3 Inisiasi Respon

5/12/2018 3 Inisiasi Respon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3-inisiasi-respon 1/36

INISIASI RESPONINISIASI RESPON

IMUNIMUN

Kriana Efendi, M.Farm., Apt.Kriana Efendi, M.Farm., Apt.

1

FARMASI FMIPA, UHAMKA

2011



Inisiasi Respon Imun

a. Pengenalan, pemrosesan, presentasiantigen

b. Presentasi antigen kepada sel T



YOUR ACTIVE IMMUNE DEFENSES

3

n

va ers - v ruses, ac er a, a ergens, ox- constantly bombard our body.

Innate Immunity- invariant (generalized)

- early, limited specificity

- the first line of defense

Adaptive Immunity- variable (custom)

- later, highly specific

- remembers infection

1. Barriers - skin, tears

2. Phagocytes - neutrophils,

macrophages

3. NK cells and mast cells

4. Complement and other proteins

1. APCs present Ag to T cells

2. Activated T cells provide help to B

cells and kill abnormal and infected

cells

3. B cells - produce antibody specific

for antigen



STARTING AN IMMUNE RESPONSE

4

Foreign invaders - viruses, bacteria, allergens, toxins andparasites - constantly bombard our body.

The response to this assault is a carefully orchestrated and controlled

interaction between immune cells with the ultimate goal to eliminate

the invader by pathogen-specific mechanisms.

q q q

qq



Keadaan yg mengakibatkan kegagalan sistem imun

sebagai sistem pertahanan tubuh :

Respons yg inadekuat thd patogen

(imunodefisiensi) yg berakibat kepekaan thd

infeksi

Kegagalan dlm mengenal antigen sec.selektif

yg berakibat hilangnya self-tolerance

peny.autoimun.

Respons berlebihan dan tidak terkendali yg

berakibat hipersensitifitas.













Sel-sel sistem imun nonspesifik/spesifik

memiliki reseptor yg dikhususkan utk

mengenal spesifitas. Hanya molekul yg

memiliki epitop akan dikenal sel sistem imun.

Sel B mengenal epitop pd mol. utuh,

sedangkan sel T mengenal epitop pd fragmen

antigen (peptida) yg diikat oleh mol.pd perm.APC yg disebut MHC.



Antigen presentation

12

Antigen-presenting cells (APCs)may be macrophages or B cells

Sel T memiliki antigen

khusus-mengenali molekul

pada permukaannya yang

disebut reseptor sel T (TCR).Sebuah APC yang memiliki

antigen tertelan

"menyajikan" potongan Ag

pada molekul MHC ke sel Tdengan docking dengan yang

TCR. Ini, dan sinyal ke-2,

mengaktifkan sel T.

T helper cell



Antigen Receptors

Killer cell

Infected cellAntigen-presenting cell Antigen-presenting cell

CD8protein

Cellmembrane MHC

Class IMHCClass I

Antigenicpeptide

T cellreceptor

CD4protein

Cellmembrane MHC

Class II

Antigenicpeptide

T cellreceptor

Cellmembrane

Antigen

Antigen-specificreceptor

Helper T cellB cell





Sel T mengenali antigen hanya jika terikat padamolekul MHC pada permukaan sel antigen-presenting (APC). APC termasuk berbagaileukosit ditemukan pada kulit, kelenjar getahbening, limpa dan timus.

Antigen presentasi saja tidak cukup untuk secaraefektif mengaktifkan sel-sel T. Sebuah sinyalkedua atau co-stimulasi molekul dilepaskan oleh

APC. Molekul ini berinteraksi dengan molekullain pada permukaan sel T, memperkuat sinyalpertama dan menyelesaikan aktivasi sel T.



Aktivasi Sel TActivated T helper cells

induce effector and

memory TH cellsPresentasi antigen ke sel T

memicu aktivasi menjadi sel T

helper (TH). Sel TH diaktifkan

menghasilkan sitokin yang

disebut interleukin-2 (IL-2). IL-

2 menyebabkan sel T untuk

membagi. Beberapa sel T baru

masuk ke sistem pertahanan

(sel efektor TH) dan beberapamenjadi sel memori.



"Sitokin" adalah istilah umum untuk kelompok besar dan beragamprotein larut. Ini termasuk interferon, interleukin, faktor kolonimerangsang dan faktor nekrosis tumor. Mereka diproduksi oleh berbagai

sel kekebalan aktif (sel yang beristirahat tidak menghasilkan sitokin),serta oleh sel-sel di luar sistem kekebalan tubuh. Efek mereka bervariasi.Beberapa sitokin memiliki efek yang sama dan memperkuat satu samalain, sementara yang lain memiliki efek yang berlawanan dan membantumengatur respons.

Singkatnya, ketika sel-sel kekebalan tubuh menjadi aktif, produksi sitokinmeningkat secara dramatis dan mengatur kompleks respon sistemkekebalan tubuh.

Dalam gambar, sel atas adalah sel T helper diaktifkan. Hal ini mensekresiIL-2, yang merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel T. IL-2digunakan dalam terapi kanker dengan harapan bahwa itu akanmengaktifkan sel-sel T yang kemudian akan menyerang sel-sel tumor.

Ironisnya, proses yang sama dapat menyebabkan inaktivasi sel T atau"toleransi". Ketika interaksi yang dijelaskan di atas lemah, atau ketikapotongan co-stimulasi yang hilang, sel T menjadi toleran terhadapfragmen antigen spesifik yang disajikan.



Aktivasi Sel B dan Diferensiasi

18

Sel T diaktifkan

berinteraksi dengan sel

B melalui aksi sitokin.

Sel-sel B menjadi aktif

dan berdiferensiasi

menjadi sel plasma.

Plasma sel mensekresiantibodi, yang

membantu untuk

menonaktifkan antigen.

Activated T

helper cell

Antibodies



Sel B antibodi tampilan unik mereka sendiri padamembran sel mereka. Dalam gambar tersebut,antigen berikatan dengan antibodi (molekul

berbentukY

) pada permukaan sel B. Antigendiproses dalam sel B, maka fragmen ditampilkanpada MHC sel B. Ketika sebuah sel T dengan reseptorsel T yang terkait (TCR) berinteraksi dengan fragmenantigen, sel T menghasilkan sitokin, sehingga

mengaktifkan sel B. Seperti dalam kasus aktivasi sel T,ada lebih dari satu permukaan molekul yang terlibat.



Sel B aktif dapat menjadi sel B memori atausel plasma. Sel memori dapat menghasilkanantibodi (IgG) lebih awal dari sel B unactivated

dan biasanya memiliki antibodi permukaanyang berinteraksi kuat dengan antigen.Sebuah sel plasma ditandai oleh sejumlahbesar retikulum endoplasma, mencerminkan

fakta bahwa itu menghasilkan sejumlah besarprotein spesifik tunggal (antibodi). Sel plasmamemiliki umur hanya beberapa hari.



How lymphocytes produce antibody

21

CELLS alive!

The scanning electron micrograph on the left shows a human macrophage (gray) approachinga chain of Streptococcus pyogenes (yellow). Riding atop the macrophage is a spherical

lymphocyte (pink). Both macrophages and lymphocytes can be found near an infection, and

the interaction between these cells is important in eliminating infection.

On the right is an animation that illustrates the basic cell-cell interactions that lead to

antibody production. Click on it during your slide show to begin.

1. The first step is antigen processing. When the macrophage eats bacteria, proteins

(antigens) from the bacteria are broken down into short peptide chains and those peptides

are then "displayed" on the macrophage surface attached to special molecules called MHC II

(for Major Histocompatibility Complex Class II). Bacterial peptides are also similarly

processed and displayed on MHC II molecules on the surface of B lymphocytes.

2. The stimulated Helper T Cell Stimulates the B Cell. When a T lymphocyte "sees" the same

peptide on the macrophage and on the B cell, the T cell stimulates the B cell to turn on

antibody production.

3. Antibody Production. The stimulated B cell undergoes repeated cell divisions, enlargement

and differentiation to form a clone of antibody secreting plasma cells. Hence, through

specific antigen recognition of the invader, clonal expansion and B cell differentiation, you

acquire an effective number of plasma cells all secreting the same needed antibody. That

antibody then binds to the bacteria making them easier to ingest by white cells. Antibody

combined with a plasma component called "complement" may also kill the bacteria directly.



Faktor-faktor yg mempengaruhi

pembentukan antibodi

Jenis antigen

Dosis antigen

Cara masuk antigen ke dalam tubuh

Sensitifitas metode yg digunakan untuk

mengukur kadar antibodi



Respon Imun Spesifik

Respon imun spesifik merupakan serangkaian

proses yg saling berkaitan yg diatur oleh suatu

sistem yg terpadu.

Apabila antigen masuk ke dlm tubuh maka

akan terjadi 2 macam respon imun yaitu :

± Respon imun humoral

± Respon imun selular



Respon Imun Humoral

Dimulai dr masuknya antigen kedlm tubuh, yg

dpt merangsang pembentukan antibodi shg

antibodi yg terbentuk dpt msk kedlm

peredaran darah dan cairan tubuh lainnya

(antibodi humoral)



SEL B DAN IMUNITAS YANG

DIPERANTARAI ANTIBODI

Setiap sel B membawa antibodi yang spesifikpada reseptornya.

Ketika sel B dalam kelenjar limfe atau spleen

menghadapi sel bakteri atau toksin, ia akanmenjadi aktif pada waktu yang lain.

