakan, yaitu jalan Tol Medan - Kualanamu – Tebing Tinggi, jalan Tol

Medan – Binjai. Proyek ini terintegrasi dengan jalan Tol Belmera (Belawan –

Medan – Tanjung Morawa).

Proyek jalan tol Medan – Kuala Namu – Tebing tinggi (MKTT) dibagi

menjadi 2 seksi, yaitu Proyek Medan – Parbarakan – Kuala Namu dan Parbarakan

– Tebing Tinggi. Berdasarkan dokumen kontrak CSU-01 TOLL ROAD

DEVELOPMENT OF MEDAN – KUALANAMU, waktu pelaksanaan pekerjaan

proyek tersebut selama 900 (sembilan ratus) hari kalender. Proyek tersebut mulai

di laksanakan 25 Januari 2013 tetapi terdapat beberapa penyebab terjadi

keterlambatan pada kegiatan kontruksi tersebut yang disebabkan oleh beberapa

faktor keterlambatan. Berdasarkan Time Schedule revisi 5 pada bulan februari

2016, progress pelaksanaan sebesar 37,74 % yang seharusnya proyek tersebut

selesai pelaksanaan 100% pada 13 Juli 2015. Tentu progress pelaksanaan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

sangat kecil ini menjadi permasalahan yang menarik untuk diteliti penyebab

terjadinya keterlambatan proyek tersebut.

Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan

pengerjaan kegiatan proyek ini, yaitu dilihat dari biaya (cost), waktu (time) dan

mutu (quality) dalam pengerjaan kegiatan konstruksi tersebut. Dalam pengerjaan

kegiatan konstruksi jika waktu pengerjaan meleset dari waktu yang sudah

ditentukan dapat berpengaruh terhadap bertambahnya biaya (cost) yang

dikeluarkan dari pihak kontraktor maupun pihak pemilik (owner). Kontraktor

mengeluarkan biaya tambah (overcost) untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut

dan juga membayar denda kepada pemilik (owner) karena waktu penyelesaian

yang meleset dari perjanjian yang sudah disepakati dengan pihak pemilik (owner).

Dan dari pihak pemilik (owner) kehilangan waktu (time) karena proyek belum

bisa menghasilkan keuntungan dikarenakan kemuduran atau terlambat dalam

penyesaian proyek. Dan keterlambatan proyek infrastruktur akan menimbulkan

kerugian ekonomi yang besar bagi pemilik (owner).

Keterlambatan proyek menjadi kontribusi utama bagi pembengkakan

biaya proyek. Keterlambatan pekerjaan terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor,

seperti buruknya manajemen yang diterapkan oleh kontraktor yang bertanggung

jawab terhadap proyek tersebut, faktor alam, faktor kesalahan estimasi, dan

faktor-faktor penyebab lainnya. Jenis faktor penyebab keterlambatan proyek

dipengaruhi oleh lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan, karena

berhubungan langsung dengan akses, keadaan masyarakat sekitar, ketersediaan

material, dan kondisi geografis dari lokasi proyek tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Kendala-kendala yang ditemukan pada keterlambatan proyek

dikelompokkan dalam tiga hal pokok (PMBOK, 2008) meliputi; Pengelolaan

proyek, yaitu masih ditemukannya pada beberapa proyek belum terpenuhinya

kualifikasi menyangkut kemampuan pengelolaan proyek, kurang efektifnya peran

pengawas lapangan, masih dijumpainya pekerjaan yang kualitasnya kurang

memadai, terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan, masih terjadinya

perubahan kontrak, terjadinya Addendum, kurang memadainya metode kerja dan

strategi pelaksanaan proyek, pengorganisasian proyek yang kurang memadai, dan

prosedur pengendalian tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pada umumnya untuk proyek dengan kerumitan atau kompleksitas tinggi

terkhususnya pada proyek jalan bebas hambatan, aspek yang sering terjadi adalah

perencanaan yang tidak sesuai, kurangnya personil secara teknis, terjadi

keterlambatan pada saat pembayaran kepada kontraktor, komunikasi yang lemah

antar tim proyek tersebut dan terjadi aspek-aspek lain yang membuat proyek ini

terlambat.

Peningkatan biaya dapat terjadi untuk kontraktor maupun pemilik (owner)

dan tentunya nilai investasi untuk jalan tol ini meningkat. Masalah mengenai

keterlambatan pekerjaan kontruksi ini akan berdampak buruk jika terjadi dan akan

menyebabkan kerugian dari segi ekonomi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitan tentang keterlambatan masalah tersebut.

Oleh karena itu, mengidentifikasi penyebab terjadinya keterlambatan

dalam pelaksanaan proyek ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

mencari solusi permasalahan yang terjadi, dengan demikian diharapkan dapat

menjadi rujukan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan agar proses

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih baik dan teliti sehingga dapat

meminimalisir atau menghindari terjadi keterlambatan dalam proyek yang sejenis

lebih dini.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah untuk menyelesaikan permasalahan diatas

adalah sebagai berikut :

1. Terdapat permasalahan pada proyek tersebut yaitu keterlambatan proyek.

Faktor apa saja yang menyebabkan terjadi keterlambatan proyek tersebut?

2. Apa saja faktor utama penyebab keterlambatan di proyek tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya maka

dapat diketahui tujuan penelitian. Adapun tujuan peneltian ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek

pada pelaksanaan proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.

2. Mengidentifikasi nilai faktor utama yang menyebabkan keterlambatan

pada proyek tersebut

1.4. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian di khususkan diproyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu

yang dimulai pada STA 0+32 Toll BELMERA sampai pintu keluar Toll

Kualanamu

2. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Pemilik (Owner),

Kontraktor dan Konsultan Pengawas.

3. Melakukan wawancara dan membagikan kuesioner di proyek tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

4. Penelitian ini membahas aspek teknis dan tidak membahas aspek politik serta

aspek biaya

5. Pengolahan data menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solutions)

6. Pengolahan data menggunakan Metode Statistik Non Parametrik, dan tidak

menggunakan Metode Probabilitas

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang studi penyebab

keterlambatan proyek

2. Bagi pihak akademisi khususnya mahasiswa

Dapat menjadi bahan acuan untuk mahasiswa yang tertarik dengan

penyebab keterlambatan proyek dan mitigasinya.

3. Bagi pihak Owner dan Kontraktor

Sebagai suatu informasi atau suatu informasi atau masukan untuk mengatasi

masalah keterlambatan yang ada pada proses perencanaan dan pelaksanaan

proyek sehingga keterlambatan dapat dihindari lebih dini dalam tahap

pelaksanaan proyek.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

1.6.1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan bahan-bahan referensi yang

membahas tentang masalah keterlambatan, faktor-faktor keterlambatan,

kependukung keputusan untuk menunjang penulisan tugas akhir

1.6.2. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilokasi proyek dan

dalam bentuk dokumentasi di lapangan terhadap proyek yang sedang

berjalan.

1.6.3. Metode Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan pengumpulan data dalam bentuk

pembagian kuesioner yang diberikan kepada pemilik (Owner),

konsultan pengawas, kontraktor. Dan pengolahan data kuesioner

tersebut menggunakan program software SPSS (Statistical Product and

Service Solutions)

1.6.4. Rancangan Kuesioner

Kuesioner akan dirancang dalam tiga kelompok yaitu:

1. Data responden, (jabatan responden, pengalaman, nilai rata-rata proyek,

dll).

2. Data proyek, (jenis proyek, pengaruh keterlambatan terhadap waktu

pelaksanaan, dll.)

3. Data persepsi responden terhadap faktor penyebab keterlambatan

proyek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

1.6.5. Variabel Penelitian

Objek penelitian ini yaitu menganalisis faktor penyebab keterlambatan

proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu. Responden dalam

penelitian ini adalah individu yang berpengalaman pada proyek

tersebut.

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang berdasarkan judul penelitian,

permasalahan yang ada, pembatasan masalah, tujan penelitian yang ingin

dicapai, serta sistematika pembahasannya

Bab II Studi Pustaka

Berisikan uraian maupun landasan teori mengenai faktor-faktor penyebab

terjadi keterlambatan dan penjelasan tentang mitigasi jika terjadi

keterlambatan serta metode-metode yang akan digunakan untuk

memberikan penjelasan mengenai studi ini

Bab III Metodologi Penelitian

Berisikan tentang teknik pengumpulan data dengan wawancara/

pembagian kuesioner kepada rensponden, penyajian data serta variabel-

variabel yang digunakan dalam membagian kuesioner

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang analisa data terhadap variabel-variabel yang diperoleh dari

proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu yang telah dilakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

kuesioner kemudian akan diolah data tersebut kedalam program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang penutup dari penelitian, yang terdiri dari kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, serta saran-saran yang

dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan

2.1.1. Proyek

Wulfram I Ervianto (2004) mengemukakan bahwa proyek adalah suatu

rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka

pendek, dimana dalam rangkaian tersebut ada suatu proses yang mengolah sumber

daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Ada beberapa

hal yang perlu diketahui tentang defenisi proyek, yaitu:

a. Ciri pokok Proyek

Iman Soeharto (1995) menyatakan bahwa ciri pokok sebuah

proyek adalah sebagai berikut:

Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau

hasil kerja akhir.

Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya,

jadwal serta kriteria mutu.

Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.

Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

Non-rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah

sepanjang proyek berlangsung.

b. Karakteristik Proyek

Menurut Wulfram I Ervianto I (2002), ada tiga karakteristik proyek

konstruksi yang dapat dipandang secara tiga dimensi yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Bersifat unik, maksudnya adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan

yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek

sejenis), proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat grup pekerja yang

berbeda-beda.

Dibutuhkan sumber daya (resources), yaitu pekerja dan “sesuatu’ (uang,

material, mesin, metode).

Organisasi, dimana setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan yang

didalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi,

perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi, dan ketidakpastian.

c. Sasaran proyek dan Triple Constraint

Dalam mencapai sasaran sebuah proyek, ada batasan yang harus

dipenuhi yaitu Biaya (Anggaran), Jadwal (Waktu), dan Mutu (Kinerja)

yang telah ditetapkan. Ketiga batasan tersebut merupakan parameter

penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai

sasaran proyek. Dimana tiga batasan ini sering disebut dengan tiga

kendala(triple constraint).

Biaya/Anggaran, yaitu proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak

melebihi anggaran.

Jadwal/Waktu, yaitu proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu

yang telah ditentukan.

Mutu/Kinerja, yaitu harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang

dipersyaratkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Manajemen Proyek

Manajemen secara umum adalah proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi

dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi yang ditetapkan.

Sumber: Nicholas. M, John. Project Management for Business, Engineering, and Technology.

Gambar 2.1. Perencanaan Proyek

Peter Moris menguraikan bahwa manajemen proyek adalah proses untuk

mengintegrasikan semua hal yang harus dilakukan (secara khusus menggunakan

sejumlah teknik-teknik manajemen proyek) agar proyek berkembang melalui

siklus kehidupannya (dari konsep sampai penyerahan) dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan proyek. Dengan demikian dapat diselesaikan dengan baik sesuai

rencana yang telah ditentukan.Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa

konsep menejemen proyek konstruksi mengandung maksud sebagai berikut :

A. Menejemen berdasarkan fungsinya yaitu merencanakan, mengorganisir,

memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan seperti manusia,

keuangan, material dan peralatan.

B. Manajemen proyek mempunyai waktu kegiatan yang dikelola berjangka

pendek dengan sasaran yang telah ditentukan secara spesifik, dimana

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

dalam pelaksanaaannya memerlukan teknik dan metoda pengelolaan yang

khusus, terutama dalam aspek perencanaan dan pengendalian.

C. Memakai pendekatan sistim (Systim approach to management)

D. Mempunyai Hierarki ( arus kegiatan ) horizontal dan vertical.

Dalam proses penyelesaiannya harus berpegang pada tiga kendala (triple

constrain): sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedulle dan sesuai

biaya yang ditetapkan (Wulfram, 2002) Selanjutnya Wulfram mengatakan tujuan

dari manajemen proyek adalah untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang

paling baik agar dengan sumber – sumber daya yang terbatas di peroleh hasil

maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja

secara komprehensif.

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek yaitu:

1. Perencanaan (Planning) : Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian

proyek dan organisasi tim.

2. Penjadwalan (Schedulling) : Menghubungkan antara tenaga kerja, uang,

bahan yang digunakan dalam proyek.

3. Pengendalian (Controlling) : Pengawasan sumber daya , biaya, kualitas

dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencana, menggeser atau mengelola

ulang sehingga tepat waktu dan biaya.

Seperti halnya proyek pada umumnya, manajemen proyek juga memiliki

kriteria dan tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam manajemennya. Kesuksesan

suatu manajemen proyek dapat didefinisikan sebagaimana mencapai tujuan

proyek:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Ketepatan waktu

Ketepatan biaya

Pada performa dan tingkatan teknologi yang tepat

Perubahan lingkup pekerjaan yang sedikit

Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien

Diterima oleh Owner (kesesuaian kualitas)

Tetapi yang terjadi dilapangan, banyak kendala yang dihadapi dalam

mencapai keberhasilan manajemen proyek. Semakin besar proyek yang ditangani,

semakin besar kendala yang akan timbul. Kendala eksternal dan internal yang

sering terjadi pada proyek antara lain :

1. Ketidakstabilan ekonomi

2. Kekurangan / kelangkaan material

3. Peningkatan kompleksitas

4. Semakin tingginya persaingan

5. Perubahan teknologi

6. Kekhawatiran masyarakat

7. Konsumerisme

8. Ekologi

9. Kualitas pekerjaan

Apabila kendala-kendala tersebut tidak dapat diselesaikan, tidak hanya

target perencanaan yang tertunda tetapi juga bisa berupa kerugian. Oleh karena itu

harus ada pengaturan sumber daya yang benar dalam manajemen proyek melalui

pendalaman ilmu pengetahuan mengenai manajemen proyek. Sumber daya di sini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

terdiri dari, uang, tenaga kerja, peralatan, fasilitas, material, dan informasi

teknologi.

2.1.3. Konsep Perencanaan Konstruksi

Keberhasilan proyek konstruksi sangat ditentukan oleh Perencanaan

konstruksi baik dalam pengelolaan dan pelaksanaan proyek konstruksi. Ini

mencangkup :

a. Pemilihan teknologi

b. Definisi tugas pekerjaan

c. Estimasi sumber daya yang diperlukan

d. Durasi untuk tugas individu,

e. Identifikasi dari setiap interaksi di antara berbagai tugas pekerjaan.

Rencana pembangunan konstruksi yang baik adalah dasar untuk

mengembangkan anggaran, jadwal dan mutu pekerjaan. Selain itu penggunaan

Subkontraktor dalam perencanaan teknis konstruksi perlu keputusan organisasi.

