59
14 LANGKAH MEMBUAT FILM SENDIRI Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja? 1. IDE Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkan ide, kok… 2. Sasaran Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala 300 3. Tujuan IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Apa? 4. Pokok Materi Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok? 1

panduan desain produksi program audio visual

Embed Size (px)

Citation preview

14 LANGKAH MEMBUAT FILM SENDIRI

Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan.Apa saja?

1. IDE

Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untukmenyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDElho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan.Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yanganeh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asemdi pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang,atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza ataumall. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkanide, kok…

2. Sasaran

Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akandibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku?Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itujuga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampaiterjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidakdisosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantempenuh darah ala 300

3. Tujuan

IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikanselanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugahnasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin menyampaikan pesanterakhir sebelum nge-bom? Ingin mendapatkan kepuasan pribadiseperti pembuatan film Passion of the Christ? Apa?

4. Pokok Materi

Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingindisampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahayamerokok?

1

5. Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garisbesar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinyabisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.

6. Treatment

Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akanmuncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu sepertiini…

Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya.Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama.Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan.Tiba-tiba muncul api…

7. Naskah

Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi denganberbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment,background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu,seperti ini…

FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikanAli yang bolak-balik menatapnya.

Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…

Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?

8. Pengkajian

Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi(content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnyasudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip sepertiitu…

9. Produksi Prototipe

2

Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi(penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan,penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatanstory board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunankerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskahdan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalahediting).

10. Uji coba

Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapansekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanyamelakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untukmengetahui respon dari calon audiens.

11. Revisi

Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan.Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itudiakibatkan proses uji coba dan revisi ini.

12. Preview

Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi,ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dansemua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview iniadalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuairencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview iniadalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah filmdiluncurkan secara resmi.

13. Pembuatan Bahan Penyerta

Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, bukumanual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), danlain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan filmini.

14. Penggandaan

3

Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untukdidistribusikan oleh para Joni (ini terjadi pada jaman dulu kala,waktu format film digital masih ada di angan-angan).

Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampaiakhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu?Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakanbahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidakbisa memproduksi karya orisinil lagi.

Terminologi Fotografi

Istilah istilah Fotografi , A-Z Fotografi

Fotografi A : Singkatan dari auto, yaitu sebuah sandi untuk pilihanfasilitas otomatis. Artinya, bila selector diputar ke posisi ini,bukaan diafragma akan bekerja secara otomatis setelah pemotretmemilih suatu kecepatan (shutter speed) atau sebaliknya.

Fotografi AF : singkatan dari auto focus, yaitu cara kerja kameratanpa mengharuskan pemotret memutar-mutar sendiri penemufokus(jarak). Sistem ini bekerja setelah pemotret menekan tombol"on" pada perintah fokus.

Fotografi AL servo AF : saran pilihan autofocus yang digunakanuntuk memotret objek2 bergerak. Pilihan yang efektif untukpemotretan olahraga.

Fotografi Angle of view : Sudut pandang atawa sudut pemotretan.Cara melihat dan mengambil objek yang akan difoto

Fotografi Aperture diafragma : yaitu lubang tempat cahaya masukkedalam kamera dari lensa keatas film.

Fotografi Aperture priority auto exposure (A) : pencahayaanotomatis prioritas bukaan diafragma. Jika bukaan diafragmadisetel terlebih dahaulu, kecepatan rana akan bekerja otomatis.

Fotografi Artificial light : cahaya buatan manusia yang digunakanuntuk memotret misalnya lampu kilat, api, dll.

4

Fotografi Asa : singkatan dari american standar assosiation. Yaitustandar kepekaan film. Pengertiannya sama dengan ISO, hanya sajanama ASA dahulu umumnya dipakai diwilayah amerika. Kecepatannyadiukur secara aritmatis.

Fotografi Auto Program Programed Auto (P) : fasilitas otomatisuntuk memilih pencahayaan terprogram secara normal dan highspeed(kecepatan tinggi), tergantung pada pemakaian panjang-pendekfokus lensa.

Fotografi Auto winder : motor yang berguna untuk memajukan filmsecara otomatis dan cepat tanpa harus dikokang atawa diengkolterlebih dahulu. Sering digunakan oleh pemotret olahraga atawayang mengutamakan objek-objek bergerak cepat.

Fotografi Back light : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yangberasal dari belakang objek. Arah cahaya ini berlawanan denganposisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakansiluet; objek foto dikelilingi "rim light" atau cahya yang adadisekitar objek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotret sebabbila mengenai lensa akan menimbulkan flare.

Fotografi Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukanputaran kurang dari 90 derajat untuk melakukan penggantian lensa.

Fotografi Birds eye view : Sudut pandang dalam pemotretan yangmirip dengan apa yang diliat seekor burung yang sedang terbang.

Fotografi Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakancahaya buatan yang berfungsi menggantikan peran cahya mataharidalam pemotretan. Untuk menangkap kilatannya diperlukan suatukecepatan tertentu yang telah disesuaikan (disinkronkan) dengankamera. Cahaya blitz umumnya bisa ditangkap dengan kecepatankamera 1/60 detik.

Fotografi Blitzlichtpulver : Cikal bakal lampu kilat. Terbuat daribeberapa campuran bubuk diantaranya magnesium dan potassiumchlorade yang dapat memancarkan cahaya bila disulut.

5

Fotografi Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar karenagerakan yang disengaja atau tidak sengaja pada saat pemotretandan efek besar kecilnya diafragma. Hal ini terjadi misalnya saatmelakukan teknik panning atau zooming yang menggunakan kecepatanrendah.

Fotografi Bottom light : Cahaya dari bawah objek, biasa jugadisebut ‘base light'. Biasa digunakan sebagai cahaya pengisi dariarah depan. Fungsinya mengurangi kontras cahaya utama.

Fotografi Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidaklangsung yang berasal dari sumber cahaya (lampu kilat). Carapaling efektif yang dapat dicoba adalah memantulkan pancaransinarnya kesudut lain sebelum cahaya itu mengenai objekpemotretan. Teknik pencahayan ini cocok untuk menghasilkanpenyinaran lunak.

Fotografi Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang samadengan memberikan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda padasuatu objek (disamping pengukuran pencahayan normal).

Fotografi Built-in diopter : Pengatur dioptri (lensa plus atauminus)yang sudah terpasang pada pembidik kamera. Berguna bagipemotret berkacamata.

Fotografi Bulb, B(ulb) bohlam : Sarana kecepatan rana yang sangatlambat dikamera yang digunakan untuk memotret objek. Lama membukarana ditentukan oleh pemotret, yaitu dengan menekan lalu melepastekanan pada tombol shutter.

Fotografi C : Singkatan dari continuous,yaitu sandi yang terdapatpada kamera. Fungsinya menyatakan penggunaan bidikan gambarsecara beruntun dengan kecepatan tertentu (umumnya 3 bingkai perdetik).

Fotografi Candid camera : foto atau potret yang dibuat dengan carasembunyi2 sehingga objek foto tidak menyadarinya. Cara inibiasanya menghasilkan foto yang terkesan wajar atau alami.umumnyatidak ada komunikasi antrara pemotret dan objek foto.keberhasilanfoto sangat ditentukan oleh kemahiran pemotret mengungkapkan

6

pesannya.oleh Karen itu pemotret harus ekstra tekun, jeli,telitidan sabar.

Fotografi CCD : singkatan dari charge couple device,yaitu chippengganti filmyang digunakan pada kamera digital untuk merekamgambar (citra)

Fotografi Center of focus : pusat perhatian. Sering juga disebutcenter of interest atau focus of interest. Pusat perhatianmembuat pesan dan teknis yang ingin disampaikan pemotrettergambar secara fisik pada foto.

Fotografi Center weight : pengukuran pencahayaan yang tertuju hanyapada 60 persen daerah tengah gambar (bidang) foto.

Fotografi Coating : pemberian suatu lapisan tipis pada permukaanlensa.Funsinya menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dariberbagai bahaya, mjsalnya jamur.

Fotografi Cold tone : warna yang bernada dingin; berwarna birukelabu dengan nada warna ringan.

Fotografi Color balance : keseimbangan warna.

Fotografi Composition : komposisi, yaitu penempatan atau penyusunanbagian2 sebuah gambar untuk membentuk kesatuan dalam sebuahbidang tertentu sehingga enak dipandang.

Fotografi Continuous light : lampu kilat yang digunakan untukmemotret; cahayanya dapat menyala terus menerus(berulang-ulang).

Fotografi Contrast : kontras. Secara umum kontras diartikan sebagaiperbedaan gradasi,kecerahan, atau nada (warna) antara bidanggelap (shadow) dengan bidang terang, atau warna putih yangmencolok sekali pada objek.

Fotografi Cropping : pemadatan/pemotongan gambar dalam foto atausesuatu yang tercetak dengan membuang bagian2 tertentu yangkurang dikehendaki.

7

Fotografi Density : densitas atau kepekatan dalam fotografi.istilahini menyatakn tebal-tipis lapisan perak yang melekat pada film.Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.

Fotografi Depth : kedalaman, yaitu efek dimensional yang timbulkarena ada perbedaan ketajaman.

Fotografi Depth of field : bagian yang tampak tajam (tidak buram)dan jelas,yang berada dalam jangkauan tertentu. Biasanya jugadisebut sebagai ruang tajam.

Fotografi Diaphragm : diafragma,yaitu lubang pada lensa kameratempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa inidibentuk dari kepingan2 logam tipis yang berada didalam ataudibelakang lensa. Bisa diciutkan atau dilebarkan.

Fotografi Distortion : distorsi,yaitu penyimpangan bentuk. Padafotografi biasa terjadi pada pemotrtan dengan lensa sudut lebar.

Fotografi Fill in Flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisipemotretan yang tidak memerlukan lampu kilat,lampu ini tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian gelapdari objek, misalnya bayangan pada pemotretan diluar ruangan.

Fotografi Film : Media untuk merekam gambar. Gambar dibuat diatasdasar yang fleksibel dan transparan.Film terdiri dari lapisan tipis yang mengandung emulsi pekacahaya, diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsisendiri terdiri dari perak halida, yaitu senyawa yang pekacahaya.

Fotografi Film Frame Counter : Penghitung jumlah bingkai film.Pendeteksi berangka yang menunjukkan jumlah film yang sudahterpakai.

Fotografi Film transparency : Slide warna atau color reversal film,yaitu film positif yang biasa digunakanuntuk keperluan iklan, pers, dll. Tujuannya adalah mendapatkanketajaman dan warna gambar yang baik.

8

Fotografi Filter : Penyaring dalam bentuk kaca (atau bahan lainyang tembus cahaya) yang mempunyai ketebalan rata; dipasang padaujung tabung lensa.

Fotografi Fix Lens : Lensa fix, yaitu lensa yang memiliki panjangfokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya tetap.

Fotografi Flash : Lampu kilat, yaitu jenis lampu buatan yang mampumenyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.

Fotografi Flash exposure compensation : Kompensasi pencahayaanlampu kilat, yaitu cara membuat alternatif pencahayaan lebih ataukurang dengan menggunakan lampu kilat.

Fotografi Focus ring : Titik api atau pertemuan berkas sinar/cahayamelalui lensa setelah berbias atau dipantulkan.

Fotografi FPS : singkatan dari frame persecond, yaitu satuanpengambilan gambar dalam gambar per detik.

Fotografi GN : Singkatan dari guide number, yaitu kekuatan dayapancar cahaya lampu kilat yang merupakan perkalian antara jarak(dalm meter taau feet) dan diafragma.

Fotografi High angle : pandangan tinggi. artinya, pemotret beradapada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.

Fotografi High-Key photo : sebutan untuk suatu foto yang didominasinuansa putih.

Fotografi High light : bagian-bagian yang terang pada sebuah fotokarena pantulan sinar.

Fotografi Honeycomb : Perangkat atau alat tambahan berbentukseperti sarang tawon.

Fotografi Hot shoe : sepatu panas. terdapat pada bagian ataskamera, berfungsi untuk memasang lampu kilat elektronik.

Fotografi Image : gambar yang terbentuk pada film atau pada tiraipengamat.

9

Fotografi Incident light metering : Pengukuran cahaya jatuh, yaitumengukur kuat cahaya yang menerangi objek.

Fotografi Infinity : jarak tak terhingga dengan tanda pada skalajarak.

Fotografi Infrared : inframerah, yaitu sinar merah diluar spektrum.

Fotografi ISO : singkatan dari international standart organization,yaitu badan yang berwenang memberikan standar untuk kategori filmyang digunakan didunia fotografi.

Fotografi JIS : singkatan dari japan industrial standart, yaituukuran kepekaan film, seperti asa digunakan di Jepang.

Fotografi Lens : Lensa, yaitu alat yang terdiri dari beberapacermin yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifatterbalik, diperkecil, dan nyata.

Fotografi Lens Hood : Tudung lensa yang digunakan untuk menutupielemen lensa terdepan dari cahaya yang masuk secara frontal.Cahya seperti ini akan menimbulkan efek flare (bintik cahayaputih) pada foto.

Fotografi Light contrast : Kontras cahaya, yaitu tingkat kepekaancahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Hal yang palingmempengaruhi kontras cahaya adalah besar kecilnya sumber cahya.

Fotografi Light meter : Pengukur kekuatan sinar. Biasa dipakaidalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatanpada suatu kondisi pencahayaan.

Fotografi Long Shot : Sudut pandang yang lebar yang memberiperhatian lebih pada objek pemotretan dengan cara memisahkannyadari latar belakang yang mungkin mengganggu.

Fotografi Low angle : Pandangan rendah, yaitu sudut pandang dalampemotretan dengan kedudukan pemotret lebih rendah dari objekpemotretan. Menghasilkan gambar seolah-olah objek lebih tinggidari aslinya.

10

Fotografi LT : Long time Exposure, sama dengan pencahayaan panjangmisalnya 2 detik atau lebih.

Fotografi Macro : Makro. Pengertian makro dalam fotografi adalahsaran untuk pemotretan jarak dekat. Fotografi makro akanmenghasilkan rekaman objek(pada film) yang sama besar denganobjek aslinya (1:1), atau paling tidak setengah besar objekaslinya (1:2). Namun, lensa zoom yang mempunyai fasilitasmenghasilkan rekaman objek seperempat besar benda aslinya (1:4)juga sudah bisa dikatakan makro.

Macro Lens : Lensa makro, yaitu lensa yang digunakan untukmemotret objek berukuran kecil atau pemotretan jarak dekat(mendekatkan objek). Umumnya dipakai untuk keperluan reproduksikarena dapat memberikan kualitas prima dan minim distorsi.

Fotografi Magnification : Pembesaran. Diukur dari gambar filmdengan perbandingan ukuran asli objek.

Fotografi Main light : Sinar utama dalam pemotretan yang biasanyaberasal dari depan objek. Biasanya digunakan untuk memunculkanbentuk atau wajah objek.

Fotografi Medium format camera : Kamera format medium, yaitu jeniskamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkandengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalampembesaran cetakan.

Fotografi Medium shoot : Pandangan yang lebih mengarah kepada suatutema pokok dengan latar belakang yang agak dihindari. Bisadigunakan untuk pemotretan berobjek orang, kira2 sebatas pinggulkeatas.

Fotografi Metering : Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagidalam 3 kategori : center weight, evaluative/matrix dan spot

Fotografi Metering center weight : Pola pengukuran cahayamenggunakan 60 persen daerah tengah gambar

11

Fotografi Metering matrix : Pola pengukuran cahaya berdasarkansegmen-segmen dan persentase tertentu

Fotografi Metering spot : Pola pengukuran cahaya yang menggunakansatu titik tertentu yang terpusat.

Fotografi MF : singkatan dari manual focus, yaitu cara penajamanatau pemfokusan yang dilakukan secara manual.

Fotografi Microphotography : Fotografi yang menggunakan filmberukuran kecil, dengan bantuan mikroskop.

Fotografi Monopod : sandaran atau penyangga kamera berkaki satu.Berfungsi membantu menahan kegoyangan. Sering pula disebut"unipod"

Fotografi ND Filter : Filter ND, yaitu filter yang berfungsimenurunkan kekuatan sinar sebanyak 2 sampai 8 kali.

Fotografi Nebula Filter : Filter yang menghasilkan gambar denganefek pancaran sinar radial yang berpelangi.

Fotografi Non-reflex camera : kamera non refleks yang tidakmenggunakan cermin putar. Contohnya adalah kamera kompak ataukamera langsung jadi (Polaroid)

Fotografi Normal lens : Lensa berukuran normal berfokus panjang, 50mm atau 55 mm, untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandangnya samadengan sudut pandang mata manusia.

Fotografi Obscura : Cikal bakal kamera zaman sekarang. Prinsipnyadalam sebuah kamar gelap yang tertutup lubang (pin hole). Jikakamera obscura dihadapkan ke benda yang diterangi cahaya, sebuahgambar proyeksi terbalik dari benda tersebut akan tampak padadinding yang berhadapan dengan lubang.

Fotografi Optical Sharpness : ketajaman optis, yaitu suatuketajaman yang dapat dicapai karena lensa berkualitas baik.

Fotografi Optik : berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb)

12

Fotografi Overexposure : kelebihan pencahayaan. Bagian shadowtampak pekat (tanpa detail) sehingga negative tampak hitam total.Bila kepekatan bagian ini melampaui batas, hasil cetak foto akanmenjadi abu2; bagian high akan menjadi putih.

Fotografi Overhead lighting : sinar dari atas. Lampu ataupenyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.

Fotografi Override : Penyimpangan dari pengaturan otomatis.Tujuannya agar pemotret dapat mengatur kamera secara manual.

Fotografi POLARIZING COLOR FILTER :Filter yang terdiri dariselembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapatberbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efektertentu.

Fotografi POLARIZING CONVERSION FILTER :Filter terdiri dariselembar polarisator dengan filter konversi warna (85B). Biasanyajuga digunakan untuk jenis kamera kine, sehingga memungkinkanfilm tungsten digunakan untuk cerah hari dan mempunyai efekseperti filter polarisasi.

Fotografi POLARIZING FIDER FILTER :Filter yang terdiri dari duafilter PL linier yang digabung menjadi satu. Jumlah filter yangmasuk dapat diatur dengan memutar gelang filter.

Fotografi POLARIZING CIRCULAR FILTER :Filter yang dibuat darilembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation,dilapi di antara dua gelang filter. Efeknya sama dengan filterpolarisasi, biasanya digunakan untuk kamera kine.

Fotografi POLARIZING FILTER :Filter polarisasi, dipakai untukmenghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap.Filter ini terdiri dari dua bagian, bagian yang satu dengan laindapat diputar-putar untukmendapatkan sudut paling idealmenghilangkan refleksi, menambah saturasi warna dan menembuskabut atmosfer. Juga berguna untuk membirukan langit.

Fotografi POP UP FLASH :Lampu kilat kecil terbuat atau menyatudengan kamera.

13

Fotografi RAINBOW FANTASY FILTER :Filter dengan inti bulatan normaldan sisanya berisi prisma. Tiap-tiap berkas sinar akan bertepipelangi.

Fotografi RANA :Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutupmanual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuaikebutuhan.

Fotografi RANA CELAH :Rana celah vertical dan horizontal danterletak pada kamera. Yang vertial menutup secara vertikal danyang horizontal menutup secara horizontal.

Fotografi RANA PUSAT :Rana yang terletak pada lensa, berdampingandengan diafragma. Menutupnya dengan cara memusat.

Fotografi RELEASE CABLE :Kabel penghubung dengan shutter sehinggamemungkin pemotret menekan shutter dari jarak beberapa meter darikamera.

Fotografi RELOADABLE TO LAST FRAMER :Fasilitas untuk mengembalikanfilm yang telah digulung di tengah posisi terakhir yang terpakai.

Fotografi REMBRANDT LIGHTING :Cahaya yang berasal dari jendela atausering juga disebut window lighting. Cahaya yang datang darisudut 45 derajat. Pencahayaan tersebut berasal dari nama pelukisBelanda Rembrandt.

Fotografi REMOTE :Alat yang memungkinkan fotografer melakukanpenekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpakabel.

Fotografi RESOLUTION :D aya pisah. Suatu sifat lensa yang berdayaurai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar sesudahfilm dikembangkan (diproses).

Fotografi RETINA :Selaput peka sinar dari mata atau salah satumerek kamera keluaran kamera.

Fotografi RETOUCH :Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambahwarna dengan menggunakan tangan atau kuas, atau juga pada masa

14

ini dengan komputer seperti melukis sehingga menghasilkan gambaryang baik dan tanpa cacat seperti sebelumnya.

Fotografi REVERSE ADAPTER :Suatu alat penyambung yang digunakanuntuk memotret saat menggunakan lensa kamera yang dibaliksehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek. Dengan alatini menjadikan kita dapat menggunakan lensa biasa untuk membuatpemotretan makro dengan hasil yang cukup baik.

Fotografi SECOND CURTAIN SYNC :Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.

