38
PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GESI SRAGEN PROPOSAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan Matematika Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd Oleh: RISMAWATI A410090016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GESI SRAGEN

PROPOSAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan Matematika

Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd

Oleh:

RISMAWATI

A410090016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemandirian belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

proses pembelajaran. Karena kemandirian dapat melatih siswa lebih bertanggung

jawab dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Kemandirian yang dimiliki

siswa juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta lebih cepat dalam

menerima dan memahami materi pelajaran. Siswa yang mempunyai kemandirian

yang tinggi maka siswa itu akan lebih fokus mengerjakan dan melakukan sesuatu

hingga pekerjaan itu selesai dalam waktu tertentu tanpa bantuan orang lain/guru.

Hal ini akan berdampak pada tinggi rendahnya hasil belajar.

Rendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1

Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian belajar

adalah siswa. Pada saat kegiatan belajar mengajar siswa cenderung pasif, lebih

sering mendengarkan, mencatat dan menghafal materi saja. Padahal siswa dituntut

untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran agar siswa lebih cepat dan mudah

dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, banyak siswa yang tidak percaya

pada kemampuannya sendiri dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Siswa lebih sering menyontek dan bertanya pada teman padahal jawaban yang

diberikan temannya belum tentu benar.

Faktor dominan yang menyebabkan rendahnya kemandirian belajar siswa

di SMP Negeri 1 Gesi Sragen yaitu guru. Guru sering monoton dalam

menerangkan pelajaran sehingga siswa merasa bosan dan malas untuk belajar.

Proses pembelajaran hanya berpusat pada guru. Guru menerangkan di depan kelas

dan tidak member kesempatan siswa untuk mengasah kemampuan berpikirnya.

Selain itu, guru kurang memberikan arahan dan bimbingan mandiri yang

berakibat kemandirian belajar siswa masih rendah.

Page 3: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, hendaknya guru mampu

memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang mampu merangsang siswa

lebih mandiri dalam belajar matematika dan meningkatkan siswa dalam

memahami pelajaran matematika. Melalui pembelajaran dengan strategi

Contextual Teaching and Learning (CTL), kegiatan belajar mengajar akan

berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator semata. Faktor-faktor yang

tadinya mempengaruhi rendahnya kemandirian siswa dalam belajar akhirnya bisa

teratasi dengan baik.

Keunggulan dari strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah

strategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara

mandiri dan menuntut untuk tidak saling ketergantungan dengan

teman/lingkungan. Sehingga diharapkan dengan menerapkan strategi Contextual

Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa

yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

Penelitian difokuskan pada adakah peningkatan kemandirian dan hasil

belajar matematika setelah dilakukan strategi Contextual Teaching and Learning

(CTL). Fokus penelitian kemudian dirinci menjadi dua pernyataan penelitian.

1. Adakah peningkatan kemandirian belajar matematika setelah dilakukan

pembelajaran melalui strategi Contextual Teaching and Learning (CTL)?

2. Adakah peningkatan hasil belajar matematika setelah dilakukan pembelajaran

melalui strategi Contextual Teaching and Learning (CTL)?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Mendiskripsikan peningkatan kemandirian belajar siswa dalam proses

pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Gesi Sragen.

Page 4: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

b. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Gesi Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan peningkatan kemandirian belajar matematika setelah

dilakukan pembelajaran melalui strategi Contextual Teaching and

Learning (CTL). Kemandirian belajar matematika diamati dari indikator:

1) menyelesaikan tugasnya sendiri, 2) mengatasi masalah belajarnya

sendiri, 3) percaya pada kemampuan diri sendiri, 4) mengatur dirinya

sendiri.

b. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar matematika setelah dilakukan

pembelajaran melalui strategi Contextual Teaching and Learning (CTL).

