13
Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita Pendek dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Terbitan Depdiknas Oleh siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Oleh M.Darul Quthni Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen yaitu tema, amanat, gaya bahasa , tokoh dan penoohan, dan latar. Manfaat dari penelitian ini adalah agar pembinaan keterampilan menganalisis karya sastra khususnya cerpen, semakin ditingkatkan dan menjadi skala prioritas dan semakin menggemari bacaan karya sastra khususnya cerpen, karena wawasan dan kematangan hidup bisa ditempuh melalui kegemaran membaca dan menganalisis karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa tes subjektif (tes unjuk kerja). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 19 Maret 2014. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi yang berjumlah 39 siswa. Dari hasil penelitian sebanyak 39 orang siswa yang menjadi sampel penelitian dengan lima aspek penilaian yakni Dari lima aspek kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi secara keseluruhan memiliki kemampuan dengan kategori cukup mampu dengan nilai rata-rata 69,87. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat jelaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa dalam menganalisis tema kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 477,5 dengan rata-rata 61,21 dan kategori cukup mampu. 2. emampuan siswa dalam menganalisis amanat kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 500,5 dengan rata-rata 64,16 dan kategori cukup mampu. 3. Kemampuan siswa dalam menganalisis latar/setting kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 565 dengan rata-rata 72,43 dan kategori cukup mampu, 4. Kemampuan siswa dalam menganalisis tokoh dan penokohan kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 615 dengan rata-rata 78,84 dan kategori mampu, 5. Kemampuan siswa dalam menganalisis gaya bahasa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori kurang mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 397,5 atau dengan rata-rata 50,96 dan kategori kurang mampu. Selain itu, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta dengan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan terhadap unsurunsur intrinsik yang lainnya.

Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita Pendek dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Terbitan Depdiknas Oleh siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi

Oleh

M.Darul Quthni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen yaitu tema, amanat, gaya bahasa , tokoh dan penoohan, dan latar. Manfaat dari penelitian ini adalah agar pembinaan keterampilan menganalisis karya sastra khususnya cerpen, semakin ditingkatkan dan menjadi skala prioritas dan semakin menggemari bacaan karya sastra khususnya cerpen, karena wawasan dan kematangan hidup bisa ditempuh melalui kegemaran membaca dan menganalisis karya sastra.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa tes subjektif (tes unjuk kerja). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 19 Maret 2014. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi yang berjumlah 39 siswa.

Dari hasil penelitian sebanyak 39 orang siswa yang menjadi sampel penelitian dengan lima aspek penilaian yakni Dari lima aspek kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi secara keseluruhan memiliki kemampuan dengan kategori cukup mampu dengan nilai rata-rata 69,87. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat jelaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa dalam menganalisis tema kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 477,5 dengan rata-rata 61,21 dan kategori cukup mampu. 2. emampuan siswa dalam menganalisis amanat kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 500,5 dengan rata-rata 64,16 dan kategori cukup mampu. 3. Kemampuan siswa dalam menganalisis latar/setting kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 565 dengan rata-rata 72,43 dan kategori cukup mampu, 4. Kemampuan siswa dalam menganalisis tokoh dan penokohan kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 615 dengan rata-rata 78,84 dan kategori mampu, 5. Kemampuan siswa dalam menganalisis gaya bahasa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori kurang mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 397,5 atau dengan rata-rata 50,96 dan kategori kurang mampu.

Selain itu, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta dengan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan terhadap unsurunsur intrinsik yang lainnya.

Page 2: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

I. PENDAHULUAN Pembelajaran sastra sangat penting bagi siswa, karena dengan pembelajaran

sastra mampu menghasilkan siswa mengenal dirinya dan budaya orang lain, serta mempunyai kemampuan imajinatif dalam dirinya untuk mengkritis dan merespon apa yang terjadi disekitarnya. Tujuan pembelajaran sastra yaitu memperoleh pengalaman sastra dan memperoleh pengetahuan sastra. Tujuan memperoleh pengalaman sastra dapat dicapai dengan cara mengalami langsung atau melihat langsung hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sastra. Misalnya, siswa dilibatkan dengan kegiatan pembacaan karya sastra, siswa mendengarkan bacaan hasil karya sastra, dan siswa disuruh menulis karya sastra dan siswa mengapresisasi karya sastra. Selain itu, dapat memperoleh pengetahuan tentang sastra yang dicapai dengan cara menerangkan istilah-istilah sastra, bentuk-bentuk sastra, dan sejarah sastra.

Berdasarkan pengalaman peneliti melalui program Peraktik Pengalaman Lapangan (PPL) (14-03-2013) di SMP N 5 Kota Jambi, pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lalu jam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah khusunya di kelas VII hanya empat jam perminggu di setiap kelasnya dan masih begitu sedikit dibandingkan mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu, kesalahan siswa dalam menafsirkan karya sastra cerpen sangat mungkin terjadi, dan memaksa siswa untuk bertindak menyodorkan jawaban sebelum mengetahui nama gaya bahasa yang disampaikan oleh gurunya, karena mereka tidak begitu mendalami unsur-unsur cerpen salah satunya adalah unsur intrinsik. Seperti yang dialami oleh siswa kelas VII A dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen yang diajarkan oleh gurunya (peneliti, 20-03-2013), siswa masih mengalami kesulitan mencari unsur intrinsik yang ada dalam cerpen. Sementara itu siswa dituntut untuk menguasai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata bahasa Indonesia SMP 75 pesrsen. Akibatnya sejumlah siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa menjadi kurang menikmati pada pembelajaran cerpen tersebut. Sementara itu tuntutan untuk menyesuaikan dengan kompetensi yang ada dalam Kurikulum 2013 Dengan Kompetensi Dasarnya (KD) “Memahami teks hasil observasi , tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.”

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:

1) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur tema pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 2) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur amanat pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 3) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur latar pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi?

Page 3: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

4) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur Tokoh dan penokohan pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 5) Bagaimanakah kemampuan mengalisis unsur gaya bahasa pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi?

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Medeskripsikan kemampuan mengalisis unsur tema pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi?

2. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsure amanat pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 3. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur latar atau setting pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 4. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur tokoh dan penokohan pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 5. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur gaya bahasa pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi?

II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kemampuan

2.2 Pengertian Sastra

2.3 Cerita Pendek

2.3.1 Pengertian Cerita Pendek (Cerpen)

Cerpen atau dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan short story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai diberbagai media masa. Cerpen adalah salah satu karya sastra yang padat dan langsung pada tujuan ceritanya dan hanya menceritakan satu kejadian serta memiliki nilai-nilai kehidupan. Sejalan dengan pendapat Kosasih (2012:34), ”cerita pendek (cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relatif. Namun, pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500-5000 kata.

Karena itu, sering diungkapkan dengan cerita yang tepat dibaca dalam sekali duduk”. Susanto (Tarigan 1984:176) juga mengatakan bahwa” cerita pendek adalah cerita yang panjang sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri”.

Page 4: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

2.3.2 Ciri-ciri Cerpen

Ciri-ciri cerpen didentifikasikan sebagai berikut.

1) Cerita pendek adalah cerita singkat, padat, dan intensif;

2) Unsur-unsur utama cerpen adalah unsur tema, gaya, alur cerita, penokohan/perwatakan, dan latar/setting;

3) Bahasa cerpen tajam, sugestif, dan menarik perhatian;

4) Cerpen mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung;

5) Sebuah cerpen dapat menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca;

6) Cerpen harus dapat menimbulkaan perasaan pada diri pembaca bahwa jalan ceritalah yang pertama-tama menarik menarik perasaan dan kemudian baru menarik pikiran; 7) Cerpen mengandung detil-detil dan insiden-insiden yang dipilih dengan sengaja, serta bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran pembaca;

8) Dalam cerpen sebuah insiden/peristiwa yang terutama menguasai jalan cerita;

9) Cerpen bergantung pada satu situasi;

10)Cerpen memberi inspirasi tunggal;

11)Cerpen memberikan suatu kebulatan efek; 12)Cerpen menyajikan satu emosi; 13)Jumlah kata-kata yang terdapat dalam cerpen biasanya di bawah 10.000 kata atau kira-kira 33 halaman kwarto spasi ganda, Aminuddin ( 2090:11-12).

