265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    1/51

    0

    OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN ALTERNATIVE DISPUTE

    RESOLUTION (ADR) GUNA PENYELESAIAN MASALAH HUKUM

     YANG BER KEADILAN SOSIAL DALAM RANGKA

    HARKAMTIBMAS

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakan

    UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Polri secara eksplisit

    menyatakan bahwa tugas pokok Polri adalah memelihara Kamtibmas,

    menegakkan hukum, melindungi, mengayomi, dan melayani

    masyarakat.1 alam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Polri

    telah merubah paradigma dari paradigma yang militeristik bergeser 

    men!adi paradigma polisi sipil "civilian police#2, mengaktualisasikan

    kode etik pro$esi,%  dan mengimplementasikan strategi Polmas

    "community policing #&  di era re$ormasi. Polri berkomitmen untuk

    mematuhi peraturan disiplin anggota Polri dan etika pro$esi Polri

    sehingga terwu!ud kiner!a anggota Polri yang pro$esional, bermoral,

    dan modern.

    Polri mengalami trans$ormasi dari orientasi abdi penguasa

    yang militeristik, arogan, dan melanggar '() pada masa *rde +aru

    menu!u Polri yang berorientasi pada nilainilai polisi sipil sebagai

    paradigma baru dimana sikap dan perilaku anggota P*-/ harus

    humanis, demokratis, protagonis, transparan, akuntabel, dan

    bermoral. P*-/ menyadari bahwa masyarakat merupakan

    stakeholder yang utama sehingga harus mendapatkan prioritas

    1 )abes Polri, isi, )isi, Tupoksi Polri, akarta, 2002 )abes Polri, Paradigma +aru Polisi 3ipil, akarta, 2003

     )abes Polri, 4tika Pro$esi Polri, akarta, 2004 )abes Polri, Polmas (Community Policing), akarta, 200

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    2/51

    1

    pelayanan. 3ebagai pelayan masyarakat, Polri harus mampu

    men!awab tuntutan dan harapan masyarakat agar supaya Polri/

    mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, e$ekti$ dan e$isien

    kepada masyarakat tanpa adanya diskriminasi, tanpa pandang bulu,

    dan tanpa pilih kasih.

    alam perspekti$ kepolisian modern, eksistensi Polisi sangat

    dibutuhkan oleh masyarakat. Kehadiran Polisi di tengah masyarakat

    merupakan sebuah keharusan mengingat Polisi merupakan sarana

    mediasi, $asilitasi, dan katalisasi terhadap berbagai persoalan yang

    ter!adi di tengah masyarakat. Pentingnya eksistensi polisi inikemudian melahirkan adagium 5dimana ada masyarakat disitu ada

    polisi6 yang menegaskan bahwa polisi dan masyarakat merupakan

    sesuatu yang bersi$at inheren atau tidak dapat dipisahkan.

    alam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat, Polri

    mengeluarkan kebi!akan dan program re$ormasi birokrasi Polri melalui

    strategi 7T(P "quick response, transparancy, accountability, dan

     professional),  dengan teknik quick wins  "keberhasilan segera#

    terhadap pelaksanaan tugas Polri8. 3elan!utnya, Polri menerbitkan

    Skep Kapolri No !" #a$un %&&' #anggal %" ktober %&&' #entang 

    Program kselerasi #ransformasi Polri *enu+u Polri ang *andiri,

    Profesional, -an -ipercaya *asyarakat , yang merupakan penegasan

    tekad untuk melakukan perubahan perilaku setiap anggota Polri dalam

    men!alankan tugastugasnya men!awab tuntutan dan harapan

    masyarakat akan pelayanan prima Polri dan terwu!udnya rasa aman

    masyarakat.9 

    3ebagai pengemban $ungsi penegakkan hukum yang

    merupakan salah satu $ungsi pemerintahan negara:, Polri !uga tidak

    5  )abes Polri, Polri alam angka )eraih Keberhasilan 3egera (.uick /ins),akarta, 200

    6  -ampiran 3kep Kapolri No. %: Tahun 200; Tanggal 2: *ktober 200; TentangProgram (kselerasi Trans$ormasi Polri )enu!u Polri

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    3/51

    2

    terlepas dari kritik, tuntutan dan harapan masyarakat yaitu Polri

    pro$esional, transparan dan akuntabel melayani masyarakat secara

    prima dalam pelaksanaan tugas pokok pemelihara kamtibmas,

    pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dan selaku penegak

    hukum yang dipercaya masyarakat. *leh karena itu, Polri telah

    berupaya melakukan perubahanperubahan pada aspek instrumental,

    struktural dan kultural agar selaras dengan dinamika tuntutan dan

    harapan masyarakat tersebut. Perubahan pada aspek instrumental

    dan struktural telah ber!alan dengan baik hingga saat ini, na!"n

    #$%erl"kan k&nkret$'a'$ #an ak'elera'$ tran'&r!a'$ %a#a a'%ekk"lt"ral an #$n$la$ !a'arakat *el"! !e!"a'kan.;  =atatan

    media yang gencar selama tahun 200 tentang kasus +ibit 3amad

    dan =handra 'am>ah yang terbebas dari hukum dengan dukukungan

    massa dan penanganan kasus )bok )inah yang mencuri +uah

    Kakao yang berakhir di me!a hi!au, berdampak pada penurunan

    tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kiner!a Polri secara umum.

    Padahal kepercayaan masyarakat men!adi modal dasar bagi

    terbangunnya peran serta masyarakat dalam rangka 'arkamtibmas .

    Tanpa dukungan dan partisipasi secara akti$ oleh masyarakat

    selaku stake$olders,  e$ekti$itas dan e$isiensi pelaksanaan tugas

    pokok, $ungsi dan peran Polri men!adi tidak optimal. Namun, peran

    serta masyarakat hanya muncul apabila ada kepercayaan terhadap

    institusi Polri. )aka, ?rand 3trategi Polri tahun 2008 @ 2028 telah

    meletakkan terwu!udnya kepercayaan masyarakat sebagai sasaran

    obyekti$ tahap / "pertama# tahun 2008200, kemudian terwu!udnya

    kemitraan dan networking  (Partners$ip 0uliding) pada tahap // "kedua#

    tahun 2010 201& dan terakhir tahap /// "ketiga# Polri menu!u

    organisasi unggulan yang mampu memberikan pelayanan prima

    secara pro$esional, transparan dan akuntabel yang berorientasi pada

    8  Strategi Polri berali$ dari #rust 0uilding men+adi Partners$ip and Networking,httpABBwww.hukumonline.comBberitaBbacaBlt&b%c1%b;dea0Bstrategipolriberalihdaritrustbuildingmen!adipartnershipandnetworking  , diakses pada tanggal % )aret 2011.

    9

     (hmad +ahar, #1*23 P3-P 4 *emberi keteladanan menuai kearifan , 2011,)edia Pressindo ogyakarta, hal 22.

    http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b3c13b8dea09/strategi-polri-beralih-dari-trust-building-menjadi-partnership-and-networkinghttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b3c13b8dea09/strategi-polri-beralih-dari-trust-building-menjadi-partnership-and-networkinghttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b3c13b8dea09/strategi-polri-beralih-dari-trust-building-menjadi-partnership-and-networkinghttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b3c13b8dea09/strategi-polri-beralih-dari-trust-building-menjadi-partnership-and-networking

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    4/51

    %

    kesempurnaan "strive for e5celence# tahun 20182028.10  Pada

    hakekatnya perumusan tahapan ?rand 3trategi Polri selaras Cisi dan

    misi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang

    undang No. 1: Tahun 200: tentang encana Pembangunan angka

    Pan!ang Nasional.11

    Tantangan tugas yang makin berat dan perkembangan !aman

    yang semakin ma!u, mendorong Polri untuk menggulirkan 5Program

    eCitalisasi P*-/ )enu!u Pelayanan Prima ?una )eningkatkan

    Kepercayaan )asyarakat6, yang merupakan kebi!akan K(P*-/ agar 

    Polri memiliki sikap yang melayani, proakti$, transparan, danakuntabel dalam rangka terwu!udnya pelayanan prima, yang pada

    gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam

    kerangka terwu!udnya re$ormasi birokrasi Polri. Program prioritas dan

    reCitalisasi P*-/ dilaksanakan ke dalam & "empat# tahapan yang

    dimulai dari bulan NoCember 2010 sampai dengan bulan esember 

    201%.12 

    i era re$ormasi sekarang ini, Polri menghadapi u!ian yang

    sangat berat karena adanya berbagai kasus hukum yang diduga

    melibatkan oknum anggota Polri sehingga mendapatkan liputan

    pemberitaan media massa yang luas yang pada akhirnya mencoreng

    citra penegakkan hukum Polri.1%  3ebagai aparat penegak hukum,

    Polri merupakan u!ung tombak dalam mencegah, menangani,

    mengungkap, dan memberantas berbagai tindak pidana dan kasus

    10

     -ihat buku /, //, dan ///, Program Ker!a (kselerasi Trans$ormasi Polri )enu!u Polri

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    5/51

    &

    hukum yang ter!adi di leCel kepemerintahan, kemasyarakatan, dan

    instansi publik lainnya.

    )araknya ke!ahatan dan tindak pidana, mulai dari ke!ahatan

    konCensional, ke!ahatan transnasional, ke!ahatan terhadap kekayaan

    negara, dan ke!ahatan yang berimplikasi konti!ensi, telah mendorong

    Polri untuk meningkatkan kemampuan, kualitas, dan kompetensi

    sehingga diharapkan dapat menegakkan hukum secara transparan,

    akuntabel, pro$essional, dan humanis1&. Tidak bisa dipungkiri bahwa

    telah banyak prestasi yang diukir oleh Polri dalam menegakkan

    hukum terhadap tindak pidana, khususnya tindak pidana narkoba dantindak pidana terorisme. Namun semua itu, tertutup oleh isu dan

    pemberitaan adanya oknum penyidik yang dinilai kurang pro$esional

    dan melanggar prosedur dalam penanganan tindak pidana korupsi.

    alam menegakkan hukum, Polri menghadapi dilema hukum.

    i satu sisi, Polri berkomitmen untuk menegakkan hukum

    berdasarkan KU'P terhadap siapa sa!a yang melanggar hukum tanpa

    pandang bulu, tanpa pilih kasih, dan tanpa diskriminasi. 'al ini

    dibuktikan dengan penanganan berbagai tindak pidana B kasus baik

    dalam skala besar maupun skala kecil, termasuk misalnya

    penanganan kasus bibit candra maupun penanganan kasus kakao di

    +anyumas.18  Namun demikian, di sisi lain, Polri dituntut untuk

    menerapkan hukum yang berkeadilan sosial masyarakat, yang

    ditandai dengan protes elemen masyarakat terhadap pembebasan

    bibit candra yang terindikasi melanggar hukum dan kasus kakao ibu

    minah yang memang nyata melanggar hukum sekecil apapun yang

    telah diatur oleh 'ukum Positi$ kita.

    Kondisi penegakkan hukum di /ndonesia sekarang ini seolah

    olah telah dikalahkan oleh opini publik dan konsensus masyarakat

    yang tentunya belum sepenuhnya benar. Kekuatan masyarakat

    dipergunakan sebagai alat bagi kelompok tertentu untuk membuat

    14 3ad!iono, Polri alam Perkembangan 'ukum /ndonesia,

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    6/51

    8

    konsensus masyarakat dan penciptaan opini publik untuk menekan

    dan mempengaruhi Polri dalam menegakkan hukum sehingga

    membuat wa!ah buram penegakkan hukum /ndonesia dan men!adikan

    beban psikologis  khususnya bagi anggota Polri yang bertugas

    melakukan penyelidikan dan penyidikan dibuat bingung, ragu,

    khawatir, dan cemas. Penyidik Polri men!adi ragu dam bimbang

    karena segala tindakan hukum yang dilakukan secara benar 

    berdasarkan KU'P ternyata seringkali dianggap salah oleh se!umlah

    kelompok masyarakat. /nilah potret buram per!alanan penegakkan

    hukum /ndonesia pada era re$ormasi yang mengalami dinamikaparadoksal dan anomali hukum.

    alam persepsi masyarakat, proses penegakkan hukum yang

    dilakukan oleh Polri selama ini dinilai belum mengedepankan rasa

    keadilan sosial masyarakat. Polri dianggap masih memakai 5kacamata

    kuda6 dalam menangani, mengungkap, dan memberantas segala

    tindak pidana yang ter!adi di tengah masyarakat tanpa melihat aspek

    sosiologi hukum masyarakat. Polri dipandang hanya memprioritaskan

    penegakkan hukum $ormalistik tanpa mengindahkan aspek yang

    berhubungan dengan sosiologis dan antropologis yang melingkupi

    kasus B tindak pidana yang ditanganinya.  (spek sosiologis hukum di

    sini maksudnya adalah sebagai cara pandang peraturan dengan cara

    memperhatikan apa yang senyatanya ter!adi dan bukan hanya yang

    tercantum dalam naskah undangundang.16 asa keadilan sosial yang

    dinilai masyarakat kurang diindahkan tersebut tentunya bermuara

    pada melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Padahal,

    dalam konteks re$ormasi Polri, saat ini Polri telah mencapai pada

    6trust building7   dan mulai mera!ut pada 6partners$ip building7   dalam

    rangka menu!u 6strive for e5cellence7

    16  3era$ina 3hinta ewi. Perancang Peraturan Perundangundangan Kanwil

    Kementerian 'ukum dan 'ak (sasi )anusia /

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    7/51

    9

    Polri perlu melakukan rekayasa sosial "social engineering #

    sehingga setiap pihak yang terlibat dalam kasus hukum B tindak

    pidana B sengketa dapat menerima kesepakatan dan usulan

    perdamaian berdasarkan 6win8win solution7 . Polri seyogyanya

    menggali nilainilai keari$an lokal masyarakat setempat dalam

    menyelesaikan setiap permasalahan dan persoalan. Polri tidak boleh

    secara kaku dan "bahasa !awaAsaklek) untuk menyelesaikan setiap

    persoalan hukum di tengah masyarakat.

    Polri harus berprinsip bahwa langkah pertama dan utama

    dalam menyelesaikan suatu kasus hukum B tindak pidana di tengahmasyarakat adalah menekankan pendekatan sosial budaya, keari$an

    lokal, musyawarah mu$akat, dan penyelesaian secara adat istiadat

    setempat1:. )asyarakat didorong untuk menyelesaikan sendiri

    persoalan mereka dan Polri hanyalah sebagai penengah B $asilitator B

    mediator. (pabila caracara ini tidak dapat mendamaikan antar pihak

    yang bertikai, maka barulah langkah terakhir ditempuh melalui !alur 

    hukum. )odel penegakan hukum inilah yang disebut dengan (

    (alternative dispute resolution) 

    alam menyelesaikan setiap kasus hukum yang ter!adi di

    tengah masyarakat, Polri perlu pula mengembangkan alternative

    dispute resolution  "proses penyelesaikan sengketa B kasus melalui

    caracara alternati$ di luar proses hukum#, khususnya dalam

    menangani kasuskasus tindak pidana yang mempunyai kerugian

    materiB ekonominya kecil, telah disepakati oleh para pihak yang

    berperkara dengan mengedepankan prinsip musyawarah mu$akat

    yang disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat dengan melibatkan

    dengan petugas Polmas sebagai garda terdepan.1;

    Kenyataan saat ini menun!ukkan bahwa banyak kasuskasus B

    tindak pidana yang dilaporkan masyarakat kepada Polri di berbagai

    wilayah "Polda, Polres dan polsek# berkategori tindak pidana ringan,

    17  httpABB$hunipassingara!a.blogspot.comB2010B02BpengaturanalternatiCedispute.html18

      3urat Kapolri No.Pol. A +B%022BD//B200B34*P3 tentang Penanganan Kasus)elalui (lternatiCe isbute esolution

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    8/51

    :

    seperti pencurian ayam, pencurian kambing, pencurian buah,

    penggelapan uang kurang dari 10 !uta, pemukulan B penganiayaan

    ringan, dan hutang piutang kurang dari 10 !uta.1  alam konteks

    penanganan kasus ringan tersebut di atas sebagai contoh, Polri dapat

    menerapkan ( dengan mengundang berbagai pihak terkait dan

    pihak yang bersengketa untuk duduk bersama mendiskusikan dan

    memusyawarahkan kasus yang ter!adi dan dicari solusi yang terbaik

    dan dibuat per!an!ian B kesepakatan lisan dan tertulis ditandatangani

    oleh pihak yang bersengketa, disaksikan oleh aparat T dan E

    setempat, dan di$asilitasi B mediasi oleh petugas Polmas setempat,tanpa harus diteruskan ke me!a hi!au B pengadilan.

    *leh karena itu, setelah menguraikan mengenai perkembangan

    hukum di /ndonesia dan dikaitkan dengan pelaksanaan tugas pokok

    Polri sebagai pengemban $ungsi Kamtibmas sebagaimana tertuang

    dalam UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Polri, maka penulis tertarik untuk

    menya!ikan Naskah Karya Perorangan "NKP# dengan mengangkat

     !udulA  +O%t$!al$'a'$ Pe!*er#aaan Alternat$,e D$'%"te

    Re'&l"t$&n (ADR) G"na Penele'a$an Ma'ala- H"k"! Yan

    Berkea#$lan S&'$al Dala! Ranka Harka!t$*!a'.

    /. P&k&k Per!a'ala-an

    +erdasarkaan latar belakang tersebut di atas, maka dapat

    dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut A 

    5)engapa mekanisme alternatiCe dispute resolution "(#

    kurang optimal pemberdayaannya dalam proses penegakan

    hukum, sehingga kurang mampu memberikan pemecahan

    persoalan hukum yang berkeadilan sosial di masyarakat, yang

    pada akhirnya berpengaruh terhadap Pemeliharaan Keamanan

    dan Ketertiban )asyarakatF6.

    0. P&k&kP&k&k Per'&alan

    19  httpABBwww.kesimpulan.comB200B0&Balternati$penyelesaiansengketa.html

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    9/51

    ;

     (dapun pokokpokok persoalan dalam tulisan ini diuraikan

    dalam pertanyaan sebagai berikut A

    a. +agaimana kompetensi personil B anggota dalam memberdayakan

    mekanisme (F.

    b. +agaimana sistem dan metode yang dikembangkan dalam

    memberdayakan (F

    2. R"an L$nk"%

    alam tulisan ini, penulis menetapkan ruang lingkup atau

    pembatasan mengingat permasalahan dan persoalan yang dibahassangat luas. Pembatasan bidang didasarkan pada upaya nyata

    Pimpinan dalam memberdayakan alternative dispute resolution "(#,

    yang dilihat dari aspek kompetensi personil dan sismet yang

    dikembangkan guna menciptakan penyelesaian hukum yang

    berkeadilan sosial di masyarakat dalam rangka harkamtibmas.

    3edangkan pembatasan tempat B wilayah ditetapkan di satuan Polda

    awa Timur.

    3. Mak'"# #an T"4"an

    a. Mak'"#

    )aksud penulisan NKP ini adalah untuk memberikan

    gambaran secara detail dan komprehensi$ tentang optimalisasi

    pemberdayaan ( guna menciptakan penyelesaian hukum

    yang berkadilan sosial, sekaligus untuk memenuhi salah satu

    persyaratan masuk dalam Pendidikan 3espimen Polri ikreg

    Ke82 T.P. 2012.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    10/51

    *. T"4"an

     (dapun tu!uan dari penulisan NKP ini adalah untuk

    memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang kiranya

    dapat berguna dan berman$aat bagi pelaksanaan tugas Polri di

    masa mendatang, khususnya kepada pimpinan Polda awa

    Timur yang terlibat langsung dalam penanganan penegakan

    hukum yang berkeadilan sosial.

    5. Mete #an Pen#ekatan

    a. Mete)etode yang digunakan dalam penulisan NKP ini adalah

    metode deskripti$ analisis, yaitu metode yang mendasarkan

    pada hasil pengumpulan data B $akta, sehingga dapat diperoleh

    gambaran permasalahan yang ada, selan!utnya dika!i dan

    dianalisa untuk dapat menemukan solusi permasalahan yang

    ada.20 Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan B

    dokumentasi dan obserCasi empiris di lapangan sehingga

    Caliditas dan reliabilitas data dapat dipertanggung!awabkan

    secara ilmiah.21

    *. Pen#ekatan

    Pendekatan yang digunakan dalam penulisan NKP ini

    dengan menggunakan pendekatan empiris, pendekatan $ungsi

    dan tugas, serta pendekatan mana!emen. Pendekatan empiris

    menekankan pada ke!adian, ge!ala, peristiwa di lapangan

    sehingga men!adi data yang dapat diolah dan dianalisis secara

    ilmiah. Gakta yang dapat ditangkap dengan panca indera di

    lokasi ka!ian akan dikumpulkan, diolah dan dianalisis melalui

    metodologi ilmiah.22 Pendekatan $ungsi dan tugas menekankan

    pada tugas, wewenang, tanggung !awab normati$ dan yuridis

    20 )ardalis, )etode Penelitian 3uatu Pendekatan Proposal, "akartaA +umi (ksara, 18#, hal.29.

    21

     3udarwin anim, )en!adi Peneliti Kualitati$, akarta, Pustaka 3etia, 2001, hal. 9;22 (l =haedar Easilah, Pokoknya Kualitati$, +andung, Pustaka 3etia, 200&, hal 21 22

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    11/51

    10

    Polri sebagaimana tertuang dalam UU No 2 Tahun 2002

    Tentang Polri. Pendekatan mana!emen menekankan pada tata

    kelola sumber daya organisasi, baik personil, materiil,

    anggaran, dan sismet, di lingkungan organisasi Polri.

    6. Tata Ur"t

    +(+ / P4N('U-U(N

    +(+ // -(N(3(N T4*/

    +(+ /// K*N/3/ 3((T /N/

    +(+ / G(KT*G(KT*

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    12/51

    11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    7. DE8INISIDE8INISIa. O%t$!al$'a'$

    +erdasarkan Kamus +esar +ahasa /ndonesia2%, optimalisasi

    adalah upaya, usaha, kegiatan untuk membuat sesuatu men!adi

    paling baik, paling tinggi. Pada NKP ini, optimalisasi mengandung

    arti segala upaya, usaha dan kegiatan itpolair Polda atim dalam

    rangka memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada

    guna tercapainya tingkat kemampuan tertinggi dalam penegakkan

    hukum di bidang pelayaran.

    *. Alernat$ D$'*"te Re'&l"t$&n

    e$inisi secara akademis dikemukakan oleh Philip .2&

    +ostwick bahwa ( merupakan serangkaian praktek dan teknik

    teknik hukum yang ditu!ukan untuk A

    1# )emungkinkan sengketasengketa hukum diselesaiakandiluar pengadilan untuk keuntungan atau kebaikan para pihak

    yang bersengketa

    2# )engurangi biaya atau keterlambatan kalau sengketa tersebut

    diselesaikan melalui litigasi konCensional

    %# )encegah agar sengketasengketa hukum tidak di bawa ke

    pengadilan

    engan demikian ( merupakan kehendak sukarela dari

    pihakpihak yang berkepentingan untuk menyelesaikan sengketa

    mereka di luar pengadilan, dalam arti diluar mekanisme a!udikasi

    standar konCensional. *leh karena itu, meskipun masih berada

    dalam lingkup atau sangat erat dengan pengadilan, tetapi

    23 Kamus +esar +ahasa /ndonesia "4disi keempat#, epartemen P dan K, akarta,200;.

    24

      httpABBid.shCoong.comBlawandpoliticsB10002mengenaladralternatiCedisputeresolutionB

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    13/51

    12

    menggunakan prosedur a!udikasi non standar, mekanisme

    tersebut masih merupakan (.

    alam praktik, hakikatnya ( dapat diartikan sebagai

     lternative to litigation atau alternative to ad+udication lternative

    to litigation berarti semua mekanisme penyelesaian sengketa di

    luar pengadilan, sehingga dalam hal ini arbitrase termasuk bagian

    dari (. 3edangkan  lternative to ad+udication  berarti

    mekanisme penyelesaian sengketa yang bersi$at konsensus atau

    kooperati$, tidak melalui prosedur penga!uan gugatan kepada

    pihak ke tiga yang berwenang mengambil keputusan. Termasukbagian dari ( adalah konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi,

    dan pendapat ahli, sedangkan arbitrase bukan termasuk (. i

     (merika sendiri, ( diartikan sebagai alternatiCe to ad!udication,

    karena output dari proses ad!udikasi umumnya berupa win8lose

    solution  "menangkalah#, padahal yang dikehendaki pihakpihak

    yang bersengketa adalah win8win solution atau mutual acceptable

    solution

    9. Kea!anan #an ketert$*an !a'arakat (ka!t$*!a')

    Kamtibmas yaitu suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai

    salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan

    nasional dalam rangka tercapainya tu!uan nasional yang ditandai

    dengan ter!aminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum,

    serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan

    serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam

    menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk

    pelanggaran hukum dan bentukbentuk gangguan lainnya yang

    dapat meresahkan masyarakat.28 

    25

     UndangUndang No. 2 tahun 2002 +ab 1 Pasal 1 ayat 8, tentang KepolisianNegara epublik /ndonesia

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    14/51

    1%

    :. Te&r$ H"k"!

    alam Perspekti$ teori hukum29  dinyatakan bahwa negara

    /ndonesia adalah negara hukum sehingga setiap persoalan yang

    ter!adi di tengah masyarakat harus diselesaikan secara hukum. Unsur 

    penegak hukum seperti kepolisian, ke!aksaan dan pengadilan harus

    saling bahu membahu melakukan penegakan hukum sehingga

    tercipta kepastian hukum di tengah masyarakat dalam rangka

    terwu!udnya keadilan sosial. Penegakan hukum yang dilakukan oleh

    Polri selalu didasarkan pada aturan perundangundangan yang

    berlaku yang dibuat oleh pemerintah dan P sehingga sah B legalsecara yuridis.

    alam menegakan hukum, Polri telah menetapkan 3*P

    penegakkan hukum yang sering dikenal dengan langkah dan tindakan

    preempti$, preCenti$, dan represi$Bgakkum. Polri harus terus melakukan

    akselerasi untuk terlebih dahulu mengedepankan tindakan preemti$ 

    dan preCenti$ dibandingkan dengan langkah represi$ B gakkum.

    Tindakan represi$ B gakkum dilakukan apabila langkah preempti$ dan

    preCenti$ tidak mampu lagi menangani berbagai kasus yang ter!adi di

    tengah masyarakat.

    Proses penegakan hukum yang dikembangkan oleh Polri !uga

    mengedepankan mekanisme  -3 (alternative dispute resolution)

     (rtinya, proses penyelesaian masalah, persoalan, kasus, tindak

    pidana dilakukan dengan menggunakan caracara lain di luar !alur 

    hukum, dengan meman$aatkan hukum adat, hukum sosial, norma dan

    potensi keari$an lokal yang berkembang di suatu masyarakat masing

    masing, di mana pihak yang bersengketa lebih mengutamakan

    musyarawah mu$akat dihadiri oleh para pihak yang terlibat, disaksikan

    oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan petugas

    Polri yang berperan sebagai mediator dan $asilitator.2:

    26 (ndi 'am>ah, Teori 'ukum dan Keadilan 3osial, akarta, Pustaka Pela!ar, 200&,hal. %:

    27  Eidnyana, / )ade. 200:.  rternatif Penyelesaian Sengketa (-3). akartaA

    /ndonesia +usiness -aw =enter "/+-=# beker!asama dengan Kantor 'ukum ?ani !emat HPartners.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    15/51

    1&

    i dalam undang @ undang No.%0 Tahun 1 tentang

    Penyelesaian 3engketa (lternati$ (lternative -ispute 3esolution)

    mencantumkan beberapa bentuk ( yang dapat diterapkan dalam

    penyelesaian sengketa, yaitu Konsultasi, Negosiasi, )ediasi,

    Konsiliasi dan Penilaian (hli.2;

    1. Konsultasi Konsultasi adalah upaya penyelesaian sengketa

    dengan cara meminta masukan dari pihak yang diyakini sebagai

    Narasumber berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dapat

    mem$asilitasi penyelesaian sengketa untuk mencapai tu!uan

    bersama. +iasanya, Narasumber yang dimintai konsultasi olehpara pihak adalah Nara sumber yang leCelnya lebih tinggi dan

    memiliki kompetensi yang !elas.

    2. Negosiasi . Negosiasi "berunding# berasal dari bahasa inggris

    5Negotiation6 yang berati perundingan. Namun secara umum

    negosiasi dapat diartikan sebagai upaya penyelesaian sengketa

    para pihak dengan cara berhadapan langsung mendiskusikan

    secara transparan, harmonis suatu masalah atau sengketa untuk

    mencapai kesepakatan bersama.

    %.   *ediasi )ediasi berasal dari bahasa inggris yaitu 5)ediation6

    artinya 5menengahi6, 5penengah6. adi, Penengah (*ediator)

    adalah orang yang memediasi suatu kegiatan. alam kontek

    penyelesaian sengketa, Pola mediasi adalah upaya penyelesaian

    sengketa dengan cara menengahi para pihak yang bersengketa.

    Gungsi )ediator adalah sebagai Easit, yang memutuskan

    sengketa adalah para pihak yang berperkara. Karena itu )ediator 

    harus benarbenar orang yang bersikap 5Netral6 dan dapat

    diterima oleh pihak yang bersengketa. )ediator dapat dipilih dari

    tokoh masyarakat, tokoh pendidik, tokoh permepuan, tokoh

    agama, dll yang mengetahui, memahami dan mengerti pokok

    28

      'adimulyo. 1:. *empertimbangkan -3 (Ka+ian lternatif PenyelesaianSengketa di 9uar Peradilan). akartaA -embaga 3tudi dan (dCokasi )asyarakat "4-3()#.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    16/51

    18

    masalah yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa. )ediator 

    yang dipilih bisa bersi$at tetap atau ad $oc .

    &.  Konsiliasi Konsiliasi dalam bahasa /ndonesia diartikan sebagai

    usaha mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai

    persetu!uan dalam rangka penyelesaian sengketa. Konsiliasi

    dapat diserahkan kepada sebuah Tim (Konsiliator) yang ber$ungsi

    men!elaskan $akta$akta, membuat usulanusulan penyelesaian,

    tetapi si$atnya tidak mengikat. Konsiliator dapat dibentuk bersi$at

    tetap dan ad hoc.

    8. Penilaian $li Penilaian (hli adalah suatu upaya mempertemukanpihak yang berselisih dengan cara menilai pokok sengketa yang

    dilakukan oleh seorang atau beberapa orang ahli di bidang terkait

    dengan pokok sengketa untuk mencapai persetu!uan. Penilaian

    ahli berupa keterangan tertulis yang merupakan hasil telaahan

    ilmiah berdasarkan keahlian yang dimiliki untuk membuat terang

    pokok sengketa yang sedang dalam proses. Penilaian ahli ini

    dapat diperoleh dari seseorang atau Tim ahli yang dipilih secara

    ad hoc.

