25

marasmus 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

masalah gizi pada bayi dan balita

Citation preview

1. Perkenalkan makanan padat ketika anak dalam keadaan sehat2. Berikan hanya satu jenis makanan, pada saat memperkenalkan makanan

baru3. Perkenalkan makanan baru tersebut secara bertahap yaitu dengan

menunggu 3-7 hari sebelum makanan baru lainnya diberikan4. Perkenalkan makanan baru dalam jumlah kecil (1 atau 2 sendok teh) untuk

memberikan kesempatan bayi membiasakan diri dengan rasa dan tekstur makanan.

5. Berikan makanan, dimulai dengan makanan yang mempunyai sifat alergi rendah seperti kentang, wortel dan daging ayam atau daging sapi

6. Hentikan pemberian makanan bila timbul gejala alergi seperti diare, muntah, sakit perut atau kemerahan di kulit

Pada bayi yang mendapat susu formula harus dipantau kemungkinan terjadinya alergi susu sapi.

Gejala: sistem pencernaan (dari mutah sampai diare kronik), saluran nafas (dari pilek sampai asma), dan pada kulit (kemerahan atau bentol)

Gejala klinis yang timbul bisa cepat (beberapa jam setelah mengkonsumsi makanan) atau lambat (beberapa minggu setelah mengkonsumsi makanan)

Penanganan: dengan memberikan susu hipoalergenik atau bila tidak ada, bisa dengan susu formula kedelai.

Arisman, 2004

Bayi cengeng dan merasa lapar Iga gambang dan perut cembungOtot paha mengendor (baggy pant)Ubun-ubun cekung pada bayiWajah tampak menua (old face monkey face)Atrofi jaringan, otot lemah terasa kendor pada

bagian pantat dan pahaOedema tidak terjadiWarna rambut tidak berubah

Berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berarti “anak yang kekurangan kasih sayang ibu”.

Kwarshiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat

dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi.

Gagal untuk menambah berat badan Wajah membulat dan sembap Rambut pirang, kusam, dan mudah dicabut Pertumbuhan linear terhenti Edema general Diare yang tidak membaik Dermatitis, perubahan pigmen kulit Perubahan rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut Penurunan masa otot Lethargia, iritabilitas dan apatis Perlemkan hati, gangguan fungsi ginjal, dan anemia Final stage dapat menyebabkan shock berat, coma, dan berakhir

kematian

Secara klinis dengan memberikan makanan bergizi secara bertahap

Shock: secepat mungkin restorasi volume darah dan mengkontrol tekanan darah.

Pada tahap awal, kalori diberikan dalam bentuk karbohidrat, gula sederhana, dan lemak. Protein diberikan setelah semua sumber kalori lain telah dapat memberikan tambahan energi.

Kegemukan dan obesitas merupakan masalah gizi berlebih / konsentrasi dari asupan kalori (energi) yang melebihi jumlah kalori yang dilepaskan / dibakar melalui proses metabolisme di dalam tubuh

Hipertensi pada masa adolesensiHiperlipidemia, aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, hipertensi maligna pada dewasa

Sindrom Pickwickian : komplikasi yang meyebabkan gangguan pada jantung dan pernafasan, hipoventilasi.

Maturitas seksual lebih awal

Dorland, W. A. 2010. Kamus Kedokteran Dorland Ed. 31. jakarta : EGC.Suriadi dan Rita. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 1. Jakarta :

CV Sagung Seto.Nelson. 2007. llmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta :

EGC.Kumar, SP. 2007. WHO Global Database on Child Growth and Malnutrition.

World Heart Organization.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004. Malnutrisi Energi Protein,

dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi 1. Jakarta : IDAI.WHO. 2005. Penyakit Bawaan Makanan. Jakarta: EGCHendarto, Aryono, dkk. 2005. Makanan Bayi dan Ibu Menyusui. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama