26
CHAPTER 5 : EKOLOGI DAN EKONOMI NUTRISI Nutrisi sangat ditentukan oleh ekologi dan kondisi ekonomi. Pola makan dibentuk oleh kondisi biofisik dan budaya suatu lingkungan. Suatu penyakit yang secara spesifik terkait masalah gizi dapat terjadi karena adanya defisiensi akibat sulitnya memperoleh makanan pokok di daerah tertentu. Orang – orang yang mengkonsumsi makanan lebih bervariasi cenderung memiliki status nutrisi yang lebih baik. Kultur budaya yang beraneka ragam serta bervariasinya makanan dan menu yang berasal dari bahan – bahan yang sama membentuk sebuah simbol identitas etnik tertentu. KEBIASAAN MAKAN MANUSIA DAN KEBUTUHAN NUTRISI Inti dari sebuah kebudayaan adalah cara mengumpulkan makanan. Pemburu di gurun Kalahari memburu binatang buruan dan memanah binatang buruannya dengan anak panah yang beracun, sementara para wanita mengumpulkan biji – bijian, kacang – kacangan dan buah – buahan. Wanita di Papua Nugini bekerja keras menanam kentang di kebun mereka yang sebelumnya adalah hutan tropis, para lelaki yang bertugas membersihkan hutan untuk dijadikan kebun. Petani di pegunungan Andes menanam kentang pada ketinggian 3400 meter, sementara penduduk Amerika Utara lebih memilih untuk membeli makanan yang dibuat oleh perusahaan – perusahaan besar. Pada bab ini dibahas bagaimana makanan Translated by wayanana.ps

antropologi nutrisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: antropologi nutrisi

CHAPTER 5 : EKOLOGI DAN EKONOMI NUTRISI

Nutrisi sangat ditentukan oleh ekologi dan kondisi ekonomi. Pola makan dibentuk oleh

kondisi biofisik dan budaya suatu lingkungan. Suatu penyakit yang secara spesifik terkait

masalah gizi dapat terjadi karena adanya defisiensi akibat sulitnya memperoleh makanan pokok

di daerah tertentu. Orang – orang yang mengkonsumsi makanan lebih bervariasi cenderung

memiliki status nutrisi yang lebih baik. Kultur budaya yang beraneka ragam serta bervariasinya

makanan dan menu yang berasal dari bahan – bahan yang sama membentuk sebuah simbol

identitas etnik tertentu.

KEBIASAAN MAKAN MANUSIA DAN KEBUTUHAN NUTRISI

Inti dari sebuah kebudayaan adalah cara mengumpulkan makanan. Pemburu di gurun

Kalahari memburu binatang buruan dan memanah binatang buruannya dengan anak panah yang

beracun, sementara para wanita mengumpulkan biji – bijian, kacang – kacangan dan buah –

buahan. Wanita di Papua Nugini bekerja keras menanam kentang di kebun mereka yang

sebelumnya adalah hutan tropis, para lelaki yang bertugas membersihkan hutan untuk dijadikan

kebun. Petani di pegunungan Andes menanam kentang pada ketinggian 3400 meter, sementara

penduduk Amerika Utara lebih memilih untuk membeli makanan yang dibuat oleh perusahaan –

perusahaan besar. Pada bab ini dibahas bagaimana makanan diproduksi di ekosistem yang

berbeda, bagaimana cara penyajiannya dan bagaimana makanan tersebut didistribusikan di

kondisi ekonomi yang berbeda.

Pada umumnya, apakah kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh setiap kelompok

sosial? Setiap orang membutuhkan energy, untuk tenaga dan pertumbuhan serta kerja organ

internal dan eksternal tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein adalah sumber energy yang diukur

dengan satuan kilokalori. Apabila kalori terlalu sedikit, protein akan dimetabolisme menjadi

energi. Manusia membutuhkan protein untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Manusia

membutuhkan lemak, tidak hanya untuk energi tetapi juga menyediakan beberapa asam lemak

esensial untuk membentuk jaringan saraf. Manusia membutuhkan air. Membutuhkan vitamin,

tubuh tidak memproduksi vitamin, sehingga apabila makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi

Translated by wayanana.ps

Page 2: antropologi nutrisi

kebutuhan vitamin akan terjadi defisiensi. Manusia juga membutuhkan mineral, elemen

anorganik yang jumlahnya cukup banyak dalam tubuh seperti kalsium dan fosfor, atau trace

element (tambahan translator : trace element adalah elemen yang konsentrasinya dalam sebuah

sampel yang diteliti kurang 100 bagian perjuta pengukuran dalam sebuah penghitungan atom,

atau kurang dari 100 mikrogram per gram; Wikipedia) seperti zat besi, tembaga, dan zinc. Istilah

lain untuk vitamin dan mineral adalah mikronutrien.

Jumlah nutrisi yang dibutuhkan tiap orang berbeda – beda tergantung pada beberapa

karakteristik seperti usia, jenis kelamin, status kesehatan, aktivitas, dan keunikan metabolism

individu. Recommended Dietary Allowance (RDA) (di Indonesia dikenal dengan Angka

Kecukupan Gizi/AKG) dikembangkan oleh pemerintah sebagai bagian dari kebijakan nutrisi.

RDA adalah rata – rata kebutuhan asupan makanan yang dibutuhkan oleh individu sehat

berdasarkan usia dan jenis kelamin.

MENCAMPUR MAKANAN : APA MENU YANG DIBUAT?

Jumlah asupan yang direkomendasikan hanyalah angka perkiraan, karena kombinasi

makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam makanan tersebut.

Dengan kata lain, bioavailabilitas nutrisi akan dipengaruhi oleh seluruh campuran dalam

makanan yang dikonsumsi. Contohnya beberapa daun – daunan hijau yang mengandung banyak

vitamin juga mengandung oksalat (tambahan : zat asam kuat yang mengendapkan kalsium dan

sering menyebabkan batu ginjal; Wikipedia) zat ini mengikat kalsium sehingga penyerapannya

dalam jaringan akan berkurang.

Pencampuran makanan tidak selalu menurunkan bioavailabilitas, pada kenyataannya hal

ini sangat menguntungkan. Contohnya adalah komplementaritas protein, yaitu kombinasi dari

protein yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Protein dibentuk dari rantai nitrogen, berasal dari

produk organik yang bernama asam amino. Beberapa asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk

pertumbuhan dan metabolisme dapat disintesis oleh tubuh, namun 8 asam amino tidak disintesis

oleh tubuh sehingga harus didapatkan melalui makanan. Agar sintesis protein berjalan dengan

baik maka 8 asam amino ini harus didapatkan dari makanan dengan jumlah yang sesuai. Protein

dari satu jenis tumbuhan saja tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan protein seperti protein

Translated by wayanana.ps

Page 3: antropologi nutrisi

dalam putih telur atau daging, sehingga diperlukan kombinasi berbagai jenis sayuran untuk

memenuhi kebutuhan ini.

Kebutuhan nutrisi sangat kompleks. Kita harus mempelajari berbagai efek dari kelebihan

dan kekurangan beberapa nutrient. Manusia telah mampu mengembangkan berbagai cara untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya yang telah disediakan oleh lingkungannya yang menyediakan

berbagai variasi sumber makanan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

KEHIDUPAN BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN

Homo sapiens telah ada sejak 50000 tahun sebelum manusia mulai serius bercocok

tanam, atau kira – kira 10000 tahun yang lalu. Setelah melalui proses evolusi yang cukup

panjang pada dasarnya manusia hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan, sebelum

akhirnya beralih menjadi bercocok tanam dan industri.

Satu fakta yang luar biasa adalah manusia yang hidup pada jaman mengumpulkan

makanan bertubuh sehat. Makanan tradisional mereka seimbang dan adekuat, kecuali ketika

muncul kesulitan memperoleh makanan pada beberapa musim. Manusia jaman itu memakan

jenis makanan yang sangat bervariasi sehingga defisiensi nutrient tertentu jarang terjadi. Pakis

mengandung banyak vitamin A dan zat besi, buah mengandung vitamin C, akar – akaran

mengandung karbohidrat, kacang dan biji – bijian mengandung protein. Keragaman makanan ini

menyebabkan keseimbangan nutrisi.

Richard Lee di tahun 1960an meneliti suku Ju/’hoansi sebuah suku gurun yang hidup dari

mengumpulkan makanan di daerah selatan Afrika. Suku ini hidup di lingkungan yang kaya

sayur, buah dan kacang – kacangan. Hampir sepanjang tahun bahan makanan dari tumbuhan

selalu tersedia, namun pada musim kering mereka harus berjalan lebih jauh untuk mendapatkan

makanan atau memakan makanan yang kurang enak seperti akar – akaran atau melon pahit.