Fotografi SELF ADJUSTING :P enyesuaian (diri).

Fotografi SELF TIMER :P enangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakanuntuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipuntombol pelepas kamera telah ditekan. Biasanya digunakan untukmemotret diri sendiri. Penangguhan waktunya umumnya berkisar 10detik.

Fotografi SENSE OF DESIGN :P erasaan atas komposisi. Estetika dalamnirmana datar warna.

Fotografi SEPIA TONER :P ewarna coklat/sawo.

Fotografi SEQUENCE :Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot)yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanyaberbeda dalam hitungan detik.

Fotografi SHADE :Teduh, bayangan yang tak berbentuk.

Fotografi SHADOW :Bidang gelap/hitam atau bayangan pada sebuah fotoyang berbentuk objek yang membayang.

Fotografi SHAPE :Bidang, suatu bentuk dalam aspek dua dimensi yangterjadi tidak hanya oleh karena adanya kesan garis, baik berupasegi tiga, lingkaran, elips, dll. Namun selain itu bisa jugadibentuk oleh suatu bidang warna karena adanya suatu kesan bentuktiga dimensi yang mempunyai volume.

15

Fotografi SHARPNESS :Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan filmuntuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret denganketajaman yang baik. Ketajaman ini ditentukan dengan jumlah garisper milimeter.

Fotografi SIDE LIGHT :Cahaya dari samping, yaitu cahaya yangberasal dari arah samping objek, baik kiri atau kanan dan dapatditempatkan pada sudut 45 atau 90 derajat. Pencahayaan sepertiini menghasilkan foto dengan efek yang menonjol permukaan atauobjek fotonya serta terciptanya kesan tiga dimensional. Umumnyadigunakan untuk menampilkan foto-foto yang berkarakter, misalnyafoto potret (portrait).

Fotografi SIDE LIGHTING :Sinar dalam pemotretan yang datangnya dariarah samping kanan atau kiri - 90 derajat dihitung dari sudutpandang kamera. Arah datangnya sinar seperti ini akanmenghasilkan foto dengan detail dan tekstur dari benda denganbaik. Bayangan yang dihasilkan akan menampakkan bentuk bendadengan lebih menarik dengan separo dari muka terang dan separolagi gelap.

Fotografi SINGLE LENS REFLECT :Refleks lensa tunggal (RLT), adalahkamera yang memiliki satu lensa untuk membidik yang menggunakancermin dan prisma. Lensanya berfungsi untuk meneruskan bayanganobjek ke pembidik dan meneruskannya ke film. Apa yang terlihatpada jendela pengamat sama seperti apa yang terjadi pada filmatau fotonya.

Fotografi SINGLE POINT READING :Suatu pembacaan pengukuran dalampencahayaan yang dilakukan hanya pada satu titik atau bagiantertentu yang terpenting dari sebuah objek foto.

Fotografi SINGLE SERVO AUTOFOCUS (S):Sandi saat Anda membidikkansuatu objek dan tombol rana telah tertekan separo, maka jarakantara kamera dengan objek terkunci hingga tombol dilanjutkanditekan hingga terekam satu bidikan.

Fotografi SKALA :P erbandingan objek utama dengan objek-objek laindalam gambar.

16

Fotografi SLAVE UNIT :Mata listrik yang menyalakan lampu-kilatkarena pulsa yang dihasilkan oleh menyalanya lampu-kilat lain.

Fotografi SMALL FORMAT CAMERA :Kamera format kecil yaitu kamerajenis SLR (Single Lens Reflect) yang menggunakan film berukuran35 mm namun fleksibel dan enak dipegang serta ringan. Karena itukamera seperti ini yang paling banyak digunakan oleh parafotografer. Jenis maupun ukuran filmnya sangat mudah didapat jugaproses filmnya terutama bagi yang menggunakan film jenis negatif.Namun kekurangannya, untuk hasil pencetakan besar, maksimal hanyaseukuran majalah.

Fotografi SNAPSHOT :Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebihdahulu. Cara ini umumnya digunakan untuk membuat foto humaninterest, sehingga menghasilkan foto yang apa adanya dan tampakalami tak terkesan dibuat-buat.

Fotografi SNOOT :Suatu alat berbentuk kerucut yang berlubang padaujungnya dan digunakan untuk memperkecil penyebaran cahaya darilampu kilat studio. Umumnya menghasilkan cahaya yang tampakmembulat bila diproyeksikan pada bidang datar.

Fotografi SNOW CROSS, STAR SIX FILTER : Sebuah kaca bening dengangoresan-goresan yang saling bersilangan yang membentuk bintang-bintang berekor enam dari tiap-tiap titik sinar.

Fotografi SOCKET : Lubang tempat memasukkan kabel sinkron yangmenghubungkan lampu kilat dengan penutup.

Fotografi SOFT SCREEN (LENS) : Lensa yang berguna untuk menghindarikontras sehingga hasil gambar terkesan seolah-olah agak kaburdengan sisi-sisi yang tak tampak ketegasan batasnya.

Fotografi SOFT FOCUS LENS : Lensa yang berdaya lukis lembut.

Fotografi SOFT SPOT FILTER : Filter berciri seperti soft screennamun menghasilkan gambar yang berbeda.

Fotografi SOFT TONE FILTER : Filter yang bertujuan untuk membuatgambar pemandangan lunak tanpa menurunkan ketajaman dan mengubah

17

warna, juga tidak mengubah bentuk. Kontras pun menjadi lembuttanpa mengaburkan pandangan.

Fotografi SOLARISASI : Proses pembuatan foto dengan cara memberipenyinaran dua kali pada kertas foto atau film dan memasukkannyake dalam larutan pengembang. Di tengah-tengah gambar terbentukdilakukan penyinaran dengan cahaya putih sekali lagi danmeneruskan pengembangannya.

Fotografi SONAR AUTOFOCUS : Sistem otofokus yang bekerjaberdasarkan perjalanan bolak-balik suara sonar - dari kamera keobjek kembali ke kamera.

Fotografi SPECIAL EFFECT : Efek khusus dengan menggunakan tekniktertentu.

Fotografi SPECIAL EFFECT FILTER : Filter (penyaring) spesial efekyang pada dasarnya bukan filter karena fungsinya tidak menyaringsesuatu melainkan mengubah pandangan guna mencapai hasil yangmenyimpang dari pemotretan biasa.

Fotografi SPECIAL LENS : Lensa spesial yang digunakan secara khususuntuk keperluan khusus. Misalnya fish eye lens (lensa mata ikan -180 derajat). yang pada dasarnya bukan filter karena fungsinyatidak menyaring sesuatu melainkan mengubah pandangan gunamencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.

Fotografi SPECIAL PURPOSE LENS : Lensa tujuan khusus yang didesaindan diciptakan untuk tujuan penghasilan gambar khusus yangbiasanya susah dilakukan dengan lensa biasa.

Fotografi SPECIAL FILTER : Sekeping plastik terang berisi ribuanprisma lembut yang mengubah tiap-tiap titik sinar menjadi bintangpelangi dan berkas sinar bertepi pelangi. Sinar yang kuatmembentuk bintang dengan berkas-berkas pelangi tebal.

Fotografi SPECTRUM : Berkas sinar yang terlihat oelh mata,terpecahkan oleh pembiasan prisma dalam warna-warni.

18

Fotografi SPEEDLIGHT : Lampu-kilat yang mempunyai kecepatan menyalatinggi atau cepat.

Fotografi SPEEDO SOLARISASI : Suatu teknik kamar gelap versi laindari tehnik solarisasi (efek sabattier) pada film ortholith yangakan memberikan suatu efek gerakan yang cepat (speedo).

Fotografi STEREO CAMERA : Kamera berlensa dua yang menghasilkan duafoto sekaligus. Dua foto itu harus diamati dengan alat bantu ataustereo-viewer untuk mendapatkan efek kedalaman seperti saatdifoto.

Fotografi STILL LIFE : Berarti lukisan atau pemotretan benda mati.Fotografi yang khusus menempatkan benda-benda kecil buatanmanusia sebagai objeknya.

Fotografi STOP : Satuan yang menunjukkan pergeseran nilai bukaandiafragma atau kecepatan rana dari suatu nilai ke nilai yanglain, naik atau turun. Misalnya dari diafragma f:16 ke f:22 ataudari kecepatan 1/125 detik ke 1/250 detik.

Fotografi STOP BATH : Cairan penyetop. Larutan penyetop untukmenghentikan atau menahan seketika pengembang (developer) padafilm atau kertas foto. Selain berguna untuk menghentikan prosesyang terjadi, stop bath juga berfungsi sebagai larutan fixer yangmembuat film dan cetakan foto lebih tahan lama.

Fotografi STRIPPING FILM : Film yang dapat dipisahkan dari dasarseluloidnya.

Fotografi STROBO : Lampu dengan kemampuan menyorot bertubi-tubidengan selang waktu singkat.

Fotografi SUBTRACTIVE : Sistem penyusunan balans warna denganmengurangi unsure warna, suatu kebalikan dari additive ataumenambahkan.

Fotografi SUPER WIDE LENS : Lensa bersudut super lebar yang biasadigunakan untuk pemotretan arsitektur, interior, eksterior,pemandangan, dll. Misalnya lensa 15 mm, 17 mm.

19

Fotografi SYNC CORD TERMINAL : Terminal sinkronisasi lampu-kilat;soket untuk memasang kabel tambahan yang dihubungkan denganlampu-kilat.

Fotografi SYNC SHUTTER SPEED : Kecepatan rana yang sinkron denganlampu kilat.

Fotografi SYNCRO :Saklar otomatis. Dengan menggunakan saklar inipada lampu kilat maka bila ada kilatan cahaya lampu kilat lainakan mengakibatkan menyalanya lampu kilat yang terpasang syncro.

Fotografi TABLE-STAND : Kaki tiga (tripod) kecil. Sandaran kamerayang membantu menahan goyang yang dipakai di atas meja.

Fotografi TEXTURE : Tekstur, sifat permukaan atau sifat bahan.,merupakan elemen seni visual yang sangat penting karena mampumemberi kesan "rasa" seperti halus, kasar, mengkilat, dll.

Fotografi TELE CONVERTER : Lensa tambahan yang dipasang di antaralensa asli dan tubuh kamera, yang dapat mengubah lensa normalmenjadi tele dan lensa tele menjadi tele panjang. Umumnyakelipatannya dua atau tiga kali jarak fokus lensa asal.

