113
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Oleh Zakiyah NIM: 105082002737 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/ 2009 M

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

  • Upload
    dinhnhu

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Oleh

Zakiyah

NIM: 105082002737

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/ 2009 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Zakiyah

NIM: 105082002737

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS

Amilin, SE, Ak, M.Si

NIP.131 474 891

NIP.150 370 232

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/ 2009 M

Hari ini Senin Tanggal 15 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Zakiyah NIM: 105082002737 dengan judul

Skripsi “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK”. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si

Yessi Fitri SE, Ak, M.SiKetua

Sekretaris

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Hari ini Kamis Tanggal 25 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Zakiyah NIM: 105082002737 dengan judul Skripsi

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN

KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS

Amilin, SE, Ak, M.Si

Ketua

Sekretaris

Rini, SE, Ak, M.Si Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan melaporkan kondisi keuangan mereka secara berkala kepada

para investor, calon investor, kreditor, dan calon kreditor, dan pemerintah.

Pihak investor maupun calon investor menggunakan informasi yang terdapat

dalam laporan keuangan perusahaan untuk mengambil keputusan investasi,

sedangkan kreditor menggunakan laporan keuangan untuk mengantisipasi

kemungkinan perusahaan mengalami gagal bayar atas pinjamannya. Birt et.al

(2008:6) pun mengungkapkan bahwa calon investor, investor, pegawai,

konsumen, badan pengatur, otoritas pemerintah dan instistusi keuangan adalah

beberapa dari banyak individu atau kelompok yang tertarik pada informasi

akuntansi dan membutuhkan akuntansi untuk membantu mereka dalam

mengambil keputusan. Individu dan entitas ini membutuhkan informasi

keuangan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan tentang risiko

dan kesempatan pengembalian investasi.

Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor akuntan

publik (KAP) lebih dapat dipercaya oleh berbagai pihak pengguna laporan

keuangan dibandingkan dengan laporan keuangan yang belum diaudit, karena

dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh pihak yang independen dan

profesional dapat lebih memberikan informasi keuangan yang netral dan

andal. Kebutuhan terhadap jasa audit independen atas laporan keuangan dapat

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

dihubungkan dengan empat kondisi berikut yaitu karena adanya konflik

kepentingan antara manajemen dan pemilik, adanya suatu konsekuensi dan

pentingnya laporan keuangan bagi investor, adanya kompleksitas yang

melekat dalam persiapan atas laporan keuangan, dan adanya remoteness atau

jarak bagi pihak investor atas perusahaan tempat dimana mereka melakukan

investasi (Boynton dan Johnson, 2005:20).

Peranan KAP atau auditor independen itu sendiri adalah untuk

mensertifikasikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Jeff Madura, 2007:344). Audit

independen telah menjadi sangat diperlukan oleh berbagai pihak yang

berkepentingan terhadap informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.

Tidak hanya pihak yang diaudit, tetapi pihak-pihak lainnya seperi pemerintah,

konsumen, masyarakat juga harus diberikan kepuasan dengan kejelasan dalam

laporan keuangan yang diaudit. Pihak-pihak tersebut sangat mengandalkan

pendapat yang diberikan oleh auditor yang kompeten yang dicirikan oleh

independensi dan integritas moral auditor.

Pada era globalisasi seperti saat ini, setiap perusahaan harus menghadapi

persaingan yang sangat ketat dari perusahaan lainnya dari seluruh dunia, hal

ini tentu saja akan dialami juga oleh semua KAP yang ada di Indonesia.

Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap

perusahaan atau KAP untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

konsumen (klien KAP), serta memenuhi apa yang klien KAP harapkan

dengan cara memberikan kepuasan yang lebih daripada yang dilakukan para

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

pesaing. Salah satu caranya adalah dengan memberikan hasil audit yang

berkualitas atau dengan cara lainnya, dan dengan tetap menjaga sikap

independensi sebagai akuntan publik.

Riset tentang kepuasan pelanggan sangatlah penting, karena dari riset ini

dapat bermanfaat bagi perusahaan (KAP) dalam rangka mengevaluasi posisi

perusahaan (KAP) saat ini dibandingkan dengan pesaing, serta menemukan

bagian yang membutuhkan peningkatan bagi kelangsungan hidup perusahaan

(KAP) di masa yang akan datang. Perusahaan (KAP) yang memiliki dukungan

pelanggan yang loyal akan dapat meningkatkan kinerja produk atau jasanya

secara optimal dan dapat meningkatkan empat r kepada pelanggan yaitu dapat

membangun customer relationship, menciptakan customer retention,

menghasilkan customer referrals yaitu kesedian pelanggan untuk

memberitahukan kepuasan yang mereka nikmati kepada orang lain, dan

mudah memperoleh customer recovery yaitu mengubah kesalahan dengan

segera dan cepat menambah loyalitas pelanggan (Freddy Rangkuti, 2006:5).

Penelitian mengenai kepuasan klien telah dilakukan oleh beberapa

peneliti terdahulu, salah satunya adalah Mukhlasin (2004:27-45) yang

melakukan penelitian mengenai pengaruh atribut kualitas audit, portfolio jasa

audit, dan reputasi KAP terhadap kepuasan klien, dari hasil penelitiannya

dikatakan bahwa kepuasan klien mempunyai hubungan yang signifikan

dengan client experience, industry expertise, responsiveness, technical

competence, due care, quality commitment, field work conduct, audit

committee, ethical standard, dan reputasi KAP, sedangkan variabel excecutive

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

involvement, skepticism, dan portfolio jasa audit tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap kepuasan klien.

Behn et.al (1997:7-24) juga melakukan penelitian tentang atribut

kualitas audit yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien dengan

menggunakan 12 atribut yang dikembangkan oleh Carcello et.al (1992). Hasil

dari penelitian Behn et.al (1997:7-24) menunjukkan bahwa ada 6 atribut

kualitas dari 12 atribut kualitas audit yang berpengaruh positif terhadap

kepuasan klien, yaitu client experience, industry expertise, responsiveness,

field work conduct, executive involvement, dan audit committee. Selain dua

peneliti tersebut, Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004:9-27) juga

melakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas audit, pergantian auditor

terhadap kepuasan klien KAP di Indonesia, dan hasil penelitian mereka

menunjukkan bahwa kualitas audit dan pergantian auditor mempunyai

pengaruh positif serta signifikan terhadap kepuasan klien KAP.

Ruyter dan Wetzel (1999) dalam Mukhlasin (2004:27-45) mengatakan

bahwa salah satu faktor yang membuat klien memilih sebuah KAP ialah

portfolio jasa audit yang disediakan oleh KAP. Setiap KAP akan berusaha

memperoleh keunggulan bersaing dengan KAP lainnya dengan cara

memuaskan klien mereka, salah satu caranya memuaskan klien adalah dengan

menyediakan portfolio jasa audit. Selain itu, faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan menurut Freddy Rangkuti (2006:30)

adalah terdiri dari persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa, kualitas produk,

harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta bersifat situasi sesaat, citra

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

yang dimiliki, serta komitmen dan kepemimpinan yang kuat dari pimpinan

puncak. Hal ini dapat berarti pula bahwa kepuasan klien KAP dapat

dipengaruhi oleh kualitas audit yang diterima klien, audit fee yang dikenakan

oleh KAP atas jasa yang diberikan, reputasi KAP, dan juga keterlibatan

pimpinan KAP.

Nasution (2004:45) pun menjelaskan bahwa kualitas memiliki hubungan

yang erat dengan kepuasan pelanggan dalam rangka untuk menjalin ikatan

hubungan yang kuat dengan perusahaan (KAP). Sedangkan dalam jangka

panjang, perusahaan (KAP) yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan

akan menciptakan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan (KAP), dan

perusahaan (KAP) akan memiliki daya saing berkelanjutan, serta dapat

meningkatkan pendapatan perusahaan (KAP), sehingga kelangsungan hidup

perusahaan (KAP) akan terjamin. Oleh karena itu, penelitian ini sangat

menarik dan memerlukan perhatian serius bagi KAP, karena akan

mempengaruhi kelangsungan hidup KAP itu sendiri dimasa yang akan datang,

dan dapat mengurangi kesenjangan harapan antara para pemakai laporan

keuangan auditan terhadap jasa audit yang diberikan oleh KAP.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti termotivasi ingin meneliti

kembali faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan klien

KAP. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mukhlasin (2004:27-

45), penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004:9-27), serta

penelitian Behn et.al (1997:7-24). Salah satu perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah peneliti menambahkan satu variabel independen

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

yaitu audit fee yang belum pernah diuji oleh peneliti terdahulu. Alasan

menambahkan variabel ini adalah karena komplain umumnya terjadi akibat

banyaknya profesional yang menetapkan fee yang terlalu mahal dan tidak

sesuai dengan kualitas jasa yang diberikan (Henderson et.al, 2008), sehingga

diperkirakan dapat menimbulkan ketidakpuasan klien terhadap jasa yang

diberikan oleh para profesional atau KAP. Perbedaan penelitian terdahulu

dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Ini

Keterangan Penelitian Terdahulu Penelitian ini

Judul dan

tahun

pengujian

a. Mukhlasin menguji “Pengaruh

Atribut Kualitas Audit, Portfolio Jasa

Audit, dan Reputasi Kantor Akuntan

Publik Terhadap Kepuasan Klien”

pada tahun 2004. b. Marini Purwanto dan Simon

Haryanto menguji “Pengaruh Kualitas Audit, Pergantian Auditor

Terhadap Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik” pada tahun 2004.

c. Behn et.al menguji “The

Determinants of Audit Client

Satisfaction Amongs Clients of Big 6

Firms” pada tahun 1997.

Pada penelitian ini menguji

“Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kepuasan

Klien Kantor Akuntan

Publik” pada tahun 2009.

Variabel

yang diuji

a. Mukhlasin menguji variabel atribut

kualitas audit, portfolio jasa audit,

reputasi KAP sebagai variabel

independen, dan kepuasan klien sebagai variabel dependen.

b. Marini Purwanto dan Simon Haryanto menguji variabel kualitas

audit, pergantian auditor sebagai variabel independen, dan kepuasan

klien sebagai variabel dependen. c. Behn et.al menguji audit quality, new

auditor, controler work experience

terhadap kepuasan klien sebagai

variabel dependen.

Variabel yang diuji pada

penelitian ini diambil dari

penelitian terdahulu, dan

menambahkan satu variabel yang belum diuji oleh

peneliti terdahulu yaitu audit

fee.

Penelitian ini menguji atribut kualitas audit, portfolio jasa

audit, reputasi KAP, pergantian auditor, audit fee

sebagai variabel independen,

dan kepuasan klien sebagai

variabel dependen.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Ini

Keterangan Penelitian Terdahulu Penelitian ini

Objek

penelitian

Peneliti tedahulu melakukan pengujian

dengan objek penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian Mukhlasin ditujukan

kepada kontroler, internal auditor

perusahaan di sepanjang Jalan

Sudirman dan Kuningan Jakarta.

b. Penelitian Marini Purwanto dan

Simon Haryanto ditujukan kepada

perusahaan industri yang berbadan

hukum perseroaan terbatas yang sudah go public dan listed di BEJ.

c. Penelitian Behn et.al ditujukan kepada kontroler perusahaan di

Amerika.

Responden utama dalam

penelitian ini adalah internal

auditor, manajer, asisten

manajer, supervisor, staf

bagian keuangan, pada

perusahaan di DKI Jakarta

yang memakai jasa audit

KAP.

Sumber: data diolah dari berbagai referensi

B. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis

merumuskan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah atribut kualitas audit berikut ini mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien KAP, yaitu:

a. Apakah client experience mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

b. Apakah industry expertise mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

c. Apakah responsiveness mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

d. Apakah technical competence mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

e. Apakah independence mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP?

f. Apakah due care mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP?

g. Apakah quality commitment mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

h. Apakah executive involvement mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

i. Apakah field work conduct mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

j. Apakah audit committee mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

k. Apakah ethical standard mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

l. Apakah skepticism mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP?

2. Apakah portfolio jasa audit mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

3. Apakah reputasi KAP mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP?

4. Apakah pergantian auditor mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP?

5. Apakah audit fee mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

kepuasan klien KAP?

6. Apakah atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP,

pergantian auditor, audit fee, secara bersama-sama mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian tersebut, maka penelitian ini

bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai hal-hal sebagai berikut,

yaitu:

1. Pengaruh atribut kualitas audit berikut ini terhadap kepuasan klien KAP,

yaitu:

a. Pengaruh client experience terhadap kepuasan klien KAP.

b. Pengaruh industry expertise terhadap kepuasan klien KAP.

c. Pengaruh responsiveness terhadap kepuasan klien KAP.

d. Pengaruh technical competence terhadap kepuasan klien KAP.

e. Pengaruh independence terhadap kepuasan klien KAP.

f. Pengaruh due care terhadap kepuasan klien KAP.

g. Pengaruh quality commitment terhadap kepuasan klien KAP.

h. Pengaruh executive involvement terhadap kepuasan klien KAP.

i. Pengaruh field work conduct terhadap kepuasan klien KAP.

j. Pengaruh audit committee terhadap kepuasan klien KAP.

k. Pengaruh ethical standard terhadap kepuasan klien KAP.

l. Pengaruh skepticism terhadap kepuasan klien KAP.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

2. Pengaruh portfolio jasa audit terhadap kepuasan klien KAP.

3. Pengaruh reputasi KAP terhadap kepuasan klien KAP.

4. Pengaruh pergantian auditor terhadap kepuasan klien KAP.

5. Pengaruh audit fee terhadap kepuasan klien KAP.

6. Pengaruh atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP,

pergantian auditor, audit fee, secara bersama-sama terhadap kepuasan

klien KAP.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak, antara lain:

Bagi kantor akuntan publik (KAP)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh KAP sebagai

informasi tambahan serta pembelajaran mengenai faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan klien KAP, sehingga dapat menciptakan

hubungan yang baik antara KAP dengan klien KAP, dan KAP dapat

memperoleh keunggulan bersaing dengan KAP lainnya.

Bagi perusahaan (klien KAP)

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang berguna serta

pembelajaran bagi perusahaan (klien) untuk menilai kinerja auditor dalam

memberikan jasa audit apakah telah sesuai dengan standar yang berlaku

umum, serta menjadikan dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam

memilih KAP yang berkualitas baik.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Bagi Pihak Lainnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori akuntansi, dapat digunakan sebagai penambah

wawasan, dan dapat digunakan oleh para peneliti-peneliti berikutnya

sebagai salah satu referensi dalam penelitiannya.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Atribut Kualitas Audit

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan

dalam rangka untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan

perusahaan, dalam jangka panjang dapat menciptakan kesetiaan pelanggan

kepada perusahaan, dan perusahaan akan memiliki daya saing

berkelanjutan, serta dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga

kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin (Nasution, 2004:45). Setiap

profesi yang ada pastinya akan memberikan perhatian terhadap kualitas

dari jasanya, dan profesi akuntan publik tidak terkecuali. Kualitas atas jasa

adalah yang paling penting karena untuk menjamin bahwa profesi itu

bertanggungjawab kepada masyarakat umum, klien, dan pemerintah.

Setiap profesi memiliki multilevel kerangka peraturan yang dikembangkan

untuk memberi jaminan kualitas dalam pelaksanaan audit dan jasa

profesional lainnya (Boynton dan Johnson, 2005:29).

Menurut Porothea Wahyu Ariani (2003:8), faktor utama yang

menentukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang

dihasilkan. Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang

sesuai dengan apa yang diinginkan konsumennya. Perusahaan atau

organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang

mengutamakan kualitas. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi

tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai “lebih”

dimata masyarakat luas dan dipercaya masyarakat.

Kualitas jasa berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi

harapan pelanggan. Kualitas jasa jauh lebih sukar didefinisikan,

dijabarkan dan diukur bila dibandingkan dengan kualitas barang, kualitas

jasa diukur secara subjektif dan acapkali ditentukan oleh konsumen,

kriteria pengukuran lebih sulit disusun dan seringkali sukar dikendalikan,

kualitas sulit distandardisasikan dan membutuhkan investasi besar pada

pelatihan sumber daya manusia, lebih sulit mengkomunikasikan kualitas,

pemulihan atas jasa yang jelek sulit digantikan karena tidak bisa

mengganti “jasa yang cacat”, bergantung pada komponen peripherals

untuk merealisasikan kualitas (Fandy Tjiptono, 2007:259).

