Upload
nurul-hidayah
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
1/19
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam senantiasa junjungkan ke hadirat
Nabi Muhammad SAW, semoga rahmat dan hidayahnya selalu tercurah kepada kita selaku
umatnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengajar di SMF edah khususnya
kepada dr. !ugun Maria "li#abeth Tobing, Sp.T$% atas bimbingannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Sebagai manusia saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat berman&aat khususnya bagi saya yang sedang menempuh pendidikan
dan bagi kelompok'kelompok selanjutnya.
(akarta, )* Agustus +*)*
enyusun
DAFTAR ISI
$ATA "N-ANTA!......................................................................................................................)
1
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
2/19
AFTA! /S/....................................................................................................................................+
A / "NA0121AN................................................................................................................3
A // T/N(A1AN 1STA$A......................................................................................................4
//.). ANAT5M/ !5N--A AA.............................................................................................4
//.+. T"NS/5N N"1M5T5!A$S...........................................................................................6
//.+.). "F/N/S/......................................................................................................................6
//.+.+. AT5F/S/525-/..........................................................................................................6
//.+.3. MAN/F"STAS/ $2/N/S..............................................................................................7
//.+.4. "N8"A..................................................................................................................7
//.+.9. /A-N5S/S...............................................................................................................)*
//.+.:. "NATA2A$SANAAN.............................................................................................)3
AFTA! 1STA$A.....................................................................................................................)6
2
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
3/19
BAB I
PENDAHULUAN
neumothoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat akumulasi udara bebas dalam
ca;um pleura yang menyebabkan kolapsnya paru pada sisi yang terkena. neumothoraks yang
terjadi pada orang sehat tanpa adanya penyakit paru disebut sebagai pneumothoraks primer.
Sedangkan pneumothoraks yang disebabkan oleh penyakit paru disebut sebagai pneumothoraks
sekunder. ((e&&rey -lenn, +*)*<
/nsidensi tahunan untuk pneumothoraks primer adalah )6'+6=)***** populasi untuk laki'
laki dan ).+':=)***** populasi untuk perempuan. Sedangkan insiden tahunan untuk
pneumothoraks sekunder adalah :.3=)***** populasi untuk laki'laki dan +.*=)***** populasi
untuk perempuan. Angka perawatan rumah sakit untuk kedua jenis pneumothoraks ini dilaporkan
sebanyak 9.7=)***** orang per tahun untuk perempuan dan ):.>=)***** orang per tahun untuk
laki'laki. Sedangkan angka kematian pada tahun )77) dan )779 mencapai *.:+=juta orang per
tahun untuk wanita dan ).+:=juta orang per tahun untuk laki'laki.
neumothoraks merupakan suatu kondisi yang mengancam nyawa, karena tekanan
dalam rongga intrapleural meningkat, jantung dan struktur mediastinum terdorong ke sisikontralateral dan mengganggu &ungsi kardiopulmonal, sehingga memerlukan obser;asi maksimal
dan penatalaksanaan yang tergantung pada jenis dan beratnya pneumothoraks yang terjadi.
3
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
4/19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. ANATOMI RONGGA DADA
$erangka rongga thoraks, meruncing pada bagian atas dan berbentuk kerucut terdiri dari
sternum, )+ ;ertebra torakalis, )* pasang iga yang berakhir di anterior dalam segmen tulang
rawan dan + pasang yang melayang. $artilago dari : iga memisahkan artikulasio dari sternum,
kartilago ketujuh sampai sepuluh ber&ungsi membentuk tepi kostal sebelum menyambung pada
tepi bawah sternum. erluasan rongga pleura di atas kla;icula dan di atas organ dalam abdomen
penting untuk die;aluasi pada luka tusuk. ?Warko $arnadihardja, +**9<
Muskulus pektoralis mayor dan minor merupakan muskulus utama dinding anterior
toraks. Muskulus latisimus dorsi, trape#ius, rhomboideus, dan muskulus gelang bahu lainnya
membentuk lapisan muskulus posterior dinding posterior toraks. Tepi bawah muskulus pektoralis
mayor membentuk lipatan=plika aksilaris posterior. ?Warko $arnadihardja, +**9<
-ambar +.). Anatomi !ongga ada
Terdapat otot'otot yang menempel pada rangka dada yang ber&ungsi penting sebagai otot
perna&asan. 5tot'otot yang ber&ungsi dalam berna&as adalah sebagai berikut @
4
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
5/19
- interkostalis eksterrnus ?antar iga luar< yang mengangkat masing'masing iga.
- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum ?tulang dada kehamilan dan dibatasi oleh splanknopleura dan
somatopleura, yang kemudian membentuk pleura ;iseral dan parietal. !ongga pleura adalah
sebuah rongga potensial yang melapisi dinding rongga dada. alam keadaan normal, rongga
pleura hanya berisi sedikit cairan pleura. ?(ose Acosta, +**><
leura parietalis dibagi menjadi empat area. leura ser;ikal atau cupula, menutupi bagian
apeks hemithora dan meluas di atas iga pertama untuk bergabung dengan jaringan ikat yang
5
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
6/19
dikenal sebagai &asia Sibson. leura kostal membatasi permukaan dalam sternum, iga, ;ertebra
dan melekat pada dinding dada melalui &asia endotorasik, suatu lapisan jaringan ikat longgar.
leura mediastinal meliputi perikardium dan struktur mediastinum lainnya. leura dia&ragmatika
yang membatasi dia&ragma, di mana pleura ini terikat kuat pada tendon dia&ragma dan
membentuk lantai dari rongga pleura. ?(ose Acosta, +**><
leura ;iseral berlanjut sampai ke hilus dan mediastinum bersama B sama dengan pleura
parietalis, yang melapisi dinding dalam toraks dan dia&ragma. leura sedikit melebihi tepi paru
pada setiap arah dan sepenuhnya terisi dengan ekspansi paru B paru normal, hanya ruang
potensial yang ada. alam kondisi normal, membran pleura ;iseral dan parietal dipisahkan oleh
sebuah lapisan tipis cairan, yang ber&ungsi sebagai pelumas. Cairan ini dibentuk sebagai
ultra&iltrat plasma tetapi mengandung molekul yang disekresikan oleh sel mesotelial pleura yang
memiliki si&at seperti sur&aktan. asokan darah arteri pleura parietalis berasal dari arteri sistemik,
termasuk interkostal posterior, mammaria interna, mediastinal anterior, dan arteri &renikus
superior. asokan darah pleura ;iseral berasal dari sistemik dan pulmonal. iasanya, kapiler paru
membentuk jaringan subpleural dari pleura ;iseral. Fibrosis dan in&lamasi meningkatkan
kontribusi cabang'cabang dari arteri bronkial untuk pasokan arteri pleura ;iseral. rainase
lim&atik pleura parietalis adalah ke kelenjar getah bening regional, termasuk interkostal,
mediastinal, dan kelenjar getah bening &renikus. leura ;iseral lim&atik membentuk pleksus
subpleural ketika mereka mesh dengan lim&atik paru super&isial. Subpleural pleksus ini kemudian
mengalir ke kelenjar getah bening mediastinum. leura parietalis kaya dengan inner;ated oleh
sara& interkostal, kecuali pleurae mediastinum dan pusat parietal dia&ragma, yang inner;ated oleh
sara& &renikus. leura ;iseral tidak sensiti& dan inner;ated oleh cabang ;agal dan sistem simpatik.
?(ose Acosta, +**><
6
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
7/19
-ambar +.3. leura
ia&ragma bagian muskular peri&er berasal dari bagian bawah iga keenam kartilago kosta,
dari ;ertebra lumbalis, dan dari lengkung lumbokostal, bagian muskuler melengkung membentuk
tendo sentral. Ner;us &renikus mempersara&i motorik dari interkostal bawah mempersara&i
sensorik. ia&ragma yang naik setinggi putting susu, turut berperan dalam ;entilasi paru B paru
selama respirasi biasa atau tenang sekitar >9D. ?Warko $arnadihardja, +**9<
II.2. TENSION PNEUMOTORAKS
7
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
8/19
II.2.1. DEFINISI
Tension pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat akumulasi udara bebas dalam
ca;um pleura. ila udara hanya dapat masuk ke rongga pleura pada inspirasi dan tidak dapat
keluar saat ekspirasi. ada pneumotoraks ;entil ini udara yang terperangkap dalam rongga pleura
bertambah dengan cepat yang menyebabkan rongga pleura tersebut makin membesar, sehingga
mendesak mediastinum serta pembuluh'pembuluh darah di situ dengan akibat gangguan
sirkulasi. ?a;id Sutton, +**6<
II.2.2. PATOFISIOLOGI
Tension pneumorothora berkembang ketika terjadi one-way-valve ?&enomena ;entil
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
9/19
II.2.3. MANIFESTASI KLINIS
/nterpretasi klinik dari adanya tanda dan gejala tension pneumotoraks penting untuk
mendiagnosis dan penatalaksanaannya. (0 Scott jerke, +**7<
• Mani&estasi awal
o Nyeri dada ?7*D<
o Dyspnea ?6*D<
o Ansietas
o Takipnea
o Takikardia
o erkusi hipersonor pada sisi yang terkena
o enurunan suara napas pada sisi yang terkena
• Mani&estasi lanjut
o enurunan kesadaran
o ergeseran trakea ke sisi kontralateral
o 0ipotensi
o istensi ;ena jugularis ?tidak terjadi pada hipotensi berat<
o Sianosis
(0 Scott jerke, +**7<
II.2.4. PENYEBAB
enyebab tersering dari tension pneumotoraks adalah komplikasi penggunaan ;entilasi
mekanik ?;entilator< dengan ;entilasi tekanan positi& pada penderita dengan kerusakan pada
pleura ;iseral. Tension pneumotoraks dapat timbul sebagai komplikasi dari penumotoraks
9
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
10/19
sederhana akibat trauma toraks tembus atau tajam dengan perlukaan parenkim paru tanpa
robekan atau setelah salah arah pada pemasangan kateter subkla;ia atau ;ena jugularis interna.
$adangkala de&ek atau perlukaan pada dinding dada juga dapat menyebabkan tension
pneumotoraks, jika salah cara menutup de&ek atau luka tersebut dengan pembalut (occhusive
dressings) yang kemudian akan menimbulkan mekanisme flap-valve. Tension pneumotoraks juga
dapat terjadi pada &raktur tulang belakang toraks yang mengalami pergeseran (displaced thoracic
spine fractures).?Mcherson ((, +**:<
eberapa tindakan yang dilakukan di !S dapat menyebabkan pneumotoraks iatrogenik
atau tension pneumotoraks. Misalnya insersi selang ke dalam dada yang tidak benar, terapi
;entilasi mekanik, kanulasi ;ena sentral, resusitasi kardiopulmonal, terapi oksigen hiperbarik,
biopsy paru transbronkial atau transtorakalE biopsi atau pembedahan hepar. ?Mcherson ((, +**:<
Tension pneumotoraks sekunder atau spontan mungkin dapat terjadi pada beberapa
kondisi medis seperti asma, 5$, pneumonia ?khususnya Staphylococcus, Klebsiella,
seudomonas, and neumocystis), pertusis, tuberculosis, abses paru, dan &ibrosis kistik. ada
gangguan paru seperti asma dan em&isema, hiperekspansi merusak al;eoli. eningkatan tekanan
pulmonal akibat batuk dengan sekresi mukus bronkus atau phlegm juga memegang peranan.
!arfan syndrome berkaitan dengan peningkatan risiko pneumotoraks. ?Mcherson ((, +**:<
II.2.5. DIAGNOSIS
iagnosis tension pneumothoraks ditegakkan berdasarkan gejala klinis, dan tetapi tidak
boleh terlambat oleh karena menunggu kon&irmasi radkologi. enemuan klasik seperti distress
pernapasan, hipotensi, suara napas melemah pada satu hemithora, hipersonor saat perkusi,
distensi ;ena jugularis, de;iasi trakea menjauh dari sisi yang terkena dan pergeseran struktur
mediastinum ke sisi yang tidak terkena. $etika sebuah selang tidak dapat dimasukkan secara
langsung ke dalam dada, misalnya sebelum tiba di rumah sakit, rongga pleura dapat
didekompresi dengan jarum kaliber besar. Sayangnya, tidak semua mani&estasi klinis tension
pneumotoraks dapat terlihat pada pemeriksaan &isik. 0ipersonor saat perkusi mungkin sulit
dideteksi pada daerah yang bising. istensi ;ena jugularis mungkin tidak ditemukan pada pasien
hipo;olemik. e;iasi trakea adalah penemuan yang terakhir dan sering tidak jelas pada
pemeriksaan klinis. Secara singkat, tiga gejala klinis yang cukup untuk membuat diagnosis
10
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
11/19
tension pneumotoraks adalah distress pernapasan atau hipotensi, penurunan suara napas, dan
hipersonor saat perkusi dada. enemuan &oto rontgen dada yang mungkin ter;isualisasi adalah
pergeseran struktur mediastinal, depresi hemidia&ragma, dan radiolusen dengan gambaran
kolapsnya paru. ?F. Charles runicardi, +*)*<
Tanda Ka!"#
Trakea
"kspansi
erkusi
Suara napas G
%ena leher
emeriksaan Fisik
• /nspeksi @ apat terjadi pencembungan, dinding dada sisi yang sakit
tertinggal saat pergerakan na&as.