Fotografi TELE LENS : Lensa tele yang digunakan untuk memperbesarobjek yang akan difoto. Lensa ini dapat digunakan untukmemperoleh ruang tajam yang pendek. Khusus untuk pemotretanpotret (portrait) penggunaan lensa seperti ini akan menghasilkanperspektif wajah yang mendekati aslinya. Misalnya: lensa 85 mm,lensa 135 mm, lensa 200 mm, dll.

Fotografi TELEPHOTO LENS : Lensa telefoto, lensa yang mempunyaifokus panjang. Pembuatan bayangan (image) pada lensa telefotolebih pendek bila dibandingkan dengan lensa lain.

Fotografi TELEPHOTO MEDIUM :Telefoto menengah, jenis lensa telefotoyang mempunyai panjang antara 75 - 135 mm.

Fotografi TEST STRIP : Suatu cara untuk mendapatkan hasil cetakanyang baik (normal) yang dilakukan dengan cara membuat pencahayaanbertingkat pada saat mencetak sebelum mencetak sesungguhnya.

20

Fotografi TILT HEAD : Kemampuan kepala lampu-kilat untuk dapatdiputar. Fungsinya untuk mendapatkan efek pencahayaan yang lembutdengan cara memantulkan terlebih dahulu cahaya yang keluar darilampu-kilat. Kuatnya cahaya yang jatuh ke objek sangat bergantungpada permukaan pemantul, warna dan jaraknya.Fotografi TIMER SWITCH : Pengukur waktu yang akan memutuskan aliranlistrik pada akhir hitungan yang telah ditentukan.

Fotografi Top Light : Cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dariatas objek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepalamodel yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detailbenda.

Fotografi Transparan :Tembus pandang ialah permukaan suatu bendayang tidak menghambat pandangan untuk melihat benda dibelakangnya. Kaca dan plastik misalnya bersifat tembus pandang.

Fotografi Translusen :Tembus sinar. Namun kita tidak biasa melihatbenda yang berada di belakang benda yang translusen tersebut.Misalnya kaca es, kaca buram, kaca susu, plastik suram, dsb.

Transparancy : Transparan, gambar tembus, slide atau filmpositif.

Fotografi TRIPOD : Kaki-tiga. Suatu alat yang digunakan untukmenyangga kamera yang berbentuk kaki-tiga, yang dapatdipanjangkan dan dipendekkan sesuai keinginan (terbatas). Biasadigunakan untuk membantu mengatasi goyang saat melakukanpemotretan yang menggunakan lensa telefoto, atau yang menggunakankecepatan rendah sehingga kedudukan kameranya tetap stabil danpemotretan terhindar dari goyang.

Fotografi Tripod Socket : Tempat (ulir) untuk tripod. Suatu bagiandi kamera, biasanya berlubang dengan ulir di dalamnya, yangberguna untuk tempat memasang tripod atau kaki-tiga kamera.

Fotografi TTL : Singkatan dari

Fotografi Through the Lens Metering. : Sistem pengukuran cahayamelalui lensa. Biasa juga disebut OTF (Off the Film Metering).

21

Kamera harus terisi film untuk mendapatkan pengukuran yangakurat. Atau dengan cara lain yaitu menggantikannya dengan kertasburam yang diletakkan pada jendela lintas film yang harusmenutupi seluruh jendela tersebut. Jika tidak maka akanmendapatkan kalkulasi pengukuran yang salah karena sensor didalam kamera akan membaca pelat hitam penekan film.

Fotografi Tungsten Film : Film yang khusus diperuntukkan bagipemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasaatau photo-flood, namun juga tetap dapat dipakai untuk pemotretandi bawah cahaya alami.

Fotografi Twin Lens Reflex : Refleks Lensa Kembar. Kamera yangmempunyai dua lensa. Satu lensa berfungsi untuk menangkap objekyang dipantulkan oleh cermin melalui jendela pembidik, satu lensaberfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film.Menggunakan jenis kamera seperti ini harus ekstra hati-hatikarena sering terjadi kesalahan yang disebut paralaks padapemotretan jarak dekat.

Fotografi VARIO FOCAL LENS : Lensa zoom. Lensa yang mempunyaipanjang focus yang dapat diubah-ubah atau dapat bergeser.Misalnya: lensa 20-35 mm, lensa 35-70 mm, lensa 80-200 mm, dsb.

Fotografi VARIO LENS : Lensa vario atau sering disebut sebagailensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang memiliki jangkauan panjangfocus yang bervariasi atau dapat diubah-ubah. Dengan demikianmemudahkan pemotret memilih berbagai ruang pandang hanya denganmenarik-ulur lensa atau memutarnya.

Fotografi VERTICAL GRIP : Alat pelepas rana untuk pengambilangambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.

Fotografi VIEW CAMERA : Kamera yang menggunakan film format besardan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detailtajam pada pencetakan hasil foto yang besar-besar umumnyadigunakan di dalam studio untuk pemotretan still life karenadapat menyempurnakan perspektif serta menambah ruang tajam.Detail gambar dapat ditampilkan secara sempurna.

22

Fotografi VIEW FINDER : Jendela bidik. Bagian dari kamera yangberfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akandiabadikan.

Fotografi WAIST LEVEL FINDER : Pembidik sebatas pinggang.

Fotografi WARM TONE : Bernada warna hangat. Suatu warna yangterasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arahcokelat gelap ke arah hitam pekat.

Fotografi WATT / SECOND (W/S) : Satuan daya pada lampu kilat studioyang dibedakan dengan lampu kilat portable yang menggunakan GN.Tidak ada rumusan relevansi antara W/S dan GN, tapi 100 W/Shampir sebanding dengan GN = 30.

Fotografi WIDE ANGLE LENS : Lensa sudut lebar, misalnya lensa 20 mmatau 24 mm. Jenis lensa dengan tubuh pendek yang biasa digunakanuntuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretansejumlah besar orang. Lensa ini menampakkan gambar yang lebihkecil.

Fotografi WIDE SHOT : Pemotretan dengan sudut pandang lebar.Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen.Tujuannya untuk mengarahkan penonton pada adegan berikutnya padagambar hidup (movie).Fotografi WIRELESS TTL : Sistem pengukuran lewat lensa tanpamelalui kabel.

Fotografi WORM EYE : Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudutpandang permukaan tanah. Hasilnya adalah rekaman foto dengankesan tinggi yang ekstrim, hasil gambarnya pun unik karena sudutpandang seperti itu.

Fotografi ZONE SYSTEM : Suatu cara untuk menghasilkan foto dengantingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nadawarna putih sekali.

Fotografi ZOOM LENS : Lensa zoom. Jenis lensa yang memiliki elemenyang mampu bergerak hingga membuat panjang fokal bervariasi.

23

Panjang focus dapat diganti-ganti dengan memendekkan ataumengulur tabung lensa.

Fotografi ZOOM-BLUR : Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakanzoom pada waktu melepas rana kamera.

Fotografi ZOOMING RING :Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.Akhirnya terselesaikan juga kamus ini, mudah-mudahan bisa memberimanfaat, artikel berikutnya dari serial teknik dasar fotografidigital adalah mengenal lebih jauh tentang blitz / flash light

Komposisi atau Framing

Dalam pembuatan film atau video, "komposisi" hanya mengacu pada bagaimana Anda mampu menempatkan subjek dan hal lain yang ada di frame. sutradara yang berbeda memiliki gaya yang berbeda dengan sutradara lain , Satu-satunya cara untuk mempelajari dan berkaryadengan baik adalah untuk menonton banyak film bagus berulang kalidan bereksperimen dengan kamera anda sendiri.

Sebuah "aturan" utama dari komposisi adalah bahwa subjek harus ditempatkan sedikit ke kanan atau ke kiri dari pusat frame , terutama jika subjek memiliki unsur directionality untuk itu (misalnya, jika mem-frame close-up seorang aktor melihat dari kiri ke kanan, aktor harus sedikit ke kiri tengah). Ini dikenal sebagai aturan pertiga yaitu konsep pada produksi film video dimana frame dibagi menjadi menjadi sembilan bagian imajiner, dimana anda harus menempatkan obyek berada 1/3 atau 2/3 dari keseluruhan lebar frame dan bukan menempatkan obyek tepat di tengah-tengah

Kata "aturan" dalam tanda kutip karena memang tidak ada aturan dalam pembuatan film: pengamatan empiris terjadi hanya dari apa

24

yang bekerja dengan baik dan apa yang tidak."aturan" dapat dibagidengan hasil bagus dalam situasi yang sesuai. Kita harus tahu kapan harus tetap berpegang pada aturan-aturan ini dan kapan kitamengabaikannya, itu semua adalah bagian dari sebuah proses dari pengambilan gambar. Dalam pakem yang telah umum dapat dikenal macam-macam komposisi antara lain :

1. Looking room2. Head room3. Over Shoulder shot4. Point of view5. Cut a way6. Close up7. Medium close up8. Big close up9. Ekstrem close up10. Long shot11. Very long shot12. Ekstrem long shot13. Full shot14. Middle shot15. Wide shot16. One shot17. Two shot18. Three shot19. Group shot dsb

Perpindahan/ Pergerakan Kamera

· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objekdenganmenggunakan tombol zooming yang ada di kamera.·Panning :gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atastripod. Ibarat seseorang menoleh kekanan, danporosnya (tripod)adalah lehernya.· Tilting :gerakan kamera ke atas dan ke bawah.Tilt Up jika kamera mendongak dan tiltdown jika kameramengangguk. Ibarat seseorang naik dan turun tangga, dantanggaadalah porosnya.· Dolly :kedudukan kamera di tripod dan di ataslanda...

25

Dasar SinematografiSinematografi (dari bahasa Yunani: kinema "gerakan" dan graphein-γράφειν "merekam") adalahpengaturan pencahayaandan kamera ketikamerekam gambarfotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangaterat hubungannya dengan seni fotografi tetap. Banyak kesulitanteknis dan kemungkinan-kemungkina... 15 Sep 2011 15:44Proses produksi film animasi 2 dan 3 dimensiAda duaproses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secarakonvensional dandigital. Proses secara konvensional sangatmembutuhkan dana yang cukup mahal,sedangkan proses pembuatandigital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan,prosesdigital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvension... 15 Sep 2011 15:37Teknik Memotret Dengan Menggunakan Kamera DigitalMemotret dengan menggunakan kamera analog ataupun digital secaraprinsip dan teknik fotografi tidak berbeda. Bedanya, dengankamera analog ada penggantian film, sementara kamera digitaltidak ada penggantian film tapi dengan sensor digital.Namunkamera digital akhir-akhir ini lebih banyak disukai ko... 24 Aug 2011 09:46 Teknik Pengambilan Gambar Pengertian Seni Peran Proses pembuatan animasi 2 dimensi Pengertian Animasi Perkembangan film animasi Indonesia

Produksi Film

26

Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuanpembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena,pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesanmoral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebihterfokus, terarah dan sesuai. Mengembangkan naskah ke dalamprogram video siap pakai melalui tahapan-tahapannya : Tahap PraProduksi, Tahap Produksi, Tahap Pasca Produksi

Dalam produksi film sangat erat kaitannya dengan kerabat kerjaatau tim atau crue pelaksana pembuatan film dan deskripsikerjanya masing-masing. Adapun tim tersebut dapat terdiri atas :1. Director), Bertugas memimpin dan mengarahkan keseluruhanproses pembuatan film. (Sutradara)

2. Ide cerita, Pencetus atau pemilik ide cerita pada naskah filmyang diproduksi.3. Script Writer, Bertugas menterjemahkan ide cerita ke dalambahasa visual gambar atau skenario.(Penulis scenario)

4.Kameramen, Bertugas mengambil gambar atau mengoperasikan kamerasaat shooting.

5. (lighting), Bertugas mengatur pencahayan dalam produksifilm.Tata cahaya

6.Tata musik (music director), Bertugas membuat atau memilihmusik yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi film.

7. costume designer), Bertugas membuat atau memilih dan Tatakostum ( menyediakan kostum atau pakaian yang sesuai dengannuansa cerita dalam produksi film.

8. Make up Artist), Bertugas mengatur make up yang sesuai dengannuansa cerita dalam produksi film. Tata Rias

9. sound effect (sound recorder), Bertugas membuat atau Tata

27

suara dan memilih atau merekam suara dan efek suara yang sesuaidengan nuansa cerita dalam produksi film.

10. artistic director), Bertugas membuat dan mengatur Tataartistik ( latar dan setting yang sesuai dengan nuansa ceritadalam produksi film.

11. Editor, Bertugas melakukan editing pada hasil pengambilangambar dalam produksi film.

12. Kliper, Bertugas memberi tanda pengambilan shot dalamproduksi film.

13. Pencatat adegan, Bertugas mencatat adegan atau shot yangdiambil serta kostum yang dipakai dalam produksi film.

14. Casting, Bertugas mencari dan memilih pemain yang sesuai idecerita dalam produksi film.

TAHAP PRA PRODUKSI

ANALISIS IDE CERITA.

Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuanpembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena,pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesanmoral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebihterfokus, terarah dan sesuai. Jika tujuan telah ditentukan makasemua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebihmudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data danfaktanya. Bisa dengan membaca buku, artikel atau bertanyalangsung kepada sumbernya.Ide film dapat diperoleh dari berbagai macam sumber antara lain:

• Pengalaman pribadi penulis yang menghebohkan.

28

• Percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untukdifilmkan.

• Cerita rakyat atau dongeng.

• Biografi seorang terkenal atau berjasa.

• Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel.

• Dari kajian musik, dll

MENYIAPKAN NASKAH

Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka dapatmengambil cerita dari cerpen, novel ataupun film yang sudah adadengan diberi adaptasi yang lain. Setelah naskah disusun makaperlu diadakan Breakdown naskah. Breakdown naskah dilakukan untukmempelajari rincian cerita yang akan dibuat film.

MENYUSUN JADWAL DAN BUDGETING

Jadwal atau working schedule disusun secara rinci dan detail,kapan, siapa saja , biaya dan peralatan apa saja yang diperlukan,dimana serta batas waktunya. Termasuk jadwal pengambilan gambarjuga, scene dan shot keberapa yang harus diambil kapan dan dimanaserta artisnya siapa. Lokasi sangat menentukan jadwal pengambilangambar. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun alokasibiaya:

• Penggandaan naskah skenario film untuk kru dan pemain.

• Penyediaan kaset video.

• Penyediaan CD blank sejumlah yang diinginkan.

• Penyediaan property, kostum, make-up.

• Honor untuk pemain, konsumsi.

29

• Akomodasi dan transportasi.

• Menyewa alat jika tidak tersedia.

HUNTING LOKASI

Memilih dan mencari lokasi/setting pengambilan gambar sesuainaskah. Untuk pengambilan gambar di tempat umum biasanyamemerlukan surat ijin tertentu. Akan sangat mengganggu jalannyashooting jika tiba-tiba diusir dipertengahan pengambilan gambarkarena tidak memiliki ijin (dan saya mengalaminya.. hehe).

Dalam hunting lokasi perlu diperhatikan berbagai resiko sepertiakomodasi, transportasi, keamanan saat shooting, tersedianyasumber listrik, dll. Setting yang telah ditentukan skenario harusbetul-betul layak dan tidak menyulitkan pada saat produksi. Jikabiaya produksi kecil, maka tidak perlu tempat yang jauh danmemakan banyak biaya.

MENYIAPKAN KOSTUM DAN PROPERTY.

Memilih dan mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh ceritabeserta propertinya. Kostum dapat diperoleh dengan mendatangkandesainer khusus ataupun cukup membeli atau menyewa namundisesuaikan dengan cerita skenario. Kelengkapan produksi menjaditanggung jawab tim property dan artistik.

MENYIAPKAN PERALATAN

Untuk mendapatkan hasil film/video yang baik maka diperlukanperalatan yang lengkap dan berkualitas. Peralatan yang diperlukan(dalam film minimalis) :

• Clipboard.

• Proyektor.

• Lampu.

• Kabel Roll.

30

• TV Monitor.

• Kamera video S-VHS atau Handycam.

• Pita/Tape. (memori card)

• Mikrophone clip-on wireless.

• Tripod Kamera.

• Tripod Lampu.

CASTING PEMAIN

Memilih dan mencari pemain yang memerankan tokoh dalam ceritafilm. Dapat dipilih langsung ataupun dicasting terlebih dahulu.Casting dapat diumumkan secara luas atau cukup diberitahu lewatrekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan dari segikemampuannya juga dari segi budget/pembiayaan yang dimiliki.

TAHAP PRODUKSI

TATA SETTING

Set construction merupakan bagunan latar belakang untuk keperluanpengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunandekorasi tetapi lebih menekankan bagaimana membuat suasana ruangmendukung dan mempertegas latar peristiwa sehingga mengantarkanalur cerita secara menarik.

TATA SUARA

Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofonyang tepat dan berkualitas. Jenis mirofon yang digunakan adalahyang mudah dibawa, peka terhadap sumber suara, dan mampu meredamnoise (gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.

TATA CAHAYA

Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagustidaknya keualitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film

31

juga dapat diibaratkan melukis dengan menggunakan cahaya. Jikatidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan dapat merekamobjek.Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukupmemperhatikan perbandingan Hi light (bagian ruang yang palingterang) dan shade (bagian yang tergelap) agar tidak terlalutinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh jikapengambilan gambar dengan latar belakang lebih terangdibandingkan dengan artist yang sedang melakukan acting, kitadapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya. Reflektor dapatdibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau aluminium foilyang ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan ukurannyadisesuaikan dengan kebutuhan. Perlu diperhatikan karakteristiktata cahaya dalam kaitannya dengan kamera yang digunakan. Lebihbaik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera minimal lighting yangdisarankan. Jika melebihi batasan atau dipaksakan maka gambarakan terihat seperti pecah dan tampak titik-titik yang menandakancahaya under.Perlu diperhatikan juga tentang standart warna pencahayaan filmyang dibuat yang disebut white balance. Disebut white balancekarena memang untuk mencari standar warna putih di dalam atau diluar ruangan, karena warna putih mengandung semua unsur warnacahaya.

TATA KOSTUM (WARDROBE)

Pakaian yang dikenakan pemain disesuaikan dengan isi cerita.Pengambilan gambar dapat dilakukan tidak sesuai nomor urutadegan, dapat meloncat dari scene satu ke yang lain. Hal inidilakukan agar lebih mudah, yaitu dengan mengambil seluruh shotyang terjadi pada lokasi yang sama. Oleh karenanya sangat erlumengidentifikasi kostum pemain. Jangan sampai adegan yang terjadiberurutan mengalami pergantian kostum. Untuk mengantisipasinyamaka sebelum pengambilan gambar dimulai para pemain difoto dengankamera digital terlebih dahulu atau dicatat kostum apa yangdipakai. Tatanan rambut, riasan, kostum dan asesoris yangdikenakan dapat dilihat pada hasil foto dan berguna untuk shotselanjutnya.

TATA RIAS32

Tata rias pada produksi film berpatokan pada skenario. Tidakhanya pada wajah tetapi juga pada seluruh anggota badan. Tidakmembuat untuk lebih cantik atau tampan tetapi lebih ditekankanpada karakter tokoh. Jadi unsur manipulasi sangat berperan padateknik tata rias, disesuaikan pula bagaimana efeknya pada saatpengambilan gambar dengan kamera. Membuat tampak tua, tampaksakit, tampak jahat/baik, dll.

TAHAP PASCA PRODUKSI

PROSES EDITING

Secara sederhana, proses editing merupakan usaha merapikan danmembuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enakditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksipotongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera.Tugas editor antara lain sebagai berikut:

• Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kameramengenai kontruksi dramatinya.• Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG)sesuai shooting report.• Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yangmemerlukan efek suara.• Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya.

• Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materigambar dan suara yang diserahkan kepadanya untuk keperluanediting.

REVIEW HASIL EDITING

Setelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalahpemutaran film tersebut secara intern. Alat untuk pemutaran filmdapat bermacam-macam, dapat menggunakan VCD/DVD player denganmonitor TV, ataupun dengan PC (CD-ROM) yang diproyeksikan dengan

33

menggunakan LCD (Light Computer Display). Pemutaran intern iniberguna untuk review hasil editing. Jika ternyata terdapatkekurangan atau penyimpangan dari skenario maka dapat segeradiperbaiki. Bagaimanapun juga editor juga manusia biasa yangpasti tidak luput dari kelalaian. Maka kegiatan review ini sangatmembantu tercapainya kesempurnaan hasil akhir suatu film.PRESENTASI DAN EVALUASI

Setelah pemutaran film secara intern dan hasilnya dirasa telahmenarik dan sesuai dengan gambaran skenario, maka film dievaluasibersama-sama dengan kalangan yang lebih luas. Kegiatan evaluasiini dapat melibatkan :

• Ahli Sinematografi.

• Untuk mengupas film dari segi atau unsur dramatikalnya.

• Ahli Produksi Film.

• Untuk mengupas film dari segi teknik, baik pengambilan gambar,angle, teknik lighting, dll.

• Ahli Editing Film (Editor).

• Untuk mengupas dari segi teknik editingnya.

• Penonton/penikmat film.

• Penonton biasanya dapat lebih kritis dari para ahli ataupekerja film. Hal ini dikarenakan mereka mengupas dari sudutpandang seorang penikmat film yang mungkin masih awam dalampembuatan film.

PROSES PEMBUATAN FILM PENDEK

A. Dasar pembuatan film

Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

Temukan Ide Cerita

34

Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahaldan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam prosesproduksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda.Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah adasebelumnya.

Riset

Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film adamempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang inginmembuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan denganmisalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukungfilm tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancarakepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yangsedang digarap.

Casting

Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi danpencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baikitu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan,mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atauadegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti.Dalam proses inilah semua itu berlangsung.

Shooting

Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sangsutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramenmelakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukupkeahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yangmenentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yangharus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sangsutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebutagar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.

Editing

35

Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambarmungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atautim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing inisebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yangtelah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalamadegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adeganyang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai prosespengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.

Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalumemusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimanamewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalahlangkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :

1. Buatlah Ide

Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran.Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian darifilm itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapidekat dan familiar di hati masyarakat.

2. Buatlah sasaran ide kita

Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukanuntuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kitasudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kitauntuk menentukan alur cerita.

3. Sinopsis film

Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, filmdokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkancerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas,padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas danending yang mengejutkan.

4. Naskah Skenario

Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa memintaorang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda

36

tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailahmembuat film.

5. Mulai membuat Film

Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yangbagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkandalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.

6, Siapkan alat-alat teknis

Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum,piñata make up, dan lain-lain sebagainya.

7. Tentukan budget

Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisamemulai membuat budget atau anggaran film. Tetapi lebih baikbudget sudah disiapkan sejak awal.

8. Syuting dan Editing

Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulaisyuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film dieditberdasarkan urutan scene di dalam skenario.

9. Review dan Revisi

Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisibila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada sceneyang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.

10. Buat promosi

Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer,pamflet, poster dan lain-lain.

11. Masukkan dalam DVD

37

Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dangandakan keping DVD itu untuk keperluan pribadi, distribusi ataupromosi.

Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu sajapelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnyamencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yangmenurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.

10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

1. Riset Awal!

Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buatfilm. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapikalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internetatau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya.Kita catat data-data yang kita dapat tadi.

2. Siapkan Peralatan

Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera videoapa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa jugamikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang palingpenting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).

3. Riset Lapangan

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebihdalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkandata yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.

Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai danberusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.

4. Buat Alur Cerita Kasar

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film.Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkansebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dariide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di

38

Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut.Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajibyang harus didatangi si badut.

5. Buatlah Sinopsis

Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Darisinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kitawawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftargambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.

6. Syuting atau Pengambilan Gambar

Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan sajaorang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa halyang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama,datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat,jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis danbisa bikin mereka tidak suka.

Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukanwawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga,gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagaiacuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hallain di luar daftar tersebut.

Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalahseperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kameravideo bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawabjujur.

Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dantidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semuawawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah iturekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footagekita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita bolehkok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisaberguna saat tahap editing.

39

Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftaryang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudahcukup. Jangan sampai ada yang terlupa.

7. Buat Alur Cerita Final

Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kitabuat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harusdikembangkan?

Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa bangetmenghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dariapa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok.Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasilrekaman yang sudah kita tonton berulang kali.

Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduanuntuk mulai mengedit.

8. Mengedit Film

Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya kedalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai.Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudahkita buat sebelumnya.

Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alursemenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisamembosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.

9. Musik Latar atau “Soundtrack”

Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orangsembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau mintateman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk filmini.

10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”

40

Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisamenggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixingsuara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai

Proses Produksi dalam pembuatan film merupakan tahap-tahapMultimedia dimana ber isi teknik maupun cara-cara untuk membuatsuatu Film. Tahap-tahapnya dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pra-Production (Pre- production )

2. Proses Produksi (Production)

3. Purna Produksi (Post- Production)

Untuk penjelasan tiap-tiap tahap , mari kita simak yaitu sebagaiberikut :

1. PRE PRODUCTION

Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuahproduksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget,pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan,kostum/wardrobe dll.

A. Ide & Pemilihan Konsep. dalah merupakan realisasi dari sebuahide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannyakedalam media visual dan audio.B. Story Line / Sinopsis. Adalah ringkasan cerita/film, menjadi

bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetapmemperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat

41

Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikankarangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat. Dalamsinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dangagasan umum pegarangnya. Sinopsis biasanya dibatasi olehjumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlimaatau sepersepuluh dari panjang film.Langkah-langkah membuat sinopsis.- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan –gagasan yang penting.- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untukmerangkai jalan cerita.- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicarigaris besarnya saja.- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isidari keseluruhan film.

C. Script/Naskah Skenario. Membuat rancangan audio visualtreatment dan penulisan naskah secara rinci yangmengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuahcerita yang menarik dan informatif. Diawali denganpenjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secaramenyeluruh.

D. Shot List & Storyboard.Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftarpengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikandalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.

2. PRODUCTIONAdalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacupada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.A. Directing/Penyutradaraan.

42

Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaanshoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatanfilm seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor &special effect artist harus tampil sebagaimana mestinyadalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Danbiasanya didamping oleh satu orang atau lebih asistensutradara.

B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.AnggleAdalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapatdilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video.Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalammenciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalampengadeganan sesuai dengan script/naskah.

Lighting/PencahayaanDalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanyaaset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat darisumber natural (sinar matahari) pada shotingexterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampupada shoting interior/dalam ruang.

KomposisiMerupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran &kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untukmenghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.

Log/Catatan ShotingDiperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskanpenandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesaidiambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu(timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akansangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.

43

3.POST PRODUCTIONAdalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuahrangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditangambar, penambahan title, grafik, animasi & specialeffects, musik, sound effects, audio dubing, & output kemedia video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.Video Standart : PAL,D1/DVFrame Size : 720 X 576 (pixel)Frame Rate : 25 fpsPixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo

Pembagian tahap Post Production1.Offline -Capture-Edit

2.Online:-Compositing-Motion Graphic-Visual Effects-Color Grading-Music & Sound   FX-Titling- 3D.

Sinematografi

Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dangraphein - γράφειν "merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan

44

kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema.Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni fotografitetap. Banyak kesulitan teknis dan kemungkinan-kemungkinankreatif yang muncul ketika kamera dan elemen adegan sedangbergerak.

Daftar isi

1 Pengertian o 1.1 Anatomi kamera o 1.2 Sudut kamera o 1.3 Jenis rekaman o 1.4 Komposisi o 1.5 Pencahayaan o 1.6 Pergerakan kamera

2 Lihat pula 3 Pranala luar

Pengertian

Seorang sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab semuaaspek Visual dalam pembuatan sebuah film. Mencakup Interpretasivisual pada skenario, pemilihan jenis Kamera, jenis bahan bakuyang akan dipakai, pemilihan lensa, pemilihan jenis filter yangakan dipakai di depan lensa atau di depan lampu, pemilihan lampudan jenis lampu yang sesuai dengan konsep sutradara dan ceritadalam skenario. Seorang sinematografer juga memutuskan gerakkamera, membuat konsep Visual, membuat floorplan untuk ke efisienanpengambilan gambar. Artinya seorang sinematografer adalah orangyang bertanggung jawab baik secara teknis maupun tidak teknis disemua aspek visual dalam film.

Sinematografer harus mendukung visi dari sutradara dan skenario,karena bagaimanapun yang akan di sampaikan ke pada penontonadalah semua informasi dalam bentuk Visual yang sesuai denganvisi sutradara dan visi skenario walaupun di beberapa kasus,sutradara bisa merubah jalan cerita dalam skenario demi keindahanbercerita yang sudah merupakan gaya sutradara tersebut.

45

Sinematografer adalah juga kepala bagian departemen kamera,departemen pencahayaan dan Grip Departement untuk itulah Sinematogrefersering juga disebut sebagai Director of Photography atau disingkat menjadiDoP.

Pada industri perfilman, seorang Sinematografer atau DoP akan diBantu oleh sebuah tim yang dibentuknya mulai dari

1st Camera Assistant yang bertugas mendampingi dan membantusemua kebutuhan shooting mulai dari pengecekan alat-alathingga mempersiapkan sebuah shot.

Focus Puller yang bertugas membantu sinematografer dalammemutar focus ring pada lensa sehingga subjek yang diikutikamera bisa terus dalam area fokus.

Camera boy istilah ini sering digunakan pada industri filmdi Hollywood, adalah seorang asisten kamera yang bertugasmembawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripodshingga memasang kamera pada tripods tersebut.

Grip adalah bertugas untuk memastikan letak kamera sepertiyang diinginkan DoP baik secara level atau tinggi rendahnya.Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera artinyaGrip departemen yang memasang dolly track dsb.

Gaffer adalah istilah untuk seorang yang bertanggung jawabatau kepala departemen pencahayaan. Bersama DoP, Gaffer akanberdiskusi tentang warna, jenis cahaya dan gaya tata cahayaDoP tersebut.

Lightingman adalah orang-orang dalam departemen pencahayaanyang bekerja menata lampu sesuai dengan perintah Gaffer dankemauan DoP.

Karena film adalah sebuah kerja tim (Team Work) maka sangatlahpenting untuk seorang sinematografer atau DoP untuk mempunyai timyang bisa bekerja sama secara tim dengannya. Artinya tidakbekerja secara individu.

Seorang sinematografer yang baik harus juga mengenal dengan baikatau memahami alat yang akan dipakai dalam pembuatan sebuah film.Karena Kamera hanyalah “alat Bantu” atau Tools saja maka sepertialat Bantu yang lainnya juga kita sebagai Sinematografer yangmemindahkan semua ilmu dan pengetahuan kita lewat kamera

46

tersebut. Artinya kamera harus menuruti kemauan kita yang sudahmenjadi visi sutradara dan visi cerita atau scenario.

Untuk memahami kamera kita harus membaca buku prtunjuk darisetiap kamera yang akan kita gunakan karena setiap industrikamera mempunyai tekhnologinya sendiri-sendiri. Pada prinsipnyasemua kamera sama dan hanyalah alat Bantu kita mewujudkan gambaryang sesuai dengan yang di inginkan akan tetapi alangkah baiknyajika pengguna sudah memahami kamera tersebut secara teknis dalampetunjuk di bukunya (manual book).

Pada masa sekarang kamera secara garis besar terbagi dalam tigajenis dilihat dari penggunaan bahan baku. Yaitu:

1. Motion Picture Camera atau kamera dengan bahan baku seluloidbaik 35 mm/16mm. Contoh kamera: Arriflex 435 Xtreme – 35 mmcamera

2. Video Camera atau kamera dengan bahan baku video tape.Contoh kamera: Sony HDV Video Camcorder

3. Digital camera atau kamera dengan bahan bakudigital/tapeless. Biasanya menggunakan CF card atau SD cardbisa juga dengan cakram seperti DVD. Contoh kamera: Sony EX3– Digital Camcorder

Anatomi kamera

Pada prinsipnya kamera dibagi menjadi tiga bagian:

1. Lens2. Camera body3. Magazine/tape compartments

Lensa Pada prinsipnya lensa adalah seperti mata kita atau matakamera, untuk itu kebersihan dan kejernihannya harus di jaga,karena lewat lensalah gambar/cahaya akan ditransmisikan ke filmatau pita atau digital. Dalam sinematografi kita mengenal adatiga jenis lensa yaitu:

Lensa Wide: adalah lensa dengan sudut pengambilan yang luas

47

Lensa Normal: adalah lensa yang secara prespektif dianggapmewakili mata manusia dalam melihat dunia dan sekitarnya.Pada pembuatan film, lensa normal ini adalah lensa 50mm.

Lensa Tele: adalah lensa dengan sudut pengambilan sempit.

Ada lensa yang bisa mengambil sudut pengambilan dari luas kesempit, lensa seperti ini adalah merupakan lensa dengan variablefocal length atau pada umumnya disebut: Zoom lens. Kelemahan darilensa-lensa variable focal length adalah karena banyaknya elemenlensa di dalamnya maka ada pencurian cahaya yang disebabkan olehpembiasan cahaya pada setiap elemen lensa tersebut.

Pada setiap lensa yang professional maupun yang semi professionalada 3 buah ring yaitu yang pertama adalah Focusing ring yangberfungsi untuk mengatur focus dalam sebuah shot. Kemudian adaFocal length ring ( pada lensa zoom atau variable focal length ) focal lengthadalah panjang pendeknya sebuah lensa atau secara tekhnis dikenalsebagai jarak dari titik api lensa ke bidang datar atau filmplane. Yang terakhir adalah F.stop atau Diafragma ring yangberfungsi untuk mengatur exposure sebuah shot.

Setiap lensa mempunyai cacat atau kelemahan masing-masing karenasifat alamiahnya dan saat produksi, seperti distorsi, aberasi,dan lain-lain. Kelemahan atau cacat lensa ini tidak selaludianggap buruk karena bisa kita gunakan untuk menguatkan efekdramatik yang ada di dalam scenario. Seperti juga setiap lensamempunyai daerah ketajamannya masing-masing, daerah ketajaman inidisebut dengan Depth of Field disingkat dengan DoF. Jadi depth of fieldadalah daerah ketajaman di mana subjek/objek terlihat jelas atautidak blur di kamera.

Depth of Field sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

Jarak dari kamera ke objek atau subjek

Jarak dari kamera ke objek atau subjek akan mempengaruhi panjangatau pendeknya daerah ketajaman karena semakin dekat objek atausubjek dengan kamera maka akan semakin pendek Depth of field-nyakarena setiap lensa hanya memiliki satu fokus poin saja.

48

Besar kecilnya bukaan diafragma

Besar kecilnya diafragma juga mempengaruhi panjang pendeknyadepth of field karena semakin kecil diameter bukaan diafragmaakan semakin panjang depth of field-nya berarti semakin besar angkaseperti 11 – 16 – 22 dsb akan semakin panjang depth of fieldnya,sedangkan semakin lebar bukaan diameter diafragma akan semakinpendek depth of fieldnya, berarti semakin kecil angka seperti 4 – 2,8– 1,4 dan sebagainya akan semakin pendek depth of field-nya.Diafragama adalah diameter lingkaran aperture yang juga berfungsi untuk mengaturgelap atau terangnya sebuah gambar.

Panjang pendeknya/Focal length sebuah lensa.

Semakin panjang sebuah lensa akan mempengaruhi depth of fieldmenjadi semakin pendek, sedangkan semakin pendek sebuah lensaakan mempengaruhi depth of field menjadi panjang atau luas.

Exposure dan Scene Brightness

Exposure bisa didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan dalamperekaman gambar.Fungsi dasar sebuah lensa adalah meneruskancahaya sehingga bisa digunakan untuk mencetak gambar. Samaseperti fenomena lubang jarum atau pinhole phenomenon artinya jikakita melepas lensa dan menggantikannya dengan kertas hitam denganlubang di tengahnya maka akan bisa juga untuk menangkap imajinasihanya saja waktu eksposur yang diperlukan akan lebih lama.

Camera Body

Pada bagian inilah gambar direkam atau di tangkap baik secaraorganik dengan seluloid 35mm seperti pada kamera Film maupunperubahan dari cahaya ke gelombang electromagnetic pada Videoatau Digital. Pada kamera film bagian ini yang paling pentingdijaga dari kontaminasi debu, cairan maupun radiasi karena akanmempengaruhi hasil shooting. Pada kamera video atau digital padabagian ini akan banyak sekali tombol pengaturan imajinasi.

Magazine

49

Pada kamera Film, magazine adalah tempat kita memasang film baiksebelum maupun setelah di ekspose. Pada kamera Video atau Digitalbagian ini adalah tape atau card compartments yaitu bagian di manakita memasang kartu seperti SD atau CF atau kaset video.

Gunakan sinematografi sebagai seni. Yang harus selalu kita ingatadalah bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan,diperlukan ketrampilan yang cukup. Seorang sinematografer harusberusaha agar kamera tidak menjadi benda asing baginya, kitaharus mengenal setiap detail pada kamera tanpa harus berpikirsehingga konsentrasinya dapat dipergunakan untuk bidang kreatifpada sinematografi.

Sudut kamera

Camera angle atau sudut penempatan kamera juga memegang perananyang sangat penting pada sinematografi. Bagaimanapun juga sebuahfilm dibentuk oleh beberapa banyak shot yang membutuhkanpenempatan kamera di tempat yang terbaik bagi penonton untukmengikuti cerita dalam film. Penempatan angle yang baik tentusaja bisa memperkuat dramatik sebuah film karena angle kamera iniadalah mata penonton melihat informasi visual dan juga bisaberarti seberapa besar area yang kita gunakan dalam sebuah shot.Penempatan sudut kamera akan memposisikan penonton lebih dekatdengan action yang ada dalam film, misalnya dengan teknik close updan lain sebagainya.

Penempatan sudut kamera ini sangat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya analisa pada skenario, penggunaan jenis lensa dansebagainya. Memang lewat pengalaman panjang dan ketrampilanpenempatan kamera bisa di lakukan secara intuisif sifatnya. Akantetapi jika kita mempelajarinya tentu akan mempermudah kita dalammembuat sebuah shot.

Penempatan sudut kamera juga berpengaruh pada kondisi psikologispenonton, contohnya adalah jika kita menggunakan High Angle –kamera lebih tinggi dari garis axis kamera, maka penonton akandiposisikan lebih tinggi dari subjek, hal ini yang membuatpenonton merasa subjek lebih kecil baik secara fisik atau lebihrendah derajatnya dalam tatanan sosial. Pada film hal ini sering

50

digunakan untuk memperlihatkan pengemis, rakyat jelata dsb.Sedangkan penggunaan Low Angle – Kamera lebih rendah dari garisaksis kamera, maka penonton diposisikan lebih rendah dari subjek,hal ini yang membuat penonton merasa subjek lebih tinggi secarafisik atau lebih tinggi derajatnya dalam tatanan sosial. Halseperti ini banyak kita temukan di film untuk memperlihatkanraja, hakim, dan sebagainya. Kemudian ada juga yang disebutdengan Eye level – kamera sama tingginya dengan level subjek ataujika subjek berdiri/duduk kamera berada pada aksis yang samadengan posisi subjek. Bisa dikatakan sebagai pandangan subjek kesubjek lain dalam sebuah potongan tapi bukan Point of View.

Pada dasarnya kamera angle dibagi dalam tiga jenis yaitu:

Obyektif camera angle

Angle objektif maksudnya adalah kamera menjadi point of view cerita,artinya penonton melihat semua elemen visual yang sutradaraberikan dalam filmnya. Contoh yang paling gampang adalah dalamfilm dokumenter di mana orang-orang tidak melihat ke arah lensakamera atau dalam candid shot/kamera tersembunyi.

Subyektif camera angle

Angle subjektif maksudnya adalah seperti personal view point artinyapenonton berpartisipasi dalam sebuah shot seperti pengalamansendiri. Contohnya adalah shot dari udara atau aerial shot yangmemperlihatkan pemandangan kota. Atau birds point of view.

Jika seorang aktor melihat langsung ke arah lensa/penonton makapenonton di sini juga berpartisipasi dalam sebuah shot tersebut,maka bisa juga disebut angle subjektif.

Point of view

Point of view adalah pandangan subjektif dari subjek dalam scene.Maksudnya jika kita melihat seorang aktor melihat ke arah langitkemudian shot selanjutnya adalah arak-arakan mega di langit makashot ke dua tersebut adalah point of view subjek tersebut.

51

Jenis rekaman

Shot sering didefinisikan sebagai sebuah aktivitas perekamandimulai dari menekan tombol rekam pada kamera hingga diakhiridengan stop. Sedangkan Scene adalah sering diartikan sebagaitempat atau setting di mana sebuah cerita akan dimainkan, hal initentu saja terpengaruh dari dunia teater atau panggung. SebuahScene bisa terdiri dari beberapa shot atau bisa saja satu shotpanjang yang disebut sebagai Sequence shot. Sequence adalahrangkaian dari beberapa scene dan shot dalam satu kesatuan yangutuh.

Tipe-tipe dari shot dibagi dalam beberapa bagian, hal ini akansangat membantu pada komunikasi visual, ketika kita berceritakepada penonton atau menyampaikan informasi kepada penonton makakita memerlukan beberapa penekanan atas informasi pentingtersebut, maka dari itu kita memerlukan detail penyampaianinformasi tersebut untuk itulah kita memerlukan beberapa tipeshot, misalnya kita membuat close up dari sebuah benda agarpenonton bisa lebih melihat detail atau menerima dengan jelasatas informasi yang kita berikan.