    9. Penyelesaian *asala$ *elalui rbitrase  (rbitrase berasal dari

    bahasa latin arbitrare  yang berarti kekuasaan untuk

    menyelesaikan suatu perkara menurut kebi!aksanaan. alam hal

    ini ditun!uk satu atau beberapa orang yang diberi kewenangan

    untuk memutuskan suatu perkara. 'ampir sama dengan mediasi

    dimana penyelesaian perkara melibatkan pihak ketiga. Namun bila

    dalam mediasi mediator tidak berhak memutus perkara sedang

    arbitrator memiliki kewenangan untuk memutuskan suatu perkara.

    :. Penyelesaian *asala$ *elalui Pola #radisi 9okal . Penyelesaian

    masalah dengan pola tradisi lokal yang hidup dan berlaku di

    masyarakat adat dapat dipandang cukup e$ekti$ dan e$isien. Paling

    tidak dari sisi waktu dan biaya penyelesaian sengketa tidak

    memerlukan waktu dan biaya yang cukup lama. Pola

    penyelesaian dengan pendekatan ini tidak sama dengan pola

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    17/51

    19

    penyelesaian masalah ketika hukum adat masih berlaku. (gar 

    hasil keputusannya mempunyai kekuatan hukum, maka para

    pihak wa!ib menda$tarkan ke Pengadilan Negeri untuk ditetapkan

    dengan penetapan Pengadilan.

    1;. Te&r$ Mana4e!en S"!*er Daa Oran$'a'$

    )enurut 'adari Nawawi, mana!emen pada dasarnya

    mengandung pengertian upaya mendayagunakan dan mengarahkan

    penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tu!uan

    organisasi secara e$ekti$. 4$isiensi penggunaan sumber daya men!adiukuran yang tidak kalah pentingnya dari ukuran e$ekti$itas2. alam

    pandangan ?eorge Terry, dinyatakan bahwa secara har$iah,

    mana!emen adalah suatu proses yang tegas yang terdiri dari

    perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang

    dilaksanakan untuk mencapai tu!uan yang telah dinyatakan

    sebelumnya dengan menggunakan sumber daya manusia dan

    sumber daya yang lainnya.%0

    *rganisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang

    memiliki komitmen untuk melakukan ker!asama yang saling

    menguntungkan dan bersinergis untuk mencapai tu!uan bersama%1.

     (ntar anggota dalam organisasi bisa bersatu karena adanya citacita

    dan target yang sama sehingga soliditas, kekompakan dan

    keterpaduan antar anggota organisasi diperlukan sehingga setiap

    program dan kegiatan organisasi dapat tercapai dengan baik.

     (gar supaya Cisi, misi, tu!uan, dan target organisasi bisa

    terwu!ud, maka diperlukan sumber daya organisasi. 3umber daya

    organisasi meliputi sumber daya manusia, sumber daya materiil,

    29 'adari Nawawi, asarasar )ana!emen, +andung, )andar )a!u, 1830  Eilliam '.Newman, =harless 4 3ummer, dan 4. Kirby Earren, The Process o$ 

    )anagement, 4nglewood =li$s N.. Prentice 'all, /nc., 19:.31

     3edarmayanti, *rganisasi Publik i Tengah (rus ?lobalisasi, +andung, )andar )a!u,1:

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    18/51

    1:

    sumber daya anggaran, dan sumber daya sistemBmetode organisasi.%2

    3umber daya organisasi harus dikelola dengan baik sehingga dapat

    mendukung apa yang diinginkan oleh organisasi tersebut.

    3umber daya manusia atau sering pula disebut dengan

    personil B personalia B $uman resource  merupakan sumber daya

    utama organisasi karena berperan mengawaki gerak la!u dan

    per!alanan organisasi. 3umber daya manusia menempati posisi

    strategis dalam melaksanakan setiap program dan kegiatan

    organisasi sehingga dapat berhasil dengan baik.

    3umber daya materiil atau sering disebut dengan dukungansarana prasarana, logistik, dan peralatan pendukung, merupakan

    $aktor penun!ang dalam pelaksanaan program dan kegiatan

    organisasi. 3ebagus apapun sumber daya manusia dalam organisasi,

    namun apabila sumber daya materiil kurang mendukung, maka

    program dan kegiatan dalam organisasi akan mengalami hambatan

    dan kendala.

    3umber daya anggaran yang sering pula disebut dengan

    sumber daya keuangan atau sumber daya dana atau sumber $inansial

    merupakan $aktor krusial keberhasilan dan kegagalan penerapan

    program organisasi. 3etiap program dan kegiatan yang direncanakan

    dan diterapkan oleh suatu organisasi, apabila tidak didukung oleh

    $aktor pembiayaan B sumber daya anggaran, maka program dan

    kegiatan tersebut akan mengalami kesulitan. 3umber daya anggaran

    yang memadai akan mampu mengakselerasi Cisi dan misi organisasi.

    3umber daya yang berbasis pada sistem B metode B hubungan

    tata cara ker!a dalam organisasi sangat penting dirumuskan sehingga

    akan terwu!ud sarana B wahana B media yang e$ekti$ dalam

    melaksanakan suatu program atau kegiatan.

    alam setiap program dan kegiatan yang akan diterapkan,

    harus dirumuskan atau direncanakan terlebih dahulu tentang uraian

    32 usadi Kantaprawira, *rganisasi 3ebagai 3uatu 3istem, +andung, UNP(, 2002

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    19/51

    1;

    ker!a dan +ob description masingmasing anggota dan unit ker!a dalam

    melaksanakan program dan kegiatan tersebut. Pengorganisasian

    program dan kegiatan, khususnya yang mengatur tentang siapa

    berbuat apa, bagaimana menger!akannya, metode apa yang

    dipergunakan, kapan diker!akan, dan mengapa diker!akan, harus

    tercermin dalam suatu program dan kegiatan yang di!alankan suatu

    organisasi.

    engan demikian, dapat ditegaskan bahwa mana!emen adalah

    suatu proses yang dilakukan melalui tahapan perencanaan (Planing),

    pengorganisasian (organi:ing), penggerakan, pelaksanaan dan

     pengendalian  dengan memberdayakan sumber daya organisasi,

    berupa personil, materiil, anggaran, sistem ; metode yang dimiliki oleh

    suatu organisasi dalam rangka meman$aatkan ilmu maupun seni, agar 

    dapat menyelesaikan tu!uan organisasi yang telah ditetapkan

    sebelumnya.%%

    11. Te&r$ Anal$'$' S

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    20/51

    1

    kemampuan para penentu strategi organisasi untuk memaksimalkan

    peranan $aktor kekuatan dan peman$aatan sehingga sekaligus

    berperan sebagai alat penekan dampak ancaman yang timbul dan

    harus dihadapi.%8 +erikut ini akan diuraikan mengenai empat unsur 

    dalam analisis 3E*T tersebut A

    a. Strengt$  "kekuatan# adalah suatu kenyataan tentang kondisi

    sumber daya dan kemampuan yang dimiliki organisasi sebagai

    pembanding yang positi$ dalam suatu organisasi.b. /eakness "kelemahan# adalah aspek negatiCe dalam internal

    organisasi yang dapat mempengaruhi kiner!a organisasi. Untuk

    itu diperlukan penanganan yang baik dalam menutupi maupun

    mengurangi kelemahan yang ada dengan cara meman$aatkan

    kemampuan dan sumber daya yang ada.c. pportunities  "Peluang# adalah kondisi masa depan dalam

    suatu lingkungan yang memungkinkan untuk dicapai demi

    kelangsungan organisasi. Kondisi ini diyakini akan membawa

    perubahan pada organisasi tersebut !ika mampu mencapainya

    secara optimal terutama dalam !angka pan!ang.d. #reat$s  "(ncaman#, adalah sebuah kondisi yang akan ter!adi

    dimasa datang, yang secara potensial akan mempengaruhi

    kelangsungan usaha suatu organisasi. Pengamatan lingkungan

    masa depan yang baik serta penguasaan teknologi yang

    selalau berkembang, tentunya akan membantu meminimalisir 

    ancaman yang ada.

    3etiap organisasi tidak dapat mengelak dari keempat $aktor 

    tersebut, kekuatan dan kelemahan adalah dimensi internal organisasi

    yang harus dikenali secara akurat sehingga kekuatan yang dimiliki

    harus dikelola dan diman$aatkan secara optimal guna menghadapi

    tantangan maupun meman$aatkan peluang yang ada. Kelemahan

    yang telah dikenali menuntut dikelola agar kondisi itu tidak akan

    mengganggu atau menggagalkan pencapaian tu!uan organisasi.

    35 /bid.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    21/51

    20

    emikian pula peluang dan kendala merupakan dimensi

    eksternal dari organisasi yang harus ditelusuri, dikenali "scanning #

    agar situasi dan kondisi riil itu dapat diantisipasi. Peluang eksternal

    harus dapat dipadukan dengan kekuatan atau diman$aatkan untuk

    meminimalkan kelemahan organisasi guna menghadapi tantangan

    dan kendala sehingga organisasi tetap dapat mencapai tu!uannya

    dengan e$ekti$ dan e$isien.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    22/51

    21

    BAB III

    KONDISI SAAT INI

    1/. K&!%eten'$ Per'&n$l = An&ta Dala! Me!*er#aakan

    Mekan$'!e ADR #$ P&l#a >a?a T$!"r Saat In$

    a. +erdasarkan data dari -aporan 3atuan Polda awa Timur,

    pada tahun 2012 terdapat data personil, kamtibmas dan

    kriminalitas sebagai berikutA%9

    1# ata Personil

    NO KEPANGKATAN

    >UMLAH >UMLAH

    DSPP RIIL KURANG LEBIH

    01

    02

    0%

    0&

    08

    09

    >UMLAH

    3umber A -apsat Polda awa Timur Tahun 2012

    2# ata ?angguan Kamtibmas

    No UraianT('UN

    Trend

    Tahun 2011Tahun2012

    1 umlah TP

    2 Penyelesaian TP

    % Prosentase penyelesaian TP

    & 3elang waktu ter!adi TP

    3umber A -apsat Polda awa Timur Tahun 2012

    36 Laporan Satuan Polda Jawa Timur, Tahun 2010

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    23/51

    22

    %# ata Kasus Kriminalitas

    N* U(/(N

    T('UN2011

    T('UN2012

    T4N

    - 3 - 3 - 31 P4K*3((N

    2 K4+(K((N

    % P4I/N((N

    & P4U/(N

    8 P4)+UNU'(N

    9 (N/(T

    : (N/3(

    ; (N//N?

    =U(T

    10 =U(3

    11 P4N??4-(P(N

    12 P4N/PU(N

    1% P4N?U3(K(N

    1& =U(N)*

    18 =(+U-

    19 UP(-

    1: 3(()

    1; =U/ +/(3(

    1 K*

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    24/51

    2%

    keagamaan masih cukup lemah sehingga kurang mampu

    pemberdayaan ( ketika ter!adi permasalahan hukum B

    tindak pidana ringan di wilayah penugasannya masingmasing.