Sedangkan Langkah-langkah perencanaan yang perlu dilakukan setelah data-data

yang terkumpul dan cukup lengkap dari berbagai aspek yang dianggap perlu

2.1.4. Penjadwalan

Secara umum penjadwalan proyek didefinisikan sebagai proses

perhitungan waktu penyelesaian proyek, berdasarkan pola pelaksanaan kegiatan-

kegiatan proyek yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan dengan

mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang mempengaruhi pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Sedangkan menurut Soeharto (1995) definisi dari jadwal adalah

penjabaran perencanaan proyek yang menjadi urutan langkah – langkah kegiatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

yang sistematis untuk mencapai satu sasaran. Pendekatan yang dipakai jadwal

adalah pembuatan jaringan kerja yang menggambarkan suatu grafik hubungan

urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan mana yang harus didahulukan dari pekerjaan

yang lain harus diidentifikasikan secara jelas dalam kaitannya dengan waktu

pelaksanaan pekerjaan.Dalam pelaksanaan konstruksi waktu dapat didefinisikan

dari hal berikut:

1. Waktu merupakan suatu jalur kritis (critical path) dimana jangka waktu

untuk setiap aktivitas atau pekerjaan di dalam urutan kerja tidak bisa

dikurangi

2. Jangka waktu (duration) berarti waktu yang diperlukan untuk melengkapi

atau menyudahi suatu aktivitas atau tugas yang telah ditetapkan. Waktu

pelaksanaan proyek (construction duration) adalah waktu yang ditentukan

oleh owner untuk memakai, menggunakan, atau menyewakan bangunan

proyek tersebut.

3. Waktu pelaksanaan proyek adalah suatu jangka waktu sebagai hasil suatu

pengujian satu atau lebih metoda menyelesaikan pekerjaan atas dasar biaya

minimum, hal tersebut pada umumnya diperkirakan untuk kondisi normal

4. Waktu pelaksanaan proyek mengacu pada waktu yang telah ditentukan

untuk melaksanakan dan melengkapi/menyudahi setiap aktivitas pekerjaan

yang menggunakan semua sumber daya dan informasi proyek di dalam

suatu estimasi atau perkiraan biaya.

5. Waktu konstruksi dapat digambarkan sebagai periode yang berlalu dari

awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Ouput dari proses penjadwalan adalah suatu rencana pelaksanaan kegiatan-

kegiatan proyek, yang berisi informasi antara lain tentang :

a. Waktu dimulainya suatu kegiatan (paling cepat, paling lambat)

b. Waktu selesainya suatu kegiatan (paling cepat, paling lambat)

c. Kegiatan-kegiatan kritis berikut lintasan kritisnya

2.2. Parameter Proyek Konstruksi

Untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi, kontraktor harus

menentukan parameter dalam pelaksanaanya sebagai acuan untuk menilai hasil

kerja dari pihak-pihak penyedia jasa.

Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi yang sering

dijadikan sebagai sasaran proyek adalah sebagai berikut :

a. Anggaran

Besarnya sesuai dengan biaya yang dialokasikan, sehingga pengerjaan proyek

harus efisien. Proyek dikatakan berhasil jika proyek diselesaikan dengan biaya

yang tidak melebihi anggaran baik anggaran proyek yang dibayar secara

langsung ataupun secara periode (biasanya pada proyek dengan dana yang

besar dan jangka waktu yang lama).

b. Jadwal

Sesuai waktu yang diperlukan untuk meyelesaikan proyek, sehingga

pengerjaan proyek harus efektif. Proyek dikatakan berhasil jika tidak melebihi

waktu perencanaan yang telah ditentukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

c. Mutu

Kinerja harus memenuhi kriteria dan spesifikasi yang telah ditetapkan,

sehingga hasil pengerjaan proyek dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai

dengan keinginan owner.

2.3. Keterlambatan Proyek

Menurut Ervianto (2004) terdapat hubungan antara pihak-pihak yang

terlibat dalam suatu proyek, yang pada umumnya dibedakan atas hubungan

fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi dari pihak-pihak

tersebut dan juga hubungan kerja formal, yaitu pola hubungan yang berkaitan

dengan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang

dikukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Secara fungsional terdapat 3 pihak

yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pihak pemilik proyek,

pihak konsultan dan pihak kontraktor

Pengelompokkan menurut Kraiem dan Dickman dalam Proboyo (1999)

yang menyatakan bahwa penyebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek

antara lain:

1. Keterlambatan proyek yang dapat dimaafkan (excusable delay), yakni

keterlambatan proyek yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar

kendali baik oleh pemilik maupun kontraktor.

2. Keterlambatan proyek yang tidak dapat dimaafkan (non excusable delay),

yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau

kesalahan kontraktor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

3. Keterlambatan proyek yang layak mendapat ganti rugi (compensable

delay), yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh tindakan,

kelalaian atau kesalahan pemilik.

4. Keterlambatan proyek yang tidak layak mendapat ganti rugi (non

compensable delay), yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh

tindakan, kelalaian atau kesalahan kontraktor.

5. Critical atau non critical, keterlambatan proyek ini adalah akibat dari

waktu progress pelaksanaan proyek. Keterlambatan proyek yang tidak

kritis (non critical delays), maka tidak berdampak pada skedul project.

Terjadi efeknya pada kegiatan critical path pada skedul.

6. Pelaksanaan progress atau terjadinya pada waktu bersamaan (concurrent)

atau non concurrent. Hal ini terjadi ketika pemilik dan kontraktor yang

bertanggung jawab atas penyebab keterlambatan pekerjaan proyek.

Menurut Ervianto (2004) terdapat hubungan antara pihak-pihak yang

terlibat dalam suatu proyek, yang pada umumnya dibedakan atas hubungan

fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi dari pihak-pihak

tersebut dan juga hubungan kerja formal, yaitu pola hubungan yang berkaitan

dengan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang

dikukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Secara fungsional terdapat 3 pihak

yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pihak pemilik proyek,

pihak konsultan dan pihak kontraktor.

Keterlambatan proyek dapat dilihat dalam dua hal yaitu aspek yang

terpengaruh dan faktor yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab. Adapun

faktor yang terpengaruh yang menyebabkan proyek terlambat adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Keterlambatan terkait material

Keterlambatan terkait tenaga kerja

Keterlambatan terkait peralatan

Perencanaan yang tidak sesuai

Lemahnya kontrol waktu proyek

Keterlambatan Sub-kontraktor

Koordinasi yang lemah

Pengawasan yang tidak memadai

Metode pelaksanaan yang tidak sesuai

Kurangnya personil secara teknikal

Komunikasi yang lemah

Ketika proyek konstruksi terlambat, artinya pelaksanaan pekerjaan proyek

tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai dengan kontrak. Jika pekerjaan proyek

tidak dapat dilaksanakan sesuai kontrak maka akan ada penambahan waktu.

Apabila setelah penambahan waktu pelaksanaan proyek ini juga tidak selesai

sesuai kontrak yang sudah disepakati, maka akan diberikan waktu tambahan oleh

pihak pemilik (owner) kepada pihak pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan

proyek tersebut. Dengan kata lain bahwa adanya waktu tambahan yang diberikan

oleh pihak pemilik (owner) kepada pihak pelaksana untuk menyelesaikan

pekerjaan proyek, tetapi tidak juga terlaksana, maka kemungkinan akan terjadi

pemutusan kontrak kerja (Madjid, 2006). Tambahan waktu untuk menyelesaikan

proyek adalah solusi penyelesaian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.3.1. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan

Berdasarkan 3 jenis utama keterlambatan, maka penyebab

keterlambatan proyek dapat dikelompokan sebagai berikut:

2.3.1.1. Non Excusable Delays.

Penyebab- penyebab yang termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:

a. Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan

tidak tersusun dengan baik. Identifikasi aktivitas proyek merupakan tahap

awal dari penyusunan jadwal proyek.Identifikasi yang tidak lengkap akan

mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan dan mengganggu urutan

kerja.

b. Ketidak tepatan perencanaan tenaga kerja jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan dalam tiap tahapan pelaksanaan proyek berbeda-

beda,tergantung dari besar dan jenis pekerjaannya. Perencanaan yang

tidak sesuai kebutuhan dilapangan dapat menimbulkan persoalan karena

tenaga kerja adalah sumber daya yang tidak mudah didapat dan mahal

sekali harganya.

c. Kualitas tenaga kerja yang buruk

Kurangnya ketrampilan dan ke ahlian pekerja dapat mengakibatkan

produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan rendah sehingga memerlukan

waktu yang lama dalam menyelesaikan proyek.

d. Keterlambatan penyediaan alat/material akibat kelalaian kontraktor.

Salah satu faktor yang mendukung dalam pelaksanaan proyek secara

langsung adalah tersediannya peralatan dan material yang akan

digunakan. Keterlambatan penyedian alat dan material diproyek dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

dikarenakan keterlambatan pengiriman supplier, kesulitan untuk

mendapatkannya, dan kekurangan material itu sendiri. Penyediaaan alat

dan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang

direncanakan, akan membuat produktivitas pekerja menurun karena

banyaknya jam nganggur sehingga menghambat laju pekerjaan.

e. Jenis peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan proyek. Peralatan

merupakan salah satu sumber daya yang digunakan secara langsung

didalam pelaksanaan proyek. Perencanaan jenis peralatan harus

disesuaikan dengan karakteristik dan besarnya proyek sehingga tujuan

dari pekerjaan proyek dapat tercapai.

f. Mobilisasi sumber daya yang lambat

Mobilisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pergerakan supplier

kelokasi proyek, antar lokasi dalam proyek, dan dari dalam lokasi proyek

ke luar lokasi proyek. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyediaan jalan

proyek dan waktu pengiriman alat ataupun material.

g. Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang/diperbaiki karena cacat/salah

Faktor ini lebih mengarah pada mutu atau kualitas pelaksanaan

pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang dipengaruhi

gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas tenaga kerja. Pada

dasarnya semua perbaikan/pengulangan akibat cacat atau salah

memerlukan tambahan waktu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.3.1.2. Excusable Delays

a. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti banjir badai, gempa bumi,

tanah longsor, kebakaran, cuaca buruk. Cuaca sangat mempengaruhi

produktivitas pekerja. Cuaca yang buruk menyebabkan turunnya stamina

para pekerja yang berarti menurunnya produktivitas. Produktivitas

pekerja yang rendah dan tidak sesuai yang direncanakan akan

mengakibatkan mundurnya jadwal proyek. Gempa bumi, banjir, tanah

longsor, kebakaran dapat menyebabkan proyek terhenti sementara dan

membutuhkan waktu lebih.

b. Lingkungan sosial politik yang tidak stabil

Aspek sosial politik seperti kerusuhan, perang, keadaan sosial yang buruk

dapat mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan proyek karena

perbaikan pekerjaan akibat kerusakan yang terjadi memerlukan tambahan

waktu yang akan memperpanjang jadwal proyek secara keseluruhan.

c. Respon dari masyarakat sekitar yang tidak mendukung adanya proyek

Respon dari masyarakat sekitar proyek yang berbeda- beda, ada yang

mendukung dan ada pula yang menolak. Dengan adanya respon negatif

dari masyarakat sekitar menyebabkan adanya demo yang berakibat pada

berhentinya kegiatan proyek sesaat yang berarti mundurnya jadwal

pelaksanaan proyek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.3.1.3. Compensable Delays

Penyebab-penyebab yang termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:

a. Penetapan pelaksanaan jadwal proyek yang amat ketat

Jadwal proyek seringkali ditentukan oleh pemilik untuk kepentingan

pemakian yang mendesak. Kesalahan-kesalahan akan timbul karena

adanya tekanan waktu sehingga memerlukan perbaikan-perbaikan.

Akibatnya jadwal yang telah direncanakan akan berubah dan

memerlukan tambahan waktu.

b. Persetujuan ijin kerja yang lama

Persetujuan ijin kerja merupakan hal yang lazim dalam melaksanakan

suatu aktivitas pekerjaan seperti gambar dan contoh bahan.Proses

persetujuan ijin ini akan menjadi kendala yang bisa memperlambat

proses pelaksanaan pekerjaan apabila untuk mendapatkan ijin tersebut

diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan.

c. Perubahan lingkup pekerjaan/detail konstruksi

Permintaan pemilik untuk mengganti lingkup pekerjaan pada saat proyek

sudah terlaksana akan berakibat pembongkaran ulang dan perubahan

jadwal yang telah dibuat kontraktor. Setiap pembongkaran ulang dalam

pelaksanaan proyek memerlukan tambahan waktu penyelesaian.

d. Sering terjadi penundaan pekerjaan

Kondisi finansial pemilik yang kurang baik dapat berakibat penundaan

atau penghentian pekerjaan proyek yang bersifat sementara, yang secara

langsung berakibat pada mundurnya jadwal proyek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

e. Keterlambatan penyediaan meterial

Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi adanya beberapa material yang

disiapkan oleh pemilik. Masalah akan terjadi apabila pemilik terlambat

menyediakan material kepada kontraktor dari waktu yang telah

dijadwalkan. Proyek tidak dapat dilanjutkan, produktivitas pekerja

rendah karena menganggur, yang mengakibatkan keterlambatan proyek.

f. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi dan proyek dapat berhenti dan

mengalami keterlambatan karena dana dari pemilik proyek yang tidak

cukup.

g. Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak.

Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi membutuhkan biaya terus

menerus sepanjang waktu pelaksanaannya, yang menuntut kontraktor

sanggup menyediakan dana secara konsisten agar kelancaran pekerjaan

tetap terjaga. Pembayaran termyn dari pemilik yang tidak sesuai kontrak

dapat merugikan pihak kontraktor karena akan mengacaukan semua

sistim pendanaan proyek tersebut dan menpengaruhi kelancaran

pekerjaan kontraktor.

h. Cara inspeksi/kontrol pekerjaan birokratis oleh pemilik

Cara inspeksi dan kontrol yang terlalu birokratis dapat membuat

kebebasan kontraktor dalam bekerja menjadi lebih terbatas. Keterbatasan

inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan pelaksanaan pekerjaan

berjalan dengan lambat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Dampak Keterlambatan Proyek Konstruksi

Menurut Lewis dan Atherley (1996), keterlambatan proyek seringkali

menjadi sumber perselisihan dan tuntutan antara pemilik (Owner) dan kontraktor,

sehingga akan menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor

maupun owner. Keterlambatan pelaksanaan pada proyek juga memberikan

dampak berupa kerugian bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Adapun dampak kerugian yang dapat dialami oleh pihak yang terlibat didalam

pelaksanaan proyek konstruksi adalah sebagai berikut :

a. Pihak Kontraktor

Keterlambatan penyelesaian proyek mengakibatkan naiknya overhead

yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena bertambahnya

waktu pelaksanaan. Overhead meliputi biaya untuk perusahaan secara

keseluruhan, terlepas ada atau tidaknya kontrak yang sedang ditangani.

b. Pihak Konsultan

Konsultan akan mengalami kerugian waktu serta akan terlambat dalam

mengerjakan proyek yang lainnya, jika pelaksanaan proyek mengalami

keterlambatan penyelesaian.

c. Pihak Owner / Pemilik

Keterlambatan pelaksanaan proyek berarti kehilangan penghasilan dari

hasil proyek yang seharusnya dapat digunakan dan terjadi permasalahan

pada investasi tersebut. Jika proyek jalan toll Medan-Kualanamu terjadi

keterlambatan dalam penggunaan fasilitas dan pengoprasian tersebut dan

akan merugikan nilai investasi yang di targetkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Pembuktian Keterlambatan Proyek

Adanya permasalahan keterlambatan pelaksanaan proyek yang terjadi,

maka dapat menyebabkan perubahan pelaksanaan penyelesaian progress yang

sudah dijadwalkan. Meningkatnya biaya dan kemungkinan putusnya kontrak

(contract termination) (Arditi & Pattanakitchamrron dalam Wei, 2010). Oleh

karena itu diperlukan pembuktian keterlambatan proyek sesuai kriteria penilaian

terhadap kondisi keterlambatan pekerjaan, karena hal ini berhubungan dengan

faktor-faktor apa penyebab keterlambatan proyek. Seperti diketahui bahwa pada

saat progress pekerjaan dinyatakan kritis. Maka, menurut Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor: 07/PRT/M/2011 pasal 39.1 bahwa apabila penyedia

terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal maka PPK harus memberikan

peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis. Pada

pasal kritis 39.2 apabila:

a. Dalam periode I rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak,

realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.

b. Dalam periode II rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak,

realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.

c. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak, realisasi fisik

pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui

tahun anggaran berjalan.

Kondisi keterlambatan pekerjaan berdasarkan Permen PU

No.43/PRT/M/2007. Langkah selanjutnya adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

1. Berita acara dengan program kerja yang telah disepakati sebagai uji coba

I. Kontraktor melakukan uji coba I untuk dievaluasi.

2. Dan bila uji coba I gagal, maka diingkatkan dengan SCM tahap II dan

dibuat berita cara dengan program kerja yang telah disepakati sebagai uji

coba II.

3. Namun, jika uji coba II gagal, maka ditingkatkan dengan SCM tahap III

dan dibuat berita acara dengan program kerja yang telah disepakati

sebagai uji coba III.

4. Pada akhirnya bila uji coba III gagal, maka akan dilakukan putus kontrak

(contract termination by employer).

Proses contract termination harus sesuai dengan Dokumen Kontrak

(General Conditions pasal 15) antara lain, harus ada Surat Pemberitahuan (notice)

dengan waktu yang telah ditentukan.

Dijelaskan urutan Permen PU No. 43/PRT/M/2007 menurut Pusjatan-

Balitbang PU bahwa perlu adanya pembuktian keterlambatan proyek. Untuk itu

diadakan pertemuan dalam hal terjadinya keterlambatan progress pisik oleh

penyedia jasa berdasarkan jadwal kontrak (Contract schedule). Dalam hal

terjadinya keterlambatan progress fisik oleh penyedia jasa, maka harus diikuti

dalam pengambilan keputusan yakni:

a. Jika terjadinya keterlambatan progress fisik antara 5% ─ 10 %, maka

rapat pembuktian keterlambatan akan diadakan antara Direksi

Pekerjaan, Direksi Teknis (SE/supervision engineer ) dan penyedia jasa.

b. Jika terjadinya keterlambatan progress fisik antara 10% ─ 15%, maka

rapat pembuktian keterlambatan akan dilaksanakan antara Pejabat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Eselon II pada pemerintah pusat atau daerah yang memiliki

kewenangan pembinaan jalan, Direksi Pekerjaan, Direksi Teknis, dan

Penyedia Jasa.

c. Jika terjadinya keterlambatan progres fisik pada periode I (rencana fisik

0% ─ 70 %) lebih besar dari 15% dan pada periode II ( rencana fisik

70% ─ 100%) lebih dari 10% mengacu pada syarat-syarat umum

kontrak pasal 33 (kontrak kritis).

d. Selanjutnya kegiatan rapat pembuktian keterlambatan harus dibuat

dalam Berita Acara Rapat pembuktian keterlambatan yang

ditandatangani oleh pimpinan dari masing-masing pihak sebagai catatan

untuk membuat persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan

berikutnya.

Dengan diketahuinya faktor penyebab keterlambatan proyek maka akan

dapat ditentukan langkah selanjutnya jenis keterlambatan proyek.

Tabel 2.1 Kriteria Keterlambatan Proyek

Proyek

Periode Rencana Fisik

Kriteria Keterlambatan Keterangan

Wajar Terlambat Kritis

I

II

0% ─ 70%

70% ─ 100%

0% ─ 7%

0% ─ 4%

>7% ─ 10%

> 4% ─ 5%

>10%

> 5%

Apabila sampai dengan

Rapat Pembuktian Ketiga,

Kontraktor gagal, maka

dapat diusulkan:

1. Kesepakatan tiga pihak,

atau

2. Putus Kontrak

(Termination)

III 70% ─ 100% < 5%

Melampaui tahun anggaran

Komposisi Tim Show

Cause Meeting

Diserahkan

pada PPK

Diserahkan pada PPK

Sumber: Permen PU No. 43/PRT/M/2007

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Dengan adanya Permen PU No. 43/PRT/M/2007 menurut Pusjatan-

Balitbang PU, maka setiap proyek yang mengalami kriteria penilaian terhadap

kondisi keterlambatan penyelesaian proyek akan mengacu pada Permen PU No.

43/PRT/M/2007.

2.4. Desain Kuesioner

Kuesioner adalah satu set pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden, dan responden me-record jawaban yang diberikan pada kuesioner

tersebut. Kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan data yang efisien ketika

peneliti mengetahui secara pasti kebutuhan apa yang diharapkan dan bagaimana

mengukur variabel yang diteliti.

2.4.1. Pertimbangan Awal Penyusunan Kuesioner

Dalam menyusun kuesioner, harus merancang kuesioner yang konsisten

dengan pengetahuan, minat dan tingkat intelektualitas responden potensial.

Berikut tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner agar

bersangkutan tidak mengalami kegagalan (Tjin, 2002):

1. Karakteristik informasi yang ingin diketahui.

2. Metode penyebaran kuesioner.

3. Karakteristik responden yang diharapkan dapat memberikan informasi

yang dimaksud.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik informasi yang

ingin diketahui

Metode Penyebaran KuesionerKarakteristik responden yang

diharapkan dapat memberikan informasi

Sumber : Diana Suita 2013

Gambar 2.2. Hubungan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan awal

dalam pembuatan kuesioner.

2.4.2. Pengambilan Ukuran Sampel Responden

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun

acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian

korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30,

sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-

masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah

100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (1992: 252) memberikan acuan

umum untuk menentukan ukuran sampel :

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian.

2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel seperti pria/wanita, junior/senior,

dan sebagainya, ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah

tepat.

3. Dalam penelitian multivariate termasuk analisis regresi berganda, ukuran

sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam

penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen

yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel

kecil antara 10 sampai dengan 20.

Dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan

jumlah responden minimum 15 responden setiap kelompok, yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya sebab-akibat dari subject yang ingin

diteliti dalam hal ini penyebab keterlambatan.

Besaran atau jumlah sampel ini sangat tergantung dari besaran tingkat

ketelitian atau kesalahan yang diinginkan. Makin besar tingkat kesalahan maka

makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar

jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang

kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi

jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

2.5. Statistik yang digunakan untuk menganalisis

Beberapa tahapan statistik yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini

antara lain:

2.5.1 Teori Analisis Data

Menurut Arikunto (2002) bahwa data kuantitatif yang dikumpulkan dalam

penelitian koresional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus

statistik yang sudah disediakan. Data yang telah terkumpul, maka diklasifikasikan

menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka

dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol atau juga dalam

bentuk bukan angka.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasar pada adanya

hubungan semantik antar variabel yang sedang diteliti dan hubungan antar

semantik sangat penting karena dalam analisis kualitatif. Tidak menggunakan

angka-angka seperti pada analisis kuantitatif (Sarwono, 2006).

2.5.2. Teori Sampling

Sugiyono (2003) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tersebut (Sugiyono, 2003). Penggunaannya adalah dengan mengambil

sampel acak sederhana (simple random sampling), yaitu sampel yang diambil

sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

2.5.3. Skala Pengukuran

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan

menggunakan skala likert. Skala pengukuran ini digunakan untuk

mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan

dalam menentukan analisis data dan langkah selanjutnya (Saifuddin Azwar,

2012). Secara umum terdapat empat jenis ukuran penelitian, antara lain:

Ukuran nominal

Merupakan ukuran yang paling sederhana dimana angka yang diberikan

kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan

tingkatan apapun.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Ukuran ordinal

Merupakan angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung

pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek

dari yang terendah hingga yang tertinggi atau sebaliknya.

Ukuran interval

Merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai

sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama

yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur

Ukuran rasio

Merupakan ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah dengan

satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan mengenai nilai

absolut dari objek yang diukur.

Penilianan kuesioner berdasarkan metode Likert yaitu dengan

menggunakan perbandingan skala 1 sampai 5 dimana kriteria masing-masing

dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 2.2. Skala Penilaian Kuesioner

No Penilian Skala

1 Sangat Tidak Menentukan/ Sangat Tidak Setuju 1

2 Tidak Menentukan/ Tidak Setuju 2

3 Netral/ Tidak Tahu 3

4 Menentukan/ Setuju 4

5 Sangat Menentukan/ Sangat Setuju 5

Sumber : Metode Skala Likert

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Kemudian kuesioner disebarkan kepada responden di lapangan sesuai

yang sudah ditentukan.

2.5.4 Teori tentang Metode Jenis dan Sumber Data

Terdiri dari 2 sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data yang

dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang didapat secara langsung dari sumber-sumber pertama baik

individu maupun kelompok yaitu: penyebaran kuesioner di distribusi kepada

responden yang ditargetkan pada proyek jalan bebas hambatan Medan-

Kualanamu. Dan data sekunder yaitu data yang sudah ada seperti time schedulle,

dll

2.5.5. Teori Statistik Non Parametrik

Statistik non parametrik digunakan untuk pengujian hipotesis jika data

berbentuk nominal dan ordinal. Data nominal adalah data yang menunjukkan

frekuensi dari suatu atribut. Data ordinal adalah data yang menunjukkan urutan

atau ranking. Penggunaan statistik non parametrik memerlukan berbagai

persyaratan. Persyaratan tersebut adalah sumber penelitian harus diambil secara

acak (random). Tetapi data yang dianalisis tidak harus berdistribusi tertentu.

Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik adalah bagian

statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu

atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu

homogeni.

Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik tergantung dari

asumsi-asumsi dasar yang berkaitan dengan distribusi dan jenis skala data yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

diperoleh dari populasi maupun sampel penelitiannya. Apabila tidak memenuhi

persyaratan antara lain:

1. Variabel yang diukur tidak dalam skala interval. Skala interval termasuk

ukuran yang bersifat numerik. Sehingga memungkinkan melakukan

interpretasi terhadap hasilnya yaitu data yang didapatkan hanya sebatas

pada masalah penelitian yang diteliti.

2. Analisis yang berkaitan dengan dua grup, maka populasi masing-masing

grup harus memiliki varian yang sama, seperti diketahui varians adalah

ukuran keragaman yang memperhitungkan posisi relatif setiap pengamatan

terhadap nilai tengah gugus data.

3. Observasi diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

4. Hasil observasi harus bersifat independen. Pemilihan satu kasus tidak

tergantung pada pemilihan kasus lainnya.

Sedangkan kekurangan dari penggunaan prosedur model statistik non

parametrik adalah:

Penjelasan yang diberikan oleh Setiawan (2005), dapat memberikan

gambaran keuntungan dan kerugian penggunaan statistik non parametrik.

1. Penggunaan statistik non parametrik akan menjadi penghamburan data jika

data memenuhi syarat model statistik parametrik.

2. Belum ada satupun dalam metode statistik non parametrik untuk

mengukur interaksi-interaksi dalam model analisis varian.

3. Penggunanaan statistik non parametrik memerlukan banyak tenaga serta

menjemukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2.6. Teori Uji Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran, yang

mengindikasikan stabilitas dan kekonsistenan alat ukur. Pengukuran yang

mempunyai reliabilitas tinggi mempunyai arti bahwa pengukuran mampu

memberikan hasil ukur yang konsisten (reliable) dan dapat memberikan hasil

yang relatif sama jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali pada waktu

yang berbeda.

Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen

pengukuran yang baik. Reliabilitas memberikan gambaran sejauh mana suatu

pengukuran dapat dipercaya, dalam arti sejauh mana skor hasil pengukuran

terbebas dari kesalahan pengukuran (measurement error).

Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) dalam Singgih Santoso (2006).

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang

disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas

berkisar antara 0 - 1,00. Besarnya keofisen reliabilitas minimal yang harus

dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0,60. Di samping itu, walaupun koefisien

korelasi dapat bertanda positif maupun negatif, namun dalam hal reliabilitas,

koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak mempunyai arti apa-apa karena

interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif.

2.6.1. Alpha Cronbach

Metode ini dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach

merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal

consistency. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi antara

pengujian atau skala tersebut dengan pengujian atau skala yang mempunyai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

jumlah item yang sama. Oleh karena diiterpretasikan sebagai koefisien korelasi,

maka nilainya berkisar antara 0 - 1 (nilai α yang negatif dapat terjadi bila item-

item tidak berkorelasi positif dan model reliabilitas dilanggar).

Dalam penelitian kualitatif diperlukan suatu ketepatan dalam pengujian

tiap variabel yang telah diidentifikasi. Ketepatan pengujian suatu hipotesis

mengenai variabel penelitian ini sangat bergantung pada kualitas data yang

dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian ini tidak akan berguna jika

instrumen atau pengukur penelitian yang akan dipakai untuk mengupulkan data

tersebut tidak memiliki validitas dan reabilitas. Seringkali peneliti berpikir apakah

instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data penelitian benar-benar

mengukur apa yang ingin diukur. Maka dari itu, diperlukan suatu pemahaman

terhadap validitas dan reabilitas instrumen penelitian.

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Kuesioner yang telah disusun harus tepat mengukur

elemen apa yang ingin diukur. Terdapat beberapa hal yang dapat mengurangi

validitas suatu data yaitu ketepatan pewawancara atau penanya dalam

mengumpulkan data sesuai ketetapan dalam kuesioner dan keadaan narasumber

atau responden saat diwawancara.

