34
BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.[1] Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar, serta materi pembelajaran yang disampaikan dan cara pengembangannya. Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini, makalah ini akan membahas tentang Pengembangan Materi Pembelajaran.

Desain Sistem Pembelajaran Hakekat, Materi, Dan Teknik Pengemasan

  • Upload
    upi

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik denganpendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agardapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dankepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaranadalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajardengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang miripdengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yangberbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar pesertadidik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hinggamencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif),juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), sertaketerampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namunproses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaansatu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkanpembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajardengan peserta didik.[1]

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasipelajar dan kreatifitas pengajar, serta materi pembelajaranyang disampaikan dan cara pengembangannya. Maka dari itu,dalam kesempatan kali ini, makalah ini akan membahas tentangPengembangan Materi Pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

A.   HAKIKAT MATERI PEMBELAJARAN

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secaragaris besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikapyang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standarkompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap ataunilai.[2]

Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isikurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengankompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensisetiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materipelajaran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu pengetahuan,ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan menunjuk pada informasiyang disimpan dalam pikiran siswa. Ketrampilan menunjuk padatindakan-tindakan (fisik dan nonfisik) yang dilakukanseseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuantertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untukbertindak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakinikebenarannya oleh siswa.[3]

Bahasa atau materi pelajaran (leanrning materials) adalah segalasesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai olehsiswa sesuai dengan kompentensi dasar dalam rangka pencapaianstandar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuanpendidikan tertentu. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi:pengetahuanan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap(attitude).

Merril (1977), membedakan isi materi pelajaran menjadi empatmacam yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Fakta

adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yangwujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakanpengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik(tunggal) baik yang telah maupun yang sesuatu dangan terjadiyang dapat diuji atau diobservasi.  Fakta merupakan materipelajaran yang paling sederhana, karena materi ini sifatnyahanya mengingat hal-hal yang spesifik.

Konsep adalah abstralsi kesamaan atau keterhubungan darisekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yangdinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimilikisuatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatupembeda antara satu konsep dengan konsep. Lainya. Pemahamantentang konsep harus didahului dengan pemahaman tentang datadan fakta, sebab atribut itu sendiri pada dasarnya adalahsejumlah fakta yang terkandung dalam objek.

Prosedur adalah materi  pelajaran yang berhubungan dengankemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secarasistematis tentang sesuatu. Hubungan antara dua atau lebihkonsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasiyang selanjutnya dapat ditarik ke dalam prinsip. Materipelajaran tentang prinsip akan lebih sulit dibandingkan denganfakta, atau konsep. Sebab, seseorang akan dapat menarik suatuprinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yangrelevan. Keterampilan ?dua bentuk, yaitu keterampilanintelektual dan keterampilan fisik. Keterampilan intelektualadalah keterampilan berpikir melalui usaha menggali, menyusundan menggunakan berbagai informasi, baik berrupa data, fakta,konsep, ataupun prinsip, dan teori.[4]

Keterampilan fisik adalah keterampilan motorik sepertiketerampilan mengoperasikan komputer, keterampilan mengemudi,keterampilan memperbaiki suatu alat, dan lain sebagainya.Menurut Hilda Taba (1962), bahasa atau materi pelajaran dapatdigolongkan menjadi 4 tingkatan, yakni fakta khusus, ide-idepokok, konsep, dan sistem berpikir. Fakta khusus adalah bentukmateri kurikulum yang sangat sederhana. Ide-ide pokoko bisa

berupa prinsip atau generalisasi. Konsep menurut hilda tabalebih tinggi tingkatannya dari ide pokok.  Memahami konsepberarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga mendorong anakuntuk berpikir lebih mendalam. Konsep akan muncul lebihmendalam berbagai konteks situasi, misalnya konsep akanterkait dalam berbagai situasi, misalnya konsep tentangkemiskinan, kebudayaan, perubahan sosial, dan lain sebagainya.

1.    Aspek-aspek Materi

Kalau kita mempelajari lebih dalam mengenai materi pelajaranmaka kita dapat melihat adanya berbagai aspek yang antaralain: konsep fakta, proses, nilai keterampilan, bahkan jugaterdapat sejumlah masalah-masalah ang ada kaitannya dengankehidupan masyarakat.

Istilah-istilah tersebut pada garis besarna ialah:

(1)  Konsep adalah suatu ide atau suatu pengertian yang umum,misalnya sumber kekayaan alam ang dapat diperbaharui.

(2)  Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolakuntuk berpikir atau merupakan suatu petunjuk untukberbuat/melaksanakan sesuatu.

(3)  Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi yang telahdikerjakan/dialami.

(4)  Proses adalah serangkaian perubahan, gerak-gerakanperkembangan.

(5)  Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan tipe atasmodel.

(6)  Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu denganbaik.

Selain itu perlu ada perencanaan yang sistematis agar waktuyang tersedia dalam suatu semester untuk setiap bidang studi

dapat dimanfaatkan secara optimal dan setiap pokok bahasandapat dipelajari oleh para siswa sesuai dengan rencana.