Hasil belajar matematika diukur dari skor ulangan harian setelah

pembelajaran 1 KD dan skor dikatakan tuntas apabila lebih dari atau sama

dengan KKM.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pada pembelajaran matematika utamanya

peningkatan kemandirian dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui strategi Contextual Teaching and Learning (CTL).

b. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemandirian dan hasil

belajar matematika melalui strategi Contextual Teaching and Learning

(CTL) dan dapat memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran di

sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

Sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

b. Manfaat bagi guru

Page 5: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Memberikan teori baru mengenai strategi pembelajaran matematika untuk

meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa.

c. Manfaat bagi sekolah

Memberikan ide yang baik dalam rangka perbaikan pembelajaran

matematika dan sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang dapat

diterapkan pada mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran lain.

Page 6: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kemandirian dan hasil belajar matematika

a. Hakekat matematika

Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2003:

252), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi prkatisnya untuk

mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi

teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.

Menurut Hamzah (2007: 129) matematika adalah sebagai suatu

bidang ilmu yang merupakan alat pikir, komunikasi, alat untuk

memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur–unsur logika dan

intuisi, analisa dan konstruksi, generalitas dan individualitas serta

mempunyai cita–cita antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis.

Dari pengertian di atas matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak,

asiomatik, dan dedukatif.

Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan lima

alasan perlunya belajar matematika, yaitu: a) sarana berpikir yang jelas

dan logis, b) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, c)

sarana untuk mengenai pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,

d) sarana untuk mengembangkan kreativitas, e) sarana untuk

meningkatkan kesadaran terhadap pengembangan budaya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian matematika adalah bahasa simbolis yang bersifat

abstrak, asiomatik, dan deduktif untuk memudahkan manusia berpikir.

b. Konsep belajar matematika

Page 7: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya dan memenuhi seluruh aspek tingkah laku.

Henry E. Garret (dalam Syaiful Sagala, 2010:13) berpendapat

bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu

lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada

perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang.

Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

melalui latihan dan pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya

serta tujuan belajar dapat diterima baik oleh masyarakat.

c. Konsep kemandirian belajar matematika

Kemandirian berasal dari kata mandiri. Kata mandiri mempunyai

arti yang sangat relatif. Anung Haryono mendefinisikan kata mandiri

mengandung arti tidak bergantung pada orang lain, bebas dapat

melakukan sendiri. Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ialah

meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam proses belajar

tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya siswa tidak tergantung

pada guru, teman/orang lain dalam belajar.

Dalam belajar mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih dahulu

untuk memahami isi pelajaran. Jika mendapat kesulitan barulah bertanya

atau mendiskusikan dengan temannya, guru atau orang lain.

Kozma, Belle, William (dalam Anung Haryono, 2005)

mendifinisikan belajar mandiri sebagai usaha individu siswa yang bersifat

otonomis untuk mencapai kompetensi tertentu.

Page 8: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Jadi kemandirian merupakan siswa untuk melakukan kegiatan

belajar yang bertumpu pada aktivitas dan tanggung jawab siswa, tidak

bergantung dengan orang lain. Kegiatan belajar ini meliputi kegiatan

belajar di rumah dan di sekolah.

d. Hasil belajar matematika

Menurut Sudjana (2008: 22) Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditujukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan guru.

Menurut Abdurrahman (2003: 37) Hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Berdasarkan pengertian - pengertian tersebut, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah melalui kegiatan belajar yang ditujukkan dengan

nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

2. Konsep pembelajaran melalui strategi Contextual Teaching and Learning

(CTL)

a. Hakekat pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:297).

Menurut Uzer Usman (2005: 1) “Proses pembelajaran merupakan

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu”. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang

efektif setidaknya ada 5 variabel yang menentukan keberhasilan belajar

siswa; yaitu: 1) melibatkan siswa secara efektif; 2) menarik minat dan

Page 9: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

perhatian siswa; 3) membangkitkan motivasi siswa; 4) prinsip

individualitas; dan 5) peragaan dalam pembelajaran.