Sedangkan, reabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reabilitas juga

menunjukkan konsistensi suatu instrumen pengukur dalam faktor yang sama.

Pada pengujian realibitas menggunakan metode Alpa Cronbach, yaitu :

reliabilitas dianggap andal jika memiliki koefisien reliabilitas > 0,6 (lebih besar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

dari 0,6) artinya pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang

(Santoso, 2006).

Tabel 2.3. Nilai Alpha Cronbach

Nilai Alpha Cronbach Keputusan

0,80 – 1,00 Reliabilitas Baik

0,60 – 0,79 Reliabilitas Diterima

< 0,60 Reliabilitas kurang baik /tidak diterima

Sumber : www.spssindonesia.com

2.7. Teori Analisis yang digunakan

Penelitian ini membahas beberapa teori analisis yang digunakan dalam

penyelesaian masalah yang terjadi tentang faktor-faktor penyebab keterlambatan

proyek jalan toll Medan-Kualanamu, diantaranya adalah:

2.7.1. Mean atau rata-rata

Nazir (1999) menyatakan bahwa mean (rata-rata), yang sering digunakan

adalah rata-rata hitung (arithmetic mean). Rata-rata hitung untuk data kuantitatif

yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai

data oleh banyak data. Jika X1, X2, …………….Xn adalah n buah pengamatan,

maka mean dicari dengan rumus:

Mean 𝑥 = ∑ 𝑓1𝑥1

𝑛𝑖 +

𝑛

Dimana:

x = Nilai rata-rata (mean value) dari data kuesioner

n = Jumlah observasi data Kuesioner pada setiap faktor/variabel (61)

Xi = Skala scoring (scoring scale) (1,2,3,4,5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Fi = frekuensi dari setiap observasi kuesioner dari setiap factor

Penentuan nilai rata-rata (mean rank) terendah (terkecil) diambil referensi

oleh peneliti menurut Widhiawati (2009).

2.7.2. Teori Koefisien Korelasi Berdasarkan Rank

Suatu himpunan data tertentu, dengan pengukuran atau anggapan

normalitas untuk r tidak terpenuhi, maka digunakan koefisien korelasi non

parametrik. Seperti diketahui bahwa korelasi adalah hubungan keterkaitan antara

dua atau lebih variabel. Angka koefisien korelasi (r) terpenuhi sekitar -1 = r = +1.

Untuk menentukan koefisien korelasi dengan metode non parameterik, maka

digunakan koefisien korelasi rank spearman dan koefisien korelasi rank

konkordansi Kendall.

Koefisien korelasi berdasarkan rank adalah ukuran asosiasi yang menuntut

kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga objek-

objek yang dipelajari dapat di rangking dalam rangkaian berurut (Conover dalam

Khotimah, 2007).

2.7.2.1. Teori tentang Korelasi

Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara

dua variabel dan Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah

satu teknik pengukuran asosiasi/ hubungan (measures of association).. Besarnya

koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.

Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat

kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan

ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil

perhitungan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak

mempunyai hubungan.

2. Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin kuat.

3. Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin lemah.

4. Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna positif.

5. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

6. Nilai koefisien korelasi harus lebih besar 0,5 sampai dengan 1, maka

variabel x dan y memiliki hubungan

Akan tetapi, jika tidak memenuhi semua persyaratan tersebut diatas, maka

digunakanlah analisis metode statistik non parametrik. Uji statistik ini tidak

memerlukan asumsi distribusi dari populasi.

Terdapat kelebihan dan kekurangan antara statistik parametrik dan non

parametrik. Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik memiliki

keunggulan dan kekurangan, adapun keuntungan dari penggunaan statistik non

parametrik adalah sebagai berikut:

1. Statistik non parametrik dapat digunakan pada sampel kecil.

2. Dapat digunakan untuk menggarap sampel-sampel. Observasi tersebut

terdiri dari beberapa populasi yang berlainan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

3. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan

ranking (rank).

4. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan

klasifikasi dan diukur dalam skala nominal.

5. Lebih mudah dipelajari dan diterapkan dibandingkan dengan statistik

parametrik.

2.7.2.2. Ketentuan Analisis koefisien korelasi Kendall dan koefisien

korelasi rangking Spearman

Hasil olah data menggunakan tools SPSS, maka diperoleh hasil (output)

koefisien Kendall dan koefisien korelasi rank Spearman. Dengan hasil olah data

yang diperoleh, maka dapat ditentukan faktor-faktor mana yang paling utama

berpengaruh penyebab keterlambatan proyek jalan bebas hambatan Medan-

Kualanamu

Dengan demikian, untuk suatu penelitian dengan menggunakan pengujian

statistik, mean rank, konkordansi Kendall dan koefisien rangking Spearman hasil

(outputnya) adalah sama dan ini akan dipaparkan pada Bab IV.

2.7.3. Pengolahan data menggunakan SPSS

SPSS (Statistical Program for Social Science) merupakan program

yangberguna untuk menganalisis data statistik. SPSS dapat digunakan untuk

hampir seluruh file data dan sekaligus membuat laporan dalam bentuk tabulasi,

grafik, dan plot untuk berbagai distribusi maupun statistik deskriptif. SPSS

memiliki beberapa konsep dasar, yaitu :

Variabel

Skala pengukuran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis

Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level)

Tingkat kepercayaan (Confindence Level)

Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error

Derajat kebebasan (degree of freedom)

Pengertian data / kasus

Pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding dalam pengujian

hipotesis

Pengertian nilai observasi

Konsep dasar ini untuk melandasi dalam penggunaan program SPSS

sebagai pengolahan data untuk mendapatkan nilai keakuratan data statistik.

2.8. Beberapa Penelitian Terdahulu

Analisis faktor faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi telah

banyak dijadikan bahan penelitian. Beberapa penelitian menggunakan kuesioner,

pengujian statistik, analisa tools yang sering digunakan adalah SPSS. Dewati et al

(2010) melakukan penelitian dengan judul Proyek Pembangunan Jalan Tol

Lingkar Luar Jakarta (JORR) WI Ruas Kebon Jeruk-Penjaringan Paket 4 & 5.

Hasil penelitian mereka menemukan faktor faktor resiko yang paling dominan

menyebabkan penurunan kinerja waktu, sehingga menyebabkan keterlambatan

proyek pembangunan JORR (Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta) W 1 ruas Kebon

Jeruk – Penjaringan (Paket 4&5). Penemuan ini membuka jalan dalam

mendapatkan penanganan yang tepat untuk memperbaikinya.

Proboyo (1999) melakukan penelitian dengan judul Keterlambatan Waktu

Pelaksanaan Proyek. Hasil penelitian yang diperoleh adalah keberhasilan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan

terpenting, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah

kondisi yang sangat tidak dikehendaki karena akan sangat merugikan kedua belah

pihak dari segi waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor faktor

yang sangat berperan atau mendominasi segala penyebab keterlambatan dengan

maksud agar proses perencanaan dan penjadwalan proyek konstruksi dapat

dilakukan dengan lebih lengkap dan cermat, sehingga keterlambatan sedapat

mungkin dihindari atau dikendalikan. Temuan penyebab-penyebab keterlambatan

yang dikonfirmasikan dengan segi lapangan menggunakan kuesioner yang

didistribusikan kepada kontraktor, menunjukkan bahwa masalah-masalah tidak

seksamanya rencana kerja, tidak tersedianya sumber daya dan kurangnya

komunikasi, koordinasi, merupakan faktor-faktor yang dominan sehingga

penyebab keterlambatan dari sisi kontraktor. Dari sisi pemilik masalah

ketidaklengkapan dan ketidakjelasan desain dan lingkup pekerjaan, masalah

sistem pengawasan dan pengendalian proyek merupakan faktor yang dominan

sebagai penyebab keterlambatan.

Widhiawati (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-

Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Hasil penelitian

yang diperoleh bahwa pelaksanaan proyek konstruksi umumnya mempunyai

rencana dan jadwal pembuatan, rencana proyek mengacu pada perkiraan saat

rencana pembangunan dibuat. Masalah dapat timbul apa bila ada ketidaksesuaian

antara rencana dengan pelaksanaannya. Dampaknya adalah keterlambatan

pelaksanaan dan meningkatnya biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui

penyebab utama dan faktor-faktor penyebab keterlambatan kuesioner

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

didistribusikan kepada kontraktor yang berada di kotamadya Denpasar dan

terdaftar sebagai anggota Gapensi Bali. Dari 216 kontraktor gred 2-7 dikotamadya

Denpasar, diambil sampel 56 dengan menggunakan metode stratified

proportionate sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji statistik

non parametrik dengan analisis Kendall W menggunakan program SPSS 14.0 for

windows.

Assaf et al (2006) melakukan penelitian dengan judul Change Order in

Construction Projects in Saudi Arabia. Hasil penelitian yang diperoleh

mengemukakan tentang perbedaan kategori proyek konstruksi di Saudi Arabia.

Ditetapkan bahwa penyebab keterlambatan proyek dengan melakukan survei

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan proyek yaitu;

pemilik, konsultan dan kontraktor maka dari hasil survei terhadap 23 kontraktor,

19 konsultan dan 15 pemilik, terdapat 73 penyebab keterlambatan yang ditetapkan

selama riset. 76% dari kontraktor, 56% konsultan menetapkan bahwa rata-rata

keterlambatan pelaksanaan proyek sekitar 10% dan 30% dari waktu yang yang

telah ditetapkan sesuai kontrak. Umumnya penyebab keterlambatan proyek yang

didapatkan terhadap pihak-pihak tersebut.

Nainggolan et al (2010) melakukan penelitian dengan judul Manajemen

Resiko Kinerja Biaya dan Waktu Proyek Central Park Jakarta. Hasil penelitian

yang diperoleh adalah proyek konstruksi apartemen termasuk salah satu proyek

yang dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian. Mengidentifikasi faktor faktor

resiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya dan waktu proyek pada

konstruksi pembangunan Apartemen Central Park Jakarta Barat. Kuesioner

ditujukan kepada stakeholder seperti Developer dan Main Contractor, dianalisa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

secara statistik untuk mendapatkan model hubungan antara faktor faktor resiko

terhadap kinerja waktu dan biaya proyek serta bobot variabel yang

mempengaruhinya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan

Donald Ary (1982) berpendapat bahwa penelitian adalah penerapan

pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi

yang berguna dan dapat di pertanggungjawabkan.

Dalam penelitian dibutuhkan metode untuk melakukan penelitian dan

untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian. Metode penelitian adalah tata

cara suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Metode penelitian ini menjelaskan

alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian.

Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik

penelitian.

Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Berawalkan dari minat

untuk memecahkan suatu permasalahan yang muncul selanjutnya berkembang

menjadi sebuah gagasan, teori, penentuan metode penelitian yang sesuai dan

seterusnya. Sehingga hasil akhirnya menjadi sebuah gagasan atau pemikiran baru

yang tiada hentinya.

Menurut Zulvantino (2015) mengutip dari Singarimbun, Masri (2012). Ada

beberapa langkah-langkah yang lazim ditempuh dalam pelaksanaan survei adalah

sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey.

2. Menentukan konsep dan hipotesis serta menggali kepustakaan. Ada

kalanya hipotesis tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

3. Mengambil sampel.

4. Membuat kuesioner.

5. Melakukan pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih

wawancara.

6. Mengolah data.

7. Menganalisis dan melaporkan.

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian bagaimana

melakukan penelitian untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif.

3.2. Tahapan Penelitian

Menurut Narbuko (2007), mengatakan seluruh kegiatan sejak dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaiannya harus merupakan satu

kesatuan kerangka pemikiran yang utuh, menuju kepada satu tujuan yang tunggal,

yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

perumusan masalah.

Pengumpulan data merupakan proses untuk dapat melakukan penelitian.

Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

yaitu data yang didapat dilapangan langsung dan data sekunder sebagai data

pendukung yang berkaitan dengan penelitian ini

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengisian daftar pertanyaan

(kuesioner) yang telah disiapkan sebelumnya dan wawancara dengan

responden, serta pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan

informan kunci (key informan), yang dianggap mengetahui tentang faktor-

faktor keterlambatan pada proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi terkait yang

berhubungan dengan penelitian ini yaitu, dinas PU, konsultan pengawas,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

kontraktor dan owner serta dokumen-dokumen terkait dengan pengembangan

proyek tersebut.

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menentukan berapa sampling

responden yang didapat dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder.) Data

kuesioner penelitian berbentuk angka-angka dan bukan dinyatakan dalam simbol.

Kemudian dapat ditentukan alasan pemilihan jenis metode statistik non

parametrik. Kemudian, hasil kuesioner yang diperoleh dianalisis dengan

penggunaan pengujian statistik non parametrik.

Penentuan responden pemilik (owner) dalam peringkat struktur organisasi

yang terdapat di instansi pemilik (owner) yaitu Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan

Bebas Hambatan Medan-Kualanamu di jalan Busi Dalam Medan. Kemudian

responden dari pihak kontraktor yaitu PT. Hutama Karya (persero) sebagai

kontraktor dari Indonesia, China Harbour Engineering Co, Ltd, dan China State

Construction Eng Corp, Ltd kontraktor dari China. Responden dari pihak

konsultan pengawas yaitu PT. Bina Karya (persero). Dengan demikian,

pembagian kuesioner dibatasi kepada responden dari pihak kontraktor, konsultan

pengawas dan Owner untuk mendapatkan hasil yang lebih efisien.

3.2.1. Proses Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, maka diperlukan proses penelitian

yang akan menjadi langkah (tahapan) untuk mendapatkan hasil (kesimpulan) dari

penelitian tersebut. Secara sederhana proses penelitian dapat dibagi menjadi

beberapa tahapan yakni:

A. Identifikasi masalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Mencari latar belakang dari permasalahan yang dipilih sebagai topik

penulisan, dalam hal ini proyek Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu.

B. Menetapkan tujuan

Setelah mengidentifikasi masalah dan menetapkan judul, maka hal yang

selanjutnya dilakukan adalah menetapkan tujuan dari penelitian tersebut.

C. Studi Pustaka/Literatur

Mencari referensi teori-teori yang relafan dan dapat digunakan dengan kasus

atau permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini.

D. Penentuan Variabel Penelitian

Penentuan variabel penelitian guna mengetahui permasalahan awal di

proyek tersebut yang relevan dengan tujuan yang diharapkan.

E. Hipotesa Penelitian

Penetapan hipotesis berdasarkan latar belakang, tujuan penulisan, dan

tinjauan pustaka yang telah dilakukan.