2.    Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran

Criteria pemilihan materi pembelajaran yang akan dikembangkandalam system instruksional dan mendasari penentuan strategibelajar mengajar:

(1)  Kriteria tujuan instruksional

(2)  Materi pelajaran supaya terjabar

(3)  Relevan dengan kebutuhan siswa

(4)  Kesesuaian dengan kondisi masyarakat

(5)  Materi pelajaran mengandung segi-segi etik

(6)  Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutanyang sistematik dan logis

(7)  Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku,pribadi guru yang ahli dan masyarakat.[5]

B.   SUMBER MATERI PEMBELAJARAN

Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapatdiperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapatdilibatkan untuk mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi untukmencari koran, majalah, hasil penelitian, dsb. Hal ini sesuaidengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagaisumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan  materipembelajaran  dari setiap standar kompetensi dan kompetensidasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini:

1.        Buku teks

Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapatdipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar.

2.        Laporan hasil penelitian

Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembagapenelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untukmendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.

3.        Jurnal (penerbitan hasil penelitian  dan pemikiranilmiah)

Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasilpemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumberbahan ajar.

4.        Pakar bidang studi

Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumberbahan ajar. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenaikebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman,urutan, dan sebagainya.

5.        Profesional

Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja padabidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli dibidang ekonomi dan keuangan.

6.        Buku kurikulum

Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber bahanajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi,kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan.

7.        Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, danbulanan.

Penerbitan berkala seperti Koran banyak berisikan informasiyang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran.

8.        Internet

Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Diinternet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar.

9.        Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)

Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajaruntuk berbagai jenis mata pelajaran..

10.     Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik,industri, ekonomi)

Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungansocial, lengkungan seni budaya, teknik, industri, danlingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahanajar. [6]

Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk prosespembelajaran dapat dikatergorikan sebagai berikut.[7]

a.    Tempat atau lingkungan

Lingkungan merupakan sumber pelajaran yang sangat kaya sesuaidengan tuntutan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar,yakni pertamalingkungan atau tempat yang sengaja didesain untukbelajar siswa  seperti laboratorium, perpustakaan, runginternet dan lain sebagainya. Kedualingkungan yan tidakdidesain untuk proses pembelajaran akan tetapi keberadaanyadapat dimanfaatkan.

b.    Orang atau narasumber

Pengetahuan itu tidak statis, akan tetapi bersifat dinamis,yang terus berkembang sangat cepat. Misalnya peraturan danundang-undang baru dalm berbagai ilmu pengetahuan mutakhir,seperti munculnya berbagai jenis penyakit misalnya flu burung,sapi gila, dan lain sebagainya serta berbagai jenis rekayasagenetik; muculnya berbagai fenomena alam serta pengaruhnyaterhadap gelaja-gejala sosial dan lain sebagainya.

c.    Objek

Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasiyang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurnatentang sesuatu.

d.    Bahan cetak dan noncetak

Bahan cetak (printed material) adalah informasi sebagai materipelajaran yang di simpan dalam berbagai bentuk tercetak seprtibuku, majalah, koran, dan lain sebagainya.

Materi pelajaran pada dasarnya adalah pesan-pesan yang ingindisampaikan pada anak didik untuk dikuasai yang berupainformasi ide, data/fakta, konsep, dan lain-lain yang berupakalimat, tulisan, gambar, peta, maupun tanda. Dalam mengemasisi atau materi pelajaran menjadi bahan belajar harusmempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai

Sebelum dilakukan pengemasan materi pelajaran sebaiknyaditentukan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai baikberupa tujuan dalam bentuk perubahan perilaku yang bersifatumum, maupun perilaku terukur dalam bentuk indikator hasilbelajar.

Kesederhanaan

Kesederhanaan pengemasan bertujuan untuk mempermudah siswabelajar. Kesederhanaan dalam pengemasan ini berupakesederhanaan dalam penyajiannya, bahasa yang komunikatif danmudah ditangkap maknanya, dan lebih praktis.

Unsur-unsur desain pesan

Dalam setiap kemasan sebaiknya terdapat unsur gambar  sehinggamudah dipahami.

Pengorganisasian bahan

Bahan pelajaran sebaiknya disusun dalam bagian-bagian menujukeseluruhan. Setiap siswa selesai mempelajari unit tertentusegera berikan umpan balik sehingga siswa menguasai materisecara keseluruhan dan tuntas.

Petunjuk cara penggunaan

Dalam bentuk apapun pengemasan materi harus disertai petunjukcara penggunaannya.[8]

C.   PENGEMASAN  MATERI PEBELAJARAN

1)    Prinsip Pengemasan

materi pelajaran pada hakikatnya adalah persan-pesan yangingin kita sampaikan pada anak didik untuk dikuasai. Pesanyang disampaikan perlu dipahami oleh siswa, sebab manakalatidak dipahami maka pesan tidak akan menjadi informasi yangbermakna. Agar pesan yang ingin di sampaikan bermakna sebagaibahan pembelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan di antaranya adalah sebagai berikut:[9]

a)    Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabilahbersifat baru atau mutakhir.

b)    Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuaidengan pengalaman siswa.

c)    Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemassedemikian rupa sehingga menggugah emosi.

d)    Humor, artinya pesan yang di sampaikan sebaiknya dikemas sehingga menapilkan kesan lucu.

