Upload
septria-likardo
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan instrumen secara terus-menerus baik dari sisi kualitas,
harga maupun keandalannya menjadi keharusan dalam menghadapi kemajuan
teknologi dan persaingan global. Kebutuhan sensor dan sistem sensor tidak hanya
pada bidang industri, tapi juga merambah pada bidang lain, seperti; bidang
otomotif, teknologi pengolahan, bagunan, medis, komunikasi, teknologi informasi
dan bidang lainnya. Para peneliti di lembaga riset maupun perguruan tinggi
berlomba-lomba untuk mengembangkan sensor dan sistem sensor baru dengan
prinsip dan metoda yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan akan
otomatisasi, keamanan dan kenyamanan. Saat ini teknologi sensor telah memasuki
bidang aplikasi baru dan pasar yang semakin meluas seperti otomotif dan rumah
cerdas (smart home). Pada waktu yang bersamaan sensor dan sistem sensor juga
dituntut untuk dapat mengatasi fenomena alam, seperti; peringatan dini gempa
bumi, tsunami, pemanasan global dan gunung berapi (Djamal Mitra, 2011).
Besaran-besaran yang selama ini sulit diukur menjadi tantangan utama
bagi para peneliti dalam mengembangkan sensor dan sistem sensor. Tantangan ini
adalah meningkatkan nilai informasi sensor dengan menggunakan metoda-metoda
pengukuran yang sudah dikenal. Dalam pengembangan sensor dan sistem sensor
perlu dipilih prinsip-prinsip pengukuran yang cocok, pengukuran-pengukuran
khusus perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan sensor. Oleh karena
itu untuk mendapatkan kemampuan sensor atau sistem sensor yang optimal perlu
dipilih kombinasi yang tepat antara teknologi/sensor dan sistem sensor yang akan
dipakai dengan sistem pengolah sinyal yang digunakan.
Sensor merupakan komponen yang digunakan untuk mendeteksi suatu
besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian
listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor
didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran yang sangat
kecil. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan
menghemat energi. Sensor merupakan bagian dari tranducer yang berfungsi untuk
melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap” adanya perubahan energi
eksternal yang akan masuk ke bagian input dari tranducer, sehingga perubahan
kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari
tranducer untuk dirubah menjadi energi listrik (Rusmandi Dedy, 2001, Mengenal
Elektronika, Hal : 143).
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian (Wawolumaja Rudy, 2013), yaitu :
1. sensor panas (thermal)
2. sensor mekanis
3. sensor cahaya (optik)
Sensor cahaya merupakan jenis sensor optik dalam rangkaian elektronika
yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. LDR (light dependent
resistor) adalah hambatan yang dapat dipengaruhi cahaya, semakin terang cahaya
maka hambatannya semakin berkurang. Photodioda disusun menggunakan 2 buah
pin. Bagian yang panjang berkutub positif (+) dan bagian yang pendek berkutub
negatif (-). Keluaran photodioda adalah arus listrik yang berubah sesuai intensitas
cahaya yang masuk. Semakin terang atau semakin banyak intensitas cahaya yang
masuk, keluaran photodioda semakin kecil, begitu juga pada phototransistor
memiliki prinsip yang sama dengan photodioda (Fajar Khairul, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan “Karakteristik Sensor
Fotodioda, LDR, Fototransistor dan OPT101”. Dengan memanfaatkan hal
tersebut, maka efisiensi, efektivitas dari sensor tersebut dapat diketahui dan
optimalisasi dalam penggunaan sensor-sensor tersebut dapat tercapai.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan efisiensi penggunaan sensor cahaya sebagai piranti
pendeteksi intensitas cahaya.
2. Menentukan efektivitas penggunaan sensor cahaya sebagai piranti
pendeteksi intensitas cahaya.
3. Mengetahui karakteristik sensor cahaya terhadap perubahan itensitas
cahaya.
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah hasil dari karakteristik sensor
cahaya (LDR, Photodioda dan Phototransistor) dapat dijadikan
pedoman/referensi dalam penggunaan sensor-sensor tersebut.
1.4 Batasan Masalah
1. Sensor cahaya yang digunakan yaitu LDR, Photodioda dan
Phototransistor.
2. Tegangan yang digunakan 5 volt.
3. Pengunaan resistor 10 KΩ sebagai pengkondisi sinyal.
4. Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu senter.
5. Penggunaan ADC Mikrokontroler atmega8535 sebagai pemroses sinyal
keluaran sensor.
6. Dilakukan perubahan posisi dan sudut datang sumber cahaya untuk
mengetahui karakteristik sensor.