2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    1/11

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    2/11

    KEWIRAUSAHAAN

    PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI

    WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI)  143

    sebagainya.Seorang pegawai atau karyawan biasanya

    memiliki jenjang karir yang jelas, yaitu daristaf, kemudian meningkat jabatannya

    menjadi supervisor, manajer, dan seterusnyahingga mencapai puncak tangga karirnya.Berbeda dengan orang kebanyakan yangbekerja pada suatu perusahaan, makaseorang pengusaha memiliki karir yangtidak linier. Oleh karena itu, kesuksesankarir mereka sebagai seorang pengusahatergantung pada kemampuan mereka untukmengembangkan diri, mengatasi segala

    hambatan dan tantangan yang menghadang,serta mampu mengenali dan memanfaatkanpeluang.

    Menjadi wirausaha adalah sebuah pilihan.Keberanian untuk berubah dan memutuskanmenjadi wirausaha merupakan pintugerbang kesuksesan sebagai pengusaha.Wirausaha adalah seseorang yang mampumengidentifikasi kesempatan baru,

    merespon perubahan yang terjadi dilingkungannya, dan melakukan tindakanuntuk mencapai kinerja yang tinggi.

    Karena kewirausahaan menjadipembicaraan hangat dan melihat situasiperekonomian Indonesia yang sangat labilini, ketangguhan perusahaan kecil di Jakartamenjadi tema menarik bagi peneliti. Studiini dirancang untuk menginvestigasi lebih

     jauh bagaimanakah pengaruh faktorlingkungan eksternal dan lingkungan inter-nal terhadap orientasi wirausaha dalam

    rangka meningkatkan kinerja perusahaanpada industri kecil di Jakarta. Oleh karenaitu, tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui pengaruh lingkungan eksternaldan lingkungan internal terhadap orientasiwirausaha pada industri kecil dan menengah

    di Jakarta, dan untuk mengetahui pengaruhorientasi wirausaha terhadap kinerjaperusahaan pada industri kecil danmenengah di Jakarta.

    KAJIAN PUSTAKAKinerja

    Kinerja perusahaan (performance)merupakan sebuah konstruk yang umum

    digunakan untuk mengukur dampak darisebuah orientasi strategi perusahaan.Penurunan kinerja perusahaan tentu menjadimasalah dan merupakan tantangan bagiorientasi strategi perusahaan untuk dapatterus mempertahankan kinerja perusahaandengan baik melalui satu orientasi strategiagar dapat bertahan dalam industri tersebut.Untuk mengatasi tantangan, teori manajemen

    menyatakan bahwa pendekatan orientasiwirausaha dalam pembuatan keputusanadalah sangat penting bagi sukses organisasi.Proses pembuatan keputusan mereferensikanpenerapan sebuah “entrepreneurial orienta-tion” seperti yang dikemukakan olehLumpkin dan Dess (1996). Berdasarkanpengertian orientasi wirausaha yangdikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut,

    maka dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud dengan kinerja perusahaan (per-formance) adalah ukuran keberhasilan dalampembuatan keputusan strategipendayagunaan sumber daya (resources)perusahaan secara efektif dan efisien demikeberlanjutan usaha.

    Terdapat korelasi yang positif antarapilihan strategi yang tepat dengan kinerja

    organisasi (Supratikno). Dalam konteks ini,faktor pilihan strategi berkaitan denganbagaimana sumber daya perusahaan dipilih

    untuk menghadapi persaingan usaha yangsangat ketat dan intens. Sementara itu,Tayeb (1995) mencoba menjelaskan mengapa

    sebagian perusahaan gagal dan sebagiansukses. Muara dari kondisi ini ternyata adapada bagaimana pengambil keputusan

    perusahaan mampu mengartikulasikanstrategi perusahaannya. Ferdinand (2003)menyatakan bahwa strategi perusahaanadalah bagaimana sumber daya perusahaan(resources) perusahaan dapat didayagunakan

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    3/11

    KEWIRAUSAHAAN

    144 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 : 142 - 152

    secara efektif dan efisien demi keberlanjutanusaha. Inikator untuk mengukur kinerja

    organisasi menurut Lumpkin and Dess (1996)adalah pertumbuhan pendapatan (revenue

    growth), pangsa pasar (market share),profitabilitas, kinerja keseluruhan (overallperformance), kepuasan pemegang saham(stakeholder satisfaction); sedangkanmenurut Max Coulthard (2007) adalahpendatang baru (new entry), pertumbuhanpendapatan (revenue growth), pangsa pasar(market share), profitabilitas, kinerjakeseluruhan (overall performance), kepuasan

    pemegang saham (stakeholder satisfaction).

    Orientasi WirausahaLumpkin dan Dess (1996) menyatakan

    orientasi wirausaha sangat diperlukan olehperusahaan yang berada dalam kondisiketidakpastian lingkungan. Ini rasional sebabdalam kondisi yang pasti, factor beranimengambil risiko menjadi factor yang

    penting untuk mempertahankan keberadaansuatu organisasi. Perusahaan denganorientasi wirausaha adalah pengambil risiko,tidak seperti perusahaan konservatif yangsifatnya cenderung bertahan danmenghindari risiko dalam upaya untukmelindungi keberhasilan yang lalu. Adanyaorientasi wirausaha ini tentunya akanmempengaruhi pembuatan strategi

    perusahaan yang ujung-ujungnya adalahpada kinerja perusahaan. Lumpkin andDess memperlakukan orientasi wirausaha

    sebagai variabel bebas dan kinerja sebagaivariabel dependen. Orientasi wirausahamenurut Lumpkin and Dess adalah proses,

    praktek, dan pengambilan keputusan yangmenyebabkan timbulnya pendatang baru(misalnya dengan memasuki pasar baru

    atau pasar lama atau meluncurkan produkbaru). Dimensi yang menentukankarakteristik dari orientasi wirausaha adalahotonomi, inovatif, kemauan mengambilrisiko, proaktif, dan persaingan yang agresif

    (autonomy, innovativeness, risk taking,proactiveness, competitive aggresiveness).

    Miller (1983) memberikan konsepoperasional dari orientasi wirausaha sebagai

    suatu orientasi untuk berusaha menjadiyang pertama dalam inovasi produk dipasar, berani mengambil risiko danmelakukan tindakan proaktif untuk dapatmengalahkan pesaing. Perusahaan yangmenggunakan pendekatan kewirausahaandalam pembuatan strategi adalah perusahaanyang unik bila dibandingkan denganperusahaan lain. Hal ini sejalan dengan

    pendapat Zahra (1998) bahwa orientasiwirausaha dapat diukur dari tiga dimensiyaitu proactiveness, risk taking, daninnovativeness. Zahra dan Neubaummenyatakan bahwa “Entrepreneurial orien-tation is the sum of total of a firm’s radicalinnovation, proactive strategic action, andrisk taking activities that are manifested inits support of projects with uncertain out-

    comes”.Sementara itu, Messeghem (2003)

    menyebut orientasi wirausaha adalahkemampuan perusahaan dalam melihatpeluang usaha baru. Dalam hal ini,Messeghem menyebut lima indicator dalammelihat orientasi kewirausahan yaknistandarisasi, formalisasi, spesialisasi, sys-tem perencanaan dan pengendalian, system

    informasi eksternal. Semakin tingginyaindikator tersebut menunjukkan semakinkuatnya orientasi wirausaha pimpinan suatu

    perusahaan.Inovasi adalah kecenderungan

    perusahaan untuk mendukung ide baru,

    eksperimen, dan proses kreatif lebih duludaripada pesaingnya. Tindakan proaktifadalah mencari kesempatan baru yang

    mungkin berhubungan ataupun tidakberhubungan dengan lini operasi saat ini.Tindakan agresif adalah respon perusahaanterhadap ancaman pesaing dan intensitasupaya perusahaan untuk berkinerja lebih

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    4/11

    KEWIRAUSAHAAN

    PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI

    WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI)  145

    baik daripada pesaingnya dan mendahuluipara pesaingnya setiap ada kesempatan

    yang datang. Keberanian mengambil risikoadalah tingkat kesediaan manajer untuk

    berkomitmen terhadap sumber daya yangberisiko dan jumlahnya sangat besar.Otonomi adalah memiliki otoritas untukmengikuti keyakinan diri sendiri, dankemerdekaan melakukan keputusan danaktivitas yang kreatif dalam mengungkapkanide dan gagasannya dalam mencapai tujuanbisnis.

    Berdasarkan pengertian orientasi

    wirausaha yang dikemukakan oleh beberapapeneliti tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa yang dimaksud dengan orientasiwirausaha dalam penelitian ini adalahkemampuan melihat peluang baru danmemanfaatkan peluang tersebut dengan carayang mandiri, inovatif, proaktif, kompetitif,dan berani mengambil risiko sehinggamampu menjadi pendatang baru ataupun

    pemimpin pasar dalam suatu industri.Semakin tinggi kemampuan perusahaanuntuk melihat dan memanfaatkan peluangusaha dengan baik, maka semakin tinggiorientasi wirausaha dalam perusahaantersebut.

    Perusahaan yang mampu melakukanterobosan-terobosan yang inovatif, proaktifdan agresif dalam mengembangkan peluang

    usaha, agresif dalam bersaing denganperusahaan lain, dan berani mengambilrisiko akan menjadi perusahaan yang mampu

    meluncurkan produk baru, mampu menjadiperusahaan yang diperhitungkan di pasar,mampu meningkatkan pangsa pasarnya,

    mampu meningkatkan profitabilitasnya,mampu meningkatkan pendapatannya,sehingga secara keseluruhan kinerja

    perusahaan akan lebih baik dan kepuasanpemegang saham (pemilik, karyawan, danpihak berkepentingan lainnya) akan semakintinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkanbahwa semakin tinggi orientasi wirausaha

    yang dimiliki oleh suatu perusahaan,

    semakin tinggi pula kinerja perusahaantersebut. Hal ini memunculkan hipotesis

    sebagai berikut: Orientasi wirausahaberpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

    Semakin tinggi orientasi wirausaha maka semakin

    tinggi kinerja perusahaan, sebaliknya semakin

    rendah orientasi wirausaha maka semakin rendah

    kinerja perusahaan.

