View
144
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
antro
Citation preview
1. Jelaskan menurut pandangan anda dan para ahli tentang aspek-aspek
sosial budaya dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
- Menurut pendapat saya adalah kumpulan orang-orang yang saling
bekerjasama antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok yang dapat menghasilkan
sebuah budaya. Dalam aspek sosial budaya terdapatlah pendidikan,
pekerjaan, kesehatan dan keluarga, dimana pada aspek sosial budaya
dapat dilihat dari aspek sosial sendiri yang mana terdapat adanya
aturan sedangkan pada aspek budaya terdapat nilai, adat istiadat dan
lain sebagainya. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis
manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan
sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang
tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis
itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir
pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan
hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah)
atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai
bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar
dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap
budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah
manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
Religius
Kekeluargaan
Hidup seba selaras
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan
sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
- Menurut pendapat para ahli :
KROEBER dan KLUCKHOHN
1. Budaya menurut definisi deskriptif:
Cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif
yang menyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus menunjukkan
sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya.
2. Budaya menurut difinisi historis :
Cenderung melihat budaya sebagai warisan yang
dialihturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya.
3. Budaya menurut definisi normatif:
Bisa mengambil 2 bentuk. Yang pertama, budaya adalah
aturan atau jalan hidup yang membentuk pola-pola perilaku dan
tindakn yang konkret. Yang kedua, menekankan peran gugus nilai
tanpa mengacu pada perilaku.
4. Budaya menurut definisi psikologis:
Cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai
piranti pemecahan masalah yang membuat orang bisa
berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material
maupun emosionalnya.
5. Budaya menurut definisi struktural:
Mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan antara aspek-
aspek yang terpisah dari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwa
budaya adalah abstraksi yang berbeda dari perilaku konkret.
6. Budaya dilihat dari definisi genetis:
Definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu
bisa eksis atau tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat
budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan
karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
LEHMAN, HIMSTREET, dan BATTY
Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang
ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup
masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di
dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan
masyarakat itu sendiri.
MOFSTEDE
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran
yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari
kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya
adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses
yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia.
BOVEE dan THILL
Budaya adalah system sharing atas simbol - simbol,
kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk
berperilaku.
MURPHY dan HILDEBRANDT
Budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam
suatu kelompok. Pengertian ini juga mengindikasikan bahwa
komunikasi verbal dan non verbal dalam suatu kelompok juga
merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau
berbeda dengan yang lainnya.
MITCHEL
Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan,
standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang
disampaikan oleh individu - individu dan masyarakat, yang
menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan
memandang dirinya serta orang lain.
Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli diatas, bisa
diambil kesimpulan tentang beberapa hal penting yang dicakup
dalam arti budaya yaitu: sekumpulan pengalaman hidup,
pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik
perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat,
termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma,
simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-
masing.
- Contoh dalam kehidupan sehari:
Seorang anak harus mematuhi perintah orang tua, menuruti apa
yang dilarang dan diperintahkan.
Semua pengendara harus menaati segala peraturan lalu lintas
yang ada.
2. Mengapa daur hidup dalam keluarga dipelajari dalam mata kuliah
antropologi dan apa hubungannya dalam kehidupan sehari-hari serta
berikan contoh?
Jawab :
- Hubungan daur hidup keluarga dengan ilmu antropologi karena dari
pengertiannya saja dapat kita lihat bahwa antropologi adalah ilmu
yang mempelajari manusia secara holistik. Kemudian antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk
masyarakat (sosial). Perhatiaannya ditujukan pada sifat-sifat khusus
badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang
membuat pergaulan hidup lainnya. Dan kita lihat pula pada arti
keluarga Merupakan sebagai satu kesatuan sosial yang terkecil
anatara lain berfunsinya kesatuan ekonomi, refroduksi, ( penerusan
Keturunan , perlindungan, dan sosialisasi atau tahapan dalam
pembudayaan). Jadi, hubungan antara antropologi dengan keluarga
karena didalam ilmu antropologi mempelajari tentang manusia, adat
istiadat, nilai, aturan dan lain-lain. Sehingga di dalam keluarga itulah
manusia itu terbentuk wataknya, sifat, adat istiadat yang diikutinya,
ilmu antropologi yang mempelajari tentang manusia berawal dari
keluarga, karena masyarakat yang luas itu berawal dari keluarga yang
kecil.
- Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang laki-laki menikahi
seorang wanita dengan tujuan untuk
membentuk keluarga yang sakinah, dan
membentuk watak anak yang baik
nantinya, serta memberikan pendidikan
dan lain sebagainya.
3. Jelaskan tentang prilaku dan antropologi psikologi. Apa hubungan dengan
materi sosiologi dan antropologi pada umumnya? Berikan contoh!
Jawab:
- Prilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar. Perilaku
terdiri dari aktifitas-aktifitas yang berlangsung, baik di dalam maupun
di luar. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Dari pandangan
biologis perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme
yang bersangkutan. Robert Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku
adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati
dan bahkan dapat dipelajari. (dikutip dari Notoatmodjo, 2003).
Skinner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus/ rangsangan dari luar. Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya organisme. Dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut “S-O-R”
atau stimulus-organisme-respon.
- Antropologi psikologi
adalah ilmu yang membahas jiwa manusia, karakter/ sifat. Antropologi
psikologi juga dapat disebut cabang dari antropologi yang bersifat
interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental.
Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan manusia dan
enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa,
praktik, dan kategori konseptualnya sendiri-membentuk proses
perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental.
Juga memeriksa tentang bagaimana pemahaman kognisi, emosi,
motivasi, dan proses psikologis sejenis membentuk model proses
budaya dan sosial. Setiap aliran dalam antropologi psikologis memiliki
pendekatannya sendiri-sendiri.
- Hubungan dengan materi sosiologi,
ilmu sosiologi mempelajari tentang manusia, sedangkan pada prilaku
adalah aktifitas-aktifitas yang dapat diamati. Jadi hubungan prilaku
dengan materi sosiologi adalah mempelajari tentang manusia dan
prilakunya, karena manusia memiliki prilaku yang terlihat dan diamati,
seperti bagaimana prilakunya dalam berinteraksi social, bersosialisasi,
dan lain sebagainya. Pada ilmu psikologi hubungannya adalah
mempelajari tentang kejiwaan manusia bersosialisasi dengan orang
lain, berinteraksi social dengan orang lain dengan watak dan kejiwaan
yang dimiliki, dengan mempelajari psikologi kita dapat mengenali
watak, sifat, dan karakternya sehingga dalam bersosialisasi tidak
menyinggung perasaan pendengar.
- Hubungan dengan materi antropologi,
ilmu antropologi mempelajari manusia secara keseluruhan, pada
prilaku adalah aktifitas-aktifitas yang dapat diamati. Jadi hubungan
prilaku dengan materi antropologi adalah dapat mempelajari manusia
secara keseluruhan baik prilakunya, karena kalau mempelajari secara
keseluruhan, berarti kita mempelajari priaku dari manusia itu, prilaku
yang ditimbulkan dalam kehidupannya, kesehatan dan pendidikannya.
Pada psikologi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan manusia, jdi
hubungannya adalah mempelajari manusia secara keseluruhan baik
kejiwaan dan wataknya, sifat dan karakternya, yang mana pada
antropologi meneliti sifat manusia yang terutama yang hidup primitive
bagaimana kejiwaan, watak, sifat, dan karakter sehingga kita dapat
berkomunikasi dengan baik dengan mereka.
4. Jelaskan antropologi kesehatan termasuk bidang-bidang yang ada
dalam antropologi kesehatan tersebut!
Jawab:
- Antropologi kesehatan
merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya,
biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-
masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan
masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok
sosial keseluruhannya. Antropologi kesehatan membantu mempelajari
sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit
dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)
2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan
supranatural maupun supernatural atau penyihir
3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di
setiap kelompok masyarakat
4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh
5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau
'penyakit' tidak secara individual, terutama "illness dan sickness"
pada keluarga ataupun masyarakat.
- Bidang-bidang dalam antropologi kesehatan:
1. Perhatian antropologi fisik terhadap topik-topik evolusi, adaptasi,
anatomi komperatif, tipe-tipe ras, genetika dan seriologi
2. Perhatian stnografi tradisional terhadap pengobatan primitif
termasuk ilmu sihir dan magis
3. Gerakan kebudayaan dan kepribadian pada akhir tahun 1930—
an dan 1940-an yang merupakan kerjasama antara ahli-ahli
psiatri dan antropologi
4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah perang
dunia II.
