22
DISKUSI Pada kasus ini, gizi buruk yang dialami oleh pasien termasuk tipe Marasmus. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan status gizi menggunakan grafik CDC didapatkan hasil < 70% yang menunjukkan bahwa berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) anak tidak sesuai dengan umurnya dimana harusnya anak memiliki BB 14 kg dari TB 90 cm. 1,6 Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Secara garis besar penyebab anak kekurangan gizi disebabkan karena asupan makanan yang kurang atau anak sering sakit / terkena infeksi. Gizi buruk di kategorikan berdasarkan gambaran klinisnya sebagai berikut : 2,3,7 1. Marasmus Ciri dari marasmus menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2004) antara lain: 4 - Penampilan wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus - Perubahan mental

Gizi Buruk Marasmus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diskusi ringan tentang gizi buruk tipe marasmus.

Citation preview

DISKUSIPada kasus ini, gizi buruk yang dialami oleh pasien termasuk tipe Marasmus. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan status gizi menggunakan grafik CDC didapatkan hasil < 70% yang menunjukkan bahwa berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) anak tidak sesuai dengan umurnya dimana harusnya anak memiliki BB 14 kg dari TB 90 cm.1,6Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Secara garis besar penyebab anak kekurangan gizi disebabkan karena asupan makanan yang kurang atau anak sering sakit / terkena infeksi. Gizi buruk di kategorikan berdasarkan gambaran klinisnya sebagai berikut : 2,3,71. Marasmus Ciri dari marasmus menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2004) antara lain:4 Penampilan wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus Perubahan mental Kulit kering, dingin dan kendur Rambut kering, tipis dan mudah rontok Lemak subkutan menghilang sehingga turgor kulit berkurang Otot atrofi sehingga tulang terlihat jelas Sering diare atau konstipasi Kadang terdapat bradikardi Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya Kadang frekuensi pernafasan menurun

2. Malnutrisi protein (Malnutrisi protein-kalori (PCM), kwashiorkor) Ciri dari Kwashiorkor menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2004) antara lain:4 Perubahan mental sampai apatis Sering dijumpai Edema Atrofi otot Gangguan sistem gastrointestinal Perubahan rambut dan kulit Pembesaran hati Anemia 3. Marasmus-kwashiorkorGambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus. Jika diukur dengan menggunakan antropometri maka didapatkan hasil perhitungan BB/TB < -3SD. Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal.5,6Pada kasus ini, gizi buruk yang dialami oleh pasien termasuk tipe marasmus. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan status gizi menggunakan grafik CDC yakni 15.000/ul, dengan didominasi sel neutrofilc) Trombositopenia bisa didapatkan pada pneumonia dengan empiema d) Pemeriksaan sputum kurang berguna e) Biakan darah jarang positif (3 11%) kecuali untuk Pneumokokus dan H. Influenzae(25 95%) f) Rapid test untuk deteksi antigen bakteri mempunyai sensitifitas dan spesifisitas rendah. g) Pemeriksaan serologis kurang bermanfaat.Dari kasus ini, pemeriksaan penunjang yang memenuhi kriteria bronkopneumonia adalah leukositosis yakni 24,0 103/mm3 dan terdapat gambaran radiologi difus bilateral dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru.

TERAPI Diagnosis etiologi pneumonia sangat sulit untuk dilakukan, sehingga pemberian antibiotik diberikan secara empirik sesuai dengan pola kuman tersering yaitu Streptococcus pneumonia dan H. influenza. Pemberian antibiotik sesuai kelompok umur. Untuk umur dibawah 3 bulan diberikan golongan penisilin dan aminoglikosida. Untuk usia > 3 bulan, pilihan utama adalah ampisilin dipadu dengan kloramfenikol. Bila keadaan pasien berat atau terdapat empiema, antibiotik adalah golongan sefalosporin. Antibiotik parenteral diberikan sampai 48-72 jam setelah panas turun, dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 7 10 hari. Bila diduga penyebab pneumonia adalah S.aureus, kloksasilin dapat segera diberikan. Bila alergi terhadap penisilin dapat diberikan cefazolin, klindamisin, atau vancomycin. Lama pengobatan untuk Stafilokokus adalah 3 4 minggu.5Pada pasien ini, diberi antibiotik ceftriaxone 2 x 350 mg, dimana ceftriaxone dikenal sebagai generasi ketiga cephalosporin dengan spektrum luas gram negatif dan memiliki khasiat lebih rendah terhadap organisme gram positif tetapi keberhasilan yang lebih tinggi terhadap organisme resisten.9Prognosis pada pasien ini adalah buruk, karena pasien meminta untuk pulang. Sehingga petugas RS tidak dapat memantau fase pemulihan gizi buruk, selain itu pasien juga mengalami bronkopneumonia, dimana pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein berat dan tidak ditangani dengan baik akan memiliki mortalitas yang lebih tinggi.9

DAFTAR PUSTAKA1. Pusat data dan informasi departemen kesehatan Republik Indonesia 2006. Glosarium data & informasi kesehatan. Available from:URL:http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Glosarium%202006.pdf.2. WHO Severe Acute Malnutrition: http://www.who.int/nutrition/topics/malnutrition/en/3. Anonim. Gizi buruk. Available from.URL: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20850/4/Chapter%20II.pdf4. IDAI. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.5. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. Penerbit Infomedika6. Kementerian kesehatan republik indonesia. Bagan tatalaksana anak gizi buruk buku I. Jakarta; Departemen kesehatan: 2003.7. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 1995.8. Kementerian kesehatan republik indonesia. Bagan tatalaksana anak gizi buruk buku II. Jakarta; Departemen kesehatan: 2003.9. Webmaster. Bronkopneumonia. Disitasi dari : http://hsilkma.blogspot.com/2008/03/bronkopneumonia.html pada tanggal 18 November 2014.