30
04-Nov-13 1 KULIAH FARINGOLOGI Dr. Farokah, Sp.THT-KL Bagian THT-KL FK-Undip Semarang PENDAHULUAN Introduction: anatomi, fisiologi, histologi sudah pada semester sebelumnya kuliah faringologi tentang keadaan patologi/penyakit-penyakit di faring TIU TIK

5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

1

KULIAH FARINGOLOGI

Dr. Farokah, Sp.THT-KL

Bagian THT-KL FK-Undip

Semarang

PENDAHULUAN

• Introduction: anatomi, fisiologi, histologi

sudah pada semester sebelumnya

kuliah faringologi tentang keadaan

patologi/penyakit-penyakit di faring

• TIU

• TIK

Page 2: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

2

ANATOMI FARING

Nasofaring /

Epifaring

Mesofaring /

Orofaring

Laringofaring

/ Hipofaring

Batas :

Depan : Koana

Atas : Basis kranii

Belakang : Vertebra servikal

Lateral : Dinding medial

leher

Bawah : palatum mole

Bangunan :

1. Ostium tuba

2. Adenoid

3. Fosa Rosenmulleri

4. Ismus nasofaring

5. Torus tubarius

Nasofaring (Epifaring)

Page 3: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

3

Orofaring (Mesofaring)

Batas :

Depan : Kavum Oris

Atas : Palatum Mole

Belakang : Vertebra servikal 2,3

Lateral : Dinding med. leher

Bawah : Epiglotis

Bangunan :

1. Tonsila palatina

2. Fosa supra tonsil

3. Tonsila lingualis

Laringofaring (Hipofaring)

Batas :

Depan : Epiglotis

Atas : Orofaring

(Tepi atas epiglotis)

Belakang : Vertebra servikal 3,4,5,6

Lateral : Dinding med. leher

Bawah : Bag. Depan : Os. Krikoid

Bag. Blk. : Porta esofagus

Bangunan :

1. Laring (Depan)

2. Fosa (sinus) piriformis

3. Valekula

Page 4: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

4

MUKOSA FARING

Nasofaring :

Superior :

Inferior :

Kolumner pseudokomplek bersilia

Transisional / kolumner kompleks

Orofaring & Laringofaring

Skuamuskompleks non keratin

MUKOSA FARING

Page 5: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

5

OTOT-OTOT FARING

1. Ekternal : Konstriktor faring

- Superior

- Media

- Inferior

2. Internal

- Stilofaring

- Palatofaring

- Salfingofaring

- Palatoglosus

- Levator vili palatini

Jaringan Limfe

1. Adenoid :

- Tonsila Lushka

- Tonsila nasofaringea

2. Tonsila palatina

- Fausial tonsil

- Amandel

3. Tonsila lingualis.

Page 6: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

6

→1,2,3 : Cincin Waldeyer

- Dilapisi epitel

- Kripte → Tonsila palatine

∙ Banyak

∙ Dalam

∙ Bercabang

→ Diisi debris (detritus)

∙ Epitel

∙ Lekosit

∙ Bakteri

∙ Sisa makanan

Diagram yang memperlihatkan faring sebagai suatu persimpangan jalan (crossroad) dengan pintu masuk dan keluar yang dikontrol oleh sfingter 1. Nasopharyngeal 2. Oropharyngeal 3. Cricopharyngeal 4. Laryngeal

Page 7: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

7

Mulut dan oropharynx (tampak depan) 1. Palatum Durum 2. Uvula 3. Palatopharyngeal fold 4. Palatoglossal fold 5. Tonsila Palatina 6. Dinding posterior faring 7. Lidah

Gambaran esensial suplai darah menuju tonsil

• A. Palatina decenden

• A. Palatina ascenden

• A. Tonsilaris

• A. Dorsalis lingua

• A. Faringea

ascenden

Page 8: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

8

Fungsi faring

1. Saluran nafas

2. Saluran cerna

3. Pertahanan tubuh

4. Resonator

KELAINAN FARING

I. CONGENITAL

- Atresia Koana

- Palatoskisis

II. RADANG

- Akut

- Kronik

Tanda –tanda :

- Kalor - Dolor

- Rubor - Fungsiolesa

- Tumor

Page 9: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

9

ADENOIDITIS KRONIK

Gambaran klinik :

- Hidung tersumbat nafas lewat mulut

- Tidur mendengkur

- Rinore

- Batuk-batuk

- Kurang pendengaran

- Facies adenoides :

* Mulut selalu membuka (ngowoh)

* Hidung kecil

* Tampak bodoh.