Hampir satu pertiga kalori suku ini didapatkan dari daging. Rata – rata hasil berburu mereka satu

hasil buruan dalam 4 hari berburu. Percampuran hasil dari berburu dan mengumpulkan makanan

ini melindungi mereka dari defisiensi nutrient tertentu, pengetahuan mereka yang luas terhadap

sumber makanan yang tersedia di lingkungan mereka membantu mereka untuk bertahan di masa

– masa sulit. Penelitian di daerah gurun Kalahari terus berlanjut dan hasilnya semakin sedikit

suku yang bertahan mengumpulkan makanan dari alam liar, ketika peneliti lain yang bernama

Translated by wayanana.ps

Page 4: antropologi nutrisi

Wilmsen kembali ke Kalahari tahun 1979 – 1980 ia menemukan hampir 20% dari makanan suku

disana telah digantikan dengan susu, jagung, dan gula yang dibeli dari toko.

NUTRISI PADA JAMAN PRASEJARAH

Populasi yang masih hidup dari primata lain selain manusia dan kehidupan manusia yang

hidup dari mengumpulkan dan berburu makanan dapat memberikan informasi kepada kita

tentang masa lalu, namun seiring dengan perkembangan jaman ahli biologi kini dapat

merekonstruksi makanan dan status nutrisi pada jaman dulu secara langsung. Contohnya

kolagen, sebuah protein yang menjadi komponen utama tulang dengan serangkaian tes dapat

menunjukkan status nutrisi seseorang hanya dengan memeriksa tulang belulang yang tertanam di

situs prasejarah.

Meskipun tidak ada tulang, coprolite (tambahan : feses yang menjadi fosil; Wikipedia)

juga dapat memberikan informasi mengenai nutrisi. Beberapa tes kimia membantu peneliti untuk

menentukan apakah specimen feses yang menjadi fosil tersebut berasal dari manusia atau bukan.

Makanan bisa dilihat dari bagian makanan yang melewati organ pencernaan seperti tulang ikan

atau bulu binatang, dan bulir biji – bijian yang tidak tercerna. Bahkan bisa memberikan petunjuk

cara penyajian makanan dengan melihat apakah padi – padian yang tersisa seperti ditumbuk atau

dipecah.

Gangguan nutrisi terekam pada gigi dan tulang belulang dan dapat diuraikan secara

paleophatology (tambahan : ilmu yang mempelajari penyakit pada masa lampau; Wikipedia).

Contohnya adalah keberadaan garis Harris, garis yang tampak melalui pemeriksaan X-ray.

Indikator gangguan nutrisi lainnya adalah hipoplasia enamel, yaitu titik atau kumpulan titik

dimana enamel gigi menipis. Selama periode kelahiran hingga usia 7 tahun, ketika pertumbuhan

terganggu oleh penyakit infeksi atau kekurangan nutrisi pertumbuhan gigi akan terganggu.

Dengan mempelajari perubahan frekuansi lesi pada tulang dan gigi pada berbagai situs arkeologi,

ahli paleopatologi dapat mempelajari perunahan status nutrisi dari waktu ke waktu.

Sampel gigi pada 111 orang dewasa dari situs arkeologi Dickson Mounds di Lewiston,

Illinois menunjukkan hipoplasia enamel. Situs ini diperkirakan berasal dari tahun 950 hingga

1300 dimana terjadi peningkatan jumlah populasi penduduk sementara sumber makanan semakin

berkurang dan ketergantungan terhadap jagung sebagai sumber makanan utama sangat tinggi.

Translated by wayanana.ps

Page 5: antropologi nutrisi

Penemuan paleopatologi lainnya adalah adanya porotic hyperostosis, yang merupakan tanda

adanya anemia defisiensi. Pada kondisi ini tulang datar pada cranium dan tulang diatas kantung

mata menebal dan berpori.

Interpretasi porotic hyperostosis dan anemia defisiensi besi dikacaukan dengan

kemungkinan bahwa anemia defisiensi besi bukan satu – satunya penyebab porotic hyperostosis,

bisa jadi ini terjadi karena infeksi yang muncul akibat kepadatan populasi penduduk yang terjadi

pada periode agrikultur. Namun pada banyak kasus hasil interpretasi ini dapat dipercaya.