    #. Kepribadian personil. Kepribadian personil dalam

    berkomunikasi, berkoordinasinasi, bersilaturahmi, bertutur kata,

    bertatapmuka, dan bertindak di tengah masyarakat masih kaku,

    saklek, dan antagonis sehingga cenderung kurang diterima

    oleh komponen masyarakat yang pada akhirnya sulit untuk

    memberdayakan ( apabila muncul kasus hukum di tengah

    masyarakat.

    10. S$'te! Dan Mete Yan D$ke!*ankan Dala! Me!*er#aakan

    ADR #$ P&l#a >a?a T$!"r Saat In$

    a. 3*P Tentang Pelaksanaan (. 3ampai dengan saat ini

    belum ada semacam 3*P B prosedur ker!a baku B buku

    pedoman tentang pelaksanaan ( yang detail, komprehensi$ 

    dan !elas. 3elama ini mekanisme ( hanya disosialisaikan

    oleh pimpinan Polda melalui (PP ataupun rapat koordinasi,

    namun masih abstrak sehingga setiap personil belum

    memahami secara !elas apa itu (, bagaimana (, dan apa

    man$aat ( bagi penegakan hukum.

    *. Uraian Ker!a B ob escription. 3elama ini belum ditetapkan

    tentang siapa yang berhak melakukan mekanisme (, $ungsi

    teknis mana di satuan Polda yang berhak melakukan (,

    apakah reskrim, lantas, intelkam, atau petugas Polmas. 3e!auh

    ini, belum dibuat !uklak B !uknis B !ukmin tentang uarian ker!a

    setiap personil, setiap satuan kewilayahan "polres dan polsek#

    dan satuan $ungsional dalam melaksanakan (.

    9. Ke!asama dengan Tokoh )asyarakat, Tokoh (gama, dan Tokoh

     (dat. Ker!asama dengan instansi B pihak B lembaga lintas

    sektoral dan stakeholder terkait dalam pemberdayaan (

    masih lemah. Padahal, ( dapat dilaksanakan dengan syarat

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    25/51

    2&

    apabila terwu!ud mekanisme ker!asama, kemitraan, koordinasi,

    dan komunikasi yang intensi$ antara Polda dengan instansi

    terkait, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,

    dll.

    BAB IV

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    26/51

    28

    8AKTOR8AKTOR YANG MEMPENGARUHI

    12. Internal

    a. Kek"atan

    1#  UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri yang merupakan

    payung hukum dan dasar yuridis dalam memberdayakan

    alternative dispute resolution  "(# di Polda awa

    Timur.

    2# Tri brata dan catur prasetya yang merupakan pedoman

    $iloso$is bagi Kapolda dalam memberdayakan alternatiCe

    dispute resolution "(# di Polda awa Timur.

    %# Kode etik pro$esi dan peraturan disiplin anggota Polri

    yang dapat di!adikan sebagai koridor bagi anggota Polda

    dalam memberdayakan alternative dispute resolution

    "(# di Polda awa Timur.

    enstra Polda awa Timur 2010201& yang dapat

    di!adikan sebagai panduan perencanaan bagi Pimpinan

    dan !a!arannya dalam memberdayakan alternative

    dispute resolution "(# di Polda awa Timur.

    8# +utir 10 pada 10 Komitmen Polri tahun 2012 hasil apim

    Polri tahun 2012 yang bunyinya 5Mengoptimalkan

    strategi pemolisian komunitas, dalam upaya

    penyelesaian masalah sosial dalam masyarakat

    dengan menggunakan pendekatan social justice,

    yang didukung legitimasi”

    *. Kele!a-an

    1# )asih terbatasnya sarana prasarana, anggaran dan

    sismet Polda sehingga berpengaruh dalam

    memberdayakan alternatiCe dispute resolution "(# di

    Polda awa Timur.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    27/51

    29

    2# )asih lemahnya pemahaman, penguasaan, dan

    pengetahuan setiap personil Polda tentang $iloso$i,

    hakekat, dan man$aat ( bagi proses penegakan

    hukum di tengah masyarakat.

    %# )asih lemahnya komunikasi sosial anggota Polda

    sehingga menyulitkan dalam menangani masalah B

    sengketa melalui tradisi lokal masyarakat.

    )asih adanya oknum anggota Polri yang enggan

    melakukan mekanisme ( dalam penyelesaian

    sengketa karena dianggap akan memperkecilketergantungan masyarakat terhadap Polri.

    13. Ek'ternal

    a. Pel"an

    1# UU No. %0 Tahun 1 Tentang (rbitrase dan (lternati$ 

    Penyelesaian 3engketa yang dapat di!adikan sebagai

    pegangan hukum bagi Polri dalam memberdayakan

    alternatiCe dispute resolution "(# di Polda awa

    Timur.

    2# (danya kebi!akan pemerintah 3+< yang selalu

    mencanangkan penegakan hukum yang humanis

    dengan mengadopsi potensi keari$an lokal masyarakat

    agar supaya Polri bersinregi dengan masyarakat secara

    berkelan!utan.

    %# (danya dukungan komisi /// P yang selalu melakukan

    pengawasan mendalam terhadap perilaku, sikap dan

    kiner!a Polri dalam menegakan hukum di tengah

    masyarakat.

    (danya potensi keari$an lokal masyarakat, berupa

    musyawarah mu$akat, musyawarah desa,

    musyarawarah kelurahan, hukum adat, dan berbagai

    resolusi kon$lik B sengketa sehingga dapat di!adikan oleh

    Polri sebagai mekanisme (.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    28/51

    2:

    *. Ken#ala

    1# )asih adanya sikap, perilaku dan emosi masyarakat

    yang temperamental sehingga setiap sengketa selalu

    beru!ung pada kekerasan, anarkisme dan kerusuhan

    yang membehayakan kamtibmas.

    2# +elum adanya aturan teknis yang detail dalam bentuk

    PP atau Perpres sebagai turunan dan pen!abaran dari

    UU No %0 Tahun 1 Tentang (rbitrase dan (lternati$ 

    Penyelesaian 3engketa sehingga menyulitkan Polri

    dalam menerapkan (.%# )asih ada sebagian masyarakat yang belum memahami

    tentang alternatiCe penyelesaian sengketa di luar 

    pengadilan "(# sehingga setiap sengketa dilakukan

    melalui !alur hukum $ormal yang kadangkala waktunya

    lama, prosesnya lamban, dan biayanya besar.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    29/51

    2;

    BAB V

    KONDISI YANG DIHARAPKAN

    15. K&!%eten'$ Per'&n$l = An&ta Dala! Me!*er#aakan

    Mekan$'!e ADR D$ P&l#a >a?a T$!"r Yan D$-ara%kan

    a. iharapkan terwu!ud pengetahuan personil yang mampu

    memahami, menguasai, dan menghayati berbagai potensi lokal

    masyarakat baik adat istiadat, budaya, kebiasaan, keari$an

    lokal, dan mekanisme hukum adat yang berkembang sehingga

    dapat diberdayakan secara intensi$ untuk kepentingan (terhadap sengketa yang ter!adi di tengah masyarakat.

    *. iharapkan terwu!ud keterampilan personil yang mampu mahir 

    berbahasa daerah B bahasa lokal B bahasa adat dan mampu

    menggali berbagai mekanisme resolusi kon$lik lokal yang

    berkembang sehingga mendukung pemberdayaan ( di

    tengah masyarakat.

    9. iharapkan terwu!ud kepribadian personil yang sopan, santun,ramah, luwes, simpatik, senyum, sapa, salam dan mawas diri

    serta membaur di tengah masyarakat sehingga dapat diterima

    oleh semua komponen dan potensi masyarakat sehingga

    men!adi modal sebagai mediator terhadap setiap sengketa

    yang ter!adi di tengah masyarakat tanpa harus menempuh !alur 

    hukum.

    16. S$'te! Dan Mete Yan D$ke!*ankan Dala! Me!*er#aakan

    ADR #$ P&l#a >a?a T$!"r Yan D$-ara%kan

    a. iharapkan terwu!ud 3*P tentang pelaksanaan ( sehingga

    dapat di!adikan sebagai pedoman bagi setiap pihak dalam

    menyelesaikan sengketa diluar pengadilan. 'arapannya, dalam

    menyelesaikan suatu kasus di tengah masyarakat harus

    menekankan pendekatan sosial budaya, keari$an lokal,

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    30/51

    2

    musyawarah mu$akat, dan penyelesaian secara adat istiadat

    setempat. )asyarakat didorong untuk menyelesaikan sendiri

    persoalan mereka dan Polri hanyalah sebagai penengah B

    $asilitator B mediator. (pabila caracara ini tidak dapat

    mendamaikan antar pihak yang bertikai, maka barulah langkah

    terakhir ditempuh melalui !alur hukum.

    *. iharapkan terwu!ud uraian ker!a masingmasing personil

    Polda dalam memberdayakan ( sehingga akan terlihat !elas

    siapa berbuat apa, mengapa berbuat, bagaimana berbuat, apa

    dasar hukumnya, dan bagaimana dampaknya terhadappenegakan hukum. Proses ( dilakukan agar supaya

    masyarakat terlibat akti$ dalam suatu kesepakatan perdamaian

    sehingga akan merasa berkepentingan untuk men!aga

    berbagai kesepakatan dalam per!an!ian perdamaian. 3ebagai

    contoh kasus kon$lik antar kampung yang dipicu oleh persoalan

    sepele, misalnya rebutan pacar, selisih paham antar pemuda,

    dll, yang semuanya dikedepankan melalui ( bersamasama

    dengan komponen masyarakat.

    9. iharapkan ter!alin ker!asama yang harmonis dengan berbagai

    instansi B pihak B lembaga lintas sektoral, khususnya terhadap

    semua komponen masyarakat dan berbagai potensi pranata

    sosial kemasyarakatan yang berkembang sehingga dapat

    mempercepat pemberdayaan ( di tengah masyarakat.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    31/51

    %0

    BAB VI

    UPAYA PEME@AHAN MASALAH

    17. V$'$

    isi yang ditetapkan adalah sebagai berikut A 5)ewu!udkan

    pemberdayaan alternatiCe dispute resolution "(# yang optimal di

    wilayah Polda awa Timur melalui peningkatan kompetensi personil

    dan pengembangan sismet yang sempurna sehingga akan dapat

    menciptakan kepastian hukum yang tepat dalam rangka terciptanyakeadilan sosial6.

