94133462 Gigi Tiruan Lengkap

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk

    menggantikan semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang,

    karena apabila seseorang telah hilang semua gigi geliginya, maka dapat

    menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik dan dapat

    mempengaruhi keadaan psikis. Tujuan pembuatan GTL adalah :

    a. Merehabilitasi seluruh gigi yang hilang sehingga dapat memperbaiki

    atau mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, estetis dan psikis.

    b. Memperbaiki kelainan, gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh

    keadaan edentulous.

    Bagi seseorang yang telah kehilangan gigi geligi, maka prosessus

    alveolaris akan mengalami penyusutan yang disebut residual ridge.

    Penyusutan alveolaris biasanya berjalan 2-3 minggu, tetapi ada yang sampai

    berbulan-bulan. Pembuatan GTL akan mencegah pengerutan ( atropi

    processus )

    Alveolaris (residual ridge), mencegah berkurangnya vertikal dimensi

    yang disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak ada penyangga dan

    hilangnya oklusi sentrik. Selama berfungsi rahang bawah (RB) berusaha

    berkontak dengan rahang atas (RA) sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi

    RA dan RB akan menyebabkan hilangnya oklusi sentrik. Mandibula menjadi

    protusif dan hal ini menyebabkan malposisi pada temporo-mandibula joint.

  • 2

    1.2 Tujuan

    Semakin bertambahnya usia maka semakin berpengaruh terhadap faktor

    psikologis pasien, seperti menganggap bahwa semua tindakan dokter adalah

    salah dan selalu merasa tidak puas dengan semua tindakan dokter.Oleh sebab

    itu makalah ini dibuat dengan tujuan selain untuk menyelesaikan kasus

    edentulous pada pasien, juga untuk mengetahui bagaimana cara menjelaskan

    beberapa masalah yang terjadi pada rongga mulut pasien sehingga nantinya

    pasien mengerti dan mau menjalankan perawatan yang dianjurkan dan dokter

    gigi dapat membuatkan gigi tiruan yang baik.

  • 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Prostodontik

    Prostodontik diterjemahkan sebagai prostodonsi atau prostodonsia yaitu ilmu

    geligi tiruan atau ilmu gigi tiruan. Menurut ADA ( American Dental Association

    ), prostodonsi adalah ilmu dan seni pembuatan suatu penggantian yang padan

    (sesuai) bagi hilangnya bagian korona gigi, satu atau lebih gigi asli yang hilang

    serta jaringan disekitarnya agar fungsi, penampilan, rasa nyaman dan kesehatan

    yang terganggu karenanya dapat dipulihkan.

    2.2 Gigi Tiruan Lengkap

    2.2.1 Defenisi

    Gigi Tiruan Lengkap adalah gigi tiruan yang menggantikan kehilangan

    seluruh gigi pada rahang atas dan bawah (edontolus) serta jaringan

    pendukung atau mukosa serta memperbaiki system stomatogonatik.

    Gigitiruan lengkap merupakan pengganti gigitiruan asli yang sudah hilang

    dan hilangnya jaringan lunak dan tulang, yang dibuat untuk merestorasi

    fungsi yang tidak seimbang dan hilang serta untuk penampilan. Pembuatan

    gigitiruan penuh mencakup prosedur klinis dan labor, dimana penghitungan

    cermat merupakan hal sangat penting untuk mencapai keberhasilan pada

    pembuangan gigitiruan. Keberhasilan juga sangat dipengaruhi oleh profil

    psikososial pasien.

    2.2.2 Gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah

    GTL perlu digunakan untuk mencegah pengkerutan tulang alveolar,

    berkurangnya vetikal dimensi disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak

  • 4

    adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada orang yang kehilangan

    seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang dan mulut

    cendurung overclosure. Hal ini akan menyebabkan pipi berkerut dan masuk ke

    dalam serta membentuk commisure.Selain itu, lidah sebagai kumpulan otot

    yang sangat dinamis karena hilangnya gigi akan mengisi ruang selebar

    mungkin sehingga lidah akan membesar dan nantinya dapat menyulitkan

    proses pembuatan gigi tiruan lengkap.Selama berfungsi rahang bawah berusaha

    berkontak dengan rahang atas sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang

    atas dan rahang bawah akan menyebabkan hilangnya oklusi sentrik sehingga

    mandibula menjadi protrusi dan hal ini menyebabkan malposisi temporo-

    mandibular joint.

    2.2.3 Fungsi Gigi Tiruan Penuh

    1. Memperbaiki fungsi bicara

    2. Memperbaiki fungsi pengunyahan

    3. Memperbaiki estetis

    4. Memperbaiki fungsi stomatognatik

    5. Mempertahankan jaringan pendukung

    2.2.3 Indikasi pembuatan GTL

    1. Individu yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut.

    2. Individu yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena

    kerusakan gigi yang masih ada tidakmungkin diperbaiki.

    3. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu

    keberhasilannya.

    4. Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat.

    5. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan prognosis yang akan

    diperoleh.

  • 5

    2.2.4 Kontra indikasi pembuatan GTL

    1. Tidak ada perawatan alternatif

    2. Pasien belum siap secara fisik dan mental,

    3. Pasien alergi terhadap material gigi tiruan penuh

    4. Pasien tidak tertarik mengganti gigi yang hilang

    2.2.5 Keberhasilan Perawatan GTL

    Keberhasilan gigi tiruan lengkap dipengaruhi faktor antara lain, pengetahuan

    serta kemahiran operator untuk tahap klinis maupun laboratorium pada setiap

    kunjungan serta kerja sama antara pasien dan laboratorium. Keberhasilan

    pembuatan GTL tergantung dari retensi yang dapat menimbulkan efek pada

    dukungan jaringan sekitarnya, sehingga dapat mempertahankan keadaan

    jaringan normal. Hal ini mencakup :

    a. Kondisi edentulous (tidak begigi) berupa : processus alveolaris, saliva,

    batas mukosa bergerak dan tidakbergerak, kompesibilitas jaringan mukosa,

    bentuk dan gerakan otot-otot muka, bentuk dan gerakan lidah.

    b. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang cocok

    c. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut

    d. Penetapan atau pengaturan gigi yang benar, meliputi :

    e. Posisi dan bentuk lengkung deretan gigi

    f. Posisi individual gigi

    g. Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas dan

    rahang bawah.

    2.2.6 Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan GTL

    Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan

    gigi tiruan lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:

  • 6

    a. Faktor fisis: Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat

    mempengaruhi efek retensi dari tekananatmosfer. Posisi terbaik peripherial

    seal adalah di sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal

    gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan bawah.Peripherial seal

    bersambung dengan Postdam padarahang atas menjadi sirkular seal.

    Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak

    dapatmasuk ke dalam basis gigi tiruan (fitting surface) dan mukosa

    sehingga tekanan atmosfer di dalamnya tetapterjaga. Apabila pada sirkular

    seal terdapat kebocoran (seal tidak utuh/terputus) maka protesa akan

    mudahlepas. Hal inilah yang harus dihindari dan menjadi penyebab utama

    terjadinya kegagalan dalam pembuatanprotesa gigi tiruan

    lengkap.Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari

    palatum molle dekatfovea palatina.

    b. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan

    kontak antara basis gigi tiruan denganmukosa mulut, tergantung dari

    efektivitas gaya-gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama

    dikenalsebagai adhesi selektif.

    c. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface).

    Retensi gigi tiruan berbandinglangsung dengan luas daerah yang ditutupi

    oleh basis gigi tiruan.

    d. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai

    sebagai pegangan terutama pada rahangatas.

    e. Faktor kompresibilitas jaringan lunak dan tulang di bawahnya untuk

    menghindari rasa sakit dan terlepasnyagigi tiruan saat berfungsi

    f. Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan)

    karena harus mengingat estetis (ukuran,bentuk, warna) walaupun tidak

    kalah pentingnya untuk pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak

    harus samaukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk

    mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan padawaktu

    penguyahan tidak memberatkan jaringan pendukung.

