60
USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA AKSELERASI PENYEDIAAN LAPANGAN PEKERJAAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI KOTA PEKANBARU TIM PENGUSUL DRS. M.THAMRIN.MM NIDN : 1019045801 (KETUA) SRI MARYANTI.SE,MSI NIDN : 1001037502 (ANGGOTA) Kode/Nama Rumpun Ilmu: 560/Ilmu Ekonomi

PENYERAPAN TK

Embed Size (px)

Citation preview

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

AKSELERASI PENYEDIAAN LAPANGAN PEKERJAAN TERHADAPPENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI

DI KOTA PEKANBARU

TIM PENGUSUL

DRS. M.THAMRIN.MM NIDN : 1019045801

(KETUA)

SRI MARYANTI.SE,MSI NIDN : 1001037502

(ANGGOTA)

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 560/Ilmu Ekonomi

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARUDESEMBER 2013

HALAMAN PENGESAHAN1.

2

3.

4.

5.

6.

Judul Penelitian

Kode/Nama RumpunIlmu

Ketua Penelitia. Nama Lengkapb. NIDNc. JabatanFungsional

d. Program Studi

e. Nomor HPf. Alamat E-mail

Anggota Peneliti(1) a. Nama Lengkapb. NIDNc. PerguruanTinggi

Lokasi Penelitian

Biaya Penelitian Diusulkan keDIKTI

Dana Internal PT

:

:

::::::

:::

:

::::

Akselerasi PenyediaanLapangan Pekerjaan TerhadapPenyerapan Tenaga KerjaSektor Industri di KotaPekanbaru

560/Ilmu Ekonomi

Drs.M.Thamrin.MM1019045801III.d / LektorManagement08127551998 [email protected]

Sri Maryanti.SE,MSi1001037502Universitas Lancang Kuning

Kota Pekanbaru

Rp 15.000.000--

Dana InstitusiPekanbaru, 10

Desember 2013

MengetahuiKetua Pelaksana Dekan Fakultas Ekonomi Univ. Lancang Kuning

(Drs. H.Bambang Suroto , SE, MM) ( Drs. M. Thamrin,MM ) NIDN: 1026015901 NIDN:1019045801

Menyetujui,Ketua LPPM

Universitas Lancang Kuning

( Dr. Ir. Ervayenri.M.Si ) NIP. 196208141992031002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT,

atas rahmat dan karunia-Nya kami telah dapat

melaksanakan penelitian dosen pemula yang mengambil

lokasi di Kota Pekanbaru.

Proposal penelitian ini dibuat untuk

menganalisis penyerapan tenaga kerja di Kota

Pekanbaru, hal ini disebabkan Pekanbaru merupakan

Kota yang sedang tumbuh dan banyak pendatang yang

bersal dari luar Kota Pekanbaru sendiri. Sedangkan

tiap sektor yang di Pekanbaru memiliki permasalahan

tersendiri, tidak terkecuali industri kecil sendiri

oleh sebab itu hal ini dipandang perlu untuk diangkat

sebagai judul penelitian dengan judul “Akselerasi

Penyediaan Lapangan Pekerjaan Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja Sektor Industri di Kota Pekanbaru

Karena industri kecil merupakan leading sector

yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak

disamping sektor lainnya, hal ini tidak perlu

dianalisi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi

pada sektor industri kecil ini sehingga mampu menekan

angka pengangguran dan juga mencegah terjadi

penumpukkan tenaga kerja pada sektor tertentu.

Kami menyadari bahwa kegiatan ini masih belum

sempurna untuk itu mohon kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat penyempurnaan kegiatan ini.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik

materil maupun non materil atas terlaksananya

penelitian ini kami ucapkan terima kasih.

Harapan kami mudah-mudahan penelitian ini dapat

berguna, khususnya bagi Tim penelitian dalam

pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bagi

masyarakat umumnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN

BAB I

PENDAHULUAN................................................... 1

1.1. Latar BelakangMasalah.................................... 1

1.2. Hipotesis........................................................... 4

1.3. PerumusanMasalah........................................... 4

1.4. TujuanPenelitian............................................... 5

1.5. TargetLuaran................................................... 6

i

BAB II TINJAUANPUSTAKA..........................................7

2.1. PengertianIndustri......................................7

2.2. Pengertian TenagaKerja................................ 9

2.3. Kesempatan Kerja........................................... 10

2.4. Penyerapan TenagaKerja............................ 14

BAB III METODEPENELITIAN.......................................

153.1. Lokasi

Penelitian............................................... 15

3.2. Jenis dan SumberData...................................... 15

3.3. Teknik PengumpulanData........................... 15

3.4. AnalisaData...................................................... 16

3.5. KerangkaPenelitian.......................... ..........

16

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN... 184.1.

Anggaran.......................................................... 18

4.2. JadwalPenelitian............................................... 18

DAFTARPUSTAKA..............................................................LAMPIRAN...........................................................................

RINGKASAN

Tujuan Jangka Panjang

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan jangka

panjang yang ingin dicapai berkaitan dengan penyerapan

tenaga kerja yaitu:

1. Mengetahui akselerasi penyediaan lapangan

pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja pada sektor

industri dalam mengatasi pengangguran di Kota

Pekanbaru

2. Mengetahui jumlah output sektoral ekonomi dalam

menyerap tenaga kerja sektor industri di Kota

Pekanbaru

i

3. Membuat kebijakan tentang penyerapan tenaga kerja

untuk sektor industri dalam mengatasi pengangguran

serta kemampuan sektoral dalam menyerap tenaga

kerja serta upaya untuk melakukan percepatan

penyediaan lapangan pekerjaan.

Target Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Perlu adanya peran pemerintah dalam mengembangkan

sektor industri sehingga mampu menyerap tenaga

kerja lebih banyak

2. Perlu didorongnya jumlah output sektoral ekonomi

oleh pemerintah Kota Pekanbaru sehingga mampu

mendorong sektor industri.

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi untuk tiap sektor

sehingga dapat membangun dan mengembangkan

industri kecil menjadi industri menengah atau

besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih

banyak.

Metode Yang Akan di Pakai Untuk Mencapai Tujuan Jangka

Panjang

Untuk menganalisis penyerapan tenaga kerja

sektor industri ini dilakukan dengan beberapa tahap

yaitu:

1. Tahap pertama untuk menganalisis penyerapan

tenaga kerja sektor industri dilakukan dengan

ii

membandingkan antara selisih tenaga kerja (∆TK)

dari penyerapan tenaga kerja pada tahun t (TKt)

dan penyerapan tenaga kerja pada tahun t-1 (TKt-1)

dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).

2. Tahap berikutnya menganalisis akselerasi

penyediaan lapangan pekerjaan terhadap penyerapan

tenaga kerja sektor industri dilakukan dengan

elastisitas permintaan tenaga kerja yaitu dengan

menggunakan data jumlah tenaga kerja dan PDRB

Kota Pekanbaru khususnya sektor industri.

Rencana Kegiatan yang Diusulkan

Adapun rencana kerja yang diusulkan dalam

penelitian ini adalah:

1. Agar pemerintah daerah Kota Pekanbaru memiliki

suatu peta tentang kebutuhan tenaga kerja untuk

tiap sektor khususnya sektor industri.

2. Agar pemerintah memiliki sektor-sektor yang paling

banyak menampung jumlah tenaga kerja.

