Pembimbing: dr. Rinanto Prabowo, Sp.M

BRIANATA SUSANTO UTOMO

KEPANITERAAN KLINIK MATA FK UKDWRS MATA DR YAP

Journal Reading

A New Combination Formula for Treatment of fungal Keratitis:An Experimental Study

Pendahuluan

Absorbsi terbatasNatamycin eyedrop infeksi superfisial Ketokonazol antifungal +antibakteri Ketorolac efektif dan amanMucoadesive polymer memperpanjang

durasi

Metode Penelitian

Evaluasi obatStudi antimikrobial in vitroStudi antimikrobial in vivo

Evaluasi Obat

Mucoadhesive (ketokonazol dan ketorolac)CarbopolMethylcelulloseHydroxypropyl methylcellulose

pH, mukoadhesi, sterilisasi dan stabilitas

Studi antimikrobial in vitro

Candida saburoud dextrose agar steril saline

Studi evaluasi aktifitas antifungalStudi drug release formula antifungal Membandingkan dengan “Nizoral cream”

(ketokonazol 2%)

Studi antimikrobial in vivo

PF44(rapid release) 2% ketokonazol 0.5% ketorolac 1% carbopol

PF51 (slow release) 2% ketokonazol 0.5% ketorolac 4% hydroxyl-propyl-methylcellulose

Studi antimikrobial in vivo

24 kelinci (tanpa riwayat lesi mata, 1,5-2,5kg)Grup 1 (12 kelinci)

OD PF 44 OS kontrol (6 ketokonazol, 6 placebo)

Grup 2 (12 kelinci) OD PF 51 OS kontrol (6 ketokonazol, 6 placebo)

Studi antimikrobial in vivo

Ketamine – scraping – tobramicin – inokulasi pada stroma 100µL

Rapid release (PF 44) diberikan 6x sehariSlow release (PF 51) diberikan 3x sehariDimulai 48 jam setelah inokulasi selama 10

hariEvaluasi PA

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Kesimpulan

Slow release formula menyembuhkan lebih baik

pertumbuhan jamur (-)Sel radang ringan (-)

Saran

Slow release formula untuk keratitis pada manusia

Terima Kasih