Upload
ngokhanh
View
219
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum
sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya
berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan
sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai
sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan
prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar
yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai,
serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu
kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat.
Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan
hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman
serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan,
pelaksanaan, dan evaluasinya.
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada komponen
tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua
komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari
perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan
struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi
pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode
saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat
menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami banyak perubahan, dan tak ketinggalan juga
kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran 2013/2014.
Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah
ii
melakukan uji publik untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata
publik. Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan
kurikulum ini secara bertahap.
Selain kurikulum, sarana dan prasarana juga menjadi stigma
negatif dalam masyarakat, hal ini terjadi karena rendahnya mutu
pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata hasil belajar. Masalah
lain dalam pendidikan di Indonesia yang juga banyak diperbincangkan
adalah bahwa pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi
peran guru. Guru banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan
sebagai subyek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan
pada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan
kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis.
Belum memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma
menarik dalam pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan
belajar secara individual. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep
yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjukkan kepada
apa yang harus dilakukan seseorang sebagai penerima pelajaran (siswa),
sedangkan mengajar menunjukkan kepada apa yang harus dilakukan oleh
seorang guru yang menjadi pengajar. Jadi belajar mengajar merupakan
proses interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pengajaran. Proses
pengajaran akan berhasil selain ditentukan oleh kemampuan guru dalam
menentukan metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran, juga
ditentukan oleh minat belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa
dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan
kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat
dalam menerangkan materi pelajaran. Di samping itu penggunaan metode
pengajaran yang salah. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai
materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah.
ii
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013?
2. Apa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013 ?
3. Apa saja metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan kurikulum
2013?
4. Apa sajakah jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang menjadi
penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa?
5. Bagaimanakah prosedur atau langkah-langkah penanganan masalah belajar
yang dihadapi siswa?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013
2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013
3. Mendeskripsikan metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan
kurikulum 2013?
4. Mendeskripsikan jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang
menjadi penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa?
5. Mendeskripsikan prosedur atau langkah-langkah penanganan masalah
belajar siswa.
ii
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan,
dan tematik - integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik.
Didalam kurikulum 2013 terdapat beberapa karaktersitik yaitu :
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
ii
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten
kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas
(mastery).
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria
Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan
daftar mata pelajaran.
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan,
jenjang pendidikan, dan program pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan
minat.
ii
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta lingkungannya.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi.
C. Metode Pembelajaran Dan Kelebihan Serta Kekurangan Dalam
Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara
lain:
1. Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik
verbal maupun nonverbal.
2. Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan
tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3. Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab
oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan
selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak
didik menjawab.
ii
4. Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik
ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat
mengamati atau mengalami secara langsung.
5. Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu
benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
6. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa
diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
7. Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.
Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk
melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
Kurikulum 2013 Memiliki Kelebihan, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang
pendidikan anak usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk
meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Kurikulum 2013 Memiliki Kelebihan, yaitu diantaranya sebagai berikut :
ii
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan.
3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
D. Jenis-jenis Dan Faktor-faktor Penyebab Masalah Belajar
Dalam pengertian masalah belajar di atas, maka dapat dirincikan jenis-
jenis siswa yang mengalami permasalahan dalam belajar, yaitu sebagai berikut:
1. Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau hasil belajar sesuai
dengan pencapaian teman-teman seusianya yang ada dalam kelas yang
sama.
2. Siswa yang mengalami keterlambatan akademik
3. Siswa yang secara nyata tidak dapat mencapai kemampuannya sendiri
4. Siswa yang sangat lambat dalam belajar
5. Siswa yang kekurangan motivasi dalam belajar
6. Siswa yang bersikap dan memiliki kebiasaan buruk dalam belajar
7. Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar mengajar di kelas
8. Siswa yang mengalami penyimpangan perilaku (kurangnya tata krama)
dalam hubungan intersosial.
Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar
juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku siswa seperti kesukaan
berteriak-teriak di dalam kelas, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan
minggat dari sekolah.
ii
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar
terdiri dari dua macam, yakni:
1. Faktor intern siswa
1. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik
siswa, yaitu:
1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual/intelegensi siswa;
2) Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya
emosi dan sikap;
3) Yang berdifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti
terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata
dan telinga).
2. Faktor ekstern siswa
Faktor ekstern siswa meliputi semua kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan
antara kedua orang tua, dan rendahnya kehidupan ekonomi
keluarga.
2) Lingkungan sekitar/masyarakat, contohnya: wilayah
perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (pear
group) yang nakal.
3) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah
yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat
pendukung sarana belajar yang berkualitas rendah.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor
lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantaranya faktor-faktor
yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa
ii
learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti
satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,
1988) yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas:
1) Disleksia (dyslexia),
2) Disgrafia (dysgraphia),
3) Diskalkulia (dyscalculia),
Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara
umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang
memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa
yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya
minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak.
E. Langkah-langkah Penanganganan Masalah Belajar
1. Identifikasi Kasus
2. Identifikasi Masalah
3. Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
4. Identifikasi Alternantif Penanganan
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah, yaitu :
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/kompetisi
4. Ego-involvement
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
ii
9. Hasrat untuk belajar
10. Minat
11. Tujuan yang diakui
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum
sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya
berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Namun dengan hadirnya
kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya
diharapakan dapat memberi ketegasan kurikulum dan implementasi yang
sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh
tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.
Selain kurikulum, sarana dan prasarana juga menjadi stigma
negative dalam masyarakat,hal ini terjadi karena rendahnya mutu
pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata hasil belajar. Masalah
belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami oleh siswa
sehingga dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi
tertentu ini dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan
lingkungan yang tidak merugikan dan memberikan dampak buruk bagi
dirinya.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan
apabila ada kekurangan kami mohon saran dan kritik sehingga kami dapat
tingkatkan di kemudian hari.
ii
DAFTAR PUSTAKA
www.hidayatjayagiri.net.htm Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.
harapan peningkatan efektifitas pendidikan _ Pak YADI Mbs.htm Di akses tanggal
29 September 2014 pukul 14:25 wita.
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2 Di akses
tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.
http://murniramli.wordpress.com/2014/01/14/mengganti-kurikulum/ Di akses
tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.
http://smpn1sindangagung.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-
dan.html Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.
http://pustakaaslikan.blogspot.com/2013/05/isi-kurikulum-2013-mata
pelajaran.html Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata pengantar.........................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013.................................4
B. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013..............................5
C. Metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan kurikulum 2013..................................................................................................6
D. Jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa...............................8
E. Langkah-langkah penanganan masalah belajar yang dihadapi siswa...............................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................12
Daftar Pustaka.......................................................................................................13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar dan proses pembelajaran
dalam Mata Kuliah Pendukung di perguruan tinggi.
Diharapkan laporan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai
Profesi Kependidikan dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya
tentang Kurukulum 2013. Makalah ini dapat terealisasi berkat bimbingan serta
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih
kepada :
1. Allah SWT, yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
tugas ini.
2. Ahmad Rustam, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah dasar-dasar dan
proses pembelajaran yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan kepada
penulis mengenai pembuatan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah ikut serta membantu kami hingga terselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik konstruktrif sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan peningkatan kualitas isi laporan ini di masa datang.
Kolaka, 10 Oktober 2014
Penulis,
ii