24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada komponen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua ii

file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum

sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya

berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan

sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai

sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan

prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar

yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai,

serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu

kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat.

Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan

hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman

serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan,

pelaksanaan, dan evaluasinya.

Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada komponen

tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua

komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari

perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan

struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi

pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode

saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat

menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum.

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan

nasional telah mengalami banyak perubahan, dan tak ketinggalan juga

kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran 2013/2014.

Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah

ii

Page 2: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

melakukan uji publik untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata

publik. Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan

kurikulum ini secara bertahap.

Selain kurikulum, sarana dan prasarana juga menjadi stigma

negatif dalam masyarakat, hal ini terjadi karena rendahnya mutu

pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata hasil belajar. Masalah

lain dalam pendidikan di Indonesia yang juga banyak diperbincangkan

adalah bahwa pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi

peran guru. Guru banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan

sebagai subyek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

pada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan

kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis.

Belum memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma

menarik dalam pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan

belajar secara individual. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep

yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjukkan kepada

apa yang harus dilakukan seseorang sebagai penerima pelajaran (siswa),

sedangkan mengajar menunjukkan kepada apa yang harus dilakukan oleh

seorang guru yang menjadi pengajar. Jadi belajar mengajar merupakan

proses interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pengajaran. Proses

pengajaran akan berhasil selain ditentukan oleh kemampuan guru dalam

menentukan metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran, juga

ditentukan oleh minat belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa

dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan

kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

dalam menerangkan materi pelajaran. Di samping itu penggunaan metode

pengajaran yang salah. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai

materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah.

ii

Page 3: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013?

2. Apa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013 ?

3. Apa saja metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan kurikulum

2013?

4. Apa sajakah jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang menjadi

penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa?

5. Bagaimanakah prosedur atau langkah-langkah penanganan masalah belajar

yang dihadapi siswa?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013

2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013

3. Mendeskripsikan metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan

kurikulum 2013?

4. Mendeskripsikan jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang

menjadi penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa?

5. Mendeskripsikan prosedur atau langkah-langkah penanganan masalah

belajar siswa.

ii

Page 4: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan  penyederhanaan,

dan tematik - integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk

mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan

observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),

apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi

pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,

inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam

menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa

depan yang lebih baik.

Didalam kurikulum 2013 terdapat beberapa karaktersitik yaitu :

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:

(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam

bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke

dalam Kompetensi Dasar (KD).

(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

sekolah, kelas, dan mata pelajaran

(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta

didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan

psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata

ii

Page 5: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD

pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.

(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,

generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan

“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.

(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada

tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten

kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas

(mastery).

(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat

formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk

memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria

Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan

daftar mata pelajaran.

2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan,

jenjang pendidikan, dan program pendidikan.

3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan

kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan

keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan

minat.

ii

Page 6: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta lingkungannya.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

budaya, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki

pencapaian kompetensi.

C. Metode Pembelajaran Dan Kelebihan Serta Kekurangan Dalam

Kurikulum 2013

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode

pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara

lain:

1. Metode ceramah

Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik

verbal maupun nonverbal.

2. Metode latihan

Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan

tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.

3. Metode tanya jawab

Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab

oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan

selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak

didik menjawab.

ii

Page 7: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

4. Metode karya wisata

Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik

ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat

mengamati atau mengalami secara langsung.

5. Metode demonstrasi

Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu

benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.

6. Metode diskusi

Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa

diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.

7. Metode pemberian tugas dan resitasi

Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.

Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk

melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.

Kurikulum 2013 Memiliki Kelebihan, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,

pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.

2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa

atau kota.

3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang

pendidikan anak usia dini.

4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya

melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk

meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

Kurikulum 2013 Memiliki Kelebihan, yaitu diantaranya sebagai berikut :

ii

Page 8: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang

sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung

dalam proses pengembangan kurikulum 2013.

2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil

dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian

nasional (UN) masih diberlakukan.

3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu

pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

D. Jenis-jenis Dan Faktor-faktor Penyebab Masalah Belajar

Dalam pengertian masalah belajar di atas, maka dapat dirincikan jenis-

jenis siswa yang mengalami permasalahan dalam belajar, yaitu sebagai berikut:

1. Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau hasil belajar sesuai

dengan pencapaian teman-teman seusianya yang ada dalam kelas yang

sama.