- Palatal phenomena : negatif

- Adenoid membesar

Terapi :

- Konservatif :

* Dekongestan

* Antibiotika

- Operatif : adenoidektomi

Lebih-lebih bila :

* Obstruksi nasi

* Gangguan pendengaran

* Otitis media berulang

* OME

Page 10: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

10

TONSILITIS AKUT

- Folikularis

- Lakunaris

Gejala-gejala :

- Sakit telan / odinofagi

- Lesu

- Suhu naik

- Sakit kepala dan sakit di otot-otot

- Kadang-kadang batuk, serak, nafas bau

- Otalgia

Tanda-tanda :

Tonsil : - hiperemi

- edema

- permukaan / kripte tertutup detritus.

Uvula : hiperemis dan edema

Faring : Hipersekresi

Terapi :

Kausatif: sesuai etiologi (antibiotik?)

Simptomatik: Antipiretik / analgesik/ mukolitik

Umum/supportif:

- Istirahat cukup

- Intake cairan cukup, diet lunak

- Kumur hangat air garam

- Roboransia?

Page 11: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

11

Tonsilitis Akut Folikularis

Tonsilitis Akut Lakunaris

Page 12: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

12

TONSILITIS KRONIK

Gambaran kronik :

- Discomfort

- Sakit telan ringan (pancingen)

- Lesu

- Kurang nafsu makan

- Sakit kepala

- Ngantukan

- Panas nglemeng/meriang/subfebril

- Tonsil :

* Hiperemis, edema? * Kripte melebar, detritus?

* Permukaan benjol2 * Atropi/hipertrofi

Terapi : Tonsilektomi (HTA 2004)

Tonsilitis Kronik Hipertrofi

Page 13: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

13

FARINGITIS AKUT

• Gejala

- Faring terasa kering

- odinofagi

- Otalgia-refered pain

- Berdahak : Encer

Mukoid

Lengket

- Sakit kepala

- febris

- Lesu dan nafsu makan berkurang

• Tanda-tanda

- Mukosa faring :

1. Bengkak (udem)

2. Merah (hiperemi)

3. Lendir : serus

- Suhu badan naik

- Kel. Limfe leher

membesar

Page 14: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

14

• Terapi

kausatif: antibiotik?

simptomatik:antipiretik/analgesik

umum/supportif:

- Istirahat

- Diet cair / lunak

- Banyak minum

- Roborantia?

- Cuci mulut sebelum dan sesudah makan /

minum susu.

FARINGITIS KRONIK

Faktor-faktor predisposisi

- Alergi

- Iritasi

- Infeksi akut

- Gangguan metabolik : DM

- Anemia

- Kelainan diproksimalnya :

* Deviasi septum * Sinusitis kronik

*Hipertrofi konka * Adenoiditis kronik

*Rinitis kronik

- Radang kronik di distalnya

- Gastritis

- Kelainan gigi

Page 15: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

15

Gambaran klinik :

- Diskomfort di tenggorok

- Rasa kering di tenggorok tipe atrofi

- Rasa selalu ada lendir di tenggorok tipe

hipertrofi

- Batuk-batuk

- Kemerahan mukosa faring

- Pembesaran kel. Limfe leher

Faringitis Kronik

Page 16: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

16

Bentuk faringitis kronik :

1. Atrofi

(Faringitis atrofikan = faringitis sikka)

* Mukosa kering

* Mukosa atrofi

* Mukosa mengkilat

2. Hipertrofi

(Faringitis hipertrofikan = faringitis granulosa)

* Mukosa banyak lendir

* MUkosa tidak rata

Terapi :

- Menghilangkan faktor predisposisi

- Kumur / tablet isap

- Jaringan granuler kaustik

ABSES PERITONSIL (Quinsy)

- Penimbunan pus di jaringan longgar antara tonsil dan otot konst. Faring superior.