    Lingkungan EksternalSeorang pengusaha (entrepreneur)

    tentunya menghadapi berbagai tantanganyang berasal dari lingkungan eksternal.

    Menurut Pearce & Robinson, lingkunganekstern perusahaan adalah semua keadaandan kekuatan yang mempengaruhi pilihan(opsi) strategik yang dilakukan olehperusahaan dan menentukan situasipersaingannya. Model manajemen stratejikmembagi lingkungan ekstern menjadi tigasegmen yang saling berinteraksi yaitulingkungan operasional, lingkungan industri,

    dan lingkungan jauh. Lingkunganoperasional atau disebut juga lingkunganpersaingan terdiri dari pesaing, kreditor,pelanggan, tenaga kerja, dan pemasok.Lingkungan industri terdiri dari hambatanmasuk, kekuatan pemasok, kekuatanpembeli, ketersediaan substitusi, danpersaingan antar perusahaan. Lingkungan jauh (remote environment) terdiri dari faktor

    ekonomi, sosial, politik, teknologi, danekologi.

    Perusahaan sebagai suatu sistem akan

    berkait dengan sekumpulan faktor penentuyang dapat mempengaruhi arau dankebijakan perusahaan dalam mengelola

    bisnisnya (Husein Umar, 2003: 74).Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadilingkungan eksternal dan internal.

    Lingkungan eksternal dibagi ke dalam duakategori yaitu lingkungan jauh danlingkungan industri. Faktor lingkungan jauhdikaji melalui faktor-faktor PEST (politik,ekonomi, sosial, dan teknologi), sedangkan

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    5/11

    KEWIRAUSAHAAN

    146 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 : 142 - 152

    faktor lingkungan industri dikaji melaluiaspek-aspek yang terdapat dalam Konsep

    Strategi Bersaing (Competitive Strategy) dariMichael Porter yaitu hambatan masuk, daya

    tawar pemasok, daya tawar pembeli,ketersediaan barang substitusi, danpersaingan dalam industri.

    Lingkungan eksternal juga dapatdidefinisikan sebagai segala sesuatu yangberhubungan dengan konsumen, pemasok,dan aliansi serta pengaruh ketiganya dalammeningkatkan efektivitas rantai pemasok(supply chain) (Coulthard, 2007). Faktor-

    faktor yang mempengaruhi lingkunganeksternal adalah dynamism (jumlah dankecepatan perubahan lingkungan), munifi-cence (kelangkaan atau kelimpahan sumberdaya yang diperlukan untuk perusahaan),kompleksitas (peraturan, persaingan,internasionalisasi, teknologi) dankarakteristik industri. Beberapa literatur jugamenunjukkan pentingnya hubungan antara

    pengambil keputusan dalam perusahaandan orang-orang yang terlibat dalam rantaipemasok, misalnya pemasok, konsumen,rekan aliansi, serta pihak lain yangberkepentingan seperti asosiasi industri,keluarga, teman, asosiasi bisnis, peneliti,konsultan, pesaing, pemerintah, dan lainsebagainya (Michael & Yulk, 1993).

    Pada beberapa penelitian, lingkungan

    eksternal diasosiasikan dengan faktorlingkungan (enviroenmental factor)sedangkan lingkungan internal diasosiasikan

    dengan faktor organisasional (organizationalfactor). Chow (2006) menyatakan bahwafaktor lingkungan yang mempengaruhi

    hubungan antara orientasi wirausaha dankinerja perusahaan adalah ketidakpastianlingkungan dan prospek bisnis. Dimensi

    yang digunakan oleh Lumpkin & Dess(1996) sebagai karakteristik dari faktorlingkungan adalah dynamism, munificence,complexity, dan karakteristik industri.

    Berdasarkan pengertian lingkungan

    eksternal yang dikemukakan oleh beberapapeneliti tersebut, maka dapat disimpulkan

    bahwa yang dimaksud dengan lingkunganeksternal perusahaan dalam penelitian ini

    adalah semua keadaan dan kekuatan di luarperusahaan yang berhubungan dengankonsumen, pemasok, dan aliansi sertapengaruh ketiganya dalam meningkatkanefektivitas rantai pemasok (supply chain),mempengaruhi pilihan (opsi) strategik yangdilakukan oleh perusahaan dan menentukansituasi persaingannya. Semakin tinggikemampuan perusahaan untuk mengelola

    lingkungan eksternal, maka perusahaancenderung akan semakin proaktif dalammencari peluang-peluang baru, akan lebihinovatif dan kreatif daripada pesaingnya,merespon perubahan yang terjadi padalingkungan eksternal dengan baik, beranimengambil risiko dan memiliki otoritasuntuk menjalankan keputusan perusahaan.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

    semakin tinggi kemampuan perusahaandalam mengelola lingkungan eksternalnya,semakin tinggi pula orientasi wirausahayang dimiliki perusahaan tersebut. Hal inimemunculkan hipotesis sebagai berikut:Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh

     positif terhadap orientasi wirausaha. Semakin

    tinggi kemampuan mengelola lingkungan

    eksternal maka semakin tinggi orientasi

    wirausaha, sebaliknya semakin rendah

    kemampuan mengelola lingkungan eksternal

    maka semakin rendah pula orientasi wirausaha.