3. Agar pemerintah memiliki sektor-sektor mana saja

yang harus dikembangkan agar daya serap tenaga

kerja semakin besar.

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Industrialisasi memiliki peran strategis untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara

berkelanjutan dan meningkatkan produksi fisik

masyarakat melalui perluasan lapangan usaha dan

memperluas kesempatan kerja, meningkatkan serta

menghemat devisa, mendorong pembangunan daerah,

meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat serta

mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Menurut Mudrajat Kuncoro (2007 : 364) :

Pengembangan industri kecil adalah cara yang dinilai

besar peranannya dalam pengembangan industri

manufaktur. Pengembangan industri kecil akan membantu

i

mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang

digunakan adalah teknologi padat karya sehingga bisa

memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang

pada gilirannya mendorong pembangunan daerah dan

kawasan pedesaan.

Sektor industri diyakini sebagai sektor yang

dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

perekonomian menuju kemajuan. Dalam bukunya yang di

tulis oleh Dumairy (Dumairy, 1996 hal 125) Produk-

produk industrial selalu memiliki "dasar tukar" (term of

trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta

menciptakan nilai tambah yang besar dibanding produk-

produk sektor lain. Sejalan dengan hal tersebut, maka

peran sektor industri pengolahan semakin penting,

sehingga sektor industri pengolahan dapat dikatakan

mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin ( Leading Sector

) di sektor industri secara umum setelah sektor

perdagangan. Keadaan tersebut juga berlaku di Kota

Pekanbaru.

Keadaan atau kondisi kependudukan yang ada sangat

mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang

dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang

besar, jika diikuti dengan dengan kualitas penduduk

yang memadai, akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan

ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar jika

diikuti dengan kualitas yang rendah, menjadikan1

penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan

nasional.

Untuk melihat besarnya kontribusi setiap sektor

terhadap perekonomian suatu wilyah serta hubungannya

dengan prioritas pelaksanaan pembangunan dan guna

meninjau pergeseran struktur ekonomi yang terjadi dapat

dilihat berdasarkan data kontribusi PDRB menurut

lapangan usaha seperti yang terlihat pada tabel 1.1

berikut ini.

Tabel 1.1: Kontribusi PDRB Atas Harga Konstan 2000Menurut Lapangan

Usaha di Kota Pekanbaru Tahun 2008-2011

LapanganUsaha

Tahun2008 2009 2010 2011

Pertanian 0,84 0,8 0,75 0,68Pertambangan 0,02 0,02 0,02 0,02Industri 25,82 22,98 20,21 17,2Listrik,gas & air 1,05 0,97 0,89 0,82Bangunan 16,98 20,41 23,97 27,72Perdagangan 26,11 25,89 25,75 25,65Angkutan, Komunikasi 7,4 7,11 6,78 6,58Lembaga Keuangan 12,45 12,9 13,22 13,46Jasa 9,33 8,92 8,41 7,87Total 100 100 100 100Sumber : BPS Provinsi Riau (Riau Dalam Angka)

Berdasarkan tabel kontribusi sektor industri

cukup besar untuk PDRB Kota Pekanbaru selama kurun

waktu 2008-2011 dibandingkan beberapa sektor lainnya,

namun cenderung menurun tiap tahunnya hal ini

menunjukkan bahwa kesempatan pemerintah Kota Pekanbaru

untuk dapat terus meningkatkan atau memajukan sektor

industri harus lebih diprioritaskan mengingat sektor

ini merupakan padat karya.

Jika dilihat secara sektoral pada tahun 2008-

2011, sektor yang mempunyai kontribusi terbesar adalah

sektor perdagangan dengan 26,11 persen yang mengalami

penurunan menjadi 25,65 persen. Sektor yang memberikan

kontribusi terbesar setelah sektor perdagangan adalah

sektor industri sebesar 25,82 persen yang turun menjadi

17,2 persen. Sektor yang membreikan kontribusi tiap

tahunnya dan cenderung meningkat adalah sektor bangunan

dari 16,98 persen meningkat menjadi 27,72 persen.

Mengingat sektor industri dapat dijadikan sektor

unggulan yang mampu membuka lapangan pekerjan setelah

sektor perdagangan, namun pada kenyataannya hanya

memberikan kontribusi yang cenderung menurun tiap

tahunnya. Pada hal seperti yang kita ketahui bahwa

sektor industri dapat memberikan peluang bagi

Pemerintah Kota Pekanbaru untuk bisa mengembangkan dan

memajukan sektor industri tersebut.

Kontribusi PDRB sektoral merupakan parameter

untuk melihat tingkat pengangguran tiap tahunnya di

Kota Pekanbaru, hal ini berkaitan dengan daya serap

tenaga kerja tiap sektornya. Sehingga pemerintah daerah

2

dapat mengambil kebijakan berkaitan dengan lemahnya

daya serap tenaga kerja di tiap sektor lapangan usaha.

Tabel 1.2 : Jumlah Pengangguran MenurutKarakteristiknya di Kota Pekanbaru

Tahun 2008-2011

Karakteristik 

Tahun2008 2009 2010 2011

Tingkat Pengangguran (org) 44.652 38.909 44.556 39.347Jenis Kelamin (Org)  Laki-Laki 31.751 19.232 17.815 21.718Perempuan 12.901 19.677 26.741 17.629Tingkat Pendidikan (Org)  SD Kebawah 3.710 724 7.173 5.106SLTP 4.713 6.847 6.922 8.416SLTA 26.217 18.647 18.238 19.541Diploma Keatas 10.012 12.691 12.223 6.284Sumber : Data SUSENAS 2008-2011

Tingkat pengangguran di Kota Pekanbaru dari tahun

2008-2011 mengalami penurunan dari 44.652 orang ditahun

2008 turun menjadi 39.347 orang atau turun dari 14,23

persen ditahun 2008 menjadi 9,33 persen di tahun 2011.

Hal ini tentunya merupakan prestasi bagi Pemerintah

Kota Pekanbaru.

Namun disisi lain penyerapan tenaga kerja untuk

tiap sektor tidaklah seimbang dengan kontribusi yang

diberikan oleh tiap sektor tersebut. Banyaknya tenaga

kerja yang terserap oleh suatu sektor perekonomian,

dapat digunakan untuk menggambarkan daya serap sektor

3

perekonomian tersebut terhadap angkatan kerja. Dengan

demikian proporsi pekerja menurut lapangan kerja

merupakan salah satu ukuran untuk melihat potensi

sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja.

Pertambahan jumlah penduduk berarti lebih banyak

tersedianya salah satu faktor pokok dalam produksi,

yaitu tenaga kerja. Sepanjang sejarah, pertambahan

penduduk merupakan sumber terpenting atas bertambahnya

output yang dinikmati seluruh dunia. Jumlah penduduk

yang meningkat hampir selalu mengarah pada naiknya

total output.

Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini

menitik beratkan kepada penyerapan tenaga kerja pada

sektor industri, mengingat sektor industri saat ini

dijadikan sebagai sektor unggulan apalagi Kota

Pekanbaru merupakan kota yang tepat untuk membangun

industri, besar maupun kecil dengan mengangkat judul

Akselerasi Penyediaan Lapangan Pekerjaan Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Kota

Pekanbaru.

1.2. Hipotesis

Diduga pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja sektor industri.

Diduga jumlah output sektoral ekonomi berhubungan

dengan kemampuan menyerap tenaga kerja sektor industri.

1.3. Perumusan Masalah

Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek yang

sangat mendasar dalam kehidupan karena mencakup dimensi

ekonomi dan sosial. Salah satu sasaran utama

pembangunan Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan

bagi penduduknya. Maka yang menjadi pokok permasalahan

adalah berkenaan dengan penyerapan tenaga kerja sektor

industri di Kota Pekanbaru yaitu adanya

ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan

besarnya kesempatan kerja sehingga muncul masalah

pengangguran dimana angka pengangguran yang ada di Kota

Pekanbaru meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan

angka pengangguran ini akan menyebabkan beban bagi

perekonomian Kota Pekanbaru. Dengan meningkatnya jumlah

output ekonomi Kota Pekanbaru maka diharapkan meningkat

pula kesempatan kerja yang tersedia. Melalui perluasan

kesempatan kerja diharapkan akan mampu menciptakan

lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan penyerapan

tenaga kerja dan pada akhirnya dapat mengatasi masalah

pengangguran tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah dan keterangan

di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu

bagaimana hubungan perkembangan sektor-sektor ekonomi

dalam menyerap tenaga kerja serta mencari tahu

bagaimana kemampuan masing-masing sektor perekonomian

dalam menyerap tenaga kerja yang tersedia dan melihat

bagaimana penyerapan tenaga kerja sektoral di Kota

4

Pekanbaru. Adapun pertanyaan penelitian yang muncul

adalah:

1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk

terhadap penyerapan

tenaga kerja sektor industri di Kota Pekanbaru?

2. Apakah peningkatan jumlah output sektoral ekonomi

berhubungan dengan kemampuan menyerap tenaga kerja

sektor industri?

3. Kebijakan dan program apa yang harus diambil

untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja sektor

industri dan sektor lainnya?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan gambaran tentang penyerapan tenaga kerja

sektor industri di Kota Pekanbaru dan mendapatkan

gambaran tentang peran sektor ekonomi dalam penyerap

tenaga kerja sehingga masalah pengangguran untuk tiap

sektor dapat teratasi.

Secara lebih spesifik tujuan penelitian tentang

analisis penyerapan tenaga kerja sektor industri

adalah:

1. Menganalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor

industri

2. Menganalsis peran sektor ekonomi dalam menyerap

tenaga kerja

3. Merumuskan kebijakan dan program ketenagakerjaan

yang diperlukan untuk meningkatkan daya serap

tenaga kerja di sektor industri dan sektor lainnya

khususnya untuk mengatasi pengangguran

1.5 Target Luaran

Dalam penelitian ini penulis ingin memiliki

target yang nantinya akan dapat bermanfaat bagi

Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengelola

ketenagakerjaan khsusunya penyerapan tenaga kerja,

adapun target luaran yang ingin dicapai adalah:

1. Agar dapat mengetahui permasalahan ketenagakerjaan

di Kota Pekanbaru dan alternatif kebijakan dan

program yang dapat dilakukan untuk melakukan

percepatan dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

2. Agar dapat meningkatkan pendayagunaan tenga kerja

dengan diketahuinya potensi kerja yang ada di Kota

Pekanbaru, baik dari segi jumlah maupun kualitas dan

potensi kebutuhan tenaga kerja diberbagai sektor

ekonomi.

3. Agar pemerintah daerah dapat membuat kebijakan dan

program untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja

di sektor industri dan sektor lainnya untuk

mengatasi masalah pengangguran yang akan di

publikasikan minimal pada jurnal yang tidak

5

terakreditasi dan maksimal pada jurnal yang

terakreditasi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Industri

Industri merupakan semua perusahaan yang

melakukan kegiatan mengolah barang dasar atau setengah

jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang

yang tinggi nilainya. Menurut BPS, industri

menggunakan tenaga kerja antara 5 – 19 orang terkadang

lebih tergantung skal usaha yang dimiliki.

6

Ada beberapa pengelompokan industri seperti

industri kecil yang dinilai mampu menyerap tenaga kerja

lebih banyak. Disperindag mendefinisikan industri kecil

sebagai suatu kegiatan usaha industri yang memiliki

nilai investasi sampai dengan 200 juta, tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha (Kep Memperindag No.

254/MPP/Kep/97, tanggal 28 Juli 1997).

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mendefinisikan

industri kecil sebagai sektor usaha yang memiliki aset

maksimal 280 juta, tenaga paling banyak 300 orang dan

nilai penjualan dibawah 100 juta rupiah. Sedangkan

Koperasi mendefinisikan berdasarkan kriteria omset

usaha tidak lebih dari 2 milyard dan kekayaan (tidak

termasuk tanah dan bangunan) tidak lebih dari 600 juta

rupiah. Walaupun banyak definisi mengenai industri

kecil namun industri kecil mempunyai karakteristik yang

hampir seragam.Karakteristik industri kecil adalah

sebagai berikut (Mudrajat Kuncoro, 1997 : 108-109).

1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara

bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan

industri kecil dikelola oleh orang perorang yang

merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola

usaha serta memanfaatkan tenaga kerja dari

keluarga dan kerabat di kotanya.

2. Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-

lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung

mengatasi pembiayaan usaha dari modal sendiri atau

sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat,

pedagang dan bahkan rentenir.

3. Sebagian industri kecil ditandai dengan belum

dipunyainya status badan hukum.

4. Ditinjau menurut golongan undustri tampak bahwa

hampir sepertiga bagian seluruh industri kecil

bergerak pada kelompok industri makanan, minuman

dan tembakau (ISIC 31), indsustri tekstil (ISIC

32), industri kayu, bambu, rotan, rumput dan

sejenisnya termasuk perabot rumah tangga (ISIC 33)

masing-masing berkisar antara 21 sampai 22

perusahaan dari seluruh industri kecil yang ada.

Adapun yang bergerak pada kelompok usaha industri

kertas (ISIC 34) dan kimia (ISIC 35), diikuti kelompok

industri barang galian bukan logam (ISIC 36) Kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki oleh industri kecil ( Tulus

Tambunan, 1997 : 112-113 ) adalah sebagai berikut :

1. Sangat padat karya dan persediaan tenaga kerja di

Indonesia masih sangat banyak, mengikuti laju

pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja yang

rata-rata pertahun sangat tinggi, sehingga upah

minimum tenaga kerja khususnya dari kelompok

berpendidikan rendah di Indonesia masih relatif

murah dibandingkan dengan negara-negara di

7

kawasan Asia dengan jumlah penduduk atau angkatan

kerja yang lebih sedikit.

2. Industri kecil di Indonesia masih lebih banyak

membuat produk-produk sederhana yang tidak

terlalu membutuhkan pendidikan formal tinggi.

3. Industri kecil di Indonesia masih merupakan

industri yang membuat produkprodukyang bernuansa

kultural seperti kerajinan dari kayu dan rotan

atau ukirukiran yang pada dasarnya merupakan

keahlian tersendiri dari masyarakat di masing-

masing daerah.

4. Kegiatan industri kecil masih sangat agricultural

based karena mempunyai banyak komoditi-komoditi

pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil.

5. Pengusaha-pengusaha industri kecil lebih banyak

menggantungkan diri pada kemampuan sendiri atau

pinjam dari sumber informal untuk modal kerja

dana industri.

Kelemahan industri kecil terutama dalam hal

kemampuannya untuk bersaing masih lemah, tidak hanya di

pasar domestik terhadap produk-produk dari industri

besar dan menengah atau impor tetapi juga di pasar

ekspor.

2.2 Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting

dalam proses produksi. Sebagai sarana produksi, tenaga

8

kerja lebih penting daripada sarana produksi yang lain

seperti bahan mentah, tanah, air, dan sebagainya.

Karena manusialah yang menggerakkan semua sumber-sumber

tersebut untuk menghasilkan barang (Bakir dan Manning,

1984).

Menurut Payaman Simanjuntak (1985) tenaga kerja

adalah penduduk yang berumur 10 tahun atau lebih yang

sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari kerja

dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan

mengurus rumah tangga. Sementara menurut Secha Alatas

dan Rudi Bambang T (1990) menyatakan bahwa tenaga kerja

adalah bagian penduduk yang mampu bekerja memproduksi

barang dan jasa.

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, yang disebut tenaga kerja adalah

setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Sonny Sumarsono (2003) menyatakan tenaga kerja

sebagai semua orang yang bersedia untuk sanggup

bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka

yang bekerja untuk diri sendiri ataupun anggota

keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau

mereka yang sesungguhnya bersedia dan mampu untuk

bekerja, dalam arti mereka menganggur dengan terpaksa

karena tidak ada kesempatan kerja.

Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja

hanya dibedakan oleh batasan umur yang masing-masing

berbeda untuk setiap negara. Di Indonesia batasan umur

minimal 10 tahun tanpa batasan umur maksimal. Pemilihan

batasan umur 10 tahun berdasarkan kenyataan bahwa pada

umur tersebut sudah banyak penduduk yang bekerja karena

sulitnya ekonomi keluarga mereka. Indonesia tidak

menganut batas umur maksimal karena Indonesia belum

mempunyai jaminan sosial nasional. Hanya sebagian kecil

penduduk Indonesia yang menerima tunjangan di hari tua

yaitu pegawai negeri dan sebagaian kecil pegawai

perusahaan swasta. Untuk golongan inipun, pendapatan

yang mereka terima tidak mencukupi kebutuhan mereka

sehari-hari. Oleh sebab itu, mereka yang telah mencapai

usia pensiun biasanya tetap masih harus bekerja

sehingga mereka masih digolongkan sebagai tenaga kerja

(Payaman Simanjuntak, 1985).

Pada dasarnya tenaga kerja dibagi dalam dua

kelompok, yaitu:

1. Angkatan kerja yaitu tenaga kerja berusia 10

tahun yang selama seminggu yang lalu mempunyai

pekerjaan, baik yang bekerja maupun yang

sementara tidak bekerja karena suatu sebab. Di

samping itu, mereka yang tidak mempunyai

pekerjaan tetap sedang mencari pekerjaan atau

mengharapkan pekerjaan.

9

2. Bukan angkatan kerja yaitu tenaga kerja yang

berusia 10 tahun ke atas yang selama seminggu

yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah

tangga, dan sebagainya dan tidak melakukan

kegiatan yang dapat dikategorikan bekerja,

sementara tidak bekerja atau mencari kerja.

Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan

kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya

untuk bekerja. Oleh sebab itu kelompok ini sering

dinamakan potential labor force.

2.3 Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja mengandung pengertian bahwa

besarnya kesediaan usaha produksi untuk mempekerjakan

tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi,

yang dapat berarti lapangan pekerjaan atau kesempatan

yang tersedia untuk bekerja yang ada dari suatu saat

dari kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja dapat tercipta

apabila terjadi permintaan tenaga kerja di pasar kerja,

sehingga dengan kata lain kesempatan kerja juga

menujukkan permintaan terhadap tenaga kerja (Sudarsono,

1998).

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang

dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan

atau suatu instansi (Disnakertrans, 2002). Kesempatan

kerja ini akan menampung semua tenaga kerja yang

tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia

mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja

yang tersedia.

Kebijaksanaan negara dalam kesempatan kerja

meliputi upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan dan

perluasan lapangan kerja di setiap daerah serta,

perkembangan jumlah dan. kualitas angkatan kerja yang

tersedia agar dapat memanfaaatkan seluruh potensi

pembangunan di daerah masing-masing.

Bertitik tolak, dari kebijaksanaan tersebut maka

dalarn rangka mengatasi masalah perluasan kesempatan

kerja dan mengurangi pengangguran, Departemen Tenaga

Kerja dalam UU No. 13 Tahun 2002 tentang

Ketenagakerjaan memandang perlu untuk menyusun program

yang mampu baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan

mengurangi pengangguran. Program-program ini dituangkan

dalam kebijaksanaan pokok Sapta Karya Utania yang

terdiri dari:

1. Perencanaan tenaga kerja nasional

2. Sistem informasi dan bursa tenaga kerja yang terpadu

3. Tenaga kerja pemuda mandiri profesional

4. Pemagangan

5. Hubungan industrial Pancasila dan perlindungan

tenaga kerja

6. Ekspor tenaga kerja

7. Pengembangan organisasi

10

Kesempatan kerja berubah dari waktu ke waktu,

perubahan tersebut terjadi akibat perubahan dalam

perekonomian. Hal ini sesuai dengan konsep dalam

ekonomi bahwa permintaan tenaga kerja merupakan

permintaan turunan (derived demand) dari permintaan

masyarakat terhadap barang dan jasa dalam perekonomian.

Apabila perekonomian berkembang maka penyerapan tenaga

kerja juga bertambah, pertumbuhan ekonomi mampu membawa

pengaruh positif bagi kesempatan kerja dan

produktivitas tenaga kerja. (Payaman Simanjuntak, 1985)

Perluasan kesempatan kerja merupakan suatu usaha

untuk mengembangkan sektor-sektor penampungan

kesempatan kerja dengan produktivitas rendah. Usaha

perluasan kesempatan kerja tidak terlepas dari faktor-

faktor seperti, pertumbuhan jumlah penduduk dan

angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi, tingkat

produktiuvitas tenaga kerja, atau kebijaksanaan

mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri.

Kebijaksanaan negara dalam kesempatan kerja meliputi

upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan dan perluasan

kesempatan kerja di setiap daerah serta perkembangan

kuantitas dan kualitas angkatan kerja yang tersedia

agar dapat memanfaatkan seluruh potensi pembangunan di

daerah masing-masing.

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang

dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan

11

atau suatu instansi kesempatan kerja ini akan menampung

semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan

pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan

banyaknya tenaga kerja yang tersedia (Tulus Tambunan,

2001). Kebijaksanaan negara dalam kesempatan kerja

meliputi upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan dan

perluasan lapangan kerja disetiap daerah serta

perkembangan jumlah dan kualitas angkatan kerja yang

tersedia agar dapat memanfaatkan seluruh potensi

pembangunan didaerah masing-masing.

Bertitik tolak dari kebijaksanaan tersebut maka

dalam rangka mengatasi masalahperluasan kesempatan

kerja dan mengurangi pengangguran. Departemen Tenaga

Kerja (2002) memandang perlu untuk menyusun program

yang mampu baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan

mengurangi pengangguran.

Menurut Payaman J. Simanjuntak (2002) untuk

mengetahui daya serap tenaga kerja suatu sektor ekonomi

sering digunakan kesempatan kerja terhadap nilai

produksi atau nilai tambah. Elastisitas kesempatan

kerja didefinisikan sebagai perbandingan laju

pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan

ekonomi.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan angkatan

kerja berarti pula timbulnya masalah kesempatan kerja,

karena kesempatan kerja yang ada penting menyangkut

berbagai aspek baik ekonomi maupun non ekonomi,

disamping itu

usaha perluasan kesempatan kerja merupakan salah satu

usaha meningkatkan taraf

hidup. Kesenjangan yang terjadi diantara pertumbuhan

kesempatan kerja yang

tersedia berdampak makin terasa mendesaknya keputusan

perluasan kesempatan

kerja.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimaksud

dengan kesempatan

kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung

untuk bekerja pada suatu

perusahaan atau instansi. Kesempatan kerja ini akan

menampung semua tenaga

kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang

tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya

tenaga kerja yang tersedia. Adapun yang dimaksud

lapangan kerja adalah bidang kegiatan dari usaha atau

pekerja atau instansi dimana seseorang bekerja atau

pernah bekerja.

Menurut Suroto (1998), kesempatan kerja adalah

keadaan atau jumlah orang yang sedang mempunyai

pekerjaan dalam suatu wilayah. Dengan kata lain,

kesempatan kerja disini tidak menunjukkan pada potensi

12

tetapi pada fakta jumlah orang yang bekerja. Kalau

dikatakan bahwa pertumbuhan industri A telah berhasil

meningkatkan kesempatan kerja sebanyak 3 persen, itu

berarti industri A telah menambah jumlah orang yang

bekerja di industri A sebanyak 3 persen.

Kesempatan kerja menyangkut tiga aspek penting

yaitu aspek produksi, pendapatan dan harga diri

seseorang. Kesempatan kerja dapat meningkatkan produksi

dan mendatangkan pendapatan bagi yang bersangkutan.

Oleh karena itu ada pendapat bahwa kesempatan kerja

dapat menghapus kemiskinan walau menganggur tidak

identik dengan kemiskinan. Aspek ketiga yaitu

kesempatan kerja dapat meningkatkan harga diri

seseorang. Seseorang yang telah bekerja yang sebelumnya

menganggur harga dirinya akan meningkat karena merasa

dirinya berguna bagi masyarakat (Soewito, 1989).

Kesempatan kerja menurut Soedarsono (1996),

mengandung pengertian besarnya kesediaan usaha produksi

dalam mempekerjakan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam

proses produksi, yang dapat berarti lapangan pekerjaan

atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja yang ada

dari suatu kegiatan ekonomi (produksi), termasuk semua

lapangan pekerjaan yang sudah diduduki dan semua

pekerjaan yang masih lowong. Kesempatan kerja dapat

diukur dari jumlah orang yang bekerja pada suatu saat

dari suatu kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja dapat

tercipta jika terjadi permintaan akan tenaga kerja di

pasar kerja, sehingga dengan kata lain kesempatan kerja

juga menunjukan permintaan tenaga kerja.

2.4 Penyerapan Tenaga Kerja

Ada perbedaan antara permintaan tenaga kerja dan

jumlah tenaga kerja yang diminta atau dalam hal ini

tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan atau suatu

sektor. Permintaan tenaga kerja adalah keseluruhan

hubungan antara berbagai tingkat upah dan jumlah orang

yang diminta untuk dipekerjakan. Sedangakan jumlah

tenaga kerja yang diminta lebih ditujukan kepada

kuantitas

atau banyaknya permintaan tenaga kerja pada tingkat

upah tertentu (Tri Wahyu R, 2004).

Penduduk yang terserap, tersebar di berbagai

sektor perekonomian. Sektor yang mempekerjakan banyak

orang umumnya menghasilkan barang dan jasa yang relatif

besar. Setiap sektor mengalami laju pertumbuhan yang

berbeda. Demikian pula dengan kemampuan setiap sektor

dalam menyerap tenaga kerja. Perbedaan laju pertumbuhan

tersebut mengakibatkan dua hal. Pertama, terdapat

perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja di

13

masing-masing sektor. Kedua, secara berangsur-angsur

terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan

tenaga kerja maupun dalam kontribusinya dalam

pendapatan nasional (Payaman Simanjuntak, 1985).

Jadi yang dimaksud dengan penyerapan tenaga kerja

dalam penelitian ini adalah jumlah atau banyaknya orang

yang bekerja di berbagai sektor perekonomian. Tenaga

kerja di Indonesia lebih banyak terserap pada sektor

informal. Sektor informal akan menjadi pilihan utama

pencari kerja karena sektor formal sangat minim

menyerap tenaga kerja. Sektor formal biasanya

membutuhkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang

tinggi.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pekanbaru,

mengingat Pekanbaru merupakan kota yang mengalami

14

pertumbuhan yang cukup tinggi sehingga diharapkan

sektor industri mampu menyerap tenga kerja, baik yang

berasal dari dalam wilayah Pekanbaru ataupun yang

berasal dari Pekanbaru. Disamping itu sektor industri

di Kota Pekanbaru mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat sehingga perlu adanya penataan dan pembinaan oleh

pemerintah daerah.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk menganalisis daya serap

tenaga kerja pada sektor industri kecil adalah data

sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) dan Instansi Pemerintah terkait lainnya. Data

publikasi BPS terutama adalah data hasil Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008-2011. Selain itu,

digunakan pula data hasil penelitian yang ada, terutama

hasil temuan dari para ahli dibidang ketenagakerjaan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

penulis gunakan adalah teknik dokumentasi yaitu berupa

buku-buku yang memuat data-data tentang kependudukan

dan ketenagakerjaan. Untuk kepentingan penelitian ini

diperlukan data yang relevan dengan permasalahannya.

Karena itu data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan

berdasarkan teknik wawancara. Sedangkan data kualitatif

dikumpulkan dengan teknik wawancara bebas diperkuat

dengan observasi.Dalam penelitian ini dipergunakan

metode pengumpulan data, antara lain :

1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan

cara mengamati langsung dari berbagai kegiatan

yang diobservasi

2. Metode dokementasi, adalah dengan mengumpulkan

data yang berkaitan dengan masalah penelitian baik

dari instansi terkait maupun media cetak.

3. Wawancara, adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

responden.

3.4. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode

analisa kauntitatif dan kualitatif dengan penjabaran

sebagai berikut:

a) Untuk analisa kuantitatif dilakukan untuk

menjawabnya diperlukan beberapa analisis, salah

satunya analisis ketenagakerjaan.  Analisis ini

merupakan salah satu teknik analisis yang dapat

digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja,

serapan tenaga kerja, forcase kebutuhan tenaga

15

kerja dan segala hal yang berkaitan dengan masalah

ketenagakerjaan.

Berdasarkan kajian ketenagakerjaan yang telah

dilakukan, bahwa penyerapan tenaga kerja (TK)

dapat dihitung dengan cara membandingkan antara

selisih tenaga kerja (∆TK) dari penyerapan tenaga

kerja pada tahun t (TKt) dan penyerapan tenaga

kerja pada tahun t-1 (TKt-1) dengan Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE).

Formula perhitungannya sebagai berikut:

Penyerapan TK =  ∆TK / LPE; dimana:

∆TK  : Selisih dari penyerapan tenaga kerja pada

tahun t (TKt) dan penyerapan tenaga kerja

pada tahun t-1 (TKt-1) atau  (TKt) - (TKt-

1).

LPE : Laju Pertumbuhan Ekonomi.

Formula perhitungan penyerapan tenaga kerja di

atas dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar

dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan

tenaga kerja.  Artinya seberapa banyak tenaga

kerja yang dapat terserap untuk setiap kenaikan

1%  LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi).

b) Badan Pusat Statistik merilis ada 9 sektor usaha

di Kota Pekanbaru yang dapat mendongkrak laju

pertumbuhan ekonomi berdasarkan serapan tenaga

kerjanya yaitu pertanian, pertambangan,

16

16

perdagangan, hotel, keuangan, industri pengolahan,

jasa perusahaan, restoran, pariwisata/hiburan,

bangunan/property dan jasa-jasa lainnya.  Untuk

menganalisis akselerasi penyediaan lapangan

pekerjaan terhadap penyerapan tenaga kerja dapat

dianalisis dengan menggunakan elastisitas

permintaan tenaga kerja yaitu dengan menggunakan

data jumlah tenaga kerja dan PDRB Kota Pekanbaru

khususnya sektor industri.

Elastisitas kesempatan kerja (E) yaitu

perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja

∆N/N dengan laju pertumbuhan ekonomi ∆Y/Y.

c) Untuk analisa kualitatif yaitu dengan

menghubungkan antara hasil yang diperoleh dalam

penelitian terhadap kebijakan dan program yang

dilakukan oleh pemerintah daerah berkaitan dengan

perrrcepatan penyediaan lapangan pekerjaan untuk

mengataspengangguran di Kota Pekanbaru

3.5. Kerangka Penelitian

Untuk menganalisis penyerapan tenaga kerja

dilakukan dengan melihat dari perkembangan pertumbuhan

penduduk untuk tiap sektor dan pertumbuhan ekonomi

karena dalam menganalisis penyerapan tenaga kerja tidak

terlepas dari laju pertumbuhan penduduk dan laju

pertumbuhan ekonomi.

Adapun tahap yang dilakukan yaitu :

1. Tahap pertama untuk menganalisis penyerapan

tenaga kerja sektor industri dilakukan dengan

menganalisis faktor pendukung penyerapan tenaga

kerja antara lain adalah tingkat upah,

pertumbuhan sektor industri dengan menggunakan

persentase tiap tahun pertumbuhan.

2. Tahap berikutnya menganalisis jumlah tenaga

kerja, jumlah pengangguran di Kota Pekanbaru dan

menghubungkan dengan pertumbuhan sektor ekonomi

di Kota Pekanbaru.

Gambar 3.1Kerangka Penelitian

Tenaga Kerja

Pertumbuhan

SektorIndustri

SektorEkonomi

Pertumbuhan

17

BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN

4 .1. Anggaran

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian DosenPemula yang Diajukan

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

1. Gaji dan upah (Maks. 20%) Rp. 3.000.0002. Bahan habis pakai dan Rp. 8.000.000

Akselerasi Penyediaan Lapangan Pekerjaan

DayaSerap TK

- Kebijakan- Program

18

peralatan (40-60%) 3. Perjalanan (Maks. 15%) Rp. 2.250.0004. Lain-lain (publikasi, seminar,

laporan, lainnya sebutkan) (10-15%)

Rp. 1.750.000

Jumlah Rp. 15.000.000,-

4.2. RESEARCH SCHEDULE

No Jenis Kegiatan Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

011

12

1. PersiapanPengumpulan Data

2. Pengolahan Data3. Pengumpulan

bahan penelitian4. Persiapan

pembuatanlaporanPenelitian

5. MenyusunPenulisanLaporan

6. PenyerahanLaporanPenelitian

DAFTAR PUSTAKA

Bakir dan Manning, 2007, Konsep Ketenagakerjaan di

Indonesia, BPFE, Jakarta

Departemen Tenaga Kerja, 2002, Program Penyusunan

Ketenagakerjaan

Disnakertrans, 2002, Buku Ketenagakerjaan

Dumairy, 2006, Perekonomian Indonesia, Erlangga Jakarta.

Haryo Kuncoro, 2002, ”Upah Sistem Bagi Hasil dan

Penerapan Tenaga Kerja” , Jurnal Ekonomi

Pembangunan, Vol 7 Nomor 1 : 45-54.

Kep Memperindag No. 254/MPP/Kep/97, tanggal 28 Juli

1997.

Moleong, 2008 Metode Penelitian Bisnis , Alfabeta ,

Bandung

Mudrajat Kuncoro, 2007 Ekonomi Pembangunan ( Teori danKebijakan ) ,YKPN, Yogyakarta

M.Taufik Zamrowi, 2007 Analisis Penyerapan Tenaga Kerja

Pada Industri

Kecil (Studi Di Industri Kecil Mebel Di

Kota Semarang), Thesis

19

Universitas Diponegoro Semarang.

Payaman Simanjuntak, 2008, Pengantar Ekonomi Sumber Daya

Manusia, BPFE UI, Jakarta

Secha Alatas dan Rudi Bambang T, 2009, Ketenagakerjaan

dan Solusinya, BPFE, Jakarta

Soewito, 2008, Sistem Bagi Hasil dan Stabilitas Penyerapan Tenaga

Kerja”,

Media Ekonomi, Volume 7, Nomor 2 hal 165-

168.

Sonny Sumarsono, 2003, Fungsi dan Pengertian Tenaga

Kerja, BPFE, Jakarta

Sudarsono, 2008. Ekonomi Sumber Daya Manusia,

Universitas Terbuka, Jakarta

Suroto, 2008, Kesempatan Kerja Daerah, BPFE, JakartaTri Wahyu Rejekiningsih, 2004, Mengukur Besarnya Peranan

Industri Kecil Dalam Perekonomian Di Provinsi

Jawa Tengah, Jurnal Dinamika Pemba - bangunan

, Vol 1 No :2, Hal :125 – 136

Tulus Tambunan, 2007 Perkembangan Industri Skala Kecildi Indonesia, PT Mutiara Sumber Widya ,

Jakarta

UU No. 13 Tahun 2003, Undang-Undang Ketenagakerjaan

LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

20

1.Honor

Honor Honor/Jam(Rp)

Waktu(jam/Minggu) Minggu

Honor perTahunTahun 1

Ketua Rp 60.000 5jam/minggu

7Minggu

Rp 2.000.000

Anggota1

Rp 40.000 10 jam/minggu

3 Minggu Rp 1.000.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.000.000

2. Peralatan Penunjang

Material JustifikasiPemakaian Kuantitas

HargaSatuan(Rp)

HargaPeralatanPenunjang(Rp)Th 1

Motor PembelianBahan Bakaruntukmengumpulkandata keinstansipemerintah

200 liter Rp 4500 Rp900.000

Modem

PembelianModem

1 bh Rp350.000

Rp350.000

Pembelianpulsa modemuntukmencari datapendukungpenelitian

6 bulan Rp200.000

Rp1.160.000

SUB TOTAL (Rp) Rp2.410.000

3. Bahan Habis pakaiMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga

Satuan(Rp)

Biaya perTahun(Rp)

Th 1Pembelian Kertas

Untukpengetikanproposalpenelitiandan hasilpenelitian

6 rim Rp35.000

Rp70.000

Pembelian tinta

Untukproposal danhasilpenelitian

8 botol Rp30.000

Rp120.000

PembelianCadtrige

Untukproposal danhasilpenelitian

2 bh Rp300.000

Rp300.000

Pembelian CD

Untuk 10 bh Rp10.000

Rp100.000

Memperbanyakproposalpenelitian

Penyerahanproposalpenelitianke LPPM

3 rangkap Rp75.000

Rp225.000

Memperbanyaklaporanhasilpenelitian

Penyerahanhasilpenelitianke LPPM

6 rangkap Rp150.000

Rp900.000

Perbanyak datapenelitian

Foto copydata untukpenelitian

1900rangkap

Rp2.000

Rp3800.000

Pembelian flashdisk

Untukpenyimpananbahan dandata hasilpenelitian

1 bh Rp75.000

RP.75.000

SUB TOTAL (Rp) Rp5.590.000

21

4. Perjalanan

Material JustifikasiPerjalanan Kuantitas

HargaSatuan(Rp)

Biaya perTahun(Rp)Th 1

Perjalanan keBPSPropinsiRiau/Pekanbaru

Perjalanan mengumpulkandata penelitian dari instansi pemerintah

10 kali Rp125.000

Rp1.250.000

Perjananke BPSKotaPekanbaru/Pekanbaru

Pengumpulanbahanpenelitian

5 kali Rp200.000

Rp1.000.000

SUB TOTAL (Rp) Rp2.250.000

5. Lain-lainKegiatan Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan(Rp)

Biaya perTahun(Rp)Th 1

Lain-lain(administrasi,publikasi,seminar,lapora,lainnyasebutkan)

SeminarProposal Konsumsi Perbanyakproposal

Seminarhasil Konsumsi PerbanyakLaporan

30 orang6 rangkap

30 orang6 rangkap

Rp15.000Rp75.000

Rp15.000Rp150.000

Rp450.000Rp450.000

Rp450.000Rp900.000

SUB TOTAL (Rp) Rp22

1.750.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAPTAHUN (Rp)

Rp 15.000.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHTAHUN (Rp)

Rp15.000.000

Lampiran 2: Susunan Organisasi Peneliti dan PembagianTugas

No Nama/NIDN Instansi Asal

BidangIlmu

AlokasiWaktu(Jam/minggu)

UraianTugas

1. MuhammadThamrinSE,MM/1019045801

UniversitasLancangKuningPekanbaru

Manajemen

20Jam/Minggu

Membuatproposalpenelitian

Mengolahdatapenelitian

Membuatlaporanpenelitian

2. SriMaryanti.SE,MSi/1001037502

UniversitaslancangKuningPekanbaru

IlmuEkonomi

25Jam/Minggu

MenyebarkanQusioner

Mengumpulkan bahan-bahanpenelitian

Membuatlaporanpenelitian

23

Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota 1. Ketua PenelitianNama Lengkap Drs.Muhammad Thamrin.MMJenis Kelamin Laki-lakiJabatanAkademik,Pangka/Gol

Lektor, Penata Tk.I/II.d

NIP/NIK 89 01 095NIDN 1019045801Tempat/Tanggal Lahir Tembilahan/19 April 1958E-mailNomor Telp/HP 08127551998Alamat Kantor Jl.Yos Sodarso, KM.08, Rumbai

PekanbaruNomor Telp/Fax (0761)52581Lulusan yang telahdihasilkan

Strata 1 (S1)

Mata kulia yang diampu 1. Manajemen Keuangan I2. Manajemen Keuangan II

24

3. Manajemen Investasi danPortofolio4. Penganggaran Perusahaan

B.Riwayat PendidikanS1 S2

Nama PerguruanTinggi

UPN \“Veteran\”Yogyakarta

UPI \“YPTK\”Padang

Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen MagisterManajemen

Tahun Masuk-Lulus

1980-1987 200-2002

JudlSkripsi/Thesis

Analisis Sumberdan PenggunaanDana PadaKoperasi ProduksiPerak Yogyakarta

Pengaruh ModalSendiri danHutang TerhadapLaba Bersih(Study Kasus)Pada PT. SuryaDumai Pekanbaru

Nama Pembimbing Drs. Wisnu Murti Prof.DR.Masngudi,APU

C. Pengalaman Penelitian 5(lima) Tahun TerakhirNo Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1 2005 AnalisisPerbandingan KinerjaKeuangan Bank UmumSyariah dan bankKonvensional SertaPengaruhnya TerhadapKeputusan Investasi

DosenPemulaDP2M-DIKTI

10.000.000,00

2 2006 Anasis RasioKeuangan UntukMenilai Kinerja PadaPT. Pertamina Unit

APBF 3.000.000,00

Pengolahan Dumai-SeiPakning

2 2007 Analisis PenyaluranKredit Pada SwamitraProgram KemitraanBinaan BukopinPekanbaru

APBF 3.000.000,00

3 2007 Pengaruh PendapatanWanita KarierTerhadapKelangsunganPendidikan AnakDikota Pekanbaru

KajianWanitaDP2M-DIKTI

10.000.000,00

4 2008 Pengaruh PendapatanWanita KarierTerhadapKelangsunganPendidikan AnakDikota Pekanbaru

Mandiri

5 2009 Analisis PengaruhBiaya VariabelTerhadap Break EvenPoint Pada IndustriUsaha KerajinanRotan di Pekaanbaru

APBU 3.000.000,00

6 2010 AnalisisProfitabilitas PadaKoperasi Karya UtamaMandiri DuriKecamatan MandauKabupaten Bengkalis

Mandiri

7 2011 Analisis RasioKeuangan KoperasiUnit Desa (KUD) DayoMukti Desa DayoKecamatan TandunKabupaten Rokan HUlu

Mandiri

8 2012 Pengaruh Simpanandan Pinjaman Anggota

Mandiri

25

Koperasi TerhadapSisa Hasil Usaha(SHU) Pada KoperasiCredit UnionPancuran HidupPekanbaru

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5(lima)Tahun TerakhirNo Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jumlah(Rp)

1 2005 Penyuluhan/Fungsi,Peran dan PrinsipKoperasi dalamMeningkatkanKesejahtraanKeluarga danMasyarakat

APBF 2.000.000

2 2006 Pelatihan/Pengolahan KeripikKadele, UpayaPeningkatanPeningkatanPendapatanMasyarakat

APBU/LPPM 2.000.000

3 2011 Penyuluhan/PemberdayaanKoperasi UntukPeningkatanPerekonomianMasyarakat

APBF 2.500.000

4 2012 Pembinaan UMKMMelalui PelatihanPembuatanPembukuanSederhana.

APBF 2.500.000

5 2013 Pembinaan IbuRumah Tangga

LPPM 2.500.00026

Melalui UsahaPengolahanBelimbing Wuluh(Averrhoa Bilimbi)Menjadi KomoditiYang MemilikiNilai EkonomisUntuk MenambahPendapatanKeluarga DiKelurahan SimpangBaru Pekanbaru

E. Publikasi Artikel Ilmih Dalam Jurnal

No Judul ArtikelIlmiah

NamaJurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Analisis PengaruhModal Sendiri danHutang terhadapPerolehan LabaBersih Usaha

Jurnal IlmiahEkonomi danBisnis/FakultasEkonomi/FakultasEkonomiUniversitasLancang Kuning

Vol.I/No.2/2005

2 AnalisisPerbandinganKinerja KeuanganBank Umum Syari\"ahdan BankKonvenssional SertaPengaruhnyaTerhadap KeputusanInvestasi

Jurnal PEKBISPendidikanEkonomi danBisnis/Fak.IlmuPendidikanKeguruanUNRI/Prodi StudiPendidikanEkonomi

