Upload
independent
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DESAIN ORGANISASI
MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS
DOSEN : MARLIANA B. WINANTI
OLEH: LERISA LIVIARDI
KELAS : SI-4
NIM : 10514146
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas
besar makalah yang berjudul “Desain Organisasi” di mata kuliah
Dasar Manajemen dan Bisnis.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada dosen yang
telah memberikan materi selama kuliah berlangsung. Saya juga
berterima kasih kepada orang tua saya yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, juga kepada teman-teman saya
yang memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung.
Tentunya saya berharap dapat memenuhi apa yang menjadi
tugas saya melalui makalah ini, juga telah bermanfaat bagi
diri saya sendiri karena menambah ilmu dalam bidang dasar
manajemen dan bisnis.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saya berharap kritik dan saran
yang membangun dari dosen terkait, guna menyempurnakan tugas
makalah yang saya buat ini.
i
DAFTAR ISI
ContentsKATA PENGANTAR.....................................................iBAB I..............................................................1
PENDAHULUAN......................................................11.1 Latar Belakang.............................................1
1.2 Tujuan.....................................................11.3 Rumusan Masalah..............................................1
BAB II.............................................................2PEMBAHASAN.........................................................2
2.1 Pengertian Oganisasi......................................22.2 Model Organisasi............................................3
2.3 Pengertian Desain Organisasi...............................102.4 Proses dalam Desain Organisasi.............................11
2.5 Model Desain Organisasi..................................122.6 Desain Struktural Modern...................................13
Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model strukturallebih baru yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:........................132.7 Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan Strategis. 15
2.8 Konfigurasi Organisasi.....................................15LAMPIRAN..........................................................18
STUDI KASUS DESAIN ORGANISASI.....................................18BAB III...........................................................27
KESIMPULAN........................................................27DAFTAR REFERENSI:.................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDesain organisasi dinyatakan sebagai proses
pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk
memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi
untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota
organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain
organisasi menuntut manajer untuk melihat secara
berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal
yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan
lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain
organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua,
perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan
berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi.
Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai
pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan
gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang
ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau
sub unitnya yang unik.
1.2 Tujuan
1. Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.
2. Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.
3. Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam
organisasi.
1
1.3 Rumusan Masalah1. Pengertian Organisasi
2. Pengertian Desain Organisasi
3. Proses dalam Desain Organisasi
4. Model Desain Organisasi
5. Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan
Strategis
6. Desain Struktural Modern
7. Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan
Strategis
8. Konfigurasi Organisasi
9. Studi Kasus
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Oganisasi
Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai
suatu tempat, manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu
organisasi tanpa adanya manajemen yang baik di dalamnya, akan
sulit bagi organisasi tersebut untuk melakukan aktivitasnya
dengan baik. Untuk lebih jelas, dalam hal ini beberapadefenisi
yang menjadi titik tolak untuk penjelasan uraian-uraian
selanjutnya, yakni:
1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan
secara sadar,terdiri atas dua orang atau lebih dan yang
2
relatif terus-menerus gunamencapai satu atau serangkaian
tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).
2. Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara
sengaja untuk pencapaian tujuan bersama (Yuli, 2005:2).
3. Organisasi adalah penyusunan dan pengelolaan berbagai
aktivitas manusia(baik dengan institusi/lembaga maupun
tidak), yang bertujuanmenjalankan suatu fungsi atau
maksud tertentu (Kusdi, 2009:4).
Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat diketahui
beberapa elemen dasar yang menjadi ciri suatu organisasi
yaitu:
1. Kumpulan orang
2. Pengaturan
3. Pengelolaan, dan
4. Tujuan Bersama
Dari ciri tersebut dapat dirumuskan defenisi organisasi yaitu
suatu kumpulan orang yang diatur dan dikelola dengan hubungan-
hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai
tujuan bersama secara efektif.
3
2.2 Model Organisasi
1. Model organisasi mekanistik
yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan
efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah
prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk
mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan
pemahaman model mekanistik yaitu:
Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk
mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus
dikelompokkan berdasarkan keahlian.
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus
mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk
melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan
ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer
dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan
peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur
keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.
Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradiusional istilah
ini mengacu pada konsep ilmu politik tentang pemerintahan.
Akan tetapi menurut Max Weber struktur birokratik ialah
struktur yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur
lainnya Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat desain
birokratik secara maksimum harus memiliki karakteristik
berikut yaitu :
4
Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat
dispesialisasi.
Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak
guna menjamin keseragaman dan koordinasi berbagai tugas
yang berbeda.
Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung
jawab atas prestasi kerja kepada satu manajer.
Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain
dan para klien secra impersonal dan formal.
Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas
kualifikasi teknis dan terlindung dari pemberhentian
secarab sewenang-wenang.
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik
strukturnya. Model ini sangat kompleks karena menekankan pada
spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena menekankan
wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan
fungsi sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik
dan praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang
diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-
satunya model yang diterapkan.
2. Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang
mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang
disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
5
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model
mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang
mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik
dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang
paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria
keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-
besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik
berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara
maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan
dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat
luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan
lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih
mendayagunakan potensi manusia.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi
serta mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki
karakteristik berikut :
Desain itu relative sederhana karena tidak memerlukan
spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan
cakupan pekerjaan.
Desain itu relative didesentralisasikan karena menekankan
pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalaman
pekerjaan.
Dan relatife formal sebab menekankan produk dan pelanggan
sebagai dasar departemensi.
Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No Struktur Model Mekanistik Struktur Model Organik
6
1. Proses kepemimpinan tidakmencakup persepsi tentangkeyakinan dan kepercayaan.Bawahan merasa tidak bebasmendiskusikan masalahdengan atasan
Proses kepemimpinan mencakuppersepsi tentang keyakina dankepercayaan antara atasan danbawahan dalam segala persoalan.Bawahan merasa bebasmendiskusikan masalah denganatasan.
2. Proses motivasi hanyamenyadap motif fisik, rasaaman, dan ekonomik melaluiperasaan takut dan sanksi.
Proses motivasi berusahamenimbulkan motivasi melaluimetode partisipasi.