Data palepatologi dari beberapa situs arkeologi di belahan dunia menunjukkan adanya

peningkatan penyakit infeksi dan gangguan nutrisi pada masa – masa adaptasi menuju pola hidup

bercocok tanam. Meskipun pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ada musim –

musim sulit namun mereka tidak lebih berisiko untuk mengalami kelaparan dibandingkan pada

masa bercocok tanam.

Kualitas hidup petani asli Amerika menurun saat mereka beralih dari mengumpulkan

makanan ke bertanam jagung di daerah Georgia. Hasil pemeriksaan tulang menunjukkan tulang

yang lebih pendek dan memiliki lebih dari satu tanda infeksi. Gigi menunjukkan tanda – tanda

kebusukan dan hipoplasia enamel yang menunjukkan rendahnya status nutrisi. Namun karena

mereka tinggal di daerah pantai sehingga masih mengkonsumsi ikan, hasil penelitian tidak

menunjukkan kadar zat besi yang rendah (porotic hyperostosis) seperti petani pada umumnya

(Larsen, 2000).

Anemia dan porotic hyperostosis terkadang muncul akibat adanya faktor selain makanan

dan infeksi, seperti penelitian yang dilakukan di Poundbury Camp, sebuah situs di Barat Daya

Inggris berasal dari abad ke 3 – 5 jaman Romawi. Lebih dari 1000 tulang dikubur di daerah ini.

Tiga puluh persen dari kerangka yang ditanam di tempat ini menunjukkan adanya perostosis,

terutama pada daerah kantung mata, hal ini menunjukkan kebanyakan dari mereka mengalami

anemia selama hidupnya, terutama selama awal masa anak – anak. Tulang – tulang tidak

menunjukkan adanya tanda – tanda malnutrisi, dan banyaknya tulang – tulang hewan

menunjukkan bahwa mereka mengkonsumsi daging, seperti daging babi, kambing dan domba.

Makanan pokok adalah bubur dan roti dari bahan gandum dan oat. Keracunan timah

mungkinlebih berperan dibandingkan anemia, karena tulang – tulang yang ditemukan

mengandung kadar timah yang cukup tinggi. Di daerah sekitarnya memang ditemukan banyak

Translated by wayanana.ps

Page 6: antropologi nutrisi

tambah timah yang digunakan sebagai bahan pembuatan pipa, koin dan mainan (Stuart –

Macadam 1991).

Satu tulang mungkin memberikan kita petunjuk tentang penyakit atau cidera pada satu

waktu dan tempat, namun penelitian menyeluruh pada seluruh populasi tulang akan memberikan

informasi epidemiologi dan demografi. Dengan memperkirakan usia dan jenis kelamin individu

yang tertanam di perkuburan, penilaian dapat dilakukan pada seluruh rentang kehidupan. Jenis

ilmu ini disebut dengan paleodemografi (Buikstra dan Mielke 1985).

PROFIL : KESEHATAN DAERAH BARAT DAYA

PADA JAMAN PRASEJARAH

Dengan mempelajari sejarah melalui data arkeologi kita dapat melihat bagaimana

perubahan – perubahan yang terjadi pada lingkungan, makanan, politik dan struktur ekonomi

mempengaruhi populasi. Contohnya pada sebuah penelitian yang dilakukan di Black Mesa

daerah Barat Daya Amerika tahun 1967 – 1983.

Black Mesa terdiri dari beberapa desa yang dihuni oleh petani tradisional Ansazi sejak

800 SM hingga 1150 M. Mereka hidup di daerah aliran sungai Little Colorado yang rawan

banjir. Pada musim – musim tertentu mereka berkemah ke daerah yang lebih tinggi. Sumber

kehidupan Black Mesa adalah melalui pertanian, mengumpulkan makanan dan berburu kelinci

dan rusa. Hasil panen utamanya adalah jagung. Daerahnya dekat dengan gurun Pinyon. Banyak

tanaman liar yang dapat dimakan. Daerahnya ada pada ketinggian sekitar 1800 – 2700 m. Curah

hujan berfluktuasi dari tahun ke tahun, air mudah didapatkan pada musim hujan di akhir musim

semi dan pertengahan musim dingin.

Kerangka yang diteliti di Black Mesa sebanyak 172, terdiri dari segala kategori usia.

