Upload
wilda-deswita
View
129
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
1/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
1 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
TEKNIK INFORMASI & KOMUNIKASITeknik Telekomunikasi
INDIKATOR CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
UNTUK
PAKET KEAHLIANTEKNIK TRANSMISI TELEKOMUNIKASI (067)
TEKNIK SUITSING (068)TEKNIK JARINGAN AKSES (069)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KURIKULUM-2013
Penulis:Drs. Widiharso, MT
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASIPPPPTK-VEDC BOE MALANG
Juli 2013
PENGEMBANGAN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
2/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
2 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Pengembangan Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran Menurut Klasifikasi RevisedBlooms Taxonomy (RBT), Webbs Depth of Knowledge (DOK) dan Hesss CognitiveRigor Matrix (CRM) Jenjang Higher Order Thinking (HOTs) Paradigma Pengajaran &
Pembelajaran Kurikulum 2013
Pendahuluan
Taksonomi Tujuan Pembelajaran Menurut Bloom:Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman
belajarnya. Untuk mengevaluasi hasil belajar dari peserta didik, diperlukan tujuan yang
bersifat operasional yaitu tujuan berupa tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
Ketercapaian kemampuan hasil pembelajaran menurut Benyamin Bloom dapat
diukur dari tiga aspek domain pengetahuan, yaitu:
Pengetahuan domain kognitif, meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep
atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual.
Pengetahuan domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri atas
aspek penerimaan, tanggapan, penilaian, pengelolaan, dan penghayatan
(karakterisasi).
Pengetahuan domain psikomotorik, mencakup kemampuan yang berupa
keterampilan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif
dan interperatif.
Proses Domain Kognitif
Pada hakekatnya proses kognitif berkaitan erat dengan proses berpikir peserta
didik. Dengan demikian pandangan tentang proses berpikir dapat didefinisikan sebagai
suatu proses kognitif, yaitu suatu tindakan mental untuk membentuk/memperoleh
pengetahuan. Proses berpikir dihubungkan dengan pola perilaku yang lain dan memerlukan
keterlibatan aktif pemikir. Hubungan tersebut dapat saling terkait dengan struktur yang
mapan dan dapat diekspresikan oleh pemikir dengan macam-macam cara (Presseisen
dalam Costa, 1985:43).
Proses kognitif yang kita kenal selama ini adalah proses kognitif yang
dikemukakan oleh Benjamin Bloom. Bloom menyatakan suatu daftar proses kognitif dan
mengindikasikan jenis-jenis perilaku peserta didik yang menunjukkan pencapaian tujuan
belajar. Keterampilan tersebut mencakup 1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman
(comprehension); (3) aplikasi (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis);
dan (6) penilaian (evaluation).
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
3/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
3 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
1. Pengetahuan atau Hafalan (C1)
Pengetahuan atau Hafalan (Recall to Data) adalah kemampuan yang paling
rendah tetapi paling dasar dalam kawasan kognitif. Kemampuan untuk mengetahui adalah
kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip
atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa memanipulasikannya dalam
bentuk atau simbol lain. Kemampuan mengetahui sedikit lebih rendah di bawah
kemampuan memahami, karena itu orang yang mengetahui belum tentu memahami atau
mengerti apa yang diketahuinya.
Ingatan termasuk ranah hafalan yang meliputi kemampuan menyatakan kembali
fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari tanpa harus memahami
atau dapat menggunakannya (Munaf, 2001:68). Jenjang ini merupakan tingkatan hasil
belajar yang paling rendah tapi menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Suatu soal
dikatakan berbentuk hafalan apabila materi yang ditanyakan terdapat (ada) dalam buku
pelajaran, atau peserta didik sudah pernah diberitahukan oleh guru (Munaf, 2001:68).
Contoh kata kerja operasional yang dapat digunakan pada jenjang ini adalah menyebutkan,
menunjukkan, mengenal, mengingat, mendefinisikan (Munaf, 2001:68).
Mengingat merupakan proses perolehan pengetahuan yang relevan dari memori
jangka panjang peserta didik. Pada dimensi proses mengingat (remember) melibatkan
proses koginitif recognizing (identifying) dan recalling (retrieving). Proses kognitif
recognizingatau mengidentifikasi/mengenali merupakan proses menemukan pengetahuan
dalam memori jangka panjang (long-term memory) yang berkaitan dengan pengetahuan
yang akan dipelajari. Contoh, mengidentifikasi/mengenali sejarah ditemukannya proses
fabrikasi pembuatan BJT-Bipolar Junction Transistor pertama kali.
Proses retrieving atau memanggil merupakan proses memanggil pengetahuan
yang relevan dari memori jangka panjang. Contoh, Sebutkan siapa nama Presiden dan
wakil Presiden pertama RI.
2. Memahami (C2)
Pemahaman adalah kemampuan dalam memahami pengetahuan yang telah
diajarkan seperti kemampuan menjelaskan pembacaan kode warna resistor,
membandingkan bentuk fisik macam-macam resistor, menafsirkan, dan sebagainya.
Istilah kemampuan memahami dalam ranah taksonomi ini disebut juga dengan mengerti.
Pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berfikir dimana
peserta didik dituntut untuk memahami atau mengetahui tentang sesuatu hal dan mampu
mengiterprestasikan. Kemampuan ini termasuk kemampuan mengubah satu bentuk
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
4/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
4 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
menjadi bentuk lain, misalnya dari bentuk non-verbal (simbol, gambar) menjadi bentuk
verbal (kata-kata/uraian kalimat).
Memahami dapat juga sebagai proses membangun makna dari suatu informasi
yang diberikan melalui komunikasi lisan, tertulis atau gambar grafik. Peserta didik disebut
memahami suatu pengetahuan jika orang tersebut dapat membuat hubungan antara
pengetahuan baru yang diperolehnya dengan pengetahuan awalnya, dan kemudian
pengetahuan baru tersebut dapat diintegrasikan melalui proses kognitif yang dimilikinya.
Proses kognitif dalam dimensi memahami terdiri dari menginterpretasi,
memberikan contoh, mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan. Kemampuan menginterpretasi terjadi pada peserta didik bilamana peserta
didik tersebut telah memiliki kemampuan mengubah suatu informasi dari bentuk
representasi yang satu ke dalam bentuk representasi yang lain. Misal mengubah informasi
dari bentuk gambar (non-verbal) ke dalam bentuk uraian kata-kata atau kalimat (verbal).
Dalam bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa program studi keahlian elektronika,
banyak informasi dari bentuk non-verbal (seperti, simbol, skema/gambar) diinterpretasikan
kedalam bentuk verbal (kata-kata/uraian kalimat).
Kemampuan memberikan contoh terjadi pada peserta didik jika peserta didik
tersebut dapat memberikan contoh spesifik dari suatu konsep. Kemampuan memberikan
contoh melibatkan kemampuan mengenali ciri-ciri dari suatu definisi atau konsep dan
kemudian menggunakan ciri-ciri tersebut untuk digunakan sebagai contoh.
Simbol Interprestasi
Transistor
Transistor bipolar
Transistor bipolar tipe NPN
Transistor bipolar tipe NPN dengan tiga buah elektroda, yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E).
Transistor
Transistor bipolar
Transistor bipolar tipe PNP
Transistor bipolar tipe PNP dengan tiga buah elektroda, yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E).
Gambar 1. Klasifikasi & Interprestasi Komponen Elektronik
Kemampuan mengklasifikasi terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik
telah dapat mengenali suatu contoh dan mengelompokannya dengan kategori tertentu.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
5/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
5 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Kemampuan mengklasifikasi melibatkan kemampuan mendeteksi ciri-ciri, baik itu dalam
bentuk contoh ataupun konsep.
Kemampuan merangkum terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik
telah dapat mengemukakan gagasan, kemudian merepresentasikan informasi kedalam
tema tertentu. Kemampuan merangkum melibatkan kemampuan dalam menyusun
informasi peserta didik, seperti merangkum makna yang terkandung dalam karya tulis
ilmiah menjadi bentuk abstraksi dengan tema tertentu.
Kemampuan menyimpulkan terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik
tersebut telah dapat mengabstraksi suatu konsep atau prinsip. Pada tahap proses
menyimpulkan, peserta didik harus memiliki bekal kemampuan dalam membandingkan
suatu contoh yang satu dengan contoh yang lain. Misal, sebutkan beberapa contoh
binatang berkaki empat, yaitu sapi, kucing, kambing, dan singa. Dari ke-empat contoh
tersebut dapat disimpulkan, bahwa binatang berkaki empat merupakan kumpulan binatang
menyusui.
Kemampuan membandingkan terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik
tersebut telah dapat mendeteksi kesamaan dan perbedaan beberapa obyek, peristiwa,
gagasan, masalah, atau situasi. Kemampuan membandingkan merupakan kemampuan
melibatkan menemukan hubungan dari suatu objek, peristiwa, atau gagasan yang satu
dengan objek, peristiwa, atau gagasan yang lain.
3. Menerapkan (C3)
Penerapan ialah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur
atau teori tertentu pada situasi tertentu. Peserta didik dikatakan telah menguasai
kemampuan tertentu bilamana peserta didik tersebut telah dapat memberi contoh dengan
kata kerja operasional seperti menggunakan, menerapkan, mengeneralisasikan,
menghubungkan, memilih, menghitung, menemukan, mengembangkan,
mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menunjukkan, mengklasifikasikan, danmengubah (Munaf, 2001:70). Jenjang penerapan merupakan kemampuan berfikir peserta
didik yang lebih tinggi (Munaf, 2001:70). Menurut Munaf (2001:70) jenjang penerapan
merupakan kemampuan peserta didik dalam menggunakan prinsip, teori, hukum, aturan
maupun metode yang telah dipelajari dalam situasi baru.
Menerapkan merupakan kemampuan menggunakan konsep atau prosedur yang
dipelajari dalam konteks kehidupan sehari-hari atau pemecahan masalah. Kemampuan
menerapkan berkaitan dengan pengetahuan prosedural yang telah dijabarkan pada sub unit
sebelumnya. Dalam proses kognitif, kemampuan menerapkan terdiri dari dua kategori, yaitu
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
6/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
6 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
melakukan prosedur latihan dan melakukan prosedur pemecahan masalah. Peserta didik
dikatakan melakukan latihan jika dia secara rutin melakukan prosedur yang dipelajarinya
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas-tugas yang telah dipelajarinya. Peserta
didik dikatakan memecahkan masalah jika peserta didik tersebut memilih dan
menggunakan prosedur yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari pada konteks yang
berbeda dengan tugas-tugas yang dipelajarinya. Oleh karena itu, dalam melakukan latihan
atau pemecahan masalah peserta didik harus menggunakan prosedur yang tepat dan
mudah dipahami.
4. Menganalisis (C4)
Menganalisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi atau konsep ke
dalam bagian-bagian yang lebih rinci. Kemampuan menganalisis merupakan salah satu
komponen yang sangat penting dalam proses tujuan pembelajaran. Analisis merupakan
usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian kecil sehingga
jelas hierarkinya atau susunannya (Munaf, 2001:71). Dengan analisis diharapkan peserta
didik mempunyai pemahaman yang komprehensif dan terpadu. Contoh kata kerja
operasional yang dapat digunakan pada ranah analisis adalah menganalisa,
membedakan, menemukan, mengklasifikasikan, membandingkan (Munaf, 2001:72).
Peserta didik yang memiliki kemampuan menganalisis diharapkan memiliki
kemampuan membedakan fakta dari opini. Peserta didik memiliki kemampuan dalammenghubungkan kesimpulan dengan pernyataan-pernyataan yang mendukung kesimpulan.
Proses dimensi kognitif pada kemampuan menganalisis meliputi kemampuan
membedakan, mengorganisasi, dan memberikan atribut. Kemampuan membedakan terjadi
pada peserta didik jika peserta didik tersebut dapat membedakan infromasi-informasi yang
relevan dan tidak relevan, penting dan tidak penting, informasi yang relevan dan yang
penting.
5. Mengevaluasi (C5)
Evaluasi didefinisikan sebagai pembuatan keputusan berdasarkan kriteria dan
standar yang telah ditetapkan. Kriteria yang sering digunakan adalah kriteria berdasarkan
kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut berlaku untuk guru dan peserta didik.
Kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
Pada tahap evaluasi, peserta didik harus mampu membuat penilaian dan keputusan
tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan criteria
tertentu. Tingkatan ini mencakup dua macam proses kognitif, yaitu memeriksa (checking)
dan mengkritik (critiquing).
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
7/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
7 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Pengecekan merupakan pengujian terhadap ketidakkonsistenan atau kesalahan
dalam suatu kegiatan atau produk pendidikan. Misal, pengecekan terjadi ketika peserta
didik diuji apakah peserta didik tersebut dapat membuat kesimpulan berdasarkan data hasil
pengamatan atau tidak, atau apakah data yang diperoleh mendukung pada hipotesis atau
sebaliknya.
Peninjauan merupakan pembuatan keputusan tentang produk atau kegiatan
berdasarkan kriteria atau standar yang diberikan secara eksternal. Pada saat peninjauan,
peserta didik mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk atau kegiatan, kemudian
membuat keputusan dengan membandingkan ciri-ciri tersebut dengan criteria yang
ditetapkan. Proses kognitif peninjauan merupakan inti dari proses berpikir kritis. Dalam
istilah lain, peninjauan ini disebut juga dengan pemberian keputusan. Contoh kata kerja
operasional yang digunakan pada jenjang evaluasi adalah menilai, membandingkan,
menyimpulkan, mengkritik, membela, menjelaskan, mendiskriminasikan, mengevaluasi,
menafsirkan, membenarkan, meringkas, dan mendukung.
6. Mengkreasi/Menciptakan (C6)
Menciptakan merupakan proses kognitif yang melibatkan kemampuan
mewujudkan suatu konsep ke dalam suatu produk. Peserta didik dikatakan memiliki
kemampuan proses kognitif menciptakan, jika peserta didik tersebut dapat membuat suatu
produk baru yang merupakan reorganisasi dari beberapa konsep. Kemampuan yangmendasari proses kognitif menciptakan adalah kemampuan mengkoordinasi pengalaman
belajar peserta didik sebelumnya dan kemampuan berpikir kreatif. Berpikir kreatif dalam
menciptakan merujuk pada dua hal, yaitu hal yang dapat dilakukan oleh peserta didik dan
hal yang akan dilakukan peserta didik. Oleh karena itu, berpikir kreatif dalam konteks ini
merujuk pada kemampuan peserta didik mensintesis informasi atau konsep ke dalam
bentuk yang lebih menyeluruh. Proses kognitif pada menciptakan meliputi penyusunan
(generating), perencanaan (planning), dan produksi (producing).Urutan dimensi proses kognitif diatas merupakan hasil revisi dari taksonomi
Anderson terhadap proses kognitif yang dikemukanakan oleh Bloom yang selama ini
dikenal sebagai ranah kognitif.
Perbedaan taksonomi lama dengan yang baru terletak pada ranah sintesis (C5),
dimana pada taksonomi yang direvisi ranah sintesis tidak ada lagi, tetapi sebenarnya
digabungkan dengan analisis. Tambahannya adalah mencipta (C6) yang berasal dari
Create.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
8/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
8 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Tabel 1: Rangkuman domain Pengetahuan dan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom
Klasifikasi Sub-domain Kata Kerja Operasional Level
Pengetahuan (knowledge) Mengetahui Mengenali, membuat daftar, menggambarkan,
menyebutkan.Kemampuan untuk mengenali dan mengingatperistilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan,
metodologi, prinsip dasar, dan informasi yang telahditerima sebelummya.
Menggambarkan, menduplikasi, menemukan,mendaftarkan, menamakan, mengingatkembali, mengenali, menirukan, mengatakan,menggarisbawahi, menulis
LOTS-LowerOrderThingkingSkill
Pemahaman (comprehension) Memahami Menerangkan ide atau konsep
Kemampuan menjelaskan pengetahuan/informasi yangdiketahui dengan kata-katanya sendiri. Memahamipengertian, terjemahan, interpolasi dan interpretasiperintah atau masalah dengan menggunakan kalimatnyasendiri.
Menghitung, membandingkan,menggambarkan, mendiskusikan,membedakan, memperluas, menjelaskan,mengidentifikasi, menafsirkan, mencari,memprediksi, melaporkan, menyatakankembali, menerjemahkan, mendefinisikan
Penerapan (Application) Menerapkan
Menggunakan informasi dalam situasi lain.Kemampuan untuk menggunakan dan menerapkangagasan, prosedur, metode, rumus, teori dan informasi
yang telah dipelajari ke dalam kondisi kerja atau kontekslain yang baru.
Mengklasifikasikan, membangun,
menyelesaikan menunjukkan, mendramatisirmemeriksa, mengeksekusi menggambarkan,menerapkan praktik, menunjukkan,
memecahkan, menggunakan.
Analisis (Analysis) Menganalisis Mengolah informasi, memahami dan mencari hubungan.
Memisahkan materi atau konsep ke dalam bagian-bagian untuk diorganisasikan kembali menjadi strukturyang mudah dipahami.
Mengiklankan, menganalisa, menilai,mengkategorikan, membandingkan,membedakan, membedakan, memeriksa,mengenali, menduga, menyelidiki, mengatur,menguraikan, memisahkan, mengurutkan,menguji
HOTS-HigherOrderThingkingSkill
Evaluasi (Evaluation) Mengevaluasi Menilai suatu keputusan atau tindakan.
Membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatugagasan, metode, produk atau benda denganmenggunakan kriteria tertentu
Menilai, membandingkan, menyimpulkan,mengkritik, membela, menjelaskan,mendiskriminasikan, mengevaluasi,menafsirkan, membenarkan, meringkas,mendukung, memeriksa, memutuskan,
menentukan, memprioritaskan, menyarankan,memilih, memberi argumentasi
Mencipta/Kreasi Menciptakan Menghasilkan ide-ide baru atau produk
Membangun sebuah struktur atau pola dari berbagaielemen atau mengkombinasikan bagian-bagian untukmembentuk sebuah kesatuan yang utuh denganpenekanan pada hasil berupa sebuah pengertian ataustruktur baru.
Menciptakan, mendesain, memformulasikan,memprediksi, mengkategorisasikan,mengkombinasikan, menghasilkan sesuatu,mengorganisasikan, merencanakan, menatakembali, merekonstruksi, merevisi, menuliskembali, merangkum.
Urutan evaluasi posisinya menjadi yang kelima (C5) sedangkan mencipta naik
menjadi urutan keenam (C6), sehingga ranah tertinggi adalah mencipta atau
mengkreasikan. Perbedaan yang kedua adalah pada proses kognitif paling rendah yaitu
pengetahuan (C1) atau knowledge diubah menjadi mengingat (C1) yang berasal dari
remember. Ada peningkatan dalam proses kognitif contohnya peserta didik tidak dituntut
untuk mengetahui suatu konsep saja, tetapi peserta didik harus sampai mengingat konsep
yang dipelajarinya.
Tingkatan berpikir tinggi (HOTS-Higher Order Thingking Skill) menurut ranah
kognitif taksonomi Bloom yang lama berada pada level Analisis, Sintesis dan Evaluasi.
Perubahan tingkatan berfikir tinggi hasil revisi taksonomi Anderson sampai pada tingkatan
Mengkreasikan/Menciptakan.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
9/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
9 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan merupakan pengetahuan yang diharapkan dikonstruk
peserta didik berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada materi pembelajaran. Dimensi
pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu dimensi pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognisi. Ke empat
pengetahuan ini akan membentuk proses perjalanan pengetahuan peserta didik dari yang
bersifat konkrit menuju pengetahuan yang bersifat abstrak. Berikut akan diuraikan empat
katagori dimensi pengetahuan:
a. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan yang berupa potonganpotongan informasi yang terpisah-pisah atau
unsur dasar yang ada dalam suatu disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan faktual pada
umumnya merupakan abstraksi tingkat rendah. Ada dua macam pengetahaun faktual, yaitu
(1) pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology) dan (2) pengetahuan
tentang bagian detail dan unsur-unsur (knowledge of specific details and element).
Pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology): mencakup pengetahuan
tentang label atau simbol tertentu baik yang bersifat verbal maupun non verbal. Setiap
disiplin ilmu biasanya mempunyai banyak sekali terminologi yang khas untuk disiplin
ilmu tersebut. Beberapa contoh pengetahuan tentang terminologi: pengetahuan tentang
alfabet, pengetahuan tentang istilah ilmiah, dan pengetahuan tentang simbol dalampeta.