Pengemasan materi dan pesan pembelajaran dapat dilakukandengan dua cara yakni pengemasan secara visual dan pengemasandalam bentuk cetakan. Beberapa pertimbangan teknis dalammengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan belajardiantaranya adalah:

a. kesesuian dengan tujuan yang harus dicapai

b. kesederhanaan

c. unsur-unsur dasar pesan

d. pengorganisasian bahan

e. pertunjukan cara penggunaan

2)    Bentuk-bentuk Pengemas

Materi pelajaran yakni, berbagai informasi yang harus dipahamisiswa dapat dikemas dalam berbagai bentuk. Beberapa bentukpengemasan materi pelajaran.

1)    Materi pelajaran terprogram

Materi pelajaran terprogarm adalah salah satu bentuk penyajianmateri pembelajaran materi individual, sehingga materipelajaran dikemas untuk dapat dipelajari secara mandiri. Ciridari materi pelajaran terprogram ini.

a. materi pelajaran disajikan dalam bentuk unit atau begianterkecil

b. menurut aktivitas siswa

c. mengetahui dengan segera setiap selesai mempelajari materipelajaran.

Materi terprogram bisa dikemas dalam bentuk tercetak (printedmaterial), yang kemudian dikenal dengan pengajaraanterprogram (program teaching) atau bisa dalam bentuk non-tercetakseperti dalam bentuk video dan komputer (computer basedinstrutional).

2)    Pengemasan materi pelajaran melalui modul

Modul adalah satu kesatuan program yang lengkap, sehinggadapat dipelajari oleh siswa secara individual. Seperti halnyadalam pelajaran terprogram, melalui modul siswa dapat belajarsesuai dengan kecepatanya masing-masing.

Dalam sebuah modul minimal berisi tentang:

a. Tujuan yang harus dicapai

b. Petunjuk penggunaan

c. Rangkuman materi

d. Kegiatan belajar

e. Tugas dan latihan

f. Sumber bacaan

g. Item-item tes

h. Kriteria Keberhasilan

i. Kunci jawaban.

3)    Pengemasan materi pelajaran kompilasi

Kompilasi adalah bahan belajar yang disusun dengan mengambilbagai-bagai yang dianggap perlu dari berbagai sumber danmenggabungkannya menjadi satu kesatuan dipelajari siswa.Manfaat yang bisa diambil dari pengemasan materi pelajarankompilasi, di antaranya adalah siswa dapat belajar secara utuhdari bahan-bahan yang diperlukan sehingga dapat menghematwaktu dan biaya, karena materi pelajaran suadah merupakankesatuan dari bahan-bahan yang tercecer. Agar materi pelajarandapat disajikan secara sistematis, maka penyusunannya dapatdilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a)    Tentukan tujuan yang harus dicapai oleh pengemasanmateri pelajaran melalui sistem kompilasi.

b)    Kemukakan secara ringkas tentang bahan-bahan yangdikompilasikan.

c)    Jelaskan petunjuk-petunjuk dalam mempelajari bahankompilasi.

d)    Buatlah alat tes untuk mengukur keberhasilan siswa dalammempelajari kompilasi.

e)    Antara satu bahan yang diambil dari satu sumber dansumber lainnya, diberi penyekat.

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa materipembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulumyang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasardalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap matapelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.

Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk prosespembelajaran dapat dikatergorikan sebagai berikut.

a.    Tempat atau lingkungan

b.    Orang atau narasumber

c.    Bahan cetak atau non cetak

d.    Objek

Agar pesan yang ingin di sampaikan bermakna sebagai bahanpembelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan di antaranya adalah sebagai berikut:

a)    Novelty

b)    Proximity

c)    Conflict

d)    Humor

DAFTAR PUSTAKA

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta),2003,  hal. 224

http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/pengembangan-materi-pembelajaran.html, Tanggal 30 Desember 2011, Pukul15:12 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, Tanggal 30 Desember2011, Pukul 15:36 WIB.

http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/, Tanggal 30 Desember 2011, Pukul 13:49WIB

http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/24/sumber-bahan-ajar/,Tanggal 30 Desember  2011, pukul 16:56 WIB

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain SistemPembelajaran.Jakarta: Kencana.

MENGEMBANGKAN BAHAN (MATERI) PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang pentingdalam kegiatan belajar mengajar. Untuk merancang pembelajarankita perlu memikirkan materi/bahan pelajaran apa yangdiperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mencapaikompetensi yang diinginkan, karena itulah kita perlumengembangkan bahan pembelajaran. Dalam mengembangkan bahanpembelajaran, kita dapat mengacu pada dua hal, yaitu kontekstempat penyelenggaraan pendidikan dan bentuk kegiatanpembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pertimbangan konteks dilakukan untuk menentukan bentuk kemasanmateri pelajaran seperti dijilid atau tidaknya, dll.Sedangkan  dari segi bentuk kegiatan pembelajaran, guru perlumempertimbangkan apakah pembelajarannya konvensional,pendidikan jarak jauh, ataupun kombinasi  keduanya. Ada limafaktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan bahanpembelajaran yaitu karakteristik peserta didik, bentukkegiatan pembelajaran, konteks tempat penyelenggaraanpendidikan, strategi pembelajaran, dan alat penilaian hasilbelajar.

A.    Hakikat Materi Pembelajaran

Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segalasesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai olehsiswa, sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaianstandar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuanpendidikan tertentu. Materi pembelajaran juga dapat diartikansebagai bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalamrangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan(kognitif), sikap (afektif)dan keterampilan (psikomotor).Materi Pengetahuan (kognitif) berhubungan dengan berbagaiinformasi yang harus dihafal dan didiskusikan oleh siswa,sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali. Merril (dalam WinaSanjaya : 2011) membedakan isi (materi pelajaran kognitif )atas 4 macam, yaitu:

1.      Fakta

Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yangwujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakanpengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik(tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yangdapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaranSejarah, Peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus, dll.

2.      Konsep

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan darisekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yangdinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimilikisuatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatupembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materikonsep contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman ,dll.

3.      Prosedur

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengankemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara

sistematis tentang sesuatu. Hubungan antara dua atau lebihkonsep yang sudah teruji secara empiris dinamakangeneralisasi.Contoh materinya langkah-langkah melakukan stekpada tanaman.

4.      Prinsip.

Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/sebuah teori yang telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya.Seseorang akan dapat menarik suatu prinsip apabila sudahmemahami berbagai fakta dan konsep yang relevan. Contohnyadalil phitagoras, rumus, dll.

Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran jugadari segi Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilaiatau keadaan dari dalam diri seseorang. Materi afektiftermasuk pemberian respon, penerimaan nilai, internalisasi,dll. Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat,kebangsaan, rasa sosial, dll.

 Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah padagerak/keterampilan. Keterampilan adalah pola kegiatan yangmemiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi dankoordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai darigerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang,dll. Keterampilan dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:

1.      Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikirmelalui usaha menggali, menyusun dan menggunakan berbagaiinformasi, baik berupa data, fakta, konsep, ataupun prinsip,dan teori.

2.      Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik sepertiketerampilan mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi,keterampilan memperbaiki suatu alat, dan lain sebagainya.

Selain itu Hilda Taba (dalam Wina Sanjaya, 2011) jugamengemukakan bahwa ada 4 jenis tingkatan bahan atau materipelajaran, yakni fakta khusus, ide-ide pokok, konsep, dansystem berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi kurikulum

yang sangat sederhana. Ide-ide pokok bisa berupa prinsip ataugeneralisasi. Konsep menurut Hilda Taba, lebih tinggitingkatannya dari ide pokok, hal ini dikarenakan memahamikonsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehinggamendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. System berpikirberhubungan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah secaraempiris, sistematis dan terkontrol yang kemudian dinamakanberpikir ilmiah.

B.     Sumber Materi Pembelajaran

Perubahan kurikulum yang terjadi selama ini, selalu diikutidengan perubahan buku pelajaran yang memuat materi pelajaran.Sebenarnya ada banyak sumber yang dapat dimanfaatkan untukmembelajarkan siswa selain dari buku teks, dan guru dituntutuntuk bisa memanfaatkan berbagai sumber belajar tersebut.

Sumber belajar merupakan informasi/materi pelajaran yangdisajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapatmembantu siswa belajar sebagai perwujudan kurikulum. Sumberbelajar dapat berupa cetakan, video, perangkat lunak/kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan guru atausiswa. Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasidapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untukmelakukan proses perubahan tingkah laku ( Abdul Majid, 2006 :170). Dari pengertian tersebut, sumber belajar dapatdikategorikan sebagai berikut:

Tempat / lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yangmemungkinkan seseorang dapat belajar, misalnya museum, sungai,pasar dan lain-lain.

Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan orangbelajar/terjadinya  perubahan tingkah laku bagi siswa,misalnya situs candi, menhir, dll.

Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu,dimana siswa dapat belajar, misalnya guru, polisi, para ahli,dll.

Buku, yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri olehsiswa, misalnya buku pelajaran, kamus, ensiklopedi, dll.

Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwakerusuhan, demo, peristiwa bencana, dll.

Sumber belajar akan bermakna bagi siswa/guru jika diorganisirmelalui suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapatmemanfaat sumber belajarnya. Ada beberapa tahapan dalammengelola sumber belajar :

1.      Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumberdan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatanpembelajaran.

2.      Menggolongkan/ mengelompokan ketersediaan alat, bahanatau sumber belajar.

3.      memikirkan penggunaan sumber belajar yang sudahtersedia, atau modifikasi.

C.    Pengemasan Materi Pembelajaran

Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang inginkita sampaikan pada anak didik untuk dapat dikuasai. Pesanadalah informasi yang akan disampaikan baik itu berupa ide,data/fakta, konsep dan lain sebagainya, yang dapat berupakalimat, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda. Pesan bisadisampaikan secara verbal ataupun nonverbal.

Penerimaan pesan bisa dipengaruhi oleh keadaan individu yangmenerima pesan itu sendiri. Wina Sanjaya (2011) mengemukakanagar pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahanpelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan,diantaranya adalah sebagai berikut:

a.       Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabilabersifat baru atau mutakhir,

b.      Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuaidengan pengalaman siswa.

c.       Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknyadikemas sedemikian rupa sehingga menggugah emosi.

d.      Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknyadikemas sehingga menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemasdengan lucu cenderung akan lebih menarik perhatian.

Pengemasan materi pelajaran dapat dilakukan melaluipengembangan bahan ajar.Bahan ajar adalah segala bentuk bahanyang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas (Nationalcenter for vocational Education Research Ltd/ National centerfor Competence based Learning dalam Abdul Majid (2006) ).Bahan ajar memungkinkan siswa untuk mempelajari suatukompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Ada Beberapapertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas isiatau materi pelajaran menjadi bahan belajar (WinaSanjaya, 2011) diantaranya adalah :

a.       Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai

b.      Kesederhanaan

c.       Unsur-unsur desain pesan

d.      Pengorganisasian bahan

e.       Petunjuk cara penggunaan

Pengemasan materi dan pesan pembelajaran melalui bahan ajardapat dilakukan dengan berbagai cara baik itu visual,audiovisual atau cetakan. Berikut akan dijelaskan lebih rincitentang berbagai jenis bahan ajar :

1. Bahan Ajar Cetak

a.       Handout, yaitu bahan tertulis yang disiapkan guruuntuk memperkaya pengetahuan siswa. Handout dapat diambil daribeberapa literatur yang relevan dengan materi yangajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasaisiswa.

b.      Buku, yaitu bahan tertulis yang menyajikan ilmupengetahuan. Buku sebagai bahan ajar adalah buku yang beirisisuatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalambentuk tertulis.

c.       Modul yaitu sebuah buku yang ditulis dangan tujuanagar siswa dapat belajar mandiri dengan atau tanpa guru. Modulharus menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa,disajikan dengan bahasa yang baik, menarik, dll.

d.      Lembar Kerja Siswa, yaitu lembaran-lembaran berisitugas yang harus dikerjakan siswa. Lembar kegiatan inibiasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikansuatu tugas.

e.       Brosur, yaitu bahan informasi tertulis mengenai suatumasalah yang disusun secara bersistem/cetakan yang hanyaterdiri atas beberapa halaman atau selebaran cetakan yangberisi keterangan singkat tapi lengkap tentang perusahaan atauorganisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia dalam AbdulMajid(2006)). Brosur dimanfaatkan sebagai bahan ajar selamasajian brosusr disusun berdasarkan kompetensi dasar yang harusdikuasai siswa.

f.       Leaflet, yaitu bahan cetak tertulis berupa lembaranyang dilipat tapi tidak dimatikan/jahit. Leaflet sebagai bahanajar harus memuat materi yang dapat membawa siswa untukmengusai kompetensi dasar.

g.      Wallchart, yaitu bahan cetak, yang berupabagan/siklus/ grafik yang bermakna menunjukan posisitertentu,wallchart sebagai bahan ajar haruslah memilikikejelasan kompetensi dasar, dan materi yang harus dikuasaisiswa.

h.      Foto/ Gambar, yaitu bahan ajar yang dirancang denganbaik, agar setelah melihatn gambar tersebut siswa dapatmelakukan sesuatu/ menguasai kompetensi dasar yang diharapkan.

i.        Model/maket

Penggunaan model sebagai bahan ajar, memberikan makna yanghampir sama dengan aslinya, sehingga mempermudah peserta didikuntuk mempelajarinya. Penggunaan model/maket sebagai bahanajar haruslah menggunakan kompetensi dasar dalam kurikulumsebagai acuan.

2. Bahan Ajar Dengar (Audio)

a.       Kaset/piringan hitam/compact disk

Penggunaan kaset yang sudah dirancang sedemikian rupa dapatdigunakan sebagai bahan ajar. Penggunaan kaset sebagai bahanajar dapat menyimpan suara secara berulang-ulangdiperdengarkan pada peserta didik. Penggunaan kaset sebagaibahan ajar membutuhkan bantuan alat lain, seperti taperecorder, dan lembar skenario guru.

b.      Radio

Radio dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar, yangmemungkinkan peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio sebagaibahan ajar dapat dilakukan melalui program pembelajaran,misalnya mendengarkan berita, dll.

3. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)

a.       Video/film

Program video/film juga dapat digunakan sebagai bahan ajaraudiovisual. Penggunaan video/film sebagai bahan ajar,haruslah didesain dengan lengkap, sehingga setelah siswamenyaksikan penanyangan video/film, siswa dapat menguasaikompetensi dasar yang diharapkan. Baik atau tidaknya sebuah

film/video tergantung pada desainnya, analisis kurikulum,media, skenario, pengambilan gambar, editing, dll.

b.      Orang / Nara Sumber

Orang / nara sumber dapat berfungsi sebagai bahan ajar karenaorang tersebut memiliki keahlian/keterampilan tertentu yangmemungkinkan siswa dapat belajar.

4. Bahan Ajar Interaktif

Menurut Gidelines For Bibliographic Description of InteractiveMultimedia dalam Abdul Majid (2006), multimedia interaktifadalah kombinasi dari dua arah atau lebih media (audio, teks,grafik, gambar, animasi dan video) yang oleh penggunanyadimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilakualami dari suatu presentasi. Penggunaan bahan ajar interaktifsebagai bahan ajar, harus dipersiapkan sebaik mungkin, dandirancang secara lengkap mulai dari petunujuk penggunaanhingga penilaian. Bahan ajar interaktif ini, biasanya dapatdisajikan dalam bentuk Compact Disc (CD), atau dikenal jugadengan istilah CD Interaktif.

