5 Artikel Pariwisata Bali

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pariwisata

Citation preview

5 Artikel Pariwisata Bali

Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau yang indah ini sanggup menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya.Hampir semua media internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan Bali pada tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati.Bali terkenal dengan tradisi dan budayanya. Banyak wisatawan datang untuk mengunjungi berbagai pura dan menyaksikan tari-tarian yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.Namun, sebagai surga wisata tropis yang lengkap dengan pegunungan, lembah, tanah pertanian, pantai, bahkan sampai panorama yang cantik didasar laut, Bali juga menawarkan banyak hal lain yang tidak kalah menarik. Bangunan pura, adat istiadat serta kebiasaan masyarakat Bali yang sangat kental dengan budayanya menjadikan Bali selalu hidup untuk Pariwisata Nasional.

PULAU PENYUadalah sebuah pulau kecil dibalik hingar-bingarnya olah raga pantai di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali.

Pulau ini memiliki keunikan tersendiri karena di sini dilakukan penangkaran dan pelestarian beberapa jenis penyu. Jumlah populasi penyu yang ditangkarkan mencapai 30ekor. Dari yang masih berupa telor yang menjalani masa penetasan, sampai penyu besar yang berusia 65 tahun.Banyak wisatawan menaruh minat yang besar untuk berkunjung ke pulau ini. Dengan menumpang Boat selama lima belas menit kita sudah sampai di Pulau ini.Pulau memanjang seluas kurang lebih tiga hektar ini, lokasinya bersebelahan dengan Desa Benoa. Jarak tempuhnya bisa berbeda-beda tergantung dari pasang surutnya air laut. Pada saat air surut waktu tempuh bisa 25 menit. Sedangkan saat air pasang hanya 15 menit.

TAMAN NASIONALBali Barat sebagai kawasan pelestarian alam, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, rekreasi dan menunjang budidaya. Ciri khas Taman Nasional Bali Barat adalah terdapatnya burung jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang dapat hidup di alam bebas hanya di Taman Nasional Bali Barat. Secara Administratif Taman Nasional Bali Barat Berada di kabupaten Jembrana dan Buleleng Propinsi Bali. Diantara bulan Desember hingga Maret curah hujan di wilayah ini cukup tinggi.FloraBeberapa type vegetasi adalah Hutan mangrove didominasi oleh tumbuhan Bakau(Rhizophora sp), Savana lontar didominasi oleh tumbuhan lontar (Borassus flabelier), Hutan Hujan, hutan musim yang didominasi oleh tumbuhan Pilang(Acasia Leucophloea)FaunaBeberapa Satwa liar yang dapat diamati di Taman Nasional Bali Barat antara lain, Burung Jalak Bali (leucospar rothschildi), Banteng (Bos Javanicus), Kijang (Muntiacus Muntjak), Kancil (Tragulus Javanicus), Rusa (Cervus Timorensis), Kucing Hutan (Felis Bengalensis), Kera abu-abu (Macaca fascicularis), Kera Hitam (Presbytis Criscata), Jalak Putih (Stunus Melanopterus), Terucuk (Pycnonotus goiavier), Kepodang (Oriolus chinensis) Raja Udang (Halcyon Chloris).

PANTAI BALANGAN

Wilayah pesisir di sepanjang jalur Pecatu Uluwatu merupakan kawasan pantai berpasir putih yang tersembunyi terhalang oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi yang menjadi ciri khas eksotisme pantai di wilayah ini.Pantai Balangan dapat ditempuh melalui perjalanan melewati kawasan Garuda Wisnu Kencana Hanya terdapat beberapa gelintir wisatawan yang terlihat di sini, mungkin karena lokasinya yang agak jauh dijangkau. Begitu juga warung-warungnya hanya beberapa buah saja. Pantainya berpasir putih dengan butiran kasar, dan di pesisir bibir pantai terdapat cukup banyak batu-batu kecil, jadi kalau jalan mesti hati-hati. Ombak yang besar tampaknya membuat sedikit orang untuk berani mandi di sini, dan tampaknya lebih banyak wisatawan yang bermain surfing di tengah laut. Pengunjung lebih banyak hanya menikmati pantai dengan berfoto-foto atau membuat rekaman video. Pantai Balangan adalah salah satu view point untuk menyaksikan eksotisme matahari terbenam, dari sudut capture yang berbeda.

TAMAN AYUN

adalah sebuah kompleks Pura yang sangat besar, terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, kurang lebih 18 km dari jantung Kota Denpasar. Setelah kita melewati pintu masuk, taman luas yang terawat baik menyambut kedatangan, dengan rumput hijau yang benar-benar indah, tapi sayangnya pada saat hari panas hal ini dapat menjadi sangat berat karena tidak terdapat pohon-pohon besar untuk memberikan keteduhan di taman ini. Ketika kita mencari keteduhan, taman bagian belakang adalah jawabannya. Akan sangat menyenangkan sekali untuk berjalan-jalan di jalan bebatuan di bawah pohon-pohon besar ditemanani oleh suara burung-burung yang sedang bernyanyi.PESONA WISATA

TAMAN LAUT BUNAKEN

Taman Laut Bunaken - sebagai orang Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi bukan ? sebuah tempat wisata laut yang menjadi salah satu kebanggaan negeri ini. taman laut Bunaken terletak di sebuah pulau ( Bunaken ) seluas 8,08 km di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau Bunaken ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.Taman Laut Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba ( sccuba diving ) menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.Jika teman - teman masih penasaran dengan tujuan wisata scuba diving yang terkenal di dunia ini, kayaknya teman - teman perlu juga nih pelesiran ke sana ( taman laut Bunaken ).PUNCAK DANAU KELIMUTU

PUNCAK DANAU KELIMUTUPuncak Danau Kelimutu -Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu.

Puncak Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.

Secara adminitratif, Puncak Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Akses ke Kawasan Puncak Danau Kelimutuyaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km.

Puncak Danau KelimutuDanau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.

Kelimutu merupakan gabungan kata dari keli yang berarti gunung dan kata mutu yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Puncak Danau Kelimutu

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.

Puncak Danau Kelimutu

Kawasan Konservasi Alam NasionalKawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

Jenis hutan diPuncak Danau Kelimutu :

Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 750 meter.

Hutan Dipterokarp Bukit 300 750 meter

Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 1.200 meter

Hutan Montane 1,200 1.500 meter

Hutan Ericaceous > 1.500 meter

Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.).

MENGENAL LAWANG SEWU

SEMARANG

Lawang Sewu Semarang merupakan sebuah gedung tua di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.Sejarah Bangunan Lawang SewuLawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda, pada 27 Februari 1904. Awalnya bangunan tersebut didirikan untuk digunakan sebagai Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta NIS.Sebelumnya kegiatan administrasi perkantoran NIS dilakukan di Stasiun Samarang NIS. Namun pertumbuhan jaringan perkeretaapian yang cukup pesat, dengan sendirinya membutuhkan penambahan jumlah personil teknis dan bagian administrasi yang tidak sedikit seiring dengan meningkatnya aktivitas perkantoran. Salah satu akibatnya kantor pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tidak lagi memadai. NIS pun menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai jalan keluar sementara. Namun hal tersebut dirasa tidak efisien. Belum lagi dengan keberadaan lokasi Stasiun Samarang NIS yang terletak di kawasan rawa-rawa hingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Kemudian diputuskan untuk membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal).NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangi di Amsterdam tahun 1903.Bagi anda yang gemar mengunjungi tempat - tempat kuno bersejarah, tidak ada salahnya bila anda membuktikan keunikan gedung lawang sewu Semarang.