    Lingkungan InternalSelain berhadapan dengan lingkungan

    ekstern, seorang pengusaha juga harusmampu mengelola lingkungan internalnyadengan baik. Profil perusahaan

    menggambarkan kuantitas dan kualitassumber daya yang dimiliki oleh perusahaan,dan mencerminkan kondisi intern dankapabilitasnya. Sumber daya keuangan,sumber daya manusia, dan sumber daya

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    6/11

    KEWIRAUSAHAAN

    PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI

    WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI)  147

    fisik perusahaan dapat digunakan untukmenilai kekuatan dan kelemahan manajemen

    dan struktur organisasi perusahaan. Denganmelakukan analisis terhadap lingkungan

    internalnya, maka perusahaan dapatmembandingkan keberhasilan masa laluperusahaan dan titik perhatian tradisionalnyadengan kemampuan perusahaan saat iniguna mengidentifikasi kemampuan masadepan perusahaan (Pearce & Robinson, 35).

    Hal ini senada dengan yang diungkapkanoleh Husein Umar (2003: 74) bahwalingkungan internal merupakan aspek-aspek

    yang ada di dalam perusahaan. Lingkunganinternal dikaji melalui beberapa pendekatan,yaitu: pendekatan fungsional, pendekatanrantai nilai (value chain), kurva belajar/pengalaman (learning curve), core compe-tence, dan balanced scorecard. Pendekatanfungsional mengategorisasikan analisis in-ternal ke dalam pasar dan pemasaran,kondisi keuangan dan akunting, produksi,

    sumber daya manusia, dan strukturorganisasi dan manajemen. Pendekatanrantai nilai dikembangkan oleh Porter dandidasarkan pada serangkaian kegiatan yangberurutan dari sekumpulan aktivitas nilaiyang dilaksanakan untuk mendesain,memproduksi, memasarkan, mengirimkanserta mendukung produk dan jasa merekapada perusahaan yang terdiri atas satu SBU.

    Pendekatan kurva belajar dikembangkanoleh The Boston Consulting Group yangmenyebutkanbawa penurunan biaya

    produksi disebabkan karena bertambahnyapengalaman kerja. Pendekatan kompetensiinti menyebutkan bahwa perusahaan harus

    menggunakan dan mengolah kemampuan,teknologi dan keterampilan yang dimilikinyauntuk meningkatkan pangsa pasar dan

    meraih peluang-peluang karena kompetensidan profesionalisme merupakan jantungdari setiap kegiatan bila ingin berhasil.

    Lingkungan internal juga dapatdidefinisikan sebagai dinamika hubungan

    (relationship dynamism) yang memilikiperan moderating dan mediating dalam

    komponen organisasi seperti budaya,strategi, kepemimpinan, proses pengambilan

    keputusan, struktur, dan sumber daya(Coulthard, 2007). Beberapa literaturmengidentifikasi karakterstik darilingkungan internal adalah membangunkepercayaan, komitmen pada standar etika,saluran komunikasi yang terbuka, sistemdukungan untuk individual, dan doronganuntuk mencari kesempatan (Wood,McDermott & Swan, 2002).

    Pada beberapa penelitian yangmengasosiasikan lingkungan internal denganfaktor organisasional (organizational factor)menyatakan bahwa faktor organisasionalyang mempengaruhi hubungan antaraorientasi wirausaha dan kinerja perusahaanadalah ukuran perusahaan, karakteristikindustri, lamanya operasi perusahaan, dankepemilikan perusahaan (Chow, 2006). Hal

    ini sejalan dengan dimensi yang digunakanoleh Lumpkin & Dess (1996) yangmenyatakan bahwa karakteristik dari faktororganisasional adalah ukuran perusahaan,struktur organisasi, strategi perusahaan,proses pembuatan strategi, sumber dayaperusahaan, budaya perusahaan, dankarakteristik tim manajemen puncak.