• alpasi @ Sela iga pada sisi yang sakit dapat normal atau melebar, iktus
cordis terdorong kesisi thoraks yang sehat dan ;okal &remitus melemah atau
menghilang.
•erkusi @0ipersonor sampai timpani, batas jantung terdorong ke thoraks
yang sehat, apabila tekanannya tinggi.
• Auskultasi@ Suara na&as melemah sampai menghilang, na&as dapat am&orik
apabila terdapat &istel yang cukup besar.
isamping keluhan'keluhan dan gejala'gejala klinis diatas, diagnosis pasti dengan
pemeriksaan &oto rontgen dada.
-ambaran !adiologis
ayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan radiolusen tanpa struktur
jaringan paru ?avascular pattern< dengan batas paru berupa garis radioopak tipis yang berasal
dari pleura ;iseral. ?$ahar $usumawidjaja, +***< ada &oto terlihat bayangan udara dari
pneumothoraks yang berbentuk cembung, yang memisahkan pleura parietalis dengan pleura
;iseralis. ila pneumothoraksnya tidak begitu besar, &oto dengan pernapasan dalam ?inspirasi
maksimal< pun tidak akan menunjukkan kelainan yang jelas. alam hal ini dianjurkan membuat
11
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
12/19
&oto dada dengan inspirasi dan ekspirasi maksimal. Selama ekspirasi maksimal udara dalam
rongga pleura lebih terdorong ke apeks, sehingga rongga intrapleura di apeks jadi lebih besar.
Selain itu terdapat perbedaan densitas antara jaringan paru dan udara intrapleura sehingga
memudahkan dalam melihat pneumothoraks, yakni terdapatnya kenaikan densitas jaringan paru
selama ekspirasi tapi tidak menaikkan densitas pneumothoraks. ?Asril ahar, +**9<
Foto lateral decubitus pada sisi yang sehat dapat membantu dalam membedakan
pneumothoraks dengan kista atau bulla. ada pneumothoraks udara bebas dalam rongga pleura
lebih cenderung berkumpul pada bagian atas sisi lateral. ?Asril ahar, +**9<
(ika pneumothoraks luas, akan menekan jaringan paru kearah hilus atau paru menjadi
kuncup=kolaps di daerah hilus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu sela
iga menjadi lebih lebar. ?$ahar $usumawidjaja, +***< 1dara dalam ca;um pleura jadi lebih
radiolusen dibandingkan paru'paru yang bersebelahan dengan pneumothoraks tersebut, terutama
sekali jika paru'paru berkurang ;olumenya, dimampatkan atau terkena penyakit yang
meningkatkan kepadatan paru. ?(oten 0.(., Andrew .C., )773<
0asil diagnosa mungkin tidak dapat terlihat dalam &oto polos. 5leh karena itu, CT dapat
digunakan jika in&ormasi mengenai ada atau tidak adanya pneumothoraks adalah hal yang sangat
penting, karena pneumothoraks relati& lebih mudah dideteksi pada CT sesuai potongan aksis.
?(oten 0.(., Andrew .C., )773<
-ambar +.4. Tension pneumotoraks pada sisi kiri dengan tanda klasik
12
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
13/19
-ambar +.9. "#-scan Tension neumotoraks
II.2.$. PENATALAKSANAAN
Tindakan darurat yang perlu dilakukan ialah pembebasan jalan napas ?A
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
14/19
drainase interkostal atau WS dalam bentuk modern telah digunakan sejak tahun )7): ketika
$enyon menggambarkan sebuah HSiphonI metode untuk terapi hemothoraks akibat trauma.
Walaupun alat ini sangat e&ekti& dalam pengobatan, akan tetapi kelemahan alat ini berkisar antara
trauma pada dada dan abdominal bagian ;iscera dari trocars yang tajam di tangan operator yang
belum ahli. $elemahan yang lain dari pemasangan selang ini adalah terbentuknya &issura pada
dinding dada. Selang drainase yang masih mengeluarkan gelembung udara sangat berbahaya
untuk di klem, karena hal tersebut dapat mengubah pneumotoraks yang awalnya minimal
menjadi tension pneumotoraks. $eberhasilan akan dicapai bila paru'paru mengembang dengan
sempurna paling kurang selama +4 jam sebelum selang drainase boleh dicabut. Cara yang e&isien
untuk mendeteksi sisa udara dalam paru adalah dengan meng'klem selang drainase tersebut
selama beberapa jam dan kemudian dilakukan &oto thorak, kebocoran udara sedikit atau sedang
yang masih ada dapat dideteksi dengan cara ini sehingga dapat dihindarkan penggunaan selang
drainase yang berulang. enggunaan analgetik dalam selang drainase ini masih kurang di teliti.
