15
1. UMN dan LMN Kontrol gerak oleh Sistem Saraf Pusat terbagi menjadi Sistem Saraf Somatis (SSS) dan Sistem Saraf Otonom (SSO). Sistem saraf somatis mengontrol kontraksi otot skelet secara sadar (volunter). Sedangkan Sistem saraf otonom mengontrol gerak organ visceral secara tidak sadar (involunter) (Martini, 2008). Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf somatis terbagi menjadi dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan Lower Motorneuron (LMN). Upper motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke lower motorneuron dan terbagi menjadi susunan piramidalis dan extrapiramidalis. Upper motorneuron berjalan dari korteks serebri sampai dengan medulla spinalis sehingga kerja dari upper motorneuron akan mempengaruhi aktifitas dari lower motorneuron (Sidharta, 2009). Lower motorneuron adalah neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal, hal ini, yang membedakan dengan upper motorneuron. Lower motorneuron mempersarafi serabut otot dengan berjalan melalui radix anterior, nervus spinalis dan saraf tepi. Lower motorneuron memiliki dua jenis yaitu alfa- motorneuron memiliki akson yang besar, tebal dan menuju ke serabut otot ekstrafusal (aliran impuls saraf yang berasal dari otak/medulla spinalis menuju ke efektor), sedangkan gamma-motorneuron memiliki akson yang ukuran kecil, halus dan menuju ke serabut otot intrafusal (aliran impuls saraf

92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jaras

Citation preview

Page 1: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

1. UMN dan LMN

Kontrol gerak oleh Sistem Saraf Pusat terbagi menjadi Sistem Saraf Somatis (SSS) dan

Sistem Saraf Otonom (SSO). Sistem saraf somatis mengontrol kontraksi otot skelet secara

sadar (volunter). Sedangkan Sistem saraf otonom mengontrol gerak organ visceral secara

tidak sadar (involunter) (Martini, 2008).

Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf somatis terbagi menjadi

dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan Lower Motorneuron (LMN). Upper

motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke lower

motorneuron dan terbagi menjadi susunan piramidalis dan extrapiramidalis. Upper

motorneuron berjalan dari korteks serebri sampai dengan medulla spinalis sehingga kerja

dari upper motorneuron akan mempengaruhi aktifitas dari lower motorneuron (Sidharta,

2009).

Lower motorneuron adalah neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada

bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal, hal ini, yang membedakan dengan upper

motorneuron. Lower motorneuron mempersarafi serabut otot dengan berjalan melalui

radix anterior, nervus spinalis dan saraf tepi. Lower motorneuron memiliki dua jenis yaitu

alfa-motorneuron memiliki akson yang besar, tebal dan menuju ke serabut otot ekstrafusal

(aliran impuls saraf yang berasal dari otak/medulla spinalis menuju ke efektor), sedangkan

gamma-motorneuron memiliki akson yang ukuran kecil, halus dan menuju ke serabut otot

intrafusal (aliran impuls saraf dari reseptor menuju ke otak/medulla spinalis). Begitu

halnya dengan nervi cranialis merupakan dari LMN karena nervus-nervus cranialis ini

sudah keluar sebelum medulla spinalis yaitu di pons dan medulla oblongata (Sidharta,

2009 ; Snell, 2007).

2. Jaras piramidal dan ektrapiramidal

Sistem saraf somatis secara umum melibatkan tiga tingkat neuron yang disebut

neuron descendens. Neuron tingkat satu sistem saraf somatis berada di sistem saraf pusat

tempat impuls tersebut berasal. Neuron tingkat pertama memiliki badan sel di dalam

cortex cerebri atau berada di tempat asal impuls. Neuron tingkat kedua adalah sebuah

neuron internuncial (interneuron) yang terletak di medulla spinalis. Akson neuron tingkat

kedua pendek dan bersinaps dengan neuron tingkat ketiga di columna grisea anterior

(Snell, 2002)

Page 2: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

Gambar1. Jaras neuron motorik (tingkat 1, 2 dan 3)

Secara fungsi klinis tractus descendens dibagi menjadi tractus pyramidals dan

extrapyramidals. Tractur pyramidals terdiri dari tractus corticospinal dan tractus

corticobulbar. Tractus extrapyramidals dibagi menjadi lateral pathway dan medial

pathway. Lateral pathway terdiri dari tractus rubrospinal dan medial pathway terdiri dari

tractus vestibulospinal, tractus tectospinal dan tractus retikulospinal. Medial pathway

mengontrol tonus otot dan pergerakan kasar daerah leher, dada dan ekstremitas bagian

proksimal (Martini, 2006).

Page 3: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

Gambar2. Jaras pyramidal dan ekstrapiramidal

Tractus Corticospinal

Serabut tractus corticospinal berasal dari sel pyramidal di cortex cerebri. Dua pertiga

serabut ini berasal dari gyrus precentralis dan sepertiga dari gyrus postcentralis. Serabut

desendens tersebut lalu mengumpul di corona radiata, kemudian berjalan melalui crus

posterius capsula interna. Pada medulla oblongata tractus corticospinal nampak pada

permukaan ventral yang disebut pyramids. Pada bagian caudal medulla oblongata tersebut

85% tractus corticospinal menyilang ke sisi kontralateral pada decussatio pyramidalis

sedangkan sisanya tetap pada sisi ipsilateral walaupun akhirnya akan tetap bersinaps pada

neuron tingkat tiga pada sisi kontralateral pada medulla spinalis. Tractus corticospinalis

yang menyilang pada ducassatio akan membentuk tractus corticospinal lateral dan yang

tidak menyilang akan membentuk tractus corticospinal anterior (Snell, 2002)

Page 4: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

.

Gambar3. Tractus Piramidalis

Tractus Corticobulbar

Serabut tractus corticobulbar mengalami perjalanan yang hampir sama dengan tractus

corticospinal, namun tractus corticobulbar bersinaps pada motor neuron nervus cranialis

III, IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII. Tractus coricobulbar menjalankan fungsi kontrol

volunter otot skelet yang terdapat pada mata, dagu, muka dan beberapa otot pada faring

dan leher. Seperti halnya dengan tractus corticospinal, tractus corticobulbar pun

mengalami persilangan namun persilangannya terdapat pada tempat keluarnya motor

neuron tersebut. (Martini, 2006).

Medial Pathway

Medial Pathway (jalur medial) mempersarafi dan mengendalikan tonus otot dan

pergerakan kasar dari leher, dada dan ekstremitas bagian proksimal. Upper motor neuron

Page 5: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

jalur medial berasal dari nukleus vestibularis, colliculus superior dan formasio retikularis.

(Martini, 2006).

Nukleus vestibularis menerima informasi dari N VIII dari reseptor di vestibulum

untuk mengontrol posisi dan pergerakan kepala. Tractus descendens yang berasal dari

nukleus tersebut ialah tractus vestibulospinalis. Tujuan akhir dari sistem ini ialah untuk

menjaga postur tubuh dan keseimbangan. (Martini, 2006).

Colliculus superior menerima sensasi visual. Tractus descendens yang berasal dari

colliculus superior disebut tractus tectospinal. Fungsi tractus ini ialah untuk mengatur

refleks gerakan postural yang berkaitan dengan penglihatan (Snell, 2002).

Formasio retikularis ialah suatu sel-sel dan serabut-serabut saraf yang membentuk

jejaring (retikular). Jaring ini membentang ke atas sepanjang susunan saraf pusat dari

medulla spinalis sampai cerebrum. Formatio reticularis menerima input dari hampir semua

seluruh sistem sensorik dan memiliki serabut eferen yang turun memengaruhi sel-sel saraf

di semua tingkat susunan saraf pusat. Akson motor neuron dari formatio retikularis turun

melalui traktus retikulospinal tanpa menyilang ke sisi kontralateral. Fungsi dari tractus

reticulospinalis ini ialah untuk menghambat atar memfasilitasi gerakan voluntar dan

kontrol simpatis dan parasimpatis hipotalamus (Martini 2006; Snell, 2002).

Gambar4. Tractus Medial

Page 6: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

Lateral Pathway

Lateral Pathway (jalur lateral) berfungsi sebagai kontrol tonus otot dan presisi

pergerakan dari ekstremitas bagian distal. Upper motor neuron dari jalur lateral ini terletak

dalam nukleus ruber (merah) yang terletak dalam mesencephalon. Akson motor neuron

dari nukleus ruber ini turun melalui tractus rubrospinal. Pada manusia tractus rubrospinal

kecil dan hanya mencapai corda spinalis bagian cervical. (Martini, 2006).

3. Anatomi dan fungsi fisiologis nervus cranialis

Saraf kranialis adalah saraf perifer yang berpangkal pada otak dan batang otak.

Fungsinya sensorik motorik dan khusus. Yang dimaksud dengan fungsi khusus adalah

fungsi yang bersifat pancaindra seperti, penghiduan, penglihatan, pengecapan,

pendengaran dan keseimbangan. Saraf kranialis terdiri atas 12 pasang. Saraf kranialis

pertama langsung berhubungan dengan otak. Saraf kranialis kedua dan ketiga berpangkal

di mesensefalon, saraf kranialis keempat, kelima, keenam dan ketujuh berinduk di pons

dan saraf kranialis kedelapan sampai keduabelas berasal dari medula oblongata (Sloane,

2004).

