13
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 70 ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE JALUR KRITIS 1 Andrew Ghea Mahardika , 2 Ayu Budi Utami 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Jl. Soekarno Hatta No.597 Bandung Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854 ABSTRAK Pembangunan Gedung Kantor 2 lantai ini dibuat karena Wilayah Tegalega belum mempunyai Gedung Kantor sendiri, namun pada saat pekerjaan dimulai, terjadi keterlambatan serah terima lahan yang menyebabkan pekerjaan terlambat dimulai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui durasi pekerjaan dengan menggunakan Metode Jalur Kritis, untuk menganalisa strategi waktu dari percepatan durasi yang diperoleh dari Metode Jalur Kritis, dan untuk menganalisa perkiraan biaya normal dan crash dari upah tenaga kerja dan perkiraan jumlah anggaran biaya akibat percepatan waktu pelaksanaan. Dengan melakukan observasi langsung, interview beberapa team proyek yang terlibat, didapatkan data-data yang penulis gunakan sebagai dasar melakukan analisa dan perhitungan. Berdasarkan data yang didapatkan dan dilakukan analisis dengan menggunakan Metode Jalur Kritis. Hasil durasi normal pekerjaan dengan Metode Jalur Kritis adalah 119 hari kerja, dengan percepatan durasi yang dilakukan dengan Metode Jalur Kritis diperoleh durasi yaitu 104 hari kerja. Maka, dengan menggunakan analisa tenaga kerja, jumlah biaya normal upah tenaga kerja sebesar Rp.30.901.500,00 dan jumlah biaya crash upah tenaga kerja sebesar Rp.26.037.000,00. Sehingga, menghemat biaya upah tenaga kerja sebesar Rp.4.864.500,00. Dengan demikian, jumlah anggaran biaya normal sebesar Rp.1.337.999.697,00 dan jumlah anggaran biaya crash sebesar Rp. 1.333.135.197,00. Kata Kunci: Metode Jalur Kritis, Percepatan Durasi, Analisis Biaya. ABSTRACT The construction of this 2 storey office building are implemented because the region of Tegalega does not yet have its own office building. However by the time construction started, there was a delayed land handover that caused a delay upon the whole project. The purpose of this research is to know the duration of construction work using critical path method, and to analyze what kind of time acceleration strategy that can be implemented using said method, then to analyze normal and crash cost estimation from manpower salary and to estimate total cost consequences form the project time acceleration. With the use of direct observations, interviews with some team that are involved with the projects, writer were able to acquire data that can be used as a base for the analysis and calculation. Based on the obtained data and the analysis with the critical path method, the construction work duration normal are 119 days, the construction work accelerated duration obtained with critical path method are 104 days. Then, with manpower salary analysis, the total of normal cost manpower salary amount is Rp.30.901.500,00 and the total of crash manpower cost are Rp.26.037.000,00. So there are cost saving of Rp.4.864.500,00. With a total of normal budget amount of Rp.1.337.999.697,00 and a total budget crash cost of Rp.1.333.135.197,00. Keywords: Critical Path Method, Accelerated Duration, Cost Analysis. 1. PENDAHULUAN Pembangunan gedung kantor 2 lantai ini dibuat karena Wilayah Tegalega belum mempunyai gedung kantor sendiri. Sehingga dibutuhkan ruang kerja yang memadai. Setiap penelitian selalu diawali dengan permasalahan, permasalahan inilah yang harus kita telaah apa penyebab terjadinya permasalahan dan solusi untuk menyelesaikannya. Baik sifatnya untuk

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 70

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEKPEMBANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE JALUR KRITIS

1 Andrew Ghea Mahardika , 2 Ayu Budi Utami1,2 Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala

Jl. Soekarno Hatta No.597 BandungTelp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854

ABSTRAKPembangunan Gedung Kantor 2 lantai ini dibuat karena Wilayah Tegalega belum mempunyaiGedung Kantor sendiri, namun pada saat pekerjaan dimulai, terjadi keterlambatan serah terimalahan yang menyebabkan pekerjaan terlambat dimulai. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui durasi pekerjaan dengan menggunakan Metode Jalur Kritis, untuk menganalisastrategi waktu dari percepatan durasi yang diperoleh dari Metode Jalur Kritis, dan untukmenganalisa perkiraan biaya normal dan crash dari upah tenaga kerja dan perkiraan jumlahanggaran biaya akibat percepatan waktu pelaksanaan. Dengan melakukan observasi langsung,interview beberapa team proyek yang terlibat, didapatkan data-data yang penulis gunakansebagai dasar melakukan analisa dan perhitungan. Berdasarkan data yang didapatkan dandilakukan analisis dengan menggunakan Metode Jalur Kritis. Hasil durasi normal pekerjaandengan Metode Jalur Kritis adalah 119 hari kerja, dengan percepatan durasi yang dilakukandengan Metode Jalur Kritis diperoleh durasi yaitu 104 hari kerja. Maka, dengan menggunakananalisa tenaga kerja, jumlah biaya normal upah tenaga kerja sebesar Rp.30.901.500,00 danjumlah biaya crash upah tenaga kerja sebesar Rp.26.037.000,00. Sehingga, menghemat biayaupah tenaga kerja sebesar Rp.4.864.500,00. Dengan demikian, jumlah anggaran biaya normalsebesar Rp.1.337.999.697,00 dan jumlah anggaran biaya crash sebesar Rp. 1.333.135.197,00.Kata Kunci: Metode Jalur Kritis, Percepatan Durasi, Analisis Biaya.