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menjelaskan bahwa kualitas

jasa adalah terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari

akuntan diberikan dengan standar kinerja yang tinggi (Sukrisno Agoes,

2004:283). Kualitas audit didefinisikan sebagai profitabilitas bahwa

laporan keuangan tidak memuat penghilangan ataupun kesalahan

penyajian yang material. Kualitas audit juga didefinisikan dari segi risiko

audit, yakni dengan jasa yang bermutu tinggi akan mencerminkan risiko

audit yang kecil (Ahmed Riahi Belkaoui, 2004:85).

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Hasil dari suatu laporan keuangan yang telah diaudit memberikan

wawasan yang luas bagi pengguna seperti pemegang saham, kreditor,

pemerintah, agensi, serta masyarakat umum. Kualitas audit keuangan yang

tinggi, secara signifikan mengurangi risiko bahwa investor dan kreditor

akan menggunakan kualitas informasi yang rendah ketika membuat

berbagai keputusan investasi (Boynton dan Johnson, 2005:8).

Parasuranman, Zetrhaml dan Berry (1985) dalam Nasution (2004:56),

mengidentifikasi lima dimensi kualitas yaitu reliability, responsiveness,

assurance, empathy, dan tangibles. Sedangkan Garvin (1996) dalam

Porothea Wahyu Ariani (2003:10) menjelaskan bahwa ada 9 dimensi

kualitas pada industri jasa antara lain terdiri dari communication,

credibility, knowing the customer, tangible, reliability, responsiveness,

competence, access, dan courtesy. Kualitas jasa yang diberikan auditor

sangat tergantung pada kecermatan dan keseksamaan dalam melaksanakan

audit dan dalam menyusun laporan audit, untuk itu maka seorang auditor

harus menggunakan seluruh kemampuan, kompetensi, dan keahliannya

dalam melaksanakan tugasnya (Abdul Halim, 2001:38).

Nurkholis dan Retno Rushanty Wasistyorini (2003:463-481) dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara

ketiga kelompok responden yakni auditor, manajer, dan pemakai laporan

keuangan dalam melihat faktor-faktor yang dapat menentukan kualitas

audit. Faktor-faktor yang paling banyak mendapat tanggapan sebagai

faktor penting untuk meningkatkan kualitas audit adalah (1) pengalaman

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

tim audit dan KAP dalam bidang audit, (2) kemampuan merespon

terhadap kebutuhan klien, (3) pemahaman terhadap industri klien, dan (4)

keterlibatan komite audit. Selain itu, hasil penelitian Marini Purwanto dan

Simon Haryanto (2004:9-27) memiliki kesamaan dengan hasil penelitian

Muhammad Ishak (2000), yaitu menunjukkan bahwa pengalaman

melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan

klien, taat pada standar umum audit, keterlibatan pimpinan KAP,

keterlibatan komite audit merupakan faktor yang dapat menentukan

kualitas audit, dan juga berkorelasi secara signifikan dengan kepuasan

klien.

Penelitian Carcello et.al (1992) dalam Mukhlasin (2004:28) berusaha

memasukkan orang-orang yang menyiapkan laporan keuangan dan

pengguna laporan keuangan sebagai bagian dari atribut kualitas audit, dan

dari hasil penelitiannya ini mengungkapkan bahwa karakteristik kualitas

audit dinilai lebih penting daripada karakteristik KAP. Penelitian Carcello

et.al (1992) juga menghasilkan 12 atribut kualitas audit, yaitu (1) client

experience, (2) industry expertise, (3) responsiveness, (4) technical

competence, (5) independence, (6) due care, (7) quality commitment, (8)

executive involvement, (9) field work conduct, (10) audit committee, (11)

ethical standard, dan (12) skepticism.

Dalam penelitian ini diuji kembali keduabelas atribut kualitas audit

yang dikembangkan oleh Carcello et.al (1992) dalam Mukhlasin

(2004:28), dan yang digunakan dalam penelitian Behn et.al (1997:7-24).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Berikut ini adalah penjabaran keduabelas atribut kualitas audit, yaitu:

a. Berpengalaman Melakukan Audit (Client Experience)

Akuntan publik memberikan jasa akuntansi untuk berbagai

perusahaan dan mengenakan biaya atas jasanya tersebut, dibutuhkan

suatu lisensi untuk mempraktikan akuntansi publik yaitu para akuntan

yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan pendidikan tertentu dan

lulus ujian nasional yang disebut sebagai bersertifikat akuntan publik

atau BAP (Jeff Madura, 2007:338). Kompetensi diperoleh melalui

pendidikan dan pengalaman, seorang akuntan publik seyogyanya tidak

menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang

tidak mereka punyai, dan dalam semua penugasan atau dalam semua

tanggung jawab, setiap anggota harus melakukan upaya untuk

mencapai kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang

diberikan memenuhi tingkat profesionalisme yang tinggi seperti yang

disyaratkan oleh prinsip etika (Sukrisno Agoes, 2004:288).

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), menjelaskan

bahwa pengalaman sebelumnya yang dimiliki auditor tentang entitas

dapat memberikan pemahaman atas golongan transaksi (SA Seksi 319,

IAI, 2006). Selain itu, dalam menentukan efektivitas dan efisiensi

penggunaan prosedur konfirmasi, auditor dapat mempertimbangkan

informasi dari audit tahun yang sebelumnya atau audit terhadap entitas

yang serupa. Informasi ini meliputi tingkat respon yang diterima,

pengetahuan mengenai salah saji yang diidentifikasi dalam audit tahun

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sebelumnya, dan pengetahuan tentang ketidakakuratan informasi

dalam konfirmasi yang diterima kembali (SA Seksi 330, IAI, 2006).

b. Memahami Industri Klien (Industry Expertise)

Pengetahuan dan pemahaman mengenai bisnis klien dan industri

klien adalah paling penting dalam audit. Standar audit mensyaratkan

tim audit untuk memperoleh dengan teliti atau seksama pendirian dari

sebuah bisnis untuk merencanakan dan melakukan pekerjaan audit.

Auditor harus mengerti secara luas lingkungan ekonomi dalam operasi

klien, termasuk segala sesuatu yang mempengaruhi seperti kebijakan

ekonomi nasional, lokasi geografis, ekonominya, dan perkembangan

dalam perpajakan, serta area regulator. Akhir-akhir ini, banyak kantor

akuntan publik merubah pendekatan mereka untuk fokus pada risiko

bisnis klien. Kantor akuntan publik yang mengadopsi pendekatan ini,

percaya bahwa mereka harus mempelajari banyak hal tentang strategi

klien dan proses untuk memahami apakah laporan keuangan disajikan

dengan wajar (Louwers et.al, 2005:102).

Auditor harus memahami bisnis dan industri kliennya, serta

harus mengetahui berbagai kondisi luar biasa dalam industri tersebut

yang mungkin dapat mempengaruhi audit terkait. Para auditor harus

membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan industri dan

membuat diri mereka mengenal baik berbagai literatur yang berkaitan

dengan industri dan membuat diri mereka mengenal baik berbagai

risiko yang inheren dalam bisnis tersebut (Hall dan Singleton,

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

2007:29). Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-

baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebaik-baiknya

(understanding client businesss), termasuk sifat dan jenis usaha kilen,

struktur organisasinya, struktur permodalan, metode porduksi,

pemasaran, distribusi, dan lain-lain. Pengetahuan mengenai bisnis

satuan usaha biasanya diperoleh auditor melalui pengalaman dengan

satuan usaha atau industrinya serta dari pengajuan pertanyaan kepada

pegawai perusahaan (Sukrisno Agoes, 2004:126).

Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis entitas

yang memungkinkannya untuk merencanakan dan melaksanakan

auditnya berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan

Indonesia. Tingkat pengetahuannya harus memungkinkan auditor

untuk memahami peristiwa, transaksi, dan praktik yang menurut

pertimbangannya, kemungkinan mempunyai dampak terhadap laporan

keuangan. Namun, tingkat pengetahuan yang dituntut dari auditor

biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan yang dimiliki oleh

manajemen (SA Seksi 318, IAI, 2006).

Dalam SPAP SA Seksi 318, disebutkan pula bahwa pengetahuan

tentang bisnis merupakan suatu kerangka acuan (frame of reference)

yang digunakan oleh auditor untuk melaksanakan pertimbangan

profesional. Pemahaman tentang bisnis dan penggunaan informasi

tersebut membantu auditor dalam penaksiran risiko dan identifikasi

masalah, perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien,

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

evaluasi bukti audit, dan penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.

Auditor harus menjamin bahwa asisten yang ditugasi dalam suatu

perikatan audit memperoleh pengetahuan memadai tentang bisnis

untuk memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan audit yang

didelegasikan kepada mereka. Auditor juga perlu menjamin bahwa

para asisten selalu menyadari tambahan informasi dan perlunya

berbagi informasi dengan auditor dan asisten lainnya (SA Seksi 318,

IAI, 2006).

c. Responsif atas Kebutuhan Klien (Responsiveness)

Semua profesi yang terkenal memiliki beberapa karakteristik

umum tertentu yaitu memiliki responsibility untuk melayani

masyarakat umum, memiliki dasar pengetahuan yang luas, mengikuti

standar yang diakui dari profesi, dan adanya sebuah kebutuhan untuk

mendapatkan kepercayaan umum. Responsibility untuk melayani

masyarakat merupakan sebuah perhatian yang harus menjadi dasar

yang memotivasi sebuah profesi (Whittington dan Pany, 2004:61).

Menurut Nasution (2004:56), responsiveness yaitu kemauan atau

persiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan

pelanggan. Responsibility auditor dalam melaksanakan tanggung

jawab sebagai profesional yaitu auditor harus melakukan profesional

yang sensitif dan pentingnya moral dalam semua aktivitas mereka

(Amin Widjaja Tunggal, 2008:29).

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

d. Mentaati Standar Umum (Technical Competence)

Dalam menyusun laporan keuangan, akuntan menentukan alat-

alat terbaiknya untuk mengukur, menggolongkan, mengungkapkan,

dan melaporkan informasi keuangan dengan mengacu pada GAAP

yang sesuai. Dalam mengevaluasi kewajaran penyajian laporan

keuangan, auditor menggunakan GAAP sebagai standar (Amin

Widjaja Tunggal, 2008:3). Berlainan dengan prosedur auditing,

standar auditing mencakup mutu profesional (professional qualities)

auditor independen dan pertimbangan (judgement) yang digunakan

dalam pelaksanaan audit dan penyusunan audit (Sukrisno Agoes,

2004:33). Anggota Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melaksanakan

penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultasi

manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya, harus

memenuhi standar beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan

oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI yaitu kompetensi

profesional, kecermatan dan keseksamaan profesional, perencanaan

dan supervisi, data relevan yang memadai (IAI, 2006).

Standar umum berhubungan terhadap kualifikasi auditor dan

terhadap kualitas kerja auditor. Setiap profesi meletakkan standar

technical competence. Kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor

yaitu pendidikan formal unversitas untuk menjadi profesi, pelatihan

parktis dan pengalaman dalam mengaudit, pendidikan profesional

berkelanjutan selama karir profesional auditor. Selain kompetensi,

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

auditor juga harus bebas dari pengaruh manajemen dalam melakukan

audit dan melaporkan temuan-temuannya. Auditor harus menjaga

persyaratan independen dalam AICPA’s Code of Professional

Conduct (Boynton dan Johnson, 2005:50). Standar auditing berkaitan

dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan yang harus

dilakukan, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui

penggunaan prosedur auditing. Standar auditing berkaitan dengan

tidak hanya kualitas profesional auditor, namun juga berkaitan dengan

pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan auditnya dan dalam

laporannya (Amin Widjaja Tunggal, 2008:10).

Akuntan publik harus dapat memberi keyakinan bahwa SPAP

diikuti dalam setiap audit (Amin Widjaja Tunggal, 2008:19). Menurut

Abdul Halim (2001:35-36), standar auditing merupakan salah satu

ukuran kualitas pelaksanaan auditing. IAI telah menetapkan dan

mengesahkan standar auditing yang terdiri dari sepuluh standar.

Standar auditing terdiri atas tiga bagian yaitu standar umum, standar

pekerjaan lapangan, standar pelaporan. Standar Umum sendiri terdiri

dari:

1) Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama

e. Independensi (Independence)

Individual atau KAP bertanggung jawab melalui auditor–auditor

mereka untuk secara independen mensertifikasi bahwa laporan

keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis

dengan wajar dan akurat. Auditor-auditor independen diharapkan

benar-benar bebas dari kepentingan-kepentingan para klien korporat

mereka (Ahmed Riahi Belkaoui, 2004:164). KAP harus merumuskan

kebijakan dan prosedur untuk memberikan keyakinan memadai bahwa

pada setiap tingkat organisasi, semua personil mempertahankan

independensi sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen

Akuntan Publik. Independensi (independence) diperlukan untuk

memastikan bahwa objektivitas akan dipertahankan dalam

melaksanakan audit dan penugasan atestasi (attest engangement) yang

lain (Sukrisno Agoes, 2004:18).

Menurut Elder et.al (2008:85), auditor sebagai suatu pemeriksa

tidak boleh bias dalam melakukan uji-uji dalam pemeriksaan, dalam

penilaiaan hasil-hasil temuannya dan dalam mengeluarkan laporan

hasil pemeriksaan. Komite nasional kebijakan The national Committee

on Corporate Governance (CCG), telah menetapkan Code for Good

Corporate Governance, dan melalui code ini masyarakat dapat

melakukan pengawasan langsung terhadap entitas usaha, salah satu

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

yang diatur dalam code ini adalah bahwa auditor eksternal yang

ditunjuk dalam rapat umum pemegang saham, dan kualifikasi mereka,

syarat-syarat penugasan (terms of reference) dan remunerasi harus

ditentukan oleh dewan komisaris, dengan catatan auditor yang

ditunjuk tersebut memiliki lisensi yang disyaratkan dari Menteri

keuangan dan terdaftar di Bapepam. Auditor eksternal tersebut harus

melakukan audit yang layak dan akurat dan memelihara independensi

penuh dari manajemen, direksi, dewan komisaris, pemegang saham,

dan stakeholder di perusahaan (Amin Widjaja Tunggal, 2008:29).

Auditor harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari

benturan kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab

profesional. Auditor dalam praktik publik harus independen dalam

fakta (independence in fact) dan independensi dalam penampilan

(independence in appearance) ketika memberikan jasa auditing dan

jasa atestasi yang lain. Independence in fact mencakup suatu state of

mind. Akuntan publik harus independence dalam sikap mental dalam

seluruh masalah yang berkaitan dengan penugasan. Independence in

appearance berkaitan dengan bagaimana pemakai laporan keuangan

memandang independensi (Amin Widjaja Tunggal, 2008:29).

Akuntan seharusnya tidak dipengaruhi oleh faktor lain melebihi

fakta yang ada. Mereka seharusnya tidak memberikan suatu kumpulan

nasihat untuk satu klien dan kumpulan berbeda untuk klien lain dalam

satu keadaan. Seharusnya mereka bekerja tidak dipengaruhi oleh

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

identitas dari klien atau oleh konsekuensi dari nasihat yang diberikan

bagi diri mereka atau pegawai klien mereka. Konflik kepentingan

antara klien adalah masalah utama untuk praktisi akuntan publik.

Dalam beberapa kasus, konflik bisa terjadi diantara kepentingan klien

dan kepentingan dari akuntan itu sendiri. Ketika ada suatu konflik

diantara klien, seorang akuntan seharusnya tidak menasehati kedua-

duanya (Scott Henderson et.al, 2008:1035).

f. Bersikap Hati-Hati (Due Care)

Auditor seharusnya merencanakan audit untuk mendeteksi

tindakan ilegal yang material pada laporan keuangan dan

mengimplementasikan rencananya dengan due professional care.

Sikap due care yaitu auditor didalam melaksanakan responsibilitas

profesionalnya dilakukan dengan kompetensi dan ketekunan.