Jadi proses pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan

dalam mempelajari matematika yang dilakukan guru mulai dari

perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai evaluasi. Dengan demikian

guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.

b. Konsep strategi Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina

Sanjaya, 2008: 255).

7 komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain:

1) Kontruktivisme

Membangun pemahaman mereka sendiri dan pengalaman baru

berdasarkan pada pengetahuan awal. Pembelajaran harus dikemas

menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.

2) Inquiry

Proses pembelajaran dari pengamatan menjadi pemahaman. Disini

siswa belajar menggunakan keterampilan kritis.

3) Questioning

Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, menilai kemampuan

berpikir siswa. Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam

pembelajaran yang berbasis inquiry.

4) Learning Community

Sekolompok orang yang terikat dalam belajar. Bekerja sama dengan

orang lain lebih baik daripada belajar sendiri kemudian tukar

pengalaman dan berbagi ide.

Page 10: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

5) Modelling

Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan

belajar. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakan.

6) Reflection

Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari kemudian mencatat

apa yang telah dipelajari , membuat jurnal, karya seni, diskusi

kelompok.

7) Authentic Assesment

Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa kemudian melakukan

penilaian proses terhadap tugas-tugas yang relevan.

3. Penerapan strategi Contextual Teaching and Learning (CTL)

Langkah – langkah strategi pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL)yaitu:

a. Pendahuluan

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari

proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan

dipelajari.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah

siswa.

Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi; misalnya

kelompok 1 dan 2 melakukan observasi ke lokasi I, dan kelompok

3 dan 4 melakukan observasi ke lokasi II.

Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal

yang ditemukan di lokasi-lokasi tersebut.

3) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh

setiap siswa.

b. Inti

Di lapangan

Page 11: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

1) Siswa melakukan observasi ke lokasi sesuai dengan pembagian tugas

kelompok.

2) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di lokasi sesuai dengan

alat observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Di dalam kelas

1) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompok

mereka masing-masing.

2) Siswa melaporkan hasil diskusi.

3) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh

kelompok lain.

c. Penutup

1) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar

masalah lokasi sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus

dicapai.

2) Guru memberikan tugas kepada siswa berkaitan dengan hal-hal yang

telah dipelajari.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematik tentang

hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya yang berhubungan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Sebagai perbandingan dalam penelitian

ini, peneliti akan menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu.

Dini Fitrasari (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

kemandirian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dengan

pendekatan pola latihan interaktif pokok bahasan geometri mengalami

peningkatan.

Nita Rizqi Eka Pratiwi (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan ada

peningkatan minat dan hasil belajar matematika materi system persamaan linier

dua variable (SPLDV) melalui metode rotating trio exchange.

Page 12: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Sulistyorini Hermanto (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penerapan pembelajaran matematika berbasis kontekstual efektif dalam

peningkatan prestasi belajar siswa dan memiliki peranan utama dalam kaitannya

dengan usaha peningkatan keaktifan siswa.

Alimatus Solikhah (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penerapan strategi Contextual Teaching and Learning berbasis portopolio dalam

kegiatan pembelajaran akan menambah variasi sehingga dapat menarik perhatian

siswa dan membuat siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari beberapa peneliti di atas,

penulis ingin meneliti apakah dengan strategi contextual teaching and learning

dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar matematika.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas dapat disusun suatu

kerangka berpikir guna memperoleh jawaban sementara atas kesalahan yang

timbul. Prosedur penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus dan dilaksanakan

sesuai perencanaan tindakan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu.

Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran dikelas secara sistematis

dengan tindakan pengelolaan kelas dengan pendekatan pembelajaran yang tepat

yang mengacu pada perencanaan tindakan yang telah tersusun sebelumnya.

Dalam setiap tindakan peneliti akan mengamati kemandirian siswa pada setiap

tindakan pengajaran yang dilakukan di depan kelas.

Pada kondisi awal siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gesi Sragen diketahui

bahwa kemandirian belajar metematika yang rendah, meliputi: 1) menyelesaikan

tugasnya sendiri 21%, 2) mengatasi masalah belajarnya sendiri 23%, 3) percaya

pada kemampuan diri sendiri 26%, 4) mengatur dirinya sendiri 29% sehingga hal

tersebut berakibat pada rendahnya hasil belajar. Hal ini dikarenakan guru yang

mengajar masih dengan cara konvensional, siswa hanya sekedar mendengarkan

Page 13: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

dan mencatat tanpa berperan aktif dalam pembelajaran. Pemilihan metode yang

tepat dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar matematika.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian

dan hasil belajar siswa adalah strategi Contextual Teaching and Learning (CTL).

Sistem CTL mencakup delapan komponen berikut 1) membuat keterkaitan-

keterkaitan yang bermakna, 2) melakukan pekerjaan yang berarti, 3) melakukan

pembelajaran yang diatur sendiri, 4) bekerja sama, 5) berpikir kritis dan kreatif, 6)

membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, 7) mencapai standar yang

tinggi, 8) menggunakan penilaian autentik.

Kondisi akhir yang diharapkan dengan penggunaan strategi contextual

Teaching and Learning dalam proses pembelajaran adalah dapat meningkatnya

kemandirian belajar matematika, sehingga siswa akan mencapai hasil belajar yang

memuaskan.

Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir penelitian ini dapat di

ilustrasikan sebagai berikut:

Kondisi Awal Pembelajaran Konvensional

Rendahnya kemandirian dan hasil belajar

matematika

Page 14: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran

tersebut di atas maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan “ Melalui strategi

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

kemandirian belajar matematika bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gesi Sragen

Tahun 2012/2013”.

BAB III

METODE PENELITIAN

Tindakan

Contextual teaching and learning:1. membuat keterkaitan-keterkaitan yang

bermakna2. melakukan pekerjaan yang berarti3. melakukan pembelajaran yang diatur sendiri4. bekerja sama5. berpikir kritis dan kreatif6. membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang7. mencapai standar yang tinggi8. menggunakan penilaian autentik

Kondisi akhirMeningkatnya kemandirian dan hasil

belajar matematika

Page 15: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Pemilihan tempat

didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi sekolah berdekatan dengan tempat

tinggal peneliti dan sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul

yang sama dengan peneliti.

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu bulan Juli sampai dengan

Desember 2012. Adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut:

Tahap Persiapan: minggu ke IV bulan Juli 2012 sampai minggu ke IV bulan

Agustus 2012.

1. Tahap Pelaksanaan: minggu ke I bulan September 2012 sampai minggu ke II

bulan Oktober 2012.

2. Tahap Analisis Data: minggu ke III bulan Oktober 2012 sampai minggu ke II

bulan November 2012.

3. Tahap Laporan: minggu ke III bulan November 2012 sampai minggu ke IV

bulan Desember 2012.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SMP Negeri 1 Gesi

Sragen. Siswa yang menjadi subjek penerima tindakan ini yaitu, siswa kelas

VII. Siswa kelas tersebut berjumlah 40 orang, terdiri atas 18 siswa laki-laki

dan 22 siswa perempuan. Sementara itu, guru yang menjadi subjek pelaku

tindakan ini. Peneliti dibantu guru matematika sebagai observer. Peneliti juga

bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik

kesimpulan.

C. Metode Pengumpulan Data

Page 16: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber

data dalam penelitian adalah guru yang melakukan tindakan dan siswa yang

menerima tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik

observasi, metode tes dan catatan lapangan.

Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan pedoman

observasi yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemandirian siswa dalam

proses pembelajaran matematika. Lembar pengamatan digunakan untuk

memperoleh data sebelum tindakan, baik dari guru maupun penelitian langsung di

lapangan. Sedangkan lembar soal tes digunakan untuk menguji peningkatan hasil

belajar siswa.

Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi secara

terus menerus dan tringulasi data.

Data Sumber

Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Penelitian

Keabsahan

Data

Teori

1. Kemandirian

Belajar

Siswa Observasi Pedoman

Observasi

Triangulasi

Sumber

Anung

Haryono

(2005)

2. Hasil

Belajar

Siswa Metode Tes Pedoman

Observasi

Triangulasi

Sumber

Sudjana

(2008)

3. Strategi

Contextual

Teaching

Learning

(CTL)

Guru Observasi

dan Catatan

Lapangan

Pedoman

Observasi

dan Form

Catatan

Lapangan

Triangulasi

Teknik

Wina

Sanjaya

(2008)

D. Teknik Analisis Data

Page 17: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

alur. Alur yang dilalui meliputi:

1. Proses analisis data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber. Setelah dikaji kemudian membuat rangkuman

untuk setiap pertemuan atau tindakan di kelas.

2. Penyajian data

Peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga dapat menjadi

informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Dengan

menampilkan data dan membuat hubungan antara variabel, peneliti mengerti

apa yang terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan

penelitian.

3. Verifikasi data

Verifikasi data atau penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap

untuk memperoleh derajat kepercayaan tinggi. Dengan demikian, analisis data

dalam penelitian ini dilakukan sejak tindakan dilaksanakan. Verifikasi data

dilakukan pada setiap tindakan yang pada akhirnya dipadukan menjadi

kesimpulan.

E. Indikator Kinerja

Indikator kinerja penelitian kemampuan menggungkapkan kemandirian

dan hasil belajar matematika dari 40 anak, yaitu kondisi awal/sebelum penelitian

ada 26 % anak yang tuntas, setelah siklus I ada 41 % anak yang tuntas, setelah

siklus II ada 81 % anak yang tuntas.

F. Jenis dan Prosedur Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Arikunto (2006:96), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau istilah

Page 18: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR) sudah lebih

dari sepuluh tahun yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia

pendidikan. Dari namanya sendiri sudah dapat ditebak, bahwa dalam

penelitian tindakan terdapat kata tindakan, artinya dalam hal ini peneliti

melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan demi

kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

2. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas difokuskan pada kegiatan pokok,

yaitu: a) dialog awal, b) perencanaan tindakan, c) pelaksanaan tindakan, d)

observasi, e) refleksi, f) evaluasi, dan g) penyimpulan.

Langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus pembelajaran

matematika diilustrasikan sebagai berikut:

Dialog awal

Page 19: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Putaran 1

Putaran 2

a. Dialog awal

Pertemuan antara peneliti dan guru matematika, bersama-sama

melakukan pengenalan, penyatuan ide, dan berdiskusi membahas masalah

dan cara-cara peningkatan kemandirian dan hasil belajar matematika pada

siswa.

Pembicaraan membahas model dan alternatif pembelajaran yang

akan dipraktekkan dan dikembangkan sehingga diperoleh kesepakatan

Perencanaan Tindakan I

Tindakan dan observasi I

Refleksi

Evaluasi

Pengertian dan Pemahaman

Tindakan II

Tindakan dan observasi II

Refleksi

Evaluasi

Pengertian dan Pemahaman

Seterusnya sesuai dengan alokasi waktu tarapan tindakan yang direncanakan

Page 20: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

untuk menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) dalam upaya peningkatan kemandirian dan hasil belajar

matematika.

b. Perencanaan tindakan kelas

Selanjutnya disusun langkah-langkah persiapan tindakan

pembelajaran yang terdiri :

1) Memperbaiki kompetensi material guru dalam bidang matematika.

2) Identifikasi masalah dan penyebabnya.