3. Proses komunikasiberlangsung sedemikian rupasehingga informasi mengalirke bawah cenderungterganggu, tidak akurat,dan dipandang dengan rasacuriga.
Proses komunikasi berlangsungsedemikian rupa sehinggainformasi mengalir secra bebaskeseluruh organisasi yaitu keatas, kebawah dan kesamping.
4. Proses interaksi bersifattertutup dan terbatas
Proses interaksi bersifatterbuka dan ekstensif.
5. Proses pengambilankeputusan hanya terjadi ditingkat puncak
Proses pengambilan keputusandilaksanakan di semuatingkatanmelalui proseskelompok.
6. Proses penyusunan tujuandilakukan di tingkat puncakorganisasi tanpa mendorongadanya partisipasi.
Proses penyusunan tujuanmendorong timbulnya partisipasikelompok untuk menetapkansasaran yang tinggi
7. Proses kendali dipusatkandan menekankan upayamemperhalus kesalahan ataskekeliruan yang terjadi.
Proses kendali menyebar keseluruh organisasi danmenekankan pemecahan masalah danpengendalian diri sendiri.
B. Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Struktural Klasik
Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan
organisasi sosial melalui 3 cara :
7
Pertama sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi.
Keseragaman perilaku dan tekanan untuk menyesuaikan diri
dengan norma-norma dihasilkan diantara anggota-anggota
kelompok.
Kedua bila sistem sosial telah berkembang ia menentukan
komu ikasi anggota-anggotanya. Sistem sosial ini
mempengaruhi bagaimana, ke, dan dari siapa. Status sosial
seseorang dalam sistem, misalnya , meningkatkan kemungkinan
berbicara kepada orang-orang yang punya status setara dan
mengurangi kemungkinan komunikasi dengan orang-orang yang
berstatus jauh lebih tinggi dan jauh lebih rendah.
Ketiga pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat
membantu kita membuat prediksi yang akurat mengenai orang-
orang tanpa mengetahui lebih banyak daripada peranan-
peranan yang mereka duduki dalam sistem.
Ciri-ciri suatu organisasi terbirokrasi yang ideal menurut Max
Weber yaitu ;
Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang
ditetapkan antara jabatan-jabatan
Tujuan atau rencana organisasi terbagi dalam tugas-tugas.
Ketentuan kewajiban dan tanggung jawab melekat pada
jabatan, job description tentu saja merupakan salah satu metode
untuk memenuhi karakteristik ini.
Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban dioberikan
kepadajabatan.Weber menyebutnya kewenangan legalyaitu yang
disyahkan oleh kepercayaan akan supremasi hokum.
8
Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu
tatanan hierarkis.
Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas
yang ditetapkan secara formal mengatur tindakan dan fungsi
jabatan dalam organisasi.
Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal
yakni peraturan-peraturan organisasi berlaku bagi setiap
orang.
Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu system
disiplin yang merupakan bagian dari organisasi.
Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan
kehidupan organisasi.
Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan
kualifikasi teknis dll
Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan
teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas
dan prestasi kerja.
Meskipun analisis Weber tentang teori organisasi dapat
menguraikan banyak organisasi yang beroperasi dewasa ini,
sejumlah pemikiran dan teori lain memberikan sumbangan untuk
memahaami cara kerja organisasi dan khususnya komunikasi
organisasi. Dua teori disamping teori komunikasi memberikan
pandangan yang berguna, yaitu teori manajemen dan teori
organisasi. Terkadang para penulis membuat sedikit perbedaan
antara teori pengelolaan dan teori pengorganisasian. Karena
kedua teori ini sering sangat mirip, tapi terkadang berbeda.
Kita akan menguraikan teori klasik manajemen secara singkat,
9
teori yang sesuai dengan teori formal Weber mengenai
organisasi.
Weber dan Taylor menyajikan teori organisasi dan manajemen
dapat secara langsung dilacak ke minat pengawasan secara
fungsional. Secara bersama Weber dan Taylor membahas anatomi
organisasi formal yang dapat disebut sebagai teori structural
klasik. Pendekatan Taylor terhadap manajemen dilakukan di
sekitar 4 unsur kunci yaitu :
1. Pembagian kerja, menyangkut tentang bagaimana tugas,
kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan.
Dalam pengertian birokratik kewajiban perusahaan secara
sistematis dibebankan kepada jabatan-jabatan dalam suatu
tatanan spesialisasi menurun.
2. Proses Skalar dan Fungsional, berkaitan dengan pertumbuhan
vertical dan horizontal organisasi. Proses scalar
menunjukkan rantai perintah atau dimensi vertical
organisasi.
3. Struktur, berkaitan dengan hubungan-hubungan logis antara
berbagai fungsi dalam organisasi. Teori-teori klasik
berfokus pada dua struktur dasar yang disebut dengan Lini
dan Staf
4. Struktur Tinggi dan Struktur Datar, terdapat berbagai
bentuk struktur organisasi, namun pada dasarnya terbgai dua
yaitu struktur datar dan horizontal.
5. Rentang Pengawasan, menunjukkan jumlah bawahan yang berada
di bawah pengawasan seorang atasan. Meskipun sering
dinyatakan bahwa jumlah bawahan yang dapat diawasi seorang
10
manajer adalah lima atau enam orang dalam praktek rentang
pengawasan tersebut bervariasi.
1. 2. Teori Transisional
Membahas teori klasik mengenai organisasi dan manajemen ke
teori system dan perilaku yang lebih mutakhir.
Teori Perilaku
1. Teori Komunikasi Kewenangan Chester Bernard mempublikasikan
The function of the executivenya yaitu pikiran-pikiran baru
muncul. Ia menyatakan bahwa organisasi adalah system orang,
bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Definisi
Bernard mengenai organisasi formal suatu system kegiatan 2
orang atau lebih yang dilakukan secara sadar dan
terkoordinasikan menitikberatkan konsep system dan konsep
orang. Bernard juga menyatakan bahwa kewenagan merupakan
suatu fungsi kemauan untuk bekerja sama.
2. Teori Hubungan ManusiawiKesimpulan yang berkembang dari
studi Hawthorne menyebutkan Efek Hawthorne yaitu : (1)
Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap
dan perilaku mereka (2) Moral dan produktifitas dapat
meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk
berinteraksi satu sama lainnya. Menurut Mayo sering disebut
sebagai orang yang memulai pergerakan hubungan manusiawi
(human relations movements). Sebenarnya Perrow (1973)
menyatakan bahwa dengan berdasarkan pandangan Bernard dan
Mayo pergerakan hubungan manusiawi muncul setelah perang
dunia ke II.
11
3. Teori Fusi Bakke dan Argyris, sadar akan banyaknya masalah
dalam rangka memuaskan minat manusia yang berlainan dan
dalam rangka memenuhi tuntutan penting struktur birokrasi,
Bakke (1950) menyarankan suatu proses fusi. Ia berpendapat
bahwa organisasi hingga suatu tahap tertentu mempengaruhi
individu , sementara pada saat yang sama individupun
mempengaruhi organisasiu.
4. Teori Peniti Penyambung Likert, Rensis Likert berjasa
mengembangkan suatu model terkenal dengan sebutan model
penit penyambung yang menggambarkan struktur organisasi.
Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok
yang tumpang tindih.
Teori Sistem
Setiap pembahasan mengenai suatu system menyangkut
interdependensi. Jelasnya menunjukkan bahwa terdapat suatu
kesalingtergantungan diantara komponen atau satuan suatu
system.
Nonsumativitas menunjukkan bahwa suatu system tidak sekedar
jumlah dari bagian-bagiannya.
Unsur-unsur struktur, fungsi dan evolusi
Keterbukaan
Hirarki.
1. Teori Sistem Sosial Katz dan Kahn, pendapat mereka bahwa
struktur sosial berbeda dengan struktur mekanis dan
biologis.
12
2. Adhokrasi dan Teori Buck Bogers, organisasi formal
disinggung dalam analisis ini.
3. 3. Teori Mutakhir
Dua macam teori mutakhir yang mencerminkan perubahan dalam
pemikiran yang selama ini dianut oleh organisasi :
Teori Weik mengenai Pengorganisasian, Weik mengatakan bahwa
ortganisasi adalah kata benda, yang juga merupakan
suatu mitos.dst, Fokusnya jelas yaitu pengorganisasian
alih-alih organisasi. Proses pengorganisasian menghasilkan
apa yang dinamakan organisasi. Penekanannya terletak pada
aktivitas dan proses. Peranan orang-orang dan perilaku
mereka dikemukakan dalam pembahasan teori perilaku dan
teori system. Ada tiga tahap utama dalam proses organisasi
Weik (1979) yaitu :
o Tahap Pemeranan secara sederhana berarti bahwa para
anggota organisasi menciptakan ulang organisasi
lingkungan mereka dengan menetukan dan merundingkan
makna khusus bagi suatu peristiwa.
o Seleksi yaitu aturan-aturan dan siklus komunikasi
digu8nakan untuk memnentukan pengurangan yang sesuai
dengan ketidakjelasan.
o Tahap Retensi yaitu memungkinkan organisasi menyimpan
informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon
atas berbagai situasi.
o Teori Kultural Organisasi, Walaupun para pemerhati
perilaku organisasi cenderung berharap terlau banyak
dari teori-teori rasional tentang perilaku manusia telah
13
mengecewakan dalam meramalkan perilaku. Prinsip-prinsip
yang berasal dari teori seperti ini lebih banyakl
merupakan kepercayaan dasar daripada seperangkat aturan
yang dapat diandalkan. Penjelasan-penjelasan yang
mengikuti pandangan objektif mengenai dunia cenderung
menerangkan kulit luar organisasi tetapi tidak
menyinggung jiwa organisasi.Konsep budaya menurut Sonya
Sackmann menjabarkan 3 perspektif budaya secara luas
mengenia budaya yang diterapkan pada situasi ortganisasi
yang berhubungan dengan pengelolaan yaitu (1) perspektif
holistic, (2) perspektif variabel dan (3) perspektif
kognitif.
Pandangan pembentukan pemahaman subjektif memandang budaya
sebagai konteks yang dibangun secara simbolik, yang
memungkinkan orang-orang untuk memahami berbagai
peristiwa.Organisasi adalah perilaku simbolik dan
eksistensinya bergantung pada makna bersama dan pada
penafsiran yang diperoleh melalui interaksi manusia.
2.3 Pengertian Desain Organisasi
Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai
pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuan
perusahaan. Pengertian yang jelas tentang desain organisasi
oleh beberapa ahli sebagai berikut:
14
1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu
sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para
manajer (Ivancevich, Konopaske,dan Matteson, 2007:236).
2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen
struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut
yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total
(Griffin, 2004:352).
3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan
mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang
dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu
mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah,
2005:11).
Beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain
organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala
aspek-aspek dalam organisasi sehingga menciptakan suatu
struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan
desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan
proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari
proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang
bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk
atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain
organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat
membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu
pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar15
kecilnya organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan
keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan
organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
2.4 Proses dalam Desain Organisasi
Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236)
dalam desain organisasi terdapat empat proses yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Pembagian Kerja
Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi
jabatan-jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat
spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan
menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama
yang mendasari penciptaan organisasi.
2. Departementalisasi
Alasan – alasan untuk mengelompokkan pekerjaan –
pekerjaan tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan
pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan – pekerjaan
spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan
dengan keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan pekerjaan
membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi pekerjaan –
pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan
16
tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki pihak manajemen
ketika pekerjaan tersebut disusun.
3. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari
atas ke bawah di dalam suatu organisasi. Para manajer akan
memutuskan seberapa besar kewenangan yang seharusnya
didelegasikan kepada setiap jabatan dan pemegang jabatan.
Pendelegasian wewenang mengacu secara khusus pada kewenangan
mengambil keputusan.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada
atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi
bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang
penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer
bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan
frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya.
2.5 Model Desain Organisasi Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal
pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-
orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain
mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,
17
koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan besaran satuan kerja.
