35
KOMUNIKASI TRADISIONAL CHUSMERU [email protected]

Komunikasi Tradisional by Chusmeru

  • Upload
    lamque

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KOMUNIKASI TRADISIONAL

CHUSMERU

[email protected]

Page 2: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KONTRAK KULIAH

• 1. Kehadiran

• 2. Pakaian

• 3. Tatib di kelas

• 4. Keaktifan, kelompok/ individu, tugas, diskusi, kuis.

• 5. Evaluasi / test

• 6. Reward & Punishment

Page 3: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

LITERATUR:

• Alo Liliweri. 2005. Prasangka & Konflik. Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS

• Alo liliweri. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

• Astrid S.Susanto. 1985. Komunikasi Sosial di Indonesia. Bandung : Binacipta

• Engkus Kuswarno.2008. Etnografi Komunikasi. Bandung : Widya Padjadjaran

• Engkus Kuswarno. 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran.

• Harmoko. 1988. Komunikasi Sambung Rasa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Page 4: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

CAPAIAN :

• MAHASISWA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIAN KOM TRAD

• MAHASISWA DAPAT MELAKUKAN IDENTIFIKASI BERBAGAI BENTUK KOM TRAD

• MAHASISWA DAPAT MERANCANG STRATEGI KOM TRAD

• MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN KOMPONEN KOM TRAD

• MAHASISWA DAPAT MENUNJUKKAN ATAU MENAMPILKAN SALAH SATU BENTUK KOMTRAD

Page 5: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KOMUNIKASI TRADISIONAL

KOMUNIKASI YANG TERJADI PADA MASYARAKAT TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI

TRADISIONAL

Page 6: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KOMUNIKASI INTRA BUDAYA

Kebudayaan

Dilaksanakan antara individu-individu

Anggota kelompok sub budaya.

(1) (3)

(2) (4)

Page 7: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

MASYARAKAT TRADISIONAL:

• Masyarakat tradisional sering dikaitkan dengan masyarakat desa / pedesaan yang memiliki ciri2:

• Man land ratio cukup besar, lahan luas, kepadatan penduduk rendah

• Lapangan kerja yang dominan agraris ( dataran tinggi/rendah) atau maritim ( pesisir)

• Hubungan sosial, akrab, guyub= gemeinschaft • Perubahan sosial lambat ( extra vs intra systemic change

) • Kontrol sosial ditentukan oleh adat, moral, dan hukum

informal • Tradisi lama masih berlaku.

Page 8: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Masyarakat Tradisional

Page 9: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Bagaimana dengan Masyarakat di Perkotaan:

• Jabodetabek ? • Bandung ? • Denpasar ? • Surabaya ? • Yogya ? • Solo? • Semarang ? • Purwokerto ? • Kalo gitu masyarakat tradisional tidak melulu mengacu

pada tolok ukur ruang fisik/ geografis semata, tetapi juga karakteristik sosial budaya tertentu.

Page 10: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Komunikasi Tradisional juga terjadi dalam etnis tertentu yang memiliki karakteristik: • Fanatik pada “ideologi” kelompok sendiri, dibanding

kelompok lain ( CablakaBms; Carok Madura; KarmapalaBali…)

• Mempunyai kesadaran terhadap kesamaan adat, bahasa, dan norma budaya ( Grebeg Maulud, Begalan, Mecaru, Ruwatan Gimbal)

• Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri ( Opinion Leader dan lembaga sosial sebagai sumber dan media komunikasi )

• Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang dapat dibedakan dari kelompok lain.( Pakaian, tarian, makanan, rumah )

• Kelompok etnis bisa lintas geografis, berada di ruang fisik lain= etnis Banyumas di Bali, etnis Minang di Sulawesi, etnis Bugis di Purwokerto, dsb.

Page 11: Komunikasi Tradisional by Chusmeru
Page 12: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Tugas Minggu Depan:

• Mahasiswa menggunakan pakaian daerah masing-masing.

• Dipakai saat kuliah Komunikasi Tradisional

• Menjelaskan makna pakaian tersebut.

• Dokumentasikan / foto bersama

Page 13: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Realita masa lampau

Tradisi

Identitas sosial

Aspirasi sosial

Realita aktual

Realita masa depan

POLA PEMBENTUKAN KOMUNIKASI TRADISIONAL

Page 14: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KOMPONEN KOMUNIKASI TRADISIONAL

KOMUNIKATOR PESAN MEDIA

KHALAYAK EFEK

Page 15: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KOMUNIKATOR KOMTRAD

• Orang –orang yang di masyarakat memiliki kredibilitas sebagai komunikator, karena faktor2:

• Keturunan ( Kakek, Ayah, Ibu: Dalang, Indang, Sinden )

• Wawasan tentang adat dan tradisi: ngangsu kawruh, berguru, sekolah

• Kecakapan dan kejujuran: talenta sejak lahir, latihan

• “Wahyu dan pawisik “: laku tirakat, bertapa • Momentum: historis, budaya, alam.