Pengetahuan tentang rincian spesifik dan elemen-elemen/unsur-unsur (knowledge of
specific details and element): mencakup pengetahuan tentang kejadian, orang, waktu
dan informasi lain yang sifatnya sangat spesifik. Beberapa contoh pengetahuan tentang
bagian detail dan unsur-unsur, misalnya pengetahuan tentang nama tempat dan waktu
kejadian, pengetahuan tentang kode produk komponen elektronika, dan pengetahuan
tentang sumber informasi.
Contoh Pengetahuan Faktual:
Gambar 2. Tegangan VBE= 0,7V menunjukan Faktual
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
10/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
10 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa tegangan basis-emitor VBEtransistor
bahan dasar silikon adalah sebesar 0,7V pada suhu kamar 250C?. Apakah proses
pengetahuan untuk mendapatkan tegangan VBE=0,7V diperoleh melalui proses pengukuran
praktek?
Untuk membuktikan besarnya tegangan basis-emitor VBE transistor silikon
sebesar 0,7V dapat dibuktikan jika kita melakukan praktek pengukuran secara langsung.
Oleh itu proses pengetahuan ini menunjukkan adanya fakta (pembuktian), sehingga proses
pengetahuan ini disebut Pengetahuan Faktual.
b. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar
dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi bersama sama. Pengetahuan
konseptual mencakup skema, model pemikiran, dan teori baik yang implisit maupun
eksplisit. Ada tiga macam pengetahuan konseptual, yaitu pengetahaun tentang klasifikasi
dan kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori,
model, dan struktur.
Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori: mencakup pengetahuan tentang kategori,
kelas, bagian, atau susunan yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu. Pengetahuan
tentang klasifikasi dan kategori merupakan pengetahuan yang sangat penting sebab
pengetahaun ini juga menjadi dasar bagi peserta didik dalam mengklasifikasikan informasidan pengetahuan. Tanpa kemampuan melakukan klasifikasi dan kategorisasi, peserta didik
akan mengalami kesulitan dalam belajar. Beberapa contoh pengetahuan tentang klasifikasi
dan kategori: pengetahuan tentang bagian-bagian kalimat, pengetahuan tentang
pengelompokan material elektronika, dan pengetahuan tentang pengelompokan tumbuhan
dan hewan.
Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi: mencakup abstraksi hasil observasi ke level
yang lebih tinggi, yaitu prinsip atau generalisasi. Prinsip dan generalisasi merupakanabstraksi dari sejumlah fakta, kejadian, dan saling keterkaitan antara sejumlah fakta.
Contoh pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi adalah pengetahuan tentang prinsip-
prinsip belajar.
Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur:mencakup pengetahuan tentang prinsip dan
generalisasi dan saling keterkaitan antara keduanya yang menghasilkan kejelasan terhadap
suatu fenomena yang kompleks. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
merupakan jenis pengetahuan yang sangat abstrak dan rumit, seperti pengetahuan tentang
model atom.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
11/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
11 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Contoh Pengetahuan Konseptual:
Konsep dasar susunan (struktur) fisis dari transistor terdiri dari dua
persambungan semikonduktor-PN. Proses tersusunnya komponen transistor terbentuk dari
konsep pengetahuan, yaitu gabungan dari konsep fisika dan konsep kimia. Konsep fisika
adalah proses terbentuknya dua bahan semikonduktor tipe-P dan N menjadi semikonduktor
tipe-PN. Sedangkan Konsep kimia berhubungan dengan tabel periodik material elektronika.
Gambar 3. Susuan fisis transistor menunjukan pengetahuan konsep
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu yang dapat berupa kegiatan atau prosedur. Seringkali pengetahuan prosedural
berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal
tertentu. Perolehan pengetahuan prosedural dilakukan melalui suatu metode penyelidikan
dengan menggunakan keterampilan-keterampilan, teknik dan metode serta kriteria tertentu.
Pengetahuan prosedural meliputi:
Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu bidang
tertentu dan pengetahuan tentang algoritme: mencakup pengetahuan tentang keterampilan
khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam suatu bidang ilmu atau tentang algoritme yang
harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Beberapa contoh pengetahuan
prosedural, misalnya: pengetahuan tentang keterampilan mengukur besaran listrik,
pengetahuan mengukur suhu air yang dididihkan dalam beker gelas.
Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu:
mencakup pengetahuan yang pada umumnya merupakan hasil konsensus, perjanjian, atau
aturan yang berlaku dalam disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan tentang teknik dan metode
lebih mencerminkan bagaimana ilmuwan dalam bidang tersebut berpikir dan memecahkan
masalah yang dihadapi. Beberapa contoh pengetahuan jenis ini misalnya, pengetahuan
tentang metode penelitian, pengetahuan tentang metode pengukuran parameter internal
komponen transistor.
Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur tepat untukdigunakan:mencakup pengetahuan tentang kapan suatu teknik, strategi, atau metode harus
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
12/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
12 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
digunakan. Peserta didik dituntut bukan hanya tahu sejumlah teknik atau metode tetapi juga
dapat mempertimbangkan teknik atau metode tertentu yang sebaiknya digunakan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Beberapa contoh
pengetahuan jenis ini misalnya: pengetahuan tentang kriteria radiasi gelombang tegak
(VSWR) antena, pengetahuan tentang kriteria pemilihan rumus yang sesuai dalam
memecahkan masalah, dan pengetahuan memilih metode statistika mengolah (analisa)
data dalam penelitian.
Contoh Pengetahuan Prosedural:
Bagaimana kita dapat mengetahui transistor dalam kondisi baik?. Apakah proses
pengetahuan untuk mengetahui transistor dalam keadaan baik diperlukan langkah-langkah
prosedur dengan melalui proses pengukuran praktek?
Pengetahuan prosedural: Untuk mengetahui transistor dalam kondisi baik dapat
dilakukan empat langkah prosedur pengujian, mengukur (1 kaki B-E arah maju, (2) kaki B-E
arah mundur, (3) kaki B-C arah maju, dan (4) kaki B-C arah mundur.
1. Bias Maju 2. Bias Mundur 3. Bias Maju 4. Bias Mundur
Gambar 4. Langkah-langkah Pengukuran menunjukan Pengetahuan Prosedural
c. Pengetahuan Meta-kognitif
Beberapa ahli mendefinisikan metakognisi sebagai berpikir mengenai berpikir,
sementara beberapa ahli lain mendefinisikan sebagai mengetahui tentang mengetahui.
Kemampuan refleksi diri dari proses kognitif yang sedang berlangsung merupakan sesuatu
yang unik bagi individu dan memainkan peran penting dalam kesadaran manusia. Proses
berfikir seperti ini menunjukkan bahwa metakognisi mengikutsertakan pemikiran seseorang.
Gambar 5. Pengetahuan Metakognisi
Metacognition
Self RegulationMetacognitive
Knowledge
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
13/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
13 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Komponen pengetahuan dari metakognisi diawali dari penelitian yang dilakukan
oleh Flavell (dalam Neuenhaus, dkk, 2011), dengan membagi pengetahuan metakognitif
dalam 3 variabel yang berinterelasi yaitu (1) pengetahuan mengenai diri sendiri dan orang
lain sebagai pembelajar (person variable), (2) pengetahuan mengenai permintaan tugas
(task variable) dan pengetahuan mengenai strategi (strategy variable). Sementara,
berdasarkan penelitian Brown (dalam Neuenhaus, dkk, 2011) dibedakan antara (1)
declarative strategy knowledge, yang merujuk pada pengetahuan mengenai apa
pengukuran yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, (2) procedural strategy
knowledge mengenai bagaimanamerealisasikan pengukuran, dan (3) conditional strategy
knowledge yang berkaitan dengan efektifitas strategi (kapan saat yang tepat untuk
mengaplikasikan strategi proses pembelajaran). Gambar 6, memperlihatkan struktur
dimensi pengetahuan metakognitif.
Gambar 6. Struktur Dimensi Pengetahuan Metakognitif
Penerapkan Pengetahuan Metakognitif
Procedural metacognitiondiasumsikan berkembang lebih awal dalam kehidupan.
Penelitian berdasarkan self-judgement menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah sudah
mampu mengevaluasi pencapaian pembelajaran dan pengetahuan mereka ke dalam tugas-
tugas yang sederhana dan familiar (Lockl & Schneider, 2007).
Aspek metakognitif sebagai bagian terkait dari pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif sangat penting untuk dapat
dikembangkan agar peserta didik mampu memahami dan mengontrol pengetahuan yang
telah didapatnya dalam kegiatan pembelajaran. Adapun aspek aktivitas metakognitif yang
dikemukakan oleh Flavell (Suzana, 2004: B4-4) adalah: (1) kesadaran mengenal informasi,
(2) memonitor apa yang mereka ketahui dan bagaimana mengerjakannya dengan
mempertanyakan diri sendiri dan menguraikan dengan kata-kata sendiri untuk simulasi
mengerti, (3) regulasi, membandingkan dan membedakan solusi yang lebih memungkinkan.
Dengan demikian, seperti yang diungkapkan oleh Borkwoski; Borkwoski, Johnson, & Reid;
Pressley et al., 1987; Torgosen; Wong (Jacob, 2003: 17-18), bahwa guru mengajar peserta
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
14/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
14 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
didik untuk merancang, memonitor, dan merevisi kerja mereka sendiri mencakup tidak
hanya membuat mahapeserta didik sadar tentang apa yang mereka perlukan untuk
mengerjakan apabila mereka gagal untuk memahami.
Pengetahuan metakognitif mencakup pengetahuan tentang kognisi (pikiran)
secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri. Pengetahuan meta-kognitif meliputi:
Pengetahuan strategik: mencakup pengetahuan tentang strategi umum untuk belajar,
berpikir, dan memecahkan masalah. Beberapa contoh pengetahuan jenis ini misalnya:
(1) pengetahuan mengingat mengulang-ulang suatu informasi dan (2) pengetahuan
tentang strategi perencanaan untuk mencapai tujuan.
Pengetahuan tentang tugas kognitif: mencakup pengetahuan tentang jenis operasi
kognitif yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tertentu serta pemilihan strategi
kognitif yang sesuai dalam situasi dan kondisi tertentu. Beberapa contoh pengetahaun
jenis ini misalnya: (1) tingkat kedalaman pengetahuan yang terkandung dalam buku
sains lebih sulit dipahami daripada (2) tingkat kedalaman pengetahuan dalam buku
populer, dan (3) pengetahuan meringkas/menyimpulkan bisa digunakan untuk
meningkatkan pemahaman.
Pengetahuan tentang diri sendiri: mencakup pengetahuan tentang kelemahan dan
kemampuan diri sendiri dalam belajar. Salah satu faktor agar peserta didik dapat
menjadi mandiri adalah mengevaluasi kemampuannya, sehingga mengetahui dimana
kelebihan dan. Beberapa contoh pengetahuan tentang pengetahuan diri sendiri,
misalnya: (1) pengetahuan seseorang yang ahli dalam suatu bidang tertentu, belum
tentu ahli dalam bidang lain, (2) pengetahuan menentukan tujuan yang hendak dicapai
dan (3) pengetahuan tentang kemampuan dalam mengerjakan tugas.
Contoh Pengetahuan Metakognitif:
Kerja projek: kolaborasi antar bidang pengetahuan yang berbeda
Abstraksi, Karya Tulis Ilmiah, Jurnal, Penelitian,
Penemuan Teknologi Tepat Guna
Penulisan buku sain atau populer
Hasil karya seni
Membuat kesimpulan, difinisi, hipotesa dan analisis
3. Dimensi-Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif
Tabel taksonomi merupakan tabel dua dimensi yang menyatakan hubungan
antara dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Ranah kognitif taksonomi
Bloom terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan yang menunjukkan aspek
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
15/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
15 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
kata benda, dan dimensi proses kognitif yang menunjukkan aspek kata kerja. Tabel matrik
2D dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dalam silabus atau
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tabel 2: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C1) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
PENGETAHUAN 1.Faktual
2.Konseptual
3.Prosedural KD
4.Metakognitif
Tabel 2, target tujuan pembelajaran (C1) dimulai dari sel matrik 1C1, 2C1, 3C1, 3C2, 3C3
dan berakhir pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).
Tabel 3: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C2) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
PENGETAHUAN 1. Faktual
2. Konseptual
3. Prosedural KD
4. Metakognitif
Tabel 3, target tujuan pembelajaran (C2) dimulai dari sel matrik 1C2, 2C2, 3C2, 3C3 dan
berakhir pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).
Tabel 4: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C3) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
PENGETAH
UAN
1.Faktual
2.Konseptual
3.Prosedural KD
4.Metakognitif
Tabel 4, target tujuan pembelajaran (C3) dimulai dari sel matrik 1C3, 2C3, 3C3 dan berakhir
pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
16/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
16 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Tabel 5: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C4) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
PENGETAH
UAN
1.Faktual
2.Konseptual
3.Prosedural KD
4.Metakognitif
Tabel 5, target tujuan pembelajaran (C4) dimulai dari sel matrik 1C4, 2C4 dan berakhir
pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).
Tabel taksonomi menunjukkan bahwa proses berpikir yang paling rendah terjadi
pada sel dimensi proses kognitif mengingat dan dimensi pengetahuan faktual. Proses
berpikir yang paling tinggi terjadi pada sel dimensi proses kognitif menciptakan dan dimensipengetahuan metakognisi. Sel pada tabel taksonomi semakin ke kanan-bawah, semakin
tinggi proses berpikir yang digunakan. Proses berpikir menciptakan-pengetahuan
metakognisi membutuhkan kemampuan-kemampuan yang mendasarinya yaitu sel-sel di
atas dan sebelah kirinya.
Tabel 6: Klasifikasi Kata Kerja Operasional Menurut Taksonomi Bloom
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
Faktual Membuat Daftar Meringkas Menggolongkan Mengurutkan Menyusun Menggabungkan
Konseptual Menggambarkan Menginterprestasikan Eksperimen Memaparkan Menaksir Merencanakan
Prosedural Mentabulasi Memprediksi Menghitung Membedakan Menyimpulkan Mencipta
MetakognitifMenggunakan sesuai
kaidahMengerjakan Membangun Memprestasikan Mengukur Mewujudkan
Klasifikasi kata kerja taksonomi pada tabel 6 dapat digunakan untuk
mengembangkan capaian tujuan pembelajaran proses pendidikan. Tujuan proses
pembelajaran yang akan ditulis dalam RPP atau Silabus harus mengacu dan melihat tujuan
pendidikan yang tertuang dalam Standar Isi yang merupakan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Aspek terpenting bagi guru dalam Standar isi adalah Kompetensi Dasar
(KD). Kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik
setelah melakukan proses pembelajaran. KD ini dijabarkan dalam bentuk indikator tujuan
pembelajaran. Setiap indikator tujuan pembelajaran harus mencerminkan rincian kegiatan
dan kemampuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran dapat
mencapai target KD, maka untuk memudahkan guru dalam menentukan tujuan
pembelajaran dapat menggunakan tabel 6 sebagai acuan untuk menentukan kata kerja.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
17/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
17 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Menurut Tabel Taksonomi
Sebagai contoh kompetensi dasar (KD) yang hendak dianalisis adalah:
Mendeskripsikan sifat-sifat dioda penyearah (KD Target).
Dan dengan mencermati kata kerja operasional yang tertuang pada tabel 6 serta
melihat Kompetensi Dasar (KD) dan standar isi dalam kurikulum, maka langkah selanjutnyaadalah menyusun dan mengembangkan tujuan pembelajaran sebagai indikator untukmencapai KD. Misalnya, Indikator tujuan pembelajaran yang akan ditulis dalam RPP atausilabus adalah sebagai berikut:Setelah selesai pelajaran peserta didik dapat,
1. membuat daftarciri-ciri fisis dan sistem pengkode dioda penyearah frekuensi rendah
dari berbagai macam produk (Indikator 1)
2. menggambarkankarakteritik arus-tegangan dan rangkaian pengganti dioda
penyearah pada saat kondisi bias maju dan mundur (Indikator 2)
3. menginterprestasikankarakteristik kelistrikan dioda penyearah kondisi bias maju
dan mundur (Indikator 3)
4. membedakankarakteristik tahanan dalam dinamis dan statis dioda penyearah pada
daerah linier (Indikator 4)
5. mengklasifikasikanmacam-macam tipe rangkaian dasar dioda penyearah
berdasarkan kegunaan dan fungsinya (Indikator 5)
Langkah selanjutnya adalah KD dan indikator tujuan pembelajaran di atas
dianalisis berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Perhatikan
pernyataan susunan kalimat pada KD, identifikasi kata kerja operasional yang digunakan
dalam kalimat (dimensi proses kognitif) dan kata benda (dimensi pengetahuan).
Kata kerja mendeskripsikan termasuk kata kerja atau dimensi proses kognitf,
dimana dimensi proses kognitif yang memenuhi kata mendeskripsikan adalah dimensi
memahami.
Sedangkan sifat-sifat dioda penyearah merupakan kata benda yang
menunjukkan dimensi pengetahuan, dimana dimensi pengetahuan yang memenuhi kata
sifat-sifat dioda penyearah adalah dimensi pengetahuan konseptual karena sifat-sifat dioda
penyearah merupakan kumpulan dari pengetahuan fakta atau pengetahuan konsep.
Contoh bahwa dioda merupakan kumpulan pengetahuan fakta adalah dioda
dibuat dari bahan semikonduktor (silikon atau germanium), dioda memiliki tegangan
penghalang (barrier) sebesar 0,6V, dan dioda memiliki dua elektroda, yaitu Anode (A) dan
Katode (K), sedangkan yang menunjukkan bahwa dioda terdiri dari kumpulan konsep, yaitu
sejak ditemukannya sejarah perkembangan model atom Thomson, Rutherford dan Bohr,
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
18/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
18 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
dan kemudian dilanjutkan dengan ditemukannya bahan semikonduktor tipe-P dan tipe-N
sampai terbentuk menjadi dioda persambungan tipe-PN.
Dengan cara yang sama, hasil analisa semua indikator tujuan pembelajaran yang
telah disusun dan dikembangkan, dapat dilihat pada tabel 7 taksonomi berikut ini.
Tabel 7: Analisis Kompetensi Dasar Menurut Taksonomi Bloom
DIMENSI
PROSES KOGNITIF
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Menilai
(C5)
Menciptakan
(C6)
PENGETAHUAN
1.Faktual Indikator 1 Indikator 3 Indikator 5 x x x
2.Konseptual Indikator 2KD (Target)
Indikator 4x x x x
3.Prosedural x x x x x x
4.Metakognitif x x x x x
Hasil analisis tabel 7 taksonomi di atas menunjukkan bahwa KD terletak pada sel
matrik 2C2, yaitu ranah proses kognitif memahami dan pengetahuan konseptual.
Sedangkan indikator tujuan pembelajaran yang ditulis berada pada sel matrik 1C3, yaitu
berada pada ranah proses kognitif menerapkan dan pengetahuan faktual. Dengan
demikian, indikator tujuan pembelajaran yang ditulis pada sel matrik 1C3 memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dari KD yang ditargetkan. Oleh karena itu, hasil analisis KD
dan indikator menunjukkan bahwa indikator tujuan pembelajaran yang dikembangkan
dalam RPP atau silabus merupakan penjabaran dari KD bahkan dapat lebih tinggi dari
kompetensi minimal yang diharapkan oleh KD target. Dengan demikian berdasarkan hasil-
analisis, penyusunan indikator tujuan pembelajaran yang ditampilkan pada tabel 7 termasuk
pada kategori sangat baik.
Tujuan pembelajaran pada sel matrik 1C1 dari ranah proses kognitif mengingat
dan pengetahuan faktual, 1C2 dari ranah proses kognitif mengingat dan pengetahuan
konseptual, dan 1C2 dari ranah proses kognitif memahami dan pengetahuan faktual
merupakan sel-sel yang mendasari kemampuan sel KD target. Sedangkan indikator tujuan
pembelajaran yang pada sel matrik 2C4 merupakan sel yang sama dengan sel KD target.
Berdasarkan dari hasil analisis di atas, maka penggunaan tabel taksonomi
dimensi proses kognitif terhadap dimensi pengetahuan sangat berguna dan memudahkan
dalam menyinkronkan penyusunan tujuan intruksional dan standar sistem penilaian,
sehingga target Standar Komptensi Lulusan (SKL) dapat diketahui dari sejauh mana
pengembangan indikator capaian kompetensi yang merupakan penjabaran kebutuhan
pengetahuan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sudah terpenuhi.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
19/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
19 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Webbs Depth of Knowledge (Webbs DOK)
Depth of Knowledge (DOK) dikembangkan oleh Dr Norman Webb, seorang
ilmuwan & peneliti di bidang Pendidikan Sains dari Wisconsin Center for Education
Research and the National Institute for Science Education. Setidaknya sudah 20 negara
yang sudah mengadopsi DOK untuk digunakan sebagai alat evaluasi sistem standar
penilaian. DOK dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana level (tingkat kedalaman)
perolehan pengetahuan peserta didik. Apakah pengetahuan yang diperoleh peserta didik
sudah sesuai dengan Standar Isi (SI) yang diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) Kurikulum Nasional.
Dengan menggunakan DOK seorang guru dapat mengembangkan (melakukan)
penilaian yang ketat sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum.
Selain itu, dengan menggunakan DOK kita dapat melakukan penjenjangan
kompetensi pengetahuan peserta didik, sehingga selaras dengan kebutuhan tenaga kerja.
Menurut Norman L. Webb dari Pusat Penelitian Pendidikan Wisconsin Amerika
Serikat dengan tema Jurnal Tingkat Kedalaman Empat Wilayah Pengetahuan 28 Maret
2002: Menafsirkan dan menegaskan bahwa Tingkat Kedalaman Pengetahuan untuk
tujuan standar dan item penilaian merupakan persyaratan penting untuk keselarasan dalam
menganalisis tingkat kedalaman pengetahuan pembelajaran. Menurut Norman Webb,
tingkat Kedalaman pengetahuan terbagi dalam empat wilayah pengetahuan yaitu:
Depth of Knowledge (DOK) atau tingkat Kedalaman Pengetahuan dibagi menjadi
4 tingkatan (Level), yaitu:
Tabel 8. Penjenjangan Kedalaman Pengetaahuan Menurut Webbs Depth of Knowledge
LEVEL DESKRIPSIJENJANG
PENGETAHUAN
DOK-1MENGINGAT KEMBALI (REPRODUKSI)
Mengingat kembali informasi seperti fakta, definisi, istilah, atauprosedur sederhana.
Dasar (A)
DOK-2KETRAMPILAN/KONSEP
Menggunakan informasi sebelumnya dengan pengetahuankonseptual
Lanjut (B1)
DOK-3BERFIKIR STRATEGIS
Perencanaan & pengembangan disertai dengan alasanMenengah (B2)
DOK-4BERFIKIR SECARA LUAS
Membutuhkan penyelidikan/penelitian, pengumpulan data dananalisis hasil.
Tinggi (C)
Level 1:Mengingat Kembali dan Reproduksi
Membutuhkan penarikan kembali informasi seperti fakta, definisi, istilah, atau
prosedur sederhana, serta melakukan proses sains sederhana atau prosedur. Level 1
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
20/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
20 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
hanya membutuhkan peserta didik untuk menunjukkan respon hafalan, menggunakan
rumus yang sudah dikenal, melakukan prosedur yang ditetapkan, seperti penulisan resep
makanan, ekperimen dengan serangkaian urutan langkah kerja yang jelas.
Sebuah prosedur sederhanayang telah terdifinisikan dengan baik,bilamana
dalam penyelesaian hanya membutuhkan satu langkah, seperti mengukur nilai tegangan,
resistansi dan arus. Kata kerja seperti mengidentifikasi,mengingat, mengenali,
menggunakan, menghitung, dan mengukursecara umum merupakan kerja kognitifdan
diklasikasikan di tingkat mengingat kembali dan reproduksi-Recall and Reproductionatau
Level 1.
Penyelesaian masalah sederhanadan dapat langsung diterjemahkan dan
diselesaikan dengan rumus,seperti penerapan hukum ohm dalam rangkaian listrik dapat
dikatagorikan Level 1. Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan pembelajaran,
seperti menjelaskankemungkinan penggunaan kata kerja menjelaskandapat berada
pada tingkat klasifikasi DOK yang berbeda, tergantung pada kerumitan
(kompleksitas)pengetahuannya.
Seorang peserta didikketika menjawab permasalahan item soal DOK pada Level
1,dan jawabannya tidak mengharuskan untuk diketahui atau dipecahkanpeserta didik itu
sendiri, atau jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item soal secara otomatis
menyediakan kunci jawaban untuk setiap item soal, maka item soal tersebut dapat
diklasifikan DOK Level 1. Dan bilamana pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab soal
tidak secara otomatis memberikan kunci jawaban (penyelesaian), maka item soal tersebut
kemungkinan dapat diklasifikasikan pada DOK Level 2.
Level 2: Keterampilan dan Konsep
Mencakup keterlibatan beberapa proses mental untuk mengingat atau
mereproduksi tanggapan. Isi atau proses pengetahuan yang terlibat memiliki tingkat
kompleksitaslebih rumit daripada di Level 1. Oleh karenapeserta didik harus membuatbeberapa keputusan, sehingga mendekati pertanyaan atau masalah. Kata kerjaoperasional
yang umum digunakan pada klasifikasi pengetahuan Level 2 adalahmengklasifikasi,
mengatur, memperkirakan,melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menampilkan
data, dan membandingkan data. Suatu tindakan yang menggunakan kata kerja ini
memerlukan lebih dari satu langkah. Misalnya, untuk membandingkan data,langkah
pertama yang diperlukan adalah (1) mengidentifikasi karakteristik objek atau fenomena,
kemudian (2) mengelompokan atau memilah objek.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
21/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
21 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Pengetahuan DOK Level 2 meliputi kegiatan melakukan pengamatan dan
mengumpulkan data; mengklasifikasikan, pengorganisasian, dan membandingkan data,
dan mengatur dan menampilkan data dalam tabel dan grafik. Penggunaan kata kerja yang
sama pada tujuan pembelajaran, seperti menjelaskankemungkinan penggunaan kata
kerja menjelaskan atau menafsirkandapat berada pada tingkat klasifikasi DOK yang
berbeda, tergantung pada kerumitan (kompleksitas)pengetahuan yang diperlukan dalam
tindakan.Misalnya, menafsirkan informasi dari grafik sederhana, membutuhkan informasi
bagaimana membaca dan menginterprestasikan grafik, termasuk katagori DOK Level 2.
Suatu tindakan yang memerlukan interpretasi pengetahuan yang mengandung
kompleksitas, seperti membuat interprestasimakna tentang grafik dan menjelaskan makna
informasi yang terkandung dalam grafik, dapat dikatagorikan DOK Level 3.
Level 3: Berpikir Strategis
Berfikir strategis memerlukan tingkat kedalaman pengetahuan yang lebih tinggi
dari DOK Level sebelumnya, tingkat berfikir yang memiliki kompleksitas seperti penalaran,
perencanaan, menggunakan bukti. Tuntutan pengetahuan (kognitif)DOK Level 3 sangat
kompleks dan abstrak. Kompleksitas tidak tergantung hanya dari fakta saja, melainkan
mungkin juga dapat bersumber dari beberapa jawaban, dan dimungkinkan juga
membutuhkan urutanatau tahapan didalam penalaran.
Dalam kebanyakan kasus, jika peserta didik diminta untuk menjelaskan pemikiranDOK Level 3; dan bilamana penjelasan dalam kalimat yang diberikan merupakan
pengetahuan yang sangat sederhana, makapengatuan ini dapat dikategorikanpada DOK
Level 2.
Suatutindakan yang memiliki lebih dari satu jawaban dan peserta didikdituntut
untuk membenarkan suatu respon, makakatagori pengetahuan ini berada pada DOK Level
3. Eksperimental desain dalam DOK Level 3 pada umumnyadibutuhkan tindakan lebih dari
satu variabel dependen. Tindakan yang termasuk dalam DOK Level 3, meliputi kegiatanmendeskripsikan kesimpulan dari pengamatan; mengutip bukti dan mengembangkan
argumen logis dalam konsep berfikir; menjelaskan fenomena dalam konsep, dan
menggunakan konsep-konsep untuk memecahkan permasalahan tidak rutin.
Level 4: Berpikir Secara Luas
Memerlukan daya kognitif tinggi dan sangat kompleks. Peserta didik diminta
untuk membuat beberapa koneksi ide yang berhubungan dalam satu area atau antar area
pengetahuan-dan harus memilih atau merancang satu pendekatan di antara banyak
alternatif tentang bagaimana situasi dapat dipecahkan. Banyak instrumen penilaian tidak
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
22/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
22 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
dapat mencakup kegiatan penilaian yang dapat diklasifikasikan sebagai Tingkat 4. Namun,
standar, tujuan, dan tujuan dapat dinyatakan sedemikian rupa untuk mengharapkan peserta
didik untuk melakukan berpikir secara luas. Mengembangkan generalisasi dari hasil yang
diperoleh dan strategi yang digunakan dan menerapkannya terhadap situasi masalah
adalah contoh tujuan pembelajaran yang merupakan Level 4. Banyak, tapi tidak semua,
kinerja penilaian dan kegiatan penilaian terbuka yang membutuhkan pemikiran yang
signifikan akan berada pada Tingkat 4. Level 4 membutuhkan penalaran desain,
eksperimental dan perencanaan yang kompleks, dan mungkin akan memerlukan jangka
waktu, baik untuk meneliti ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh suatu tujuan, atau untuk
melaksanakan beberapa langkah dari item penilaian. Namun, periode perpanjangan waktu
bukan merupakan faktor yang membedakan jika pekerjaan yang dibutuhkan adalah hanya
berulang dan tidak memerlukan pemahaman konseptual yang signifikan dan berpikir tingkat
tinggi. Sebagai contoh, jika seorang peserta didik harus mengambil suhu air dari sungai
setiap hari selama satu bulan dan kemudian membuat grafik, ini akan diklasifikasikan
sebagai kegiatan Tingkat 2. Namun, jika peserta didik melakukan sebuah penelitian tentang
suhu air sungai yang membutuhkan keputusan dengan mempertimbangkan sejumlah
variabel, pengetahuan ini akan menjadi Tingkat 4.
Komparasi Penerapan DOK Webb & Taksonomi Blom
Depth of Knowledge (DOK) mirip dengan Taksonomi Bloom, namun berbedadalam penggunaanya. Taksonomi Bloom: Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan
pembelajaran yang berbeda memiliki derajad level pengetahuan yang sama, sedangkan
DOK Webb: Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan pembelajaran yang berbeda
memiliki derajad level pengetahuan yang belum tentu sama (tergantung tingkat kedalaman
dari pengetahuan).
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
23/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
23 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Tabel 9. Komparasi Penerapan Blooms Taxonomy dan Webbs Depth of Knowledge
TAKSONOMI BLOOMLAMA
TAKSONOMI BLOOM REVISI Webbs Depth of Knowledge LEVEL
C1
Pengetahuan Mengingat DOK-1. MENGINGAT KEMBALI(REPRODUKSI)
Mengingat kembali informasi
seperti fakta, definisi, istilah, atauprosedur sederhana.
DASAR(A)
Mengingat kembali pengetahuan yang tersimpan dalammemori jangka panjang.
C2
Pemahaman Memahami
Memahami makna pesan instruksional, termasuk oral,tertulis, dan komunikasi grafis.
C3
Penerapan Menerapkan DOK-2.KETRAMPILAN/KONSEPMenggunakan informasisebelumnya denganpengetahuan konseptual
LANJUT(B1)
Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalamsituasi tertentu.
C4
Analisis Menganalisis DOK-3. BERFIKIR STRATEGIS
Perencanaan & pengembangandisertai dengan alasan
MENENGAH(B2)
Kemampuan menganalisis atau merinci suatu situasi,atau pengetahuan menurut komponen yang lebih kecildan memahami hubungan antara bagian yang satudengan yang lain.
C5
Sintesa Mengevaluasi DOK-4. BERFIKIR SECARALUASMembutuhkan penelitian(penyelidikan), pengumpulandata dan analisis hasil.MembuatSebuah DifinisiMembuatSebuah Kesimpulan
MembuatSebuah HipotesaMembuatSebuah Analisis
TINGGI
(C)
Kemampuanmengintegrasikanbagian-bagian yangterpisah menjadikeseluruhan yangterpadu.
Membuat penilaian berdasarkankriteria dan pengakuan standar.
C6
Evaluasi Mencipta (Mengkreasi)
Membuat penilaianberdasarkan kriteriadan standar.
Mengintegrasikan elemen-elemen shg membentuk sebuahstruktur baru, menjadi kesatuanyang utuh.
Tabel 10. Hesss Blooms & DOK Levels
Proses KognitifTaksonomi Bloom
Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels
DOK-1Ingatan/Reproduksi
DOK-2Ketrampilan/Konsep
DOK-3Berfikir Strategis
DOK-4Berfikir Secara Luas
C1 Mengingat Dasar (A) x x x
C2 Memahami Dasar (A) Dasar (A) Dasar (A) Dasar (A)
C3 Menerapkan Lanjut (B1) Lanjut (B1) Lanjut (B1) Lanjut (B1)
C4 Menganalisis Menengah (B2) Menengah (B2) Menengah (B2) Menengah (B2)
C5 Mengevaluasi x x Tinggi (C) Tinggi (C)
C6 Menciptakan Tinggi (C) Tinggi (C) Tinggi (C) Tinggi (C)
Penerapan Matrik Rigor-Kognitif Hess-Kedalaman Pengetahuan Webb ke Dimensi Proses
Kognitif Taksonomi Bloom
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
24/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
24 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Tabel 11. Proses Kognitif Taksonomi Bloom versus Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels
Proses KognitifTaksonomi Bloom
Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels
DOK-1Ingatan/Reproduksi
DOK-2Ketrampilan/Konse
p
DOK-3Berfikir Strategis
DOK-4Berfikir Secara Luas
C1 Mengingat
Mengingat atau
mengidentifikasikonversi, istilah,fakta
Mengingat ataumencari fakta-fakta dasar,definisi, detail,peristiwa
Mengidentifikasifakta/rinciandalam teks
Pada tingkat ini tidak ada korelasi (hubungan) antara pikiran dankedalaman pengetahuan seseorang
C2 Memahami
Mengevaluasi
ekspresi Cari titik pada
grid atauangka padagaris bilangan
Memecahkanmasalahsederhana(satu langkah)
Memiilih kata-katayang tepat
Menulis kalimat
sederhana Menjelaskan
denganmenggunakankalimat tanyabagaimana ataumengapa
Menjelaskan
hubunganMenggunakanmodel ataudiagram untukmenjelaskankonsepMembuatkesimpulan dasaratau prediksi logisdari data atauobservasi
Menjelaskanhubungan
Membuatringkasan
Mengidentifikasiide-ide sentral
Menjelaskan, atau
menghubungkanide menggunakanbukti-buktipendukung(kutipan, contoh ...)
Menggunakankonsep untukmemecahkanpermasalahan non-rutin
Menjelaskan suatu
alasan yangmungkinmembutuhkan lebihdari satu jawaban
Menjelaskan ataumenghubungkanide menggunakanbukti pendukung
Menghubungkan
konsep-konsepmatematika ke ranahkonten yang lainnya
Mengembangkangeneralisasi kedalamsituasi baru
Menjelaskanbagaimana konsepatau ide khususberhubungan dengandomain konten atau
konsep lainnya
C3 Menerapkan
Mengikutiprosedursederhana sesuaiperintah/petunjukkerja, seperti: Menghitung,
mengukur,menerapkanaturan
Menerapkanrumus
Memecahkanpersamaanlinear
Membuat
konversi
Memilih prosedurdanmenerapkannya
Memecahkanmasalah rutinmenerapkanbeberapa konsepatau membuatkeputusan.
Menggunakankonteks untukmengidentifikasimakna kata
Mendapatkan danmenginterpretasik
an informasimenggunakanfitur teks
Mendesain sebuahinvestigasi untuktujuan tertentu atau
pertanyaanpenelitian
Menggunakanpenalaran,perencanaan, danbukti pendukung
Menggunakankonsep untukmemecahkanmasalah non-rutin
Mengembangkanide-ide
Merencanakanpendekatan denganbanyak alternatif
untuk penelitianmasalah baru
Merencanakan multialternatif pendekatanuntuk mecahkanpermasalahan dalampenelitian.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
25/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
25 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
C4Menganalisis
Mengambil(mengidentifikasi)jenis informasiyang terkandungdalam grafik,tabel, fitur teks, dlluntuk menjawab
pertanyaan. Mengidentifikasi
pola
Mengkategorikan-data, angka
Membuatorganisasi datapesanan
Memilih grafikyang sesuai dan
terorganisir &data tampilan
Mengembangkanpola
Menafsirkan datadari grafiksederhana
Mebandingkankarya tulis, fakta,istilah, peristiwa
Menganalisisformat,
organisasi,struktur teks
Membandingkaninformasi, data atauteks
Menganalisis danmenarikkesimpulan daridata, mengutip
bukti Menafsirkan data
dari grafik yangkompleks
Menganalisis ataumenafsirkan hasiltulisan untuk kritikteks
Menganalisisberbagai sumberbukti atau data set(teks)
Menganalisis temakompleks/abstrak
C5Mengevaluasi
Membuat kutipandanmengembangkanargumen yang logisuntuk dugaan yangdidasarkan padasatu teks ataumasalah
Membandingkan/m
embedakanmetode solusi Membenarkan
kesimpulan yangdibuat
Menerapkanpemahaman dengancara baru,memberikanargumen ataupembenaran untukaplikasi baru
Mengevaluasirelevansi, akurasi, &
kelengkapan sumberinformasi
Menilai kebenaransuatu kesimpulan
C6 Menciptakan
Brainstorm (curahpendapat) ide,konsep, masalah,atau perspektifyangberhubungandengan topik atau
konsep
Menghasilkandugaanberdasarkanpengamatan ataupengetahuansebelumnya
Menyatukaninformasi dari satusumber informasimenjadi kesatuaninformasi yangbaru.
Mengembangkan
solusi alternatif Menyatukan
informasi kedalamsatu set data
Mengembangkanmodel kompleksatau pendekatanuntuk situasitertentu
Menyatukaninformasi daribeberapa sumberyang berbedamenjadi kesatuaninformasi baru.
Mendesain modeluntukmenginformasikandan memecahkansituasi praktis atauabstrak
Mengartikulasikan-situasi baru, temaalternatif,pengetahuan baruatau perspektif baru
Fungsi Hess Cognitive Rigor Matrix adalah (1) untuk menentukan kedalamanpengetahuan dan jenis berpikir (verba), (2) menjelaskan kepada guru bagaimana taksonomi
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
26/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
26 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Bloom dan penjenjangan tingkat DOK Webb yang sama, namun berbeda, dan (3) sebagai
alat untuk memeriksa kedalaman pemahaman yang diperlukan untuk tugas yang berbeda,
yang mana pada awalnya nampak berada pada tingkat yang sebanding kompleksitasnya.
Gambar 7 memperlihatkan klasifikasi kata kerja operasional berdasarkan
kedalaman pengetahuan menurut aturan penjenjangan Webbs Depth of Knowledge.
Gambar 7. Tabel klasifikasi Webbs Depth of Knowledge
DOK-Level 1 (Kompetensi Dasar Level-A)
Kata kerja operasional yang berada pada dok level-1 termasuk katagori
pengetahuan level dasar (A), yaitu mengingat kembali (reproduksi) pengetahuan yang telah
tersimpan dalam memori jangka panjang (reproduksi) atauMengingat kembali informasi
seperti fakta, definisi, istilah, atau prosedur sederhana (klasifikasi taksonomi bloom C1).
Memahami makna pesan instruksional, termasuk oral, tertulis, dan komunikasi grafis
(Taxonomi Bloom C2).
Penekanan pada fakta dan mengingat informasi yang sederhana diajarkan
sebelumnya. Proses pembelajaran di level ini berarti juga melakukan langkah-langkah
sederhana, resep, atau arah. Atau kemungkinan suatu permaslahan yang sulit, namun
tanpa memerlukan penalaran. Pada DOK 1, peserta didik menemukan "jawaban yang
benar," dan tidak memperdebatkan suatu "permasalahan," tersebut benar atau salah.
Contoh penerapan DOK Level-1 (Kompetensi Dasar Level-A)
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
27/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
27 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Membuat daftar komponen resistor sesuai dengan norma deret E6, E12, E24
Mencari atau mengingat fakta yang ditemukan dalam teks
Menentukan parameter bidang persegi panjang dengan memberi gambar atau label
Menjelaskan ciri fisik komponen elektronik
Menjelaskan informasi dari tabel atau grafik untuk menjawab pertanyaan
CATATAN:Jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item tentang target secaraotomatis memberikan jawabannya, maka posisi sasaran target pengetahuan adalah DOKLEVEL-1
DOK-Level 2 (Kompetensi Lanjut Level-B1)
Kata kerja operasional yang berada pada dok level-2 termasuk katagori
pengetahuan level lanjut (B1), yaitu pengetahuan tentang berfikir strategis, yakni
bagaimana peserta didik menggunakan informasi sebelumnya dengan pengetahuan
konseptual dan jika level ini sesuai dengan taksonomi bloom C3, yaitu melaksanakan atau
menggunakan prosedur dalam situasi tertentu.
Membutuhkan perbandingan dua atau lebih konsep, mencari persamaan dan
perbedaan, menerapkan pembelajaran faktual di tingkat keterampilan dasar. Ide utama,
membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam dari sekedar definisi. Peserta didik dituntut
harus menjelaskan "bagaimana" atau "mengapa" dan sering memperkirakan atau
menafsirkan untuk merespon.
Contoh penerapan DOK Level-2 (Kompetensi Lanjut Level-B1) Membandingkan bentuk fisik terhadap frekuensi kerja komponen elektronik
Mengidentifikasi dan merangkum isi materi buku pegangan siswa (handout), modul bahan
ajar, buku literatur, .... dll
Menjelaskan sebab-akibat penyebab kerusakan komponen elektronika
Memprediksi hasil logis berdasarkan kebenaaran informasi atau dasar kajian teori
Mengklasifikasikan maksud dan tujuan pengkode dan bentuk fisis komponen elektronik
CATATAN: Jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item tentang target tidaksecara otomatis memberikan jawaban, maka item tersebut setidaknya DOK LEVEL 2.Kebanyakan tindakan akan membutuhkan lebih dari satu kali keputusan
DOK-Level 3 (Kompetensi Menengah Level-B2)
Kata kerja operasional yang berada pada dok level-3 termasuk katagori
pengetahuan level menengah (B2), yaitu perencanaan & pengembangan disertai dengan
alasan (berfikir strategis), yakni bagaimana peserta didik memiliki kemampuan
menganalisis atau merinci suatu situasi, atau pengetahuan menurut komponen yang lebih
kecil dan memahami hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain (Taksonomi
Bloom C4).
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
28/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
28 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Berfikir strategis membutuhkan tingkat pemahaman yang mendalam seperti
perencanaan, dan dalam menemukan masalah harus didukung dengan bukti, dan lebih
menuntut penalaran kognitif. Pengetahuan mengandung lebih dari satu respon atau
pendekatan. Membutuhkan kompleksitas pengetahuan atau berpikir abstrak, dan
penerapan pengetahuan atau keterampilan dalam situasi baru dan unik.
Contoh penerapan DOK Level-3 (Kompetensi Menengah Level-B2)
Mengembangkan model ekperimen ilmiah dari berbagai ide kompleks
Menemukan, mengevaluasi permasalahan dan mengusulkan solusi pemecahan
masalah
Menjelaskan, generalisasi atau menghubungkan ide, dengan menggunakan bukti-
bukti pendukung dari teks atau berbagai sumber informasi.
Membandingkan berbagai macam sumber informasi (data) yang berbeda
Membuat (menjelaskan) kesimpulan hasil eksperimen
DOK-Level 4 (Kompetensi Tinggi Level-C)
Kata kerja operasional yang berada pada dok level-4 termasuk katagori
pengetahuan level tinggi (C), yaitu berfikir secara luas tentang bagaimana cara
mengintegrasikan elemen-elemen shg membentuk sebuah struktur baru, menjadi kesatuan
yang utuh, seperti melakukan penelitian (penyelidikan), pengumpulan data dan analisis
hasil, seperti membuat sebuah difinisi, membuat sebuah kesimpulan, membuat sebuah
hipotesa, dan membuat sebuah analisis (taksonomi bloom C5 dan C6).
Pada tingkat ini, peserta didik melakukan identifikasi masalah, dalam melakukan
perencanaan-peserta didik menggunakan langkah-langkah tindakan, dan membuat
keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan. Biasanya melibatkan lebih banyak waktu
dari satu periode kelas. Dalam mencari kebenaran suatu metode digunakan beberapa
solusi kemungkinan.
Peserta didik diminta untuk membuat beberapa koneksi ide yang berhubungan
dalam satu area atau antar area pengetahuan-dan harus memilih atau merancang satu
pendekatan di antara banyak alternatif tentang bagaimana situasi dapat dipecahkan.
Contoh penerapan DOK Level-4 (Kompetensi Tinggi Level-C)
Mengumpulkan, menganalisa, mengatur, dan menginterpretasikan informasi dari
berbagai sumber untuk keperluan penyusunan laporan dengan disertai alasan.
Menganalisis dan menarik kesimpulan dari berbagai sumber data (bukti).
Melakukan kerja proyek dan identifikasi masalah, mengusulkan jalur solusi,
memecahkan masalah, dan membuat hasil laporan
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
29/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
29 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
CATATAN:Kegiatan DOK LEVEL 4 sering membutuhkan jangka waktu yang lama untukmenyelesaikan beberapa langkah, namun DOK pada level ini tidak hanya ditentukan olehlamanya waktu proses pembelajaran, dan bilamana proses keterampilan dan konsep hanyadiulang-ulang dari waktu ke waktu.
Tabel 12. Perbandingan taksonomi Bloom dengan terhadap kedalaman pengetahuan Norman
Webb menurut penggabungan Karin Hess Cognitive Rigor Matrix
Blooms Taxonomy Webbs Depth of Knowledge
Penggabungan keduanya oleh Karin Hess CognitiveRigor Matrixdapat digunakan untuk memetakan kedalamanStandarIsi (SI) maupun kompleksitas Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Klasifikasi jenis pemikiran yang terlibatdalam proses kognitif
Klasifikasi jenis kata kerja operasionaldalam pembuatan item soal atau tujuanpembelajaran
Berguna sebagai panduan guru dalammengembangkan dan mengarahkan tanyajawab dengan peserta didik.
Menentukan kompleksitas isi dan kegiatan pembelajaran, danmengukurseberapa dalam siswa telah memahami isi materi.
Penggunaan kata kerja operasional tidak hanya untuk mengukur tingkatkinerja saja, melainkan juga menggambarkan kompleksitas pengetahuanyang terlibat didalam kinerja tersebut.
Berguna untuk memastikan keselarasan antara sasaran belajar dan itempenilaian
Kata Kunci: Proses penilaian kedalaman pengetahuan menurut Webbs Depth of Knowledge
Gambar 12. Sinkronisasi penilaian menurut Webbs Depth of Knowledge
Penerapan kata kerja pada Webbs Depth of Konwledge
Sebuah definisi umum untuk klasifikasi masing-masing tingkat kedalaman
pengetahuan (menurut Norman Webb) terlihat pada Tabel 20 di bawah, dengan spesifikasi
lebih lanjut dan contoh kata kerja mengukur untuk setiap tingkat DOK (Depth of
Knowledge). Norman Webb merekomendasikan bahwa untuk keperluan penilaian
(penjenjangan ) skala besar, ruang lingkup standar penilaian hanya digunakan untuk
menilai tingkat kedalaman pengetahuan sampai pada DOK level 1, 2, dan 3 saja.
Sedangkan untuk kedalaman pengetahuan pada Depth of Knowledge (DOK) di Level 4
dapat menggunakan sistem standar penilaian pengetahuan lokal.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
30/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
30 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Tabel 20. Penggunaan kata kerja operasional mengukur menurut Webbs Depth of Knowledge (Webbs
DOK)
AktifitasWebbs DOK
LEVEL Tujuan Pembelajaran Menurut DOK-WebbKela
s
Melakukanproses sainssederhana atau
prosedur untukmengumpulkandata
DA
SAR
(
A)
DO
K-1
(1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor,....
X
(1) Mengukurarus yang mengalir melalui resistor,....
(1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor dengan nilairesistansi berbeda-beda,....
(1) Mengukurarus yang mengalir melalui resistor dengan nilairesistansi berbeda-beda,....
Merepresentasikan data yangdikumpulkanselama periodewaktu, membuatperbandingandan interpretasi
LANJUT
(B1)
DOK-2
(1)Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,....
XI
Menginterpretasik
an data yangdikumpulkanuntuk menjawabpertanyaanhipotesapenelitian/ekperimen untukmembuktikankajian secarailmiah.
MENENGAH
(B2)
DOK-3
(1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)
membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, serta (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.... XI/XII
Menganalisishasileksperimen/penelitian danmenemukanhipotesa baru
TINGGI
(C)
DOK-4
(1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, serta (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.kemudian (5)menyimpulkan bahwa hubungan yang dinyatakan dalam hukumohm adalah benar menurut hipotesa.
(1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, dan (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.(5)sertamembuktikan bahwa hubungan tersebut hanya berlaku untukkomponen resistor yang bersifat linier dan bukan untuk semuakomponen yang bersifat non-linier.
XII
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
31/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
31 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
INDIKATOR, KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNIK INFORMASI dan KOMUNIKASIPROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASIPAKET KEAHLIAN : T.TEL/SWTC/JAKSMATA PELAJARAN : TEKNIK KERJA BENGKEL
KELAS : X
KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)
KI-1 (RELIGIUS)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya
1.1 Membangun kebiasaan bersyukur atas limpahan rahmat,karunia dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang MahaKuasa.
1.2 Memiliki sikap saling menghargai (toleran) keberagamanagama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomidalam lingkup global
1.3 Menanamkan sikap dan perilaku beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, jujur,disiplin, sehat, berilmu, cakap, sehingga dihasilkan insanIndonesia yang demokratis dan bertanggung jawab sesuaidengan bidang keilmuannya.
KI-2 (SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku(jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,santun, ramah lingkungan, gotong royong,kerjasama, cinta damai, responsif danproaktif) dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikapdalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitassehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakanpercobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturanyang berlaku dalam kehidupan sehari-hari selama di kelasatau lingkungan sekolah.
KI-3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural dalam ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkanmasalah.
3.1. Merencanakan sistem pengelolaan alat & peralatan(Tool & Equipment management) dan kebutuhan bahanpraktek sebagai Database Asset
3.1.1. Memahami sistem pengelolaan alat & peralatan(Tool & Equipment management) dan kebutuhanbahan praktek sebagai Database Asset.
3.1.2. Mengkatagorikan/mengelompokan alat & peralatanbengkel elektronika sesuai dengan fungsi dankondisi.
3.1.3. Mengklasifikasikan alat & peralatan bengkelelektronika dalam sistem inventarisasi/pengarsipan.
3.1.4. Memahami sistem administrasi pemakaian danperawatan alat & peralatan bengkel elektronika.
3.1.5. Mentabulasikan sistem kartu pemakaian danpeminjaman alat & peralatan.
3.1.6. Memahami fungsi Check list pada sistempemeliharaan asset secara berkala
3.1.7. Menjelaskan manfaat dan tujuan penggunaan
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
32/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
32 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
pengkode barcode pada sistem pemakaian danpemeliharaan alat & peralatan.
3.1.8. Memahami macam-macam tipe pengkode barcode1D dan 2D pada sistem manajemen digital.
3.1.9. Memahami sistem pengkode dan sistempengarsipan menggunakan pengkode barcodeuntuk berbagai jenis peralatan berbedamenggunakan perangkat lunak/komputer
3.2. Menerapkan gambar teknik elektronika berdasarkanstandar ANSI dan DIN
3.2.1. Memahami macam-macam simbol katagori sumbertegangan
3.2.2. Memahami macam-macam simbol katagori konektor
3.2.3. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen masukan
3.2.4. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen keluaran
3.2.5. Memahami macam-macam simbol katagori
komponen pasif3.2.6. Memahami macam-macam simbol katagori
komponen semikonduktor diskrit
3.2.7. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen gerbang logika
3.2.8. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen (rangkaian) terintegrasi
3.2.9. Memahami diagram rangkaian elektronika analogdan digital berdasarkan standar internasional
3.2.10. Memahami teknik gambar papan rangkaian tercetak(PCB) lapis tunggal (single layer) secara manual
berdasarkan diagram rangkaian
3.2.11. Memahami teknologi gambar papan rangkaiantercetak (PCB) lapis tunggal (single layer), ganda(double layer) dengan menggunakan softwareberdasarkan diagram rangkaian.
3.2.12. Memahami metode menggambar dari papanrangkaian tercetak (PCB) menjadi gambar diagramrangkaian (reverse engineering).
3.3. Mendeskripsikan standar kesehatan dan keselamatan kerja(K3) menurut undang-undang regional (nasional) daninternasional.
3.3.1. Memahami undang-undang kesehatan dan
keselamatan dalam menghindari risiko kecelakaanpada saat kerja praktik.
3.3.2. Memahami dasar peraturan tentang keselamatankerja (state basic safety rules) menurut standarOSHA.
3.3.3. Memahami jenis-jenis fasilitas peralatan kerjabengkel di bidang rekayasa elektronika sesuaistandard operational prosedure.
3.3.4. Mengklasifikasikan fasilitas peralatan kerja bengkelberdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.
3.3.5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) standar saatkerja praktik (Personal protective equipment-PPE).
3.3.6. Mengkatagorikan jenis-jenis bahaya akibat tegangansentuh/sengatan listrik.
3.3.7. Memahami sistem instalasi Ground Fault Circuit
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
33/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
33 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
Interrupters dalam menghindari bahaya sengatanlistrik.
3.3.8. Memahami efek sengatan/sentuhan arus listrik (theeffects of electric current on the body) pada tubuh
manusia.
3.3.9. Memahami gangguan busur api (Arc flash) sisteminstalasi listrik.
3.3.10. Memahami sistem proteksi akibat gangguan busurapi sistem instalasi listrik (Arc-Fault CircuitInterrupters-AFCIs).
3.3.11. Memahami tanda-tanda (rambu-rambu) pentingberkenaan dengan kesehatan dan keselamatankerja disekitar tempat kerja.
3.3.12. Menyusun panduan pelayanan kesehatan dankeselamatan di sekitar lingkungan tempat kerja
3.3.13. Memahami penggunaan alat pemadam kebakaranjinjing berdasarkan standard operational prosedure.
3.3.14. Memahami informasi praktis tentang sifat-sifatsumber api kebakaran.
3.3.15. Memahami macam-macam klasifikasi sertapenggunaan alat pemadam kebakaran jinjing.
3.3.16. Memahami kode warna untuk alat pemadamkebakaran
3.3.17. Mengelola sistem pengendalian bahan berbahayadan beracun limbah B3 berdasarkan peraturan danundang-undang.
3.3.18. Memahami lembar data keamanan material kimia(Material Safety Data Sheet- MSDS).
3.3.19. Memahami sumber bahan berbahaya dan beracunB3.
3.3.20. Mengidentifikasi bahan kimia berbahaya danberacun B3.
3.3.21. Mengklasifikasi bahan kimia berbahaya dan beracunlimbah kimia berdasarkan hazardous materialidentification system.
3.3.22. Memahami label kode warna dan angkaberdasarkan standar NFPA.
3.3.23. Menguraikan bahan limbah yang masihmengandung unsur kimia berbahaya sebelumdibuang.
3.4. Mendeskripsikan dasar-dasar kerja mekanik seperti tekniksambung, pembuatan rumah (cassing) dan teknik
solder ing desolder ing di bidang rekayasa fabrikasiperalatan elektronika.
3.4.1. Memahami dasar-dasar teknik sambung,pembuatan rumah (cassing) dan teknik solderingdesoldering di bidang rekayasa fabrikasi peralatan
elektronika sederhana.
3.4.2. Memahami teknologi soldering/desolderingdi bidangrekayasa fabrikasi peralatan elektronika sederhana
KI-4 (KETRAMPILAN)
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalamranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang
4.1. Membuat sistem pengelolaan alat & peralatan (Tool &Equipment management) dan kebutuhan bahan prakteksebagai Database As set.
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
34/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
34 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu melaksanakan tugasspesifikdibawah pengawasan langsung.
4.1.1. Menyajikan sistem pengelolaan alat & peralatan dankebutuhan bahan praktek (Database Asset).
4.1.2. Membuat daftar inventarisasi alat & peralatanbengkel elektronika sesuai dengan fungsi dankondisi.
4.1.3. Melakukan penyimpanan alat & peralatan bengkelelektronika dalam sistem inventarisasi/pengarsipan.
4.1.4. Menyajikan sistem administrasi pemakaian danpemeliharaan alat & peralatan bengkel elektronika.
4.1.5. Membuat sistem kartu pemakaian dan peminjamanalat & peralatan bengkel.
4.1.6. Melakukan Check listpemeliharaan (perawatan danperbaikan ringan) asset secara berkala
4.1.7. Menerapkanpengkode barcode pada sistempemakaian dan pemeliharaan peralatan BengkelElektronika.
4.1.8. Menerapkan sistem pemakaian dan pemeliharaanperalatan dengan sistem pengkode barcode dengankomputer.
4.1.9. Melakukan pengecekan sistem pemakaian danpemeliharaan peralatan dengan sistem pengkodebarcode dengan komputer.
4.2. Membuat macam-macam simbol, -diagram skematik, -papan rangkaian tercetak (PRT), tata letak komponen dandaftar serta harga komponen di bidang perekayasaanelektronika
4.2.1. Menggambar macam-macam simbol katagorisumber tegangan
4.2.2. Menggambar macam-macam simbol katagorikonektor
4.2.3. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen masukan
4.2.4. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen keluaran
4.2.5. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen pasif
4.2.6. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen semikonduktor diskrit
4.2.7. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen gerbang logika
4.2.8. Menggambar macam-macam simbol katagori
komponen (rangkaian) terintegrasi4.2.9. Menggambar diagram rangkaian elektronika analog
dan digital berdasarkan standar internasional
4.2.10. Menggambar teknologi gambar papan rangkaiantercetak (PCB) lapis tunggal (single layer) secaramanual
4.2.11. Menggambarkan papan rangkaian tercetak (PCB)lapis tunggal (single layer), ganda (double layer)dengan menggunakan software berdasarkandiagram rangkaian
4.2.12. Menggambar rangkaian dari papan rangkaiantercetak (PCB) menjadi gambar diagram rangkaian
(reverse engineering).4.3. Menerapkan pekerjaan bengkel berdasarkan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) menurut standar danundang-
5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x
35/59
Teknik Transmisi Telekomunikasi
35 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi
undang regional (nasional) dan internasional
4.3.1. Menerapkan undang-undang kesehatan dankeselamatan dalam menghindari risiko kecelakaanpada saat kerja praktik di Bengkel
4.3.2. Menerapkan pekerjaan bengkel berdasarkankeselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurutstandar Occupational Safety and Health
Administration(OSHA).4.3.3. Menerapkan dasar-dasar mekanik di bidang
rekayasa elektronika sesuai standard operationalprosedure.
4.3.4. Menggunakan peralatan tangan berdasarkanpetunjuk buku manual dan kesehatan dankeselamatan kerja
4.3.5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) standar saatkerja praktik (Personal protective equipment-PPE).
4.3.6. Mendiagnosa jenis-jenis bahaya akibat tegangansentuh/sengatan listrik (hazard electricity).
4.3.7. Melakukan instalasi sistem pentanahan instalasi
listrik menggunakan sistem Ground Fault CircuitInterrupters.
4.3.8. Melakukan pertolongan pertama akibat efeksengatan/sentuhan arus listrik (the effects of electriccurrenton the body) pada tubuh manusia.
4.3.9. Melakukan pencegahan gangguan busur api (Arcflash) pada sistem instalasi listrik
4.3.10. Menerapkan sistem proteksi akibat gangguan busurapi sistem instalasi listrik (Arc-Fault CircuitInterrupters-AFCIs).
4.3.11. Membuat tanda-tanda (rambu-rambu) pentingberkenaan dengan kesehatan dan keselamatankerja disekitar tempat kerja
4.3.12. Membuat pandua