Vol.IV/No.11/2011

3 Pengaruh Simpanandan PinjamanAnggota terhadapSisa Hasil Usaha

Jurnal PEKBISPendidikanEkonomi danBisnis/Fak.Ilmu

Vol.5/No.1/2013

Koperasi CreditUnion PancuranHidup Pekaaanbaru

PendidikanKeguruanUNRI/Prodi StudiPendidikanEkonomi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata

ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara

hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan

sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah Dosen Pemula

Pekanbaru, 10Desember 2013

Ketua Pengusul

Drs. M. Thamrin.MM NIDN:1019045801

2. Anggota Peneliti

Nama Lengkap Sri Maryanti.SE,MSiJenis Kelamin Perempuan Jabtan Fungsional Lektor / III.d / Penata Tk.1NIP/NIK 9901154

27

NIDN 1001037502Tempat Tanggal Lahir Pekanbaru/6 Maret 1977E-mail [email protected] Telepon/HP 081365493009

085356046487Alamat Kantor Jalan D.I Panjaitan KM 08

Rumbai PekanbaruNomor Telepon/Faks (0761) 52581Lulusan yang TelahDihasilkan

S1 = 450 orang

Mata Kuliah yangDiampu

1. Statistik Ekonomi 12. Riset Operasi3. Pengantar Ekonomi Makro

B. Riawayat Pendidikan

S1 S2 S3Nama PerguruanTinggi

UniversitasRiau

UniversitasAndalas Padang

-

Bidang Ilmu Ilmu Ekonomi PerencanaanPembangunan

-

Tahun Masuk-Lulus

1994-1998 2006-2008 -

JudulSkripsi/Thesis/Disertasi

Faktor-FaktoryangMempengaruhiPendapatanPedagang BekasDi KotaPekanbaru

AnalisisPerananPemerintahProvinsi DalamPembiayaanPendidikanDasarDi ProvinsiRiau

-

NamaPembimbing/Promotor

1. DR. B.Isyandi.MSc

2. Drs. MawardiAli

1. Prof. DR.HefrizalHandra

2. Prof. DR.NasriBachtiar

-

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber Jumlah

(JutaRp)

1. 2008 Analisa pengaruh mergerdan akuisisi terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efekindonesia

Lppm -unilak

3.000.000

2. 2008 Analisa pencapaianstandar pelayananminimum pendidikandasar sembilan tahun dikotamadya pekanbaru

Lppm -unilak

3.000.000

3. 2009 Pengaruh pemahamanprinsip-prinsip goodgovernance, pengendalianintern dan komitmenorganisasi terhadapkinerja sektor publik

Fakultas

3.000.000

4. 2010 Kontribusi pemerintahdaerah sumatera baratdari sisi pengeluaranpemerintah untukmendorong pertumbuhanekonomi

Fakultas

3.000.000

5. 2011 Analisa PerencanaanTenaga Kerja TerhadapKebutuhan Tenaga Kerja

Fakultas

3.000.000

28

di Provinsi Riau Tahun2006 - 2010

6. 2013 Analisis Faktor YangMempengaruhi TingkatPengangguran Di KotaPekanbaru

Fakultas

3.000.000

7. 2013 Analsisi PerencanaanTenaga Kerja terhadapKebutuhan Tenaga Kerjadi Kota Pekanbaru tahun2008-2012

DIKTI 8.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5

Tahun Terakhir

No Tahun Judul PendanaanSumber Jumlah

(JutaRp)

1. 2008 Pelatihan KewirausahaanBagi Masyarakat Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kotamadya Pekanbaru

LPPM-Unilak

2.000.000

2. 2011 Pengolahan Ubi KayuMenjadi Tepung MocafUntuk MenambahPendapatan Keluarga diKelurahan KampungTengah KecamatanSukajadi

Fakultas

2.000.000

3. 2012 Pembinaan UMKM MelaluiPelatihan PembuatanPembukuan Sederhana diKelurahan KampungTengah KecatamanSukajadi

Fakultas

2.000.000

4. 2013 Pembinaan Ibu Rumah LPPM 2.500.00

29

Tangga Melalui UsahaPengolahan BelimbingWuluh (Averrhoa Bilimbi)Menjadi Komoditi YangMemiliki Nilai EkonomisUntuk MenambahPendapatan Keluarga

0

5. 2013 Pelatihan PembuatanPembukuan SederhanaPada Usaha IndustriRotan di KecamatanRumbai

APBF 2.500.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun

Terakhir

No Judul ArtikelIlmiah

Nama Jurnal Volume /Nomor/Tahun

1. Analisis Perkembangan Usaha Kecil Dalam Kaitannya Dengan Pendapatan Pengusaha dan daya Serap Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Barat

Jurnal Bisnis dan Perdagangan SekolahTinggi Ilmu EkonomiPerdagangan.. ISSN 1979-370

Volume1 Juli2008

2. Analisa PengaruhTingkat Suku BungaSBI dan Nilai KursDollar AS TerhadapIndeks SahamGabungan (IHSG)

Jurnal PEKBIS ( Pendidikan Ekonomi dan Bisnis)Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau. ISSN 2085-5214

Volume 1No 1Maret2009.

3. Analisa PertumbuhanEkonomi dan TingkatKemiskinan di

Jurnal PEKBIS ( Pendidikan Ekonomi dan Bisnis)

Volume 1No 3November

Provinsi Riau Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau. ISSN 2085-5214

2009.

4. Analisa PerananPemerintah Provinsidalam PemerataanPendidikan Dasar diProvinsi Riau

Jurnal PEKBIS ( Pendidikan Ekonomi dan Bisnis)Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau. ISSN 2085-5214

Volume 2No 1Maret2010.

5. AnalisaImplementasiPelayanan KesehatanTerhadap MasyarakatDi Kota Pekanbaru

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Fak. Ekonomi.ISSN 1829-9822

Volume 8No.1Maret2011.

6. Analisa PerencanaanTenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja di Provinsi Riau Tahun2006 - 2010

Jurnal PEKBIS ( Pendidikan Ekonomi dan Bisnis)Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Riau. ISSN 2085-5214

Volume 4No 1Maret2012.

7. Analisis Perencanaan Tenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja di Kota Pekanbaru tahun 2008-2012

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas LancangKuning 1829-9822

Volume10 No 2September 2013.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam

biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian

hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan

kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian

30

biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Dosen

Pemula

Pekanbaru 10 Desember

2013

Anggota Pengusul,

( Sri Maryanti.SE,MSi ) NIDN: 1001037502

UNIVERSITAS LANCANG KUNING Jln Yos Sudarso Km. 08 Rumbai Telp.

(0761) 53108 – 53236 Fax. (0761) 52248 Homepage:

http:/www.unilak.ac.id

31

Pekanbaru – Riau

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M.Thamrin.SE,MM

NIDN : 1019045801

Pangkat / Golongan : Penata Muda TK 1/III.d

Jabatan Fungsional : Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian

saya dengan judul: Akselerasi Penyediaan Lapangan

Pekerjaan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor

Industri di Kota Pekanbaru yang diusulkan dalam skema

Dosen Pemula untuk tahun anggaran 2014/2015 bersifat

original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga /

sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan

ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian

yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya

dan dengan sebenar-benarnya.

Pekanbaru, 10 Desember 2013

Mengetahui, Yang menyatakan, Ketua Lembaga Penelitian, Universitas Lancang Kuning

( Dr. Ir. Ervayenri.M.Si ) ( M.Thamrin.SE,MM )

NIP. 196208141992031002 NIDN. 1019045801

32