ABSTRACTThe construction of this 2 storey office building are implemented because the region ofTegalega does not yet have its own office building. However by the time construction started,there was a delayed land handover that caused a delay upon the whole project. The purpose ofthis research is to know the duration of construction work using critical path method, and toanalyze what kind of time acceleration strategy that can be implemented using said method,then to analyze normal and crash cost estimation from manpower salary and to estimate totalcost consequences form the project time acceleration. With the use of direct observations,interviews with some team that are involved with the projects, writer were able to acquire datathat can be used as a base for the analysis and calculation. Based on the obtained data and theanalysis with the critical path method, the construction work duration normal are 119 days, theconstruction work accelerated duration obtained with critical path method are 104 days. Then,with manpower salary analysis, the total of normal cost manpower salary amount isRp.30.901.500,00 and the total of crash manpower cost are Rp.26.037.000,00. So there are costsaving of Rp.4.864.500,00. With a total of normal budget amount of Rp.1.337.999.697,00 and atotal budget crash cost of Rp.1.333.135.197,00.Keywords: Critical Path Method, Accelerated Duration, Cost Analysis.

1. PENDAHULUANPembangunan gedung kantor 2 lantai

ini dibuat karena Wilayah Tegalega belummempunyai gedung kantor sendiri.Sehingga dibutuhkan ruang kerja yangmemadai.

Setiap penelitian selalu diawali denganpermasalahan, permasalahan inilah yangharus kita telaah apa penyebab terjadinyapermasalahan dan solusi untukmenyelesaikannya. Baik sifatnya untuk

Page 2: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 71

permasalahan baru atau bersifatperbaikan atau penyempurnaan darikebijakan yang telah ada.Pada kenyataannya, masalah yang

dihadapi proyek pembangunan gedungKantor Wilayah Tegalega adalahketerlambatan serah terima lahan dariPuskesmas ke Kantor WilayahTegalega yang menyebabkan pekerjaanterlambat dimulai, yang seharusnyadikerjakan pada tanggal 08-08-2016sesuai SPK (Surat Perintah Kerja). Tetapikarena keterlambatan serah terima lahan,proyek dimulai pada tanggal 22-08-2016.Perencanaan awal proyek

pembangunan selama 119 hari kerja.Tetapi pada saat pelaksanaan terjadiketerlambatan selama 14 hari kerjasehingga, dilaksanakan 105 hari kerja.Untuk mengejar target waktu yang sesuaidengan kontrak 006/GD- KRW/PPK-DISTARCIP/2016, yang menyatakanbahwa akhir pelaksanaan pada tanggal05-12-2016 maka, penulis menerapkanCPM (Critical Path Method) agarperencanaan sesuai dengan pelaksanaanyaitu efisiensi dan efektifitas kerja, jugamenghasilkan biaya proyek yangkompetitif dan kemungkinan dapatmeminimalisir waktu yang dapatmenyebabkan keterlambatan proyek.

Berdasarkan uraian di atas, makarumusan masalah yang akan ditelitiadalah sebagai berikut:a. Berapa durasi pekerjaan yang di

analisa dengan menggunakanMetode Jalur Kritis?

b. Berdasarkan Jalur Kritis, berapadurasi percepatan waktu yangmungkin dilakukan dari proyekpembangunan Gedung Kantor

WilayahTegalega?

c. Jika percepatan durasiproyek menggunakan analisa tenagakerja berapa jumlah biaya normaldan crash dari upah tenaga kerja?

Dan berapa jumlahanggaran biayadari percepatan durasi proyekpembangunan Gedung KantorWilayah Tegalega?

Adapun Tujuan dari penelitianini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui durasi

pekerjaan dengan Metode JalurKritis.

2. Untuk menganalisa strategi waktudari percepatan durasi yangdiperoleh dariMetode JalurKritis.

3. Untuk menganalisa perkiraanbiaya normal dan crash dari upahtenaga kerjadan perkiraan jumlah anggaranbiayaakibat percepatan waktupelaksanaan.

2. METODE PENELITIAN

Obyek dalam penelitian ini yaitumengidentiikasi waktu optimal yangdiharapkan, aktifitas yang termasukdalam jalur kritis. Aktifitas yang dapatditunda dan biaya yang optimal dankompetitif dari Proyek PembangunanKantor Wilayah Tegalega.

Prosedur pengumpulan data yangdigunakan adalah sebagai berikut:

1. Data urutan prosespembangunan Gedung KantorWlilayah Tegalega.

2. Data waktu penyelesaiantiap kegiatan pembangunanGedung Kantor WlilayahTegalega.

Jenis data yang digunakan adalahsebagai berikut :a. Data Rencana AnggaranBiaya (RAB).b. Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

Analisis data dilakukan denganmenggambar jaringan kerja dengan

Page 3: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 72

Tabel 4.1 Waktu yang diperlukan Perkegiatan

No Uraian Pekerjaan KegiatanDurasi(Hari)

1 Pekerjaan Persiapan A 7

2 Pekerjaan Pematangan Lahan B 21

3 Pekerjaan Tanah C 14

4 Pekerjaan Struktur Lantai Dasar D 21

5 Pekerjaan Struktur Lantai Atas E 21

6 Pekerjaan Atap F 7

7 Pekerjaan Dinding/Plesteran G 28

8 Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendela H 21

9 Pekerjaan Plafond I 20

10 Pekerjaan Lantai J 21

11 Pekerjaan Pengecatan K 14

12 Pekerjaan Sanitasi L 7

13 Pekerjaan Plumbing M 21

14 Pekerjaan Elektrikal N 21

15 Pekerjaan Jalan Lingkungan Gedung O 14

16 Pekerjaan Jalan Lansekap P 14

17 Pekerjaan Pagar Samping & Belakang Q 14

18 Pekerjaan Pagar Depan R 14

Sumber : Pemerintah Kota Bandung, 2015

Tabel 4.2 Rincian Anggaran Pelaksanaan Perkegiatan

No Uraian Pekerjaan Anggaran BiayaDurasi

(Hari)