2.3.3 Unsur-unsur Pembentuk Cerpen

Dalam sebuah cerpen memiliki unsur-unsur yang membentuk sebuah cerpen. Karena unsur tersebut dapat diungkapkan ke dalam sebuah bahasa. Unsur itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.

2.3.3.1 Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk sebuah karya sastra. Unsur itu dijumpai jika kita telah membaca sebuah karya sastra. Unsur intrinsik sebuah cerpen merupakan unsur yang secara langsung dapat membangun cerita dan kepaduan antara

Page 5: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

unsur yang membuat cerpen tersebut jadi terwujud. Pembaca dapat secara mudah menentukan unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita tersebut. Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari segi penokohan dan perwatakan, tema, amanat, latar atau setting, alur atau plot, gaya bahasa dan penceritaan.

2.5 Pengertian Buku Teks

Berdasarkan Permendiknas No. 2 Tahun 2008 mengenai buku teks, pada pasal 1 dijelaskan bahwa: ”buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.”

III MTODE PENELITIAN

Sesuai tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam mengaanalisis unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks Bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap objek atau wilayah yang diteliti hanya saja peneliti melihat kemampuan siswa mengapresiasi unsur intrinsik dalam sebuah cerpen.

.

3.2 Data dan Sumber Data

3.2.1 Data

Data penelitian ini diambil secara langsung oleh peneliti terhadap sabjek melalui instrumen pengumpulan data yaitu hasil kemampuan sisa meganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi tahun pelajaran 2013/2014.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas VII A. Kelas VII A dipilih sebagai subjek penelitian karena karakteristik siswa VIIA merupakan siswa unggul dari kelas lainnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Penelitian ini menetapkan seluruh siswa kelas VII A sebagai subjek penelitian yang berjumlah 39 siswa. Penetapan subjek penelitian didasari dengan pendapat Arikunto, (2006:112) apabila subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi dan jika subjek penelitiannya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Untuk lebih jelasnya, keadaan subjek penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Keadaan Subjek Penelitian/Jumlah Siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi

Page 6: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

Pengumpulan Data

Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melaui survei angket, wawancara atau observasi. Pengumpulan data dalam tekhnik ini dilakukan dengan teknik kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik dalam cerpen. Siswa diberikan angket dengan beberupa tes subjektif atau tes esay. Maka penenlitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan tes esay mengenai kemampuan siswa dalam menganalisisi unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas, kemudian diminta untuk mengumpulkan jawaban dari tes tersebut.

Pengumpulan data dilaksanakan di ruang kelas VII A. Dalam penelitian ini siswa diberikan angket dengan beberapa tes berbentuk tes esay untuk dijawab mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1) Siswa dikumpulkan dalam satu ruangan yaitu kelas VII A

2) Peneliti mengecek kehadiran siswa

3) Peneliti membagi angket penenlitian berupa cerpen dan kertas untuk menjawan

unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen

4) Waktu yang disediakan 90 menit

5) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya

6) Dan kemudia dilakukan penenilaian

A. Perintah

1. Tulislah nama dan kelas di lembar jawaban yang telah disediakan.

2. Kemudian siswa diberikan angket dengan tes subejektif atau tes esay berbentuk cerpen dan lembar jawaban untuk dijawab mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas, kemudian bila sudah selesai diminta untuk mengumpulkan jawaban dari tes tersebut.