Kompetensi adalah produk dari pendidikan dan pengalaman,

sedangkan ketekunan meliputi upaya terus menerus, sungguh-

sungguh, dan pelaksanaan dengan giat dan berusaha dalam

melaksanakan jasa profesional (Boynton dan Johnson, 2005:109).

Sedangkan menurut Amin Widjaja Tunggal (2008:30), due care

berarti auditor harus mengamati standar-standar teknis dan etika

profesi, berusaha secara kontinu memperbaiki kompetensi dari mutu

jasa-jasa yang diberikan, dan melaksanakan tanggung jawab

profesional dengan kemampuan yang terbaik.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Due care adalah tingkat ketelitian atau ketekunan atau seksama

seorang profesi secara berhati-hati dan kompetensi bekerja dalam

lingkungan tertentu. Due care dapat dilakukan pada berbagai aspek

(Sanyoto Gondodiyoto, 2007:247). Kehati-hatian mengharuskan

anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan

kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota

mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan

pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada

publik. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk

merencanakan dan mengawasi secara seksama setiap kegiatan

profesional yang menjadi tanggung jawabnya (Sukrisno Agoes,

2004:289).

Konsep kehati-hatian dalam pemeriksaan, didasarkan pada issue

pokok tingkat kehati-hatian yang diharapkan pada auditor yang

bertanggung jawab. Dalam auditing disebut sebagai prudent auditor.

Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab seorang

profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsep ini lebih dikenal

dengan konsep konservatif. Sebagai manusia, seorang auditor tidak

akan lepas dari kemungkinan berbuat kesalahan. Namun demikian,

sebagai seorang profesional auditor dituntut melakukan pekerjaannya

dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi (Abdul Halim, 2001:33).

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Kompetensi profesional dan due care mewajibkan pada anggota

(auditor) untuk memelihara pengetahuan dan kemampuan profesional

pada level yang disyaratkan untuk menjamin bahwa klien atau

pegawai menerima kompetensi jasa profesional. Akuntan tidak bisa

berusaha melindungi kepentingan klien dan pegawai mereka, jika

pengetahuan mereka out of date, dan mereka tidak mengetahui

teknologi terkini, maka bagi profesional dipersyaratkan untuk

pengembangan pengetahuan anggotanya (Scott Henderson et.al,

2008:1036).

Menurut SNA (2002) dalam penelitian Muhammad Aria Umar

(2007), disebutkan bahwa seorang auditor yang memiliki sikap hati-

hati akan bekerja dengan cermat dan teliti, sehingga dapat

menghasilkan hasil pemeriksaan audit yang baik, dapat mendeteksi

dan melaporkan kekeliruan serta ketidakberesan, terutama

mengungkapkan fraud. Due professional care mensyaratkan untuk

menanyakan semua asersi material yang dibuat oleh manajemen dalam

bentuk lisan maupun tulisan. Sikap ini harus seimbang dengan pikiran

terbuka tentang integritas dari manajemen (Louwers et.al, 2005:14).

Seorang auditor profesional harus menampilkan dirinya sebagai

seorang ahli. Auditor harus menerapkan keahlian seorang profesional

yang kompeten secara hati-hati dan setingkat dengan yang diharapkan

dari profesional lainnya.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

g. Komitmen yang Kuat Terhadap Kualitas Audit (Quality

Commitment)

Menurut SNA (2002) dalam Lamtiar Agnes Shanryda (2008),

komitmen didefinisikan sebagai: (1) sebuah kepercayaan kepada dan

penerimaan terhadap tujuan dari nilai-nilai organisasi atau profesi, (2)

sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh

guna kepentingan organisasi atau profesi, (3) sebuah keinginan untuk

memelihara keanggotaan dalam organisasi atau profesi Sedangkan,

kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai profitabilitas bahwa

laporan keuangan tidak memuat penghilangan ataupun kesalahan

penyajian yang material. Kualitas audit juga didefinisikan dari segi

risiko audit, dengan jasa yang bermutu tinggi akan mencerminkan

risiko audit yang kecil (Ahmed Riahi Belkaoui, 2004:85). Jadi auditor

yang memiliki komitmen yang kuat terhadap kualitas audit adalah

auditor yang memegang teguh prinsip-prinsip atau nilai-nilai dalam

mengaudit laporan keuangan klien dengan memberikan jasa yang

bermutu tinggi.

Profesi Akuntan Publik pun memperhatikan kualitas audit

sebagai hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa profesi

auditor dapat memenuhi kewajibannya kepada para pemakai jasanya.

Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen

dalam menjaga kredibilitas laporan keuangan. Auditor diharapkan

memenuhi standar kualitas dan professonalisme dalam setiap

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

penugasan, sehingga dapat memberi pelayanan yang baik kepada

publik, memperoleh kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen

professionalisme (Abdul Halim, 2001:17-18).

h. Keterlibatan Pimpinan KAP (Executive Involvement)

Manajemen puncak (dalam hal ini pimpinan KAP) harus

memimpin perusahaan (KAP) untuk meningkatkan kinerja

kualitasnya, tanpa adanya kepemimpinan manajemen puncak, maka

usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap

perusahaan (Nasution, 2004:60). Penyampaian pelayanan yang

berkualitas sangat memerlukan kepemimpinan dan komitmen

pimpinan puncak. Apabila kepemimpinan dan komitmen tidak ada,

karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan akan

kehilangan arah tanpa pegangan (Freddy Rangkuti, 2006:45). Fokus

pelanggan memaksa atau menguatkan keterlibatan manajemen puncak

dengan kebutuhan pelanggan. Manajemen puncak harus menjamin

bahwa kebutuhan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan

peningkatan kepuasan pelanggan (Vincent Gaspersz, 2006:34).

i. Melakukan Pekerjaan Lapangan dengan Tepat (Field Work

Conduct)

Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan

pemeriksaan akuntan dilapangan (audit field work), mulai dari

perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi

pengendalian intern, pengumpulan bukti-bukti audit melalui

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

compliance test, substantive test, analytical review, sampai selesainya

audit field work (Sukrisno Agoes, 2004:38). Dalam standar pekerjaan

lapangan disebutkan bahwa pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-

baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan

semestinya, dan pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian

intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan

sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, serta

disebutkan pula bahwa bukti yang cukup harus diperoleh untuk

memberikan dasar rasional bagi kesimpulan yang dinyatakan dalam

laporan (SA Seksi 311, IAI, 2006).

j. Komitmen Komite Audit (Audit Committee)

Dewan komisaris perusahaan yang besar dan yang

diperdagangkan secara publik membentuk sebuah sub komite yang

disebut komite audit yang bertanggung jawab khusus mengenai audit.

Perusahaan membutuhkan komite audit untuk beberapa alasan, tetapi

yang paling utama adalah tanggung jawab kepemilikan yang

dimilikinya kepada para pemegang saham. Komite audit berfungsi

sebagai “pemeriksa dan penyeimbang” yang independen untuk fungsi

audit internal dan perantara dengan para auditor eksternal. Komite ini

berinteraksi dengan dua kelompok ini dengan tujuan untuk

memastikan integritas data dalam laporan keuangan dan

menghindarkan penipuan atau aktivitas ilegal (Hall dan Singleton,

2007:15). Keberadaan komite audit di perusahaan telah mendapat

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

respon yang cukup positif oleh berbagai pihak, antara lain pemerintah,

Bapepam, BEI, investor, profesi penasehat hukum, profesi akuntan,

staf perusahaan penilai independen (Muharief Effendi, 2009:32).

Salah satu tanggung jawab komite audit adalah menilai laporan

audit dari auditor eksternal. Kedudukan komite audit yang merupakan

kepanjangan dari dewan komisaris dan kompetensi yang dimiliki

diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi auditor eksternal bagi

perusahaan. Dalam SPAP 380 mengatur mengenai komunikasi antara

akuntan publik dengan komite audit. Bentuk komunikasi dengan

komite audit dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Masalah yang

dapat dikomunikasikan diantaranya mengenai tanggung jawab auditor

berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAI, kebijakan

akuntansi yang signifikan, pertimbangan manajemen dan estimasi

akuntansi, penyesuaian audit yang signifikan, informasi terkait

dikomunikasikan bersama laporan keuangan auditan, ketidaksepakatan

dengan manajemen, konsultasi dengan akuntan lain, masalah besar

yang dibiarkan manajemen sebelum mengambil keputusan untuk

mempertahankan auditor, kesulitan yang dialami selama pelaksanaan

audit (Muharief Effendi, 2009:39).

Audit committee dan internal auditor ini dapat dipandang sebagai

kepanjangan tangan dari peranan dewan direksi dalam menjalankan

fungsi risk management policy dan audit committee ini berperan

penting dalam membantu manajemen dalam mengidentifikasi dan

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

menunjukkan terdapatnya kegiatan operasi yang berisiko. Namun

demikian, harus ditegaskan pula bahwa tanggung jawab utama dalam

risk management tersebut tetap berada pada seluruh jajaran

manajemen sendiri (Masyhud Ali, 2006:316). Biasanya audit

committee terdiri atas outrade director yang tidak mempunyai kaitan

dengan manajemen dalam organsisasi. Menurut Amin Widjaja

Tunggal (2008:30), komite audit memiliki tugas, sebagai berikut:

1) Meningkatkan disiplin korporat dan lingkungan pengendalian

untuk mencegah kecurangan dan penyalahgunaan.

2) Memperbaiki mutu dalam pengungkapan pelaporan keuangan, dan

3) Memperbaiki ruang lingkup, akurasi dan efektivitas biaya dan dari

audit eksternal dan independensi dan objektivitas dari audit

eksternal.

Dalam Section 204 Sarbanes-Oxley Act (SARBOX) 2002

mengatur tentang keharusan meningkatkan komunikasi antara auditor

dan komite audit atas kebijakan dan praktik akuntansi yang penting,

alternatif perlakuan akuntansi, dan komunikasi dengan manajemen

lainnya yang diwajibkan. Section 202 mewajibkan adanya persetujuan

oleh komite audit untuk semua jasa oleh kantor akuntan (Amin

Widjaja Tunggal, 2008:108). Menurut Menon dan Williams (1994)

dalam Mukhlasin (2004:32), dijjelaskan bahwa komite audit

diperlukan dalam suatu organisasi bisnis, antara lain karena komite ini

mengawasi proses audit dan memungkinkan terwujudnya kejujuran

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

pelaporan keuangan. Namun hal ini dapat dicapai jika komite audit

bekerja secara efektif. Menurut Sukrisno Agoes (2004:23), salah satu

persyaratan untuk menjadi anggota SEC Practice Ssection adalah

reporting on disagrements yakni seorang auditor diharuskan untuk

melaporkan kepada komite audit atau board of directors dari klien

perusahaan publik mengenai perbedaan pendapat yang terjadi dengan

manajemen mengenai masalah akuntansi, pengungkapan, dan audit.

Louwers et.al (2005:103) mengatakan bahwa komunikasi

dengan manajemen, direktur, dan komite audit dapat membawa

auditor mengetahui perubahan terkini dari suatu bisnis dan industri.

Sedangkan Hall dan Singleton (2007:29) mengatakan bahwa auditor

harus menentukan apakah dewan komisaris perusahaan secara aktif

dilibatkan dalam pembentukan kebijakan bisnis dan apakah dewan

tersebut memonitor pihak manajemen serta operasi perusahaan. Fungsi

audit internal yang independen dan yang bertanggung jawab pada

komite audit serta dewan komisaris adalah lingkungan pengendalian

yang sempurna.

k. Standar Etika yang Tinggi (Ethical Standard)

Etika diambil dari kata Yunani ethos, yang berarti karakter,

berlainan dengan istilah moral yang berasal dari Latin mores, yang

berarti kebiasaan. Moral fokus pada benar atau salah dari kebiasaan

manusia. Sedangkan etika sama dengan pertanyaan tentang bagaimana

orang bertindak terhadap orang lainnya. Kode etika secara signifikan

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

berpengaruh terhadap reputasi dari seorang profesional dan

kepercayaan yang dimiliki (Boynton dan Johnson, 2005:104).

Menurut Margaret Drever et.al (2007:177), etika adalah standar dari

perilaku yang menunjukkan bagaimana seseorang seharusnya

berkelakuan dengan dasar kewajiban moral dan kebaikan.

Etika adalah sebuah kumpulan dari prisip-prinsip moral atau

nilai. Oleh karena itu, perilaku beretika meliputi membawa pilihan dan

pertimbangan prisip moral yang dapat diterima, dan kemudian

bertindak sesuai dengan yang seharusnya. Etika dapat berpengaruh

terhadap organisasi maupun individu. Dalam konteks organisasi, atas

dasar prinsip etika adalah setiap individu dalam organisasi memiliki

tanggung jawab untuk keselamatan dari organisasi lain maupun untuk

organisasi itu sendiri (Bagranoff et.al, 2008:227).

Perilaku tidak beretika oleh akuntan dapat merusak reputasi dari

semua akuntan, termasuk itu juga berakibat pada seseorang yang

kemungkinan memelihara tinggi standar etika (Scott Henderson et.al.,

2008:1023). Banyak perbincangan mengenai perilaku beretika yang

menjadi tidak sempurna tanpa mempertimbangkan teori etika secara

normative dari philosophy. Teori etika secara normative adalah

mempercayai tentang bagaimana orang seharusnya berprilaku. Mereka

berusaha untuk membangun prinsip-prinsip yang menuntut orang

dalam memilih bagaimana mereka akan berperilaku (Scott Henderson

et.al (2008:1024).

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Etika profesional meliputi standar sikap para anggota profesi

yang dirancang agar praktis dan realistis, tetapi sedapat mungkin

idealis. Tuntutan etika profesi harus diatas hukum tetapi dibawah

standar ideal (absolut) agar etika tersebut mempunyai arti dan

berfungsi sebagaimana mestinya (Abdul Halim, 2001:18). Etika

pengambilan keputusan dalam bisnis adalah kompleks, dengan banyak

prinsip, nilai, dan pendekatan sebagai pedoman bagi individu atau

kelompok (Birt et.al, 2008:60).

Etika adalah prinsip-prinsip moral dan berhubungan dengan

seperti kejujuran dan integritas, keterandalan, dan akuntabilitas, dan

juga semua aspek yang lain tentang perilaku yang benar dan salah.

Perilaku etis merupakan suatu “state of mind” bukanlah kumpulan

dari peraturan (a collection of rules). Dalam memberikan jasa

profesional, akuntan publik harus selalu memperhatikan kepentingan

publik (public interest) yang mereka layani. Kepercayaan publik

(publik trust) tidak boleh disubordinasi untuk kepentingan pribadi

(Amin Widjaja Tunggal, 2008:28).

Kebanyakan klien lebih menyukai auditor yang bisa dikenakan

tindakan dislipiner oleh suatu organisasi profesi yang memberlakukan

kode etika yang ketat, daripada auditor-auditor yang tidak diatur.

Menurut Sukrisno Agoes (2004:43), setiap manusia yang memberikan

jasa dari pengetahuan dan keahliannya pada pihak lain seharusnya

memiliki rasa tanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

oleh jasanya itu. Kode Etik Akuntan Indonesia adalah pedoman bagi

para anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara

bertanggungjawab dan objektif.

l. Tidak Mudah Percaya (Skepticism)

Professional skepticism berarti bahwa auditor mengakui

membutuhkan objektivitas dalam mengevaluasi kondisi observasi dan

bukti-bukti yang diperoleh selama audit. Auditor seharusnya tidak

percaya asersi manajemen dapat diterima tanpa dasar-dasar bukti yang

cukup (Boynton dan Johnson, 2005:47). Sebuah peristiwa kesalahan

dan kecurangan dalam pelaporan keuangan menjadi aspek dasar dari

professional skepticism. Professional skepticism seharusnya

menunjukan bahwa auditor secara tepat menyelidiki tentang setiap

petunjuk yang memungkinkan adanya kecurangan atau fraud

(Louwers et.al, 2005:12).

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama

menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional.

Skeptisme profesional adalah sikap yang mencakup pikiran yang

selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis bukti

audit. Auditor menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan yang dituntut oleh profesi akuntan publik untuk

melaksanakan dengan cermat dan seksama, dengan maksud baik dan

integritas, pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif.

Pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menuntut

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

auditor mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut.

Oleh karena bukti dikumpulkan dan dinilai selama proses audit,

skeptisme profesional harus digunakan selama proses tersebut.

Auditor tidak menganggap bahwa manajemen adalah tidak jujur,

namun juga tidak menganggap bahwa kejujuran manajemen tidak

dipertanyakan lagi. Dalam menggunakan skeptisme profesional,

auditor tidak harus puas dengan bukti yang kurang persuasif karena

keyakinannya bahwa manajemen adalah jujur (SA Seksi 230, IAI,

2006).

2. Portfolio Jasa Audit (Portfolio Audit Service)

Analisis portofolio pelanggan dimulai dari tindakan wajib yang

umumnya dipakai manajemen pemasaran, yakni segmentasi pasar. Pada

akhir proses segmentasi pasar tersebut, perusahaan–perusahaan dapat

menentukan segmen-segmen mana yang akan dilayani. Perusahaan ingin

membidik dan mengidentifikasikan para pelanggan yang dapat

menghasilkan keuntungan di masa depan, mereka menjadi pelanggan yang

lebih baik untuk dilayani dan dipuaskan oleh perusahaan bersangkutan

beserta jajarannya, dari para pesaingnya (Francis Buttle, 2007:127).

Menurut Abdul Halim (2001:80), salah satu penyebab klien berganti KAP

adalah adanya ketidakpuasan klien terhadap KAP lama yang bisa

dikarenakan oleh klien merasa fee Kantor Akuntan Publik lama terlalu

tinggi dan klien membutuhkan jasa profesioal yang lebih luas dan tidak

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sekedar audit atas laporan keuangan saja, tetapi jasa profesi lainnya seperti

konsultasi pajak, dan konsultasi manajemen.

Pekerjaan utama dari KAP meliputi pelaksanaan jasa audit, akuntansi

perpajakan, dan konsultasi manajemen. Menurut Peraturan Menteri

Keuangan Nomor. 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik, dalam

pasal 2, disebutkan bahwa bidang jasa akuntan publik dan KAP adalah

atestasi, yang meliputi jasa audit umum atas laporan keuangan, jasa

pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, jasa pemeriksaan atas

pelaporan informasi keuangan proforma, jasa reviu atas laporan keuangan,

dan jasa atestasi lainnya sebagaimana tercantum dalam SPAP. Jasa-jasa

lain yang dapat diberikan KAP dalam portfolio meliputi jasa yang

berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi,

perpajakan, dan konsultasi, sesuai dengan kompetensi akuntan publik dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Reputasi Kantor Akuntan Publik

Reputation dan credibility merupakan keadaan dimana pelanggan

mengakui bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan

memberikan nilai atau imbalan yang sepadan dengan biaya yang

dikeluarkan (Fandy Tjiptono, 2007:261). Citra yang buruk menimbulkan

persepsi produk tidak berkualitas, sehingga pelanggan mudah marah untuk

kesalahan kecil sekalipun, begitupun sebaliknya, citra yang baik maka

akan menimbulkan persepsi produk yang dihasilkan berkualitas, sehingga

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

pelanggan memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak untuk kesalahan

selanjutnya (Freddy Rangkuti, 2006:34). Pertimbangan penting dalam

strategi internasionalisasi perusahaan adalah kebutuhan untuk menjaga

reputasi dan integritas perusahaan serta nama merek dan merek dagangnya

(Henry Simamora, 2007:391).

Menurut Margaret Drever et.al (2007:210), reputasi dari sebuah

perspektif akuntansi adalah sebuah item tidak berwujud, oleh karena itu

tidak memilki identitas fisik. Secara signifikan untuk pelaporan eksternal,

reputasi diklasifikasikan sebagai aktiva yang dihasilkan dari lingkungan

internal yang tidak dapat diidentifikasi secara terpisah dan tidak dapat

diukur dengan handal. Oleh karena itu, tidak dilaporkan dalam balance

sheet sebagai sebuah aktiva tidak berwujud. Walau bagaimanapun,

reputasi perusahaan sebagai bentuk bagian dari sebuah kombinasi dari

istilah item goodwill, yang dapat dibeli oleh organisasi lain.

Klien mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan

kredibilitas laporan keuangannya dimata para pemakai (Abdul Halim,

2001:17). Menurut Ahmed Riahi Belkaoui (2004:84), auditor diharapkan

dapat mendeteksi dan memperbaiki atau mengungkapkan penghilangan

atau kesalahan saji informasi keuangan yang material. Ketika auditor

gagal untuk memenuhi ekspektasi ini, maka kegagalan auditor adalah hasil

yang tidak dapat dielakkan. Maka kemudian tingkat kualitas auditlah yang

dapat menghindarkan terjadinya kegagalan audit. Namun apabila

kegagalan audit terjadi, maka sebagai konsekuensinya akan membuat

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

KAP berhadapan dengan litigasi yang merugikan dan hilangnya reputasi.

Litigasi dapat digunakan sebagai suatu ukuran tidak langsung dari kualitas

audit dengan menggunakan suatu hubungan terbalik auditor dengan

tingkat litigasi yang relatif rendah (tinggi) berarti menawarkan kualitas

audit yang lebih tinggi (rendah).

Reputasi auditor sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan,

independensi, dan kualitas auditor akan berdampak terhadap pendeteksian

earning management. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa auditor

yang memiliki reputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan adanya

earning management secara dini, karena auditor tersebut mempunyai

pengalaman audit yang cukup lama dan telah mengikuti pelatihan audit

yang memadai, sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang tinggi

(Agus Suhadi, 2007).

John (1991) dalam Mukhlasin (2004:33) menunjukkan bahwa

kualitas auditor meningkat sejalan dengan besarnya KAP tersebut.

Craswell et.al (1995) dalam Mukhlasin (2004:33) juga mengatakan bahwa

klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari KAP

yang besar dan yang memiliki afiliasi dengan KAP internasionallah yang

memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki

karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan,

pengakuan internasional, serta adanya peer review.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

4. Pergantian Auditor (Auditor Change)

Menurut SPAP dalam SA seksi 315, auditor change adalah

keinginan untuk berpindah dari auditor satu ke auditor yang lain. Menurut

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), auditor pengganti adalah auditor yang

sedang mempertimbangkan untuk menerima perikatan untuk mengaudit

laporan keuangan, namun belum melakukan komunikasi dengan auditor

pendahulu dan dengan auditor yang telah menerima perikatan (IAI, 2006).

Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik (IAI, 20000.1-

20000.6) dijelaskan bahwa anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan

akuntan publik terdahulu bila akan mengadakan perikatan (engagement)

audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang

sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan

yang berlainan (Sukrisno Agoes, 2004:49).

Auditor independen yang menarik diri dari penugasannya karena

menemukan pelanggaran terhadap Undang-Undang dan peraturan

pemerintah, harus memperhatikan aspek hukum atas status dan

kewajibannya bila auditor penggantinya ingin mengetahui alasan

penarikan diri auditor independen tersebut. Auditor independen tersebut

juga dapat menganjurkan pada auditor independen penggantinya untuk

meminta izin kepada pemberi tugas secara bebas antara auditor

independen sebelumnya dengan penggantinya (Sukrisno Agoes,

2004:308). Akuntan Publik terdahulu, jika diperlukan, harus bersedia

memperlihatkan audit working papers tahun sebelumnya kepada akuntan

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

publik pengganti hanya jika hal ini diminta oleh klien yang bersangkutan

(Sukrisno Agoes, 2004:311).

Akhir-akhir ini perusahaan sering mengganti auditor, dan terhadap

profesi akuntan publik, disana ada kompetisi antar KAP untuk

memperoleh klien. Menurut Holmes dan Burns (1996:205), keputusan

untuk menerima penugasan dalam situasi pergantian auditor memerlukan

beberapa prosedur persiapan tertentu yang harus dilakukan oleh calon

auditor yang baru. Prosedur-prosedur persiapan ini dimaksudkan untuk

membantu calon auditor baru agar bisa menentukan motif-motif apa yang

menyebabkan pergantian auditor, yang mungkin bisa dijadikan dasar

untuk menolak penugasan tersebut. Contoh motif-motif yang

menyebabkan pergantian auditor adalah perbedaan pendapat antara

perusahaan yang diaudit dan auditor.

Menurut Boynton dan Johnson (2005:272), faktor-faktor yang

mempengaruhi pergantian auditor adalah meliputi merger antara

perusahaan dengan auditor independen yang berbeda, kebutuhan untuk

meluaskan jasa profesional, ketidakpuasan dengan KAP, keinginan untuk

mengurangi audit fee, dan perhatian KAP terhadap klien audit. Abdul

Halim (2001:80), menyebutkan bahwa merger dari dua atau lebih KAP

dapat berakibat berpindahnya klien yang mereka miliki sebelumnya, hal

ini bisa terjadi, karena merger KAP tersebut menjadi lebih besar dan klien

tidak mengimbangi keinginan KAP yang merger tersebut, sehingga klien

berpindah ke KAP yang lain.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

5. Fee audit (Audit Fee)

Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan

aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu

yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa (Fandy Tjiptono,

2007:178). Menetapkan harga sembarangan adalah mudah, yang tidak

mudah adalah menetapkan berapa harga yang tepat, yaitu tidak terlalu

murah dan tidak terlalu mahal di mata para konsumen, masih memberikan

keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi kelemahan perusahaan di

mata pesaing. Seoarang akuntan yang jujur adalah seorang yang tidak

bohong, menipu atau mencuri. Kata ini menjadi sebuah argumen bahwa

seorang akuntan yang berbohong kepada klien atau seorang pegawai

adalah tidak beretika (Scott Henderson et.al, 2008:1038).

Akuntan yang tidak beretika tidak bisa dipercaya untuk mendapat

pekerjaan yang dilakukan pada suatu waktu. Akuntan yang beretika tidak

menuntut harga, menagih klien untuk pekerjaan yang tidak dilakukan.

Komplain umumnya terjadi karena banyak profesional yang menetapkan

feenya terlalu mahal dibandingkan dengan kualitas atau kuantitas

pekerjaan yang dilakukan (Scott Henderson et.al, 2008:1030). Harga

mempengaruhi citra dan strategi positioning. Dalam pemasaran jasa,

prestisius yang mengutamakan citra kualitas dan eksklusivitas harga

menjadi unsur penting. Konsumen cenderung mengasosiasikan harga

dengan tingkat kualitas jasa. Harga yang mahal dipersepsikan

mencerminkan kualitas yang tinggi dan sebaliknya (Fandy Tjiptono,

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

2007:181).

Salah satu dari tahapan audit adalah KAP mengajukan surat

penawaran (audit proposal) yang antara lain berisi jenis jasa yang

diberikan, besarnya biaya audit (audit fee), kapan audit dimulai, kapan

laporan harus diserahkan, dan lain-lain (Sukrisno Agoes, 2004:9).

Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik (IAI, 20000.1-

20000.6) dijelaskan bahwa fee profesional terbagi atas dua yaitu besaran

fee dan fee kontijen. Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung

antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat

keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya

KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota

KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan

fee yang dapat merusak citra profesi.

Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu

jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada

temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau

hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontijen jika ditetapkan oleh

pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar

penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.

Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontijen apabila

penetapan tersebut dapat mengurangi independensi (Sukrisno Agoes,

2004:48). Dalam penelitian Jamaludin Iskak (1999:127) dikatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi audit fee adalah besarnya perusahaan

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

auditee, banyaknya jumlah staff, lamanya waktu audit, serta ukuran

besarnya KAP.

6. Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik

Kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik,

memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan dapat

diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu

memadai (Fandy Tjiptono, 2007:349). Kepuasan adalah perasaan senang

atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang

diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja

melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang (Kotler, 2008).

Howard dan Sbeth dalam Fandy Tjiptono (2007:349)

mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif

pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara

hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.

Sedangkan Day menyatakan bahwa, kepuasan dan ketidakpuasan

pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang

dirasakan antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya, dengan

kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya (Nasution,

2004:104).

Definisi klien sendiri menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

adalah pemberi kerja (orang atau badan) yang memperkerjakan atau

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI atau KAP tempat anggota

bekerja untuk melaksanakan jasa profesional, sedangkan definisi kantor

akuntan publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang

memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik Akuntan

Publik (IAI, 2006). Jadi kepuasan klien KAP merupakan tingkat perasaan

klien atau pemberi kerja setelah membandingkan antara harapan yang

diinginkan dengan jasa profesional yang diberikan oleh KAP atau jasa

yang diterima klien.

Menurut Sofyan Safri Harahap (2007:374), profesi akuntansi lahir

karena anggapan bahwa penyaji laporan keuangan, yaitu manajemen

dianggap tidak akan dapat berlaku adil dan objektif dalam melaporkan

hasil prestasinya. Karena adanya pemisahan antara kepemilikan dan

manajemen, suatu konflik potensial dapat timbul antara manajemen dan

pemegang saham berkenaan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu,

diperlukan pihak penyaksi independen yang menilai seberapa jauh laporan

yang disusun manajemen sesuai dengan standar keuangan yang ada.

Kantor Akuntan Publik adalah sebagai perwakilan dari masyarakat

umum, kreditor, pemegang saham, konsumen, pegawai, dan pihak lainnya

dalam sebuah proses pelaporan keuangan. Peranan dari independen

auditor membuktikan untuk menjamin bahwa informasi itu adalah wajar

untuk semua bagian dan tidak bias untuk menguntungkan satu kelompok

dengan mengorbankan pihak lainnya (Whittington dan Pany, 2004:61).

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Kontribusi dari independen auditor lainnya adalah untuk menyediakan

kredibilitas informasi, kredibilitas berarti bahwa informasi dapat dipercaya

oleh pihak-pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah

sebagai regulator, pelanggan, dan pihak ketiga lain yang berkepentingan

(Whittington dan Pany, 2004:5). Oleh karena pihak-pihak luar ini

mengandalkan pendapat yang diberikan oleh auditor yang kompeten yang

dicirikan oleh independensi dan integritas moral, maka pihak-pihak

tersebut harus diberikan kepuasan dengan kejelasan laporan keuangan,

kualitas audit yang diberikan, serta jasa profesional yang diberikan.

Menurut Abdul Halim (2001:79), setiap pelaku dalam suatu bisnis

atau usaha selalu berkompetisi dengan pelaku bisnis lainnya. Hal ini juga

dihadapi dalam bisnis jasa Akuntan Publik. Setiap KAP selalu bersaing

dengan KAP lainnya. Mereka harus dapat menghimpun sebanyak

mungkin klien untuk mempertahankan eksistensinya. Ada beberapa

penyebab klien berganti KAP, salah satunya bisa dikarenakan

ketidakpuasan terhadap KAP yang lama.

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Atribut Kualitas Audit dan Kepuasan Klien

a. Client Experience dan Kepuasan Klien KAP

Tubs (1992) dalam penelitian Mukhlasin (2004:30), mengatakan

bahwa auditor yang berpengalaman akan memiliki keunggulan dalam

hal mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat,

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

mencari penyebab kesalahan. Melalui keunggulan tersebut akan

bermanfaat bagi klien untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan klien

akan merasa puas. Penelitian Mukhlasin (2004:41) pun menunjukkan

bahwa client experience berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien, yang berarti bahwa auditor yang berpengalaman dan

yang terkait dengan pelaksanaan audit akan memberikan kepuasan

bagi klien KAP.

b. Industry Expertise dan Kepuasan Klien KAP

Harry Suharto (2002) dalam Mukhlasin (2004:30) mengatakan

bahwa dengan memahami industri klien berarti menjadi bagian integral

yang tidak terpisahkan dengan pekerjaan profesi sehingga dapat

menghasilkan audit yang memenuhi standar mutu auditing. Mukhlasin

(2004:41) pun mengatakan bahwa pemahaman pihak yang terkait

dalam pelaksanaan audit dalam memahami industri klien akan

memberikan kepuasan bagi klien yang diudit.

c. Responsiveness dan Kepuasan Klien KAP

Pada Media Akuntansi (No.25, Maret 1998) dalam Mukhlasin

(2004:30), dikatakan bahwa klien berharap akan menerima keuntungan

dari keahlian dan pengetahuan auditor di bidang usaha dan

memberikan nasihat tanpa diminta. Selain itu, atribut yang membuat

klien memutuskan pilihannya terhadap suatu KAP ialah kesungguhan

dari KAP dalam memperhatikan kebutuhan klien (Mahon, 1982 dalam

Mukhlasin, 2004:30). Hasil penelitian Mukhlasin (2004:41) pun

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

responsiveness dengan kepuasan klien, yang berarti klien akan merasa

puas apabila auditor KAP memiliki sikap responsif atau tanggap

terhadap kebutuhan klien tanpa diminta terlebih dahulu oleh klien.

Hasil penelitian Nurkholis dan Retno Rushanty Wasistyorini

(2003:480) membuktikan terdapat perbedaan persepsi antara kelompok

responden auditor dan pemakai laporan keuangan dengan kelompok

manajer mengenai daya tanggap (responsiveness) KAP terhadap

kebutuhan klien. Manajer berpendapat, bahwa tanggung jawab KAP

terhadap kebutuhan klien adalah penting dalam peningkatan kualitas

audit, namun auditor dan pemakai laporan keuangan beranggapan

bahwa hal ini akan berpengaruh terhadap performance kerja auditor

menjadi kurang maksimal. Perbedaan persepsi terjadi pula pada faktor

mengenai tanggung jawab individu tim audit. Respon manajer dan

pemakai laporan keuangan menyatakan bahwa tanggung jawab

individu tim audit sangat penting dalam peningkatan kualitas audit

dibandingkan pendapat responden dari kelompok auditor.

d. Technical Competence dan Kepuasan Klien KAP

Elitzur dan Falk (1996) dalam Mukhlasin (2004:31) mengatakan

bahwa kredibilitas auditor tergantung pada (1) kemungkinan auditor

untuk mendeteksi kesalahan yang material dan kesalahan penyajian

dan (2) kemungkinan auditor akan melaporkan apa yang

ditemukannya. Kedua hal tersebut mencerminkan terlaksananya

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

standar umum. Hasil penelitian Mukhlasin (2004:41) pun

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

technical competence dengan kepuasan klien, yang berarti apabila

auditor dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengan standar

umum yang ditetapkan, hal ini akan memberikan kepuasan bagi klien.

e. Independence dan Kepuasan Klien KAP

Hasil dari penelitian Behn et.al (1997:16) menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh yang signifikan atau pengaruh secara langsung

antara independence dengan kepuasan klien. Namun, kepercayaan

masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat

penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan

masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi

sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat

dapat juga menurun disebabkan oleh keadaan yang oleh mereka yang

berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap

independen tersebut. Auditor independen tidak hanya berkewajiban

mempertahankan fakta bahwa ia independen, namun ia harus pula

menghindari keadaan yang dapat menyebabkan pihak luar meragukan

sikap independensinya (SA Seksi 220, IAI, 2006).

f. Due Care dan Kepuasan Klien KAP

Seorang auditor yang memiliki sikap hati-hati akan bekerja

dengan cermat dan teliti sehingga dapat menghasilkan hasil

pemeriksaan audit yang baik, dapat mendeteksi dan melaporkan

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

kekeliruan serta ketidakberesan, terutama mengungkapkan fraud

(SNA, 2002 daalam Mukhlasin 2004:31). Hasil penelitian Mukhlasin

(2004:42) pun menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara due care dengan kepuasan klien, yang berarti apabila auditor

dalam melaksanakan tugasnya secara hati-hati atau teliti dan cermat,

maka sikap ini akan memberikan kepuasan bagi klien.

g. Quality Commitment dan Kepuasan Klien KAP

Mukhlasin (2004:42) mengatakan dalam menjalankan tugasnya

seorang auditor harus meningkatkan kordinasi dan hubungannya

dengan KAP yang besar dan berskala internasional. Dengan demikian,

diharapkan auditor akan mampu menyajikan informasi-informasi yang

sedang berkembang di berbagai negara, terutama yang mempunyai

hubungan dengan bidang usaha klien, sehingga kualitas kerja auditor

akan meningkat selaras dengan peningkatan pengetahuannya yang

lintas negara.

Auditor memang ditugaskan oleh kantornya, namun kualitas dari

tugas yang ia jalankan lebih berhubungan dengan kualitas ia sebagai

seorang pribadi dibandingkan dengan kualitas kantor akuntan. Ia

memang menggunakan prosedur audit yang dimiliki oleh kantor

tersebut, namun, yang menggunakan prosedur audit dalam sebuah

penugasan adalah auditor, bukan kantor akuntan, sehingga kualitas

audit adalah kualitas auditor di dalam penugasan tersebut. Kantor hanya

sebagai penyedia sumberdaya dan dalam hal tertentu tidak memiliki

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

kemampuan untuk memastikan bahwa prosedur audit tertentu telah

dijalankan atau tidak (Rahmat Febrianto, 2009)

Dari hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) pun menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara quality commitment

dengan kepuasan klien, yang berarti sikap komitmen yang kuat

terhadap kualitas audit akan membuat klien percaya bahwa hasil

pemeriksaan audit yang dilakukan auditor memiliki kualitas yang baik,

sehingga klien akan merasa puas.

h. Executive Involvement dan Kepuasan Klien KAP

Media Akuntansi No.25 (1998) dalam Mukhlasin (2004:32)

mengatakan keterlibatan para eksekutif KAP membantu terbentuknya

komunikasi dua arah yang lebih intensif antara klien dengan auditor

karena para eksekutif KAP dianggap mempunyai kleahlian dan

pengalaman yang lebih baik serta mempunyai citra yang lebih tinggi

daripada staf auditor sehingga dapat menjadi mediator antara klien dan

auditor yang melakukan proses audit. Hasil penelitian Behn et.al

(1997:16) pun menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara executive involvement dengan kepuasan klien, yang berarti

keterlibatan pimpinan KAP (executive involvement) dalam mengaudit

laporan keuangan klien akan membuat klien merasa lebih puas.

i. Field Work Conduct dan Kepuasan Klien KAP

Hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara field work conduct dengan

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa apabila auditor melakukan

pekerjaan lapangan dengan tepat maka akan menghasilkan hasil audit

yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya dan tepat waktu,

sehingga akan memberikan kepuasan bagi klien.

j. Audit Committee dan Kepuasan Klien KAP

Hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara audit committee dengan

kepuasan klien. Hal ini berarti adanya keterlibatan dari komite audit

akan mempermudah kerjasama antara klien dengan auditor, klien dapat

melakukan perbaikan dan juga akan memberikan hasil audit yang

sesuai dengan harapan klien, sehingga akan memberikan kepuasan

bagi klien.

k. Ethical Standard dan Kepuasan Klien KAP

Mukhlasin (2004:33) mengatakan dengan menegakkan etika

profesi akuntan, seorang auditor tetap berada pada “jalur” yang benar

sehingga proses audit yang dilakukan dapat memberikan hasil yang

memuaskan klien sebagai pengguna. Dari hasil penelitian Mukhlasin

(2004:43) pun menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara ethical standard dengan kepuasan klien, yang berarti standar

etika yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi klien.

l. Skepticism dan Kepuasan Klien KAP

SNA (2002) dalam Mukhlasin (2004:33), auditor tidak boleh

mengganggap manajemen sebagai orang yang jujur, tetapi juga tidak

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

boleh mengganggap manajemen sebagai orang yang kejujurannya

tidak diragukan lagi. Adanya sikap tersebut akan memberikan hasil

audit yang bermutu dan kepuasan bagi klien. Hasil penelitian Behn

et.al (1997:15) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara negatif

antara skepticism dengan kepuasan klien. Hal ini berarti semakin tinggi

skepticism yang dimiliki auditor maka semakin rendah kepuasan klien.

2. Portfolio Jasa Audit dan Kepuasan Klien KAP

Ruyter dan Wetzel (1999) dalam penelitian Mukhlasin (2004:33)

menyebutkan bahwa salah satu faktor yang membuat klien untuk memilih

KAP adalah portfolio jasa audit yang disediakan oleh KAP yang akan

dipilih oleh klien. Van Der Walt et.al (1994) dalam Mukhlasin (2004:33)

mengatakan bahwa portfolio jasa audit berkembang dikarenakan

permintaan klien sehingga auditor harus menanggapi permintaan klien

secara responsive agar klien tidak berpaling pada jasa KAP lain. KAP

mengembangkan portfolio jasa audit untuk memperoleh keunggulan

kompetitif agar dapat bersaing dengan KAP lain dan jasa-jasa yang

diberikan dirancang untuk dapat membangun hubungan jangka panjang

dengan klien. Selain itu, Mangos et.al (1995) dalam Mukhlasin (2004:33)

juga berargumentasi bahwa banyaknya jasa yang ditawarkan merupakan

faktor yang penting yang dapat memberikan kepuasan klien terhadap KAP

yang dipilihnya. Semakin banyak jasa yang ditawarkan oleh KAP, maka

klien tidak perlu berpindah ke KAP lain atas jasa yang diinginkan.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

3. Reputasi KAP dan Kepuasan Klien KAP

Rahmat Febrianto (2009) mengatakan bahwa reputasi baik

didasarkan dengan dasar apa yang telah dilakukan oleh KAP tersebut di

masa lalu, reputasi juga didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh

KAP tersebut. Semakin besar sebuah KAP, semakin besar sumber daya

yang dimilikinya. Sumber daya yang lebih besar diekspektasi memiliki

hubungan dengan kualitas audit yang juga baik. De Angelo (1981) dalam

Mukhlasin (2004:34) mengatakan bahwa peningkatan kualitas audit akan

mempertinggi reputasi KAP, yang juga akan berpengaruh pada klien untuk

memilih KAP. Faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi

perusahaan dalam memilih KAP adalah reputasi KAP (Backrest’s Article,

2009). Penelitian Mukhlasin (2004:43) tentang reputasi KAP mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kepuasan klien, hal ini berarti KAP yang

mempunyai reputasi baik biasanya mempunyai jangka waktu kerja sama

yang cukup lama dengan kliennya karena klien merasa puas dan tidak

mempunyai keinginan untuk mengganti KAP itu dengan KAP lain.

4. Pergantian Auditor dan Kepuasan Klien KAP

Behn et.al (1997:16) menunjukkan terdapat pengaruh signifikan

antara pergantian auditor dengan kepuasan klien KAP. Begitupula

penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004:9-27) yang

membuktikan pergantian auditor dibentuk dari ketidakpuasan dengan

pelayanan KAP, ketidakpastian dengan pelayanan KAP, penurunan fee,

lengkapnya paket jasa yang ditawarkan KAP, dan nama baik KAP.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

5. Audit Fee dan Kepuasan Klien KAP

Menurut Abdul Halim (2001:89), ketidakpuasan klien terhadap KAP

salah satunya bisa dikarenakan oleh klien merasa fee Kantor Akuntan

Publik lama terlalu tinggi. Besarnya fee audit dapat ditentukan oleh

banyak faktor, namun demikian pada dasarnya ada empat faktor dominan

yang menentukan besarnya fee audit, yaitu karakteristik keuangan,

lingkungan, karakteristik operasi, dan kegiatan eksternal auditor, seperti

pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal auditor, dan lain-lain.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu

menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Gambar 2.1

Model Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Variabel Independen Variabel Dependen

Kepuasan Klien

KAP

4. Pergantian auditor

3. Reputasi KAP

2. Portfolio jasa audit

1. Atribut Kualitas Audit:

a. Client experience

b. Industry Expertise

c. Responsiveness

d. Technical Competence

e. Independence

f. Due Care

g. Quality Commitment

h. Executive Involvement

i. Field Work Conduct

j. Audit Committee

k. Ethical Standard

l. Skepticism

5. Audit Fee

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diuji

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1: Atribut kualitas audit berikut ini berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP, yaitu:

Ha1.a: Client experience berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.b: Industry expertise berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.c: Responsiveness berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.d: Technical competence berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP.

Ha1.e: Independence berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.f: Due care berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien

KAP.

Ha1.g: Quality commitment berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP.

Ha1.h: Executive involvement berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP.

Ha1.i: Field work conduct berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien KAP.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Ha1.j: Audit committee berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.k: Ethical standard berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha1.l: Skepticism berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien

KAP.

Ha2: Portfolio jasa audit berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha3: Reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien

KAP.

Ha4: Pergantian auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

klien KAP.

Ha5: Audit fee berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP.

Ha6: Atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian

auditor, audit fee, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien KAP.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan klien kantor akuntan publik (KAP). Jenis penelitian

ini adalah penelitian kausalitas yakni digunakan untuk menjelaskan pengaruh

variabel independen yaitu atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi

KAP, pergantian auditor, dan audit fee terhadap variabel dependen yaitu

kepuasan klien KAP.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode convenience sampling yaitu tipe pemilihan sampel dari

elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen yang dipilih

sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki

kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Nur

Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:130).

Berdasarkan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi

responden utama dalam penelitian ini adalah internal auditor, manajer, asisten

manajer, supervisor, staf bagian keuangan, pada perusahaan di DKI Jakarta

yang memakai jasa audit KAP. Alasan untuk menggunakan sampel responden

ini adalah dikarenakan pihak-pihak tersebut adalah pihak paling banyak

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

berinteraksi dengan auditor KAP dibandingkan dengan pegawai perusahaan

yang lainnya dan juga mereka merupakan pihak yang berkepentingan dengan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh jasa KAP.

C. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data

primer. Data sekunder digunakan untuk mencari bahan pustaka atau teori-teori

yang berhubungan dengan masalah penelitian melalui buku, jurnal, skripsi,

tesis, internet, dan lain-lain. Sedangkan data primer yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari sumber asli dengan cara mengirimkan

kuesioner secara langsung kepada responden yang dituju, melalui jasa pos,

dan juga melalui electronic mail.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi). Swekness dan kurtosis merupakan ukuran untuk

melihat apakah data terdistribusi secara normal atau tidak (Imam Ghozali,

2005:19).

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data atas data primer yang diperoleh dalam penelitian ini

dilakukan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu sebagai

berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas menurut Imam Ghozali (2005:45) digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut,

dan pengujian validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel, dan r hitung untuk tiap butir dapat dilihat pada

kolom corrected item-total correlation. Dasar dalam pengambilan

keputusan valid atau tidak valid adalah:

1) Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut valid.

2) Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Imam Ghozali (2005:42) adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan

menghasilkan cronbach’s alpha. Menurut Nunnally (1967) dalam

Imam Ghozali (2005:42) suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach’s alpha >0.60. Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

1) Jika nilai cronbach’s alpha >0.60 maka butir atau variabel

tersebut reliabel.

2) Jika nilai cronbach’s alpha <0.60 maka butir atau variabel

tersebut tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian

ini dilakukan dengan melakukan uji multikolonieritas dan uji

heteroskedastisitas dan uji normalitas, yaitu sebagai berikut:

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat

dari nilai tollerance dan lawannya dan nilai variance inflation factor

(VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai tollerance kurang dari 0.10 atau sama

dengan nilai variance inflation factor (VIF) lebih dari 10. Selain itu

untuk mendeteksi adanya multikolonieritas bisa dengan menganalisis

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel

independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas (Imam

Ghozali, 2005:91).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menurut Singgih Santoso (2000:208-210)

bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika

varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

heterokedasitas adalah menggunakan scatterplot, dengan dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka pada 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

c. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Singgih Santoso (2000:212-214)

dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan

uji normal probability plot, dengan dasar pengambilan keputusan

yaitu:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis) yaitu menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

(Nur Indriantoro, 2002:211). Skala pengukuran yang digunakan adalah

skala ordinal atau skala likert dan rumus regresi berganda yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Y = a + b1.aX1.a + b1.bX1.b + b1.cX1.c + b1.dX1.d + b1.eX1.e + b1.fX1.f + b1.gX1.g

+ b1.hX1.h + b1.iX1.i+ b1.jX1.j + b1.kX1.k + b1.lX1.l + b2X2+ b3X3 + b4X4 +

b5X5 + e

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Keterangan:

Y = Kepuasan klien KAP

a = Konstanta

b1.a-b5 = Koefisien Regresi

X1.a = Client experience

X1.b = Industry expertise

X1.c = Responsiveness

X1.d = Technical competence

X1.e = Independence

X1.f = Due care

X1.g = Quality commitment

X1.h = Executive involvement

X1.i = Field work conduct

X1.j = Audit committee

X1.k = Ethical standard

X1.l = Skepticism

X2 = Portfolio jasa audit

X3 = Reputasi KAP

X4 = Pergantian auditor

X5 = Audit fee

e = Error

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-veriabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:83).