1. Desain Organisasi Mekanistik:
a. Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang
keyakinan dan kepercayaan.
b. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan
ekonomi melalui perasaan takut dan sanksi.
c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak
akurat.
d. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya
sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
e. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas,
keputusan Relatif.
f. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak
original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
g. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya
memperhalus kesalahan.
2. Desain Organisasi Organik.
a. Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan
dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala
persoalan.
b. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui
metodepartisipasi.
18
c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke
atas ke bawah dan kesamping.
d. Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai
atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode
partemental.
e. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua
tingkatan melalui proses kelompok.
f. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi
kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
g. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan
menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
3. Organisasi birokratikOrganisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan
organisasi mekanik. Dimensi kompleksitas dan formalisasinya
sama sama tinggi, namun pembedanya pada sentralsasi yang
rendah.
2.6 Desain Struktural Modern
Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model struktural lebih baru yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:
19
1. Organisasi ProyekOrganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam
industri-industri dengan teknologi tinggi yang memerlukan
perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian dan
pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek
pengembangan produk baru, proyek perluasan bangunan pabrik,
survei pasar dan sebagainya. Struktur proyek diciptakan bila
manajemen mamutuskan untuk memusatkan sejumlah besar kekuatan
dan sumber daya organisasi untuk suatu periode tertentu pada
pencapaian suatu tujuan proyek khusus. Seorang manajer proyek
mempunai wewenang lini untuk memimpim para anggota tim selama
jangka waktu proyek. Setelah proyek selesai, tim
dibubarkan,dan para anggota tim kembali ke departemen-
Departemen fungsional asalnya.
Berbagai Tipe Struktur Proyek:Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama
adalah organisasi proyek individual. Struktur ini hanya terdiri
dari manajer proyek. Yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan
atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya. Tipe
kedua adalah organisasi proyek staf. Dengan tipe sturktur ini,
manajer proyek mempunyai staf pendukung yang disediakan bagi
kegiatan-kegiatan poyek. Tetapi tugas-tugas fungsional pokok
organisasi dilaksanakan oleh departemen-departemen lini
tradisional. Variasi ketiga adalah organisasi
proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyaipersonalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama
20
yang melapor secara langsung kepadnya. Tipe keempat disebut
organisasi proyek agregat.
2. Organisasi MatriksBila struktur proyek diimplementasikan terhadap struktur
fungsional , hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang
organisasi matriks (matriks organization) dianggap sebagai
suatu bentuk organisasi proyek, plus organisasi fungsional dan
nama-namanya digunakan dengan saling dapat
dipertukarkan. Jadi,Organisasi matriks adalah organisasi proyek
plus organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari
organisasi proyek. Hamparan proyek memberikan dimensi
horizontal (lateral) pada orientasi vertikal tradisional dalam
sturktur fungsional. Bentuk organisasi matriks ini akan sangat
bermanfaat apabila :
a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan
skedul waktu harus ditepati.
b. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
c. Banyak keterampilan atau keahlian khusus yang
membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan
belum dikenal para anggota tim proyek.
3. Organisasi Bentuk BebasTipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model
proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern bentuk
bebas, kadang-kadang disebut Naturalistik atau organik. Tipe-tipe
bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan pola
21
Desentralisasi. Disamping itu, ada dua karakteristik umum tipe
organisasi ini. Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan
secara ekstensif sistem informasi yang dikomputerisasikan,
terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional.
Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan
dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani
mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
2.7 Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan
Strategis
Efektifitas individu, kelompok dan organisasi selain
dipengaruhi oleh perilaku dan proses organisasi juga
dipengaruhi oleh struktur organisasi. Bagi sebuah organisasi
hal terpenting agar organisasi dapat mencapai tujuannya yaitu
organisasi harus memiliki desain atau struktur organisasi
yang menunjang perencanaan strategis.Namun demikian banyak
organisasi yang kurang mampu mendesain struktur sesuai tujuanperencanaan strategis organisasi. Keadaan tersebut menyebabkan
organisasi gagal mencapai visi dan misinya.
Salah satu peran utama seorang eksekutif dan manajer
adalah merencanakan dan mengeksekusi strategi organisasi,
termasuk menyusun desain organisasi. Strategi penyusunan
desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang
organisasinya masing-masing. Contoh, organisasi sekolah yang
visinya menjadi sekolah unggul dalam mutu dan prestasi, maka
desain organisasinya harus disesuaikan dengan visi dan misi
tersebut.
22
Adanya hubungan antara perencanaan strategis dan desain
organisasi sangat penting. Kelemahan yang sangat dirasakan
selama ini yaitu kurangnya pemahaman para eksekutif dan
manajer untuk menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu
dipelajari lebih mendalam mengenai bagaimana mendesain
organisasi agar bisa selaras dengan perencanaan strategi
organisasi secara menyeluruh.
2.8 Konfigurasi OrganisasiMenurut Henry Mintzberg dalam menciptakan suatu desain
organisasi yang efektif, maka mengemukan pendapatnya yangditulis dalam sebuah buku Structure In Five : Designing EfectiveOrganization. Buku ini menjelaskan bagaimana organisasi dibentukdari beberapa elemen untuk menjadi suatu konfigurasi/strukturyang lebih efektif.
Terdapat dua argumentasi sebagai dasar simpulan yangmenyatakan konfigurasi mendorong keefektifan organisasiyaitu :1. seleksi alamiah. Dalam hal ini lingkungan mendorongbentuk organisasi untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya,agar terjadi efisien biaya dan dapat bersaing, sebuah organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan sifatstruktural industrinya.2. organisasi dapat didorong ke arah konfigurasi tertentununtuk mencapai konsistensi dalam karakteristik internalorganisasi sehingga cocok dengan situasi mereka.