D.    Tiga Bentuk Kegiatan Pembelajaran dan Bahan PembelajaranMasing-masing.

1.    Pengajar sebagai Fasilitator dan Mahasiswa BelajarSendiri atau System Pembelajaran Mandiri

Dalam bentuk pembelajaran ini pengajar bertindak sebagaifasilitator sedangkan mahasiswa belajar sendiri. Bentukkegiatan pembelajaran ini disebut juga belajar mandiri(independent learning). Dalam belajar mandiri mahasiswamenggunakan bahan belajar yang didesain secara khusus. Bahantersebut dipelajarinya tanpa tergantung pada kehadiranpengajar. Jenis bahan belajar tersebut dapat berupa salah satuatau kombinasi dari program media, bahan cetak, film, kasetaudio, program radio, slide, program video, televisi,

computer, dan lain-lain. Bahan belajar mandiri ini biasanyasering digunakan untuk program pendidikan jarak jauh.

Peran pengajar (tutor) dalam pembelajaran ini adalah sebagaifasilitator untuk mengontrol kemajuan mahasiswa, memberimotivasi, memberi petunjuk untuk memecahkan kesulitanmahasiswa, dan menyelenggarakan tes. Dalam bentuk kegiatanbelajar mandiri ini, pengembang pembelajaran dapatmengembangkan bahan belajar mandiri yang disebut dengan modul.Modul pembelajaran adalah suatu set bahan pembelajaran dalamkemasan kecil, namun mengandung isi yang lengkap, semua unsurdalam system pembelajaran sehingga dapat dipelajari secaraterpisah dari modul lain.

Penggunaan modul dalam pembelajaran, juga perlu diperhatikan,agar materi dapat dipahami, dan dapat mewujudkan tujuanpembelajaran. Modul pembelajaran yang digunakan dalampendekatan PBM mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a.    Self-instructional, yang berarti bahan itu dapatdipelajari sendiri oleh peserta didik karena memang disusununtuk maksud tersebut.

b.    Self-explanatory power, yang berarti bahan pembelajaranitu mampu menjelaskan sendiri karena menggunakan bahasa yangsederhana dan isinya runtut, tersusun secara sistematik.

c.    Self-placed learning, yang berarti peserta didik dapatmempelajari bahan pembelajaran dengan kecepatan yang sesuaidengan dirinya, tanpa perlu menunggu peserta didik lain yanglebih lambat atau merasa ketinggalan dari peserta didik yanglebih cepat.

d.   Self-contained, yang berarti bahan pembelajaran itulengkap dengan sendirinya sehingga peserta didik tidak perlutergantung pada bahan lain kecuali bila bermaksud lebihmemperkaya dan memperdalam pengetahuannya.

e.    Individualized learning materials, yang berarti bahanpembelajaran itu didesain sesuai dengan kemampuan dankarakteristik peserta didik yang sedang mempelajarinya.

f.     Flexible and mobile learning materials, yang berartibahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didikkapan saja, dimana saja, dalam keadaan diam, atau bergerak.

g.    Communicative and interactive learning materials, yangberarti bahan pembelajaran itu didesain dengan prinsipkomunikasi yang efektif dan melibatkan proses interaksi denganpeserta didik yang sedang mempelajarinya.

h.    Multimedia, computer-based materials, yang berarti bahanpembelajaran itu didesain berbasiskan multimedia termasukpendayagunaan computer secara optimal bila peserta didikmempunyai akses terhadapnya.

i.      Supported by tutorials, and study group, yang berartibahan pembelajaran itu masih mungkin membutuhkan dukungantutorial dan kelompok belajar.

Penggunaan modul dalam pembelajaran haruslah memperhatikankelengkapan isi dari sebuah modul. Sebuah modulmemiliki/berisikan tiga komponen, yaitu (a) bahan belajar(Learning materials) yang akan digunakan peserta didik, (b)panduan belajar (study guide), dan (c) petunjuk untuk pengajaratau tutor (teacher or tutor manual). Selain itu Wina Sanjaya(2011) juga berpendapat bahwa sebuah modul, itu minimal berisitentang:

1.    Tujuan yang harus dicapai

2.    Petunjuk penggunaan

3.    Kegiatan belajar

4.    Rangkuman materi

5.    Tugas dan latihan

6.    Sumber bacaan

7.    Item-item tes

8.    Kriteria keberhasilan

9.    Kunci jawaban

Untuk menghasilkan bahan pembelajaran dengan ciri-ciri sepertidiatas sangat diperlukan suatu model disain pembelajaran yangdigunakan secara konsisten dengan ketelitian tingkat tinggi

Disamping digunakan pada system belajar jarak jauh, bahanbelajar mandiri juga dapat digunakan pada kelas biasa. Disinitotor haruslah menjalankan tugsanya untuk mengontrol kemajuansiswa, membantu siswa memecahkan masalah, yang dilakukansecara intensif dan individual. Tanpa memberikan perhatianyang besar terhadap peranan tutor atau fasilitator tersebut,penggunaan bahan belajar mandiri didalam kelas biasa akankehilangan makna.

Penggunaan bentuk kegiatan pembelajaran belajar mandiri inimempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

1)      Biaya pengajarannya tidak mahal.

2)      Peserta didik dapat maju menurut kecepatan belajarmasing-masing.

3)      Bahan belajar dapat direview dan direvisi secarabertahap.

4)      Peserta didik mendapat umpan balik secara teraturdalam proses belajarnya.