    1:. M$'$

    a. )ewu!udkan kompetensi personil yang mumpuni, pro$essional,

    dan berkualitas dalam melaksanakan ( sehingga akan

    mampu mendukung penegakan hukum yang berkeadilan di

    tengah masyarakat.

    *. )ewu!udkan sismet yang sempurna, baik, dan lengkap sehingga

    akan mampu mendorong proses penegakan hukum yang

    transparan dan akuntabel dalam rangka meningkatkan

    kepercayaan masyarakat.

    /;. T"4"an

    a. )enciptakan sebuah penegakan hukum yang berkeadilan di

    tengah masyarakat dengan menggali potensi keari$an lokal

    masyarakat sehingga akan mampu menciptakan kepastian

    hukum.

    *. )enciptakan keadilan sosial bagi masyarakat dalam proses

    penanganan berbagai perkara, tindak pidana, dan ke!ahatan

    yang ter!adi di tengah masyarakat dengan memberdayakan

    masyarakat lokal.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    32/51

    %1

    /1. Sa'aran

    a. Terciptanya pemahaman personil tentang mekanisme teknis

     ( sehingga dapat diterapkan dan diaplikasikan kedalam

    proses penegakan hukum di tengah masyarakat.

    *. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam menyelesaikan

    masalah melalui mediasi Polri sehingga akan menciptakan

    budaya penyelesaian masalah secara damai tanpa adanya

    penggunaaan kekerasan dan anarkisme.

    //. Ke*$4akana. Kebi!akan pembinaan. )elakukan pemberdayaan terhadap

    sumber daya organisasi, baik sumber daya personil, anggaran,

    sarana prasarana dan sismet dalam rangka mendukung

    optimalisasi pelaksanaan ( di wilayah Polda awa Timur.

    *. Kebi!akan operasional. )elakukan pemberdayaan satuan

    operasional B $ungsional seperti reskrim, lantas, binmas,

    intelkam, dan sabhara, dalam mendukung implementasi ( di

    wilayah Polda awa Timur.

    /0. Strate$

    a. 3trategi angka Pendek. )elakukan sosialisasi ( kepada

    semua personil Polda awa Timur secara rutin sehingga

    terwu!ud pemahaman yang sama dalam melaksanakan (.

    *. 3trategi angka 3edang. )elakukan operasionalisasi (

    secara konsisten di tengah masyarakat dengan

    memberdayakan polsek, petugas polmas, dan babinkamtibmas

    sebagai u!ung tombak di lapangan.

    9. 3trategi angka Pan!ang. )elakukan eCaluasi pelaksanaan

     ( secara rutin dengan pemberian reward and punishment

    sehingga ( dapat dilaksanakan secara baik dan benar.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    33/51

    %2

    /2. U%aa

    a. U%aa Men$nkatkan K&!%eten'$ Per'&n$l = An&ta Dala!

    Me!*er#aakan Mekan$'!e ADR

    Upaya yang harus dilakukan oleh Kapolda dalam

    meningkatkan kompetensi personil guna memberdayakan

    mekanisme ( di Polda awa Timur adalah dengan cara

    antara lain A

    1# Pimpinan memberikan pengarahan kepada setiap personil

    Polda tentang pengetahuan yang berhubungan dengan

     (, seperti apa itu (, apa latar belakang munculnya,bagaimana mekanisme ker!anya dan bagaimana posisi

    Polri dalam mekanisme ( tersebut dalam menghadapi

    sengketa di tengah masyarakat.

    2# Pimpinan memberikan pembekalan kepada setiap personil

    Polda tentang bagaimana langkah yang harus dilakukan

    secara teknis oleh setiap personil dalam menerapkan

    mekanisme (, bagaimana persyaratan (,

    bagaimana mediator (, dan bagaimana mengikat

    kesepakatan antara pihak yang bersengketa di tengah

    masyarakat.

    %# Pimpinan memberikan sosialisasi kepada personil Polda

    tentang tindak pidana atau masalah atau sengketa apa

    sa!a yang dapat ditempuh melalui mekanisme (

    sehingga ketika personil di lapangan dapat menerapkan

     ( secara detail, !elas dan tepat.

    Pimpinan menyelenggarakan simulasi penerapan

    mekanisme ( dalam penanganan sengketa di tengah

    masyarakat, misalnya sengketa tanah atau sengketa

    kon$lik antar kampong, sehingga dapat melatih keahlian

    personil dalam menerapkan mekanisme ( di tengah

    masyarakat.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    34/51

    %%

    8# Pimpinan menyelenggarakan pelatihan kepada personil

    Polda tentang bagaimana menggali potensi yang ada di

    tengah masyarakat, seperti $orum E, $orum desa,

    )usyawarah adat, dan berbagai resolusi kon$lik yang ada

    di tengah masyarakat untuk ditrans$ormasikan men!adi

    mekanisme ( yang baik bagi ter!adinya sengketa di

    kemudian hari.

    9# Pimpinan melakukan pembinaan kepada setiap personil

    Polda untuk memahami berbagai nilai keari$an lokal yang

    berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat, bahasa,kebiasaan, kultur, dan budaya yang berkembang sehingga

    setiap persoalan yang ter!adi di tengah masyarakat dapat

    didekati dengan pendekatan sosial budaya masyarakat B

    pendekatan adat istiadat B pendekatan keari$an lokal,

    sebagai bagian dari rekayasa sosial.

    :# Pimpinan memberikan pembinaan mental, rohani, dan

    spiritual kepada setiap personil Polda agar supaya sikap,

    perilaku, dan perbuatannya di tengah masyarakat diterima

    oleh semua pihak sehingga men!adi modal untuk men!adi

    mediator B penengah apabila ter!adi sengketa antar pihak

    di tengah masyarakat.

    *. U%aa Men$nkatkan S$'te! Dan Mete Yan

    D$ke!*ankan Dala! Me!*er#aakan ADR

    Upaya yang harus dilakukan oleh Kapolda dalam

    meningkatkan sistem dan metode yang dikembangkan Polda

    awa Timur guna memberdayakan (, adalah dengan cara

    antara lain A

    1# Pimpinan membuat regulasi berupa menyusun buku

    petun!uk B 3*P tentan penanganan sengketa melalui (

    sehingga dapat di!adikan sebagai pegangan bagi setiap

    personil dalam menerapkan ( di tengah masyarakat.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    35/51

    %&

    2# Pimpinan menyusun !uklak B !uknis B !ukmin tata cara

    teknis penerapan ( yang menguraikan tentang

    pembagian ker!a dan siapa berbuat apa serta bagaimana

    cara menger!akannya terhadap setiap personil sehingga

    setiap personil !elas kewenangan, peran, tugas, dan

    posisinya dalam mekanisme (.

    %# Pimpinan menekankan kepada setiap personil agar 

    supaya mengutamakan tindakan preempti$ dalam

    menegakan hukum. (rtinya, a!aran  Polda harus

    melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada seluruhkomponen masyarakat agar supaya mereka memahami

    dan menyadari permasalahan hukum secara menyeluruh

    sehingga tidak melakukan protes, un!uk rasa, dan

    demonstrasi ketika ada temannya atau kelompoknya yang

    ditangkap karena melakukan pelanggaran hukum,

    misalnya melakukan pemukulan, per!udian, atau tindakan

    anarkisme lainnya, dengan catatan apabila caracara

    mekanisme ( tidak bisa lagi dilakukan.

    Kapolda menekankan kepada setiap personil agar supaya

    mengutamakan tindakan preCenti$ dalam menegakan

    hukum. (rtinya, !a!aran  Polda harus mengembangkan

    program Polmas secara cepat di tengah masyarakat

    sehingga terbentuk kewaspadaan dan kepedulian

    masyarakat terhadap lingkungannya berupa

    pemberdayaan siskamling, ronda, pamswakarsa, dan lain

    lain dalam kerangka pencegahan tindak pidana. (pabila

    ter!adi sengketa, maka dikedepankan mekanisme (

    sehingga setiap masalah diselesaikan dengan cara

    musyawarah, dan kalau mekanisme ( tidak

    menyelesaikan masalah maka baru ditempuh !alur hukum.

    8# Pimpinan merancang sistem yang mengedepankan

    petugas polmas dengan perangkat GKP) dan +KP) nya

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    36/51

    %8

    untuk di!adikan sebagai u!ung tombak dalam

    pemberdayaan ( di tengah masyarakat sehingga

    setiap sengketa yang muncul dapat diselesaikan melalui

    mediasi oleh petugas polmas.

    9# Pimpinan melakukan kemitraan B ker!asama B komunikasi B

    koordinasi dengan berbagai komponen masyarakat

    sehingga mekanisme ( dapat diterapkan, antara lain,

    sebagai berikut A

    a# Komponen masyarakat, seperti *rmas, dalam hal ini

    misalnya, NU dan )uhammadiyah, telahmemberikan dukungan dan partisipasi yang sangat

    besar kepada Polda dalam menciptakan kerukunan

    antar umat beragama di wilayah awa Timur. NU dan

    )uhammadiyah selalu melakukan misi sosial

    menyelenggarakan sosialisasi pentingnya hidup

    rukun dan melakukan adCokasi terhadap kon$lik

    kon$lik yang berbau agama, sehingga mempengaruhi

    Polda awa Timur dalam menegakan hukum.

    b# Komponen masyarakat, seperti -3)BN?*, misalnya

    /=E, /PE, Ealhi, Kontras, dan lainlain, telah

    memberikan bantuan yang sangat besar kepada

    Polda dalam menangani kon$likkon$lik sosial di

    tengah masyarakat sekaligus memberikan in$ormasi,

    data, $akta tentang potensi ancaman terhadap

    Kamtibmas. Komunitas -3) selalu memberikan

    masukan data dan in$ormasi tentang berbagai hal,

    baik dalam hal praktek korupsi, penyakit sosial di

    tengah masyarakat, aksi ke!ahatan di !alanan, dan

    premanisme di tempat umum sehingga dapat

    di!adikan sebagai deteksi dini. Komunitas -3) !uga

    melakukan adCokasi, mediasi, dan pendampingan

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    37/51

    %9

    terhadap korban kon$lik sosial sehingga akan

    mendukung upaya Polri dalam menegakan hukum.

    c# Komponen masyarakat, seperti tokoh masyarakat

    yang ada di tingkat T dan E mampu

    menyelenggarakan sistem keamanan lingkungan

    "3iskamling# di daerahnya masingmasing sehingga

    akan mendukung Polri "program Polmas# dalam

    menciptakan kamtibmas. 3iskamling yang

    merupakan wu!ud nyata keari$an lokal masyarakat

    /ndonesia akan men!adikan masyarakat sebagai5polisi6 di lingkungannya masingmasing, sehingga

    akan sangat membantu Polri dalam menegakan

    hukum.

    d# Komponen masyarakat, seperti tokoh adat, akan

    mendukung dalam menyelesaikan persoalan dan

    permasalahan masyarakat di wilayah pedalaman

    atau wilayah pesisir yang masih memegang nilainilai

    adat yang kuat. )elalui peranan tokoh adat, setiap

    kon$lik sosial akan dapat diselesaikan secara adat,

    penyakit adat di budaya masyarakat tertentu, seperti

    per!udian, sabung ayam dan minum tuak, dapat

    diselesaikan melalui eksistensi tokoh adat, sehingga

    akan memberikan kontribusi yang besar kepada Polri

    dalam memberdayakan mekanisme (.

    e# Komponen masyarakat, seperti tokoh agama, dapat

    membantu memberdayakan (, khususnya dalam

    penyelesaian kon$lik yang bersentuhan dengan

    agama maupun dalam menengahi atau menangani

    kon$lik yang ter!adi di tengah masyarakat. alam

    masyarakat yang masih primiti$, masyarakat

    cenderung lebih percaya dan mengikuti perkataan

    dan petuah para tokoh agama dibandingkan dengan

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    38/51

    %:

    pe!abat kelurahan atau desa setempat. 'al ini tentu

    potensial untuk diman$aatkan oleh Polri untuk

    menegakan hukum melalui mekanisme (.

    $# Komponen masyarakat, seperti tokoh pemuda dan

    organisasi kepemudaan, akan mampu bersinergi

    dalam memberdayakan (. Tokoh pemuda yang

    tergabung dalam KNP/, Kosgoro, GKPP/, )K?,

    Karang Taruna, dan para pemuda yang tergabung

    dalam +anser NU, Pemuda )uhammadiyah, satgas

    partai politik, dan satgas ormas lainnya, dapatmemberikan pengaruh positi$ dalam melakukan

    pemberdayaan ( dan menciptakan rasa aman

    masyarakat dari aksi ke!ahatan, aksi narkoba, aksi

    terorisme, aksi )iras, dan lainlain, sehingga

    membantu tugas pokok Polri. +erbagai komunitas

    dan organisasi kepemudaan dapat di!adikan sebagai

    wahana untuk kegiatan yang positi$ di tengah

    masyarakat sehingga akan menghindarkan dari aksi

    anarkisme massa, kerusuhan massal, dan tawuran

    antar siswa, pela!ar maupun mahasiswa.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    39/51

    %;

    BAB VII

    PENUTUP

    /3. Ke'$!%"lan

    a. Kompetensi personil B anggota dalam memahami, menguasai,

    menghayati, dan menerapkan mekanisme ( terhadap

    sengketa yang ter!adi di tengah masyarakat masih lemah

    sehingga kurang mendukung kepastian hukum. *leh karena

    itu, langkah yang perlu dilakukan Kapolda adalah melakukan

    pengarahan, pembekalan, sosialisasi, simulasi, komunikasi dankoordinasi.

    b. 3istem dan metode yang dikembangkan dalam

    memberdayakan ( masih belum lengkap dan belum

    sempurna sehingga menyulitkan bagi setiap personil Polda

    dalam menerapkan mekanisme ( apabila ter!adi sengketa di

    tengah masyarakat. oleh karena itu, langkah yang perlu

    dilakukan Kapolda adalah melakukan regulasi, komunikasi,koordinasi, dan pembuatan piranti lunak B 3*P lainnya.

    /5. Rek&!en#a'$

    a. Perlunya )abes Polri membuat semacam buku pedoman B

    petun!uk pelaksanaan B 3*P mengenai tata cara teknis

    penerapan ( yang didalamnya berisi tentang bagaimana

    proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan, bagaimana

    peran Polri, bagaimana agar bersi$at mengikat kesepakatan

    antar pihak, dan bagaimana kompetensi potensi lokal dalam

    mekanisme (, sehingga dapat di!adikan sebagai pedoman

    bagi Polda dalam memberdayakan (.

    b. alam merumuskan  lternative -ispute 3esolution (-3)

    memuat ketentuan8ketentuan sebagai berikut4

    1# )embuat dan menyusun mekanisme penyelesaian secara

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    40/51

    %

    musyawarah mu$akat melalui  lternative -ispute

    3esolution (-3) yang berisikan antara lain.

    a# /nisiati$ penyelesaian masalah muncul dari kedua

    belah pihak yang bersengketa.

    b# Kepentingan korban terpenuhi.

    c# Penyelesaian masalah didampingi oleh pihak ketiga

    yang ditokohkan oleh masyarakat.

    d# Penyelesaian kasus melalui musyawarah mu$akat

    bersi$at $inal

    e# Penyelesaian kasus merupakan crime clearance2# )enyusun perkara perkara yang men!adi ruang lingkup

    penyelesaian secara musyawarah mu$akat antara lain

    tindak pidana ringan dan perkara yang tidak ringan tetapi

    nilai ekonominya sangat murah dan perkara lainnya yang

    menurut pihak pelapor dan terlapor telah memenuhi rasa

    keadilan bagi keduanya.

    %# )elaksanakan sosialisasi mekanisme penyelesaian perkara

    secara musyawarah mu$akat B  lternative -ispute

    3esolution (-3)

    )elaksanakan inCentarisasi terhadap tokoh tokoh "Tokoh

    agama, Tokoh masyarakat, Tokoh (dat dan lainnya# yang

    dapat men!adi mediator dan saksi dalam proses

    penyelesaian masalah.

    c. Perlunya Pemda dan P Propinsi awa Timur membuat dan

    mengesahkan Perda Tentang Penyelesaian 3engketa iluar 

    Pengadilan dengan mengundang dan meminta masukan dari

    unsur =3 "Polda, ke!ari, dan pengadilan negeri# sehingga

    akan menguatkan proses penegakan hukum di /ndonesia.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    41/51

    &0

    DA8TAR PUSTAKA

    1. Eidnyana, / )ade. 200:.  rternatif Penyelesaian Sengketa (-3).

    akartaA /ndonesia +usiness -aw =enter "/+-=# beker!asama dengan

    Kantor 'ukum ?ani !emat H Partners.

    2. 'adimulyo. 1:. *empertimbangkan -3 (Ka+ian lternatif 

    Penyelesaian Sengketa di 9uar Peradilan). akartaA -embaga 3tudi

    dan (dCokasi )asyarakat "4-3()#.

    %. -aporan 3atuan Polda awa Timur, Tahun 2012&. 3ad!iono, Polri alam Perkembangan 'ukum /ndonesia,

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    42/51

    &1

    ada 8 prinsip revolusi mental yaitu:

    1. Gerakan Revolusi Mental bukan proyek tapi gerakan sosial, yang fokus

    pada perwujudan 6 nilai strategis instrumental untuk mendorong kemajuanndonesia,

    !. "da tekad politik untuk menjamin kesunggu#an pemerinta#.

    $. %arus bersifat lintas sektoral, tidak bole# di sera#kan ke &ementerian

    tertentu.

    '. (ersifat partisipasi )&olaborasi *emerinta#, Masyarakat +ipil, +ektor

    *rivat dan "kademisi.

    -. iawali program pemi/u )value atta/k utk menguba# perilaku masyarakat

    se/ara konkret dan /epat.

    6. esain program #arus rama# pengguna )user friendly, populer menjadiGaya #idup dan sistemik %olistik.

    0. ilai2nilai yang di kembangkan bertujuan mengatur ke#idupan sosial

    )moralitas publik bukan mengatur moralitas privat. an,

    8. apat diukur dampaknya. 

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    43/51

    &2

    abu, 2 (pril 2018 J ibaca 0;8 kali

     Url +erita

    Oleh: Kompol Jean Calvijn Simanjutak, S.Ik, MH.

    Harapan masyarakat terwujudnya personil Polri yang profesional dalam

    mewujudkan Kamtibmas dan memberikan pelayanan terhadap

    masyarakat tentunya membawa konsekwensi dan konsistensi bahwa

    Polri harus mampu berbenah diri, mengubah paradigma lama menuju

    paradigma baru Polri berupa mind set dan culture set dalam

    memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang diseleraskan dengankeinginan dan harapan masyarakat.

    Perubahan paradigma baru Polri ini sesuai strategi dan kebijakan

    organisasi Polri sebagaimana dimaksud pada Grand Strategi Polri 2005-

    2025 yang merupakan kerangka dasar arah kebijakan strategis Polri

    pada setiap tahapan yakni trust building, partnership building dan strive

    for excelence.

    Pengaruh lingkungan strategik dan perkembangan dinamika masyarakat

    yang menuntut dilakukannya reformasi birokrasi Polri yang mengarah

    pada profesionalisme dan modernisasi mengharuskan organisasi Polri

    disetiap tingkatan melakukan perubahan paradigma agar reformasi

    birokrasi Polri dapat tewujud ditengah-tengah masyarakat.

    Reformasi birokrasi Polri saat ini menekankan pada tiga masalah sentral

    yakni: interumental, struktural dan kultural dengan harapan terjadinya

    paradigma baru Polri di dalam pelaksanaan tugas Kepolisiansebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

    yakni memelihara Kamtibmas, perlindungan, pengayoman dan

    pelayanan masyarakat dan penegakan hukum.

    Dalam tatanan instrumental dan struktural paradigma baru Polri telah

    dimplemetasikan di dalam undang-undang dan kebijakan-kebijakan

    namun paradigma baru Polri belum sepenuhnya berdampak pada

    perubahan perilaku anggota Polri di masyarakat khususnya dalam

    http://analisadaily.com/index.php/opini/news/revolusi-mental-mewujudkan-profesionalisme-polri/128909/2015/04/29http://analisadaily.com/index.php/opini/news/revolusi-mental-mewujudkan-profesionalisme-polri/128909/2015/04/29http://analisadaily.com/index.php/opini/news/revolusi-mental-mewujudkan-profesionalisme-polri/128909/2015/04/29http://analisadaily.com/index.php/opini/news/revolusi-mental-mewujudkan-profesionalisme-polri/128909/2015/04/29

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    44/51

    &%

    memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang masih

    mencerminkan karakter antagonis dan kurang humanistis.

    Masih perlu proses menuju perubahan yang komprehensif untuk

    mewujudkan Polisi Sipil (Civilian Police). Dampak dari belum

    terimplemetasinya paradigma baru Polri adalah kemandirian,

    profesionalisme dan kepercayaan masyarakat tidak akan terwujud.