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:84).

Dasar pengambilan kesimpulannya menurut Singgih Santoso

(2000:168) adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas >0.05, maka Ho diterima/ Ha ditolak, berarti

menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen

atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas <0.05, maka Ho ditolak/ Ha diterima, berarti

menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

c. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah varians dua populasi

sama ataukah berbeda (Singgih Santoso, 2000:87). Sedangkan menurut

Imam Ghozali (2005:84) uji statistik F menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat. Dasar pengambilan kesimpulannya menurut

Singgih Santoso (2000:120) adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas >0.05, maka Ho diterima/ Ha ditolak, berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas <0.05, maka Ho ditolak/ Ha diterima, berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan didefinisikan masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini beserta cara pengukurannya, yaitu:

1. Atribut Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan hasil audit yang diperoleh melalui

penggunaan seluruh kemampuan, kompetensi, kecermatan dan keahlian

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

auditor, sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tidak terjadi

penghilangan ataupun kesalahan penyajian yang material, maupun risiko

audit di dalamnya. Atribut kualitas audit terdiri dari client experience,

industry expertise, responsiveness, technical competence, independence,

due care, quality commitment, executive involvement, field work conduct,

audit committee, ethical standard, dan skepticism. Item-item pertanyaan

mengenai atribut kualitas audit menggunakan item pertanyaan dari

penelitian Behn et.al (1997) dengan menggunakan skala Likert yaitu (1)

sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

2. Portfolio Jasa Audit

Portfolio jasa audit merupakan tanggapan KAP atas permintaan klien

untuk adanya diversifikasi jasa audit yang ditawarkan. Item-item

pertanyaan mengenai portfolio jasa audit menggunakan item pertanyaan

yang dikembangkan dari penelitian Lamtiar Agnes Shanryda (2008)

dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

3. Reputasi KAP

Reputasi KAP merupakan citra atau nama baik KAP dimata klien

yang mungkin bisa memberikan kepuasan yang lebih kepada klien. Item-

item pertanyaan mengenai reputasi KAP menggunakan item pertanyaan

yang dikembangkan dari penelitian Lamtiar Agnes Shanryda (2008)

dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

4. Pergantian Auditor

Pergantian auditor merupakan keinginan berpindah dari auditor yang

satu ke auditor lain atau menggunakan jasa audit KAP yang satu ke KAP

yang lain. Item-item pertanyaan mengenai pergantian auditor

menggunakan item pertanyaan yang dikembangkan dari berbagai

referensi, diantaranya dari penelitian Andra Kresencia (2005) dan

Sukrisno Agoes (2004), dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat

tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

5. Audit Fee

Audit fee merupakan imbalan yang diterima oleh KAP atas

pemberian jasa audit yang telah dilakukan. Item-item pertanyaan

mengenai Audit fee menggunakan item pertanyaan yang dikembangkan

dari penelitian Jamaludin Iskak (1999).dengan menggunakan skala likert

dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

6. Kepuasan Klien KAP

Kepuasan klien KAP merupakan tingkat perasaan klien setelah

membandingkan antara harapan yang diinginkan dengan jasa yang

diperoleh atau diterima klien. Item-item pertanyaan mengenai kepuasan

klien KAP menggunakan item pertanyaan dari penelitian Behn et.al (1997)

dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat tidak puas, (2) tidak

puas, (3) netral, (4) puas, (5) sangat puas.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Sub variabel Indikator Pengukuran

1. Atribut

kualitas audit

Sumber:

Memakai item pertanyaan dari

penelitian Behn et.al

(1997).

a. Client

experience.

b. Industry

expertise.

c. Responsiveness.

d. Technical

competence.

e. Independence.

f. Due care.

g. Quality

commitment.

h. Executive

involvement.

i. Field work

conduct.

j. Audit

committee.

k. Ethical

standard.

l. Skepticism.

a. KAP dan tim audit

berpengalaman dalam

melakukan audit.

b. KAP memahami industri klien.

c. KAP responsif terhadap kebutuhan klien.

d. KAP mentaati standar umum.

e. KAP memiliki sikap independen.

f. KAP bersikap hati-hati

disetiap penugasan.

g. KAP memiliki

komitmen yang kuat

terhadap kualitas audit.

h. Keterlibatan pimpinan

KAP.

i. Melakukan pekerjaan

lapangan dengan tepat.

j. Keterlibatan komite

audit.

k. Standar etika yang

tinggi. l. Tim audit KAP

memiliki skeptical

attitude.

Pengukuran

construct

menggunakan

skala ordinal (skala likert).

2. Portfolio jasa audit

Sumber: Memakai item

pertanyaan dari penelitian

Lamtiar Agnes Shanryda

(2008).

a. Diversifikasi jasa yang disediakan KAP.

b. Portfolio berkembang karena permintaan dan

tuntutan klien. c. Jasa audit dapat

membangun hubungan jangka panjang.

d. Banyaknya jasa yang

ditawarkan membuat

klien tidak ingin

berpindah KAP.

e. Banyaknya jasa yang

ditawarkan, maka biaya

yang dikeluarkan besar.

Pengukuran construct

menggunakan skala ordinal

(skala likert).

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 3.1 (Lanjutan) Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Sub variabel Indikator Pengukuran

3. Reputasi kantor

akuntan publik

Sumber:

Memakai item pertanyaan yang

dikembangkan dari penelitian Lamtiar

Agnes Shanryda (2008).

a. Perusahaan memilih KAP

berdasarkan jasa yang

ditawarkan bukan

berdasarkan ukuran KAP nya.

b. KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional

memiliki reputasi yang baik.

c. Peningkatan kualitas audit.

d. Ukuran KAP.

e. KAP yang termasuk big

four.

Pengukuran

construct

menggunakan

skala ordinal (skala likert).

.

4. Pergantian auditor

Sumber:

Memakai item

pertanyaan yang

dikembangkan dari

berbagai referensi,

diantaranya dari

penelitian Andra

Kresencia (2005)

dan Sukrisno

Agoes (2004).

a. Keinginan berpindah dari

auditor yang satu ke

auditor lain.

b. Merger dari dua atau lebih

KAP.

c. Perbedaan pendapat antara

perusahaan klien KAP

dengan auditor.

d. Komunikasi tertulis antara

auditor pengganti dengan

auditor terdahulu.

e. Memperlihatkan audit

working paper.

Pengukuran

construct

menggunakan

skala ordinal

(skala likert).

5. Audit fee

Sumber:

Memakai item pertanyaan yang

dikembangkan dari penelitian

Jamaludin Iskak (1999).

a. Jumlah jam atau lamanya

waktu audit.

b. Besarnya audit fee. c. Jumlah staf yang terlibat

dalam proses audit. d. Ukuran perusahaan.

e. Ukuran KAP.

Pengukuran

construct

menggunakan skala ordinal

(skala likert).

6. Kepuasan klien Sumber:

Memakai item pertanyaan dari

penelitian Behn et.al (1997).

a. Kepuasan klien terhadap keseluruhan hasil audit

KAP. b. Kepuasan klien terhadap

hasil kerja dari tim audit.

Pengukuran construct

menggunakan skala ordinal

(skala likert).

Sumber: data diolah dari berbagai referensi

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada

perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa audit KAP. Penyebaran

kuesioner ini dilakukan dari awal bulan Februari 2009 sampai bulan April

2009. Rincian dari distribusi kuesioner disajikan dalam tabel 4.1 berikut

ini:

Tabel 4.1

Distribusi Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang dikirim 125 100%

Kuesioner yang tidak kembali 36 28.8%

Kuesioner yang kembali 89 71.2%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 7 5.6%

Kuesioner yang dapat diolah 82 65.6%

Tingkat pengembalian (response rate)

=89/125*100%

71.2%

Sumber: data primer yang diolah

Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah kuesioner yang telah dikirimkan

sebanyak 125 kuesioner, sedangkan jumlah kuesioner yang kembali

sebanyak 89 kuesioner atau 71.2% dari total kuesioner yang dikirim.

Setelah diseleksi terdapat 7 kuesioner yang tidak layak digunakan atau

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

5.6% dari total kuesioner yang dikirimkan, akibat pengisian kuesioner

yang kurang lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria yakni tidak memakai

jasa KAP. Jadi data kuesioner yang dapat digunakan yaitu hanya 82

kuesioner atau 65.6% dari total yang dikirimkan.

2. Karakteristik Responden

Penelitian ini terutama dilakukan terhadap internal auditor, manajer,

asisten manajer, supervisor, staf bagian keuangan, pada perusahaan yang

memakai jasa audit KAP dan berada di DKI Jakarta. Tabel 4.2

memperlihatkan karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Jenis kelamin Pria 37 45.1%

Wanita 45 54.9%

Pendidikan D3 15 18.3%

S1 62 75.6%

S2 5 6.1%

S3 0 0%

Jabatan Internal Auditor 5 6.1%

Manajer 33 40.2%

Asisten Manajer 3 3.7%

Supervisor 4 4.9%

Staf Keuangan 33 40.2%

Business Analyst 4 4.9%

Lama Bekerja Kurang dari 1 tahun 17 20.7%

1-2 tahun 18 22%

2-3 tahun 4 4.9%

Lebih dari 3 tahun 43 52.4%

Sumber: data primer yang diolah

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden wanita lebih

banyak daripada responden pria dengan tingkat persentase wanita 54.9%

dan pria 45.1%. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan S1

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sebanyak 62 orang atau 75.6%, kemudian D3 sebanyak 15 orang atau

18.3%, dan S2 sebanyak 5 orang atau 6.1%. Reponden penelitian ini lebih

banyak memiliki jabatan sebagai manajer dan staf keuangan dengan

jumlah masing-masing 33 orang atau 40.2%, internal auditor 5 orang atau

6.1%, dan supervisor dan business analyst masing-masing sebanyak 4

orang atau 4.9%, serta asisten manajer 3 orang atau 3.7%.

Pada tabel lama bekerja, responden yang bekerja lebih dari 3 tahun

mendominasi penelitian ini dengan jumlah 43 orang dengan tingkat

persentase 52.4%. Responden yang telah bekerja selama 1 sampai 2 tahun

sebanyak 18 orang atau 22%, yang telah bekerja selama kurang dari 1

tahun sebanyak 17 orang atau 20.7%, dan sisanya telah bekerja selama 2

sampai 3 tahun sebanyak 4 orang atau 4.9%.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian

auditor, audit fee, dan kepuasan klien KAP, dan hasil pengujian statistik

deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 pada halaman selanjutnya.

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Client Experience 82 2 5 4.21 0.603

Industry Expertise 82 2 5 4.17 0.717 Responsiveness 82 1 5 4.12 0.837

Technical

Competence 82 1 5 4.04 0.777

Independence 82 2 5 4.15 0.631 Due Care 82 3 5 4.13 0.583

Quality Commitment 82 3 5 4.26 0.584 Executive

Involvement 82 2 5 3.88 0.837

Field Work Conduct 82 2 5 3.94 0.673

Audit Commitee 82 2 5 4.09 0.689 Ethical Standard 82 2 5 4.26 0.584

Skepticism 82 2 5 3.94 0.726

Portfolio Jasa Audit 82 12 25 19.54 2.549

Reputasi KAP 82 13 25 19.27 2.615

Pergantian Auditor 82 5 23 17.88 3.408 Audit Fee 82 9 25 19.27 2.906

Kepuasan Klien 82 6 10 7.72 0.933

Valid N (listwise) 82

Sumber: data primer yang diolah

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa pada client experience minimum

jawaban responden sebesar 2 dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata

hitung sebesar 4.21 dengan standar deviasi sebesar 0.603. Pada industry

expertise minimum jawaban responden sebesar 2 dan maksimum sebesar

5, dengan rata-rata hitung sebesar 4.17 dengan standar deviasi sebesar

0.717. Pada responsiveness minimum jawaban responden sebesar 1 dan

maksimum sebesar 5, dengan rata-rata hitung sebesar 4.12 dengan standar

deviasi sebesar 0.837. Pada technical competence minimum jawaban

responden sebesar 1 dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata hitung

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sebesar 4.04 dengan standar deviasi sebesar 0.777. Pada independence

minimum jawaban responden sebesar 2 dan maksimum sebesar 5, dengan

rata-rata hitung sebesar 4.15 dengan standar deviasi sebesar 0.631. Pada

due care minimum jawaban responden sebesar 3 dan maksimum sebesar

5, dengan rata-rata hitung sebesar 4.13 dengan standar deviasi sebesar

0.583.

Pada quality commitment minimum jawaban responden sebesar 3

dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata hitung sebesar 4.26 dengan

standar deviasi sebesar 0.584. Pada executive involvement minimum

jawaban responden sebesar 2 dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata

hitung sebesar 3.88 dengan standar deviasi sebesar 0.837. Pada field

woork conduct minimum jawaban responden sebesar 2 dan maksimum

sebesar 5, dengan rata-rata hitung sebesar 3.94 dengan standar deviasi

sebesar 0.673. Pada audit committee minimum jawaban responden sebesar

2 dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata hitung sebesar 4.09 dengan

standar deviasi sebesar 0.689 Pada ethical standard minimum jawaban

responden sebesar 2 dan maksimum sebesar 5, dengan rata-rata hitung

sebesar 4.26 dengan standar deviasi sebesar 0.584. Pada skepticism

minimum jawaban responden sebesar 2 dan maksimum sebesar 5, dengan

rata-rata hitung sebesar 3.94 dengan standar deviasi sebesar 0.726.

Pada variabel portfolio jasa audit, minimum jawaban responden

sebesar 12 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata hitung sebesar

19.54 dengan standar deviasi sebesar 2.549. Variabel reputasi KAP,

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

memiliki minimum jawaban responden sebesar 13 dan maksimum sebesar

25, dengan rata-rata hitung sebesar 19.27 dengan standar deviasi sebesar

2.615. Variabel pergantian auditor, memiliki minimum jawaban responden

sebesar 5 dan maksimum sebesar 23, dengan rata-rata hitung sebesar

17.88 dan standar deviasi sebesar 3.408. Pada variabel audit fee, minimum

jawaban responden sebesar 9 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata

hitung sebesar 19.27 dengan standar deviasi sebesar 2.906 Sedangkan

variabel kepuasan klien KAP, memiliki minimum jawaban responden

sebesar 6 dan maksimum sebesar 10, dengan rata-rata hitung sebesar 7.72

dengan standar deviasi sebesar 0.933.

2. Hasil Uji Kualitas Data

Uji kualitas data atas data primer yang diperoleh dalam penelitian ini

dilakukan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu sebagai

berikut:

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) =n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel, dan r hitung untuk tiap butir dapat dilihat pada

kolom corrected item-total correlation. Dalam penelitian ini, jumlah

sampel yang digunakan adalah (n) = 82, dan besarnya df dapat

dihitung 82-2=80, dengan df=80 dan alpha 5%, didapat r tabel=

0.2172, dan hasil uji validitas menggunakan corrected item-total

correlation untuk setiap item pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.4.

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation

Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Client Experience 0.578 0.2172 Valid

Industry Expertise 0.670 0.2172 Valid

Responsiveness 0.615 0.2172 Valid

Technical Competence 0.725 0.2172 Valid

Independence 0.541 0.2172 Valid

Due Care 0.653 0.2172 Valid

Quality Commitment 0.607 0.2172 Valid

Executive Involvement 0.344 0.2172 Valid

Field Work Conduct 0.561 0.2172 Valid

Audit Committee 0.574 0.2172 Valid

Ethical Standard 0.530 0.2172 Valid

Skepticism 0.350 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 1 0.367 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 2 0.411 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 3 0.457 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 4 0.460 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 5 0.323 0.2172 Valid

Reputasi KAP 1 0.255 0.2172 Valid

Reputasi KAP 2 0.208 0.2172 Tidak Valid

Reputasi KAP 3 0.166 0.2172 Tidak Valid

Reputasi KAP 4 0.459 0.2172 Valid

Reputasi KAP 5 0.454 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 1 0.653 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 2 0.676 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 3 0.571 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 4 0.485 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 5 0.545 0.2172 Valid

Audit Fee 1 0.424 0.2172 Valid

Audit Fee 2 0.244 0.2172 Valid

Audit Fee 3 0.616 0.2172 Valid

Audit Fee 4 0.476 0.2172 Valid

Audit Fee 5 0.503 0.2172 Valid

Kepuasan Klien1 0.777 0.2172 Valid

Kepuasan Klien2 0.777 0.2172 Valid

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan hasil pengujian validitas terdapat 2 item pertanyaan

dalam variabel reputasi KAP yaitu RKAP2 dan RKAP3 yang tidak

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

valid, karena item pertanyan tersebut memiliki r hitung yang lebih

kecil dari r tabel, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan

dalam pengujian selanjutnya. Pengujian dilakukan kembali setelah

mengeluarkan variabel yang tidak valid RKAP2 dan RKAP3, dari

hasil pengujian kembali tersebut dinyatakan bahwa semua variabel

telah valid, hasil pengujian kembali dapat dilihat pada tabel 4.5

dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation

Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Client Experience 0.578 0.2172 Valid

Industry Expertise 0.670 0.2172 Valid

Responsiveness 0.615 0.2172 Valid

Technical Competence 0.725 0.2172 Valid

Independence 0.541 0.2172 Valid

Due Care 0.653 0.2172 Valid

Quality Commitment 0.607 0.2172 Valid

Executive Involvement 0.344 0.2172 Valid

Field Work Conduct 0.561 0.2172 Valid

Audit Committee 0.574 0.2172 Valid

Ethical Standard 0.530 0.2172 Valid

Skepticism 0.350 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 1 0.367 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 2 0.411 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 3 0.457 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 4 0.460 0.2172 Valid

Portfolio Jasa Audit 5 0.323 0.2172 Valid

Reputasi KAP 1 0.423 0.2172 Valid

Reputasi KAP 4 0.474 0.2172 Valid

Reputasi KAP 5 0.430 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 1 0.653 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 2 0.676 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 3 0.571 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 4 0.485 0.2172 Valid

Pergantian Auditor 5 0.545 0.2172 Valid

Audit Fee 1 0.424 0.2172 Valid

Audit Fee 2 0.244 0.2172 Valid

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 4.5 (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation

Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Audit Fee 3 0.616 0.2172 Valid

Audit Fee 4 0.476 0.2172 Valid

Audit Fee 5 0.503 0.2172 Valid

Kepuasan Klien1 0.777 0.2172 Valid

Kepuasan Klien2 0.777 0.2172 Valid

Sumber: data primer yang diolah

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik cronbach’s alpha.

Menurut Nunnally (1967) dalam Imam Ghozali (2005:42), suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hasil uji reliabilitias penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.6, dan terlihat bahwa semua variabel yang

diuji dinyatakan reliabel, karena semua variabel tersebut memiliki

nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Atribut Kualitas Audit 0.874 Reliabel

Portfolio Jasa Audit 0.655 Reliabel

Reputasi KAP 0.634 Reliabel

Pergantian Auditor 0.801 Reliabel

Audit fee 0.693 Reliabel

Kepuasan Klien KAP 0.874 Reliabel

Sumber: data primer yang diolah

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tollerance dan nilai

variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tollerance kurang

dari 0.10 atau sama dengan nilai variance inflation factor (VIF) lebih

dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi problem

multikolonieritas (Imam Ghozali, 2005:92). Pada tabel 4.7,

memperlihatkan hasil perhitungan nilai tollerance dari semua variabel

lebih dari 0.10 dan VIF yang dihasilkan juga dibawah 10, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi problem multikolonieritas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

Client Experience 0.431 2.322

Industry Expertise 0.481 2.079

Responsiveness 0.510 1.961

Technical Competence 0.351 2.851

Independence 0.557 1.795

Due Care 0.508 1.967

Quality Commitment 0.452 2.214

Executive Involvement 0.698 1.432

Field Work Conduct 0.557 1.795

1

Audit Commitee 0.603 1.659

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Tabel 4.7 (Lanjutan)

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

Ethical Standard 0.556 1.799

Skepticism 0.588 1.699

Portfolio Jasa Audit 0.484 2.068

Reputasi KAP 0.591 1.693

Pergantian Auditor 0.409 2.445

Audit Fee 0.513 1.950

a. Dependent Variable: Kepuasan Klien

Sumber: data primer yang diolah

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dasar analisis untuk uji heteroskedastisitas adalah jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih

Santoso, 2000:208-210). Hasil uji heteroskedastisitas dari grafik

scatterplot pada gambar 4.1 memperlihatkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak dan tidak ada pola yang jelas, serta tersebar

diatas dan dibawah angka pada 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak digunakan untuk memprediksi kepuasan klien

KAP berdasarkan masukan variabel independen, atribut kualitas audit,

portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor,dan audit fee.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

c. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan normal probability plot, dan

dasar pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

(Imam Ghozali, 2005:112). Dengan melihat tampilan grafik histogram

maupun grafik normal probability plot pada gambar 4.2 dan gambar

4.3 dapat disimpulkan bahwa sebaran data terdistribusi normal, karena

dari grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, tidak

menceng ke kiri atau ke kanan, dan dari grafik normal probability plot

terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal.

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Normal Probability Plot

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

4. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), hasil uji hipotesis

terdiri dari:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Pada tabel 4.8 menunjukkan angka adjusted R2 (adjusted R

square) adalah 0.282, hal ini berarti 28.2% variasi kepuasan klien

dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independen yaitu

atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian

auditor, dan audit fee, sedangkan sisanya sebesar 71.8 % dijelaskan

oleh sebab-sebab lain diluar model. Angka koefisisen korelasi (R2)

menujukkan angka dibawah 0.5 yang berarti korelasi antara variabel

independen dengan variabel dependen adalah lemah atau terbatas.

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 0.651a 0.424 0.282 0.791

a. Predictors: (Constant), Audit Fee, Client Experience, Field Work

Conduct, Executive Involvement, Reputasi KAP, Audit Commitee,

Skepticism, Ethical Standard, Independence, Portfolio Jasa Audit,

Due Care, Responsiveness, Industry Expertise, Quality Commitment,

Pergantian Auditor, Technical Competence

b. Dependent Variable: Kepuasan Klien

Sumber: data primer yang diolah

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

b. Hasil Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:84). Jika

nilai probabilitas kurang dari 0.05 maka Ha diterima, dan berarti

menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B

Std.

Error Beta t Sig.

(Constant) 3.303 1.140 2.898 .005

Client Experience .378 .222 .244 1.703 .093

Industry Expertise -.014 .177 -.011 -.078 .938

Responsiveness .425 .147 .381 2.893 .005

Technical Competence -.069 .191 -.057 -.361 .719

Independence -.076 .187 -.052 -.408 .684

Due Care -.347 .211 -.217 -1.642 .106

Quality Commitment .306 .224 .191 1.365 .177

Executive Involvement .102 .126 .092 .813 .419

Field Work Conduct .290 .175 .209 1.656 .102

Audit Committee -.139 .164 -.102 -.843 .402

Ethical Standard -.124 .202 -.077 -.614 .542

Skepticism -.033 .158 -.026 -.210 .834

Portfolio Jasa Audit -.044 .050 -.121 -.891 .376

Reputasi KAP -.038 .054 -.085 -.695 .489

Pergantian Auditor .098 .040 .359 2.437 .018

Audit Fee .055 .042 .173 1.314 .193

a. Dependent Variable: Kepuasan Klien KAP

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

HaHasil Uji Hipotesis 1: Atribut kualitas audit terhadap kepuasan

klien KAP

a. Client experience terhadap kepuasan klien KAP

Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.093 yang berada di atas 0,05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar 1.703, dan berarti Ha 1.a ditolak.

b. Industry expertise terhadap kepuasan klien KAP

Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.938 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

Sumber: data primer yang diolah

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sebesar -0.078 dan berarti Ha 1.b ditolak.

c. Responsiveness terhadap kepuasan klien KAP

Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.005 yang

berada di bawah 0.05 dan nilai t lebih dari 2 yaitu sebesar 2.893

dan berarti Ha 1.c diterima.

d. Technical competence terhadap kepuasan klien KAP

Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.719 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar -0.361 dan berarti Ha 1.d ditolak.

e. Independence terhadap kepuasan klien KAP

Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.684 yang

berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -

0.408 dan berarti Ha 1.e ditolak.

f. Due care terhadap kepuasan klien KAP

Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106 yang

berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -1.642

dan berarti Ha 1.f ditolak.

g. Quality commitment terhadap kepuasan klien KAP

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Quality commitment menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.177 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar 1.365 dan berarti Ha 1.g ditolak.

h. Executive involvement terhadap kepuasan klien KAP

Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.419 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar 0.813 dan berarti Ha 1.h ditolak.

i. Field work conduct terhadap kepuasan klien KAP

Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.102 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar 1.656 dan berarti Ha 1.i ditolak.

j. Audit committee terhadap kepuasan klien KAP

Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.402 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar -0.843 dan berarti Ha 1.j ditolak.

k. Ethical standard terhadap kepuasan klien KAP

Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi

0.542 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

sebesar -0.614 dan berarti Ha 1.k ditolak.

l. Skepticism terhadap kepuasan klien KAP

Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.834 yang

berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.210

dan berarti Ha 1.l ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 2: Portfolio jasa audit terhadap kepuasan klien

KAP

Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376 yang berada

jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.891 dan

berarti Ha2 ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 3: Reputasi KAP terhadap kepuasan klien

KAP

Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489 yang berada

jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.695 dan

berarti Ha3 ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 4: Pergantian auditor terhadap kepuasan klien

KAP

Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018 yang berada

dibawah 0.05 dan nilai t lebih dari 2 yaitu sebesar 2.437 dan berarti

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Ha4 diterima.

Hasil Uji Hipotesis 5: Audit Fee Terhadap Kepuasan Klien KAP

Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193 yang berada di atas

0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.314 dan berarti Ha5

ditolak.

c. Hasil Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Regression 29.914 16 1.870 2.991 0.001a

Residual 40.635 65 0.625

Total 70.549 81

a. Predictors: (Constant), Audit Fee, Client Experience, Field Work

Conduct, Executive Involvement, Reputasi KAP, Audit Commitee,

Skepticism, Ethical Standard, Independence, Portfolio Jasa Audit,

Due Care, Responsiveness, Industry Expertise, Quality Commitment,

Pergantian Auditor, Technical Competence

b. Dependent Variable: Kepuasan Klien

Sumber: data primer yang diolah

Hasil Uji Hipotesis 6

Dari hasil uji Anova dan F test, didapat F hitung sebesar 2.991 dan

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

nilai probabilitas 0.001, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05

maka dapat dikatakan bahwa atribut kualitas audit, portfolio jasa audit,

reputasi KAP, pergantian auditor, dan audit fee, secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien.

C. Pembahasan

Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil

penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal

ini berarti tingkat pengalaman yang terkait dengan pelaksanaan audit yang

dimiliki auditor tidak mempengaruhi kepuasan klien KAP.

Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.938. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil

penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti tingkat pengetahuan

pemahaman pihak yang terkait dengan pelaksanaan audit mengenai industri

perusahaan klien tidak mempengaruhi kepuasan klien KAP.

Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti

bahwa klien akan merasa puas apabila auditor KAP memiliki sikap responsif

atau tanggap terhadap kebutuhan perusahaan klien tanpa diminta terlebih

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

dahulu oleh klien, sehingga mempengaruhi keputusan klien dalam memilih

KAP dan memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.719. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun

tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti

bahwa KAP yang memiliki anggota tim audit yang kompeten dan taat pada

standar umum atau technical competence tidak memberikan kepuasan kepada

klien KAP.

Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.684. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa sikap independence yang dimiliki

KAP dan tim audit tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan

hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa auditor yang

melaksanakan pekerjaan dengan menunjukkan sikap terlalu teliti dan hati-hati,

bisa menyebabkan ketidakpuasan klien KAP. Tingkat due care yang tinggi

kemungkinan menyebabkan klien merasa tidak puas akibat karena ditanya

terus menerus, sehingga kinerja perusahaan yang diaudit terganggu.

Quality commitment menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42). Ini berarti bahwa auditor yang memiliki sikap

komitmen yang kuat terhadap kualitas audit tidak memberikan kepuasan

kepada klien KAP.

Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil

penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil

penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti bahwa keterlibatan pimpinan

tim audit tidak memberikan kepuasan kepada klien yang diaudit tersebut.

Kemungkinan klien (responden manajemen dan staf keuangan) tidak terlalu

mengetahui keterlibatan pimpinan tim audit karena biasanya mereka hanya

berhubungan langsung dengan auditor junior atau auditor senior.

Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil

penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Ini

berarti bahwa KAP yang melakukan audit pekerjaan lapangan secara tepat

(field work conduct) tidak dapat memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil

penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

Komunikasi yang dilakukan auditor KAP kepada komite audit mengenai

perbedaan pendapat yang terjadi dengan manajemen mengenai masalah

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

akuntansi, pengungkapan, dan audit, kemungkinan membuat klien KAP

(responden manajemen) merasa keterlibatan komite audit dapat mengancam

posisi mereka, sehingga bagi manajemen menciptakan ketidakpuasan terhadap

KAP.

Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42). Ini berarti bahwa tim audit yang memiliki atau taat pada

standar etika tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP. Situasi dilema

etika banyak dihadapi oleh para auditor dalam menjalankan jasa audit mereka,

sebagai contoh, klien yang mengancam akan mengganti auditor atau memakai

KAP lain bila hasil audit tidak sesuai dengan keinginan mereka atau kepuasan

mereka. Dengan demikian dalam prakteknya sering terjadi benturan antara

penerapan ethical standard dengan keinginan untuk memberikan kepuasan

kepada klien.

Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn

et.al (1997:16) dimana dalam penelitian Behn et.al skepticism berpengaruh

secara negatif terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa auditor yang

melaksanakan pekerjaan dengan menunjukkan sikap skepticism (curiga) yang

terlalu tinggi, bisa menyebabkan ketidakpuasan klien. Tingkat skepticism yang

tinggi kemungkinan menyebabkan kinerja perusahaan yang diaudit terganggu,

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

hal ini dikarenakan auditor melaksanakan proses audit dengan bertanya terus

menerus.

Secara keseluruhan dari keduabelas atribut kualitas audit yang diuji,

atribut yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien

hanya satu yaitu responsiveness dengan tingkat signifikasi 0.005. Hasil

penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, dimana pada

penelitian Behn et.al (1997:16) dari dua belas atribut kualitas audit yang diuji,

dihasilkan enam atribut kualitas audit yang berpengaruh pada kepuasan klien

yaitu client experience, industry expertise, responsivenss, field work conduct,

executive involvement, dan audit commitee. Begitupula dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42) bahwa terdapat sembilan atribut kualitas audit yang

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP yaitu

client experience, industry expertise, responsivenses, ethical standar, audit

commitee, due care, quality commitment, field work conduct, dan ethical

standar, sedangkan independence, executive involvement, dan skepticism tidak

memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien.

Perbedaan hasil atas atribut kualitas audit yang diperoleh dalam

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi karena adanya perbedaan

responden dan objek penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini

resapondennya adalah internal auditor, manajer, asisten manajer, supervisor,

dan staf bagian keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa

audit KAP, sedangkan penelitian Mukhlasin (2004:42) dilakukan terhadap

kontroler dan internal auditor pada perusahaan disepanjang Jendral Sudirman

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

dan Kuningan Jakarta, dan penelitian Behn et.al (1997:16) dilakukan pada

kontroler perusahaan di Amerika. The expectations gap will be difficult to

eliminate due to social conflict and the fact that the meaning of social

practices is always subject to challenges (Marianne Ojo, 2009). Dari hasil

penelitian ini, memperlihatkan telah terjadinya pergeseran harapan klien

mengenai atribut kualitas audit yang bisa mempengaruhi kepuasan klien,

dengan responden yang sebagian besar adalah manajer dan staf keuangan,

diperoleh hasil bahwa klien lebih mengharapkan auditor atau KAP bisa

bersikap responsif terhadap kebutuhan klien daripada atribut kualitas lainnya.

Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa

banyaknya jasa yang ditawarkan oleh KAP tidak menjamin bahwa KAP

tersebut akan dapat memberikan kepuasan kepada klien dalam jangka panjang,

tidak bisa mempengaruhi penilaian klien dalam memilih jasa, dan tidak bisa

menjamin bahwa klien tidak akan berpindah pada KAP lain. Hubungan klien

dengan auditor dimulai sejak awal kerjasama sampai penugasan audit selesai,

dan dari kerjasama awal inilah yang akan menjadi pertimbangan bagi klien

apakah auditor atau KAP bisa memenuhi harapan klien, yang selanjutnya

mempengaruhi kepuasan klien.

Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

bahwa reputasi yang dimiliki KAP, baik KAP itu termasuk KAP Big Four

atau berafiliasi dengan KAP Internasional, menurut klien tidak menjamin

bahwa KAP tersebut akan dapat memberikan kepuasan kepada klien, karena

klien cenderung memilih KAP sesuai dengan jasa yang ditawarkan dan dari

kualitas hasil audit yang diberikan KAP. Selain itu, KAP yang tidak termasuk

dalam Big Four akan tetap memiliki reputasi yang baik di mata klien, jika

hasil audit mereka berkualitas.

Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto

(2004:26). Pergantian auditor dibentuk dari kecenderungan keinginan klien

untuk berpindah KAP, adanya merger dari dua atau lebih KAP, perbedaan

pendapat antara perusahaan klien dengan auditor KAP, perlunya komunikasi

tertulis antara auditor pengganti dengan auditor pendahulu, dan kesedian

auditor terdahulu memperlihatkan audit working paper kepada auditor

pengganti jika diizinkan oleh klien. Secara keseluruhan indikator yang

membentuk pergantian auditor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan klien. Suatu tantangan bagi auditor KAP untuk

meningkatkan kepuasan klien agar bisa memiliki keunggulan kompetitif

dibandingkan dengan KAP lain, dan agar tidak terjadi pergantian auditor.

Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193. Hal ini berarti, kepuasan

klien KAP tidak dipengaruhi oleh besarnya audit fee yang ditetapkan oleh

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

KAP atas jasa yang diberikan. Audit fee yang ditetapkan mahal namun jika

tidak disertai kualitas audit yang tinggi dan bermutu, maka akan menimbulkan

ketidakpuasan klien terhadap jasa KAP, jadi memakai dasar besarnya audit fee

untuk mengukur kepuasan klien tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisa faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan klien Kantor Akuntan Publik (KAP). Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut kualitas audit,

portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor dan audit fee.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang, dengan jabatan

responden sebagai internal auditor, manajer, asisten manajer, supervisor, dan

staf bagian keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

audit KAP.

Pengujian ini memakai bantuan program SPSS 16, dari Dari hasil

pengujian dan analisis terhadap data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Atribut Kualitas audit yang terdiri dari:

a. Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.093. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin

(2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16).

b. Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.938. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin

(2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16).

c. Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.005. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil

penelitian Behn et.al (1997:16).

d. Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.719.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al

(1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin

(2004:42).

e. Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.684. Hasil

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16)

dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

f. Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak

konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

g. Quality commitment menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.177. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16),

namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

h. Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.419.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin

(2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al

(1997:16)

i. Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.102. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al

(1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

j. Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.402. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al

(1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

k. Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.542. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16),

namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

l. Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.834. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak

konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dimana dalam

penelitian Behn et.al skepticism berpengaruh secara negatif terhadap

kepuasan klien.

2. Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376. Hasil penelitian

ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

3. Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489. Hasil penelitian ini tidak

konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

4. Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto

(2004:26).

5. Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193 yang berada di atas 0.05

dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.314 dan Ini berarti bahwa

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

besarnya audit fee tidak bisa mempengaruhi kepuasan klien kepada KAP.

6. Hasil uji ANNOVA dan F test, didapat F hitung sebesar 2,991 dengan

probabilitas 0,001, maka dapat dikatakan bahwa atribut kualitas audit,

portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor, dan audit fee, secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien

KAP.

B. Implikasi

Impilikasi hasil penelitian ini bagi Kantor Akuntan Publik adalah berupa

informasi tambahan mengenai faktor -faktor apa saja yang bisa mempengaruhi

kepuasan kepada klien KAP. Implikasi pertama dari penelitian ini adalah klien

KAP akan merasa puas terhadap jasa pelayanaan KAP apabila KAP dan tim

audit dapat bersikap responsivenes terhadap kebutuhan klien, yaitu dengan

melakukan jasa profesional yang tanggap terhadap kebutuhan klien tanpa

diminta terlebih dahulu oleh klien. Implikasi kedua adalah adanya

kecenderungan klien atau keadaan yang mengkondisikan bahwa klien lebih

menyukai untuk melakukan pergantian auditor atau KAP jika terjadi merger

dari dua atau lebih KAP dan jika terjadi perbedaan pendapat antara

perusahaan klien dengan auditor KAP. Hal ini berarti klien akan merasa lebih

puas jika mengganti auditor lama ke auditor baru jika ada hal-hal yang tidak

mereka inginkan.

Agar bisa memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan KAP lain,

maka menjadi suatu tantangan bagi KAP untuk bisa meningkatkan kepuasan

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

klien dengan memberikan hasil audit yang berkualitas, berusaha memenuhi

kebutuhan klien tanpa diminta, sehingga klien akan loyal dan tidak memiliki

keinginan untuk melakukan pergantian auditor. Selain itu, banyaknya ragam

jasa yang ditawarkan oleh KAP, reputasi KAP, dan besaran audit fee yang

ditetapkan atas jasa audit tidak bisa menjamin kepuasan klien, namun

kepuasan atas kerjasama awal dalam proses auditlah yang kemungkinan

membuat klien setia terhadap KAP.

C. Keterbatasan

1. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai April 2009,

dimana pada bulan tersebut bertepatan dengan saat dimana perusahaan

sedang dalam proses audit atau proses penerbitan laporan audit atas

laporan keuangan perusahaan, sehingga beberapa responden ada yang

tidak bersedia berperan dalam pengisian kuesioner.

2. Jumlah responden dalam penelitian ini hanya mencakup perusahaan di

DKI Jakarta yang datanya mudah diperoleh peneliti, sehingga kemampuan

generalisasinya tidak terlalu besar.

3. Responden penelitian ini kebanyakan berasal dari kalangan pembuat

laporan keuangan seperti internal auditor, manajer, asisten manajer,

supervisor, dan staf bagian keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang

memakai jasa audit KAP, dan belum mencakup para pemegang saham dan

dewan direksi, serta komite audit, dimana mereka juga sebagai klien yang

memiliki werwenang yang tinggi dalam memutuskan atau memilih KAP.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

4. Kepuasan klien secara menyeluruh tidak hanya dipengaruhi oleh variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, namun masih terdapat faktor-faktor

lainnya. Selain itu, indikator untuk mengukur variabel kepuasan klien

tidak hanya diukur dari kepuasan klien terhadap keseluruhan hasil audit

dari KAP dan kepuasan tehadap hasil kerja dari Tim audit.

D. Saran

1. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya penelitian dilakukan pada waktu yang

diperkirakan para responden penelitian akan memiliki banyak waktu luang

untuk mengisi kuesioner, dan tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan

dengan waktu proses audit perusahaan, agar jumlah responden yang

dipakai dalam penelitian bisa lebih besar.

2. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya ruang lingkup penelitian lebih

diperluas ke kota lain selain Jakarta, atau keseluruh Indonesia, dan bisa

juga dilakukan pada Koperasi, Firma, atau bentuk usaha lain yang

memakai jasa audit, sehingga kemampuan generalisasinya bisa lebih besar.

3. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya respondennya juga mencakup

pemegang saham, dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit,

karena mereka juga biasanya berkepentingan dengan laporan yang diaudit,

serta komite audit biasanya orang yang mengusulkan atau memilih akan

KAP yang akan dipakai.

4. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya menambahkan variabel lain yang

kemungkinan bisa mempengaruhi kepuasan klien, seperti audit risk, type

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

of audit opinion, dan lain sebagainya. Selain itu, indikator untuk mengukur

variabel kepuasan klien sebaiknya ditambahkan dan tidak hanya diukur

dengan kepuasan klien terhadap keseluruhan hasil audit dari KAP dan

kepuasan terhadap hasil kerja dari Tim audit.

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”,

Edisi Ketiga, Jilid 1, Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

Jakarta, 2004.

Ali, Masyhud. “Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”, PT.Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2006.

Ariani, Porothea Wahyu. “Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif”,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

Backrest’s Article. ”Memilih Kantor Akuntan Publik”, artikel 21 April 2009, artikel diakses tanggal 29 Juni 2009 dari http://backrest.wordpress.com/

2009/04/21/memilih-kantor-akuntan-publik/

Behn, Bruce K, Joseph V.Carcello, Dana R.Hermanson, dan Roger H.Hermanson. “The Determinants of Audit Client Satisfaction Amongs Clients of Big 6

Firms”, Accounting Horizons, Vol.11 No.1 (March), 1997.

Belkaoui, Ahmed Riahi. “Accounting Theory (Teori Akuntansi)”, Buku 1, Edisi 5,

Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Birt, Jacqueline, Keryn Chalmers, Diana Beal, Albie Brooks, Suzanne Byrne,

Judy Oliver. “Accounting Business Reporting for Decision Making”, Second

Edition, John Wiley & Sons Australia, Ltd, Mc Dougall Street, 2008.

Boynton, William C dan Raymond N Johnson. “Modern Auditing Assurance

Services and The Integrity of Financial Reporting”, Eight edition, John

Wiley & Sons, Inc, 2005.

Buttle, Francis. “Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan

Pelanggan) Concepts and Tools”, Bayumedia Pubishing, 2007.

Drever, Margaret, Particia Stantan, Susan Mc Gowan. “Contemporary Issues in

Accounting”, John Wiley & Sons Australia, Ltd, Mc.Dougall Street Milton,

2007.

Effendi, Muharief. ”The Power of Good Corporate Governance-Teori dan

Implementasi”, Cetakan kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Elder, Randal J, Mark S Beasley, Alvin A Arens. ”Auditing and Assurance

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Services an Integrated Approach”, Twelfh Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2008.

Febrianto, Rahmat. “Isu Metodologis Riset Pergantian (Wajib) Kantor Akuntan

Publik dan Auditor dan Kualitas Audit”, artikel Sleman, Sabtu, 23 Mei 2009,

artikel diakses tanggal 29Juni2009 dari http:///idderiset.blogspot.com

/2009/05/isu-metodologis-riset-pergantian-wajib.html

Febrianto, Rahmat. “Proksi Kualitas Auditor”, artikel Sleman, Selasa, 31 Maret 2009,

artikel diakses tanggal 29Juni 2009 dari http:///idderiset.blogspot.com/2009/03/

proksi-kualitas-auditor.html

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Gondodiyoto, Sanyoto. “Audit Sistem Informasi Lanjutan, Standar Panduan dan

Prosedur Audit Sisitem Informasi dari ISACA”, Mitra Wancana Media,

Indonesia, 2007.

Gospersz, Vincent. “ISO 9001:2000 dan Continual Quality Improvement”,

PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

Halim, Abdul. “Auditing”, Buku 1, Edisi Kedua Revisi, Yogyakarta, UPP AMP

YKPN, 2001.

Hall, James A dan Tommie Singleton. “Information Technology Auditing and

Assurance - Audit Teknologi Informasi dan Assurance”, Buku 1, Edisi

kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul. ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Harahap, Sofyan Safri. “Teori Akuntansi”, Edisi Revisi, PT.Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2007.

Henderson, Scott, Graham Peirson, Kathy Herbohn. “Issues in Financial

Acccounting”, 13Th

Edition, Pearson Education, Australia, 2008.

Holmes, Athur W dan David C Burns. “Auditing Norma dan Prosedur”, Edisi Kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1996.

Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik + Suplemen

Interpretasi 2002-2005”, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.”Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Ishak, Muhammad. “Analisis Faktor-Faktor Penentu Kualitas Audit Menurut

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Persepsi Klien”, Tesis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2000.

Iskak, Jamaludin. “Pengaruh Besarnya Perusahaan dan Lamanya Waktu Audit

serta Besarnya KAP terhadap Audit Fee”, Publikasi Universitas

Tarumanegara, Vol.2, Thn II, Jakarta, 1999.

Jogiyanto. “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman”, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2004.

Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran2”, Edisi 12, Jilid 1, Indeks, Indonesia,

2008.

Kresencia, Andra. “Persepsi Perusahaan Terhadap Faktor-Faktor yang

Melatarbelakangi Penugasan Audit”, Skripsi, Universitas Trisakti FE,

2005.

Louwers, Timothy J, Robert J Ramsay, David H Sinason, Jerry R Strawser. “Auditing and Assurance Services”, Mc.Graw-Hill Irwin, NewYork, 2005.

Madura, Jeff. “Introduction to Business-Pengantar Bisnis”, Edisi 4, Buku 2,

Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Mukhlasin. “Pengaruh Atribut Kualitas Audit, Portfolio Jasa Audit, dan Reputasi

Kantor Akuntan Publik Terhadap Kepuasan Klien”, Balance, 1 (Maret), 27-

45, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2004.

Nancy A.Bagranoff, Mark G.Simkin, Carolyn Strand Norman, “Core Concepts of

Accounting Information Systems”, Tenth Edition, John Wiley&Sons, Ltd,

United States of America, 2008.

Nasution. “Manajemen Jasa Terpadu”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004.

Nurkholis dan Retno Rushanty Wasistyorini. ”Atribut Kualitas Audit: Persepsi

Auditor, Manajer akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan”, Ekonomi

Bisnis Th.8, No.3, Desember, 2003.

Ojo, Marianne. “Eliminating the Audit Expectations Gap: Reality or Myth?” Center for European Law and Politics, May 19, 2009, diakses tanggal 29

Juni 2009 dari http://ssrn.com/so23/cf-ev/AbsByAuth.cfm?per_id=1257850

Purwanto, Marini dan Simon Haryanto. “Pengaruh Kualitas Audit, Pergantian

Auditor Terhadap Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik di

Indonesia:Studi Empiris pada Perusahaan Tbk di Indonesia”, Majalah

Ekonomi, Tahun XIV, No.1, April, 2004.

Rangkuti, Freddy. “Measuring Customer Satisfaction”, PT.Gramedia Pustaka

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10251/1/Zakiyah-FEIS.pdf · Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh kantor

Utama, Jakarta, 2006.

Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT.Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2000.

Shanryda, Lamtiar Agnes. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pemilihan KAP dihubungkan dengan Siklus Hidup Perusahaan”, Skripsi,

Universitas Trisakti FE, 2008.

Simamora, Henry. “Manajemen Pemasaran Internasional”, Jilid II, Edisi2, Cet1,

Penerbit Rineka Cipta, 2007.

Suhadi, Agus. ”Pengaruh Komite Audit, Reputasi Auditor, dan Pengungkapan

Terhadap Earnings Management”, Skripsi, Universitas Islam Negeri,

Jakarta 2007.

Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa”, Bayumedia Publishing, Malang, Jawa timur, 2007.

Trisnawati, Rina. “Masalah Independensi Penampilan (Tinjauan Terhadap Studi

Empiris), Benefit, Jurnal Manajemen dan Bisnis, 1999.

Tunggal, Amin Widjaja, “Audit Laporan Keuangan Setelah Sarbanes-Oxley”,

Harvarindo, Indonesia, 2008.

Tunggal, Amin Widjaja.“Tata Kelola Perusahaan Teori dan Kasus”, Harvarindo,

Indonesia, 2008.

Umar, Muhammad Aria. “Pengaruh Atribut Kualitas Audit dan Reputasi KAP

Terhadap Kepuasan Klien”, Skripsi, Universitas Trisakti Fakultas Ekonomi,

Jakarta, 2007.

Whittington, O.Ray dan Kurt Pany. “Principles of Auditing and other Assurance

Services”, Fourteenth edition, Mc.Graw-Hill Irwin, NewYork, 2004.