B. Waktu Pelaksanaan

90 menit (1 kali pertemuan)

Teknik Analisis Data

Data hasil tes kemampuan siswa mengapresiaisi unsur instrinsik cerpen dikumpulkan, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan menguraikan kondisi kemampuan siswa dalam menganalisi unsur intrinsik dalam cerpen yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pada hasil tes kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik dalam cerpen. Hasil penilaian menganalisis unsur intrinsik dikategorikan untuk menentukan kedudukan siswa dalam kelompok dengan kriteria sebagai berikut:

Untuk menghitung rata-rata unsur penilaian dalam kemampuan siswa menganalisis tiap unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks terbitan Depdiknas dari sampel menggunakan rumus Ali, (1993:186) sebagai berikut.

Page 7: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

= n x100

N

Keterangan:

% = Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen n = Jumlah nilai rata-rata N = Jumlah keseluruhan skor maksimal.

Nilai N diperoleh dari skor maksimal dikali banyaknya subjek. Untuk skor maksimal adalah 20 dikali dengan banyaknya subjek yaitu 39 siswa, jadi jumlah keseluruhan skor maksimal (N) adalah 780. Apabila perhitungan hasil persentase telah menemukan hasil, kemudian peneliti cocokkan dengan kriteria kualitas kemampuan untuk memperoleh simpulan dapat diketahui, kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi mennganalisis unsur intrinsik pada cerpen.

IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Mengukur tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik , dapat dilakukan melalui hasil perhitungan dari penilaian yang telah dilakukan. Penilaian tema, amanat, gaya bahasa, tokoh dan penokohan, latar, yang dilakukan oleh 2 orang penilai, yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Kota Jambi (P1) dan peneliti (P2). Hasil penilaian tersebut dapat dilihat pada uraian sebagai berikut.

4.1.1 Hasil Penilaian Unsur Tema

Penilaian kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik tema dengan jumlah nilai 477,5. Berdasarkan hasil perhitungan persentase tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tema menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

% = 100

% =

477,5

780

100

= 61,21

Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tema, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen cerpen dari unsur tema, termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 61,21.

4.1.2 Hasil Penilaian Unsur Amanat

Penilaian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur Amanat dengan jumlah nilai 500,5. Berdasarkan hasil perhitungan persentase tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik dari unsur amanat menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

Page 8: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

% =

% =

100

500,5

780

100

Page 9: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

= 64,16

Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur amanat, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur amanat , termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 64,16.

4.1.3 Hasil Penilaian Unsur Latar/Setting

Penilian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar dengan jumlah nilai 565.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

% =

% =

565 780

100

100

= 72,43

Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dari unsur latar/setting, termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 72,43.

4.1.4 Hasil Penilaian Unsur Tokoh dan Penokohan

Penilian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan dengan jumlah nilai rata-rata 615. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

% =

% =

615 780

100

100

Page 10: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

= 78,84

Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan, termasuk dalam kategori mampu, yaitu mencapai 78,84.

4.1.5 Hasil Penilaian Unsur Gaya Bahasa

Penilaian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa dengan jumlah nilai rata- rata 397,5. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

% =

% =

100

397,5

780

100

Page 11: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

= 50,96

Setelah diketahui hasil persentase nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa, dapat disimpulkan kriteria kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dari unsur gaya bahasa, termasuk dalam kategori kurang mampu, yaitu mencapai 50,96.

Ber

dasarkan tabel 4.8 dapat diketahui persentase masing-masing dari unsur penilaian yang telah dilakukan., (1) jumlah rata-rata dari unsur tema, tergolong dalam kualitas cukup mampu dengan rata-rata 61,21, (2) dari unsur amanat tergolong dalam cukup mampu dengan rata-rata 64,16, (4) unsur latar/setting tergolong dalam kriteria kualitas cukup mampu dengan rata-rata 72,43, (5) unsur tokoh dan penokohan dalam kriteria mampu dengan rata-rata 78,84 (3) unsur gaya bahasa tergolong dalam kriteria kurang mampu dengan rata-rata 50,96,. Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menggabungkan keseluruhan dari nilai masing-masing unsur yang telah dinilai. Dapat dilihat dari tabel 4.9 .