Hampir 10% diantaranya adalah bayi. Setengahnya adalah dewasa dan rata – rata usia harapan

hidupnya dari kelahiran mencapai usia 25 tahun. Dengan menggunakan teknik baru yaitu analisis

kolagen tulang, peneliti dapat memperkirakan proporsi makanan dari berbagai jenis bahan

makanan yang dikonsumsi. Rasio dari isotop karbon menunjukkan bahwa tumbuhan C4 yaitu

jagung dan bayam lebih sering dikonsumsi. Hasil penelitian lainnya, setelah beberapa tahun

dihuni, dan populasi semakin berkembang, dengan analisis isotop nitrogen pada kolagen

didapatkan bahwa kebutuhan protein dipenuhi dengan konsumsi kacang. Dari hasil analisis

Translated by wayanana.ps

Page 7: antropologi nutrisi

strontium dan zinc didapatkan juga bahwa penduduk Black Mesa juga mengkonsumsi daging

namun hanya dalam jumlah sedikit dan jarang.

Ahli antropologi fisik mengobservasi dan mengukur bentuk dan ukuran tulang,

ditemukan bahwa pertumbuhan penduduk Black Mesa lambat pada usia 2 – 4 tahun. Tinggi

badan pria rata – rata 163,4 cm sedangkan wanita 153,5 cm. Dapat disimpulkan bahwa di daerah

ini telah terjadi malnutrisi kronis yang kemudian menyebabkan gangguan pertumbuhan, anemia,

dan infeksi kronis.

Hasil penelitian biomekanikal pada tulang pria dan wanita yang ditemukan menunjukkan

bahwa baik pria ataupun wanita mempunyai beban kerja yang sama. Aktivitas fisik yang berat

tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan, malah akan mencegah osteoporosis pada usia

lanjut dan menjegah fraktur tulang kaki dan pinggul. Laki – laki lebih banyak mengalami abses

pada gigi karena laki – laki cenderung memakan makanan yang keras, berpasir seperti tumbuhan

– tumbuhan liar, sementara wanita lebih banyak mengalami karies karena memakan bubur

lengket yang menyebabkan kebusukan gigi. Hampir semua sampel gigi yang diteliti

menunjukkan adanya kelainan pada enamel, yang menunjukkan adanya penyakit infeksi dan

defisiensi zat besi kronis. Delapan puluh tujuh persen dari sampel tulang yang diteliti juga

menjukkan adanya porotic hyperostosis.

Meskipun tulang – tulang dari Black Mesa tidak menunjukkan adanya kekerasan dalam

populasi ini, kebanyakan hasil penelitian pada tulang – tulang tradisi Ansazi di daerah barat daya

Amerika lainnya menunjukkan bahwa ada tradisi kanibalisme pada daerah ini. Penelitian pada

corprolite ditemukan adanya myoglobulin, protein yang ada pada jaringan otot manusia. Jika ini

akurat maka, individu yang pada fesesnya ditemukan myoglobulin telah memakan daging

manusia.

BERTAHAN HIDUP DI KELEMBABAN DAERAH TROPIS

Cara bertahan hidup populasi yang hidup di daerah tropis lebih mudah untuk dipelajari

dibandingkan dengan mereka yang hidup di daerah gurun atau artik. Kita cenderung berpikir

bahwa daerah hutan tropis adalah daerah yang kaya dengan makanan karena rapatnya vegetasi,

namun suhu yang tinggi dan curah hujan menyebabkan tanah menjadi asam sehingga kadar

mineral dalam tumbuhan rendah. Tumbuhan tropis beradaptasi dengan ini dengan batang besar

Translated by wayanana.ps

Page 8: antropologi nutrisi

namun rendah nutrien. Kelangkaan nutrient ini berarti binatang yang mengkonsumsinya

berukuran kecil, jauh dengan binatang yang hidup di daerah padang rumput. Banyak dari burung

dan monyet hidup di pohon – pohon tinggi yang sulit diburu. Karena itulah, hanya sedikit sekali

penduduk yang hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan di daerah hutan tropis yang

ditemukan. Kebanyakan telah beralih ke pertanian dan industri.

Petani di daerah tropis bertani dengan cara yang berbeda, teknik yang digunakan

dinamakan Swidden, petani merambah hutan, lalu membakar tanaman yang ditebang. Pada

daerah kaya mineral yang berasal dari hasil pembakaran tanaman inilah mereka bercocok tanam,

setelah dua kali panen lahan ini ditinggalkan dan mencari lahan baru untuk ditanami. Umumnya

yang ditanam adalah singkong, ubi jalar, ubi rambat, dll.

