8
MACAM - MACAM ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL BEDUG Pengertian Bedug Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang . Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu shalat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh. Fungsi Bedug : Fungsi sosial : bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komuntas. Fungsi estetika : bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal. Sejarah Bedug sebenarnya berasal dari India dan Cina . Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika ketika Laksamana Cheng Hoo datang ke Semarang , mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid . Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara Cina , Korea dan Jepang , yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa

ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bagi yang membutuhkan silahkan didownload. Semoga dapat membantu ^^

Citation preview

Page 1: ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

MACAM - MACAMALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

BEDUG

Pengertian Bedug

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu shalat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas,

rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

Fungsi Bedug :

Fungsi sosial : bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komuntas.

Fungsi estetika : bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.

Sejarah

Bedug sebenarnya berasal dari India dan Cina. Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika ketika Laksamana Cheng Hoo datang ke Semarang, mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid. Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara Cina, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengani waktu shalat atau sembahyang. Saat Orba berkuasa bedug pernah dikeluarkan dari surau dan mesjid karena mengandung unsur-unsur non-Islam. Bedug digantikan oleh pengeras suara. Hal itu dilakukan oleh kaum Islam modernis, namun warga NU melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang dapat terlihat masih banyak masjid yang mempertahankan bedug.

Disadur dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Bedug

Page 2: ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

KENTONGAN

Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat.

Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya.[1] Ukuran kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M.[rujukan?] Kentongan sering diidentikkan dengan alat komunikasi zaman dahulu yang sering dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan.

Sejarah

Sejarah budaya kentongan sebenarnya dimulai sebenarnya berasal dari legenda Cheng Ho dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan. Dalam perjalanan tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Penemuan kentongan tersebut dibawa ke China, Korea, dan Jepang.[rujukan?] Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi. Setiap daerah tentunya memiliki sejarah penemuan yang berbeda dengan nilai sejarhnya yang tinggi. Di Nusa Tenggara Barat, kentongan ditemukan ketika Raja Anak Agung Gede Ngurah yang berkuasa sekitar abad XIX menggunakannya untuk mengumpulkan massa. Di Yogyakarta ketika masa kerajaan Majapahit, kentongan Kyai Gorobangsa sering digunakan sebagai pengumpul warga.

Di Pengasih, kentongan ditemukan sebagai alat untuk menguji kejujuran calon pemimpin daerah. Di masa sekarang ini, penggunaan kentongan lebih bervariatif

Cara Memainkan

Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang dapat berbentuk tabung maupun berbentuk lingkaran dengan sebuah lubang yang sengaja dipahat di tengahnya. Dari lubang tersebut, akan keluar bunyi-bunyian apabila dipukul. Kentongan tersebut biasa dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan tersebut untuk menghasilkan suatu suara yang khas. Kentongan tersebut dibunyikan dengan irama yang berbeda-beda untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang berbeda. Pendengar akan paham dengan sendirinya pesan yang disampaikan oleh kentongan tersebut.

Manfaat Kentongan

Awalnya, kentongan digunakan sebagai alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya pencuri atau bencana alam. Dalam masyarakat pedalaman, kentongan seringkali digunakan ketika suro-suro kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke masjid bila jam sholat telah tiba. Namun, kentongan yang dikenal sebagai teknologi tradisional ini telah mengalami transformasi fungsi.[3] Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan sebagai salah satu alat yang efektif untuk mencegah demam berdarah.[3] Dengan kentongan, monitoring terhadap pemberantasan sarang nyamuk pun dilakukan. Dalam masyarakat tani, seringkali menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengusir hewan yang merusak tanaman dan padi warga.

Kelebihan

Kentongan dengan bahan pembuatan dan ukurannya yang khas dapat dijadikan barang koleksi peninggalan seni budaya masa lalu yang dapat dipelihara untuk meningkatkan pemasukan negara.[2] Kentongan dengan bunyi yang khas dan permainan yang khas menjadi sumber penanada tertentu bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kentongan merupakan peninggalan asli bangsa Indonesia dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Perawatannya juga sederhana, tanpa memerlukan tindakan-tindakan khusus

Page 3: ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

Kelemahan

Kentongan masih banyak kita temui dalam masyarakat modern, namun fungsi kentongan sebagai alat komunikasi tradisional memiliki sejumlah kekurangan yang menyebabkan tergesernya kentongan tersebut dengan teknologi modern.[1] Kegunaan kentongan yang sederhana dan jangkauan suara yang sempit menyebabkan kentongan tidak menjadi alat komunikasi utama dalam dunia modern ini

Disadur dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Kentongan

MERPATI POS

Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan. Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar. Merpati pos diberi makanan khusus berupa campuran kalium karbonat dan minyak ikan. Campuran tersebut berguna sebagai vitamin yang dapat membuat merpati menjadi kuat dan lebih mudah dilatih. Di Indonesia, rata-rata merpati pos adalah hasil perkawinan silang antara ras Yansson dan Delbar dari Belgia dengan ras unggulan lainnya.

Asal usul

Merpati pos memiliki ciri-ciri fisik agak besar, terbangnya agak lambat, tetapi stamina dan daya ingatnya kuat. Merpati pos yang terbang berpasangan dapat memilih rute yang lebih efisien jika dibandingkan dengan terbang sendirian. Merpati pos memanfaatkan fenomena fisika dalam melacak posisi tempat tujuannya. Fenomena fisika tersebut tertanam dalam otak merpati pos seperti microchips dan mikrokontroler yang dimasukkan seperti pada robot atau computer. Fenomena itu adalah medan magnet. Merpati pos memanfaatkan medan magnet bumi yang bervariasi dalam menentukan tujuan. Di antara kedua mata merpati pos terdapat jaringan yang berisi berbagai macam mineral besi yang merupakan kunci kemampuannya dalam menentukan arah. Selain jaringan tersebut, yang menyebabkan merpati pos kembali ke tempat asalnya adalah pasangannya karena merpati bersifat setia.

Cara Kerja

Seekor merpati betina umumnya bertelur sebanyak dua butir. Telur tersebut dierami oleh merpati jantan dan betina secara bergantian. Anak burung merpati dapat terbang dalam jarak yang dekat pada usia 40 hari. Untuk menjadi mrpati pos, merpati trelebih dahulu harus dilatih oleh pelatih khusus. Pelatihan baru dapat dilakukan untuk pada merpati yang berusia tujuh bulan.Tiga hal yang harus dilatihkan kepada merpati pos adalah static, mobile, dan boomerang.1. Static : merpati mempelajari bagaimana cara mengenali perintah seseorang

dalam suatu wilayah kecil.2. Mobile : merpati dilatih untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.3. Boomerang : merpati diajarkan untuk mengirimkan dan mengembalikan pesan.Jika hal-hal tersebut telah dilatihkan, merpati dapat terbang dalam jarak ratusan bahkan ribuan kilometer dan dapat mengirimkan pesan atau surat. Surat atau pesan digulung, lalu dimasukkan ke dalam tempat pelindung berbentuk kapsul plastik. Kemudian kapsul plastik tersebut diselipkan diantara kaki merpati.

Page 4: ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

Sejarah

Metode komunikasi ini berasal dari orang-orang Persia kuno di mana melatih burung berasal dari mereka. Orang Romawi menggunakan merpati pos sebagai alat pengirim pesan kepada pasukan militer lebih dari 2000 tahun yang lalu. Frontinus mengatakan bahwa Julius Caesar menggunakan merpati pos sebagai pengirim pesan dalam kemenangannya melawan Galia. Orang Yunani memberitahukan nama pemenang olimpiade ke berbagai kota dengan menggunakan cara ini. Merpati pos pertama kali digunakan oleh seorang Sultan Baghdad yang bernama Nuruddin pada tahun 1146 untuk mengirimkan pesan di sekitar kerajaannya. Pada masa perang dunia pertama (1914-1918), merpati pos digunakan oleh pasukan perang Amerika sebagai media komunikasi. Merpati bernama Winkie NEHU 40. NS.1 (nfa6382) berjasa dalam penyelamatan seorang awak pasukan udara pada tahun 1942, sehingga pada tanggal 2 Desember 1943 burung tersebut mendapatkan penghargaan karena jasanya. Mengirimkan berita di saat kondisi sedang sulit. Seekor burung merpati jantan berwarna abu-abu yang bernama 139 DD 43 T pada tahun 1945 terbang melebihi seribu mil dalam 23 misi untuk menyampaikan selembar kertas berisi pesan penting. Burung merpati ini juga telah terbang sejauh 64 kilometer dalam waktu 50 menit dan berhasil menolong sekumpulan tentara perang yang sedang terjebak di tengah lautan karena kerusakan mesin kapal. Burung merpati betina yang bernama GI Joe USA43SC6390 sangat berjasa pada perang dunia kedua karena dapat menyelamatkan sekitar 100 nyawa tentara Amerika, sehingga mendapat penghargaan pada tahun 1946. Merpati tersebut terbang dengan cepat sejauh 20 mil dan membawa informasi tentang markas besar pasukan tentara Amerika akan diledakkan. Sebelum adanya telegram, cara berkomunikasi dengan menggunakan merpati ini sangat diandalkan bagi orang-orang pengguna saham dan orang keuangan. Perusahaan Belanda mendirikian sistem sipil dan militer di Jawa dan Sumatera sejak di awal abad ke-19, burung-burung diperoleh dari Baghdad. Pada tahun 1851, pria kelahiran Jerman (Paul Julius Reuter) membuka kantor di kota London yang menghubungkan pasar saham London dan Paris melalui Calais baru ke kabel. Reuter sebelumnya pernah menggunakan merpati untuk memberitahukan kenaikan harga saham antara Aachen dan Brussels, jasa yang dioperasikan selama satu tahun sampai perbedaan dengan telegram tertutupi. Detail dari dipekerjakannya merpati-merpati itu, selama pengepungan di Paris pada tahun 1870-1871 menggiring pada kebangkitan pelatihan merpati untuk tujuan militer. Banyak masyarakat diberdayakan untuk menjaga merpati dari kelas ini di semua kota-kota Eropa yang penting, dan saat ini banyak pemerintahan menciptakan sistem komunikasi untuk milter dengan merpati pos. Merpati pos telah terlatih dengan baik untuk bidang kemiliteran. Tujuannya berbalik atau berpindah ke angkatan laut untuk mengirimkan pesan ke paerairan terdekat. Ini juga digunakan oleh perusahaan swasta atau perorangan pada waktu yang berbeda-beda. Pemerintah di beberapa negara mendirikan kandang burung merpati mereka sendiri. Sudah ada pasal-pasal dalam aturan hukum yang mengatur gangguan burung merpati; hadiah untuk menstimulasi efisiensi ditawarkan pada masyarakat tertentu dan hadiah juga diberikan kepada korban-korban gangguan burung. Sebelum kedatangan radio, merpati digunakan oleh surat kabar untuk melaporkan perlombaan Yacht dan beberapa Yacht dipenuhi oleh kandang burung.