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dalam hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis unsure intrinsik siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dengan katergori cukup mampu. Hal ini diketahui dari perolehan nilai dalam menganalisis unsur intrinsik yang berdasarkan dari lima aspek penilaian tema, amanat, latar, tokoh dan penokohan, dan gaya bahasa, siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi memperoleh nilai rata-rata 69,87 dan berkategori cukup mampu.

Page 12: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun Ajaran 2013-2014 dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen sebagai berikut:

1) Kemampuan siswa dalam menganalisis tema kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 477,5 dengan rata-rata 61,21 dan kategori cukup mampu.

2) Kemampuan siswa dalam menganalisis amanat kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 500,5 dengan rata-rata 64,16 dan kategori cukup mampu. 3) Kemampuan siswa dalam menganalisis latar/setting kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 565 dengan rata-rata 72,43 dan kategori cukup mampu. 4) Kemampuan siswa dalam menganalisis tokoh dan penokohan kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 615 dengan rata-rata 78,84 dan kategori mampu. 5) Kemampuan siswa dalam menganalisis gaya bahasa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori kurang mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 397,5 atau dengan rata-rata 50,96 dan kategori kurang mampu.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Kota Jambi masih perlu memberi atau meningkatkan pembelajaran, khususnya memberikan penjelasan dan

pemahaman lebih detail mengenai unsur intrinsic cerpen dan yang pailing menjadi perhatian mengnai kemampuan sisa dalam memahami gaya bahasa

dalam cerpen. Karena dari hasil penelitian pada kelima aspek aspek itu gaya unsure intrinsik yang hasilnya paling rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Guru bisa lebih meningkatkan motivasi dan mengunakan

metode yang lebih menarik yang mudah dan efektif untuk dipahami siswa.

2. Siswa, perlu meningkatkan membaca karya sastra khususnya cerpen, karena wawasan dan kematangan hidup bisa ditempuh melalui kegemaran membaca dan menelaah cerpen untuk lebih mendalami.

Page 13: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita · PDF file... mengkritis dan merespon apa yang terjadi ... siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa

DAFTAR RUJUKAN

Ali, M. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Anonim.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Aminuddin.1990. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: YA3 bekerjasama dengan CV. Sinar Baru Bandung.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Bahasa Indonesia Tingkat

SMP/KBK. Jakarta.

_______. 2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta.

Djiwandono, M.S. 1996. Tes Bahasa Dalam Pengajaran. Bandung: ITB Bandung.

Fitrah, Y. 2007. Sastra dan Politik. Bogor: Akademia.

Jambrohim. 2012. Teori penelitian sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya

Nurgiyantoro, B. 2009. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Retno, Dkk. 2012. Pembelajaran Karya Sastra. Jakarta: Angkasa

Roy, Pengertian Apresiasi (http://agusjengkol.wordpress.com/2011/06/09/pengertian- apresiasi-serta-tingkatannya/ ). Diakses 10 Desember 2013. Poerwadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwandani, R. 2012. Buku Pintar Bahasab Indonesia. Yogykarta: Famiia. Robbins, (dalam http://digilib.petra.ac.id). Diakses, 19 desember 2013 Semi, M.A. 1988. Anatomi Sastra. Padang: FPBS IKIP Padang.

Slamet, St.Y. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

.2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar.

Sunarjo. 2004. Apresiasi Sastra. Jakarta Timur: Ghina Walafafa.

Susanto,J.Ch.. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Sudjiman, P. 1995. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta :Pustaka Jaya. Sumardjo, J. 1986. Apresiasi Sastra. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H.G., dan Djago. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung:

Angkasa.

Tim Penyusun. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Jambi.

Wirandi .http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-analisis.html. diakses pada tangal 22 Jauari 2014