Hasil panen yang berupa makanan kaya tepung ini merupakan sumber energy yang

efektif namun mengandung sedikit protein. Apa akibat yang timbul dari konsumsi makanan

rendah protein kaya energi ini? Pertama, selama mereka memiliki banyak sumber karbohidrat

maka kebutuhan energi akan tetap terpenuhi, namun mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan

protein dan vitamin serta mineral hanya dengan mengkonsumsi makanan pokok saja. Dengan

menanan tumbuhan berdaun hijau dan mengumpulkan makanan dari tumbuhan liar dapat

membantu memenuhi kebutuhan protein atau dengan mengkonsumsi ikan atau daging. Pada

beberapa daerah kebutuhan protein dipenuhi dengan cara yang aneh, mereka mengkonsumsi sagu

sebagai makanan pokok dan juga larva dari kumbang yang hidup di pohon sagu.

PERTANIAN

Petani cenderung hanya memakan satu jenis makanan pokok, berupa nasi di Asia Selatan

dan Tenggara, gandum di Asia dan Eropa, jagung di Amerika dan Australia, dan sorgum di

Afrika. Ketika satu jenis makanan mendominasi, limitasi nutrisi ini akan menjadi masalah nutrisi

dalam suatu populasi. Tidak beragamnya makanan menyebabkan petani yang miskin lebih

berisiko untuk mengalami defisiensi. Defisiensi terhadap nutrient tertentu memiliki distribusi

yang menggambarkan ekologi dari tanaman yang ditanam di daerah tertentu.

Jagung adalah makanan utama di daerah Amerika dan Australia. Populasi yang

tergantung pada jagung berisiko untuk mengalami : (1) pellagra, penyakit yang disebabkan

defisiensi niacin, (2) defisiensi protein, karena jagung hanya mengandung sedikit asam amino

Translated by wayanana.ps

Page 9: antropologi nutrisi

lisin dan triptofan. Pellagra muncul dengan tanda – tanda seperti bercak – bercak khas, diare dan

gangguan mental. Namun, pada daerah Amerika Tengah dan Selatan kejadian pellagra lebih

rendah karena adanya tradisi memproses jagung dengan alkali (abu kayu, air jeruk limau, kapur),

tujuan sebenarnya adalah untuk melembekkan kilit jagung, tanpa mereka sadari dengan

melakukan ini mereka sebenarnya meningkatkan bioavailabilitas protein dan niacin. Solusi lain

yang muncul dari tradisi adalah di daerah Spanyol, di daerah ini jagung dikonsumsi dengan

makanan lain yang kaya protein, seperti bayam, selai kacang, atau tahu.

Beras, terutama di daerah Asia adalah makanan pokok bagi seluruh penduduknya yang

padat. Beras memiliki beberapa kekurangan, konsumsi beras saja dapat menimbulkan defisiensi

thiamin yang menyebabkan beri – beri, defisiensi vitamin yang menimbulkan inflamasi pada

syaraf. Namun pada banyak populasi beras dikonsumsi dengan ikan sehingga defisiensi vitamin

dan protein bisa diturunkan.

Gandum mengandung sedikit asam amino triptofan, lisin dan treonin, namun gandum

tidak memiliki asosiasi dengan penyakit defisiensi tertentu. Rendahnya kadar mikronutrien zinc

pada gandum meningkatkan risiko retardasi pertumbuhan dan perkembangan seksual pada laki –

laki. Gandum tinggi serat, hal ini menyebabkan terganggunya penyerapan mineral, maka dari itu

populasi golongan miskon akan lebih berisiko untuk mengalami defisiensi karena mereka

makanan mereka cenderung kurang bervariasi.

Ketergantungan terhadap satu jenis makanan meningkatkan risiko satu populasi untuk

mengalami defisiensi. Petani mengalami musim – musim kelaparan, terutama beberapa bulan

sebelum panen. Terbatasnya makanan bukan satu – satunya masalah yang menyebabkan

gangguan nutrisi, beban kerja yang berat, meningkatkan kebutuhan energi juga menjadi satu

masalah yang dapat menyebabkan gangguan nutrisi.

PASTORALISME

(Tambahan : Pastoralisme adalah cabang ilmu pertanian yang fokus utamanya adalah pada

peternakan. Yang berbeda dengan peternakan biasa, pada pastoralisme, peternak berpindah –

pindah bersama ternaknya untuk mencari padang rumput segar dan sumber air; Wikipedia).