  • 7

    Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality

    expression, umur, jenis kelamin yang mananantinya akan berpengaruh

    dalam pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu

    diperhatikan keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson,

    agardiperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan l

    2.3. Edentulous

    2.3.1 Defenisi Edentulous

    Suatu kaeadaan dimana kehilangan gigi atau terlepasnya gigi dari songketnya

    (ridge alviolar) yang diakibatkan oleh faktor mekanis dan fisiologis.

    2.3.2 Akibat dari Edentulous

    Seseorang yang telah kehilangan gigi-giginya maka akan mengalami gejala-

    gejala sebagai berikut :

    Terganggunya fungsi pengunyahan

    Terganggunya fungsi bicara

    Terganggunya fungsi estetis

    Kesehatan jaringan lunak mulut terganggu

    Keadaan psikis terpengaruh

    2.4 Klasifikasi Psikologis Pasien

    1. House 1967

    a. Class I : Filosofik

    Pasien percaya penuh pada dokter, pada tipe ini pasien dapat bekerja

    sama dengan dokter(tipe yang baik) pasien dapat menerima keadaan

    mulutnya serta mengerti bahwa dokter gigi akan bekerja sebaik mungkin

    dan pasien datang dengan keinginan sendiri untuk dibuatkan gigi tiruan.

  • 8

    b. Class II : Exacting

    Pasien golongan ini pernah mendapatkan perawatan yang kurang

    berhasil sehingga pasien kurang percaya atau ragu dengan kemampuan

    dokter,sehingga pasien ingin memakai gigi tiruan yang sempurna.

    c. Class III : Hysterical

    Pasien pada golongan ini beranggapan bahwa semua yang dilakukan

    adalah salah,mereka tidak pernah puas dengan pertolongan dokter gigi

    yang pernah dikunjinginya dan biasanya karena dokter gigi itu tidak

    pernah mengikuti permintaannya.

    d. Class IV : Indeferent

    Pasien dari golongan ini kurang mempedulikan kesehatan gigi dan

    mulut datang tidak atas keinginan sendiri tapi motivasi dari keluarga

    atau orang lain,sehingga pasien tidak memerlukan gigi tiruan dan

    sebaiknya keluarga terdekat ikut menemani pasien.

    2. Blum 1960

    a. Pasien yang berfikir sehat.

    b. Pasien yang berfikir tidak sehat

    Psikotik diamana pasien tidak terlalu banyak berharap dan tidak

    mudah menerima gigi tiruan.

    Paranoid dimana pasien merasa bahwa semua orang melawan dia

    dan mudah marah

    Manik depresi dimana sikap yang tidak tetap,lebih baik pada

    persetujuan yang tertulis.

    2.5 Pemeriksaan dan Rencana Perawatan

    2.5.1 Pemeriksaan Subjektif

  • 9

    Bertujuan untuk : 1. Mengumpulkan masalah Pasien

    2. Mencari gejala penyakit

    3. Membina hubungan dokter dengan pasien

    4. Mengenal perilaku pasien

    Pemeriksaan subjektif yang dilakukan meliputi data-data pribadi, informasi ini

    dapat memberikan petunjuk tentang keadaan social ekonomi, pasien serta

    harapan pasien. Diantaranya adalah :

    a. Nama,alamat,umur dan pekerjaan

    b. Alasan kunjungan, pasien datang atas keinginan sendiri atau orang lain.

    c. Keadaan ini dapat mempengaruhi motivasi.

    d. Riwayat Kesehatan Umum :

    e. Kelainan sistemik,hormonal.

    f. Penyakit infeksi berat,kronis

    g. Penyakit kelainan darah dan kardiovaskuler

    h. Penyakit alergi dan kulit.

    i. Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut :

    j. Dokter gigi harus mengetahui riwayat kesehatan gigi pasien,dapat

    ditentukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang benar yang

    bersifat umum dan pertanyaan lain yang bersifat khusus

    k. Kelainan yang pernah diderita

    l. Perawatan yang pernah diterima

    m. Motivasi Terhadap Kesehatan gigi dan mulut

    n. Motivasi terhadap dokter gigi

    o. Motivasi terhadap prosthodonti

    p. Pasien harus diberikan kesempatan untuk menceritakan masalah yang

    dihadapinya dengan gigi tiruan lama,penting untuk memperoleh petunjuk

    untuk pembuatan gigi tiruan lengkap

  • 10

    2.5.2 Pemeriksaan Objektif

    1. Ekstra Oral

    a. Wajah

    Bentuk wajah sesuai dengan bentuk lengkung rahang yang

    berhubungan dengan pemilihan dan penyusunan gigi,tipe wajah terdiri

    atas :

    Square (persegi)

    Oval ( lonjong)

    Tapering (lancip)

    b. Mata

    Warna mata menentukan pemilihan warna gigi serta pupil simetris

    untuk pedoman bidang oklusal sejajar dengan oklusal bitre plane

    c. Telinga

    Simetris dengan garis chamfer

    Letak bagian oklusal rahang bawah lebih kurang 2/3 retromolar

    pad

    d. Profil wajah

    Pengamatan profil wajah memberikan petunjuk tentang ukuran rahang

    atas dan rahang bawah serta hubungan vertikalnya.profil cembung

    dengan dagu yang mundur menujukkan rahang atas lebih besar dari

    rahang bawah, dan dalam keadaan posisi sentrik menunjukkan cirri-

    ciri oklusi kelas II. Dagu menonjolkan ,profil akan tampak cekung (

    kelas III) pada pasien edentoulus dapat disebabkan jarak vertical antar

    rahang terlalu pendek, dimensi yang rendah terjadi karena hilangnya

    tulang dari jaringan pendukung atau kesalahan dalam pembuatan gigi

  • 11

    tiruan yang lama. Jika profil normal atau lurus penyusunan gigi lebih

    gampang dan nilai estetik baik.

    e. Sendi temporomandibula

    Tanda tanda serta gejala yang berkaitan dengan gangguan sendi

    temporomandibula merupakan masalah gangguan fungsi mandibula.

    Gejala yang dihubungkan dengan ganguan fungsi sendi

    temporomandibula :

    Keluhan bunyi kletuk sendi

    Keluhan nyeri pada wajah, rahang , telinga dan sering sakit

    kepala.

    Nyeri waktu mulut dibuka, terjadi artralgia pada sendi

    temporomandibula

    Sulit membuka mulut lebar dan mengunyah, temuan klinis

    gangguan dalam mobilitas rahang pada gerak membuka mulut

    menyimpang atau tidak lancar ( mandibula seperti terkunci ).

    f. Bibir

    Dukungan bibir

    Jika jaringan sekitar mulut berkerut, bagian wajah yang lain tidak

    berkerut perbaikan dapat dilakukan pada penyusunan gigi anterior,

    apabila kerut-kerut ini sudah lama hal ini sulit untuk dihilangkan.

    Akibat kurangnya dukungan bibir sehingga menyebabkan garis-garis

    vertical akibat menurunnya tonus jaringan pada usia tua.

    g. Ketebalan bibir

    Pasien dengan bibir yang tipis lebih sulit dalam penyusunan gigi jika

    dibandingkan dengan bibir yang tebal, karena perubahan kecil pada

    posisi gigi dalam arah labiolingual dapat menimbulkan perubahan

    pada kontur bibir.

  • 12

    h. Panjang bibir

    Pasien dengan bibir atas yang pendek akan memperlihatkan semua

    gigi anterior atas dan sebagian dari sayap labial ketika tertawa .

    perhatian khusus harus diberikan kepada warna serta bentuk sayap

    gigi tiruan

    2. Pemeriksaan Intraoral

    a. Mukosa

    Warna mukosa menggambarkan kesehatan, warna mukosa yang

    normal dan merah meradang tampak sangat jelas,lesi patologis

    termasuk lesi mukosa atau jaringan dibawahnya , yang perlu

    diperhatikan pada mukosa adanya jaringan hyperplasia ( flabby), dan

    kekenyalan mukosa. Jaringan flabby dibuang dengan bedah karena

    dapat mengganggu stabilisasi .

    b. Ketahanan jaringan

    Jaringan pendukung ideal dengan ketebalan lebih kurang dari 2mm

    dengan warna normal. Jaringan hyperplasia sering terlihat pada

    maksila bagian anterior. Jaringan yang ideal harus cukup kokoh tetapi

    sedikit kenyal . jika jaringan yang menutupi tulang tipis, mudah

    terluka karena tekanan dari gigi tiruan. Jika jaringan terlalu tebal dan

    lunak maka gigi tiruan dapat lebih mudah bergerak karena pengaruh

    tekanan oklusal. Ketebalan dan kekenyalan mukosa yang menutupi

    processus alveolaris

    c. Lidah

    Hilanganya gigi dapat menyebabkan lidah melebar karena

    perkembangan yang berlebihan dari beberapa bagian otot-otot

    intrinsic. Kebiasan untuk selalu menjaga agar gigi tiruan atas yang

    longgar tidak jatuh dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada

  • 13

    lidah, efek yang ditimbulkan pada gigi tiruan dengan besarnya ukuran

    lidah mempengaruhi pada pembuatan cetakan serta kemampuan

    pasien menggunakan gigi tiruan. Posisi lidah menurut wright, waktu

    istirahat dan buka mulut terdiri atas:

    Kelas I : Ujung lidah terletak dipermukaan lingual processus

    alveolaris rahang bawah.

    Kelas II : Ujung lidah tertarik ke posterior

    Kelas III : Ujung lidah tertarik kebelakang atau distal , dalam

    keadaan aktif lidah bergerak atau diam.

    d. Vestibulum

    Vestibulum dangkal atau rendah pada processus aveolaris yang

    rendah atau datar dapat dilakukan tindakan menaikkan vestibulum

    dengan teknik vestibulloplasty yang bertujuan untuk menambah

    retensi.

    e. Frenulum

    Jika frenulum tinggi dilakukan frenulektomi pendalaman atau

    pemotongan frenulum supaya menjauhi puncak processus alveolaris

    f. Bentuk linggir alveolaris

    Linggir alveolar yang lebar dan lereng sejajar ( bentuk U atau square )

    akan mendapatkan retensi dan stabilisasi yang baik pada gigi tiruan.

    Bentuk linggir sisa atau tajam ( bentuk V) menyebabkan tidak dapat

    menahan tekanan dibandingkan dengan linggir alveolar yang lebar.

    Bentuk linggir sisa disertai adanya undercut bentuk jamur dapat

    memberikan retensi yang baik. Tapi dapat menimbulkan rasa sakit

    pada saat membuka dan memasang gigi tiruannya, bentuk linggir

    alveolar perlu dilakukan perbaikan secara bedah.

  • 14

    g. Bentuk lengkung rahang

    Bentuk sisa alveolar sama dengan bentuk sepertiga bagian bawah

    terdiri atas, square ( persegi),oval ( lonjong ) dan tapering (

    lancip),bentuk linggir sisa ini dapat dilihat dari oklusal. Pemeriksaan

    ini perlu dilakukan sebagai pedoman dalam penyusunan gigi. Bentuk

    square dapat menghasilkan retensi dan stabilisasi yang lebih baik.

    h. Palatum

    Bentuk palatum mempunyai bentuk yang berbeda antara pasien yang

    satu dengan pasien yang lain.

    Bentuk palatum terdiri atas :

    Bentuk U

    Dimana bentuk ini mempunyai retensi yang baik. Karena dapat

    menahan

    pelepasan kearah vertical dan lateral, dimana mempunyai

    kedalaman yang sedang dengan rugae yang jelas dibagian

    anterior.

    Bentuk datar

    Menimbulkan kurangnya daya tahan terhadap pergerakkan gigi

    tiruan atas kearah depan selama melakukan fungsi mastikasi.

    Bentuk V

    Dimana palatum tinggi dan sempit kurang menguntungkan dari

    segi retensi pada gigi tiruan. Makin kuat gigi tiruan menekan sisi

    palatum makin cepat gigi tiruan akan terlepas.

    Bentuk palatum molle

    Kelas I, Palatum molle melanjutkan diri kea rah posterior dengan

    arah horizontal dan aktivitas ototnya minimal. VLA terpisah dari

    vibrating line sebesar 5 sampai 12 mm dengan arah sudutnya

    sebesar 30 derjat. .Pada klass I ini paling favorable (daerah yang

  • 15

    peka terhadap rasa)/terbaik karena member jarak lebar untuk

    penempatan posterior palatal seal dan tidak terlalu dalam.

    Kelas II, VLA-VLP= 3-5mm , arah sudut membentuk sudut 45

    derajay

    Kelas III, VLA-VLP=0-3mm, arah sudut 70 derajat. Pada kelas

    ini paling unforeble, karena sangat sempit sehingga penempatan

    posterior palatal seal kritis karena gerakan palatum molle lebih

    besar dan retensinya kurang sehingga harus cukup dalam.

    i. Relasi processus alveolaris

    Normal, relasi processus alveolaris rahang atas/rahang bawah lurus.

    Prognati, processus alveolaris rahang atas besar dari rahang bawah

    dan rahang atas lebih ke anterior. Retronati, relasi processus alveolaris

    rahang bawah besar dari rahang atas dan rahang bawah lebih ke

    anterior.

    j. Torus palatinus

    Torus palatinus adalah pembesaran tulang yang terdapat digaris

    tengah palatum keras, tidak semua pasien mempunyai torus ini. Torus

    palatinus ditutupi oleh selapis tipis jaringan lunak sehingga teraba

    sangat keras.Jika torusnya besar hingga melewati garis vibrasi dan

    sebagian mencapai palatum lunak, maka torus ini dibuang atau di

    kurangi. Torus palatinus di bebaskan dari tekanan dengan cara

    menempatkan kertas timah diatas daerah torus pada model

    k. Saliva

    Jumlah saliva yang encer sangat baik sekali untuk retensi pada gigi

    tiruan dibandingkan dengan pasien xerostomia seperti pasien manula

    sering adanya gangguan sistemik sehingga retensi kurang dan pasien

    merasa tidak nyaman dengan kondisi ini. Saliva kental sering

  • 16

    menimbulkan adanya lapisan tipis yang masih kontak dengan mukosa

    saat pencetakan sehingga basis gigi tiruan tidak kontak dengan

    mukosa sehingga berkurangnya retensi dan stabilisasi.

    2.6 Pencetakan

    2.6.1 Defenisi

    Mencetak adalah suatu tindakan membuat suatu bentuk negatife dari gigi

    atau jaringan lain dari rongga mulut menggunakan bahan plastis yang relative

    menjadi keras atau mengeras pada saat berkontak dengan jaringan

    tersebut,yang berfungsi sebagai pendukung gigi tiruan yang akan

    dibuat.Kemudian gips putih atau gips keras dituangkan ke dalam cetakan guna

    mendapatkan model atau bentuk positif dari jaringan pendukung gigi tiruan.

    Cetakan GTL adalah cetakan negatife dari seluruh jaringan pendukung dan

    daerah tepi rahang atas dan rahang bawah pasien yang telah kehilangan semua

    gigi geligi , yang nantinya akan menjadi pendukung bagi gigi tiruan

    lengkap.Apabila diinginkanmodel dengan kecermatan maksimal ,perlu

    dilakuakan suatu prosedur pencetakan dua tahap.Mula-mula dibuat cetakan

    pendahuluan dengan menggunakan sendok cetak siap pakai;dan kedua ,cetakan

    kerja yang lebih akurat menggunakan sendok cetak khusus yang dibauat

    dengan ukuran masing-masing pasein,pada model yang didapatkan dari

    cetakan pendahuluan.

    Tujuan pembuatan cetakan rahang atas dan rahang bawah adalah untuk

    mencatat semua permukaan yang mempunyai potensi untuk mendukung gigi

    tiruan. Dan dukungan bagi gigitiruan dan cetakan juga berperan sebagai dasar

    untuk meningkatkan estetis bibir dan mempertahankan kesehatan jaringan

    mulut. Tujuan mencetak juga untuk memperoleh retensi,stabilisasi. Teknik

    mencetak harus dipilih berdasarkan faktor biologis. Faktoe biologis dari

  • 17

    kesehatan jaringan mulut harus diikuti sebelum cetakan akhir dibuat antara lain

    adalah :

    Cetakan meluas meliputi seluruh daerah pendukung dalam batas kesehatan dan

    fungsi jaringan pendukung dan jaringan pembatasnya

    Tepi tepinya sesuai dengan batas-batas anatomis dan fisiologis

    jaringan mulut .

    Fisiologis dari peosedur pembentukan tepi dilakukan oleh dikter gigi

    dengan pasien

    Sediakan ruangan yang cukup anatara sendok cetak dengan bahan

    cetak yang akan digunakan.

    Teknik tekanan digunakan pada daerah pendukung waktu cerakan

    akhir.

    Cetakan dapat dilepas dari dalam mulut tanpa melukai membran

    mukosa sisa alveolar

    Sendok cetak dan cetakan akhir dibuat dari bahan dengan dimensi

    yang stabil

    Bentuk luar dari cetakan akhir sama dengan bentuk luar dari

    gigitiruan yang telah selesai.

    2.6.2 Keberhasilan Pencetakan

    Keberhasilan mencetak dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain :

    a. Memelihara linggir alveolaris

    Memelihara sisa ridge adalah tujuan utama pembuatan gigi tiruan

    ,dusamping mengembalikan sistim stomatognatik.secara fisiologis dapat

    diterima bahwa dengan hilangnya stimulasi gigi asli,prosesus alveolaris

    mengalami resorbsi.Proses ini bervariasi untuk masing masing individu.

    Teknik dan bahan cetak dapat berpengaruh pada bentuk dan kecekatan

  • 18

    basis gigitiruan, hal ini dapat berpengaruh pada kelanjutan kesehatan

    jaringan lunak dan keras rahang.

    b. Memberi dukungan

    Merupakan ketahanan jaringan oebdukung terhadap gaya mastikasi.Makin

    luas jaringan pendukung gigitiruan ,maka makin luas daerah yang

    menerima gaya mastikasi,sehingga beban yang diterima oleh jaringan

    pendukung perunit area menjadi makin kecil.Keadaan ini akan membantu

    kestabilan dan retensi gigitiruan,yang sekaligus juga membantu

    pemeliharaan kesehatan jaringan pendukung.

    c. Memberikan penampilan wajah

    Penampilan yang alami dapat diperoleh mulai dari saat mencetak.

    Ketebalan tepi gigitiruan yang dapat mengembalikan dukungan bai otot-

    otot bibir dan pipi,ketebalanya bervariasi tergantung pada hilamgnya sisa

    alveolar. Ketebalan optimal dapat diperoleh waktu melakukan border

    moulding / muscle trimming.Forniks vestibulum harus tercetak penuh

    tercetak penuh untuk memperbaiki bentuk wajah,dan dapat diperoleh

    waktu melakukan cetakan terakhir.

    2.6.3 Stabilisasi dan Retensi

    Cetakan yang cermat sesuai dengan permukaan mukosa jaringan

    pendukung, penting sekali untuk stabilisasi terutama untuk melawan tekanan

    dalam arah horizontal. Stabilisasi atau tekanan terhadap gerakan horizontal dan

    berkurang dengan kurangnya tinggi prossesus alveolaris atau bertambahnya

    jaringan mukosa yang mudah bergerak atau flabby.Kehilangan stabilisasi

    menyebabkan gigitiruan bergerak bila menerima tekanan horizontal. Hal

    demikian secara vertahap akan menyababkan kerusakn jaringan lunak dan

    perubahan tulang dibawahnya.

  • 19

    Retensi Adalah,kekuatan yang menahan gigitiruan terhadap gaya yang

    arahnya berlawanan dengan arah pemasangan. Retensi sangat dibutuhkan oleh

    hubungan antara basis gigitiruan dengan jaringan pendukung dibawahnya.

    Kontak yang rata dan baik antara basis gigitiruan dan mukosa sangat

    diperlukan untuk retensi yang optimal.

    2.6.4 Batas-Batas Anatomis

    a. Rahang atas

    Frenulum Labialis

    Terlihat sebagai lipatan dari membrane mukosa meluas dari lapisan

    mukosa bibir kearah puncak sisa ridge permukaan labial.frenulum ini

    dapat sempit atau lebar,pada hasil cetakan terliahat sebagai cekungan

    berbentuk V.

    Vestibulum labialis

    Terletak disebelah kiri dan kanan dari frenulum labialis.Disebelah distal

    dibatasi oleh frenulum bukalis.Daerah ini harus terisi dengan sempurna

    untuk mendapatkan retensi tetapi tidak boleh berlebihan sehingga

    mengubah penampilan pada hasil cetakan akan terlihat sebagai suatu

    penonjolan yang memanjang.

    Frenulum bukalis

    Terletak disebelah bukal prossesus alvolaris,di sebalah anterior

    vestibulum bukalis dan disebelah posterior vestibulum labialis frenulum

    ini akan bergerak kearah anterior dan posterior otot otot anguli

    oris,buksinator dan obricularis oris.Cekungan yang terbentuk pada hasil

    cetakan akan memberikan kebebasan gerak otot-otot wajah untik

    mencegah lepasnya gigitiruan.

  • 20

    Vestibulum bukalis

    Terletak disebelah distal dari frenulum bukalis dan mesial dari hamular

    notch.

    Proccecus alveolaris

    Resobsi alveolaris setelah pencabutan gigi dapat merubah bentuk sisa

    alveolar,terjadinya resorbsi secara progresif pada sisa elveolar menjadi

    terjadi lebih sempit dan lebih pendek sedangkan sisa alveolar yang ideal

    mempunyai yang lebar dan lereng yang sejajar.Menyempitnya sisa

    alveolar puncak menjadi lebih tajam akibatnya tidak mampu menahan

    tekanan kunyah.jika tulang alveolar sempit sebaiknya gunakan teknik

    mencetak dengan sedikit tekanan .

    Tuber maxilaris

    Suatu penonjolan pada bagian posterior rahang atas yang terletak pada

    regio M1,M2 dan M3 yang berfungsi sebagai retensi pada rahang atas.

    Pemeriksaan juga mengggunkan kaca mulut untuk melihat sedang

    dan dangkal.

    Alveolar tuberkel

    Terletak disebelah disebelah distal dari sisa ridge.di sayap bukal didaerah

    disto bukal dari tuberkel,kadang terletak perlekatan otot yang kecil.di

    dapat bila pasien membuka mulut dan menggerakan rahang ke lateral,

    akan terbentuk sayap disto bukal oleh tepi anterior dari prossesus

    koronoideus.dihasil cetakan terlihat sebagai suatu peninjolan yang halus

    sesuai dengan besar/lebar vestinulum

    Fossa pterygo-maxillaris /hamular notch

    Terletak disebelah distal alv.tuberkel.suatu cekungan yang sempit terdiri

    dari jaringan ikat kendor.Dihasil cetakan akan terliahat sebagai suatu

  • 21

    tonjolan disebelah distal dari alveolar tuberkel.Hamular notch berfungsi

    untuk memberikan kenyamanan dan retensi pada pasien .pemeriksaan

    dapat menggunakan kaca mulut dengan menekan palatum lunak.

    Posterior palatal seal

    Batas posterior viting survace adalah vibrating line(AH Linekan garis

    khayal yang menandai batas akhir permukaan palatum. Vibrating line ada

    2 regio

    Vibrating line anterior(VLH)

    Garis khayal terletak pada batas palatum durum dan palatum molle.

    Vibrating line posterior(VLP)

    Merupakan batas atau garis khayal antara bagian palatum molle yang

    gerakanya sedikit(kecil dan terbatas ) dengan bagian palatum molle yang

    jelas waktu gerakan fungsional(aktif)

    b. Rahang bawah

    Frenulum labialis

    Terlihat sebagai lipatan dari membrana mukosa.dihasil cetakan berupa

    suatu cekungan sisa ridge dihasil cetakan terlihat sebagai cekungan.

    Frenulum bukalis

    Merupakan lipatan membrane mukosa yang meluas dari refleksi

    membrana mukosa sebelah bukal ke lereng atau puncak sisa ridge di

    daerah sebelah distal tonjolan kaninus.

  • 22

    Retromolar pad

    Daerah berbentuk buah per kecil,hasil cetakanya terlihat sebagai

    cekungan berbentuk per disebelah distal alveolar groove.

    Ruang retromylohioid

    Terdapat pada bagian distal dari sulkus lingualis. Ruangan ini menjadi

    satu di bagian mesial dengan bagian anterior pilar tonsilar,dibagian

    posterior oleh retromilohyoid yang dibentuk dibagian posterior oleh

    konstriktor superior, bagian lateral oleh mandibula dan raphe

    mandibulla,dianterior oleh tuberositas lingualis,disebelah inferior oleh

    oto t mylohioyd. Di hasil cetakan ruangan retromilohyoid terlihat sebagai

    suatu eminentia atau tonjolan.

    Frenulum lingualis

    Bila ujung lidah diangkat,dapat terlihat lipatan membran mukosa yang

    terletak diatas otot glenioiglosus dan origo nya dibagian atas dari spina

    genial mandibula. Dihasil cetakan terlihat sebagai cekungan.

    2.5.6 Prosedur Mencetak

    a. Cetak Anatomis

    Bahan mencetak : Hydrokoloid irreversible/alginate

    Sendok mencetak : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut

    Teknik mencetak : Mukostatis

    Tujuan mencetak : Untuk mendapatkan model studi dan

    mendapatkan sendok cetak fisiologis

    Prosedur mencetak

    - Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan

    - Instruksi pada pasien

  • 23

    - Persiapan pasien sperti preparasi dan profilaksis, control saliva, dan

    control pasien hipersensitif

    - Posisi pasien dan operator untuk rahang atas operator berada di

    belakang kanan pasien, kepala pasien setinggi dada operator, mulut

    pasien setinggi siku operator, dan kalau rahang bawah operator

    berada sebelah kanan depan pasien, mulut pasien setinggi antara

    bahu dan siku operator

    - Try in sendok cetak ke mulut pasien

    - Aduk bahan cetak dengan perbandingan 1 : 2 hingga homogen

    (halus dan mengkilat)

    - Masukkan bahan ke sendok cetak

    - Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien

    - Mengisi daerah undercut

    - Sentering

    - Mengangkat bibir atas atau menurunkan bibir bawah

    - Menekan sendok cetak, ditekan bagian tengah palatum supaya

    bahan mengalir secara merata kemudian baru tekan bagian

    posterior dan anterior

    - Melepas sendok cetak dari rahang

    - Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut

    Evaluasi hasil cetakan anatomis:

    - Hasil cetakan tidak boleh poreus, robek atau terlipat

    - Hasil cetakan harus mencakup batas anatomis

    - Tepi cetakan harus bulat

    - Tepi sendok cetak tidak boleh terlihat

    - Semua bagian ridge dan daerah jaringan lunak sampai batas

    mukosa bergerak dan tidak bergerak tercetak dengan baik

    Pengecoran dengan dental stone (gips tipe III)

  • 24

    b. Cetak fisiologis

    Membuat sendok cetak buatan

    - Alat dan bahan: self curing akrilik, api spiritus, scalpel/lecron, bur,

    malam merah

    - Gambarl 2 batas pada model studi dengan pensil yiatu batas untuk

    muscle triming tepat difornik pada model dan batas untuk untuk

    sendok cetak buatan yaitu 2 mm dari fornik.

    - Selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan sebagai

    wax spacer untuk bahan cetak

    - Buat lobang pada malam di daerah molar dan caninus kiri atau

    kanan untuk stop vertical

    - Aduk resin akrilik dan letakkan adonan merata di atas malam dan

    lubang stop vertical serta meliputi garis tepi

    - Buat tangkai dari resin, untuk rahang atas cukup satu ditengah

    bagian anterior dengan posisi tangkai kearah bawah supaya tidak

    mengganggu pada saat muscle trimming

    - Setelah resing mengeras lepaskan sendok cetak perotangan dari

    model

    - Sempurnakan tepi sendok cetak

    - Mencoba sendok cetak perorangan dalam mulut pasien dan periksa

    apakah sendok cetak perlu disempurnakan sebelum dilakukan

    border molding/muscle trimming

    Border molding/muscle trimming

    a. Teknik

    Teknik yang diguanakan dalam muscle triming adalah teknik

    kombinasi dimana teknik ini adalah gabungan dari beberapa teknik

    muscle triming yang lainnya.

  • 25

    b. Rahang atas

    - Letakkan green stick compound yang telah dipaskan pada tepi

    sendok cetak, dari ujung distal atau hamular notch ke frenulum

    bukalis.

    - Panaskan lagi diatas api spiritus kemudian celupkan kedalam air

    hangat/tampering. Sendok cetak dengan GSC yang hangat tadi

    dimasukkan kedalam mulut pasien yang dibuka lebar, gerakkan

    rahang bawah ke kanan, kiri dan protrusive.

    - Daerah frenulum bukalis secara unilateral, tarik pipi keluar ke

    bawah kemudian kedepan, ke belakang, ulangi pada posisi

    berlawanan.

    - Lunakkan lagi compound pada frenulum bukalis secara

    unilateral.

    - Sayap labial secara unilateral, lunakka compound, tarik bibir

    keluar dan kebawah atau pasien diminta melakukan gerakan

    menghisap. Lunakkan compound pada frenulum labialis serta

    tarik bibir atas ke depan.

    c. Rahang bawah

    - Sayap disto lingual dan area buccal self

    - Daerah disto lingual dan post mylohyoid secara bilateral

    - Lunakkan compound, masukkan ke mulut dan lidah, ditekan di

    distal palatum, kemudian ke vestibulum bukalis kanan dan kiri

    Membuat lubang pada sendok cetak

    Tujuan pembiatan lubang adalah untuk mengurangi tekanan waktu

    mencetak dan sebagai retensi bahan cetak terhadap sendok cetak serta

    mengalirkan sisa bahan cetak.lubang dibuat setelah sendok cetak siap

    untuk dicetak,karna jika dibuat kubang dulu,daerah yang nenerima

  • 26

    tekanan berlebihan tidak dapat dikontrol (tekanan hidrolok terbebas),

    Teknik pembuatannya:

    - Setelah sendok cetak dudukan tepat dan tepi sempurna, maka

    buatlah lubang pada: di atas puncak ridge molar atas dan bawah,

    daerah palatum keras sekitar garis tengah, daerah mukosa rahang

    yang mudah bergerak (flabby) untuk mencegah distorsi jaringan

    tersebut

    - Lubang dibuat dengan bur bulat no.8

    - Berjarak tiap lubang 5mm

    Boxing dan Beading

    Tujuanya adalah : untuk mempertahankan bentuk tepi hasil yang

    tercatat pada model kerja.bentuk tepi dari hasil cetakan akan

    direproduksi menjadi bentuk tepi gigitiruan. Teknik pembuatannya :

    - siapkan gulungan lilin atau beading wax setebal lebih 3-5 mm

    kemudian dicetakan dibawah ditepi seluruh hasi ceakan.

    - untuk rahang atas penempelan beading wax berakhir dibelakang

    prossesus alveolarbagian posterior sebelah kiri kanan.untuk rahang

    bawah meliputi seluruh tepi hasil cetakan bagian labial,bukal dan

    lingual.

    - untuk bagian lingual ,tempat lidah ditutupi dengan selembar

    wax yang digabung dengan beading wax yang sudah dicetakan.

    dibaguan luar beading wax diletakan untuk memebntuk basis dari

    model.

    - kemudian hasil cetakan yang dilakukan boxing dicor dengan gips

    stone untuk mendapatkan model kerja ( model). beading dan

    boxing juga menggunakan wax sebelum diisi dengan gips dan

    metode ini yang lebih sering digunakan.bahan gips pada sendok

    cetak menggunakam algianat untuk menstabilkan posisi sendok

    cetak.

  • 27

  • 28

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Kasus

    Seorang perempuan berumur 62 tahun datang ke RSGM dengan keluhan ingin

    memperbaiki gigi palsu karena sakit dan longgar waktu difungsikan, dari anamnesa

    pasien sudah pernah memakai gigi tiruan sejak 3 bulan yang lalu dan tidak mau

    memperbaiki gigi tiruan pada dokter yang lama. Pada pemeriksaan intra oral rahang

    atas dan rahang bawah edentoulous, pada rahang atas terdapat mukosa berbentuk

    fisurre diragio bukal kiri rahang atas ditepi dari basis, dan tubermaksilaris sedang,

    rahang bawah ridge alviolar bentuk tajam dan retromylohyoid dangkal, pemeriksaan

    ektra oral krepitasi TMJ, profil wajah bentuk lurus, pemeriksaan gigi tiruan yang

    lama longgar dan pheripheral seal rapat dan pendek.

    3.2 Pertanyaan

    Cara dokter menjelaskan masalah tersebut pada pasien diatas.

    3.3 Penyelesaian kasus

    3.3.1 Terminologi

    Anamnesa : Suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu

    percakapan antara seorangdokter dengan pasiennya secara langsung atau

    dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk

    mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.

    Gigi Tiruan : yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli beserta

    bagian jaringan gusi yang hilang, yang dapat memperbaiki fungsi

  • 29

    pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi

    keadaan psikis.

    Pemeriksaan Intra Oral : Pemeriksaan rongga mulut yang meliputi

    mukosa, lidah, palatum, gingiva, glandula tonsila palatina, dan jaringan

    sekitarnya.

    Edentulous : Suatu kaeadaan dimana kehilangan gigi atau terlepasnya gigi

    dari songketnya (ridge alviolar) yang diakibatkan oleh faktor mekanis dan

    fisiologis.

    Tubermaksilaris : Merupakan bagian dari dorsal corpus maxila menonjol

    yang biasaya terletak di daerah molar 2 dan molar 3 rahang atas

    Mukosa Berbentuk Fissure : Keadaan yang abnormal dimana terdapatnya

    celah atau parit-parit yang berada pada permukaan mukosa

    Ridge Alviolar : Resobsi alveolaris setelah pencabutan gigi dapat merubah

    bentuk sisa alveolar,terjadinya resorbsi secara progresif pada sisa elveolar

    menjadi terjadi lebih sempit dan lebih pendek sedangkan sisa alveolar

    yang ideal mempunyai yang lebar dan lereng yang sejajar.Menyempitnya

    sisa alveolar puncak menjadi lebih tajam akibatnya tidak mampu menahan

    tekanan kunyah.jika tulang alveolar sempit sebaiknya gunakan teknik

    mencetak dengan sedikit tekanan .

    Retromylohioid : Ruangan distal dari sulcus lingualis, ruang ini dibatasi

    oleh otot mylohyoid di anterior, retromolar pad di lateral, otot konstriktor

    superior di posterolateral, otot palatoglossus diposteromedial, dan lidah

    di medial.

  • 30

    Pemeriksaan Extra Oral : Salah satu pemeriksaan duluar rongga mulut

    yang meliputi profil wajah, keadaan muka, bibir, temporo mandibular dan

    jaringan disekitanya

    Krepitasi TMJ : Suara gesekan (kresek-kresek)/ Kliking yang terdengar

    saat membuka mulut, dihasilkan oleh gerakan diskus artikularis melewati

    permukaan yang tidak rata (Dislokasi TMJ),

    Pheriperal seal : Daerah kontak antara mukosa dan tepi serta permukaan

    gigi tiruan yang dipolish yang mencengah keluar masuknya udara yang

    biasanya disekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigi

    tiruan atas, pada permukaan bukal dan lingual gigi tiruan bawah

    3.3.2 Indentifikasi Masalah

    1. Kenapa pasien ingin membuatkan gigi tiruan yang baru ?

    2. Kenapa Perlu dilakukan anamnesa untuk pasien ?

    3. Kenapa perlu dilakukan pemeriksaan intra oral dan ekstra oral untuk

    pasien ?

    4. Batas anatomis mana saja yang harus didapatkan dokter gigi untuk

    mendapatkan retensi dan stabilisasi pada gigi tiruan ?

    5. Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi untuk menghilangkan

    rasa sakit dan longgar untuk membuatkan gigi tiruan yang baru ?

    3.3.3 Analisis Masalah

    1. Kenapa pasien ingin membuatkan gigi tiruan yang baru ?

    Pembuatan gigi tiruan yang baru untuk mendapatkan gigi tiruan yang

    baik dan nyaman ketika difungsikan sehingga dapat memperbaiki

    fungsi fonetik, penampilan (estetis), fungsi mastikasi maupun psikologi

    pasien.

  • 31

    2. Kenapa Perlu dilakukan anamnesa untuk pasien ?

    Anamnesa meupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

    melakukan percakapan (tanya-jawab) antara dokter dan pasien unruk

    mendapatkan data-data pasien seperti biodata, keluhan pasien, riwayat

    penyakit, dan rencana selanjutnya.

    3. Kenapa perlu dilakukan pemeriksaan intra oral dan ekstra oral untuk

    pasien ?

    Pemeriksaaan intra oral dan ekstra oral adalah suatu pemeriksaan yang

    dilakukan langsung ke dalam rongga mulut maupun diluar rongga

    mulut yang meliputi jaringan unak maupun jaringan keras yang

    nantinaya berguna untuk melihat secara langsung keluhan pasien

    menengakkan diagnosa penyakit pasien dan untuk menengakkan suatu

    rencana perawatan.

    4. Batas anatomis mana saja yang harus didapatkan dokter gigi untuk

    mendapatkan retensi dan stabilisasi pada gigi tiruan ?

    Batas Anantomis merupakan batas-batas yang harus didapatkan pada

    saat mencetak untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi pada gigi

    tiruan. Adapun batas batas anatomis dari rahang itu sendiri diabagi

    menjadi dua bagian yaitu :

    - Rahang Atas :

    1. Frenulum labii superior

    2. Ruggae palatina

    3. Frenulum buccalis

    4. Tuberositas maxillae

    5. Hamular notch

    6. Vibrating line

    7. Processus alveolaris

  • 32

    8. Incisivus papilae

    9. Fornix

    10. Vovea palatine

    - Rahang bawah :

    1. Frenulum labii inferior

    2. Frenulum buccalis

    3. Vestibulum buccalis

    4. Retromolar pad

    5. Frenulum lingualis

    6. Processus alveolaris

    7. Mylohyoid line

    5. Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi untuk menghilangkan

    rasa sakit dan longgar untuk membuatkan gigi tiruan yang baru ?

    Rasa sakit dan longgar pada gigi tiruan yang lama diakibatkan oleh

    kurangnya retensi dan stabilisasi pada gigi tiruan, untuk menghilangkan

    rasa sakit dan longgar maka dibutuhkanlah retensi dan stabilisasi yang

    baik dengan cara melakukan permeriksaan yang lengkap dan

    pencetakkan yang akurat.

  • 33

    3.3.4 Kerangka Konsep

    3.4 Prosedur Perawatan

    3.4.1. Pemerikksaan Subjectif

    Keluhan utama : ingin memperbaiki gigi palsu karena rasa sakit dan

    longgar waktu difungsikan.

    Keluahan tambahan : Pasien sudah pernah memakai gigi tiruan sejak 3

    bulan yang lalu dan tidak mau memperbaiki gigi tiruan pada dokter yang

    lama.