1 Pekerjaan Persiapan 29,135,500.00 7

2 Pekerjaan Pematangan Lahan 156,303,981.00 21

3 Pekerjaan Tanah 3,467,620.00 14

4Pekerjaan Struktur LantaiDasar

107,814,154.00 21

5Pekerjaan Struktur LantaiAtas

293,555,688.00 21

6 Pekerjaan Atap 58,415,768.00 7

7 Pekerjaan Dinding/Plesteran 144,233,733.00 28

8Pekerjaan Kusen, Pintu &Jendela

80,695,692.00 21

9 Pekerjaan Plaond 51,331,228.00 20

10 Pekerjaan Lantai 56,907,053.00 21

11 Pekerjaan Pengecatan 31,252,390.00 14

12 Pekerjaan Sanitasi 13,027,905.00 7

13 Pekerjaan Plumbing 32,946,992.00 21

14 Pekerjaan Elektrikal 96,868,596.00 21

15Pekerjaan Jalan LingkunganGedung

58,073,605.00 14

16 Pekerjaan Jalan Lansekap 6,931,250.00 14

17Pekerjaan Pagar Samping &Belakang 57,776,704.00 14

18 Pekerjaan Pagar Depan 59,261,831.00 14

1,337,999,697.00

Sumber : Pemerintah Kota Bandung, 2016

CPM (Critical Path Method) yang terdiridari:

1. Menghitung waktu totalpenyelesaian proyekpembangunan gedung kantorwlilayah tegalega.

2. Menentukan jalur kritis.3. Melakukan percepatan beberapa

kegiatan untuk mencapai targetyang dijadwalkan

4. Menambahkan tenaga kerja agardapat diketahui apakah biayakeseluruhan akan lebih murahatau lebih mahal.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkiraan waktu setiap kegiatanadalah jangka waktu yang dibutuhkanuntuk menyelesaikan setiap pekerjaan inimenggunakan jaringan kerja CPM(Critical Path Method).Untuk proyekgedung ini Dinas Tata Ruang dan CiptaKarya menetapkan besar waktu yangdiperlukan sebagaimana dapat dilihatpada Tabel 4.1

Untuk pembangunan gedung seluas250 m2 Dinas Tata Ruang dan CiptaKarya menentukan biaya dengan BillOf Quantity (BOQ) seperti RincianAnggaran Pelaksanaan Perkegiatandapat dilihat pada Tabel 4.2

Berikut ini logika ketergantungan dariProyek Pembangunan Gedung WilayahTegalega dapat dilihat Tabel 4.3 danGambar 4.1

Page 4: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 73

Tabel 4.6 Perhitungan Maju dan Mundur

Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir Float

Keterangani j Nama (D) Mulai

(EST)Selesai(EFT)

Mulai(LST)

Selesai(LFT)

FloatTotal(TF)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1 2 A 7 0 7 0 7 0 Jalur Kritis2 3 B 21 7 28 7 28 0 Jalur Kritis2 5 C 14 7 21 7 63 42 Tidak Kritis3 6 D 21 28 49 28 49 0 Jalur Kritis6 8 E 21 49 70 49 70 0 Jalur Kritis8 9 F 7 70 77 70 77 0 Jalur Kritis3 9 G 28 28 77 28 77 21 Tidak Kritis3 4 H 21 28 49 28 77 28 Tidak Kritis9 11 I 20 77 97 77 98 1 Tidak Kritis11 12 Dummy 0 97 98 98 98 1 Tidak Kritis4 12 J 21 49 98 77 98 28 Tidak Kritis12 15 K 14 98 112 98 112 0 Jalur Kritis15 16 L 7 112 119 112 119 0 Jalur Kritis5 13 M 21 21 42 63 112 70 Tidak Kritis13 15 Dummy 0 42 112 112 112 70 Tidak Kritis9 12 N 21 77 98 77 98 0 Jalur Kritis5 7 O 14 21 35 63 77 42 Tidak Kritis14 16 P 14 63 119 105 119 42 Tidak Kritis7 10 Q 14 35 49 77 91 42 Tidak Kritis10 14 R 14 49 63 91 105 42 Tidak Kritis

Sumber : Hasil Olah Data, 2017

Gambar 4.1 Logika KetergantunganPembangunan Gedung

Waktu selesai paling awal suatukegiatan adalah sama dengan waktumulai paling awal, ditambah kurun waktukegiatan yang bersangkutan. Rumushitungan maju EF= ES + D atau EF (i-j) = ES (i-j) + D(i-j). Hasil durasi pekerjaan denganPerhitunganMaju adalah 119 hari kerja. Rumushitunganmundur Waktu mulai paling akhir suatukegiatan adalah sama dengan waktuselesaipaling akhir dikurangi kurunwaktu

berlangsungnya kegiatan yangbersangkutan atau LS = LF – D(Soeharto, I., 1999). Jaringan Kerjadengan perhitungan maju dan munduruntuk proyek Pembangunan GedungKantor Wilayah Tegalega Dapat dilihatTabel4.6 dan Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Jaringan Kerja Perhitungan Majudan Mundur

Mempercepat Durasi

Dari perencanaan kegiatansampai perkiraan waktu yangdibahas, diketahui bahwa hasilpenjadwalan melebihi target yangdigariskan manajemen, sehingga perlu

Tabel 4.3 Logika Ketergantungan Pembangunan Gedung

Kegiatan Kegiatan Yang Mengikuti Durasi (Hari)

A B,C 7B D,G,H 21C M,O 14D E 21E F 21F I,N 7G I,N 28H J 21I K 20J K 21K L 14L - 7

M L 21N K 21O Q 14P - 14Q R 14R P 14

Sumber : Hasil Olah Data, 2017

Page 5: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 74

Tabel 4.9 Analisa Harga Satuan Direction Keet

Uraian SatuanKoefisien

Harga Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pembuatan 1 m2 kantor sementara lantai plesteran