Teori clonal selection

Sel B termasuk sistem imun humoral karenaantibodi ada di darah dan limfe.



KARAKTERISTIK SEL B

Imunitas yang diperantarai antibodi

Dihasilkan dan matur di bone marrow

Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar didarah dan limfe

Secara langsung mengenal antigen dankemudian mengadakan seleksi klonal

Ekspansi klonal menghasilkan antibodi hasilsekresi sel plasma seperti sel B memori.



SEL T

Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus

Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B

pemeriksaan rosette (+)

Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm

berbagai fase pertumbuhan

Mempunyai petanda fungsional concanavalin A & phytohemaglutinin

Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi antibodi

- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus

- mengaktifkan makrofag dlm fagositosis- mengontrol ambang & kualitas sistem imun

Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity),

Tc (cytotoxic)



28

Activated T helper cell

Cytotoxic T

cell (Tc)

Memory Tc Effector Tc Lysis

APC T helper cell

Antibodies





Activation of B Cells to Make Antibody

Antigen-presenting cell

Antigen

Circulating antibody

Antigen isprocessedClass II MHC

Antigen

Activatedhelper T cell

Class II MHCand processedantigen aredisplayed

Antibodies

Plasma cellAntigen-presenting cell

Antigen-specific Bcell receptor

B cell Lymphokines



Sel B menggunakan antibodi-nya reseptor untukmengikat antigen yang cocok, yang kemudianmenelan dan proses. Hal ini memicu sel B untukmenjadi sel plasma besar menghasilkan jutaansalinan dari antibodi spesifik yang sama. Antibodi inikemudian beredar dalam aliran darah untuk mencariantigen pencocokan yang lebih. Antibodi sel B tidakdapat sendiri membunuh organisme menyerang,

tetapi mereka dapat menggunakan antibodi merekauntuk menandai penyerbu perusakan oleh sel-selkekebalan lainnya dan oleh komplemen.



Activation of T Cells: Helper

Activated helper T cell

Monokines

MHC Class II

T cell receptor

Antigen-presenting cell

CD4 protein

Antigenic peptide

Antigen isprocessed

Resting helper T cell

Class II MHC

Lymphokines

Helper T cell receptorrecognizes processedantigen plus Class II MHC

Macrophage

Processed antigen andClass II MHC aredisplayedAntigen

Helper T cell



Sel T pembantu hanya mengenali antigen di pegang KelasMHC II penanda. Antigen-presenting sel - seperti makrofagatau sel dendritik - memecah antigen itu melahap, makatempat potongan-potongan kecil (peptida) pada permukaanbersama dengan penanda Kelas II MHC. Dengan memamerkanmenangkap dengan cara ini, antigen-presenting selmengaktifkan reseptor spesifik pada sel T helper untukmengikat antigen dan mengkonfirmasi (melalui protein CD4)bahwa invasi telah terjadi.

Setelah mengikat, sel T penolong beristirahat cepat menjadi

penolong diaktifkan T. Ini mengasumsikan perintah darirespon kekebalan tubuh, memberikan perintah untukmeningkatkan jumlah antibodi spesifik yang memproduksi selplasma dan sel-sel pembunuh sitotoksik yang dibutuhkanuntuk memadamkan serangan.



Activation of T Cells: Cytotoxic

Processed antigen and Class I MHC

Lymphokines

Class I MHC

Class II MHC

Processed antigen andClass II MHC aredisplayedAntigen

Resting helper T cellreceptor recognizesprocessed antigen plusClass II MHC

Macrophage

Monokines

C y t o t o x i c

T

c e l l

I n f e c t e d c

e l l

MHC Class I

Antigenic peptide T cell receptor

CD8 protein

Resting helper T cell

Cytotoxic T cell

Cytotoxic T cellbecomes activated

Antigen (virus)

Processed antigen(viral protein)

Celldies

Infected cell

Activatedcytotoxic T cell

Activated helper T cell

Antigen isprocessed



Sel T pembunuh mengenali antigen hanya di pegangdari Kelas I MHC penanda. Berikut sel T sitotoksik

mengenali fragmen beristirahat virus, yangditampilkan oleh makrofag dalam kombinasi denganKelas I MHC penanda. Sebuah reseptor pada sel,beredar beristirahat T sitotoksik (CD8 dan protein)mengakui kompleks antigen-protein dan mengikatuntuk itu. Proses mengikat dan diaktifkan pembantusel T mengaktifkan sel T sitotoksik. Karenapermukaan sel yang terinfeksi lainnya menanggungfragmen virus yang sama dalam kombinasi dengan

spidol MHC Kelas I, sel T sitotoksik diaktifkan dengancepat dapat mengenali, menyerang, danmenghancurkan sel yang sakit.



Documents

3 Inisiasi Respon