12
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN: 9 772338 505007 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;

Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.

Volu

me

(3) N

omor

(2) E

disi

Juli

2015

ISSN: 9 772338 505007

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384 [email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 i

Page 3: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

I Made Suarya

Pengarah A.A. Gde Djaja Baruna

I Ketut Mudra

Ketua Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi I Ketut Mudra I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit I Made Widja

Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN No. 9 772338 505007 Hak Cipta 2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor.

ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Page 4: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. 9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka 10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. 3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 iii

Page 5: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume kelima ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.

Redaktur

iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Page 6: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Daftar Isi

Halaman eJurnal Arsitektur Universitas Udayana....................................................................................................... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ..................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial .......................................................................................................................................................... iv

Daftar Isi .......................................................................................................................................................... v

1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali (Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ...................................................................... 1-4

2. Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai, Bali (Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus) ......................................................................... 5-8

3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali (Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ................................................................. 9-14

4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali (I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti) ............................................................................................ 15-18

5. Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali (Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) ...................................................................................................... 19-24

6. Night Club di Denpasar, Bali (I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) .............................................. 25-30

7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung (I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ....................................................................... 31-36

8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali (Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik) ....................................... 37-40

9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali (Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri) ................................................. 41-46

10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali (I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus) ................................................................................................. 47-50

11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata (I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) .................................................. 51-56

12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali (I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ................................................................ 57-60

13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar (I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga) ............................................................................ 61-64

14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali (I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ..................................................... 65-68

15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan (I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika) ........................................................ 69-74

16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar (Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ............................................. 75-78

17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar (I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna) ............................................. 79-84

18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar (I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara) ................................................................ 85-90

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 v

Page 7: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

19. Pusat Komputer di Gianyar (Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) ......................................................................................... 91-94

20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung (Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ............................................................................................ 95-98

21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali (Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) ......................................................................99-104

22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli (I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) ..................................................................... 105-110

23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan (Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) ..................................................................... 111-114

24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar (I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada) .............................................................. 115-120

25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar (Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) ................................................................... 121-126

26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali (Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) .............. 127-130

27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana (I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) .................................... 131-136

28. Taman Remaja di Denpasar, Bali (Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ...................................................................... 137-142

29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar (I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S) ................................ 143-148

30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar (Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ..................................... 149-152

31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B (Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) .......................................................... 153-158

32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud (I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) ................................................... 159-164

33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar (Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa .......................................... 165-168

34. Pasar Barang Bekas di Denpasar (Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) ................................................... 169-172

35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung (Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ..................................... 173-176

36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali (I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ................................................................................................ 177-182

37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali (Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ....................................... 183-186

38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar (Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) .................................................... 187-192

39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali (I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) ................................................... 193-196

40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman (Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ............................................................. 197-200

41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali (Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ............................................................................... 201-206

42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali (David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ................................................................ 207-210

43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali (Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................................ 211-216

vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Page 8: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja (Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ............................................................ 217-220

45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar (I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ......................................................................... 221-224

46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan (Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ......................................................... 225-230

47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali (Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) ................................................... 231-236

48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng (Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) ............................................................ 237-240

49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar (Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) .......................................................................... 241-246

50. Cahapel and Wedding Hall di Badung (Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ....................................................................................... 247-250

51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar (Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata) ....................................................................................... 251-254

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 vii

Page 9: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat banyak, menurut Noegroho (2013) Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang. Tingginya tingkat keragaman hayati laut yang dimiliki Indonesia maka perlu juga sara-na dan prasarana dalam mengenalkan biota laut kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi dan potensi dari biota laut tersebut serta mengubah perilaku masyarakat untuk lebih menghargai dan memperhatikan spesies biota yang ditemukan terutama terhadap biota laut yang terancam punah.

Dilain pihak populasi biota laut juga menyebabkan tingginya pemanfaatan terhadap biota laut dan sering ter-jadi pemanfaatan yang tidak terkontrol seperti penangkapan ikan di laut oleh sebuah pihak yang kemudian dijual untuk konsumsi. Memang ikan adalah salah satu konsumsi utama yang ada di Indonesia namun da-lam suatu situasi pihak yang melakukan penangkapan tidak memperhatikan spesies yang ditangkap, kuanti-

BALI SEA AQUARIUM DI PULAU SERANGAN Konsep Sea Aquarium yang Interaktif dan Berteknologi Tinggi

Michael Kusuma1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3) 1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Tourism is an important element in Bali Island not just their nature but also their artificial site, however their existing arti-ficial site is not provided in a maximum way. A solution that can be done is by building a recreation place such as Sea Aquarium. Besides their function as a recreational spot they can also be used as an education place, breeding and culti-vation for sea biota especially for those endangered species which now their problem is keep on rising. To build an at-tractive aquarium, a distinct facilities from other aquarium and an interesting one should be built to accommodate the vis-itor such as restaurant inside the aquarium tank, theatre, submarine journey, and a majestic aquarium. From the building appearance is also needed for their facade to be construct with a vocal point which can attract the visitor to visit Bali Sea Aquarium.

Keywords: Recreation, Education, Breeding, Cultivation, Facilities, Facade.

ABSTRAK

Pariwisata merupakan sebuah elemen penting di Pulau Bali tidak hanya pada yang alami melainkan juga yang buatan, namun wisata buatan yang ada belum maksimal disediakan di Bali. Sebuah solusi yang dapat dilahirkan adalah dengan membuat sarana rekreasi berupa Sea Aquarium. Selain sebagai tempat rekreasi dapat juga difungsikan sebagai sarana pendidikan serta penangkaran dan budidaya biota laut terutama biota yang terancam punah yang kini makin tinggi peningkatannya. Untuk menciptakan akuarium yang dapat memikat pengunjung diperlukan fasilitas yang menarik dan lain dari pada akuarium lainnya seperti adanya restaurant dalam akuarium, theatre, wahana submarine journey, dan akuarium yang megah. Dari segi tampilan pun diperlukan fasad yang memiliki vocal point sehingga dapat memikat pengunjung untuk mendatangi Bali Sea Aquarium.

Kata Kunci: Rekreasi, Pendidikan, Penangkaran, Budidaya, Fasilitas, Fasad.

Michael Kusuma (1104205028)1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3)–Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan 111

Page 10: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

tas, dan metode sehingga spesies yang terus menerus ditangkap itu kian waktu makin berkurang dan susah ditemukan. Dari hal tersebut perlu adanya tempat penangkaran dan budidaya buatan yang benar-benar dapat diawasi sehingga spesies yang terancam punah tersebut dapat terhindar dari pihak yang membu-runya.

Ditinjau ke Pulau Bali banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk bersantai menikmati alam dan rekreasi melihat budaya Bali namun masih ada satu hal yang belum terlengkapi secara maksimal yaitu wisata buatan yang masih sedikit tersedia. Dari data Dinas Pariwisata Bali (2013) terdapat 130 situs untuk wisata alam dan budaya yang sudah terdata, sedangkan wisata buatan hanya 13 situs yang terdata. Wisata buatan apabila dikembangkan akan tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan wisata alam dan budaya yang sudah ada di Bali, hal ini terbukti ketika dibukanya sebuah wisata buatan Bali Safari and Marine Park di Kabupaten Gianyar yang ketika mulai dimasukkan pendataan jumlah pengunjung pada tahun 2010 oleh Dinas Pariwisata Bali, tempat wisata ini masuk dalam 10 besar kunjungan objek wisata di Bali dengan peringkat delapan sehingga menunjukkan bahwa wisata buatan memiliki potensi di Bali. Dari be-berapa survey yang telah dilakukan pun didapatkan hasil bahwa beberapa orang merasa kurang dengan keberadaan wisata buatan yang memiliki keunikan dan perbedaan dengan wisata lainnya.

Dikaitkan dengan permasalahan yang ada diatas maka salah satu bangunan yang dapat dibuat di Bali ada-lah sea aquarium. Sea aquarium adalah sebuah tempat yang menampilkan berbagai jenis biota laut yang bisa menjadi hiburan bagi para pengunjung sekaligus menjadi pusat pendidikan dalam pengenalan biota laut dan penangkaran biota laut.

KONSEP SEA AQUARIUM

Pembuatan konsep didasarkan pada tema yaitu ‘Journey to the Belly of the Sea’ dipadukan dengan pem-rograman dan analisa tapak di Pulau Serangan sehingga menghasilkan konsep perancangan tapak dan bangunan Bali Sea Aquarium. Pada konsep tapak terbagi menjadi konsep entrance, zoning, pola massa, sirkulasi dan parkir, dan ruang luar sedangkan konsep bangunan terbagi menjadi entrance, bentuk dan tampilan, zoning, sirkulasi, ruang dalam dan material, struktur dan material, dan utilitas. Pada kesempatan ini akan dijelaskan beberapa konsep yang memiliki keunggulannya, diantaranya: Konsep Bentuk, Tampilan dan Utilitas Bentuk awal bangunan utama merupakan persegi yang kemudian pada bagian tertentu dimodifikasi memiliki bagian yang elips. Tampilan bangunan utama mengambil makna pada tema, tercermin dari bangunan yang menggunakan konsep kapal layar, cangkang penyu, sirip hiu, dan sirip ikan. Selain dari tampilan yang me-maknai tema diintegrasikan pula budaya lokal pada bangunan dengan menyisipkan ornamen Bali dan bale kul-kul.

Gambar 1. Konsep Bentuk Bangunan Utama

Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

112 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Page 11: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Terikat dengan konsep yang diadopsi di tampilan bangunan digunakan pula fungsinya sebagai penempatan utilitas bangunan seperti penempatan penangkal petir pada tiang layar dan panel surya pada konsep layar sebagai sumber utama energi listrik.

Gambar 2. Konsep Tampilan dan Utilitas Bangunan Utama

Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

Konsep Ruang Dalam dan Material Pembahasan konsep ruang dalam yang lebih jelas akan difokuskan pada restaurant, 4D theatre, akuarium utama, dan akuarium hiu. Pada restaurant ruang akan dibuat melayang dalam akuarium utama, ruang akan berbentuk cangkang berbahan akrilik dengan adanya lantai yang dibuat dari akrilik juga sehingga pengunjung dapat merasakan suasan seperti makan di tengah laut.

Theatre akan memberikan pengunjung kesan yang lebih nyata dengan model 4D dimana kursi-kursi akan bergerak mengikuti film yang ditonton serta akan ada air buatan dan hologram untuk membuat suasana yang lebih interaktif. Selesainya film dipertontonkan bagian layar akan terangkat kemudian akan terlihat akuarium tematik. Pada akuarium utama pengunjung dapat melihat akuarium yang terbesar dalam bangunan dari viewing point yang berbahan akrilik, areal pengunjung melihat akan dibuat seperti hall sehingga pengunjung dapat leluasa beraktivitas di zona tersebut, terdapat pula fasilitas submarine journey yaitu sarana rekreasi dimana pengunjung dapat masuk ke dalam wahan kapal selam yang jalurnya terarah dengan rel. Pengunjung ma-suk ke dalam kapal dari lantai 1 dan kemudian dengan sistem hidrolik kapal akan diselamkan hingga dasar akuarium kemudian berjalan sampai akhirnya kembali ke tempat pengunjung pertama masuk ke dalam ka-pal.

Gambar 3. Konsep Ruang Dalam dan Material Akuarium Utama

Michael Kusuma (1104205028)1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3)–Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan 113

Page 12: 5 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ... · merupakan hasil studi/skrip si/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan : Topik yang

Akuarium hiu dapat diamati dari lantai basement dimana pada zona ini akan terdapat spot-spot akrilik di daerah plafond sehingga pengunjung dapat merasakan suasana dibawah laut.

Gambar 4. Konsep Ruang Dalam dan Material Akuarium Hiu

Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

Secara umum akuarium yang ada pada Bali Sea Aquarium memiliki kebutuhan peralatan untuk menunjang jalannya sistem serupa dengan kebutuhan akuarium pada umumnya hanya kuantitasnya yang diperbesar dan seperti yang diutarakan Kuncoro (2004:22) peralatan tersebut berupa pompa air, termometer, hydrosali-nometer, ozonizer, lampu, chiller, aerator, pH-meter, protein skimmer, filter, dan test kit. Sementara untuk sirkulasi airnya menggunakan sistem reuse yang menurut Lekang (2013:190) sistem air reuse menggunakan ulang air yang dibuang dari akuarium yang seharusnya dibuang ke laut untuk diproses kembali dan digunakan kembali di akuarium yang berarti jumlah air baru dapat dikurangi. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Adanya bangunan Bali Sea Aquarium dapat difungsikan sebagai sarana rekreasi, pendidikan, penangkaran dan budidaya dimana hal ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, negara dan biota laut. Dalam perancangannya untuk menyukseskan ketiga fungsi tersebut diperlukan sebuah strategi yang dapat diterap-kan pada bangunan seperti dengan menciptakan bangunan yang memiliki vocal point dengan mengadopsi konsep-konsep kapal layar, cangkang penyu, sirip hiu, dan sirip ikan serta memadukan unsur budaya lokal. Selain dari fasadnya diperlukan juga fasilitas yang memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan akuarium lainnya, yang mana pada Bali Sea Aquarium memiliki konsep penyediaan restaurant dalam aku-arium, 4D theatre, wahan submarine journey, dan akuarium-akuarium yang megah dan menawan. Dengan mengaplikasikan konsep-konsep ini ditujukan untuk memikat pengunjung agar mendatangi Bali Sea Aquari-um tanpa rasa bosan.

Saran Sebaiknya proyek Bali Sea Aquarium ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk dikedepannya dapat terealisasikan di lapangan karena apabila bangunan ini berdiri akan sangat meningkatkan ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi Bali serta bermanfaat bagi pendidikan serta kelestarian biota laut.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pariwisata Bali. 2013. 10 Besar Kunjungan Objek Wisata di Bali. Denpasar. Kuncoro, E. B. 2004. Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius. Kuncoro, E. B., dan Wiharto, F. E. A. 2009. Ensiklopedia Populer Ikan Air Laut.

Yogyakarta: Lily Publisher. Kusuma, M. 2015. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan. Denpasar: Universitas Udayana. Lekang, O. 2013. Aquaculture Engineering. Inggris: Wiley-Blackwell. Noegroho, A. (2013). Siaran Pers No.112/PDSI/HM.310/VIII/2013: Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia

Terbesar di Dunia. Diperoleh 4 Oktober 2014, dari http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/9822/KEANEKARA GAMAN-HAYATI-LAUT-INDONESIA-TERBESAR-DI-DUNIA/?category_id/

114 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007