Pada jaman dulu, pemburu telah menjinakkan anjing, seiring dengan berkembangnya

desa – desa petani mulai banyak spesies lain yang dijinakkan seperti sapi, kambing, dan kuda.

Hewan – hewan ini dimanfaatkan sebagai makanan dan tenaganya digunakan untuk membajak.

Translated by wayanana.ps

Page 10: antropologi nutrisi

Jumlah daging dan susu yang dimanfaatkan dari hewan peliharaan tergantung kepada faktor

ekonomi dan ekologi suatu populasi.

Kebanyakan pastoralisme memakan padi – padian selain susu dan daging dari hewan

peliharaan mereka, tapi tidak demikian dengan suku Turkana di Kenya. Suku ini berternak sapi,

unta, kambing, dan keledai. Turkana memperoleh 62% makanan dari susu dan 18% dari daging

dan darah. Beberapa berupa susu segar, namun ada juga yang diolah menjadi mentega. Hanya

20% yang diperoleh dari tumbuhan liar, sereal dan bahan makanan lain yang dijual seperti gula

dan minyak.

Asupan kalori suku Turkana rendah. Mereka harus mempertahankan energy dengan

membatasi aktivitas dan lebih banyak beristirahat terutama pada musim kering dan waktu

terpanas di siang hari, namun mereka tetap aktif beraktivitas pada saat – saat lainnya. Tubuh

mereka tinggi, sangat sedikit lemak, hal ini merupakan adaptasi dari musim, makanan dan

aktivitas hidup mereka.

Penggunaan susu sebagai bahan makanan utama adalah akibat dari adanya laktosa

persisten (ketahanan terhadap laktosa) yang muncul sebagai akibat dari konsumsi susu secara

terus menerus seperti yang terjadi di daerah Eropa, dan Afrika Timur. Pada populasi ini, organ

pencernaan memiliki kemampuan untuk mencerna laktosa, kemudian dimetabolisme menjadi

energi.

CASH CROPPING (Tambahan : tanaman pertanian yang ditanam untuk dijual)

Keluarga petani yang hidup dengan menanam bahan makanannya tidak hidup menderita

jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkampungan kumuh yang harus membeli,

meminta – minta atau bahkan mencuri untuk makan. Namun apabila keluarga petani ini tidak

memiliki cukup tanah sebagai lahan bertani, maka pemenuhan pangan mereka tidak adekuat.

Mereka tetap harus menjual hasil panen untuk membeli pakaian dan kebutuhan lainnya.

Masalah nutrisi muncul pada para petani yang menjual tanaman hasil pertanian mereka

ke pasar. Kadang lahan yang digunakan untuk tanaman komoditas ekspor adalah lahan terbaik.

Contohnya seperti pada bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Afrika tahun 1970an,

ditemukan bahwa lahan kapas dan kacang yang merupakan koomoditas ekspor tidak terpengaruh

Translated by wayanana.ps

Page 11: antropologi nutrisi

bencana ini karena ditanam di lahan yang diari dengan baik. Sementara itu lahan yang menjadi

tempat menanam makanan pokok kekeringan.

Ahli antropologi dan nutrisi menemukan bahwa pada kondisi ini pula, petani

membutuhkan energi yang sangat besar untuk mengolah tanaman ekspor, aktivitas fisik mereka

sangat berat, namun hanya sedikit uang yang dihasilkan untuk membeli makanan bagi anak –

anak mereka dan mencegah malnutrisi.

Sebenarnya pekerja dengan penghasilan rendah sekalipun bisa memenuhi makanan

mereka secara adekuat jika saja mereka memiliki kesempatan untuk bercocok tanam di lahannya

sendiri. Contohnya seperti pertanian tebu di Jamaika. Pekerja menanam tanaman makanan

pokoknya di lahan yang tidak ditanami tebu, namun ketika musim kering, pemilik lahan meminta

agar semua lahan ditanami tebu sehingga pekerja menderita karena mereka tidak mampu untuk

membeli makanan di toko.