/njeksi anestesi lokal pada intrapleura ?+*'+9 ml J +**'+9*mg, )D lignocaine< secara bolus
dengan inter;al 6 jam dapat dengan aman mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi gas darah.
?M 0enry, T Arnold. +**3<
Water Seal rainage ?WS< adalah suatu sistem drainage yang menggunakan water seal
untuk mengalirkan udara atau cairan dari ca;um pleura ?rongga pleura
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
15/19
/ndikasi emasangan WS @
K 0emotoraks, e&usi pleura
K neumotoraks ? L +9 D <
K ro&ilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
K Flail chest yang membutuhkan pemasangan ;entilator
$ontraindikasi emasangan WS @
K /n&eksi pada tempat pemasangan
K -angguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.
Cara emasangan WS @
). Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke /% dan %, di linea aksillaris
anterior dan media.
+. 2akukan analgesia = anestesia pada tempat yang telah ditentukan.
3. uat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus
interkostalis.
4. Masukkan $elly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. Masukkan jari
melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura = menyentuh paru.
9. Masukkan selang ? chest tube < melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan
$elly &orceps
:. Selang ? Chest tube < yang telah terpasang, di&iksasi dengan jahitan ke dinding dada
>. Selang ? chest tube < disambung ke WS yang telah disiapkan.
6. Foto ' rays dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan.
$omplikasi dari pemasangan selang drainase interkostal ini adalah penetrasi pada organ
mayor seperti paru'paru, perut, limpa, hati, jantung, dan pembuluh darah besar sehingga akan
berakibat &ata l. $ejadian ini akan terjadi bila trocar besi yang dimasukkan secara tidak benar
15
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
16/19
dalam prosedur pemasangan. /n&eksi pleura merupakan komplikasi lain dari pemasangan selang
drainase ini, sehingga pemberian antibiotik pro&ilaksis harus dipertimbangkan dan teknik aseptik
harus diterapkan pada segala teknik pemasangan serta manipulasi dari sistem selang dada ini.
$omplikasi lain yang paling banyak terjadi adalah em&isema, walaupun ini hanya mengganggu
dalam hal kosmetik selama beberapa hari. "m&isema ini terjadi karena terbentuknya rongga
berisi udara pada jaringan subkutan. 0al ini dapat terjadi bila selang dada yang dipasang
malposisi atau bergulung atau selang yang di klem. "m&isema juga dapat timbul bila selang yang
digunakan berukuran lebih kecil dari daerah bocor. enanganan dari em&isema ini biasanya
secara konser;ati&, akan tetapi bila dalam kondisi menyebabkan bahaya pada nyawa pasien maka
dapat dilakukan trakeostomi, dekompresi insisi kulit, dan pemasangan selang pada daerah
subkutan. ?M 0enry, T Arnold. +**3<
16
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
17/19
-ambar +.>. emasangan WS
17
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
18/19
DAFTAR PUSTAKA
Asril ahar, +**9, enyakit'penyakit leura, $uku %&ar enyakit Dalam, (ilid //, alai enerbit
F$1/, (akarta.
a;id Sutton, +**6, % #e'tbook of adiology and maging , "d. 9, Churchill 2i;ingstone,
"dinburgh, london, Melbourne and New 8ork.
F. Charles runicardi, dkk. /n @ Schwart*+s rinciples of Surgery. "disi ke'7. New 8ork@ The
Mc-raw 0ill CompaniesE +*)*. hal +)4.
-i;ens M2, Ayotte $, Mani&old C. Needle thoracostomy@ implications o& computed tomography
chest wall thickness. %cad merg !ed . Feb +**4E))?+.
(oten 0.(., Andrew .C., )773, ssentials of adiologic maging , "d. :, aul and (uhl,
Clippincott'!a;en, hiladelphia.
$ahar $usumawidjaja, +***, leura dan Mediastinum, adiologi diagnositik , alai enerbit
F$1/, (akarta.
M 0enry, T Arnold. +**3. TS guidelines &or the management o& pneumothora. Thora.
iunduh dari www.thora.bmj.com
Mcherson ((, Feigin S, ellamy !F. re;alence o& tension pneumothora in &atally wounded
combat casualties. #rauma. Mar +**:E:*?33'6
Noppen M, e $eukeleire T. neumothora. espiration. +**6E>:?+
8/20/2019 287974233 Referat Tension Pneumothoraks Elvira
19/19
Warko $arnadihardja. inding Toraks dan leura. alam @ Sjamsuhidajat !, dkk, ?editor