F. Pengumpulan data

Dalam penelitian diperlukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pembuatan model

pengumpulan data yaitu berbentuk kuesioner. Wawancara langsung

dilakukan kepada para pakar yang terkait dengan permasalahan yang sedang

dibahas. Kuesioner dibuat untuk mendapatkan data-data primer berdasarkan

parameter-parameter analisis yang dibutuhkan, sehingga data yang

diperoleh relevan dengan maksud dan tujuan penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

G. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Statistik Non Parametrik,

uji korelasi Spearman dan Kendall dan analisa level dampak sehingga

didapatkan ranking untuk variabel faktornya.

H. Validasi

Hasil analisis yang diperoleh divalidasi oleh pakar yang relevan dan

berkompeten. Selain itu hasil analisis juga ditambahkan dengan saran dan

masukan dari pakar tersebut.

i. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan tahap akhir dari penelitian ini yang

berkaitan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, kesesuaian

hipotesis dan masukan dari penelitian yang telah dilaksanakan.

3.2.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

mempelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003).

Variabel pada penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Variabel Independen (bebas), variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

2. Variabel Dependen (terikat), variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No. No. Variabel Jenis Variabel

1 X1 Aspek Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan

2 X2 Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan (kontrak)

3 X3 Aspek Sistem Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi

4 X4 Aspek Kesiapan/ Penyiapan Sumber Daya

5 X5 Aspek Sistem Inspekasi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

6 X6 Aspek Force Majeure

7 Y Keterlambatan

Sumber : Kraiem dan dickman dalam Diana Suita 2013

3.2.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah sesuatu alat yang dapat membantu untuk

mengumpulkan informasi yang diperlukannya.

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian

No Jenis Metode Jenis Instrumen

1 Angket (questionaire) a. Angket (questionaire)

b. Daftar cocok (checklist)

c. Skala (scale)

d. Inventori (inventory)

2 Wawancara (interview) a. Pedoman wawancara (interview guide)

b. Daftar cocok (checklist)

3 Pengamatan (observasi) a. Lembar pengamatan

b. Panduan pengamatan

c. Panduan observasi (observation sheet atau

observation schedule)

d. Daftar cocok (checklist)

4 Ujian/Tes (test) a. Soal ujian (test)

b. Inventory (inventory)

5 Dokumentasi a. Daftar cocok (checklist)

b. Tabel Sumber :Drs. Riduwan, MBA, “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”, Alfabeta,

Bandung, 2007.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

3.3. Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan

dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

mudah. Untuk pengumpulan pada penelitian menggunakan kuesioner/wawancara.

3.3.1. Perancangan Kuesioner Penelitian

Kuesioner merupakan sarana untuk proses pengumpulan data dan sebagai

salah satu mendapatkan data valid sebelum hasil data tersebut di analisis dan

akhirnya diperoleh output faktor utama penyebab terjadinya keterlambatan pada

proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu. Kemudian, kuesioner ini

dirangkum dalam sebuah format data. Kuesioner dibuat dengan penggunaan kata

yang jelas dan dapat dimengerti oleh responden agar penelitian ini mudah untuk

dilaksanakan.

Kuesioner ini berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan

kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab terjadi keterlambatan proyek.

3.3.1.1. Kuesioner

Adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan

masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang

memiliki makna dalam menguji hipotesis. Terdapat 2 (dua) jenis kuesioner

berdasarkan keleluasaan reponden untuk memberikan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:

1. Kuesioner terbuka (kuesioner tidak terstruktur), adalah kuesioner yang

dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh didapat

bervariasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2. Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur), kuesioner yang dibuat

sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban

kepada beberapa alternatif ataupun kepada satu jawaban saja

Pada penelitian ini, akan menggunakan kuesioner tertutup untuk

mendapatkan jawaban dari responden. Kuesioner yang akan diberikan kepada

responden akan dibagi menjadi 2 bagian :

1. Kuesioner Pertama

Data Responden yaitu data-data responden yang meliputi : jabatan

responden, pengalaman kerja, jenis kelamin, usia, lama bekerja di

proyek tersebut.

2. Kuesiner Kedua

Pada kuesioner kedua ini, untuk mengidentifikasi faktor penyebab

terjadinya keterlambatan proyek tersebut. Terdiri dari 44 sub-indikator

pertanyaan dari 8 indikator penyebab keterlambatan proyek.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan urutan

rangking yang terdapat pada kuesioner berdasarkan standar keakuratan

pengalaman responden diproyek ini.

3.3.1.2. Penetapan Kuesioner

Penetapan kuesioner pada penelitian ini, memiliki 6 aspek manajemen

terhadap keterlambatan waktu , yaitu :

1. Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan (X1)

2. Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan (kontrak) (X2)

3. Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi (X3)

4. Aspek kesiapan/penyiapan sumber daya (X4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

5. Aspek sistem inspeksi, kontrol dan evaluasi pekerjaan (X5)

6. Aspek Force Mejuer (X6)

Pada 6 aspek manajemen menurut Kraiem dan dickman dalam Diana Suita

2013, kemudian dijabarkan menjadi 8 indikator yang akan dibuat kedalam

kuesioner yang akan diberikan kepada responden. Indikator-indikator tersebut

dijabarkan menjadi Sub-indikator yang akan responden memberikan jawaban

tersebut.

Tabel 3.3. Indikator dan Sub-Indikator

No Indikator Sub Indikator

1 Tenaga Kerja

Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan

Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan

Kurangnya kedispilinan tenaga kerja

Kurangnya keahlian dan keterampilan serta motivasi kerja para pekerja

dilapangan

Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-Kontraktor

Kurangnya pengawasan dilapangan

2 Material

Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan

Kurangnya koordinasi petugas di lapangan dengan Quality Control

Kelangkaan Material

Keterlambatan waktu pemesanan

3 Peralatan

Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup memadai/ sesuai

kebutuhan

Kerusakan peralatan

Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan

Rendahnya prokdutivitas peralatan

Kurangnya ketersedian operator peralatan

4 Desain

Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu pelaksanaan

Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan

Proses permintaan dan persetujuan gambar kerja oleh owner

Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan review desain

Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No Indikator Sub Indikator

5

Perencanaan

dan

Pelaksanaan

Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu

Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah/tidak lengkap

Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP (Standart Operational

Pekerjaan) yang mengacu pada peraturan yang ada

Keterbatasan wewenang setiap kontraktor

6 Pembiayaan

Keterlambatan pembiayaan oleh owner

Keterlambatan pencairan dana owner dari DIPA

Keterbatasan dana kontraktor

Kenaikan harga bahan/material

Keterlambatan permintaan pengajuan pembayaran oleh kontraktor

Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada Sub-kontraktor

7

Lingkungan,

sosial &

masyarakat

Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan

Pengaruh cuaca (hujan, dll)

Jauhnya lokasi pembuangan material proyek

Sulitnya akses ke lokasi proyek

Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran, dll

Terjadi sengketa lahan

Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat

Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin

8 Manajerial

Penjadwalan yang kurang baik dari owner (waktu yang disediakan

terlalu cepat

Penjadwalan kurang baik dari kontraktor (kelalaian kontraktor)

Komunikasi yang kurang baik antar bagian-bagian organisasi disetiap

kontraktor

Keterlambatan pembuatan laporan dan administrasi pekerjaan

Terdapat pekerjaan yang perlu diperbaiki/dibongkar akibat kesalahan

pelaksana

Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO (Contract Change Order)

Sumber : hasil olahan

3.4. Analisis data

Analisis data menggunakan software IBM SPSS(Statistical Product and

Service Solutions) versi 20 yaitu sebuah program aplikasi yang mempunyai

kemampuan untuk menganalisis data statistik dengan keakuratan yang tinggi.

Metode statistik yang digunakan untuk analisis data yakni:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

1. Ranking

2. Analisis Statistik

3. Korelasi

4. Tabulasi olah data.

Metode Statistik yang digunakan untuk analisis penelitian ini

digambarkan dalam diagram alir (flowchart) menurut Diana Suita (2013)

seperti pada gambar 3.1 :

Kombinasi ranking Korelasi Spearman Mean Pengaruh vs Tdk pengaruh

Korlasi Kendall

Sumber : Diana Suita (2013)

Gambar 3.1. Metode Statistik

Metode Staristik

Korelasi Analisis Statistik Tabulasi Ranking

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

3.5. Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian

Identifikasi Masalah

Pengumpulan data

Pengolahan data

Menggunakan SPSS versi 20

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Data Primer

Kuesioner (Kontraktor,

Konsultan, Owner)

Data Sekunder :

1. Pengamatan Dilapangan

2. Kontrak Proyek

3. Time Schedulle

Analisis Faktor Penyebab keterlambatan

Proyek Jalan Tol

Tinjauan Pustaka untuk

mencari variabel

Validasi Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban

(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner. Untuk memperoleh hasil

analisis data dilakukan berbagai proses pengumpulan dan pengolahan data yang

berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di analisis dengan

menggunakan metode statistik non parametrik yang telah di bahas di bab III.

Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden, yaitu :

Owner, Kontraktor, Konsultan Pengawas yang sedang menangani proyek jalan

bebas hambatan Medan-Kualanamu sehingga jawaban yang diharapkan lebih

aktual.

Kuesioner yang disebarkan kepada responden yang sedang melaksanakan

proyek tersebut secara umum dapat terpenuhi. Dalam melakukan pembagian

kuesioner kepada responden sangat sulit untuk dapat meluangkan waktu karena

kesibukan pekerjaan responden tersebut. Sebelum melakukan pengisian kuesioner

terlebih dahulu akan dijelaskan maksud dan tujan penelitian ini.

4.2. Hasil Penelitian

Kuesioner yang di berikan kepada responden sebanyak 31 orang dan

kuesioner yang diperoleh kembali dari responden sebanyak 27 orang. Berdasarkan

syarat jumlah penelitian eksperimental dengan jumlah minimun 15 responden

setiap kelompok yang ingin diteliti. Adapun penjelasan dari hasil data dari

responden dapat dilihat pada tabel 4.1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Profil Responden

Sumber : hasil olahan data

4.2.1. Hasil Kuesioner

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden didapat hasil

yang dipilih oleh responden. Kemudian hasil tersebut diolah menggunakan

tabulasi data yang berfungsi untuk memudahkan melakukan pembacaan hasil dari

kuesioner. Kemudian hasil tabulasi data dilakukan uji validitas, uji realibitas, dan

uji korelasi untuk mendapatkan hasil yang valid. Hasil tabulasi data dapat dilihat

pada tabel 4.2

Tabel 4.2. Hasil Pengisian Kuesioner Yang Dilakukan Oleh Responden

No Variabel Sub Indikator

Skala yang dipilih oleh

Responden

1

STS

2

TS

3

Nt

4

S

5

ST

N

1

X 1.1. Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan 5 18 2 1 1 27

X 1.2. Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan 2 0 12 12 1 27

X 1.3. Kurangnya kedispilinan tenaga kerja 4 18 4 0 1 27

X.1.4. Kurangnya keahlian dan keterampilan serta

motivasi kerja para pekerja dilapangan

4 10 11 1 1 27

X 1.5. Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-

Kontraktor

4 6 3 14 0 27

X 1.6 Kurangnya pengawasan dilapangan 7 17 2 1 0 27

2

X 2.1. Tidak tersedianya bahan secara cukup

pasti/layak sesuai kebutuhan

4 19 1 3 0 27

X 2.2. Kurangnya koordinasi petugas di lapangan

dengan Quality Control

3 20 4 0 0 27

X 2.3. Kelangkaan Material 5 19 0 3 0 27

X 2.4. Keterlambatan waktu pemesanan 4 19 3 1 0 27

No Pihak Responden

Kuesioner

yang

diberikan

(orang)

Responden

Mengembalikan

(orang)

Responden

Tidak

mengembalikan

(orang)

Jumlah

Responden

(orang)

1 Owner 5 1 4 1

2 Kontraktor 21 21 - 21

3 Konsultan Pelaksana 5 5 - 5

Jumlah 31 27 4 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No Variabel Sub Indikator

Skala yang dipilih oleh

Responden

1

STS

2

TS

3

Nt

4

S

5

ST

N

3 X 3.1. Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup

memadai/ sesuai kebutuhan

0 22 1 4 0 27

X 3.2. Kerusakan peralatan 2 15 4 6 0 27

X 3.3. Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan 4 12 6 5 0 27

X 3.4. Rendahnya prokdutivitas peralatan 3 9 8 7 0 27

X 3.5 Kurangnya ketersedian operator peralatan 2 2 5 18 0 27

4 X 4.1. Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu

pelaksanaan

0 20 4 3 0 27

X 4.2. Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu

pelaksanaan

0 23 3 1 0 27

X 4.3. Proses permintaan dan persetujuan gambar

kerja oleh owner

0 20 5 2 0 27

X 4.4. Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan

review desain

0 20 3 3 1 27

X 4.5. Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan

yang telah selesai

1 20 5 1 0 27

5 X 5.1. Rencana urutan kerja yang tidak tersusun

dengan baik/terpadu

2 22 1 2 0 27

X 5.2. Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang

salah/tidak lengkap

2 23 2 0 0 27

X 5.3. Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP

(Standart Operational Pekerjaan) yang

mengacu pada peraturan yang ada

4 21 2 0 0 27

X 5.4. Keterbatasan wewenang setiap kontraktor 3 20 4 0 0 27

6 X 6.1. Keterlambatan pembiayaan oleh owner 3 7 12 5 0 27

X 6.2. Keterlambatan pencairan dana owner dari

DIPA

4 6 12 5 0 27

X 6.3. Keterbatasan dana kontraktor 1 8 12 6 0 27

X 6.4 Kenaikan harga bahan/material 1 14 7 5 0 27

X 6.5. Keterlambatan permintaan pengajuan

pembayaran oleh kontraktor

2 4 13 8 0 27

X 6.6 Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada

Sub-kontraktor

0 5 14 8 0 27

7 X 7.1 Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan 1 12 14 0 0 27

X 7.2 Pengaruh cuaca (hujan, dll) 0 3 3 18 3 27

X 7.3 Jauhnya lokasi pembuangan material proyek 0 3 21 3 0 27

X 7.4 Sulitnya akses ke lokasi proyek 2 9 15 1 0 27

X 7.5. Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor,

banjir, kebakaran, dll

7 15 3 2 0 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No Variabel Sub Indikator

Skala yang dipilih oleh

Responden

1

STS

2

TS

3

Nt

4

S

5

ST

N

X 7.6. Terjadi sengketa lahan 1 1 0 16 9 27

X 7.7. Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat 0 0 0 15 12 27

X 7.8. Keamanan kerja dilapangan yang kurang

terjamin

0 2 2 21 3 27

8 X 8.1. Penjadwalan yang kurang baik dari owner

(waktu yang disediakan terlalu cepat

3 21 2 0 0 27

X 8.2. Penjadwalan kurang baik dari kontraktor

(kelalaian kontraktor)

2 22 1 1 0 27

X 8.3. Komunikasi yang kurang baik antar bagian-

bagian organisasi disetiap kontraktor

1 21 4 1 0 27

X 8.4. Keterlambatan pembuatan laporan dan

administrasi pekerjaan

2 21 3 1 0 27

X 8.5. Terdapat pekerjaan yang perlu

diperbaiki/dibongkar akibat kesalahan

pelaksana

0 18 5 4 0 27

X 8.6. Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO

(Contract Change Order)

0 5 13 8 1 27

9 Y Seberapa besar pengaruhnya keterlambatan di

proyek terhadap faktor-faktor kuesioner ini?

2 0 0 0 25 27

Sumber : Hasil perhitungan jumlah responden

Keterangan:

X 1.1. – X 8.6. : Variabel bebas faktor penyebab keterlambatan

Y : Variabel terikat faktor penyebab keterlambatan

1 – 5 : Skala penilaian yang di pilih responden

N : Jumlah total responden

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

Nt : Netral/ Tidak Tahu

S : Setuju

ST : Sangat Setuju

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil pilihan responden berdasarkan nilai-

nilai terhadap masing-masing pertanyaan. Dengan tabulasi data yang dipilih

responden, kemudian akan dilanjuti pengolahan data dengan menggunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

program SPSS 20 untuk mengetahui validitas data tersebut dan uji realibitas serta

uji korelasi.

4.2.2. Uji Validasi

Uji validasi adalah pengujian yang pertama kali dilakukan dari hasil

tabulasi data untuk mengetahui tingkat validitas pertanyaan yang diberikan

kepada responden. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 20.

Adapun syarat minimum dari uji validitas dengan responden yang bersedia

menjawab kuesioner ini adalah 27 orang. Maka, nilai R (Pearson Correlation)

hitung > R tabel (0,381) berdasarkan tabel distribusi r-tabel.

Tabel 4.3. Hasil nilai Corrected Item-Total Correlation

Variabel Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Rtabel

X1.1 112.63 46.781 .394 .674 0.381

X1.2 111.19 49.157 .412 .692 0.381

X1.4 112.63 45.858 .382 .673 0.381

X1.6 112.78 43.949 .638 .653 0.381

X2.1 112.70 46.140 .470 .668 0.381

X2.2 112.59 45.712 .488 .665 0.381

X2.4 112.70 44.909 .568 .660 0.381

X3.2 112.41 45.328 .397 .669 0.381

X3.4 112.19 45.695 .383 .674 0.381

X3.5 111.04 50.729 .384 .705 0.381

X4.2 112.41 45.635 .512 .665 0.381

X4.5 112.56 48.103 .462 .682 0.381

X5.3 112.70 45.063 .546 .661 0.381

X6.4 111.89 45.487 .393 .667 0.381

X6.5 112.00 45.692 .395 .672 0.381

X7.1 112.19 47.080 .450 .677 0.381

X7.4 112.00 45.923 .412 .668 0.381

X7.6 110.26 44.815 .391 .670 0.381

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Variabel Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Rtabel

X7.7 110.07 50.148 .433 .698 0.381

X7.8 110.59 51.558 .397 .706 0.381

X8.1 112.59 48.097 .383 .682 0.381

X8.4 112.48 47.567 .390 .676 0.381

X8.5 112.44 45.641 .457 .666 0.381

X8.6 111.07 49.456 .432 .692 0.381

Y 110.33 49.385 .561 .702 0.381

Sumber : Hasil olahan menggunakan Software SPSS versi 20

Pada tabel 4.3. dapat dilihat nilai dari 44 pertanyaan yang diberikan

kepada responden didapat sebanyak 25 pertanyaan yang mempunyai nilai

Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari (>) Rtabel = 0.381 dan

dinyatakan valid.

4.2.3. Uji Realibitas

Uji realiabilitas adalah uji untuk memuji kestabilan dan kekonsiten item

pertanyaan yang diujikan kembali. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan Cronbach’s alpha.

Hasil dari uji realibitas menggunakan Cronbach’s Alpha dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.4. Hasil uji realibitas menggunakan Metode Cronbach’s Alpha

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100.0

Excludeda 0 .0

Total 27 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.684 27

Sumber : hasil olahan data menggunakan SPSS versi 20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Dapat dilihat dari hasil uji realibitas untuk nilai Cronbach’s Alpha dengan

jumlah responden sebanyak 27 buah adalah 0.684 atau lebih besar dari 0.6 nilai

Cronbach’s Alpha. Maka, realibitas diterima berdasarkan tabel 3.5

4.2.4. Uji Korelasi Non Parametik menggunakan Metode Rank Spearman

dan Kendall

Uji korelasi rank Spearman dan Kendall adalah uji untuk mendapatkan

tingkat korelasi dari sebuah penelitian dan menguji 2 variabel atau lebih, apabila

datanya berbentuk ordinal/ ranking.

Sigih Santoso (2006) menyatakan uji korelasi Spearman dan Kendall

memiliki besaran angka korelasi yaitu berkisar pada 0 (tidak ada korelasi sama

sekali) dan 1 (korelasi sempurna). Dan jika angka korelasi di atas 0.5 menunjukan

korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0.5 menujukan korelasi lemah.

Tabel 4.5. Hasil Korelasi Metode Rank Kendall

Rank Metode Variabel Correlation

Coefficient

Standar

korelasi

Korelasi/tidak

korelasi

Kendall’s tau-b X1.1 -,113 0,5 Tidak Korelasi

X1.2 ,539 0,5 Korelasi

X1.4 -,137 0,5 Tidak Korelasi

X1.6 ,030 0,5 Tidak Korelasi

X2.1 ,108 0,5 Tidak Korelasi

X2.2 ,192 0,5 Tidak Korelasi

X2.4 -,265 0,5 Tidak Korelasi

X3.2 -,265 0,5 Tidak Korelasi

X3.4 -,194 0,5 Tidak Korelasi

X3.5 ,617 0,5 Korelasi

X4.2 ,143 0,5 Tidak Korelasi

X4.5 ,168 0,5 Tidak Korelasi

X5.3 -,140 0,5 Tidak Korelasi

X6.4 ,224 0,5 Tidak Korelasi

X6.5 ,203 0,5 Tidak Korelasi

X7.1 ,174 0,5 Tidak Korelasi

X7.4 ,171 0,5 Tidak Korelasi

X7.6 ,541 0,5 Korelasi

X7.7 ,725 0,5 Korelasi

X7.8 ,591 0,5 Korelasi

X8.1 ,232 0,5 Tidak Korelasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Sumber : hasil olahan data

4.6. Hasil Korelasi Metode Rank Spearman

Rank Metode Variabel Sig. (2-

tailed)

Standar

korelasi

Korelasi/tidak

korelasi

Spearman’s rho X1.1 ,544 0,5 Korelasi

X1.2 ,559 0,5 Korelasi

X1.4 ,452 0,5 Tidak Korelasi

X1.6 ,872 0,5 Korelasi

X2.1 ,567 0,5 Korelasi

X2.2 ,302 0,5 Tidak Korelasi

X2.4 ,139 0,5 Tidak Korelasi

X3.2 ,139 0,5 Tidak Korelasi

X3.4 ,277 0,5 Tidak Korelasi

X3.5 ,373 0,5 Tidak Korelasi

X4.2 ,451 0,5 Tidak Korelasi

X4.5 ,373 0,5 Tidak Korelasi

X5.3 ,453 0,5 Tidak Korelasi

X6.4 ,224 0,5 Tidak Korelasi

X6.5 ,259 0,5 Tidak Korelasi

X7.1 ,361 0,5 Tidak Korelasi

X7.4 ,372 0,5 Tidak Korelasi

X7.6 ,694 0,5 Korelasi

X7.7 ,680 0,5 Korelasi

X7.8 ,638 0,5 Korelasi

X8.1 ,364 0,5 Tidak Korelasi

X8.4 ,214 0,5 Tidak Korelasi

X8.5 ,711 0,5 Korelasi

X8.6 ,137 0,5 Tidak Korelasi

Sumber: hasil olahan data

Berdasarkan tabel 4.5. dan tabel 4.6. maka didapat variabel x (faktor

keterlambatan) yang memiliki korelasi dengan variabel y (pengaruh terhadap

keterlambatan), yaitu :

1. Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan),

2. Variabel x7.6 (terjadi sengketa lahan)

3. Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat)

Rank Metode Variabel Correlation

Coefficient

Standar

korelasi

Korelasi/tidak

korelasi

Kendall’s tau-b X8.4 ,072 0,5 Tidak Korelasi

X8.5 ,126 0,5 Tidak Korelasi

X8.6 -,285 0,5 Tidak Korelasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

4. Variabel x7.8 (Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin)

Dari 4 variabel yang di anggap korelasi terhadap faktor penyebab

keterlambatan dari sub-indikator Lingkungan, Sosial dan Masyarakat yang

termasuk kedalam aspek Force Majeure.

4.2.5. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Nilai mean adalah nilai tengah atau nilai rata-rata dari suatu kelompok.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan

bagaimana sebaran data dalam sampel, dan seberapa dekat data individu ke mean

(nilai rata-rata) . Maka, nilai mean pada penelitian ini adalah:

Tabel 4.7 Nilai Mean dan Standar Deviasi

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

x1.1 2.00 .555 27

x1.2 3.44 .577 27

x1.4 2.00 .734 27

x1.6 1.85 .602 27

x2.1 1.93 .474 27

x2.2 2.04 .518 27

x2.4 2.22 .751 27

x3.2 2.22 .751 27

x3.4 2.44 .801 27

x3.5 3.59 .694 27

x4.2 2.22 .506 27

x4.5 2.07 .474 27

x5.3 1.93 .550 27

x6.4 2.44 .556 27

x6.5 2.63 .565 27

X7.1 2.63 .577 27

X7.4 2.74 .656 27

X7.6 4.37 .742 27

X7.7 4.56 .884 27

X7.8 4.04 .518 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Mean Std. Deviation N

X8.1

X8.4

X8.5

X8.6

y

2.04

2.15

2.19

3.56

4.30

.437

.362

.557

.506

.869

27

27

27

27

27

Sumber : hasil olahan data

Dari tabel 4.7 dapat dilihat nilai standar deviasi tertinggi pada variabel x

adalah x7.6. Variabel x7.6 merupakan faktor utama penyebab proyek ini

terlambat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian ini, peneliti membuat suatu kesimpulan bahwa terdapat

keterlambatan proyek pada proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.

Faktor-faktor penyebabkan terjadi keterlambatan pada proyek jalan bebas

hambatan Medan-Kualanamu adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan tabel 4.6, 4.7 dan 4.8 pada bab IV didapat nilai faktor

berdasarkan variabel terjadi keterlambatan, yaitu :

1. Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan)

memiliki nilai Kandall’sadalah 53,9 %, nilai Spearman’sadalah

55,9 % dan nilai Rank Mean adalah 3,44 dan standar deviasi adalah

0,577

2. Variabel x7.6 (terjadi sengketa lahan) memiliki nilai

Kandall’sadalah 54,1 %, nilai Spearman’sadalah 59,4 % dan nilai

Rank Mean adalah 4,37 dan standar deviasi adalah 0,742

3. Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat)

memiliki nilai Kandall’s adalah 72,5 %, nilai Spearman’sadalah 68

% dan nilai Rank Mean adalah 4,56 dan standar deviasi adalah

0,884

4. Variabel x7.8 (Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin)

memiliki nilai Kandall’sadalah 59,1 %, nilai Spearman’s adalah

63,8 % dan nilai Rank Mean adalah 4,04 dan standar deviasi

adalah 0,518

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

2. Dan faktor utama yang menyebabkan terjadi keterlambatan adalah sulitnya

pembebasan lahan oleh masyarakat dari aspek Force Majuer (aspek lain).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dilapangan, terdapat beberapa

masyarakat yang tidak membebaskan lahan sehingga menyebabkan

beberapa pekerjaan konstruksi tertunda. Tentu ini akan berdampak

singnifikan pada waktu pelaksanaan proyek ini. Ada beberapa aspek

masyarakat tidak membebaskan lahannya, yaitu: aspek politik, aspek biaya

ganti rugi, dan aspek lainnya. Pada penelitian ini peneliti tidak membahas

aspek penyebab masyarakat yang tidak membebaskan lahannya tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran

Berdasarkan yang telah dijabarkan oleh peneliti pada bab sebelumnya

maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan

masukan bagi pemerintah dalam hal ini yaitu owner ataupun kontraktor khusus

nya pada proyek pembangunan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu, antara

lain :

1. Perlu adanya suatu pendekatan yang lebih intensif dari panitia pengadaan

tanah terhadap para pemegang hak tanah dan bangunan dalam hal ini

masyarakat sekitar proyek tersebut sehingga musyawarah dapat lebih

efektif. Dan jika musyawarah kepada beberapa masyarakat tidak berhasil

memperoleh kesepakatan, sebaiknya dilakukan upaya pengadilan

berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia tentang

pembebasan lahan untuk kepentingan umum.

2. Dalam pengadaan pembebasan tanah pada proyek-proyek yang ada di

Indonesia terkhususnya pada proyek ini selaku pembuat kebijakan

seharusnya lebih memperhatikan mengenai ganti rugi. Sebaiknya

pemerintah menentukan harga tanah disesuaikan dengan perekonomian

pada lokasi proyek. Masyarakat sekitar proyek harus mendukung

kebijakan tentang ganti rugi atas lahan guna kepentingan masyarakat

banyak untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang sedang

direncanakan ataupun dilaksanakan di Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Al-Juwairah.Yasser Abdullah. 1997. “ Factor Affecting Construction Costs in

Saudi Arabia (Thesis)”, King Fahd University of Petroleum & Minerals

─ Construction Engineering and Management, Dhahran, Saudi Arabia,

June.

Ariefasa, Ryan., 2012. Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi

Bangunan Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap Perubahan

Anggaran Biaya Pada Pekerjaan Struktur. Jakarta: UI

Arikunto, Suharsimi. 1996. “Prosedur Penelitian : Sut Pendekatan Praktek”.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Assaf. Sadi A., Al-Hejji. Sadiq. 2006. “Causes of Delay in Large Construction

Projects”. International Journal of Project Management 24 (2006) 349-

357.

Bakhtiyar, Ariful, dkk. 2012 . “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Keterlambatan Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung di Kota

Lamongan”. Malang

Dewati. Endang R, Siburiko. Jonata, Korna. Novial Yudi, Hadi. Taochid

Purnomo, Alam. Toni. 2010. “Proyek Pembangunan Jalan Tol Lingkar

Luar Jakarta

Dipohusodo I. 1995. “Manajemen Proyek dan Konstruksi”. Penerbit : Gramedia,

Jakarta.

Diana Priatna, Nana, dan Rony Setiawan. “Pengantar Statistika”, Graha

Yogyakarta, 2005

Dr. Riduwan, M.B.A., 2010. “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”.

Alfabeta, Bandung.

Ary, Donald. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan; Penterjemah Arief

Furchan. Surabaya:Usaha Nasional

Ervianto.W.I. 2002.” Manajemen Proyek Konstruksi,” Yogyakarta, Penerbit Andi

Offset.

Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori–Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.

Yogyakarta : Andi.

Irsyad, Muhammad Nur., 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek pembangunan

Jembatan Rel Kereta Api Kuala Tanjung –Sumatera Utara), Medan:

USU

Husen, Abrar. 2009. “Manajemen Proyek”. Andi : Yogyakrta.

Levis dan Atherley. (1996). “Delay Construction”. Langford

Maria S.W. Sumarjono. 1989, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian,

Yogyakarta, Gramedia Pustaka Utama

Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara : Jakarta

Nainggolan. Ermon Denny H, Frans Natalius, Sihombing. Sahala M. 2010. “

Manajemen Resiko Kinerja Biaya Dan Waktu Proyek Apartemen Central

Park Jakarta “ Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Mei.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Nicholas. M, John. Project Management for Business, Engineering, and

Technology

Nazir, Moh., 1999. Metode Penelitian. Cetakan ketiga. Jakarta. Ghalia Indonesia

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.43/PRT/M/2007

PMI. (2008). “A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK

Guide) 4th edition”. Newton Square,Pennsylvania: Project Management

Institute.Inc

Proboyo., 1999. Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek : klasifikasi dan

peringkat dari penyebab-penyebabnya. Dimensi Teknik Sipil Volume

1, No. 1. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Rusiadi, Nur Subiantoro, Rahmat Hidayat., 2014. Metode Penelitian. Medan:

USU Press

Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual sampai Operasional

Jakarta: Erlangga

Santoso, Singgih. 2006. Menguasai STATISTIK Di Era Informaasi dengan SPSS

14. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Santoso, Singgih. 2015. SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi.

PT. Elex Media Komputindo : Jakarta

Sarwono, Jonathan. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.”

Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sugiyono, DR. 2003. “Statistika Untuk Penelitian,” Penerbit CV.Alfabeta,

Bandung.

Suita, Diana., 2013. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek

Konstruksi Jembatan Di Sumatera Utara dan Aceh, Medan : USU

Susanto, Hendra., 2013. Auditing Proyek-Proyek Konstruksi. Yogyakarta

Uma, Sekaran., 1992. Research Methods for Busines

Wei.Kang.Sik. 2010. “Causes Effects and Method og Minimizing Delays in

Construction Projects (Thesis)”, Faculty of Civil Engineering

Universiti Teknologi Malaysia, April.

Widodo, Theodorus. 2013. Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek

Konstruksi Gedung Di Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil. Vol 2, No.2.

Widhiawati, Rai, I.A. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan

Pelaksanaan Proyek Konstruksi,” Jurnal Teknologi Elektro Vol.8 No. 2

Juli-Desember.

Wijayanthi,S., 2008. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu

Pembangunan proyek Gedung Negara di Lingkungan Pemerintah Kota

Kediri, ITS

www.spssindonesia .com/2014/01/uji-ralibilitas

Zulvantino. 2015. Analisa Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi

Keterlambatan Proyek Gedung (Studi Kasus : Pelaksanaan Proyek

konstruksi Gedung di Kota Medan), Medan, USU

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Kuesioner Penelitian

Juli 2016

Nama Mahasiswa : Muhammad Reza Adhiputra (Mahasiswa Teknik Sipil USU)

Judul Skripsi : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jalan

Toll dan Tindakan Pencegahan

(Studi Kasus : “Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu”)

I. DATA RESPONDEN (Lingkari/ (X) jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara Pilih )

1. Bapak/Ibu/Saudara berlaku atas pihak :

a. Owner

b. Konsultan Pengawas

c. Kontraktor / Subkontraktor

2. Jabatan Bapak/Ibu/Saudara pada Proyek ini

a. Project Coordinator/Manager g. Quantity Staff

b. Site Engineer h. Safety Officer

c. Project Supervisior i. Drafter

d. Engineering Manager j. Contract Specialist

e. Chief Supervisior k. Professional Staff

f. Quality Control

3. Jenis Kelamin Responden :

a. Laki-Laki b. Perempuan

4. Usia Bapak/Ibu/Saudara :

a. ≤ 20 Tahun c. 31 s/d 40 Tahun

b. 21 ≤ 30 Tahun d. ≥ 40 Tahun

5. Pengalaman kerja Bapak/Ibu/Saudara di dunia proyek kontruksi :

a. 1 s/d 5 tahun b. >5 tahun

6. Lama bekerja di proyek Jalan Toll Medan-Kualanamu :

a. < 1 tahun c. 2 – 3 tahun

b. 1 – 2 tahun d. > 3 tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

II. DATA PROYEK (Lingkari/ (X) jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara

Pilih )

1. Proyek ini dibiayai oleh :

a. Dana Pemerintah d. Dana Swasta

b. Pinjaman Bank e. Kombinasi A dan D

c. Kombinasi A dan B

2. Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah proyek ini telah terjadi

keterlambatan?

a. Jika ya, Alasannya :

b. Tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Research Questionnaire

Juli 2016

Thesis title: The Analysis of The Cause of Delay in Highway Construction

Project and The Preventive action

(case study: Medan – Kualanamu Highway)

Student Name: Muhammad Reza Adhiputra (Student of Civil Engineering of

USU)

I. Data of Respondent (please circle/give (x) mark on your answer)

1. Your status:

a. Owner

b. Superintendent Consultant

c. Contractor/Subcontractor

2. Your position in this project:

a. Project coordinator/manager

b. Site engineer

c. project Supervisor

d. Engineering manager

e. Chief Supervisor

f. Quality Controller

g. Quantity Staff

h. Safety Officer

i. Drafter

j. Contract Specialist

k. Professional Staff

3. Gender:

a. Male

b. Female

4. Age:

a. Below 20 years old

b. 21 – 30 years old

c. 31 – 40 years old

d. Above 40 years old

5. Working experience in construction:

a. 1 – 5 years

b. Above 5 years

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

6. Working duration in Medan – Kualanamu highway project:

a. Below 1 year c. 2 – 3 years

b. 1 – 2 years d. Above 3 years

II. Data of project

1. This project is funded by:

a. Government

b. Bank loan

c. Combination of A and B

d. Private

e. Combination of A and D

2. In your opinion, is this project late?

a. Yes, because: ____

b. No

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Uji Validitas

Hasil nilai Corrected Item-Total Correlation

Sumber : Hasil olahan menggunakan Software SPSS versi 20

Keterangan : Nilai Corrected Item-Total Correlation dalam satuan Se- perseribu

Variabel Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Rtabel

X1.1 112.63 46.781 .394 .674 0.381

X1.2 111.19 49.157 .412 .692 0.381

X1.4 112.63 45.858 .382 .673 0.381

X1.6 112.78 43.949 .638 .653 0.381

X2.1 112.70 46.140 .470 .668 0.381

X2.2 112.59 45.712 .488 .665 0.381

X2.4 112.70 44.909 .568 .660 0.381

X3.2 112.41 45.328 .397 .669 0.381

X3.4 112.19 45.695 .383 .674 0.381

X3.5 111.04 50.729 .384 .705 0.381

X4.2 112.41 45.635 .512 .665 0.381

X4.5 112.56 48.103 .462 .682 0.381

X5.3 112.70 45.063 .546 .661 0.381

X6.4 111.89 45.487 .393 .667 0.381

X6.5 112.00 45.692 .395 .672 0.381

X7.1 112.19 47.080 .450 .677 0.381

X7.4 112.00 45.923 .412 .668 0.381

X7.6 110.26 44.815 .391 .670 0.381

X7.7 110.07 50.148 .433 .698 0.381

X7.8 110.59 51.558 .397 .706 0.381

X8.1 112.59 48.097 .383 .682 0.381

X8.4 112.48 47.567 .390 .676 0.381

X8.5 112.44 45.641 .457 .666 0.381

X8.6 111.07 49.456 .432 .692 0.381

Y 110.33 49.385 .561 .702 0.381

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI NILAI rtabel SIGNIFIKANSI 5% dan 1%

N Tingkat Signifikansi N Tingkat Signfikansi

5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 38 0.320 0.413

4 0.950 0.990 39 0.316 0.408

5 0.878 0.959 40 0.312 0.403

6 0.811 0.917 41 0.308 0.398

7 0.754 0.874 42 0.304 0.393

8 0.707 0.834 43 0.301 0.389

9 0.666 0.798 44 0.297 0.384

10 0.632 0.765 45 0.294 0.380

11 0.602 0.735 46 0.291 0.376

12 0.576 0.708 47 0.288 0.372

13 0.553 0.684 48 0.284 0.368

14 0.532 0.661 49 0.281 0.364

15 0.514 0.641 50 0.279 0.361

16 0.497 0.623 55 0.266 0.345

17 0.482 0.606 60 0.254 0.330

18 0.468 0.590 65 0.244 0.317

19 0.456 0.575 70 0.235 0.306

20 0.444 0.561 75 0.227 0.296

21 0.433 0.549 80 0.220 0.286

22 0.432 0.537 85 0.213 0.278

23 0.413 0.526 90 0.207 0.267

24 0.404 0.515 95 0.202 0.263

25 0.396 0.505 100 0.195 0.256

26 0.388 0.496 125 0.176 0.230

27 0.381 0.487 150 0.159 0.210

28 0.374 0.478 175 0.148 0.194

29 0.367 0.470 200 0.138 0.181

30 0.361 0.463 300 0.113 0.148

31 0.355 0.456 400 0.098 0.128

32 0.349 0.449 500 0.088 0.115

33 0.344 0.442 600 0.080 0.105

34 0.339 0.436 700 0.074 0.097

35 0.334 0.430 800 0.070 0.091

36 0.329 0.424 900 0.065 0.086

37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN

PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU

Oleh : Muhammad Reza Adhiputra

II. Tabel Skala Penilaian

Skala Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Berpengaruh/ Absolutely Disagree

2 Tidak Setuju/ Tidak Berpengaruh/ Disagree

3 Netral/ Neutral

4 Setuju/ Berpengaruh / Agree

5 Sangat Setuju / Sangat Berpengaruh/ Absolutely Agree

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN

PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU

III. Dibawah ini pertanyaan-pertanyaan yang merupakan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek

No. Indikator Sub Indikator

Menurut Responden

Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

1 Tenaga Kerja

Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan

Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan

Kurangnya kedispilinan tenaga kerja

Kurangnya keahlian dan keterampilan serta motivasi kerja para

pekerja dilapangan

Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-Kontraktor

Kurangnya pengawasan dilapangan

2 Material

Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan

Kurangnya koordinasi petugas di lapangan dengan Quality Control

Kelangkaan Material

Keterlambatan waktu pemesanan

3 Peralatan

Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup memadai/ sesuai

kebutuhan

Kerusakan peralatan

Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan

Rendahnya prokdutivitas peralatan

Kurangnya ketersedian operator peralatan

4 Desain

Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu pelaksanaan

Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan

Proses permintaan dan persetujuan gambar kerja oleh owner

Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan review desain

Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No. Indikator Sub Indikator

Menurut Responden

Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Netral Setuju

Sangat

Setuju

5 Perencanaan dan

Pelaksanaan

Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu

Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah/tidak lengkap

Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP (Standart Operational

Pekerjaan) yang mengacu pada peraturan yang ada

Keterbatasan wewenang setiap kontraktor

6 Pembiayaan

Keterlambatan pembiayaan oleh owner

Keterlambatan pencairan dana owner dari DIPA

Keterbatasan dana kontraktor

Kenaikan harga bahan/material

Keterlambatan permintaan pengajuan pembayaran oleh kontraktor

Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada Sub-kontraktor

7 Lingkungan, sosial

& masyarakat

Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan

Pengaruh cuaca (hujan, dll)

Jauhnya lokasi pembuangan material proyek

Sulitnya akses ke lokasi proyek

Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran, dll

Terjadi sengketa lahan

Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat

Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin

8 Manajerial

Penjadwalan yang kurang baik dari owner (waktu yang disediakan

terlalu cepat

Penjadwalan kurang baik dari kontraktor (kelalaian kontraktor)

Komunikasi yang kurang baik antar bagian-bagian organisasi

disetiap kontraktor

Keterlambatan pembuatan laporan dan administrasi pekerjaan

Terdapat pekerjaan yang perlu diperbaiki/dibongkar akibat

kesalahan pelaksana

Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO (Contract Change Order)

NB : Berikan Tanda √ pada setiap pertanyaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No Indikator Sub Indikator Sangat tidak

berpengaruh

Tidak

berpengaruh

Netral Berpengaruh Sangat

berpengaruh

1 Keterlambatan Seberapa besar pengaruhnya keterlambatan di

proyek terhadap faktor-faktor kuesioner ini?

NB : Berikan Tanda √ pada setiap pertanyaan TERIMA KASIH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

The Identification of factor causes the Medan-Kualanamu Highway Project Delayed.