Gambar 6. Nervus kranialis beserta fungsinya (Sloane, 2004)

Page 7: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

Fungsi dan sifat keduabelas nervus kranialis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Nervus kranialis, sifat dan fungsinya (Sloane, 2004; Martini, 2006)

Nervus Cranial Anatomis Sifat Fungsi

Olfactorius (N. I) Asal: reseptor di epitel

olfaktoris

Melalui:

lamina et foramina cribosa

os ethmoidalis

Tujuan:

bulbus olfaktorius

Sensorik Penghidu

Opticus (N. II) Asal: retina mata

Melalui: kanalis optikus os

sphenoidalis

Tujuan: diencephalon via

chiasma opticum

Sensorik Penglihatan

Occulomotorius

(N. III)

Asal: Mesencephalon

Melalui: fissura orbitalis

superior os sphenoidalis

Tujuan:

Somatis: otot rectus superior,

medial et inferior, otot

obliqus inferior, otot levator

palpebra superior

Visceral: otot intrinsik bola

mata

Motorik Pergerakan bola mata,

pergerakan pupil

Trochlear (N. IV) Asal: Mesencephalon

Melalui: fissura orbitalis

superior os sphenoidalis

Tujuan: otot obliqus

superior

Motorik Pergerakan bola mata

Trigeminus (N.

V)

Asal:

Cabang oftalmika (sensori):

struktur orbitalis, nasal

Sensorik dan

motorik

Mengatur refleks

kornea, otot – otot

pengunyah

Page 8: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

cavity, kulit dahi, kelopak

mata atas, alis, hidung

Cabang maxillaris (sensoris):

kelopak mata bawah, bibir

atas, gusi dan gigi, pipi,

hidung, palatum dan faring

Cabang mandibularis

(mixed):

Melalui:

Cabang Oftalmika : fisura

orbitalis superior

Cabang Maxillaris : foramen

rotundum

Cabang Mandibularis :

foramen ovale

Tujuan:

Sensori: pons

Motor : otot mastikasi

Abducens (N. VI) Asal: Pons

Melalui: fissura orbitalis

superior os sphenoidalis

Tujuan: otot rectus lateralis

Motorik Pergerakan bola mata

Facial (N. VII) Asal:

Sensorik: reseptor pengecap

pada 2/3 anterior lidah

Motorik : motor nuclei di

pons

Melalui: kanalis akustikus

interna, kanalis fasialis pada

foramina stylomastoidea

Tujuan:

Sensorik: nuclei sensoris di

pons

Gerak Somatis: otot ekspresi

Sensorik dan

motorik

Persarafi 2/3 anterior

lidah (sensoris), otot –

otot ekspresi wajah,

sekresi kelenjar ludah

Page 9: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

wajah

Gerak visceral: gland

lakrimalis, gland mukus

nasalis, dll

Motorik:

Vestibulocochlear

(N. VIII)

Asal: reseptor keseimbangan

pada telinga dalam

Melalui: kanalis akustikus

internal os temporalis

Tujuan: nuclei vestibular

dan cochlear pada pons dan

medulla oblongata

Sensorik Keseimbangan dan

pendengaran

Glossopharyngea

l (N. IX)

Asal:

Sensorik: 1/3 posterior lidah,

sebagian faring dan palatum,

a. Carotis di leher

Motorik: motornuclei di

medula oblongata

Melalui: foramina jugularis

os osipitalis dan os

temporalis

Tujuan:

Sensorik: nuclei sensoris

medula oblongata

Gerak somatis: otot faring

Gerak visceral: gland

parotidea

Sensorik dan

motorik

Persarafi 1/3 posterior

lidah, sebagai reseptor

tekanan darah

Vagus (N. X) Asal:

Sensorik: faring sebagian,

aurikula, kanalis akustikus

eksternal, diafragma dan

organ viseral torax,

abdominopelvic cavity

Motorik: motor nuclei di

Sensorik dan

motorik

Hearth rate, sistem

digestif

Page 10: 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis

medula oblongata

Melalui: foramina jugularis

antara os osipitalis dan os

temporalis

Tujuan:

Sensorik: nuclei sensoris dan

pusat otonom di medula

oblongata

Gerak visceral: otot palatum,

faring, organ pencernaan,

traktus respiratorius,

kardiovaskular sistem

Acessorius (N.

XI)

Asal: nuclei motorik di

korda spinalis dan medula

oblongata

Melalui: foramina jugularis

di antara os osipitalis dan os

temporalis

Tujuan:

Cabang internal: otot

palatum, faring, laring,

Cabang eksternal: m.

sternocleidomastoideus dan .

trapezius

Motorik Musculus trapezius,

musculus

sternocleidomastoideus

Hypoglossus (N.

XII)

Asal: nuclei motorik di

medula oblongata

Melalui:

Tujuan:

Motorik Pergerakan otot

intrinsik lidah