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 2.00 61,500.00 123,000.002 Tukang Kayu OH 2.00 73,500.00 147,000.003 Tukang Batu OH 1.00 73,500.00 73,500.004 Kepala Tukang OH 0.30 83,000.00 24,900.005 Mandor OH 0.05 80,000.00 4,000.00

372,400.00Sumber: Badan Standardisasi Nasional, 2013

dilakukan percepatan dibeberapakegiatan. Berdasarkan jalur kritis hasildari perhitungan, maka ditetapkan untukmelakukan percepatan dibeberapakegiatan antara lain kegiatan (A-B- D-E-F-N-K-L) yang meliputi pekerjaanpersiapan, pekerjaan pematangan lahan,pekerjaan struktur lantai dasar,pekerjaan struktur lantai atas, pekerjaanatap, pekerjaan elektrikal, pekerjaanpengecatan dan pekerjaan sanitasi.Karena durasi waktu yang dipercepat14 hari dengan demikian metodepercepatan dipilih menggunakanpenambahan tenaga kerja sehinggabeberapa kegiatan yang dipercepatantara lain kegiatan (A-B-K) yangmeliputi pekerjaan persiapan, pekerjaanpematangan lahan dan pekerjaanpengecatan.

Kegiatan A (PekerjaanPersiapan)

Dalam pekerjaan persiapan adabeberapa sub pekerjaan yang akandilaksanakan diantaranya adalahsebagai berikut:a. Pengukuran situasi kembali.b. Bongkaran dinding pembatas existing.c. Pembersihan lapangan & perataan.d.Pengukuran & papan bowplankgedung.e. Pengukuran & papan bowplank DPT.f. Tes CBR tanah.g. Pengadaan air dan listrik kerja. h.Direction keeth. Papan nama proyekj. Administrasi, Dokumentasi & Asbuilt drawing.

Tidak semua sub pekerjaan persiapandi analisa, karena di dalam itempekerjaan persiapan ada jalur kritis yangbisa dipercepat yaitu item pekerjaandirection keet. Direction keet adalahkantor sementara/gudang untukmenyimpan bahan-bahan dan alat

bangunan. Dalam Tabel 4.9 terdapatanalisa harga satuan direction keet,seperti koefisien upah yang didapat darihasil produktifitas. Produktifitas adalahjumlah tenaga untuk menyelesaikansuatu pekerjaan. Sebagai contoh:pekerja 2,00 OH (orang/hari) dalam halini menunjukkan produktifitas tenagakerja untuk menyelesaikan seluas 1 m2kantor sementara/gudang, dalam hal ininilai harga satuan tersebut mengikutiklasifikasi yang dimiliki oleh perusahaanuntuk konstruksi gedung. Analisa hargasatuan dari direction keet dapat dilihatpada Tabel 4.9.

Durasi normal manajemen dariDinas Tata Ruang dan CiptaKarya, untuk menyelesaikan pekerjaanpersiapan direction keet adalah 7 hari.Dalam Tabel 4.9 terdapat analisa hargasatuan direction keet, seperti koefisienupah yang didapat dari hasil produktifitas.Produktifitas adalah jumlah tenaga untukmenyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagaicontoh: pekerja 2,00 OH (orang/hari)dalam hal ini menunjukkanproduktifitas tenaga kerja untukmenyelesaikan seluas 1 m2 kantorsementara/gudang. Sehingga untukmenyelesaikan seluas 12 m2menggunakan perhitungan:

Page 6: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 75

Koefisien x Volume pekerjaan /durasiKeterangan koefisien = 2,00 OHVolume pekerjaan = 12 m2

Durasi (hari) = 7 hari

Sehingga hasil dari perhitunganadalah Koefisien x Volume pekerjaan /durasi (hari) = (2,00 x 12 m2 / 7 hari) =3,43 OH. Dalam hal ini semua nilaiharga satuan mengikuti klasifikasi yangdimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung. Hasil Analisa tenagadirection keet durasi 7 hari dapat dilihatpada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Analisa Tenaga Kerja Direction Keet durasi 7 hari

Uraian SatuanKoefisien

Harga Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pembuatan 12 m2 kantor sementara lantai plesteran

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 4.00 61,500.00 246,000.002 Tukang Kayu OH 4.00 73,500.00 294,000.003 Tukang Batu OH 2.00 73,500.00 147,000.004 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.005 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

850,000.00Total Pekerjaan 7 hari 5,950,000.00

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Dari hasil analisa tenaga kerjadirection keetuntuk durasi 7 hari yangtercantum pada Tabel 4.10 untukpenyelesaian pekerjaan kantorsementara lantai plesteran. Ketika hasiljumlah biaya keseluruhan untukpenyelesaian pekerjaan kantorsementara lantai plesteran seluas 12 m2selama 7 hari adalah sebesarRp.5.950.000,00. Sehingga dibutuhkan:

a.b.

4 orang pekerja.4 orang tukang kayu.

c. 2 orang tukang batu.d. 1 orang kepala tukang.e. 1 orang mandor.