- Sering : - di fosa supra tonsil

- dewasa muda

Gejala-gejala :

- Panas

- Nyeri telan (spontan)

- Buka mulut terbatas (trismus)

- Ngiler (droling)

Page 17: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

17

Abses Peritonsil

Tanda-tanda :

- ”Hot potato’s voice”

- Droling

- Uvula udem, deviasi ke sisi sebelah

- Tonsil membesar (sering sebelah)

- Trismus

- Kel. Limfe di bawah angulus mandibula membesar keras dan sakit tekan.

Terapi :

- Insisi dan drainase

- Antibiotika dosis tinggi

- Tonsilektomi bila medikamentosa

gagal

Page 18: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

18

PAROTITIS SUPURATIF

• Ditandai pembengkakan yang

menyakitkan pre/post aurikulasudut

rahang bawah , discharge purulen dari

duktus kelenjar yang terkena, dysgeusia

dan limfadenopati servikal

• Ketika penyakit parah, mungkin ada yang

disertai demam, malaise dan

risiko pembentukan abses pada ruang

parafaringeal, termasuk angina Ludwig’s

patogenesis

1. Retrograde kontaminasi saluran ludah

dan jaringan parenkim oleh bakteri

penghuni rongga mulut.

2. Stasis aliran saliva pada saluran ludah

dan parenkim memicu infeksi supuratif

akut

Page 19: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

19

Tiba-tiba mengalami eritematosa

pembengkakan daerah aurikularis pre /

post memanjang ke sudut rahang bawah

penatalaksanaan

kompres hangat, memaksimalkan OH,

memberikan sialogogues (lemon tetes)

Pijat eksternal kelenjar ludah jika dapat

ditoleransi

Antibiotik!

70% dari organisme menghasilkan B-

laktamase atau penisilinase

Perlu B-laktamase inhibitor

Page 20: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

20

Pembedahan untuk Parotitis supratif Akut

Bila abses teridentifikasidrainase bedah

dilakukan

ABSES SUBMANDIBULA

(Ludwig’s Angina)

- Biasanya didahului karies gigi MI – III

Rahang bawah periodontitis abses periodontal.

Gejala dan tanda

- Sakit gigi M I – M III bawah

- Bengkak submandibula :

* Keras (SPT-papan)

* Unilateral

- Sakit spontan

- Trismus

Page 21: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

21

Komplikasi :

- Udem laring Dispnea

- Mediastinitis Abses mediastinum

- Tromboplebitis Trombus ke otak

Terapi :

- Insisi + DRAINASE

- Antibiotika

OBSTRUCTIVE SLEEP APNEU

SYNDROME(OSAS)

Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

Suatu kelainan yang ditandai :

Pernafasan abnormal selama tidur

Kantuk berlebih siang hari

Page 22: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

22

• 2 – 5% populasi : semua umur, laki-laki

lebih sering

• Anak :

–2-3% OSA

–Adenotonsilar hipertrofi >>

–Adenoidektomi & atau tonsilektomi

perbaikan klinis

etiologi Obstruksi dapat terjadi pada beberapa level

(multilevel ):

1. Kelainan-kelainan nasal yang

menyebabkan obstruksi nasal:

Rinitis

Polip nasal

Stenosis nasal

Atresia koanal

Hipertrofi adenoid

Page 23: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

23

2. Kelainan-kelainan faringeal

Hipertrofi tonsil palatina

Hipertrofi tonsil lingual

Obesitas (penimbunan

lemak di daerah leher)

3. Kelainan-kelainan laringeal:

Laringomalasia

Paralise plika vokalis

Masa tumor laring

4. Kelainan-kelainan neurologis/kongenital

5. Farmakologik:

Page 24: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

24

DIAGNOSIS

Metode menilai OSAS anak meliputi :

1.Anamnesis / riwayat klinis

2.Pemeriksaan fisik

3.Pemeriksaan penunjang & khusus

PENATALAKSAAN

Tujuan :

• menurunkan episode nafas abnormal

• meningkatkan kualitas hidup anak

• menurunkan risiko komplikasi.