By: Muhammad Reza Adhiputra

No Inddicator Sub Indicator Opinion

Absolutely

Disagree

Disagree

Neutral

Agree

Absolutely

Agree

1 Worker 1. Lack of skill at the field

2. Lack number of workers

3. Lack of worker discipline

4. Lack of expertise and skill, and also motivation

of workers at the field

5. Delayed action by sub contractor

6. Lack of supervising at the field

2 Material 1. Unavailability of enough material as needed

2. Lack of coordination between officer with

Quality Controller at the field

3. Rare material

4. Delayed time of order

3 Utilities 1. Unavailability of good equipment/ as needed

2. Broken equipment

3. Delayed mobilization/ equipment distribution

4. Equipment low productivity

5. Lack number of equipment operator

4 Design 1. Design/detail changed by owner during running

project

2. Working environment changed during running

project

3. Request and validation process of sketch by

owner

4. Design inaccuracy needing design review

5. Change request for finished work

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No. Indiccator Sub Indicator

Opinion

Absolutely

Disagree

Disagree

Neutral Agree

Absolutely

Agree

5 Planning and

implementation

1. Badly-organized sequence of work plan

2. Incomplete instruction method/ work

implementation

3. Field implementation does not fit the SOP which

refers to the policy

4. Limited responsibility of every contractor

6 Expenses 1. Delayed fund by owner

2. Delayed disbursed fund of the owner from DIPA

3. Limited fund of contractor

4. Raised of material cost

5. Delayed request of payment proposal by

contractor

6. Delayed contractor payment

7 Environment, social, and

Society

1. Work accident at the field

2. Weather influence (rain, etc)

3. The distance of the material of the project waste

4. Isolated area

5. Natural disasters, like: earthquake, flood, fire,

etc

6. Lot conflict

7. The difficulty of lot settlement

8. Safety in the field which is not dependable

8 Managerial 1. Badly-organized scheduling by the owner

(available time is too short)

2. Unorganized scheduling by the contractor

(contractor’s error)

3. Bad communication among every part of

organization in every contractor

4. Delayed report and job administration

5. Unfinished job necessary to fix due to the

mistakes of the doers

6. Contract Change Order

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

No. Indiccator Sub Indicator Absolutely

Disagree

Disagree

Neutral Agree

Absolutely

Agree 1 Delay of Project How The Influence of Delay in this Project to The

Questionnaire

PS. Give () symbol for each question THANK YOU

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

UJI METODE KENDALL DAN SPEARMAN

Correlations

x1.1 x1.2 x1.4 x1.6 x2.1 x2.2 x2.4 x3.2 x3.4 x3.5 x4.2 x4.5 x5.3 x6.4 x6.5 X7.1 X7.4 X7.6 X7.7 X7.8 X8.1 X8.4 X8.5 X8.6 y

Kendall's tau_b

x1.1 Correlation Coefficient

1,000 ,315 .629**

.547** .420

* ,250 ,294 ,294 -,030 0,000 -,137 -,013 -,006 -,106 ,100 0,000 -,123 ,339 ,249 ,125 -,301 -,185 -,122 ,132 -

,113

Sig. (2-tailed)

,091 ,000 ,003 ,023 ,173 ,102 ,102 ,866 1,000 ,462 ,943 ,974 ,561 ,579 1,000 ,510 ,065 ,182 ,496 ,105 ,329 ,508 ,485 ,540

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x1.2 Correlation Coefficient

,315 1,000 ,236 ,052 ,074 ,139 -,141 -,141 ,130 .465* -,322 ,161 -,122 ,118 ,039 -,164 ,104 ,120 ,037 ,128 -,160 -,269 -,130 ,288 ,539

Sig. (2-tailed)

,091 ,198 ,781 ,694 ,457 ,439 ,439 ,473 ,013 ,090 ,393 ,514 ,525 ,832 ,387 ,585 ,521 ,846 ,495 ,398 ,164 ,490 ,135 ,456

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x1.4 Correlation Coefficient

.629** ,236 1,00

0 ,324 ,307 ,272 ,278 ,278 -,051 ,087 -,099 ,205 -,005 -,023 ,318 ,179 -,090 ,165 -,092 ,091 -,220 -,137 -,179 ,098 -

,137

Sig. (2-tailed)

,000 ,198 ,071 ,091 ,131 ,114 ,114 ,769 ,630 ,590 ,260 ,977 ,900 ,072 ,327 ,621 ,359 ,616 ,615 ,227 ,460 ,324 ,598 ,446

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x1.6 Correlation Coefficient

.547** ,052 ,324 1,000 ,338 .493

** ,332 ,332 ,212 ,112 ,102 ,038 ,286 ,129 ,148 ,109 ,115 .586

** ,255 -,106 ,027 -,091 ,169 ,151 ,030

Sig. (2-tailed)

,003 ,781 ,071 ,068 ,007 ,064 ,064 ,235 ,541 ,586 ,839 ,119 ,478 ,411 ,559 ,536 ,001 ,171 ,565 ,885 ,632 ,359 ,425 ,869

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x2.1 Correlation Coefficient

.420* ,074 ,307 ,338 1,000 .462

* ,146 ,146 -,011 -,120 ,275 ,187 .374

* ,047 ,094 ,124 ,175 ,151 -,190 ,014 ,016 ,261 ,176 -,142 ,108

Sig. (2-tailed)

,023 ,694 ,091 ,068 ,013 ,420 ,420 ,950 ,516 ,145 ,319 ,043 ,797 ,605 ,511 ,353 ,417 ,313 ,940 ,932 ,173 ,346 ,459 ,561

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x2.2 Correlation Coefficient

,250 ,139 ,272 .493** .462

* 1,000 ,092 ,092 ,116 ,132 ,175 0,000 .389

* ,234 ,331 ,337 ,053 ,193 -

.410*

-,007 -,008 ,178 ,079 ,206 ,192

Sig. (2-tailed)

,173 ,457 ,131 ,007 ,013 ,612 ,612 ,517 ,474 ,352 1,000 ,035 ,202 ,067 ,072 ,778 ,297 ,028 ,972 ,968 ,351 ,668 ,280 ,299

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x2.4 Correlation

,294 -,141 ,278 ,332 ,146 ,092 1,000 1.000**

,119 -,180 ,185 ,128 ,333 -,174 -,034 ,263 -,046 ,281 ,233 -,229 ,111 ,221 ,261 -,189 -,265

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

Coefficient

Sig. (2-tailed)

,102 ,439 ,114 ,064 ,420 ,612 ,496 ,317 ,312 ,481 ,064 ,330 ,849 ,151 ,802 ,119 ,203 ,204 ,540 ,235 ,150 ,308 ,142

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x3.2 Correlation Coefficient

,294 -,141 ,278 ,332 ,146 ,092 1.000**

1,000 ,119 -,180 ,185 ,128 ,333 -,174 -,034 ,263 -,046 ,281 ,233 -,229 ,111 ,221 ,261 -,189 -,265

Sig. (2-tailed)

,102 ,439 ,114 ,064 ,420 ,612 ,496 ,317 ,312 ,481 ,064 ,330 ,849 ,151 ,802 ,119 ,203 ,204 ,540 ,235 ,150 ,308 ,142

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x3.4 Correlation Coefficient

-,030 ,130 -,051

,212 -,011 ,116 ,119 ,119 1,000 ,266 -,103 -,168 ,101 ,125 ,150 ,223 ,296 ,277 ,124 -,174 -,054 -,068 ,039 -,053 -,194

Sig. (2-tailed)

,866 ,473 ,769 ,235 ,950 ,517 ,496 ,496 ,136 ,570 ,350 ,574 ,482 ,391 ,219 ,103 ,122 ,495 ,332 ,764 ,714 ,827 ,773 ,278

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x3.5 Correlation Coefficient

0,000 .465* ,087 ,112 -,120 ,132 -,180 -,180 ,266 1,000 -

.515**

-,094 -,108 -,027 ,190 -,194 -,123 ,259 -,085 ,239 -,201 -.387

*

-,023 ,231 ,617

Sig. (2-tailed)

1,000 ,013 ,630 ,541 ,516 ,474 ,317 ,317 ,136 ,006 ,614 ,557 ,884 ,293 ,299 ,510 ,159 ,649 ,195 ,279 ,041 ,900 ,224 ,350

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x4.2 Correlation Coefficient

-,137 -,322 -,099

,102 ,275 ,175 ,185 ,185 -,103 -.515

**

1,000 ,307 .413* ,328 -,057 ,134 .440

* -,124 -,041 -,175 ,365 .869

** .501

** ,056 ,143

Sig. (2-tailed)

,462 ,090 ,590 ,586 ,145 ,352 ,312 ,312 ,570 ,006 ,103 ,027 ,078 ,755 ,481 ,021 ,507 ,828 ,352 ,054 ,000 ,008 ,773 ,445

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x4.5 Correlation Coefficient

-,013 ,161 ,205 ,038 ,187 0,000 ,128 ,128 -,168 -,094 ,307 1,000 ,301 -,042 -,153 ,161 ,125 -,199 -,095 -,007 ,168 .378* ,234 -,180 ,168

Sig. (2-tailed)

,943 ,393 ,260 ,839 ,319 1,000 ,481 ,481 ,350 ,614 ,103 ,105 ,822 ,401 ,393 ,507 ,284 ,614 ,970 ,369 ,048 ,208 ,346 ,365

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x5.3 Correlation Coefficient

-,006 -,122 -,005

,286 .374* .389

* ,333 ,333 ,101 -,108 .413

* ,301 1,000 ,260 ,079 ,183 ,028 -,113 -,289 0,000 ,180 .420

* .385

* ,012 -

,140

Sig. (2-tailed)

,974 ,514 ,977 ,119 ,043 ,035 ,064 ,064 ,574 ,557 ,027 ,105 ,154 ,661 ,328 ,881 ,537 ,121 1,000 ,334 ,027 ,037 ,952 ,447

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

x6.4 Correlation

-,106 ,118 -,023

,129 ,047 ,234 -,174 -,174 ,125 -,027 ,328 -,042 ,260 1,000 .467** -,108 .398

* -,130 -,201 -,156 ,281 ,200 ,217 ,097 ,224

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

x1.1 x1.2 x1.4 x1.6 x2.1 x2.2 x2.4 x3.2 x3.4 x3.5 x4.2 x4.5 x5.3 x6.4 x6.5 X7.1 X7.4 X7.6 X7.7 X7.8 X8.1 X8.4 X8.5 X8.6 y

x6.5 Correlation Coefficient

,100 ,039 ,318 ,148 ,094 ,331 -,034

-,034

,150 ,190 -,057 -,153

,079 .467** 1,000 ,088 -,020 0,000 -

.489**

-,342 .366* -,099 ,195 -,056 ,203

Sig. (2-tailed)

,579 ,832 ,072 ,411 ,605 ,067 ,849 ,849 ,391 ,293 ,755 ,401 ,661 ,009 ,632 ,914 1,000 ,008 ,058 ,044 ,594 ,282 ,765 ,260

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X7.1 Correlation Coefficient

0,000 -,164

,179 ,109 ,124 ,337 ,263 ,263 ,223 -,194

,134 ,161 ,183 -,108 ,088 1,000 ,041 -,055 -,079 -,267 ,086 ,224 ,092 -.480

*

,174

Sig. (2-tailed)

1,000 ,387 ,327 ,559 ,511 ,072 ,151 ,151 ,219 ,299 ,481 ,393 ,328 ,560 ,632 ,827 ,769 ,678 ,154 ,647 ,246 ,625 ,013 ,352

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X7.4 Correlation Coefficient

-,123 ,104 -,090

,115 ,175 ,053 -,046

-,046

,296 -,123

.440* ,125 ,028 .398

* -,020 ,041 1,000 ,142 ,212 -,293 ,322 ,302 ,305 ,054 ,171

Sig. (2-tailed)

,510 ,585 ,621 ,536 ,353 ,778 ,802 ,802 ,103 ,510 ,021 ,507 ,881 ,032 ,914 ,827 ,449 ,264 ,117 ,088 ,118 ,104 ,780 ,361

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X7.6 Correlation Coefficient

,339 ,120 ,165 .586** ,151 ,193 ,281 ,281 ,277 ,259 -,124 -

,199 -,113 -,130 0,000 -,055 ,142 1,000 .405

* -,074 -,071 -,255 ,068 ,161 ,541

Sig. (2-tailed)

,065 ,521 ,359 ,001 ,417 ,297 ,119 ,119 ,122 ,159 ,507 ,284 ,537 ,479 1,000 ,769 ,449 ,031 ,690 ,701 ,180 ,711 ,396 ,693

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X7.7 Correlation Coefficient

,249 ,037 -,092

,255 -,190

-.410

*

,233 ,233 ,124 -,085

-,041 -,095

-,289 -,201 -.489

**

-,079 ,212 .405* 1,000 -,024 -,163 -,145 -,155 ,049 ,725

Sig. (2-tailed)

,182 ,846 ,616 ,171 ,313 ,028 ,203 ,203 ,495 ,649 ,828 ,614 ,121 ,278 ,008 ,678 ,264 ,031 ,899 ,387 ,452 ,410 ,799 ,430

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X7.8 Correlation Coefficient

,125 ,128 ,091 -,106 ,014 -,007

-,229

-,229

-,174

,239 -,175 -,007

0,000 -,156 -,342 -,267 -,293 -,074 -,024 1,000 -.843

**

-,017 -.404

*

,351 ,591

Sig. (2-tailed)

,496 ,495 ,615 ,565 ,940 ,972 ,204 ,204 ,332 ,195 ,352 ,970 1,000 ,395 ,058 ,154 ,117 ,690 ,899 ,000 ,929 ,029 ,065 ,359

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

Coefficient

Sig. (2-tailed)

,561 ,525 ,900 ,478 ,797 ,202 ,330 ,330 ,482 ,884 ,078 ,822 ,154 ,009 ,560 ,032 ,479 ,278 ,395 ,129 ,288 ,237 ,606 ,220

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 99: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

Universitas Sumatera Utara

X8.1 Correlation Coefficient

-,301 -,160

-,220

,027 ,016 -,008

,111 ,111 -,054

-,201

,365 ,168 ,180 ,281 .366* ,086 ,322 -,071 -,163 -

.843**

1,000 ,213 .588** -,263 ,232

Sig. (2-tailed)

,105 ,398 ,227 ,885 ,932 ,968 ,540 ,540 ,764 ,279 ,054 ,369 ,334 ,129 ,044 ,647 ,088 ,701 ,387 ,000 ,267 ,002 ,171 ,212

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X8.4 Correlation Coefficient

-,185 -,269

-,137

-,091 ,261 ,178 ,221 ,221 -,068

-.387

*

.869** .378

* .420

* ,200 -,099 ,224 ,302 -,255 -,145 -,017 ,213 1,000 .432

* -,047 ,072

Sig. (2-tailed)

,329 ,164 ,460 ,632 ,173 ,351 ,235 ,235 ,714 ,041 ,000 ,048 ,027 ,288 ,594 ,246 ,118 ,180 ,452 ,929 ,267 ,024 ,812 ,703

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X8.5 Correlation Coefficient

-,122 -,130

-,179

,169 ,176 ,079 ,261 ,261 ,039 -,023

.501** ,234 .385

* ,217 ,195 ,092 ,305 ,068 -,155 -

.404*

.588** .432

* 1,000 -,253 ,126

Sig. (2-tailed)

,508 ,490 ,324 ,359 ,346 ,668 ,150 ,150 ,827 ,900 ,008 ,208 ,037 ,237 ,282 ,625 ,104 ,711 ,410 ,029 ,002 ,024 ,185 ,497

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

X8.6 Correlation Coefficient

,132 ,288 ,098 ,151 -,142

,206 -,189

-,189

-,053

,231 ,056 -,180

,012 ,097 -,056 -.480

*

,054 ,161 ,049 ,351 -,263 -,047 -,253 1,000 -,285

Sig. (2-tailed)

,485 ,135 ,598 ,425 ,459 ,280 ,308 ,308 ,773 ,224 ,773 ,346 ,952 ,606 ,765 ,013 ,780 ,396 ,799 ,065 ,171 ,812 ,185 ,134

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

y Correlation Coefficient

-,113 -,139

-,137

,030 ,108 ,192 -,265

-,265

-,194

-,172

,143 ,168 -,140 ,224 ,203 ,174 ,171 -,073 -,148 -,169 ,232 ,072 ,126 -,285 1,000

Sig. (2-tailed)

,540 ,456 ,446 ,869 ,561 ,299 ,142 ,142 ,278 ,350 ,445 ,365 ,447 ,220 ,260 ,352 ,361 ,693 ,430 ,359 ,212 ,703 ,497 ,134

N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA