23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. D DENGAN MASALAH MALNUTRISI TIPE MARASMUS DI RUANG RB4 ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK OLEH : PRODALIMA, S.Kep, Ners

4. askep marasmus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. askep marasmus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. D DENGAN MASALAH MALNUTRISI TIPE

MARASMUS DI RUANG RB4 ANAK RUMAH SAKIT

UMUM PUSAT H. ADAM MALIK

OLEH :

PRODALIMA, S.Kep, Ners

Page 2: 4. askep marasmus

PENDAHULUAN

A.Latar BelakangMarasmus dapat terjadi pada

segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi dan anak yang tidak mendapat cukup ASI dan makanan dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116).

Page 3: 4. askep marasmus

B. TUJUANTujuan dari penulisan asuhan keperawatan ini adalah untuk membahas mengenai cara mendiagnosis dini, proses keperawatan dan mekanisme terjadinya MARASMUS pada anak.

C.MANFAATManfaat dari asuhan keperawatan anak dengan PENYAKIT MARASMUS Ini bermanfaat untuk penulisan askep.

Page 4: 4. askep marasmus

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISIMarasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).

Page 5: 4. askep marasmus

B. ETIOLOGIPenyebab utama marasmus adalah

kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik.

Page 6: 4. askep marasmus

D. MANIFESTASI KLINIK

1. Badan kurus kering tampak seperti orangtua2. Lethargi3. Irritable4. Kulit keriput (turgor kulit jelek)5. Ubun-ubun cekung pada bayi6. Jaingan subkutan hilang7. Malaise8. Kelaparan9. Apatis

Page 7: 4. askep marasmus

E.PENATALAKSANAAN• Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah

cukup protein yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin.

• Pemberian terapi cairan dan elektrolit.• Penatalaksanaan segera setiap masalah akut

seperti masalah diare berat.• Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji

riwayat pola makan, pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis, monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.

Page 8: 4. askep marasmus

E. THERAPY PENGOBATAN

NAMA OBAT DOSIS PEMBERIAN

RANITIDIN 1 Amp

CLOROPENAZOL 2 cc/6 Jam

ASAM TRANEKSAMAT 3 cc/4 Jam

CEFOTAXIME 4 cc/4 Jam

KETOROLAC 3 cc/6 Jam

INFUSE RINGER LACTAT

10 x/Menit

Page 9: 4. askep marasmus

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan Fisik• Mengukur TB dan BB• Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam

kilogram) dibagi dengan TB (dalam meter)• Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas

sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.

Page 10: 4. askep marasmus

KONSEP KEPERAWATAN

A.PENKAJIANIdentitas Klien

Nama : An. D Tempat/Tanggal Lahir : Kwala Namu, 24 Januari 2006 Nama Ayah/Ibu : Tn. T / Ny. E Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Alamat : Kwala Namu Suku : Batak / jawa Agama : Islam Pendidikan : SD

Page 11: 4. askep marasmus

PEMERIKSAAN FISIK :

TB : 103 CmBB : 15 KgL.KEPALA : 24 CmL.LENGAN : 15 Cm

Telinga : Simetris kiri dan kananHidung : Simetris kiri dan kananMulut : Mukosa keringLeher : Tidak ada pembengkakan kelenjar ThiroidDada : Iga terlihat jelasParu : Simetris kiri dan kananAbdomen : Turgor burukGenital : Normal tidak ada kelainan

Page 12: 4. askep marasmus

Keluhan UtamaLatergia, Irritabel, malaise, Kurus kering, keleparan, Apatis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang).• Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. • Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan

nutrisi/status metabolik• Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan

tubuh• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan

melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat.

• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi.

• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi).

Page 13: 4. askep marasmus

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang).

Page 14: 4. askep marasmus

Tujuan : Pasien mendapat nutrisi yang adekuat Intervensi • Dapatkan riwayat diet• Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi

anak atau ada disaat makan• Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu

makan menjadi menyenangkan• Gunakan alat makan yang dikenalnya• Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan,

mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan mereka

• Sajikan makansedikit tapi sering• Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara

terpisah

Page 15: 4. askep marasmus

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare

Tujuan :Tidak terjadi dehidrasi Intervensi :• Monitor tanda-tanda vital dan tanda-

tanda dehidrasi• Monitor jumlah dan tipe masukan

cairan• Ukur haluaran urine dengan akurat

Page 16: 4. askep marasmus

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik

Tujuan Tidak terjadi gangguan integritas kulit Intervesi :• Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasi• Dorong mandi 2xsehari dan gunakan lotion

setelah mandi• Massage kulit Kriteria hasilususnya diatas

penonjolan tulang• Alih baring

Page 17: 4. askep marasmus

4.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi

Tujuan :• pengetahuan pasien dan keluarga bertambahIntervensi :• Tentukan tingkat pengetahuan orangtua

pasien• Mengkaji kebutuhan diet dan jawab

pertanyaan sesuai indikasi• Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan

masukan cairan adekuat• Berikan informasi tertulis untuk orangtua

pasien

Page 18: 4. askep marasmus

4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat

Tujuan• Anak mampu tumbuh dan

berkembang sesuai dengan usianya

Page 19: 4. askep marasmus

Intervensi• Ajarkan pada orangtua tentang tugas

perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.

• Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver II

• Berikan kesempatan bagi anak yang sakit memenuhi tugas perkembangan

• Berikan mainan sesuai usia anak.

Page 20: 4. askep marasmus

5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi

Tujuan Anak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuannya.

Intervensi• Berikan permainan dan aktifitas

sesuai dengan usia• Bantu semua kebutuhan anak dengan

melibatkan keluarga pasien

Page 21: 4. askep marasmus

6. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi)

Tujuan :• Kelebihan volume cairan tidak terjadi.

Intervensi• Pantau kulit terhadap tanda luka tekan• Ubah posisi sedikitnya 2 jam• Kaji masukan diet dan kebiasaan yang

dapat menunjang retensi caira

Page 22: 4. askep marasmus

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN• Mendapatkan riwayat diet• Mendorong orang tua atau anggota keluarga

lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makan

• Meminta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkan

• Mengunakan alat makan yang dikenalnya• Perawat harus ada saat makan untuk

memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan mereka

• Menyajikan makansedikit tapi sering• Menyajikan porsi kecil makanan dan berikan

setiap porsi secara terpisah

Page 23: 4. askep marasmus