Disamping keuntungan tersebut, bentuk kegiatan pembelajaranini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah :

1)      Biaya pengembangan yang dibutuhkan tinggi, dandibutuhkan waktu yang lama

2)      Menuntut disiplin belajar yang tinggi yang mungkinkurang dimiliki oleh peserta didik pada umumnya dan pesertadidik yang belum matang pada khususnya

3)      Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi danfasilitator harus terus menerus memantau proses belajarpeserta didik, memberi motivasi dan konsultasi secaraindividual,  setiap waktu peserta didik membutuhkannya.

Bentuk-bentuk kegiatan belajar mandiri ini tepat digunakanapabila :

1)      Didesak kebutuhan menampung sejumlah besar pesertadidik dalam satu periode tertentu yang tidak mungkin diatasidengan bentuk pengajaran regular atau konvensional.

2)      Kekurangan tenaga pengajar untuk berfungsi sebagaipengajar regular.

3)      Tersedia sejumlah tenaga pengembang pembelajaran yangmampu mengembangkan atau memproduksi bahan pembelajaran

4)      Kemampuan dan karakteristik peserta didik sangatheterogen sehingga tidak mungkin diberi pelajaran secaraklasikal.

2. Pengajar Sebagai Sumber Tunggal dan Mahasiswa Belajardarinya.

Bentuk kegiatan pembelajaran yang menempatkan pengajar sebagaisumber tunggal disebut pengajaran konvensional, dimana gurusebagai satu-satunya sumber belajar dan bertindak sebagaipenyaji isi pelajaran. Pengajaran ini tidak menggunakan bahanbelajar apa pun, kecuali garis-garis besar isi dan jadwal,beberapa transparasi, lembaran kertas yang berisi gambar,bagan, dan formulir-formulir isian yang digunakan dalamlatihan (exercise) selama proses pengajaran.

Bahan-bahan yang perlu dibuat oleh pengembang pembelajaranberbentuk :

1.      Program pengajaran berisi :

a)      Deskripsi singkat isi pelajaran

b)      Topik dan jadwal pelajaran untuk setiap pertemuan

c)      Tugas-tugas

d)     Cara pemberian nilai hasil belajar mahasiswa

2.      Bahan-bahan transparasi, gambar, bagan, formulirisian, dan lain-lain yang dikumpulkan atau dibagikan padamahsiswa selama proses pengajaran berlangsung.

3.      Strategi pembelajaran dan tes yang telah dikembangkanuntuk digunakan oleh pengajar.

Pengajaran konvensional ini mempunyai beberapa kelebihan,diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Efisien,

2.    Tidak mahal, karena menggunakan sedikit bahaninstruksional

3.    Kegiatan instruksional mudah disesuaikan dengankeadaan  mahasiswa

Namun, disisi lain bentuk kegiatan instruksional ini jugamempunyai berbagai kekurangan yaitu :

1)      Biaya penyajian mahal, karena harus disampaikan olehpengajar langsung.

2)      Sulit melayani kelompok mahasiswa yang heterogen

3)      Gaya pengajar yang dapat berubah-rubah dari waktu kewaktu atau dari pengajar yang satu kepada pengajar yang laindapat membuat kegiatan pembelajaran tidak konsisten.

3        Pengajar  sebagai Penyaji Bahan Belajar yangdipilihnya disingkat Pengajar, Bahan, Siswa (PBS).

Kegiatan pembelajaran pembelajaran PBS menggunakan bahanbelajar yang telah ada dilapangan. Bahan belajar itu dipiliholeh pengajar atas dasar kesesuaiannya dengan strategipembelajaran yang telah disusunnya. Pengajar menyajikan isipelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang disusunnyadengan menambah atau mengurangi materi yang ada didalam bahanbelajar yang ia gunakan.

Bahan pembelajaran yang harus disiapkan oleh pengembangpembelajaran terdiri atas :

1.    Garis-garis besar program pengajaran

2.    Bahan pembelajaran yang kebetulan tersedia dilapangan,tetapi relevan dengan strategi pembelajaran yang telahdisusunnya

3.    Tes

Ada beberapa keuntungan penggunaan PBS adalah :

1.    Relative efisien

2.    Kegiatan pembelajaran mudah disesuaikan dengan keadaanmahasiswa.

Selain itu juga ada Kekurangan penggunaan PBS adalah :

1.    Bahan belajar yang kebetulan ada dilapangan belum tentusesuai benar

2.    Bila bahan tersebut diambilkan dari berbagai sumber ,konsistennya atara bagian yang satu dengan yang lain belumtentu terjamin

E.     Tiga Macam Pengembangan Bahan Pembelajaran

1.   Pengembangan Bahan Belajar Mandiri

Bahan belajar mandiri perlu dikembangkan apabila dalamkegiatan pembelajarannya siswa belajar secara mandiri, tanpatergantung pada kehadiran pengajar. Bahan belajar mandirimempunyai empat ciri pokok yaitu :

a.         Mempunyai kalimat yang mampu menjelaskan sendiri

b.        Dapat dipelajari oleh mahasiswa, sesuai dengankecepatan belajar masing-masing

c.         Dapat dipelajari oleh mahasiswa menurut waktu dantempat yang dipilihnya.

d.        Mampu membuat mahasiswa aktif melakukan sesuatu padasaat belajar, seperti mengerjakan latihan, tes, atau kegiatanpraktik.

Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, perancangpembelajaran dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a.          Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yangtersedia dilapangan dan relevan dengan isi pelajaran yangtercantum dalam strategi pembelajaran.

b.      Mengadaptasikan bahan pembelajaran tersebut ke dalambentuk bahan belajar mandiri dengan mengikuti strategipembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

c.          Meneliti kembali konsistensi isi bahan belajartersebut dengan strategi pembelajaran.

d.      Meneliti kualitas teknis dari bahan tersebut, yangmeliputi tiga hal sebagai berikut :

1)      Bahasa yang sederhana dan relevan

2)      Bahasa yang komunikatif

3)      Desain fisik

Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, tim yang tergabungdalam pengembangan pembelajaran ini harus bekerja sama. Ahlidesain pembelajaran, ahli materi atau pengajar, ahli media,dan ahli penyusun tes bekerjasama untuk memproduksi bahanpembelajaran yang sesuai dengan strategi pembelajaran.

2.      Pengembangan Bahan Pengajaran Konvensional

Bahan pengajaran konvensional jumlahnya sangat terbatas,karena disini pengajar&bahan pengajaran adalah sumber intikegiatan pembelajaran. Pengajaran menyajikan isi pelajarandengan urutan, metode, media, dan waktu yang telah ditentukandalam strategi pembelajaran.

Satu-satunya bahan yang diberikan kepada mahasiswa, adalahprogram pengajaran. Untuk menyusun program pengajaran tersebutada beberapa langkah yang dapat membantu pengembangpembelajaran, antara lain :

a.          Menulis deskripsi singkat isi pelajaran

b.      Menulis topic dan jadwal pelajaran 

c.          Menyusun tugas dan jadwal penyelesaiannya yangdiharapkan dilakukan mahasiswa.

d.      Menyusun cara pemberian nilai hasil pelaksanaan tugasdan tes.

3.      Pengembangan Bahan PBS (Pengajar, Bahan, Siswa)

Inti dari bahan PBS (Pengajar, Bahan, Siswa) bersumber padabahan pembelajaran dan pengajar. Keduanya harus salingmengisi. Untuk mengembangkan bahan PBS ini pengajar bisamengumpulkan bahan pembelajaran yang tersedia di lapangan dan

relevan dengan strategi pembelajaran. Berikut langkah-langkahyang dapat digunakan oleh pengembang pembelajaran dalammengembangkan bahan PBS:

a.    Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yangkebetulan tersedia dilapangan dan relevan dengan isi pelajaranyang tercantum dalam strategi pembelajaran.

b.    Menyusun bahan tersebut sesuai dengan urutan pada urutanU (uraian) yang terdapat dalam strategi pembelajaran.

c.    Mengindentifikasi bahan-bahan yang tidak diperoleh darilapangan untuk ditutup dengan penyajian pengajar.

d.   Menyusun program pengajaran

e.    Menyusun petunjuk cara menggunakan bahan pembelajaranyang dibagikan kepada mahasiswa.

f.       Menyusun bahan lain (bila masih diperlukan) yangberupa transparansi, gambar, bagan, dan semacamnya.

F.     Mengembangkan Pedoman Mahasiswa dan Pedoman Pengajar

Setelah mengembangkan bahan pembelajaran, pengembanganpembelajaran masih harus mengembangkan dua macam pedoman,yaitu pedoman mahasiswa dan pedoman pengajar.

1.      Pedoman mahasiswa, berisi:

a.       Petunjuk penggunaan semua bahan belajar yang diterimamahasiswa

b.      Daftar kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan secaraberurutan setiap unit pelajaran atau pertemuan.

c.       Pedoman mahasiswa belajar mandiri, perlu disusunlebih lengkap daripada pedoman mahasiswa yang digunakan dalampengajaran konvensional dan PBS.

2.      Pedoman pengajar berisi petunjuk kegiatan yang harusdilakukan pengajar, antara lain:

a.       Dalam bentuk kegiatan pembelajaran belajar mandiri,pedoman pengajar itu berupa pedoman fasilitator atau tutor.Pedoman tersebut berisi :

1)      Petunjuk memberikan motivasi

2)      Petunjuk cara membimbing atau memberikan konsultansikepada mahasiswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya

3)      Petunjuk menggunakan bahan pembelajaran, baik cetakmaupun noncetak.

4)      Petunjuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalammenyelesaikan setiap latihan

5)      Petunjuk menyelenggarakan dan memeriksa hasil tes

6)      Naskah tes akhir

b.      Dalam Pelajaran Konvensional, pedoman pengajar berisi:

1). Strategi pembelajaran yang telah disuusn

2). Program pengajaran yang dibagikan pada mahasiswa

3). Petunjuk penggunaan formulir kerja/kegiatan praktek

4). Petunjuk penyelenggaraan tes

5). Naskah tes awal, tes formatif dan tes akhir.

c.       Dalam PBS, pedoman pengajar berisi petunjuk tentang :

1)      Isi pelajaran yang belum termasuk dalam bahan belajaryang dibagikan kepada mahasiswa

2)      Cara memberikan motivasi kepada mahasiswa

3)      Cara menyajikan dan menggunakan bahan belajar yangtelah dibagikan kepada mahasiswa

4)      Cara menyelenggarakan dan memeriksa hasil tes

5)      Naskah dan cara menyelenggarakan tes awal, tes selamaproses pembelajaran, dan tes akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan StandarKompetensi Guru.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Atwi Suparman. 2001. Desain Instruksional. Jakarta : Depdiknas

Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta : Erlangga

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.  

Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Media Group.