5. Jelaskan tentang konsep dibawah ini !
a. Kepribadian dan kebudayaan
b. Manajemen peneliti
c. Etnomedisin
d. Budaya dan lingkungan
e. Antropologi gizi
f. Antropologi medis
Jawab:
a.Kepribadian dan kebudayaan
- Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang.
1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang
menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu
dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel
diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang
plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak
punya kepribadian”.
2. Kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat
melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai
aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus
proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah.
Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
tumbuh dan mengalami perubahan.
- Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi
ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
- Hubungan kepribadian dan kebudayaan:
Berbagai penelitian bahwa teradapat hubungan antara corak
kebudayaan dan corak kepribadian anggota-anggota masyarakat.
Ada opini bahwa kebudayaan suatu bangsa cermin kepribadian
bangsa tersebut. Jika dilihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan
tersebut, manakala pemilik kebudayaan itu menganggap segala
sesuatu yang terangkum dalam kebudayaan tersebut sebagai
sesuatu yang logis, selaras, dan serasi dengan kodrat alam, tabiat
manusia, dan sebagainya. Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari
adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat
dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Selain itu, ciri-ciri
kepribadian suatu kelompok masyarakat, juga tercermin dalam
penampilan hidup sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang
ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotongroyongan,
adalah ciri umum dari sekian banyak suku bangsa yang berada di
indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia. manusia satu yang bersatu dengan manusialainnya dalam suatu
wilayah tertentu akan membentuk sebuah masyarakat. Darimasyarakat
inilah akan lahir nilai-nilai bermasyarakat yang berkembang
menjadikebudayaan. Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan
berbeda dengankebudayaan masyarakat di daerah lain. Karena setiap
kelompok masyarakat memilikiaspek nilai yang berbeda. Dan kebudayaan
juga dipengaruhi oleh faktor bahasa,keadaan geografis dan
kepercayan.Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau
dengan jutaan penduduk yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula
memiliki corak budaya yang beranekaragam. Dari ragam corak budaya ini
pula menghasilkan ragam kepribadian individumasyarakat
Indonesia.Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi
corak kekuatan,dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada
seseorang apabila berhubungandengan orang lain atau menanggapi suatu
keadaan
b. Manajemen personality
Manajemen yang efektif untuk kepribadian adalah salah satu faktor
penting meraih kebahagiaan dan kesukesan dalam hidup.
Merupakan pengelolaan individu terhadap waktunya, janjinya,
tugasnya, keuangannya dan segala sesuatu serta berusaha
menguasai diri dan memegang kendali atas diri sendiri. Ia juga
bermakna pemanfaatan seseorang atas kemampuannya dan
peluangnya, membatasi target target nya dengan detail, dan serius
dalam mengejar realisasinya dan pencapaiannya.
c. Etnomedisin
Etnomedisin merupakan studi mengenai praktek medis tradisional
yang tidak berasal dari konsep medis modern klasifikasi penyakit lebih
dibatasi pada pengaruh penyakit dan ditandai oleh variasi-variasi penyakit
yang berbeda di setiap kebudayaan. Therapi di dalam ethnomedicine
meliputi prosedur magis-religius, mekanik dan kimia.Mengenal juga
konsep pencegahan. Etnomedisin adalah cabang antropologi medis
yang membahas tentang asal mulapenyakit, sebab-sebab, dan cara
pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Di bidang
antropologi medis, etnomedisin memunculkan termonologi yang
beragam. Cabang ini sering disebut pengobatan tradisionil, pengobatan
primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral (Foster dan Anderson,
1986:62). Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh
dua faktor. Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti
dewa, lelembut, makhluk halus, manusia, dan sebagainya. Pandangan ini
disebut pandangan personalistik.
d. Budaya dan lingkungan
- Budaya
Budaya adalah Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin
yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah,
memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan
kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku
yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama,
kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari
suatu kelompok manusia. Menurut Koentjaraningrat budaya
adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
miliki diri manusia dengan cara belajar.
- Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen
abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya,
bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-
organisme (virus dan bakteri).