2. Siswa yang mengalami keterlambatan akademik

3. Siswa yang secara nyata tidak dapat mencapai kemampuannya sendiri

4. Siswa yang sangat lambat dalam belajar

5. Siswa yang kekurangan motivasi dalam belajar

6. Siswa yang bersikap dan memiliki kebiasaan buruk dalam belajar

7. Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar mengajar di kelas

8. Siswa yang mengalami penyimpangan perilaku (kurangnya tata krama)

dalam hubungan intersosial.

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari

menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar

juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku siswa seperti kesukaan

berteriak-teriak di dalam kelas, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan

minggat dari sekolah.

ii

Page 9: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar

terdiri dari dua macam, yakni:

1. Faktor intern siswa

1. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik

siswa, yaitu:

1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/intelegensi siswa;

2) Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya

emosi dan sikap;

3) Yang berdifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata

dan telinga).

2.  Faktor ekstern siswa

Faktor ekstern siswa meliputi semua kondisi lingkungan sekitar yang tidak

mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:

1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan

antara kedua orang tua, dan rendahnya kehidupan ekonomi

keluarga.

2) Lingkungan sekitar/masyarakat, contohnya: wilayah

perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (pear

group) yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat

pendukung sarana belajar yang berkualitas rendah.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor

lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantaranya faktor-faktor

yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa

ii

Page 10: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti

satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,

1988) yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas:

1)  Disleksia (dyslexia),

2)  Disgrafia (dysgraphia),

3)  Diskalkulia (dyscalculia),

Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara

umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkan diantaranya ada yang

memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa

yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya

minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak.

E. Langkah-langkah Penanganganan Masalah Belajar

1.      Identifikasi Kasus

2.      Identifikasi Masalah

3.      Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

4.      Identifikasi Alternantif Penanganan

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah, yaitu :

1.      Memberi angka

2.      Hadiah

3.      Saingan/kompetisi

4.      Ego-involvement

5.      Memberi ulangan

6.      Mengetahui hasil

7.      Pujian

8.      Hukuman

ii

Page 11: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

9.      Hasrat untuk belajar

10.    Minat

11.  Tujuan yang diakui

ii

Page 12: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum

sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya

berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Namun dengan hadirnya

kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya

diharapakan dapat memberi ketegasan kurikulum dan implementasi yang

sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh

tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.

Selain kurikulum, sarana dan prasarana juga menjadi stigma

negative dalam masyarakat,hal ini terjadi karena rendahnya mutu

pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata hasil belajar. Masalah

belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami oleh siswa

sehingga dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi

tertentu ini dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa

kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan

lingkungan yang tidak merugikan dan memberikan dampak buruk bagi

dirinya.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan

apabila ada kekurangan kami mohon saran dan kritik sehingga kami dapat

tingkatkan di kemudian hari.

ii

Page 13: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

 DAFTAR PUSTAKA

www.hidayatjayagiri.net.htm Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.

harapan peningkatan efektifitas pendidikan _ Pak YADI Mbs.htm Di akses tanggal

29 September 2014 pukul 14:25 wita.

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2 Di akses

tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.

http://murniramli.wordpress.com/2014/01/14/mengganti-kurikulum/ Di akses

tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.

http://smpn1sindangagung.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-

dan.html Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.

http://pustakaaslikan.blogspot.com/2013/05/isi-kurikulum-2013-mata

pelajaran.html Di akses tanggal 29 September 2014 pukul 14:25 wita.

ii

Page 14: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i

Kata pengantar.........................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................3

C. Tujuan..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4

A. Pengertian dan karakteristik Kurikulum 2013.................................4

B. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013..............................5

C. Metode pembelajaran dan kelebihan serta kekurangan kurikulum 2013..................................................................................................6

D. Jenis-jenis masalah belajar serta faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar yang dihadapi siswa...............................8

E. Langkah-langkah penanganan masalah belajar yang dihadapi siswa...............................................................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................12

B. Saran...............................................................................................12

Daftar Pustaka.......................................................................................................13

ii

Page 15: file · Web viewRendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan

petunjuk dan bimbingan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah

ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar dan proses pembelajaran

dalam Mata Kuliah Pendukung di perguruan tinggi.

Diharapkan laporan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai

Profesi Kependidikan dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya

tentang Kurukulum 2013. Makalah ini dapat terealisasi berkat bimbingan serta

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih

kepada :

1. Allah SWT, yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan

tugas ini.

2. Ahmad Rustam, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah dasar-dasar dan

proses pembelajaran yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan kepada

penulis mengenai pembuatan makalah ini.

3. Semua pihak yang telah ikut serta membantu kami hingga terselesaikannya

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik konstruktrif sangat penulis harapkan demi

perbaikan dan peningkatan kualitas isi laporan ini di masa datang.

Kolaka, 10 Oktober 2014

Penulis,

ii