Terapi :

1. Konservatif Perubahan perilaku

Medikamentosa

2.Operatif

Page 25: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

25

PENUTUP • Referensi:

Ballanger JJ. Penyakit THT & Leher ed.13. Jakarta. Binarupa

Aksara,1997.

Bailey BJ. Head and Neck Surgery Otolaryngology. Ed.2.

Philadelphia .Lippincott-raven. 1998

Katzung BG. 2004. Basic and Clinical Pharmacology. 9th

edition. Singapore: Mc Graw Hill Inc

Adams, Boeis,Hilger. 1989. Boeis Fundamentals of

Otolaringology: Textbook of Ear, Nose, and Throat

Diseases. 6th edition. Philladelphia: WB Saunders

• Ujian: mid-pra-semester

MCQ: vignette

Page 26: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

26

INDIKASI TONSILEKTOMI

(HTA 2004)

Indikasi absolut tonsilektomi

a. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan:

-Obstruksi saluran napas misal pada OSAS

(Obstructive Sleep Apnea Syndrome)

-Disfagia berat yang disebabkan obstruksi

-Gangguan tidur

-Gangguan pertumbuhan dentofacial

-Gangguan bicara (hiponasal)

-Komplikasi kardiopulmoner

b. Riwayat abses peritonsil.

c. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk

menentukan patologi anatomi terutama untuk

hipertrofi tonsil unilateral.

d. Tonsilitis kronik atau berulang sebagai fokal

infeksi untuk penyakit-penyakit lain.

Page 27: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

27

Indikasi relatif

a. Terjadi 7 episode atau lebih infeksi tonsil pada

tahun sebelumnya, atau 5 episode atau lebih

infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun

sebelumnya atau 3 episode atau lebih infeksi

tonsil tiap tahun pada 3 tahun sebelumnya

dengan terapi antibiotik adekuat.

b. Kejang demam berulang yang disertai tonsilitis.

c.Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak

membaik dengan pemberian terapi medis.

d. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier

streptokokus B-hemolitikus yang tidak membaik

dengan pemberian antibiotik resisten β-

laktamas

Page 28: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

28

Kontra indikasi

1. Radang akut

2. Penyakit-penyakit perdarahan :

- Leukemia

- Hemofilia

- Anemia

- Hemoragia diastesa

3. KU : jelek

4. Epidemi polio

5. Kehamilan / menstruasi

6. Status asmatikus

Tehnik Operasi (HTA 2004):

1. Diseksi

2. Sluder / Guillotine

3. Elektrosurgery ( Bedah listrik)

4. Radiofrekuensi

5. Skalpel Harmonik

6. Coblation

7. Intracapsular Partial Tonsillectomy

8. Laser Tonsil Ablation (CO2-KTP)

Page 29: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

29

Komplikasi ( HTA 2004)

Komplikasi yang timbul merupakan gabungan

komplikasi tindakan bedah dan anestesi

1. Komplikasi Anestesi

- Laringospasme

- Gelisah pasca operasi

- Mual muntah

- Kematian saat induksi pada pasien hipovolemi

- Hipersensitif terhadap obat anestesi

- Hipotensi dan henti jantung

2. Komplikasi Bedah

1. Perdarahan

Merupakan komplikasi tersering

A. Early bleeding ( perdarahan primer, reactionary haemorrage)

B. Late/ delayed bleeding ( perdarahan sekunder)

>24 jam post opx

2. Nyeri

Karena kerusakan mukosa dan serabut saraf

glosofaringeus atau vagal, inflamasi, dan

spasme otot faringeus yang menyebabkan

iskemia

Biasanya berlanjut sampai 14-21 hari setelah

operasi

Page 30: 5. Laring Faring 1 Dr. Farokah Sp

04-Nov-13

30

3. Komplikasi lain:

dehidrasi, demam, kesulitan bernafas,

gangguan terhadap suara, aspirasi, otalgia,

pembengkakan uvula, insufisiensi velofaringeal,

stenosis faring, lesi di bibir, lidah, gigi, dan

pneumonia