Type of shot:

Long shot Medium close up Medium shot Knee shot Full shot Close shot Extreme close up Close up

Komposisi

Komposisi adalah bagian yang paling terpenting pada komunikasivisual karena komposisi adalah usaha untuk menata semua elemenvisual dalam frame. Menata elemen visual di sini bisa diartikankita mengarahkan perhatian penonton pada informasi yang kitaberikan kepada mereka. Atau dalam arti lain kita mengarahkan

52

penonton pada Point of Interest (POI) dalam gambar yang kitabuat. Dengan mengarahkan penonton pada PoI maka penonton akanbisa mengikuti cerita dalam film kita dengan emosi sepenuhnya.Jika kita terlalu banyak meletakan Poi dalam sebuah gambar makamata atau perhatian penonton akan terbagi-bagi, akhirnyaperhatian mereka pada cerita juga akan terganggu.

Dalam film atau dalam komunikasi visual kita harus memanfaatkanwaktu seefisien mungkin agar penonton bisa mendapatkan semuainformasi yang dibutuhkan dalam memahami film kita. Komposisimemang mempunyai aturan-aturan yang sangat ketat, akan tetapikita bisa saja melawan aturan tersebut asalkan tetap bisamengarahkan perhatian penonton pada Poi. Banyak sekali factoryang mempengaruhi komposisi di antaranya; warna, garis, tekstur,bentuk, ukuran, dan sebagainya. Yang menjadi sedikit mempunyaitantangan adalah dalam film kita mengkomposisi gerak. Karena bisasaja subjek atau kamera bergerak terus menerus sehingga kitaharus terus mengatur elemen-lemen visual tersebut dalam framekita, sehingga penonton tetap setia pada Poi.

Pencahayaan

Cahaya adalah salah satu elemen terpenting dalam sinematografi.Bahkan tak salah kiranya jika ada ungkapan Film are Light ! atau filmadalah cahaya, karena memang untuk meng-exposed sebuah gambarkita memerlukan cahaya dan bahkan untuk melihat sebuah benda dialam ini kita memerlukan pantulan cahaya.

Seni menata cahaya dalam film menjadi bagian yang terpentingkarena bisa mempengaruhi juga perhatian penonton terhadap cerita.Tata cahaya film sangat dipengaruhi oleh pengalaman kita melihatkondisi cahaya dalam dunia nyata, bagaimanapun juga cahaya dalamfilm meniru cahaya alam.

Secara Teori cahaya dalam film adalah 45 derajat tinggi danjaraknya dari kamera, hal ini dikarenakan masalah estetis saja,artinya dalam sudut 45 derajat sudut cahaya yang mengenai wajahakan terlihat seperti yang kita lihat di alam nyata.

53

Dalam sinematografi kita hanya mengenal dua warna cahaya atauyang sering di sebut sebagai Daylight atau cahaya matahari danTungsten atau cahaya lampu ruangan. Dua jenis warna cahayatersebut diukur dengan satuan Kelvin.

Karena hanya ada dua jenis warna cahaya dalam film maka kita bisamembaginya sebagai menggunakan warna Daylight untuk scene siangdan warna tungsten untuk scene malam. Tentu saja untuk tujuankreatif hal ini juga bisa tidak dihiraukan, akan tetapi secaraprinsip dua suhu warna tersebut yang harus kita gunakan dalambercerita.

Film juga sangat sensitive dalam menangkap beberapa spectrumcahaya yang tak terlihat oleh mata kita seperti Ultra violet dan Infrared. Maka kita juga harus memperhatikan dua elemen spectrumtersebut dalam membuat film.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menata lighting adalah bayanganatau shadow karena bayangan tersebut bisa mengganggu ataumembantu gambar kita. Mengganggu dalam arti jika kita salahmenempatkan cahaya maka di wajah aktor/aktris akan terlihatbayangan hidung, dahi, dan sebagainya hal ini tentu saja bisamengganggu penonton atau bahkan mengurangi kecantikan/estetikagambar kita. Pada film horor, sering bayangan digunakan sebagaielemen bercerita yang sangat efektif. Penonton bisa merasakankehadiran makhluk halus dengan melihat sebuah bayangan melintasdi depan frame dan sebagainya.

Pergerakan kamera

Pergerakan kamera atau lebih dikenal sebagai camera movementadalah sebuah usaha menggerakan kamera atau subjek untuk lebihmengenalkan ruang atau memberi kesan tiga dimensi sebuah ruangan,di mana penonton seakan bergerak masuk/keluar atau bergerak kekanan/ke kiri mengikuti atau meninggalkan subjek.

Pada dasarnya Camera Movement terbagi dalam beberapa bagian besaryaitu:

1. Subjek bergerak ke arah kamera/meninggalkan kamera

54

2. Kamera bergerak ke arah subjek/meninggalkan subjek3. Kamera dan Subjek bergerak/mengikuti subjek4. Zooming atau pergerakan optis. Disebut pergerakan optis

karena optik yg bergerak di dalam lensa.

Sebelum menggerakan kamera/subjek sebenarnya ada hal yang palingmendasar bagi cinematographer maupun filmmakernya yaitu:

1. Kapan kamera/subjek harus bergerak2. Mengapa kamera/subjek harus bergerak

Hal ini berkaitan erat dengan pengadeganan atau mise en scene, dimana penonton akan mengikuti atau tidak bisa mengikuti ceritadalam film tersebut. Artinya karena gerak kamera terlalu cepatatau asal bergerak maka cerita yang ingin disampaikan atauinformasi yang harus diketahui oleh penonton akan terlewatkanatau penonton tidak memahami/mendapatkan informasi tersebut.

Artikel yang satu ini sepertinya cocok banget buat temen-temenyang mau belajar soal tahap-tahap dalam memproduksivideo/film/iklan. Dalam memproduksi video/film/iklan, biasanyadibentuk sebuat tim yang masing-masing kru-nya mempunyai tugasyang tersendiri. Kalian mau tau kru apa saja yang ada dalamproses memproduksi video/film/iklan. Berikut saya seratakan kru-kru yang bertugas beserta tugas-tugasnya :

Produser, merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk memimpindan mengarahkan secara keseluruhan.

Sutradara, yaitu seseorang yang memimpin selama proses pembuatanvideo/film/iklan.

Script Writer, ialah seseorang yang bertugas untuk membuat idecerita.

Penulis Skenario, seseorang yang menerjemahkan ide cerita kedalam bahasa visual gambar atau skenario.

55

Casting, bertugas untuk mencari dan memilih para tokoh/pemainyang sesuai dengan ide cerita dalam proses produksi.

Costume Designer, bertugas membuat atau memilih kostum yangsesuai dengan suasana cerita dan latar dalam proses produksi.

Make up Artist, mempunyai tugas untuk mengatur make up/riasanyang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.

Kameramen, orang yang bertugas mengambil gambar ataumengoperasikan kamera saat diadakan pengambilan gambar/shooting.

Tata Artistik (Artistic Director), bertugas membuat atau mengaturlatar dan setting yang sesuai dengan suasana cerita dalam prosesproduksi.

Lighting, orang yang bertugas mengatur pencahayan dalam pembuatanvideo/film/iklan.

Kliper, mempunyai tugas untuk memberi tanda pengambilan shotdalam proses produksi.

Pencatat Adegan, ia bertugas untuk mencatat adegan atau shot yangdiambil serta kostum yang dipakai dalam produksi film.

Editor, ia adalah orang yang bertugas melakukan editing untukhasil pengambilan gambar dalam proses produksi.

Tata Suara (Sound Recorder), bertugas membuat/memilih/merekamsuara dan efek-efek suara yang sesuai dengan suasana cerita dalamproses produksi.

Tata Musik, bertugas membuat/memilih musik yang sesuai dengansuasana cerita dalam pembuatan video/film/iklan.

Setelah mengetahui siapa saja kru-kru yang bertugas besertatugasnya, sekarang saya akan menjabarkan sedikit mengenai tahap-

56

tahap memproduksi video/film/iklan. Dan langsung saja, berikuttahapan-tahapannya :

1. Tahap Pra-Produksi, terdiri dari :

Scripting merupakan ide awal yang digunakan sebagai bahan dalampembuatan video/film/iklan. Dalam tahap ini dilakukan penulisannaskah/skenario.

Planning merupakan tahapan perencanaan. Hal ini meliputiperencanaan pengambilan gambar, setting tempat, mencari ataumeng-casting calon tokoh/pemeran, mengurus perizinan, menentukanstaf dan kru produksi, merencanakan properti apa saja yang akandigunakan, anggaran biaya, dan hal-hal lain yang patut untukdirencanakan.

Development of Concept, dalam tahap ini masing-masing kru sebisamungkin untuk mengembangkan ide yang telah di dapat dalampembuatan script sebagai konsep dalam pembuatan video/film/iklantersebut.

 2. Tahap Produksi, meliputi :

Shooting => pengambilan gambar

Acting => masing-masing tokoh memerankan bagiannya sesuai dengannaskah yang telah dibuat.

Creating Animation => hal ini bisa dibuat jika kita inginmenambahkan sentuhan animasi dalam video/film/iklan kita nanti.

Record Sound => pada proses ini kita merekam suara daritokoh/pemeran dalam vodeo/film/iklan yang kita buat.

Create Text/Graphic => haal ini bisa dibuat jika kita inginmenambahkan tulisan atau gambar dalam video/film/iklan yang kitabuat.

 3. Tahap Pasca Produksi, antara lain :

57

Compositing yaitu menggabungkan semua elemen ke dalam satu media

Menambahkan efek khusus

Mengimport materi sumber

Assamble/edit, menyunting materi sesuai dengan naskah yang ada

Menghasilkan output, reproduksi dan distribusi

Tambahan :

- Scene merupakan gabungan shot dalam suatu lokasi pada waktuyang sama- Sequence merupakan sejumlah shot yang membentuk alur cerita- Cahaya/pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu cahaya natural(alami) dan cahaya artficial (buatan)- Down Angle : menhasilkan bayangan yang jatuh ke arah tubuh

- Up Angle : menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namundengan penempatan pencahayaan seperti ini, subyek akan kelihatanpowerfull dan gagah

-Tujuan Penataan Cahaya :   *Secara Teknis :     1. Memperoleh dasar cahaya     2. Menghasilakn contrast ratio yang tepat     3. Mengatur suhu warna yang tepat agar tampak alamiah   *Secara Artistik :      1. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek     2. Menciptakan ilusi dari suatu realitas     3. Menciptakan kesan atau suasana tertentu     4. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatuadegan

- Tiga Point Penting dalam Pencahayaan :

58

   1. Key Light : pencahayaan utama pada sudut 45 derajat di atassubyek   2. Fill Light : pencahayaan pengisi, ini berguna untuk menghilangkan bayangan subyek   3. Back Light : pencahayaan dari arah belakang subyek, ini untuk memberikan dimensi agar subyek tidak menyatu dengan latar belakang.

59