Durasi crash manajemen dariDinasTata Ruang dan Cipta Karya, untukmenyelesaikan pekerjaan persiapandirection keet adalah 4 hari. Dalam Tabel

4.9 terdapat analisa harga satuandirection keet, seperti koefisien upahyang didapat dari hasil produktifitas.Produktifitas adalah jumlah tenaga untukmenyelesaikan suatu pekerjaan. Sebagaicontoh: pekerja 2,00 OH (orang/hari)dalam hal ini menunjukkanproduktifitas tenaga kerja untukmenyelesaikan seluas 1 m2 kantorsementara/gudang, sehingga untukmenyelesaikan seluas 12 m2menggunakan perhitungan :Koefisien x Volume pekerjaan /durasi

Keterangan: koefisien = 2,00 OH

Volume pekerjaan = 12m2

Durasi (hari) = 4 hari

Sehingga hasil dari perhitungan adalahKoefisien x Volume pekerjaan / durasi(hari) = (2,00 x 12 m2 / 4 hari) = 6,00OH. Dalam hal ini semua nilai hargasatuan mengikuti klasifikasi yangdimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung. Hasil Analisa tenagadirection keet durasi 4 hari dapat dilihatpada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Analisa Tenaga Kerja Direction Keet durasi 4 hari

Uraian SatuanKoefisien

Harga Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pembuatan 12 m2 kantor sementara lantai plesteran

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 6.00 61,500.00 369,000.002 Tukang Kayu OH 6.00 73,500.00 441,000.003 Tukang Batu OH 3.00 73,500.00 220,500.004 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.005 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

1,193,500.00Total Pekerjaan 4 hari 4,774,000.00

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Dari hasil analisa tenaga kerjadirection keet untuk durasi 4 hari yangtercantum pada Tabel 4.11 untukpenyelesaian pekerjaan kantorsementara lantai plesteran. Dalam hal inihasil jumlah biaya keseluruhan untukpenyelesaian pekerjaan kantor

Page 7: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 76

sementara lantai plesteran seluas 12 m2selama 4 hari adalah sebesarRp.4.774.000,00. Sehingga dibutuhkan:

a. 6 orang pekerja.b. 6 orang tukang kayu.c. 3 orang tukang batu.d. 1 orang kepala tukang.e. 1 orang mandor.

Sehingga ada penambahan tenaga kerjayaitu 2 orang pekerja , 2 orang tukangkayu dan 1 orang tukang batu.

Kegiatan B (Pekerjaan PematanganLahan)

Dalam pekerjaan pematangan lahanada beberapa sub pekerjaan yang akandilaksanakan diantaranya adalah sebagaiberikut:

a. Pekerjaan galian tanah DPT(Dinding Penahan Tanah).

b. Pekerjaan urugan tanahkembali.

c. Pekerjaan urugan pasir tebal 10cm.

d. Pekerjaan DPT pasangan batubelah camp 1:5.

e. Pekerjaan pengurugan tanahdari luar.

f. Pekerjaan pemadatan tanahtiap 20 cm.

Tidak semua sub pekerjaanpematangan lahan di analisa, karena didalam item pekerjaan pematangan lahanada jalur kritis yang bisa dipercepatyaitu item pekerjaan DPT pasanganbatu belah camp1:5.Pekerjaan DPT pasangan batubelah camp1:5.adalah pemasangan batu kalidengan campuran 1 SP (SemenPortland) : 5 PP (Pasir Pasang). DalamTabel 4.12 terdapat analisa hargasatuan pematangan lahan, sepertikoefisien upah yang didapat dari hasilproduktifitas. Produktifitas adalah jumlahtenaga untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. Sebagai contoh: pekerja 1,50OH (orang/hari) dalam hal inimenunjukkan produktifitas tenaga kerjauntuk menyelesaikan sebanyak 1 m3pondasi batu belah, juga nilai hargasatuan tersebut mengikuti klasifikasiyang dimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung. Analisa harga satuandari direction keet dapat dilihat padaTabel 4.12.

Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan DPT Pasangan Batu Belah

Uraian SatuanKoefisien

Harga Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 5PP

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 1.50 61,500.00 92,250.002 Tukang OH 0.75 73,500.00 55,125.002 Kepala Tukang OH 0.075 83,000.00 6,225.003 Mandor OH 0.075 80,000.00 6,000.00

159,600.00

Sumber: Badan Standardisasi Nasional, 2013

Durasi normal manajemen dari DinasTata Ruang dan Cipta Karya, untukmenyelesaikan pekerjaan pematanganlahan DPT pasangan batu belahadalah 21 hari. Dalam Tabel 4.12terdapat analisa harga satuan DPTpasangan batu belah, seperti koefisienupah yang didapat dari hasilproduktifitas. Produktifitas adalah jumlahtenaga untuk menyelesaikan suatupekerjaan. Sebagai contoh: pekerja 1,50OH (orang/hari) dalam hal inimenunjukkan produktifitas tenagakerja untuk menyelesaikan sebanyak1 m3 pondasi batu belah, sehinggauntuk menyelesaikan sebanyak72,77 m3 menggunakan perhitungan:

Koefisien x Volume pekerjaan /durasi

Keterangan:koefisien = 1,50 OHVolume pekerjaan = 72,77m3Durasi (hari) = 21 hari

Page 8: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 77

Sehingga hasil dari perhitunganadalah Koefisien x Volume pekerjaan /durasi (hari) = (1,50 x 72,77 m3/ 21 hari)= 5,20 OH. Dalam hal ini semua nilaiharga satuan mengikuti klasifikasi yangdimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung. Hasil Analisa tenagaDPT pasangan batu belah durasi 21 haridapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Analisa Tenaga Kerja DPT Batu Belah durasi 21 hari

Uraian SatuanKoefisien

Harga Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pemasangan 72,77 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 5PP

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 6.00 61,500.00 369,000.002 Tukang OH 3.00 73,500.00 220,500.003 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.004 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

752,500.00Total Pekerjaan 21 hari 15,802,500.00

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Dari hasil analisa tenaga kerjaDPT Batu Belah untuk durasi 21hari yang tercantum pada Tabel 4.13untuk penyelesaian pekerjaan pondasibatu belah. Ketika hasil jumlah biayakeseluruhan untuk penyelesaianpekerjaan pondasi batu belah sebanyak72,77 m3 selama 21 hari adalah sebesarRp.15.802.500,00. Sehinggadibutuhkan:

a. 6 orang pekerja.b. 3 orang tukang.

c. 1 orang kepala tukang.d. 1 orang mandor.