3) Perencanaan solusi masalah.

c. Pelaksanaan tindakan

Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, namun tidak

mutlak dikendalikan oleh rencana. Tindakan yang diputuskan mengandung

resiko karena terjadi dalam situasi nyata. Oleh karena itu, rencana tindakan

harus bersifat sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan

yang ada sebagai upaya perbaikan.

d. Observasi dan monitoring

Observasi dan monitoring dilakukan dengan mengamati hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan atau dikenakan terhadap siswa

dengan berbekal pedoman observasi dan kegiatan lapangan. Peneliti

mencatat semua kegiatan guru mulai dari pendahuluan, pengembangan,

penerapan dan penutup.

e. Refleksi

Refleksi yang dilakukan adalah diskusi antara peneliti dan guru

matematika untuk menelaah hasil tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan

ini dilakukan setiap akhir pembelajaran matematika, tetapi secara informal

dapat dilakukan dengan dialog untuk menangani masalah yang muncul.

f. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi

dan refleksi penelitian pada setiap pelaksanaan penelitian. Evaluasi

Page 21: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

ditujukan pada penemuan dan bukti-bukti untuk menyusun jawaban

terhadap tujuan penelitian yang telah dilaksanakan.

g. Penyimpulan

Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang

telah terorganisir dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat

dan bermakna. Hasil penelitian tersebut berupa peningkatan kemandirian

dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika.

JADWAL PENELITIAN

Page 22: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Kegiatan penelitian

Bulan pelaksanaan tahun 2012

Juli Agu

stus

Septembe

r

Oktober Novembe

r

Desemb

er

1. Tahap persiapan

a. Kajian studi pustaka

b. Pembuatan desain

penelitian

c. Konsultasi rancangan

penelitian

d. Perumusan rancangan

penelitian

e. Ijin penelitian

√ √

√ √

√ √

2. Tahap pelaksanaan

a. Perencanaan tindakan

b. Implementasi tindakan

c. Pengamatan kelas

d. Refleksi

√ √

√ √

√ √

3. Tahap Analisis Data √ √

a. Analisis dan

interpretasi data

b. Perumusan hasil

kegiatan

√ √

3. Tahap pelaporan

a. Penyusunan kerangka

laporan

b. Penulisan laporan

c. Revisi dan editing

Page 23: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

laporan

d. Penggandaan dan

penjilidan

e. Penyerahan laporan

√ √

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

Abdurrahman, Mulyono.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fitrasari, Dini. 2007. “Upaya Peningkatan Kemndirian dan Keaktifan Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pola Latihan Interaktif Pokok

Bahasan Geometri”. Skripsi. Surakarta: UMS(Tidak Dipublikasikan)

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Haryono, Anung. 2005. Belajar Mandiri: Konsep dan Penerapannya dalam System

Pendidikan dan Pelatihan Terbuka/Jarak Jauh. Jakarta: Seamolec

Hermanto, Sulistyorini. 2007. “Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran

Matematika melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning)”. Skripsi. Surakarta: UMS(Tidak Dipublikasikan)

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Solikhah, Alimatus. 2010. “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning

berbasis portopolio”. Skripsi. Surakarta: UMS(Tidak Dipublikasikan)

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Moh Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remadja Rosdakarya

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 25: rieztmisfits.files.wordpress.com  · Web viewRendahnya kemandirian belajar banyak dialami oleh siswa SMP Negeri 1 Gesi Sragen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemandirian

A. DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran......

2. Angket siswa .......................................................................................................

3. Silabus..................................................................................................................

4. Rencana Pembelajaran ........................................................................................

5. Lembar Kerja

Siswa.............................................................................................

6. Kisi-kisi soal tes akhir

siklus ...............................................................................

7. Soal tes Siklus .....................................................................................................

8. Data nilai test akhir siklus ...................................................................................

9. Data nilai afektif hasil observasi .........................................................................

10. Data nilai hasil angket siswa ...............................................................................

SKBM Matematika kelas VIII ............................................................................