- Hubungan budaya dan lingkungan
Berbagai perilaku manusia dicoba dipahami dengan kaidah-
kaidah alam. Ekologi adalah ilmu yang mengembangkan
pengetahuan hubungan atau interaksi manusia dengan
lingkungannnya. Adapun yang dimaksud lingkungan adalah
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Pandangan
terpenting dalam ekologi adalah “ lingkungan mempengaruhi
manusia”. Semenjak Charles Darwin dalam bukunya “ Origin of
Species “ mengemukakan prinsip-prinsip evolusi yang
menggemparkan tersebut, prinsip evolusi diterima sebagai cara
untuk mnejelaskan perkembangan dan proses penyesuaian
manusia baik secara fisik maupun sosial. Penerapan asas-asas
ekologi untuk mengungkapkan kebudayaan manusia tidak
semuanya dapat diterima. Namun demikian banyak di antaranya
memberikan sumbangan berarti bagi pemahaman kebudayaan
manusia. Prinsip prinsip penting dalam ekologi yang dibahas
disini adalah evolusi dan adaptasi. Keduanya menyangkut proses
perkembangan yang bersifat meningkat sempurna dan cara
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Evolusi manusia
sekalipun tidak terlepas keberadaan manusia namun juga perlu
dibedakan dengan “ kelebihan lain sebagai homo sapiens
dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya yaitu memiliki akal
budi yang menghasilkan “ kebudayaan”. Proses evolusi manusia
bertumpu pada kebudayaan lebih dari pada sekedar evolusi
secara biologis. Kebudayaan dalam hal ini memegang peranan
penting dalam berinteraksi serta proses perkembangan manusia.
Wujud artifak yang dimiliki manusia seperti kendaraan, alat-alat
dan teknologi menunjukkan kemampuan manusia beradaptasi
manusia dengan lingkungannya. Sekalipun tidak dapat diingkari
manusia beradaptasi secara fisiologis seperti bangsa Eskimo di
Kutub Utara namun harus diingat pula rumah khas mereka “ Iglo
“ adalah wujud budaya mereka untuk bertahan dari cuaca dingin
yang sangat ekstrim. Kompetisi manusia sebagai individu atau
kelompok sangat bergantung pada kemampuan budayanya.
Seperti dijelaskan di atas, dalam konteks hubungan dengan
lingkungannya manusia menggunakan kebudayaan. Kebudayaan
dalam hal ini dianggap sebagai sistim budaya yang membentuk
tingkah laku seseorang atau kelompok dalam suatu ekosistem.
Adaptasi adalah suatu proses interaksi dalam bentuk respon
penyesuaian dengan lingkungannya.Proses tersebut dimulai dari
wujud paling sederhana seperti meramu, berburu hingga
bercocok tanam dan membangun pabrik-pabrik adalh
penyesuaian terhadap lingkungan. Proses adaptasi ini telah
menghasilkan keseimbangan yang sangat dinamis (bandingkan
dengan keseimbangan alamiah) dengan manusia sebagai
aktornya. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi juga merupakan
suatu proses evolusionistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam mempelajari manusia harus dilihat dari perannya sebagai
pembentuk dan pelaku budaya. Dalam pengertian kebudayaan,
Julian H Steward (1955) pertama kali mengemukakan
pendekatan ekologi budaya.
e. Antropologi gizi
Sebuah bidang dalam lapangan antropologi yang menggabungkan
antara ilmu gizi dengan antropologi. Fokus perhatiannya adalah
gejala-gejala antropologi yang mengganggu status gizi manusia.
Aspek penting dalam kajian antropologi gizi adalah:
a. Sifat sosial,budaya dan psikologis dari makanan (yaitu peranan
sosial-budaya dari makanan yang berbeda dengan peranan
gizinya.
b. Cara-cara dimensi-dimensi psikologi-sosiologi-budaya dari
makanan berkaitan dengan masalah gizi yang cukup terutama
masyarakat tradisional.
f. Antropologi medis
Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara
penyakit dank e b u d a y a a n y a n g t a m p a k
m e m p e n g a r u h i e v o l u s i m a n u s i a t e r t u m a berdasarkan
hasi-hasil penemuan paleopatologi. Begi tu luasnya
ruangl ingkup antropologi medis in i , sampai sekarang
t iadak mudah untuk mendefinisikan subjek kajiannya.
Antropologi medis adalah cabang ilmu antropologi yang mulai
berkembang setelah berangkhirnya Perang Dunia II. Ilmu ini
membahas sistem kesehatansecara transkultural. Masalah lain yang
dibahas adalah faktor bioekologi dan sosial budaya yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Para dokter memandang
antropologi medis sebagai biobudaya, yakni ilmu yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah
laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi tentang
keduanya yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit (Foster dan
Anderson, 1986:3). Jadi, antropologi medis adalah sebuah kajian
interdisiplin antara ilmu kesehatan dan budaya.
Recommended