    Berdasarkan pengertian lingkungan in-

    ternal yang dikemukakan oleh beberapapeneliti tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa yang dimaksud dengan lingkungan

    internal perusahaan dalam penelitian iniadalah aspek-aspek kuantitas dan kualitassumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

    yang mencerminkan kondisi dan kapabilitasperusahaan serta dinamika hubungan (rela-tionship dynamism) antar komponen

    organisasi seperti budaya, strategi,kepemimpinan, proses pengambilankeputusan, struktur, dan sumber daya..Semakin tinggi kemampuan perusahaanuntuk mengelola lingkungan internal, maka

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    7/11

    KEWIRAUSAHAAN

    148 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 : 142 - 152

    perusahaan cenderung akan semakinproaktif dalam mencari peluang-peluang

    baru, akan lebih inovatif dan kreatif daripadapesaingnya, merespon perubahan yang

    terjadi pada lingkungan eksternal denganbaik, berani mengambil risiko dan memilikiotoritas untuk menjalankan keputusanperusahaan. Oleh karena itu dapatdisimpulkan bahwa semakin tinggikemampuan perusahaan dalam mengelolalingkungan internalnya, semakin tinggi pulaorientasi wirausaha yang dimiliki perusahaantersebut. Hal ini memunculkan hipotesis

    sebagai berikut: Lingkungan internal perusahaan berpengaruh positif terhadap orientasi

    wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola

    lingkungan internal maka semakin tinggi orientasi

    wirausaha, sebaliknya semakin rendah

    kemampuan mengelola lingkungan internal maka

    semakin rendah pula orientasi wirausaha.

    Hasil Penelitian TerdahuluIrene Hau-siu Chow dalam penelitiannya

    menyimpulkan bahwa orientasi wirausahaberpengaruh positif terhadap kinerjaperusahaan. Modal sumber daya manusia(human capital) dalam terminologi tingkatpendidikan akan meningkatkan orientasiwirausaha dan kinerja perusahaan. Selainitu, perusahaan yang dimiliki oleh swastacenderung memiliki tingkat orientasi

    wirausaha yang lebih tinggi daripadaperusahaan yang dimiliki oleh negara,sehingga orientasi wirausaha pada

    perusahaan swasta memiliki pengaruhterhadap kinerja perusahaan yang lebihsignifikan daripada orientasi wirausaha pada

    perusahaan milik negara. Akan tetapi,lingkungan bisnis bukan merupakan variabelyang memoderasi hubungan antara orientasi

    wirausaha dan kinerja perusahaan.Max Coulthard dalam penelitiannya

    menyimpulkan bahwa ada tiga dimensiorientasi wirausaha yaitu inovasi,proactiveness, dan risk taking yang

    berpengaruh signifikan terhadap kinerjaperusahaan. Hasil penelitian ini didukung

    oleh analisis kuantitatif yang menemukanbahwa pengetahuan mengenai konsumen

    dan memiliki unit penelitian danpengembangan di dalam perusahaanmerupakan komponen penting dalameningkatkan kemampuan perusahaanmelakukan inovasi. Proactivenessdiasosiasikan dengan strategi reaktif dankemampuan mengidentifikasi peluang barulebih penting daripada menjadi first-mover.Risk taking diasosiasikan dengan

    perhitungan keputusan bisnis yangbepengaruh positif terhadap kinerjaperusahaan. Dilain pihak, competitiveaggresiveness dan otonomy dalampengambilan keputusan tidak terlaluberpengaruh dalam meningkatkan kinerjaperusahaan, tetapi akan lebih berpengaruhdalam membina hubungan dengan pemasok,karyawan, dan pihak-pihak yang

    berkepentingan dengan perusahaan.

    METODE PENELITIAN

    Sesuai dengan hasil penelitian terdahuluyang membuktikan bahwa orientasiwirausaha berpengaruh positif terhadapkinerja perusahaan, maka penelitian ini

    bermaksud untuk meneliti pengaruhlingkungan eksternal dan lingkungan inter-nal terhadap orientasi wirausaha dalam

    rangka meningkatkan kinerja perusahaan.Lingkungan eksternal yang terdiri dari dy-namism, munificence, omplexity dan

    karakteristik industri diduga berpengaruhterhadap orientasi wirausaha. Lingkunganinternal yang terdiri dari size, structure,

    strategy, proses pembuatan strategi, sumberdaya perusahaan, budaya dan karakteristiktim manajemen puncak juga didugaberpengaruh terhadap orientasi wirausaha.Semakin baik kemampuan perusahaan

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    8/11

    KEWIRAUSAHAAN

    PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI

    WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI)  149

    mengelola lingkungan internal daneksternalnya, maka semakin tinggi orientasi

    wirausaha pada perusahaan tersebut, yangpada akhirnya akan meningkatkan kinerja

    perusahaan. Kerangka pemikiran yangdikembangkan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

    Gambar 1Paradigma Model Penelitian Pengaruh LingkunganEksternal (X1) dan Lingkungan Internal (X2) terhadapOrientasi Wirausaha (Y1) untuk Meningkatkan KinerjaPerusahaan (Y2)

      Lingkungan

    Eksternal(X1)

    Orientasi

    Wirausaha

    (Y1)

    LingkunganInternal

    (X2)

    Kinerja

    Perusahaan

    (Y2)

    Operasionalisasi masing-masing variabelpenelitian adalah sebagai berikut :a. Kinerja perusahan (Y1) yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah ukurankeberhasilan dalam pembuatan keputusanstrategi pendayagunaan sumber daya(resources) perusahaan secara efektif danefisien demi keberlanjutan usaha. Kinerjaperusahaan diukur melalui pertumbuhanpendapatan (revenue growth), pangsapasar (market share), profitabilitas, kinerjakeseluruhan (overall performance),

    kepuasan pemegang saham (stakeholdersatisfaction).

    b. Orientasi wirausaha (Y2) yang digunakandalam penelitian ini adalah kemampuanmelihat peluang baru dan memanfaatkanpeluang tersebut dengan cara yang

    mandiri, inovatif, proaktif, kompetitif,dan berani mengambil risiko sehinggamampu menjadi pendatang baru ataupun

    pemimpin pasar dalam suatu industri.Orientasi wirausaha diukur melaluiotonomi, inovatif, kemauan mengambil

    risiko, proaktif, dan persaingan yangagresif (autonomy, innovativeness, risk

    taking, proactiveness, competitiveaggresiveness).

    c. Lingkungan eksternal (X1) yangdigunakan dalam penelitian ini adalahsemua keadaan dan kekuatan di luarperusahaan yang berhubungan dengankonsumen, pemasok, dan aliansi sertapengaruh ketiganya dalam meningkatkanefektivitas rantai pemasok (supply chain),mempengaruhi pilihan (opsi) strategikyang dilakukan oleh perusahaan dan

    menentukan situasi persaingannya.Lingkungan eksternal diukur melaluidynamism (jumlah dan kecepatanperubahan lingkungan), munificence(kelangkaan atau kelimpahan sumberdaya yang diperlukan untuk perusahaan),kompleksitas (peraturan, persaingan,internasionalisasi, teknologi) dankarakteristik industri.

    d. Lingkungan internal (X2) yang digunakandalam penelitian ini adalah aspek-aspekkuantitas dan kualitas sumber daya yangdimiliki oleh perusahaan yangmencerminkan kondisi dan kapabilitasperusahaan serta dinamika hubungan(relationship dynamism) antar komponenorganisasi seperti budaya, strategi,kepemimpinan, proses pengambilan

    keputusan, struktur, dan sumber daya.Lingkungan internal diukur melaluiukuran perusahaan, struktur organisasi,

    strategi perusahaan, proses pembuatanstrategi, sumber daya perusahaan, budayaperusahaan, dan karakteristik timmanajemen puncak (size, structure, strat-egy, strategy-making process, firm re-sources, culture, top management team

    characteristics).

    Data yang digunakan dalam penelitianadalah data primer berupa kuesioner yangdiberikan kepada 100 pengusaha kecil di

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    9/11

    KEWIRAUSAHAAN

    150 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 : 142 - 152

     Jakarta yang menjadi sampel penelitian, dandata sekunder berupa publikasi dalam buku,

    majalah, brosur, leaflet, internet dan suratkabar serta referensi lainnya. Analisis data

    penelitian dilakukan dengan analisis regresidan korelasi, sedangkan pengujian hipotesamenggunakan uji t dan uji F.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Perhitungan regresi ganda lingkunganeksternal (X1) dan lingkungan internal (X2)

    terhadap orientasi wirausaha (Y1) yangdilakukan menghasilkan nilai koefisienkorelasi ganda R = 0,826; koefisiendeterminasi R Square atau R2  = 0,682; danpersamaan regresi Y1  = 0,722 + 0,432X1  +0,396X2 yang dicapai pada level signifikansiSig. = 0,000. Informasi lainnya dari hasilperhitungan regresi ganda adalahdiperolehnya nilai Durbin-Watson = 2,178;

    Tolerance = 0,819; VIF = 1,221; Normal P-PPlot; dan Scatterplot yang dapat digunakanuntuk melakukan uji asumsi klasik regresiganda sehingga diperoleh model persamaanregresi ganda yang memenuhi BLUE (BestLinier Unbiased Estimate).

    Dari hasil perhitungan, diperoleh nilaisig. lebih kecil daripada a (0,000 < 0,05) yangmenunjukkan bahwa hubungan dan

    pengaruh lingkungan eksternal (X1) danlingkungan internal (X2) terhadap orietnasiwirausaha (Y1) adalah signifikan. Dari nilai

    koefisien determinasi R2

      = 0,682 dapatdiketahui bahwa model persamaan regresiyang terbentuk cukup baik karena model

    yang terbentuk mampu menjelaskan bahwa68,2% variasi orientasi wirausaha (Y1)dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (X1)

    dan lingkungan internal (X2) secara bersama-sama.

    Lingkungan eksternal memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausaha dimanasetiap peningkatan lingkungan eksternal

    (X1) akan meningkatkan orientasi wirausaha(Y1) dengan asumsi variabel lain konstan.

    Signifikansi hasil perhitungan pengaruhlingkungan eksternal terhadap orientasi

    wirausaha sebesar b1  = 0,432 tersebutsekaligus menunjukkan bahwa hipotesis 2yang mengatakan bahwa lingkunganeksternal perusahaan berpengaruh positifdengan orientasi wirausaha berhasildibuktikan.

    Lingkungan internal  memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausaha dimanasetiap peningkatan lingkungan internal (X2)

    akan meningkatkan orientasi wirausaha (Y1)dengan asumsi variabel lain konstan.Signifikansi hasil perhitungan yangmenunjukkan pengaruh koefisien regresiIklim Organisasi terhadap Prestasi sebesarb2 = 0,396 tersebut sekaligus menunjukkanbahwa hipotesis 3 yang mengatakan bahwalingkungan internal perusahaan berpengaruhpositif dengan orientasi wirausaha berhasil

    dibuktikan.Perhitungan regresi sederhana orientasi

    wirausaha (Y1) terhadap kinerja perusahaan(Y2) menghasilkan nilai koefisien korelasisederhana r = 0,710; koefisien determinasi RSquare atau r2  = 0,504; dan persamaanregresi sederhana Y2 = 0,766 + 0,802Y1 yangdicapai pada level signifikansi Sig. = 0,000.Hal ini menunjukkan bahwa model regresi

    yang terbentuk layak sebagai model untukmemprediksi kinerja perusahaan atasmasukan orientasi wirausaha dimana 50,4%

    variasi kinerja perusahaan dipengaruhi olehorientasi wirausaha sisanya dipengaruhioleh faktor lain. Nilai koefisien regresi sebesar

    b = 0,802 menunjukkan bahwa orentasiwirausaha berpengaruh positif terhadapkinerja perusahaan. Tercapainya signifikansi

    pengaruh positif orientasi wirausahaterhadap kinerja perusahaan sekaligusmenunjukkan bahwa hipotesis 1 yangmengatakan bahwa orientasi wirausahaberpengaruh positif terhadap kinerja

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    10/11

    KEWIRAUSAHAAN

    PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI

    WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI)  151

    perusahaan berhasil dibuktikan.Hasil perhitungan yang telah dilakukan

    dimasukkan dalam konstruk penelitianadalah sebagai berikut:

    Gambar 1.Model Pengaruh Lingkungan Eksternal (X1) danLingkungan Internal (X2) terhadap Orientasi Wirausaha(Y1) untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Y2)

     

    X1 

    X2 

    Y1  Y2 

    a = 0,722 !2 = 0,"#$

     !1 = 0,%"2

    2 = 0,"#$

     !1 = 0,%"2a = 0,722

    a = 0,7$$

     ! = 0,&02

    * = Sig. pada taraf uji 5%**=Sig. pada taraf uji 1%Sumber: Rangkuman data hasil perhitungan, 2009.

    Terpenuhinya hipotesis penelitianmembuktikan bahwa lingkungan eksternal

    dan lingkungan internal memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausaha dimanasemakin baik lingkungan eksternal dan

    lingkungan internal maka orientasiwirausaha yang dimiliki para pengusaha juga akan meningkat. Pada tahap selanjutnyaorientasi wirausaha yang semakin tinggiakan meningkatkan kinerja perusahaan. Olehkarena itu pengaruh positif lingkunganeksternal (yang diukur melalui perubahan

    lingkungan, sumber daya, peraturan,persaingan, internasionalisasi, teknologi,

    karakteristik industri) dan lingkungan inter-nal (yang diukur melalui ukuran perusahaan,struktur organisasi, strategi perusahaan,proses pembuatan strategi, sumber dayaperusahaan, budaya perusahaan, dankarakteristik tim manajemen puncak)

    terhadap orientasi wirausaha para pengusaha(yang diukur melalui otonomi, inovatif,kemauan mengambil risiko, proaktif, dan

    persaingan yang agresif) terbukti mampumeningkatkan kinerja perusahaan (yaitu

    pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar,profitabilitas, kinerja keseluruhan, kepuasan

    stakeholder).

    KESIMPULAN

    a. Lingkungan eksternal memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausahadimana setiap peningkatan lingkunganeksternal (X1) akan meningkatkan

    orientasi wirausaha (Y1) dengan asumsivariabel lain konstan.

    b. Lingkungan internal  memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausahadimana setiap peningkatan lingkunganinternal (X2) akan meningkatkan orientasiwirausaha (Y1) dengan asumsi variabellain konstan.

    c. Orientasi wirausaha (Y1) memiliki

    pengaruh positif terhadap kinerjaperusahaan (Y

    2

    ) dimana setiappeningkatan wirausaha (Y1) akanmeningkatkan kinerja perusahaan (Y2).

    SARAN

    a. Dalam rangka meningkatkan kinerja

    perusahaan, terlebih dahulu parapengusaha perlu meningkatkan orientasiwirausaha yang dimilikinya melalui

    peningkatan adaptasi terhadaplingkungan eksternal dan pembenahanlingkungan internal perusahaan. Hal ini

    perlu dilakukan mengingat lingkunganeksternal dan lingkungan internalberpengaruh positif terhadap orientasi

    wirausaha dimana orientasi wirausahaitu sendiri berpengaruh positif terhadapkinerja perusahaan.

    b. Kinerja perusahaan memang dipengaruhioleh orientasi wirausaha yang dimiliki

  • 8/17/2019 2009 Pengaruh Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Menin…

    11/11

    KEWIRAUSAHAAN

    152 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 : 142 - 152

    oleh pengusaha, tetapi orientasi wirausahabukan satu-satunya faktor yang dapat

    mempengaruhi kinerja perusahaan. Olehkarena itu perlu diupayakan penelitian

    lanjutan untuk mengetahui indikator lainyang dapat meningkatkan kinerjaperusahaan.

    c. Pada penelitian selanjutnya diharapkandapat dilakukan analisis jalur sehinggadapat diketahui pengaruh satu bagiandengan bagian lain baik secara langsung,tidak langsung, maupun totalpengaruhnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anto Dajan, Pengantar Methode Statistikk Jilid 1,

    LP3ES, Jakarta, 1991.

    Carraher, S.M., John A. Parnell, Sarah C.C., Charles E.C.,

    Sherry E.S. Customer Service, Entrepreneurial

    Orientation, and Performance: A Study in

    Helath Care Organizations in Hongkong, Italy,

    New Zealand, the United Kingdom, and the

    USA.  Journal of Applied Management and 

    Entrepreneurship, Vol. 11 No. 4, 2006, pp. 33-

    48.Clercq, D.D. and Imanol B.R. Organizational Commit-

    ment in Mexican Small and Medium-Sized

    Firms: The Role of Work Status, Organizational

    Climate, and Entrepreneurial Orientation. Jour-

    nal of Small Business Management, Vol 45 Nol

    4, 2007, pp. 467-490.

    Fuad Mas’ud. Survai Diagnosis Organisasional Konsep

    dan Aplikasi , Semarang, Badan Penerbit Uni-

    versitas Diponegoro, 2004..

    Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi 

    Keperilakuan, PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

    ___________. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis

    Bisnis. PT. RajaGrafindo Persada, 2004.

    Irene Hau-siu Chow. The Relationship Between Entre-preneurial Orientation and Firm Performance

    in China. Advanced Management Journal, Vol.

    71 No. 3, 2006, pp. 11-20

    J. Supranto. Metode Riset dan Aplikasinya Dalam

    Pemasaran, Edisi V, Lembaga Penerbit Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.

    Lucia Naldi, Mattias Nordqvist, Karis S., Johan W.

    Entrepreneurial Orientation, Risk Taking and

    Performance in Family Firms. Family Business

    Review , Vol. 20 No. 1, 2007, pp. 33-47.

    Lumpkin, G.T. dan Dess, G.G. Clarifying the Entrepre-

    neurial Orientation Construct and Linking it to

    Performance.  Academy of Management Re-

    view , Vol. 21 No. 1, 1996, pp. 135-171.___________, Covin, J.G. Entrepreneurial Strategy

    making and Firm Performance: Test of Contin-

    gency and Configurational Models. Strategic

    Management Journal , Vol. 18 No. 9, 1997, pp.

    677-696.

    Max Coulthard. The Role of Entrepreneurial Orienta-

    tion on Firm Performance and the Potential

    Influence of relational Dynamism.  Journal of 

    global Business and Technology , Vol. 3 No. 1,

    2007, pp. 29-39.

    Messaghem, Karim. Strategis Entrepreneurship and

    Managerial Activities in SMEs. International 

    Small Business Journal , Vol. 21 No. 2, 2003, pp.

    197-212.Miller, D. The Correlates of Entrepreneurship in Three

    Types of Firms. Management Science, 29,

    1983, pp.770-791.

    Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. Riset Pemasaran,

    Konsep dan Aplikasi dengan SPSS , Jakarta, PT.

    Elex Media Komputindo, 2001.

    ___________, SPSS Statistik Multivariat , Jakarta, PT. Elex

    Media Komputindo, 2004.

    Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, 2002.

    Venkatraman, N. The Consept of Fit I Strategy

    Research: Toward Verbal and Statistical Corre-

    spondence.  Academy of Management Re-

    view, 3, 1989, pp. 423-444.

    Voss, Zannie Giraud, Glenn B. Voss, Christine Moorman.An Empirical Examination of the complex

    relationships between entrepreneurial orien-

    tation and stakeholder support. European

     Journal of Marketing, Vol. 39 No. 9/10, 2005,

    pp. 1132-1150.

    Zahra, Shaker A. A Conseptual Model of Entrepre-

    neurship as Firm Behaviour: A Critique and

    Extention. Entrepreneurship Theory and Prac-

    tice, 18, 1993, pp. 37-48.

    ___________, dan Donald O. Neubaum. Environmental

    Adversity and the Entreprenerial Activities of

    New Ventures. Entrepreneurship Theory and 

    Practice, 3, 1998, pp. 123-140.