Durasi crash manajemen dariDinas Tata Ruang dan Cipta Karya,untuk menyelesaikan pekerjaanpematangan lahan DPT pasangan batubelah adalah 16 hari. Dalam Tabel4.12 terdapat analisa harga satuanDPT Pasangan Batu Belah, sepertikoefisien upah yang didapat dari hasilproduktifitas. Produktifitas adalah jumlahtenaga untuk menyelesaikan suatupekerjaan. Sebagai contoh: pekerja 1,50OH (orang/hari) dalam hal inimenunjukkan produktifitas tenagakerja untuk menyelesaikan sebanyak

1 m3 pondasi batu belah, sehinggauntuk menyelesaikan sebanyak72,77 m3

menggunakan perhitungan:

Koefisien x Volume pekerjaan / durasiKeterangan:koefisien = 1,50 OH

Volume pekerjaan = 72,77m3Durasi (hari) = 16 hari

Sehingga hasil dari perhitunganadalah Koefisien x Volume pekerjaan /durasi (hari) = (1,50 x 72,77 m3/ 16 hari)= 6,82 OH. Dalam hal ini semua nilaiharga satuan mengikuti klasifikasi yangdimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung.Hasil Analisa tenagaDPT pasangan batu belah durasi 16 haridapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Analisa Tenaga Kerja DPT Batu Belah durasi 16 hari

Uraian Satuan oefisieHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

1 Pemasangan 72,77 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 5PP

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 7.00 61,500.00 430,500.002 Tukang OH 4.00 73,500.00 294,000.003 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.004 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

887,500.00Total Pekerjaan 16 hari 14,200,000.00

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Dari hasil analisa tenaga kerjaDPT Batu Belah untuk durasi 16hari yang tercantum pada Tabel 4.14untuk penyelesaian pekerjaan pondasibatu belah. Ketika hasil jumlah biayakeseluruhan untuk penyelesaianpekerjaan pondasi batu belah sebanyak72,77 m3 selama 16 hari adalah sebesarRp.14.200.000,00. Sehinggadibutuhkan:

a. 7 orang pekerja.b. 4 orang tukang.c. 1 orang kepala tukang.d. 1 orang mandor.

Sehingga ada penambahan tenaga kerjayaitu 1 orang pekerja dan 1 orangtukang.

Page 9: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 78

Kegiatan K (Pekerjaan Pengecatan)

Dalam pekerjaan pengecatan adabeberapa sub pekerjaan yang akandilaksanakan diantaranya adalah sebagaiberikut:1. Lantai Dasar

a. Pekerjaan pengecatan tembok /beton interior.

b. Pekerjaan pengecatan tembok /beton

weather shield.c. Pekerjaan pengecatan plafond.

2. Lantai Atasa. Pekerjaan pengecatan tembok /

beton interior.b. Pekerjaan pengecatan tembok.c. Pekerjaan pengecatan plafond.

d. Pekerjaan pengecatan lisplankTidak semua sub pekerjaan

pengecatan di analisa, karena di dalamitem pekerjaan pengecatan ada jalur kritisyang bisa dipercepat yaitu item pekerjaanpengecatan tembok.Pekerjaanpengecatan tembok untuk lantai dasarmeliputi pengecatan tembok/beton interiordan pengecatan tembok/beton weathershield. Pekerjaan pengecatan tembokuntuk lantai atas meliputi pengecatantembok/beton interior dan pengecatantembok. Dalam Tabel 4.15 terdapatanalisa harga satuan pengecatan tembok,seperti koefisien upah yang didapatdari hasil produktifitas.Produktifitasadalah jumlah tenaga untukmenyelesaikan suatu pekerjaan.Sebagai contoh: pekerja 0,02 OH(orang/hari) dalam hal ini menunjukkanproduktifitas tenaga kerja untukmenyelesaikan pengecatan seluas 1 m2tembok interior & eksterior, ketika nilaiharga satuan tersebut mengikutiklasifikasi yang dimiliki oleh perusahaanuntuk konstruksi gedung. Analisa hargasatuan dari pengecatan tembokdapatdilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Analisa Harga Satuan Pengecatan tembok

Uraian SatuanKoefisi

enHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

1 Pengecatan 1 m2 tembok interiorA Tenaga Kerja1 Pekerja OH 0.0200 61,500.00 1,230.002 Tukang OH 0.0630 73,500.00 4,630.503 Kepala Tukang OH 0.0063 83,000.00 522.904 Mandor OH 0.0030 80,000.00 240.00

6,623.40Sumber: Badan Standardisasi Nasional, 2013

Durasi normal manajemen dari DinasTata Ruang dan Cipta Karya, untukmenyelesaikan pekerjaan pengecatantembokadalah 14 hari. Dalam Tabel 4.15terdapat analisa harga satuanpengecatan tembok, seperti koefisienupah yang didapat dari hasilproduktifitas. Produktifitas adalah jumlahtenaga untuk menyelesaikan suatupekerjaan. Sebagai contoh: pekerja 0,02OH (orang/hari) dalam hal inimenunjukkan produktifitas tenaga kerjauntuk menyelesaikan seluas 1 m2tembok interior & eksterior, sehinggauntuk menyelesaikan seluas 966,24 m2menggunakan perhitungan:

Koefisien x Volume pekerjaan /durasiKeterangan:koefisien = 0,02 OH

Volume pekerjaan= 966,24 m2Durasi (hari) = 14 hari

Sehingga hasil dari perhitunganadalah Koefisien x Volume pekerjaan /durasi (hari) = (0,02 x 966,24m3 / 14hari) = 1,38 OH. Dalam hal ini semuanilai harga satuan mengikuti klasifikasiyang dimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung.Hasil Analisa tenagapengecatan tembokdurasi 14 hari dapatdilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Analisa Tenaga Kerja Pengecatan durasi 14 hari