Page 16: Komunikasi Tradisional by Chusmeru
Page 17: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

TUGAS KELOMPOK

• Mendatangkan Kesenian Sintren ke kampus, tgl 18 oktober

• Kelompok Sintren Sido Laras, Pimpinan Bpk Suleman./ Trisno ( 081327294949 )

• Alamat: Grumbul Ngasinan, RT 1 RW 4 Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen, Bms.

• Buat Laporan Kelompok: Komunikator, Pesan, Media, Khalayak / Efek.

Page 18: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

SINTREN Banyumas

Page 19: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

SINTREN / LAISAN

• Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seoran putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan diantara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ( Dewi Lanjar..? ) ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan di antara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah diadakan pertujukan sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari masih dalam keadaan suci(perawan). Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Dalam perkembangannya tari sintren sebagai hiburan budaya, kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan bodor(lawak).

Page 20: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

PESAN dalam KOMTRAD

• PESAN BERSIFAT VERBAL DAN NONVERBAL

• BAHASA YANG DIGUNAKAN BAHASA DAERAH

• SERINGKALI BERSIFAT IMPLISIT DAN KONOTATIF, HAKIKAT DAN FUNGSIONAL

• PERLU INTERPRETASI / PEMAKNAAN:

• KONSEP, SIMBOL, RITUAL, KONTEKSTUAL

• MENGANDUNG PESAN MORAL MENJAGA EKUILIBRIUM / KEHARMONISAN DALAM TIGA DIMENSI: TUHAN, MANUSIA, ALAM

Page 21: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

SEDEKAH LAUT & SEDEKAH BUMI

Page 22: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

MEDIA KOMTRAD

• MENGGUNAKAN MEDIA YANG SUDAH RELATIF BERTAHAN LAMA DAN TERSEDIA DI MASYARAKAT.

• MENGIKUTI ATURAN / PAKEM YANG DITETAPKAN SECARA TURUN TEMURUN

• DALAM BEBERAPA KASUS MENGALAMI MODIFIKASI DALAM PERANGKAT, PERFOMANCE, DAN ASESORIS

• CENDERUNG MEMANFAATKAN RUANG TERBUKA SEBAGAI SIMBOL KEBERSAMAAN ( KOMUNAL EGALITARIAN )

• ORGANISASI MEDIA DIKELOLA SECARA SOSIAL, ADAT, TRADISI. • TIDAK PROFIT ORIENTED, LEBIH BERSIFAT SOSIAL RELIGIUS (

maintenance diperoleh secara kolektif )

Page 23: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

KHALAYAK dalam KOMTRAD

• KHALAYAK ADALAH ANGGOTA MASYARAKAT (INSIDER )

• DALAM REPERTOAR YANG DIHADIRI PENONTON DARI LUAR ANGGOTA MASYARAKAT DIPANDANG SEBAGAI OUT SIDER

• SEGMENTASI KHALAYAK KURANG BEGITU JELAS

• SUDAH TERDAPAT PREFERENSI DAN PEMAHAMAN KHALAYAK TERHADAP MEDIA DAN PESAN

• KHALAYAK BERSIFAT PASIF TETAPI BERPROSES, DALAM BEBERAPA KASUS DAPAT TERJADI INTERAKSI / DIALOGIS.

Page 24: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

EFEK KOMTRAD

• KOGNITIF: PEMAHAMAN TENTANG NORMA, ADAT, TRADISI. INFORMASI TERKAIT LINGKUNGAN SOSBUD.

• AFEKTIF : We Feeling dan togetherness yang kuat dalam masyarakat. Bangga menjadi bagian / pelaku Komtrad.

• KONATIF : APRESIASI TINGGI, PERILAKU SIMETRIS DENGAN PESAN, MENIMBULKAN DISKUSI DAN WACANA SOSIAL.

Page 25: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Tugas Minggu Depan:

• Mahasiswa membawa makanan tradisional masing – masing daerah

• Deskripsikan makna makanan tersebut.

• Saling tukar dengan makanan teman lain, kita makan bareng…..