Kerangka kerja karya Henry Mintzberg dalammengklasifikasikan konfigurasi bertumpu pada dua hal yaitumekanisme koordinasi dan elemen dasar organisasi yang secararingkas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mekanisme Koordinasimerupakan bagian fundamental ketika organisasi mengkoordinasikegiatan organisasi, yang meliputi:1. Mutual Adjustment, merupakan koordinasi kerja dengan proseskomunikasiinformal. Di sini kontrol kerja terletak pada pelakunya.Biasanya digunakan untuk
23
organisasi yang sederhana, tapi juga digunakan pada organisasiyang sangatkompleks.2. Direct Supervisor, merupakan koordinasi kerja dimana seseorang bertanggungjawab untuk keseluruhanpekerjaan yang lain. Dia memberikaninstruksi dan mengawasi tindakan yang lainnya.3. Standarisasi, yang dibedakan menjadi 3 bagian itu :
· Standarisasi pekerjaan, saat isi pekerjaan itu telahdiprogram secaraspesifik
· Standarisasi output, ketika hasil dari kerja secara spesifiktelahdiprogram: misalnya profit, penjualan dan sejenisnya
· Standarisasi keahlian ketika kinerja dari pekerjaan danpelatihansecara spesifik telah ditentukan, misalnya lulusan psikologi,ekonomi S2,dsb.Elemen Dasar Desain Konfigurasi Terdiri Dari 5 Bagian Yang Meliputi:
1. The operating coreYaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yangberhubungan dengan produksi dan jasa
2. The Strategic ApexManajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab keseluruhanuntuk organisasi tersebut. Dia menjamin agar organisasimenjalankan misi perusahaan yang telah digariskan.
3. The Middle LinePara manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategicapex
4. The TechnostructurePara analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakanbentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The Support StaffOrang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasapendukung tidak langsung kepada organisasi. Salah satu darikelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasiyang membuat terbentuknya lima desain konfigurasi. Masing-masing desain konfigurasi mempunyai kelebihan dan kekuranganyang unik. Konsisten dengan falsafah kontingensi, masing-
24
masing adalah konfigurasi yang lebih disukai pada situasitertentu.Kelima Desain Konfigurasi Itu Adalah
(1) Simple StructureKarakteristik Simple Structure : pada umumnya tidak
mempunyai technostructure (kalaupun ada hanyalah sedikit), sedikitstaf pendukung, pembagian kerja yang tidak kaku dan hirarkimanajerial yang kecil. Penggunaan perencanaan, pelatihan, danperantara juga sangatlah minimal.
(2) Machine BureaucracyMachine Bureacuracy mempunyai tugas operasi rutin yang sangat
tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yangdikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang yangdisentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantaikomando dan sebuah struktur adminsitrasi yang rumit denganperbedaan yang tajam antara aktivitas lini dan staf.Karakteristik utama dari Machine Bureacuracy adalah obsesinyaterhadap kontrol dengan mencoba mengeliminasi semuakemungkinan ketidakpastian, sehingga operasi dapat berjalandengan lancar tanpa gangguan.
(3) Profesional BureaucracyLedakan ilmu pengetahuan khususnya di Negara Barat
membuat Professional Bureaucracy makin digemari pada tahun 1980-an.Eksplorasi ilmu pengetahuan menciptakan kelas baru dariorganisasi yang membutuhkan para profesional untukmenghasilkan produk dan jasa mereka. Hal ini telah menciptakankebutuhan akan suatu disain organisasi yang menyandarkan diripada spesialisasi yang didasarkan atas kepemilikan kemampuanindividual dan bukan atas dasar pembagian kerja. ProfessionalBureaucracy kemudian diciptakan untuk memberi kesempatan kepadaorganisasi mempekerjakan spesialis yang sangat terlatih sambiltetap memperoleh efisiensi dari standarisasi. Konfigurasi inijuga memberikan alternatif karena merupakan birokrasi yangmenggabungkan standarisasi dengan desentralisasi.
(4) Divisional FormBerbeda dengan konfigurasi lainnya, dalam Divisionalised Form tidakterdapat struktur yang lengkap dari strategic apex ke operatingcore,tapi lebih kepada sebuah struktur yang melapisi strukturyang lain. Konfigurasi Divisionalised Form berfokus pada hubungan
25
struktural antara headquarters dan divisinya, yaituantara strategic apex dan bagian manajer middle line.
(5) Adhocracy.Sejarah Adhocracy dapat ditelusuri mulai dari Perang Dunia II,dimana pada waktu itu angkatan bersenjata Amerika menciptakantim ad hocyang kemudian dibubarkan setelah misi telah merekatuntaskan. Di sini terlihat tidak adanya jangka waktu yangpasti bagi keberadaan mereka, tim bisa saja bertahan selamajangka waktu sehari, sebulan, ataupunsetahun. Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yangtinggi, diferensiasi vertikal yang rendah karena tingkatanadministrasi yang banyak akan membatasi kemampuan organsasiuntuk melakukan penyesuaian. Kebutuhan akan pengawasan jugaadalah minimal karena para professional telah menghayatiperannya seperti yang diinginkan oleh manajemen.
LAMPIRAN
STUDI KASUS DESAIN ORGANISASI
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Struktur Dan Desain
Organisasi Modern di Perguruan Tinggi (Studi Kasus di UNS)
1.Sekilas tentang UNS
Universitas Sebelas Maret berdiri sejak 11 Maret 1976,
yang awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang
ada di Surakarta. Penggabungan beberapa perguruan tinggi
tersebut, mempunyai satu tujuan yang besar, yakni meningkatkan
26
kualitas pendidikan tinggi di Surakarta.Setelah 5 tahun
melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri untuk memulai
proses perkembangannya. Pembangunan secara fisik dimulai pada
tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang
semula terletak di beberapa tempat disatukan dalam suatu
kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah Kentingan, di tepi
Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar.
Di daerah Kentingan inilah, pembangunan kampus tahap pertama
berakhir pada tahun 1985.
Langkah percepatan UNS dimulai untuk melangkah ke arah
yang lebih baik. Semangat dan komitmen yang tinggi untuk
melakukan perubahan sangatlah dibutuhkan untuk membuat
kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan
tersebut sangatlah mengesankan. Sekarang ini, UNS Solo
merupakan universitas muda dengan pertumbuhan yang luar biasa.
Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah
kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan
starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan
beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-
unit kerja lainnya. UNS juga melakukan langkah maju dalam
perkembangan teknologi informasi. Dengan ekspansi jaringan
teknologi informasi yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS
Solo membuat torehan sejarah UNS dalam buku kemajuan dan
perkembangan UNS. Torehan-torehan sejarah yang lebih
mengesankan lainnya akan terjadi seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangan universitas ini.
Hingga usianya yang lebih dari tiga dasa warsa, UNS terus
berjuang mengemban amanah yang cukup berat, yakni mencerdaskan
27
kehidupan bangsa. Berbagai kegiatan telah dilakukan, telah
banyak pula prestasi yang diraih. Saat ini UNS telah tumbuh
dan berkembang menjadi salah satu universitas terpandang
di Indonesia. Di masa mendatang, UNS diharapkan mampu
berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik
di tingkat nasional sejajar dengan perguruan tinggi yang
terlebih dahulu berkembang, maupun di tingkat internasional
yang mampu berkiprah sebagai perguruan tinggi otonom dan
berkelas dunia (world class university). Pada saat ini UNS secara
terus menerus berbenah diri berpacu melaksanakan program
percepatan pengembangan di bidang: a). pemerataan dan
perluasan akses; b). peningkatan mutu, relevansi dan daya
saing; dan c). Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan
pencitraan publik.
Upaya untuk mengembangkan UNS menjadi universitas unggul
di tingkat internasional dan maju di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni seperti yang diamanatkan dalam Visi dan
Misi Universitas Sebelas Maret (UNS), mempunyai konsekuensi
dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membangun
komitmen bersama yakni mengedepankan kualitas, profesional,
efektif dan efisien. Adapun visi, misi, tujuan dan
lembaga/unit di bawah naungan UNS diantaranya:
a. Visi Universitas Sebelas Maret menjadi Pusat Pengembangan
Ilmu, Teknologi, dan Seni yang Unggul di Tingkat Internasional
dengan Berlandaskan pada Nilai-Nilai Luhur Budaya Nasional
28
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntutpengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa
dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2) Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan
baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni.
3) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.
c. Tujuan
1) Menciptakan lingkungan yang mendorong setiap warga kampusmau belajar guna mengembangkan kemampuan diri secara optimal;
2) Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dan berbudi luhur; cerdas, terampil, dan mandiri; serta
sehat jasmani, rohani, dan sosial;
3) Melahirkan temuan-temuan baru di bidang ilmu, teknologi,
dan seni yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam
masyarakat dan untuk membangun kehidupan yang lebih baik
4) Mendiseminasikan hasil pendidikan dan pengajaran serta
penelitian kepada masyarakat sehingga terjadi tranformasi
secara terus menerus menuju kehidupan yang lebih modern;
5) Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
nasional sebagai salah satu landasan berpikir, bersikap, dan
berperilaku dalam kehidupan, baik di dalam maupun di luar
kampus;
29
6) Mengembangkan pranata kehidupan yang lebih beradab menuju
terciptanya masyarakat yang makin cerdas, terampil, mandiri,
demokratis, damai, dan religius;
7) Mendukung terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara
yang berdaulat, bersatu, adil, dan makmur;
8) Menjadikan Universitas Sebelas Maret perguruan tinggi yang
unggul di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2015.
d. Lembaga/unit dibawah UNS
1) Fakultas terdiri dari 8 yaitu: fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra,
Fakultas MIPA dan Fisipol.
2) Unit-unit di UNS: UPT Pusat Komputer (Puskom), UPT
Perpustakaan (Perpus), UPT Pelayanan dan Pengembangan Bahasa
(P2B), UPT Laboratorium Pusat MIPA (Lab Pusat), UPT Penerbitan
dan Percetakan (UNS Press), dan UPT Mata Kuliah Umum
(MKU).
3) Biro administrasi: akademik, umum dan keuangan,
kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi.
4) Lembaga: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
2.Analisis SWOT UNS
a. Organisasi ukuran
30
Universitas Sebelas Maret Surakarta termasuk universitas
nasional di Indonesia. Hal itu dibuktikan dari besarnya jumlah
mahasiswa dan asal mahasiswa dari berbagai provinsi di
Indonesia. Oleh karena itu, UNS termasuk organisasi dengan
skala besar karena membawahi berbagai lembaga yang jumlahnya
besar dan beberapa letaknya juga terpisah jarak/tempat.
b. Siklus Hidup
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan di atas, UNS
termasuk dalam kategori pemuda dalam siklus hidup organisasi.
Hal ini dijelaskan dalam sekilas profil tentang UNS, bahwa UNS
termasuk universitas muda yang baru tumbuh tiga
dasawarsa. Pada tahap ini, organisasi ini/UNS berusaha untuk
tumbuh. Penekanan dalam tahap ini adalah untuk menjadi lebih
besar. Organisasi ini menggeser perhatian dari keinginan
pendiri dengan keinginan pelanggan. Organisasi ini menjadi
lebih organik dalam struktur selama fase ini. Selama fase ini
bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian
wewenang terjadi.
c. Strategi
Saat ini UNS berusaha
menerapakan strategi produk jasaterbaru dan terbaik (strategi
diferensiasi), dengan lebih efisien dan lebih efektif biaya
(cost-leadership strategy). Hal ini sudah dilakukan di
beberapa fakultas yang terbukti unggulan di tingkat nasional.
Selain itu, biaya yang lebih efisien juga sudah diupayakan UNS
sejak dahulu dibandingkan PTN lain. Hanya saja, saat ini
31
beredar kabar UNS semakin tinggi cost pendidikan yg dibebankan
masyarakat, sejak diterapkan BLU.
d. Lingkungan
Indonesia saat ini berada menuju pasar bebas dunia,
termasuk dunia pendidikan. Hal ini terbukti dari semakin
bertambahnya universitas asing yang berdiri di Indonesia.