    Penggerak Revolusi Mental

    Dalam menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan Polri

    semakin meningkat disertai pengaruh global yang membawa perubahan

    mendasar pada tatanan kehidupan masyarakat maka Polri telah

    mereformasi diri melalui Bijak Perubahan Instrumental, Struktur, Kultural

    (Polisi Sipil) yang dapat diartikan sebagai bahagian dari pencapaian

    penggerak revolusi mental.

    Perubahan kultur (revolusi mental) merupakan salah satu misi Polri

    yang harus diwujudkan melalui kinerja yang merupakan aktualisasi dari

    pelaksanaan tugas yang telah digariskan dalam pengorganisasian danketatalaksanaan kerja Kepolisian.

    Terwujudnya pelaksanaan tugas yang sinergis dan akuntabel sesuai

    dengan perubahan kultur tentuanya tidak terlepas dari kemampuan

    sumber daya manusia dari tingkat paling atas sampai tingkat paling

    bawah ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Namun pada kenyataannya, selama ini bahwa salah satunya Polri

    dianggap belum mampu menampilkan kinerja berbasis pelayanan

    sesuai dengan harapan masyarakat dimana masih banyak keluhan

    masyarakat tentang kinerja dan perilaku anggota Polri (culture). Hal

    tersebut disebabkan salah satunya adalah dalam upaya pembinaan

    sumber daya manusia Polri, masih dihadapkan dengan berbagai

    permasalahan yang harus segera dibenahi untuk dapat lebih

    mengoptimalkan kinerja Polri dalam pelaksanaan tugasnya yang

    berlandaskan profesionalisme, modern dan bermoral.

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    45/51

    &&

    Agar terwujudnya postur Polri yang profesional, modern dan bermoral

    tentunya tidak dapat dipisahkan dari peran dan fungsi organisasi Polri,

    untuk itu diperlukan reposisi dan restrukturisasi fungsi dan peran yangdilandasi oleh kultur Polri.

    Untuk mewujudkan Polri yang profesional, modern dan bermoral dan

    memenuhi harapan masyarakat sebagai paradigma baru Polri tentunya

    dibutuhkan suatu strategi pengimpelemtasian yang mengarah pada

    aspek kegiatan, aspek kelembagaan dan aspek sumber daya manusia

    guna memantapkan kultur yang berorientasi pada masyarakat, sehingga

    pada akhirnya transformasi reformasi Polri yang mandiri, profesional

    dan dipercaya masyarakat dapat terwujud.

    Penutup

    Untuk menampilkan sosok anggota Polri yang lebih berempati kepada

    masyarakat sehingga dapat memaknai arti sebagai pelindung,

    pengayom dan pelayan masyarakat secara hakiki sebagai penggerak

    revolusi mental. Tahapan sosialisasi dan pelatihan perubahan mindset

    dan culture set harus diintensifkan dari tingkat perwira tinggi sampaidengan tingkat terendah dan lebih diintensifkan sampai tingkat Polsek

    dengan melibatkan ahli di bidang pelayanan.

    Namun merubah pola pikir dan budaya kerja bukanlah hal yang mudah,

    diperlukan waktu yang cukup sehingga perubahan ini harus dilakukan

    secara serius, konsisten, berlanjut, dan berkesinambungan.

    Oleh karena itu, perlu adanya penataan sistem pendidikan yang

    komprehensif serta keteladanan dari pimpinan (leading by example)

    agar perubahan budaya yang dilakukan dapat tertanam dan melekat

    sebagai budaya baru Polri.

    Untuk itu perangkat bahan ajaran dan kurikulum harus terintegrasi

    sesuai dengan kompetensi masing-masing jenjang pendidikan disemua

    lembaga pendidikan polri, yang berorientasi kepada pembentukan

    pribadi dan sosok polri yang lebih mengedepankan sebagai pelayan

    masyarakat. ***

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    46/51

    &8

    Penulis adalah Pasis Sespimmen Polri Dikreg ke-55.

     

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    47/51

    &9

    – Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen)

    “ setiap warga Negara erha! dan wa"i i!#t serta dalam #payapemelaan Negara$%

    &a!na yang ter!and#ng ' setiap warga negara memili!i ha! #nt#!

    mendapat!an perlind#ngan dari negara serta wa"i #nt#! i!#t serta

    dalam #paya pemelaan negara memela negara tida! har#s dalam

    w#"#d perang tetapi isa diw#"#d!an dengan ara lain seperti'

    *% I!#t serta dalam mengaman!an ling!#ngan se!itar (sepertisis!amling)

    *% I!#t serta memant# !+ran enana di dalam negeri

    – ,ela"ar dengan te!#n pela"aran ata# mata !#liah -endidi!an

    .ewarganegaraan ata# p!n

    – /elal# menaati dan mela!sana!an perat#ran

      – Isi dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945

    “tiap*tiap warga negara erha! dan wa"i i!#t serta dalam

    pertahanan dan !eamanan Negara$

    &a!na yang ter!and#ng ' setiap warga negara memp#nyai ha! #nt#! 

    mendapat!an !eamanan dari negara dan memp#nyai !ewa"ian#nt#! mela!#!an #paya #nt#h pertahanan negara Ind+nesia Upaya

    pertahanan dan !eamanan har#slah men"amin teregahnya ata#

    teratasinya hal*hal yang langs#ng ata# tida! langs#ng dapat

    menggangg# "alannya pemang#nan nasi+nal %

    – Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    48/51

    &:

    “#saha pertahanan dan !eamanan Negara dila!sana!an melal#i

    sistem pertahanan dan !emanan ra!yat semesta +leh NI dan -I

    seagai !e!#atan #tama dan ra!yat seagai !e!#atan pend#!#ng$

    &a!na yang ter!and#ng ' #saha pertahanan !eamanan negara

    dila!#!an melal#i sistem pertahanan dan !eamanan ra!yat semesta

    dengan NI dan -I seagai !e!#atan paling esar yang ert#gas

    #nt#! men"adi !eamanan dan !etertian masyara!at memant#

    menangg#langi a!iat enana alam peng#ngsian dan pemerian

    ant#an !eman#siaan menangani !riminalitas dan memelihara

    !eamanan dalam negeri sedangan t#gas ra!yat yang memp#nyai!e!#atan pend#!#ng adalah dengan tida! mela!#!an hal hal yang

    dapat menghamat ata# memeri anaman pada !eamanan N.I

    +nt+hnya dengan tida! mela!#!an a!si ter+risme tida! mela!#!an

    !e!erasan yang era# / mer#sa! ling!#ngan ata# tida!

    mem#at gera!an sparatis g#na menipta!an negara ar#

     

    – Isi dari pasal 30 ayat 3 UUD 1945

    “entara Nasi+nal Ind+nesia terdiri atas ng!atan Darat ng!atan

    a#t dan ng!atan Udara

    seagai alat negara ert#gas mempertahan!an melind#ngi dan

    memelihara !e#t#han dan

    !eda#latan negara%$

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    49/51

    &;

    &a!na yang ter!and#ng ' NI ert#gas #nt#! mempertahan!an

    melind#ngi dan memelihara !e#t#han N.I eri!#t ini adalah t#gas

    t#gas NI g#na melind#ngi dan memelihara !eamanan N.I

     ) mela!sana!an +perasi militer #nt#! perang

    ,) +perasi militer selain perang yait# #nt#!'

    1% mengatasi gera!an separatis ersen"ata

    2% mengatasi pemer+nta!an ersen"ata

    3% mengatasi a!si ter+risme

    4% mengaman!an wilayah peratasan5% mengaman!an +"e! 6ital nasi+nal yang ersiat strategis

    8% mela!sana!an t#gas perdamaian d#nia ses#ai dengan !ei"a!an

    p+liti! l#ar negeri

    7% mengaman!an -residen dan a!il -residen eserta !el#arganya

    :% memerdaya!an wilayah pertahanan dan !e!#atan pend#!#ngnya

    seara dini ses#ai dengan sistem pertahanan semesta

    9% memant# t#gas pemerintahan di daerah

    10% memant# .ep+lisian Negara ep#li! Ind+nesia dalam rang!at#gas !eamanan dan !etertian masyara!at yang diat#r dalam

    #ndang*#ndang

    11% memant# mengaman!an tam# negara seting!at !epala negara

    dan perwa!ilan pemerintah asing yang sedang erada di Ind+nesia

    12% memant# menangg#langi a!iat enana alam peng#ngsian

    dan pemerian ant#an !eman#siaan

    13% memant# penarian dan pert+l+ngan dalam !eela!aan (searh

    and res#e)

    14% memant# pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan

    penerangan terhadap pema"a!an per+mpa!an dan

    penyel#nd#pan%

     

    – Isi dari pasal 30 ayat 4 UUD 1945

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    50/51

    &

    “.ep+lisian Negara ep#li! Ind+nesia seagai alat negara yang

    men"aga !emanan dan

    !etertian masyara!at ert#gas melind#ngi mengay+mi melayanimasyara!at serta

    menega!!an h#!#m%$

    &a!na yang ter!and#ng ' -I ert#gas #nt#! melind#ngi dan

    mengay+mi masyara!at dari segala !riminalitas yang ada serta

    melayani masyara!at seperti meng#r#s lap+ran !eti!a ada arang

    hilang ata# +rang yang hilang dan menega!!an h#!#m dengan

    mengena!an san!si !epada +rang +rang yang melanggar h#!#m diInd+nesia

     

    – Isi dari pasal 30 ayat 5 UUD 1945

    “/#s#nan dan !ed#d#!an entara Nasi+nal Ind+nesia .ep+lisian

    Negara ep#li! 

    Ind+nesia h##ngan !ewenangan entara Nasi+nal Ind+nesia dan

    .ep+lisian Negara ep#li! 

    Ind+nesia di dalam men"alan!an t#gasnya syarat*syarat

    !ei!#tsertaan warga negara dalam

    #saha pertahanan dan !eamanan diat#r dengan #ndang*#ndang%$

     

    &a!na yang ter!and#ng ' mes!i NI dan -+lri ereda dalam

    str#!t#r +rganisasi nam#n dalam men"alan!an t#gas dan #ngsi

    masing*masing !ed#anya e!er"a sama dan saling mend#!#ng dalam

    s#at# “sistem pertahanan dan !eamanan ra!yat semesta$ t#gas NI

    dan -I sama sama men"aga !eamanan negara dan melind#ngi

  • 8/18/2019 265042059 Nkp Adr Azis Andriansyah

    51/51

    80

    ra!yat syarat syarat !ei!#tsertaan ra!yat dalam #saha pertahanan

    dan !eamanan s#dah diat#r di #ndang #ndang 1945%