Perkembangan

Pada zaman dahulu merpati pos menjadi media komunikasi yang sangat popular, tetapi pada zaman sekarang ini posisi merpati pos telah tergantikan karena adanya perkembangan teknologi. Posisinya telah tergantikan oleh surat yang dikirimkan oleh pak pos dengan menggunakan amplop dan perangko, telegraf, layanan SMS (short message service), yahoo messenger, blackberry messenger, dan lain-lain.

Disadur dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_pos (dengan perubahan)

Page 5: ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL

TELEPON BENANGTelepon kaleng adalah jenis

perangkat transmisi suara terdiri dari dua kaleng kaleng, cangkir kertas atau barang semacam itu melekat pada kedua ujung tali tegang atau kawat.

Konstruksi

Perangkat ini dapat dengan mudah dibuat dengan dua kaleng timah, atau kertas atau gelas plastik, dan panjang benang. Pastikan kaleng atau cangkir yang kosong, bersih dan kering tanpa pinggiran

yang tajam. Punch lubang kecil di tengah bagian bawah setiap bisa atau cangkir, cukup besar untuk string melewatinya. Masukkan tali ke dalam lubang dari luar, kemudian sebuah dasi beberapa knot di akhir string sehingga tidak slip kembali melalui lubang ketika itu menarik tegang. Atau, string dapat disertakan pada tombol atau penjepit kertas.

Cara Kerja

Gelombang suara akan diciptakan sebagai udara bergetar dalam menanggapi pembicaraan atau suara lain. telinga mengumpulkan gelombang suara tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf otak yang menafsirkan sebagai suara

Ketika tali ditarik tegang dan seseorang berbicara ke salah satu kaleng, bertindak sebagai bawah diafragma, mengubah gelombang suara menjadi getaran mekanik longitudinal yang bervariasi ketegangan tali. Variasi dalam ketegangan mengatur gelombang dalam string yang dapat melakukan perjalanan ke lain, menyebabkan bagian bawah untuk bergetar dengan cara yang sama seperti yang pertama dapat, sehingga menciptakan suara.

Sejarah

Robert Hooke di 1664-1665 bereksperimen transmisi suara melalui kawat buncit. Pada abad sebelum kaleng dan cangkir kertas menjadi biasa, cangkir lainnya digunakan dan alat itu kadang-kadang disebut "telepon kekasih '". Selama abad ke-20, ia datang ke umum digunakan di TK dan SD untuk mengajarkan anak-anak tentang getaran suara.

Disadur dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Tin_can_telephone (dengan terjemahan dari Google Translate)

Asap

Suku bangsa Indian Amerika menggunakan asap sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

sukunya ataupun kepada suku lainnya. Biasanya, asap digunakan untuk mengirimkan pesan

rahasia. Kepulan asap mengandung makna-makna tertentu yang hanya dapat dibaca oleh

suku-suku di Indian, seperti kepulan satu kali yang berarti peringatan. Ketika mereka

berperang juga menggunakan asap untuk berkomunikasi dengan lawan.

Sumber : http://aa-rudi.blogspot.com/2007/10/peralatan-komunikasi-tradisional-tik.html