Langkah yang dipilih Indonesia merupakan respon
dari lingkungan yang dinamis,keinginan pelanggan yang terus
berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Selain itu,
perubahan zaman dengan tuntutan dan ancaman-ancamannya juga
terus bergulir. Kondisi ini sering dianggap
sebagai kondisi bergolak. Hal ini juga dihadapi UNS sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. Perubahan
zaman dan lingkungan yang dinamis, menuntut UNS untuk lebih
proaktif dan inovatif.
e. Teknologi
Saat ini UNS telah berusaha mengoptimalkan penggunaan
teknologi di berbagai ranah. Hal itu terlihat dari penggunaan
aplikasi pelayanan dan informasi berbasis website di hampir
seluruh fakultas. Selain itu, agar pemanfaatan teknologi
semakin optimal kini juga diberdayakan unit khusus yang
mengurus IT yaitu Unit Pusat Komputer (PUSKOM)
f. Model Struktur dan desain Organisasi UNS saat ini
32
UNS tergolong organisasi besar yang mengembangkan struktur
formal. Tugas yang sangat khusus, dan aturan rinci dan
mendikte pedoman prosedur kerja. Komunikasi
interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada
bawahan, dan hubungan hirarkis menjadi dasar untuk kewenangan,
tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang tinggi
atau dimensi vertikal dipilih UNS saat ini, karena
mempertimbangkan aturan dari pemerintah dan dirasa mampu untuk
beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan organisasi
yang berukuran besar sering mekanistik-mekanistik sistem
biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan
meningkatkan efisiensi (desain organisasi mekanistik) termasuk
UNS.
Tabel 2. Analisis SWOT UNS
S W O TUkuran Organisai √Siklus Hidup √Lingkungan √Strategi √Teknologi √Struktur dan Desain
Organisasi
√
3. Struktur dan Desain Organisasi Modern yang
Tepat Bagi UNS
33
Berbagai program, kebijakan dan kegiatan telah dilakukan
UNS secara berkesinambungan untuk menghadapi tantangan
perubahan global yang terus melaju cepat, dinamis,
interdependen dan kompleks. Harus kita akui bahwa tantangan di
masa mendatang jauh lebih berat, karena pengembangan
pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan ekonomi dunia
yang semakin pesat. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnyamenuntut agar lulusan perguruan tinggi memiliki kompetensi
yang handal dan berdaya saing.
Apabila kita telaah lebih dalam, saat ini sebagian besar
perguruan tinggi di Indonesia termasuk UNS, masih mengalami
berbagai permasalahan internal seperti banyaknya regulasi yang
belum sepenuhnya mengakomodasi efektivitas pelayanan, atau
permasalahan eksternal seperti kualitas dan relevansi
lulusannya yang belum sepadan dengan kebutuhan pasar
kerja/dunia industri, sehingga keseluruhan harapan masyarakat
tersebut belum sepenuhnya secara maksimal dapat diwujudkan.
Berdasarkan analisis SWOT yang sudah dilakukan, UNS
memiliki dua kekuatan yaitu teknologi, strategi dan jaringan
organisasi yang besar. Selain itu, UNS juga memiliki peluang
yaitu peluang umur organisasi yang masih muda, dan lingkungan
dinamis. Melihat kekuatan dan peluang yang ada merupakan hal
yang positif yang harus diimbangi oleh struktur dan desain
organisasi yang baik agar menjadi kekuatan mencapai visi UNS.
Namun berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, struktur dan
desain organisasi UNS masih menjadi kelemahan karena terlalu
kaku, terkotak-kotak, pengambilan keputusan yang lambat, tidak
34
ada knowledge sharing dan cost yang tinggi sehingga tidak
efisien. Oleh karena itu agar kekuatan dan peluang itu
maksimal perlu ada perubahan, dan pengembangan sturktur dan
desain organisasi yang modern, yang lebih fleksibel dan
efektif efisien. Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya,
menurut penulis UNS lebih tepat memilih struktur dan desain
organisasi bentuk bebas atau dikenal dengan jaringan antar
organisasi.
Struktur dan desain organisasi bentuk
bebas/jaringan antar organisasi memiliki dua karakteristik
yaitu Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan secara
ekstensif sistem informasi yang dikomputerisasikan, terutama
untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional. Kedua,
organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola
oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil
resiko yang telah diperhitungkan. Pemilihan struktur dan
desain organisasi ini sebagai bentuk respon tuntuan zaman yang
semakin berat, tantangan perubahan global yang terus melaju
cepat, dinamis, interdependen dan kompleks. Harus kita akui
bahwa tantangan di masa mendatang jauh lebih berat, termasuk
di perguruan tinggi.
4. Kelebihan dan Kekurangan Struktur dan Desain
Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar
organisasi di UNS.
35
a. Kelebihan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas ataujaringan antar organisasi di UNS
1) Struktur organisasi semakin datar dan tersebar.
Bentuk organisasi yang datar membuat rentang kendali
semakin mudah dan tidak terlalu luas, sehingga organisasi
menjadi mudah dikontrol. Selain itu, organisasi juga dapat
tersebar ke beberapa wilayah, termasuk sebuah kekuatan bila
UNS ingin mengembangkan organisasi diluar JATENG.
2) Memungkinkan organisasi memiliki wilayah yang semakin
besar.
Bentuk desain organisasi modern ini membantu UNS menjadi
salah satu univeristas unggulan di Asia Pasifik. Tujuan ini
bisa dicapai bila UNS memperluas cakupan dan pengaruhnya ke
beberapa wilayah di Indonesia bahkan Asia. Adapun sistem kerja
dan kontrolnya dibantu dengan teknologi secara virtual.
3) Memberikan dampak efisiensi efektif bagi UNS
Dengan bentuk organisasi yang datar, tentu mengurangi
karyawan yang pada akhirnya mengurangi beban UNS. Kerja
menjadi esfisien dan efektif. Selain itu adanya bantuan IT
berbasis virtual memudahkan kerja karyawan yang menjadi lebih
cepat dan tepat.
4) Memudahkan komunikasi lintas tempat dan lintas lembaga
Adanya bantuan IT berbasis virtual memudahkan komunikasi
antar karyawan yang berbeda tempat, berbeda fungsi, sehingga
koordinasi menjadi lebih cepat dan efektif.