    Edentolous

    Gigi Tiruan Penuh

    Pemeriksaan Retensi &

    Stabilisasi

    Subjectif Mencetak

    Awal Akhir

    Objektif

    Rencana Perawatan

    Awal

    Akhir

    Pelebaran Basis

    Diagnosa

    Intra Oral Ekstra

    Oral

  • 34

    3.4.2 Pemeriksaan Objectif

    a. Pemeriksaan Intra Oral

    Rahang Atas &Rahang Bawah

    Pemeriksaan dilakukan secara visualisasi, Rahang Atas & Rahang

    Bawah pasien Edentolous

    Tubermaksilaris :

    Pemeriksaan dilakukan dengan kaca mulut. kaca mulut lebih dari 1/2 ke

    tubermaksilaris (dalam), Kaca mulut masuk hanya setengah (sedang),

    Kaca mulut masuk kurang dari setengah (dangkal), Pada pasien diatas

    tubermaksilaris Sedang

    Mukosa

    Pemeriksaan dilakukan secara visualisasi, dari kasus, mukosa berbentuk

    fisurre diragio bukal kiri rahang atas ditepi dari basis

    Ridge Alviolar

    Pemeriksaan dilakukan secara visualisasi dari dataran oklusal. Bentuk

    sepertiga bawah terdiri atas, square (persegi), oval (lonjong), dan

    tapering (Tajam), dari kasus, ridge alviolar Bentuk Tajam

    Retromylohioid

    Pemeriksaan dilakukan dengan kaca mulut.kaca mulut lebih dari 1/2 ke

    retromylohyoid (dalam), Kaca mulut masuk hanya setengah (sedang),

    Kaca mulut masuk kurang dari setengah (dangkal), Dari kasus,

    retromylohyoid pasien dangkal.

  • 35

    Pheriperal Seal

    Pemeriksaan dilakukan secara visualisasi, pheripheral seal rapat dan

    pendek

    b. Pemeriksaan Ekstra Oral

    Profil Wajah

    Pengamatan profil wajah memberikan petunjuk tentang ukuran RA dan

    RB serta hubungan vertikalnya. Profil cembung dengan dagu yang

    mundur menunjukkan RA lbh besar dari RB. Profil cekung dengan

    dagu yang maju menunjukkan RA lebih kecil dari RB. Jika profil

    normal atau lurus penyusunan gigi lebih gampang dan nilai estetis baik,

    Profil wajah pasien Bentuk Lurus

    Temporo Mandibular

    Secara visual, dari arah depan kemudian pasien di instruksikan untuk

    membuka dan menutup mulut, dan dilihat saat pasien membuka mulut

    miring ke kiri berarti ada kelainan TMJ pada sebelah kanan dan

    sebaliknya. adanya Krepitasi TMJ

    3.4.4 Diagnosa

    1. Edentolous

    2. Epulis Fisuratum/ Denture Epulis

    Definisi Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan di daerah

    mukosa yang berkontak dengan tepi gigi tiruan yang biasanya terlalu cekat

    dan menekan mukosa yang berbentuk fisurre. Epulis fissuratum juga

    sering disebut inflammatory fibrous hyperplasia, atau denture epulis.

    Pertumbuhan jaringan ikat tersebut disebabkan oleh iritasi kronik karena

    pemakaian gigi tiruan, di mana tepi gigi tiruan menekan daerah gusi yang

  • 36

    berbatasan dengan pipi bagian dalam (alveolar vestibular mucosa).

    Penekanan tersebut menyebabkan tulang daerah tersebut terus menerus

    berubah karena kehilangan tulang, akibatnya dukungan tulang untuk basis

    gigi tiruan menjadi tidak stabil. Hal ini lama kelamaan mengarah kepada

    terjadinya penonjolan yaitu epulis fissuratum.

    Gambar 1. Epulis Fissuratum

    Epulis fissuratum yang tampak sebagai penonjolan vestibulum yang

    berkontak dengan tepi gigi tiruanKondisi ini paling sering terjadi pada

    orang usia lanjut karena pasien dalam kelompok umur tersebut banyak

    yang menggunakan gigi tiruan. Namun masalah ini cenderung berkurang

    dengan makin berkembangnya teknologi kedokteran gigi dan

    meningkatnya kesadaran pasien untuk menjaga keutuhan dan kesehatan

    gigi dan mulut sehingga kebutuhan akan gigi tiruan bisa jadi berkurang.

    Tampaknya kondisi ini lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria.

    Gejala Lesi yang tersusun dari jaringan yang berlebihan ini umumnya

    berupa lipatan hiperplastik berwarna merah muda, keras dan fibrous.

    Bagian dalam dan luar dari lesi terpisah oleh cekungan (groove) dalam

    yang menandakan tempat di mana tepi gigi tiruan menekan mukosa Epulis

    fissuratum jarang terjadi di daerah lingual (bagian yang menghadap lidah),

    dan lebih sering dijumpai di bagian depan rahang (anterior).Ukuran lesi ini

    bervariasi. Ada lesi yang berukuran kecil namun ada juga yang luas dan

  • 37

    melibatkan seluruh daerah mukosa (mukosa vestibulum) yang berkontak

    dengan tepi gigi tiruan.

    Terkadang iritasi dapat cukup parah sehingga menyebabkan mukosa

    tampak kemerahan dan ulserasi, terutama di dasar cekungan di mana tepi

    gigi tiruan berkontak dengan mukosa.PerawatanLesi ini dapat dihilangkan

    dengan eksisi. Selain itu, gigi tiruan yang menjadi timbulnya lesi ini harus

    diperbaiki hingga dapat memiliki kecekatan yang baik namun tidak

    memberi tekanan berat terhadap mukosa supaya mencegah iritasi yang

    lebih berat lagi.

    3. Ankilosis TMJ

    Ankilosis TMJ dapat didefenisikan sebagai penyatuan jaringan fibrous

    atau tulang antara kepala kondilar dengan fosa glenoidalis yang dapat

    menyebabkan keterbatasan dalam membuka mulut sehingga menimbulkan

    masalah dalam pengunyahan, berbicara, estetis, kebersihan mulut pasien

    dan masalah psikologis.

    3.4.5 Rencana Perawatan

    Perawatan Awal

    - Eksisi Epulis Fissuratum

    - Perawatan Akylosis TMJ

    Perawatan yang meliputi Pemberian Obat-obatan, Phsioterapi, Reposisi

    Secara manual, Occlusal Splint, Pembedahan.

    Perawatan Akhir

    - Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap

  • 38

    3.5 Mencetak

    3.6.1 Cetak Anatomis

    Bahan mencetak : Hydrokoloid irreversible/alginate

    Sendok mencetak : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut

    Teknik mencetak : Mukostatis

    Tujuan mencetak : Untuk mendapatkan model studi dan mendapatkan

    sendok cetak fisiologis

    Prosedur mencetak

    - Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan

    - Instruksi pada pasien

    - Persiapan pasien sperti preparasi dan profilaksis, control saliva, dan

    control pasien hipersensitif

    - Posisi pasien dan operator untuk rahang atas operator berada di

    belakang kanan pasien, kepala pasien setinggi dada operator, mulut

    pasien setinggi siku operator, dan kalau rahang bawah operator berada

    sebelah kanan depan pasien, mulut pasien setinggi antara bahu dan

    siku operator

    - Try in sendok cetak ke mulut pasien

    - Aduk bahan cetak dengan perbandingan 1 : 2 hingga homogen (halus

    dan mengkilat)

    - Masukkan bahan ke sendok cetak

    - Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien

    - Mengisi daerah undercut

    - Sentering

    - Mengangkat bibir atas atau menurunkan bibir bawah

    - Menekan sendok cetak, ditekan bagian tengah palatum supaya bahan

    mengalir secara merata kemudian baru tekan bagian posterior dan

    anterior

  • 39

    - Melepas sendok cetak dari rahang

    - Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut

    Evaluasi hasil cetakan anatomis:

    - Hasil cetakan tidak boleh poreus, robek atau terlipat

    - Hasil cetakan harus mencakup batas anatomis

    - Tepi cetakan harus bulat

    - Tepi sendok cetak tidak boleh terlihat

    - Semua bagian ridge dan daerah jaringan lunak sampai batas mukosa

    bergerak dan tidak bergerak tercetak dengan baik

    Pengecoran dengan dental stone (gips tipe III)

    3.6.2 Cetak fisiologis

    Tahap Mencetak Fisiologis

    - Membuat Sendok cetak

    - Try in sendok cetak

    - Border Molding

    - Mencetak

    Membuat sendok cetak buatan

    - Alat dan bahan: self curing akrilik, api spiritus, scalpel/lecron, bur,

    malam merah

    - Gambarl 2 batas pada model studi dengan pensil yiatu batas untuk

    muscle triming tepat difornik pada model dan batas untuk untuk

    sendok cetak buatan yaitu 2 mm dari fornik.

    - Selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan sebagai wax

    spacer untuk bahan cetak

    - Buat lobang pada malam di daerah molar dan caninus kiri atau kanan

    untuk stop vertical

  • 40

    - Aduk resin akrilik dan letakkan adonan merata di atas malam dan

    lubang stop vertical serta meliputi garis tepi

    - Buat tangkai dari resin, untuk rahang atas cukup satu ditengah bagian

    anterior dengan posisi tangkai kearah bawah supaya tidak

    mengganggu pada saat muscle trimming

    - Setelah resing mengeras lepaskan sendok cetak perotangan dari model

    - Sempurnakan tepi sendok cetak

    - Mencoba sendok cetak perorangan dalam mulut pasien dan periksa

    apakah sendok cetak perlu disempurnakan sebelum dilakukan border

    molding/muscle trimming

    Border molding/muscle trimming

    a. Teknik Border molding/ Muscle triming

    Teknin yang digunakan adalah teknik kombinasi yang merupakan

    gabungan dari beberapa teknik muscle triming dari cara heartwell,

    cara mac Greagor dan cara Ellier.

    b. Rahang atas

    Muscle Triming Rahang Atas

    1 2

    5

    4 3

    6

  • 41

    - Letakkan green stick compound yang telah dipaskan pada tepi

    sendok cetak, dari ujung distal atau hamular notch ke frenulum

    bukalis.

    - Panaskan lagi diatas api spiritus kemudian celupkan kedalam air

    hangat/tampering. Sendok cetak dengan GSC yang hangat tadi

    dimasukkan kedalam mulut pasien yang dibuka lebar, gerakkan

    rahang bawah ke kanan, kiri dan protrusive.

    - Daerah frenulum bukalis secara unilateral, tarik pipi keluar ke

    bawah kemudian kedepan, ke belakang, ulangi pada posisi

    berlawanan.

    - Lunakkan lagi compound pada frenulum bukalis secara unilateral.

    - Sayap labial secara unilateral, lunakka compound, tarik bibir

    keluar dan kebawah atau pasien diminta melakukan gerakan

    menghisap. Lunakkan compound pada frenulum labialis serta

    tarik bibir atas ke depan.

    -

    c. Rahang bawah

    Muscle Triming Rahang Bawah

    1 2

    3

    4

    5 6

  • 42

    - Sayap disto lingual dan area buccal self

    - Daerah disto lingual dan post mylohyoid secara bilateral

    - Lunakkan compound, masukkan ke mulut dan lidah, ditekan di

    distal palatum, kemudian ke vestibulum bukalis kanan dan kiri

    Membuat lubang pada sendok cetak

    Tujuan pembiatan lubang adalah untuk mengurangi tekanan waktu

    mencetak dan sebagai retensi bahan cetak terhadap sendok cetak serta

    mengalirkan sisa bahan cetak.lubang dibuat setelah sendok cetak siap

    untuk dicetak,karna jika dibuat kubang dulu,daerah yang nenerima tekanan

    berlebihan tidak dapat dikontrol (tekanan hidrolok terbebas), Teknik

    pembuatannya:

    - Setelah sendok cetak dudukan tepat dan tepi sempurna, maka buatlah

    lubang pada: di atas puncak ridge molar atas dan bawah, daerah

    palatum keras sekitar garis tengah, daerah mukosa rahang yang mudah

    bergerak (flabby) untuk mencegah distorsi jaringan tersebut

    - Lubang dibuat dengan bur bulat no.8

    - Berjarak tiap lubang 5mm

    Boxing dan Beading

    Tujuanya adalah : untuk mempertahankan bentuk tepi hasil yang tercatat

    pada model kerja.bentuk tepi dari hasil cetakan akan direproduksi menjadi

    bentuk tepi gigitiruan. Teknik pembuatannya :

    - siapkan gulungan lilin atau beading wax setebal lebih 3-5 mm

    kemudian dicetakan dibawah ditepi seluruh hasi ceakan.

    - untuk rahang atas penempelan beading wax berakhir dibelakang

    prossesus alveolarbagian posterior sebelah kiri kanan.untuk rahang

    bawah meliputi seluruh tepi hasil cetakan bagian labial,bukal dan

    lingual.

  • 43

    - untuk bagian lingual ,tempat lidah ditutupi dengan selembar wax

    yang digabung dengan beading wax yang sudahdicetakan. ibaguan

    luar beading wax diletakan untuk memebntuk basis dari model.

    - kemudian hasil cetakan yang dilakukan boxing dicor dengan gips

    stone untuk mendapatkan model kerja ( model). beading dan boxing

    juga menggunakan wax sebelum diisi dengan gips dan metode ini

    yang lebih sering digunakan.bahan gips pada sendok cetak

    menggunakam algianat untuk menstabilkan posisi sendok cetak

    1.6 Penyelesaian Soal

    Dari kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami rasa sakit

    dan longgar ketika gigi tiruan penuh difungsikan diakibatkan oleh kurangnya

    retensi dan stabilisasi, rasa sakit yang dialami pasien dikarenakan adanya epulis

    fisurratum pada mukosa diragio bukal kiri rahang atas ditepi dari basis yang

    diakibatkan oleh pelebaran basis yang yang meniritasi mukosa, sedangkan

    kelonggaran dari gigi tiruan diakibatkan oleh adanaya pheriperal seal terlalu

    rapat dan pendek sehingga menyebabkan keluar masuknya udara yanga akan

    berpengaruh pada retensi & stabilisasi dari gigi tiruan, untuk mencengah rasa

    sakit dan kelonggaran maka diperlukan pemeriksaan yang lengkap yaitu

    pemeriksaan yang mencakup anamnesa, pemeriksaan intra oral dan ekstra oral

    sehingga dapat didapatkan diagnosa yang tepat dan perawatan yang akurat.

    Selain itu diperlukan suatu pencetakan yang tepat dan akurat yang meliputi

    semua batas-batas anatomis yang ada di rahang atas maupun rahang bawah

    sehingga didapatkan retensi dan stabilisasi baik, pencetakan yang meliputi cetak

    anatomis dan cetak fisiologis dan juga diperlukannya muscle triming yang

    nantinya berfungsi sebagai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak yang akan

    meningkatkan retensi dan stabilisasi dari gigi tiruan.

  • 44

    BAB IV

    KESIMPULAN

    4.1 Kesimpualan

    Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua

    gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah

    hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi

    fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis, dalam hal membuat

    gigi tiruan dibutuhkan retensi dan stabilisasi yang baik agar meningkatkan

    kenyamanan bagi pemakai gigi tiruan, retensi dan stabilisasi yang baik akan tercapai

    jika operator melakukan pemeriksaan yang lengkap, diagnosa yang tepat dan

    perawatan yang akurat, hingga retensi dan stabilisasi dicapai dengan baik, tak luput

    pula dalam hal pencetakan karena dengan mencetak batas-batas anatomis gigi akan

    didapatkan sebagai retensi dan stabilisasi.