Uraian SatuanKoefisi

enHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

1 Pengecatan 966,24 m2 tembok interior & eksterior

A Tenaga Kerja1 Pekerja OH 2.00 61,500.00 123,000.002 Tukang OH 5.00 73,500.00 367,500.003 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.004 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

653,500.00Total Pekerjaan 14 hari 9,149,000.00

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Page 10: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 79

Dari hasil analisa tenaga kerjapengecatan tembokuntuk durasi 14 hariyang tercantum pada Tabel 4.16 untukpenyelesaian pekerjaan pengecatantembok. Ketika hasil jumlah biayakeseluruhan untuk penyelesaianpekerjaan pengecatan tembok seluas966,24 m2 selama 14 hari adalahsebesar Rp.9.149.000,00. Sehinggadibutuhkan:

a. 2 orang pekerja.b. 5 orang tukang.

c. 1 orang kepala tukang.d. 1 orang mandor.

Durasi crash manajemen dariDinas Tata Ruang dan Cipta Karya,untuk menyelesaikan pekerjaanpengecatan tembok interior &eksterioradalah 7 hari. Dalam Tabel4.15 terdapat analisa harga satuanpengecatan. tembok, seperti koefisienupah yang didapat dari hasilproduktifitas. Produktifitas adalah jumlahtenaga untuk menyelesaikan suatupekerjaan. Sebagai contoh: pekerja 0,02OH (orang/hari) dalam hal inimenunjukkan produktifitas tenaga kerja,untuk menyelesaikan seluas 1 m2tembok interior & eksterior, sehinggauntuk menyelesaikan seluas 966,24 m2menggunakan perhitungan:

Koefisien x Volume pekerjaan /durasi

Keterangan:koefisien = 0,02 OHVolume pekerjaan= 966,24 m2Durasi (hari) = 7 hari

Sehingga hasil dari perhitunganadalah Koefisien x Volume pekerjaan /durasi (hari) = (0,02 x 966,24m2/ 7 hari)= 2,76 OH. Dalam hal ini semua nilaiharga satuan mengikuti klasifikasi yangdimiliki oleh perusahaan untukkonstruksi gedung.Hasil Analisa tenaga

pengecatan tembokdurasi 7 hari dapatdilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Analisa Tenaga Kerja Pengecatan durasi 7 hari

Uraian SatuanKoefisi

enHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

1 Pengecatan 966,24 m2 tembok interior & eksteriorA Tenaga Kerja1 Pekerja OH 3.00 61,500.00 184,500.002 Tukang OH 9.00 73,500.00 661,500.003 Kepala Tukang OH 1.00 83,000.00 83,000.004 Mandor OH 1.00 80,000.00 80,000.00

1,009,000.00Total Pekerjaan 7 hari 7,063,000.00

Sumber : Hasil Olah Data, 2017

Dari hasil analisa tenaga kerjapengecatan tembok untuk durasi 7 hariyang tercantum pada Tabel 4.17.Ketika hasil jumlah biaya keseluruhanuntuk penyelesaian pekerjaanpengecatan tembok seluas 966,24 m2selama 7 hari adalah sebesarRp.7.063.000,00. Sehingga dibutuhkan:

a. 3 orang pekerja.b. 9 orang tukang.

c. 1 orang kepala tukang.d. 1 orang mandor.

Sehingga ada penambahan tenaga kerjayaitu 1 orang pekerja dan 4 orang tukang.Kegiatan (A-B-K) meliputi pekerjaanpersiapan, pekerjaan pematanganlahan dan pekerjaan pengecatan yangtelah dipercepat sehingga, hasil analisisdari metode CPM (Critical Path Method)sudah memenuhi target yang digariskanyaitu 105 hari. Sehingga tidak perludilakukan percepatan kembali. Untukpercepatan jaringan proyek dapat dilihatpada Gambar 4.5. Untuk pekerjaanpersiapan,pekerjaan pematangan lahandan pekerjaan pengecatan. Sehinggadibutuhkan jumlah pekerja durasi normaladalah 12 orang. Jumlah pekerja durasicrash adalah 16 orang. Jumlah tukangkayu durasi normal adalah 9 orang.Jumlah tukang kayu durasi crash adalah15 orang. Jumlah tukang batu durasinormal adalah 5 orang. Jumlah tukangbatu durasi crash adalah 7 orang.Jumlah kepala tukang durasi normaladalah 3 orang. Jumlah kepala tukang

Page 11: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 80

durasi crash adalah 3 orang. Jumlahmandor durasi normal adalah 3orang.Jumlah mandor durasi crashadalah 3 orang. Untuk lebih lengkapperbandingan jumlah tenaga kerja dapatdilihat Tabel 4.18. Dari hasil analisisjumlah tenaga kerja, sehinggadidapatkan jumlah biaya upah durasinormal untuk pekerjaanpersiapan,pekerjaan pematangan lahandan pekerjaan pengecatan senilaiRp.30.901.500,00 dan jumlah biayaupah durasi crash untuk pekerjaanpersiapan, pekerjaan pematangan lahandan pekerjaan pengecatan senilaiRp.26.037.000,00. Dengan demikian,menghemat biaya upah tenaga kerjasebesar Rp.4.864.500,00. Untuk lebihlengkap perbandingan biaya upah tenagakerja dapat dilihat Tabel 4.19. Diketahuianggaran biaya normal pekerjaanpersiapan Rp.29.135.500,00. Contohperhitungan untuk pekerjaan directionkeet durasi normal menghabiskan biayasenilai Rp.8.630.688,00 (dari hasilrencana anggaran biaya) untuk upahbiaya normal Rp5.950.000,00 (darihasil perhitungan Tabel 4.10). Untukupah biaya crash Rp4.774.000,00 (dari hasil perhitunganTabel 4.11). Dengan demikian, untukmenghitung biaya bahan adalah(anggaran biaya pekerjaan direction keetdurasi normal – biaya upahnormal) =(Rp.8.630.688,00 - Rp5.950.000,00) =Rp2.680.688,00. Untuk menghitung biayapekerjaan direction keet durasi crashadalah (upah biaya crash + biaya bahan)= (Rp 4.774.000,00 + Rp 2.680.688,00) =Rp 7.454.688,00. Sehingga untukmenghitung anggaran biaya crashadalah (anggaran biaya normalpekerjaan persiapan – anggaran biayapekerjaan direksi keet durasi normal +biaya pekerjaan direction keet durasicrash) =(Rp 29.135.500,00 –Rp.8.630.688,00 +Rp7.454.688,00)=Rp.27.959.500,00.Untuk lebih lengkap