5) Mempermudah pengambilan keputusan
36
Struktur organisasi bentuk modern ini merupakan
pengembangan dari struktur desentralisasi. Bentuk modern ini
membuat pengambilan keputusan menjadi lebih cepat karena
penentuan keputusan kini sudah tidak bergantung pada rektor
atau dekan lagi, tetapi kepada setiap individu. Namun
pengambilan keputusan tetap mengacu pada peraturan rektor dan
diawasi rektor.
6) Mengembangkan Knowledge Sharing
Struktur dan desain modern ini memungkinkan penyelesain
suatu tugas dari beberapa karyawan dari lintas unit maupun
lintas ilmu. Perbedaan pengetahuan dapat menjadi khasanah baru
bagi setiap karyawan, dan menjadi sebuah media mengembangkan
ilmu/teori dari praktek sharing ilmu secara nyata. Hal ini
dapat memicu profesionalisme atau keahlian yang lebih.
7) Struktur organisasi menjadi lebih fleksibel
Bentuk modern ini memungkinkan pergantian karyawan
dengan mudah dan cepat sesuai dengan tuntutan tugas kerja.
Selain itu kerja juga lebih bebas/fleksibel karena aturan
kerja yang tidak terbelit-belit/kaku, karena tidak harus
seperti SOP kerja.
8) UNS lebih produktif dan inovatif
Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja
bekerja dengan giat guna mencapai hasil yang baik.Bagitu
banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing,
menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi,sehingga
perusahan tidak berjalan ditempat dan varietas kerja pun makin
beragam.
37
9) UNS lebih berkembang dan
maju
Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka organisasi pun akan
cepat berkembang dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat memajukan organisasi.
b. Kekurangan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas
atau jaringan antar organisasi di UNS
1) Awal perubahan membutuhkan biaya yang besar
Struktur dan desain organisasi modern ini merupakan
suatu bentuk revolusi dari struktur organisasi mekanistik
tradisional. Desain modern ini dapat tercapai bila didukung
dengan biaya yang memadai. Biaya besar dikeluarkan untuk
berbagai peralatan IT, training karyawan dan penyesuaian
fasilitas yang ada.
2) Mendapat pertentangan dari karyawan senior yang berpikir
stagnan
Struktur dan desain modern ini dimungkinkan mengancam
karyawan senior yang berpikir stagnan. Karyawan tersebut
merasa hal itu mengancam karier dan kekuasannya, karena mereka
tidak bisa mengikuti perubahan tuntutan prosedur baru. Hal ini
yang akan menjadi penghalang terbesar keberjalanan struktur
dan desain modern.
3) Regulasi pemerintah yang belum mendukung
38
Struktur dan desain modern organisasi dapat terwujud
bila disetuji pemerintah, karena UNS merupakan PT negeri di
bawah DIKTI. Regulasi yang dituntut pemerintah yang ada saat
ini masih berbentuk mekanistik formal yang berjenjang tinggi.
Bila pemerintah tidak mengizinkan perubahan bentuk struktur
dan desain modern, maka hal itu hanya akan menjadi mimpi.
4) Muncul konflik vertikal dan horizontal
Banyak variasi orang yang ahli dan kompeten
dibidangnya dalam suatu tugas, dapat memunculkankonflik-
konflik baik secara vertikal maupun horizontal. Tidak jarang
terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang
yang dapat menganggu stabilitas organisasi.
5) Kontrol yang semakin berat
Sulit mengontrol organisasi karena banyaknya bidang,
divisi, serta ilmuwan-ilmuwan di masing-masing bidang.
sehingga harus merekrut dewan pengawas ditiap bidang.
6) Pelacakan penyimpangan semakin sulit
Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih
sering terjadi yang dapat merugikan organisasi. banyaknya
bidang yang harus dikontrol menyebabkan lemahnya pengawasan.
7) Timbul persaingan tidak sehat
Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing
individu merasa ahli dan berperan dalam organisasi. Sehingga
terkadang timbul rasa ingin lebih hebat dari yang lain dalam
39
menyelesaikan tugas di depan umum, dengan menghalalkan segala
cara. Hal ini berdampak pada iklim kerja yang tidak sehat.
40
BAB III
KESIMPULAN
Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan
dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa
terkontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala
kedepannya dan bisa memajukan perusahaan untuk bisa menjadi
perusahaan yang unggul dibidangnya. Tetapi tidak luput dari
aturan, dalam mendesain organisasi diperlukan adanya
pertimbangan serta pemilihan yang matang dalam menentukan
cara/jenis mendesain organisasinya, tepat/tidak dan dapatkah
cara itu mengimplementasikan tujuan daripada organisasi
tersebut nantinya.
Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi
dan Sentralisasi. Kompleksitas terdiri dari diferensisasi
horizontal yang berorientasi pada unit-unit dalam suatu
organisasi seperti misalnya departemen. Sedangkan diferensiasi
Vertikal berorientasi pada level (jabatan) dalam suatu
organisasi, misalnya saja golongan (pangkat) pada PNS.
Diferensiasi Spasial lebih berorientasi pada lokasi (letak
geografis) organisasi tersebut. Formalisasi, yaitu sejauh mana
organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur
untuk mengaturperilaku dari para pegawainya.
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan
41
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam
organisasi.
Adapun dimensi-dimensi dalam organisasi terdiri dari
Ukuran, Komponen administratif, Rentang kendali, Spesialisasi,
Standardiasasi, Formalisasi, Sentralisasi, Kompleksitas,
Delegasi wewenang, Integrasi, Diferensiasi.
Model desain organisasi terdiri dari Organisasi mekanistik
serta Organisasi Organik. Organisasi mekanistik Yaitu model
yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi
tingkat tinggi. Sementara, model organisasi organik yaitu
menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi.
faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang
sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri,
karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan
organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi
dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang di
pilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
42
DAFTAR REFERENSI:
https://ardiiblog.wordpress.com/2013/04/18/desain-organisasi//
http://khampenkkhan.blogspot.com/2013/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26551/4/
Chapter%20II.pdf
http://ibugurusejati.blogspot.com/2013/01/struktur-dan-desain-
organisasi-modern.html
https://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/model-dan-teori-
organisasi/
43