Page 26: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

PENDEKATAN dalam KOMTRAD

• Fenomenologi: Alfred Schutz, Peter Berger

• Interaksi Simbolik: G. Herbert Mead, Herbert Blumer

• Etnografi Komunikasi: Bronislaw Malinowski, Deli Hymes, Seville-Troike

• Dramaturgi: Erving Goffman

• Konstruksi Realitas Sosial: Peter Berger

• Manajemen Komunikasi: Michael Kaye

Page 27: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

FENOMENOLOGI

• Paradigma penelitian kualitatif tentang Komtrad • Mempelajari fenomena yang tampak di depan mata, dan

bgm penampakannya • Keluar dari rutinitas, keluar dari yang diyakini benar dan

biasa dlm se-hari2 • Mengamati entitas dari berbagai perspektif sampai

didapat esensi • Mencari makna dan hakikat penampakan • Mendeskripsikan pengalaman, bukan menjelaskan atau

menganalisis • Integrasi antara subjek ( peneliti) dan objek yang

diteliti selengkapnya lihat buku Fenomenologi Engkus.

Page 28: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

INTERAKSI SIMBOLIK

• Sama dengan teori Tindakan Sosial tentang Makna Subjektif dari perilaku manusia, proses sosial, dan pragmatismenya.

• Manusia bertindak thd sesuatu berdasar makna2 yg ada pada sesuatu itu

• Makna tsb berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain

• Makna2 tsb disempurnakan saat proses interaksi sosial berlangsung

• Persepsi seseorang selalu diterjemahkan dalam simbol2

• Pengalaman, konsep diri, dan role taking berperan.

Page 29: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

ETNOGRAFI KOMUNIKASI

• Objek penelitian: • Masyarakat Tutur: Jawa, Sunda, Banyumas-an, Tegal-an • Aktivitas Komunikasi: variasi bahasa. Gramatika,

intonasi, pernyataan, perintah, permohonan, non verbal • Komponen Komunikasi: genre komunikasi: lelucon,

dongeng, gosip. Setting, bentuk pesan, partisipan, dsb • Kompetensi Komunikasi: siapa saja yg bs bicara dlm

setting tertentu, kapan, bgm bicara dg orang tertentu • Varietas Bahasa: Pemolaan Komunikasi ( Communication

Patterning )= pilihan bahasa, tipe bahasa, dimana, dan dengan siapa berkomunikasi. Makan, mangan, madang, nedha, dahar…..

Page 30: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

DRAMATURGI

• Ketika orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan gambaran diri yg dapat diterima orang lain

• Menggunakan pengeloaan kesan ( impression management)

• Merepresentasikan dirinya dengan atribut tertentu • People are actors, structuring their perfomances to make

impressions on audiences • Dalam show terdapat front stage, front region dan back

stage, back region • Terdapat setting: geografis, fisik • Personal front: appearance dan gaya ( manner ) • Team = familiarity /togetherness

Page 31: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

Beberapa bentuk Komtrad di Indonesia:

• Aceh : Tarian Saman, Seudati • Sumatera Utara: Tortor, lompat batu • Sumatera Barat: Randai, Slawat Talam, Indang • Riau: Randai, Mamanda • Jambi : Rebana • Bengkulu : Randai • Sumatera Selatan : Dul Muluk, Pantun

Bersambut, Rebana. • Lampung : Rebana, Slawatan, dan beberapa

kesenian seperti yang ada di Jawa.

Page 32: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

• Jawa Barat: Sisingaan, Wayang Golek, Tarling, Topeng Cirebon, Calung.

• DKI Jakarta: Lenong, Topeng Betawi

• Jawa Tengah: Wayang Kulit, Wayang orang, Ketoprak, Dagelan.

• Yogyakarta: Wayang kulit, Wayang Orang, Ketoprak, Dagelan.

• Jawa Timur: Ludruk, Ketoprak, Wayang wong, Jathilan, Kentrung.

Page 33: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

• Bali : Sendratari, Drama Gong, Arja, Wayang Kulit / Suluh, Bondres, Mekidung, joged bumbung, dan berbagai tarian / joged

• Kalimantan Selatan: Wayang Krucil, Wayang Klithik, Wayang Beber, Mamanda

• Kalimantan Barat: Tarian Totong, Tandak Sambas

• Kalimantan Tengah: Tarang Kaharingan, Balian Bagintur

• Kalimantan Timur: Mamanda, Rebana

Page 34: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

• Sulawesi Utara: Gunde, Musik Bia

• Sulawesi Selatan: Sinrilli, Qasidah, Rebana

• Sulawesi Tengah: Lumense, Tari Dero

• Nusa Tenggara Barat: Rawanbojo

• Nusa Tenggara Timur: Pado’a, Kebalai

• Papua / Irian : berbagai upacara adat, seperti upacara bakar batu dsb.

Page 35: Komunikasi Tradisional by Chusmeru

TERIMA KASIH