perbandingan anggaran biayapelaksanaan dapat dilihat Tabel 4.20.

Gambar 4.5 Percepatan Jaringan Kerja Proyek

Page 12: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 81

4. KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian

dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Hasil durasi normal pekerjaan denganMetode Jalur Kritis adalah 119 harikerja, sama dengan durasi yangdirencanakan.

2. Dengan percepatan durasi yangdilakukan dengan Metode JalurKritis menggunakanpenambahan tenaga kerja padakegiatan(A-B-K) meliputi pekerjaan persiapan,pekerjaan pematangan lahan danpekerjaanpengecatan sehingga diperolehdurasi yaitu 104 hari kerja.

3. Dengan menggunakan analisatenaga kerja, jumlah biaya normalupah tenagakerja sebesar Rp.30.901.500,00dan jumlah biaya crash upah tenaga

kerja sebesar Rp.26.037.000,00.Sehingga,menghemat biaya upah tenagakerja sebesar Rp.4.864.500,00.Sehingga jumlah anggaran biayanormal sebesar Rp.1.337.999.697,00dan jumlah anggaran biaya crashsebesar Rp.1.333.135.197,00.

SaranSaran-saran yang dapat diberikanberdasarkan penelitian ini adalahsebagai berikut:

1. Perencanaan jaringan kerjaharuslah memperhatikansistematika penyusunan jaringankerja serta penyusunan logikaketergantungan.

2. Melakukan analisa yang lebihtajam dengan Evaluation andReview Technique) dan PDM(Precedence Diagram Method).

DAFTAR PUSTAKA

1. Antuli, N., 2014, OptimalisasiPenjadwalan Proyek RevitalisasiGedung BPS Kota GorantaloDengan Menggunakan MetodeCPM dan PDM, Jurnal IlmiahTeknik Sipil No.1 Vol.1.

2. Badan Standardisasi Nasional,2013, Analisis Harga SatuanPekerjaan (AHSP) Bidang CiptaKarya.

3. Dinas Tata Ruang dan CiptaKarya, 2014, Tugas Pokok danFungsi, Struktur Organisasi.

4. Ervianto, W.I., 2004, Teori AplikasiManajemen Proyek Konstruksi,ANDI, Yogyakarta.

5. Frederika, A., 2010, AnalisisPercepatan PelaksanaanDengan Menambah Jam Kerja

Page 13: ANALISIS BIAYA PERCEPATAN WAKTU PADA PROYEK …

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.13 NO.2 DESEMBER 2018 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 82

Optimum Pada Optimum PadaProyek Konstruksi (Studi Kasus:Proyek Pembangunan SuperVilla, Peti Tenget – Badung),Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vo 14No 2.

6. Herjanto E., 2008, ManajemenOperasi Edisi Ketiga, PTGrasindo, Jakarta.

7. Iwawo, E.R.M., 2016, PenerapanMetode CPM Pada ProyekKonstruksi (Studi Kasus:Pembangunan Gedung BaruKompleks Eben HaezarManado), Jurnal Sipil Statik Vol 4No 9.

8. Kementerian Pekerjaan Umum,2013, Peraturan MenteriPekerjaan Umum Nomor11/PRT/M/2013 TentangPedoman Analisis Harga SatuanPekerjaan Bidang PekerjaanUmum.

9. Nurhayati, 2010, ManajemenProyek Edisi Petama, GrahaIlmu, Yogyakarta.

10.Pemerintah Kota Bandung, 2015,Schedule KemajuanPekerjaan/Kurva S (KonsultanPengawas PT. Wahana PrakarsaUtama).

11.Pemerintah Kota Bandung, 2016,Laporan Minggu ke 15(Konsultan Pengawas PT.Wahana Prakarsa Utama).

12.Priyo, M., Sumanto A., 2016 ,Analisis Percepatan Waktu danBiaya Proyek Konstruksi DenganPenambahan Jam Kerja(Lembur) Menggunakan Metode

Time Cost Trade Off (StudiKasus: Proyek PembangunanPrarasana Pengendali Banjir),Jurnal Ilmiah Semesta TeknikaVol. 19 No. 1.

13.Santosa, B., 2013, ManajemenProyek Konsep & Implementasi,Graha Ilmu, Yogyakarta.

14.Soeharto, I., 1999, ManajemenProyek Dari Konseptual SampaiOperasional, Erlangga, Jakarta.

15.Sugiyono, 2013, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan Kombinasi (Mixed Method),Alfabeta, Bandung.

16.Suputra, I.G.N.O., 2011,Penjadwalan Proyek DenganPrecedence Diagram Method(PDM) Dan Ranked PosistionWeight Method (RPWM), JurnalIlmiah Teknik Sipil Vo. 15 No 1.