Lahan pertanian komoditas ekspor memiliki efek positif terhadap nutrisi jika pemasukan

keuangan mereka dikontrol dengan baik dan mereka diberikan kesempatan untuk mengolah

lahan mereka sendiri. Contohnya seperti di Papua Nugini, kesehatan dan status nutrisi meningkat

setelah mereka dikenalkan dengan perkebunan kopi yang diolah oleh petani sendiri. Dengan

hasil perkebunan ini mereka lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Perkembangan ekonomi melalui ekspor makanan menimbulkan kerugian ekologi dan

nutrisi bagi populasi local. Ekspor dan malnutrisi bukan sebuah fenomena baru. Bencana

kelaparan di Irlandia tahun 1845 – 1848 terjadi setelah kegagalan panen kentang. Pemerintah

mengekspor besar – besaran padi, membeli padi dari petani dan menjualnya, tanpa

memperhatikan bahwa rakyatnya sediri kelaparan. Ekspor hasil panen saat terjadinya bencana

kelaparan adalah bukti bahwa kelaparan juga merupakan dimensi politis dan bukan hanya terjadi

akibat musim.

BENCANA KELAPARAN DI ETHIOPIA

Bencana kelaparan di Ethiopoa pada tahun 1984 – 1985 adalah bencana yang paling

sering diekspos di televisi. Orang – orang disuguhkan dengan pemandangan menyeramkan

tentang bencana ini tanpa memahami bahwa akan muncul bencana berikutnya. Ahli antropologi

mencoba memahami bencana ini melalui Paleopatologi. Berdasarkan hasil penelitian mereka

Translated by wayanana.ps

Page 12: antropologi nutrisi

didapatkan bahwa masalah kelaparan bukan pertama kalinya terjadi di ujung Afrika. Gangguan

nutrisi telah terjadi sejak berabad – abad yang lalu. George Armelagos mempelajari kerangka

petani yang hidup di tahun 350 – 1300 M di Sudan Nubia. Wanita muda telah mengalami

osteoporosis dini akibat kekurangan kalsium dan menyusui. Anak – anak berusia 2 – 6 tahun

mengalami porotic hyperostosis yang menunjukkan adanya anemia defisiensi besi.

Bencana kelaparan yang terjadi di Ethiopia tidak hanya terjadi semata – mata akibat

bencana kekeringan yang melanda daerah ini. Bencana kelaparan juga terjadi akibat campur

tangan pemerintah. Pemerintah membuat program pemindahan besar – besaran penduduknya ke

satu daerah tertentu, tujuan pemerintah adalah untuk mencegah pemanfaatan lahan berlebihan

oleh penduduknya.

Bencana yang terjadi ini menyebabkan penduduk mengubah pola makan mereka dengan

makan lebih sedikit, dan hanya makan padi – padian yang direbus. Mereka mulai mengumpulkan

makanan dari tanaman liar seperti sayuran hijau dan buah- buahan liar. Banyak diantaranya yang

rasanya pahit, sementara yang lain menimbulkan efek samping buruk bila dikonsumsi lebih

banyak.

Dibawah tekanan, penduduk mulai menjual hewan ternaknya seperti kambing dan

domba. Jika memungkinkan mereka menukar hewan ternaknya dengan bahan makanan, karena

ini akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjual hewan dengan harga sangat murah

di pasar hewan. Sebagain diantaranya mencoba untuk bekerja di tempat lain, sementara para

wanita menjual kayu api di pasar, bekerja di pabrik bir atau bahkan meminta – minta.

Di tempat penampungan, makanan telah disediakan oleh organisasi internasional sebagai

sumbangan, namun karena padatnya pemukiman, sanitasi menjadi buruk, menambah buruk

kondisi malnutrisi. Angka kematian karena penyakit infeksi tinggi, penyebab kematian tertinggi

adalah campak, diare, atau infeksi saluran pernapasan akut. Motif pemerintah dalam program

pemindahan ini murni politis, pemerintah ingin menunjukkan bahwa mereka mampu menangani

bencana ini. Namun pihak internasional banyak yang tidak mendukung program ini.

Ahli antropologi melihat bahwa kejadian ini harus ditangani secara mikro maupun makro.

Pemerintah memegang peranan penting dalam menyebabkan bencana kelaparan ini terjadi. Sejak

tahun 1990 Ethiopia terlibat perang perbatasan dengan Eritrea. Tiga tahun kekeringan

menyebabkan banyak petani gagal panen, persediaan makanan berkurang drastic. Petugas

kesehatan menemukan banyak terjadi kematian pada anak – anak dibawah 5 tahun akibat

Translated by wayanana.ps

Page 13: antropologi nutrisi

campak, diare dan kelaparan. Perang menyebabkan sulitnya memperoleh bahan makana,

sementara pemerintah terus menerus menghabiskan uang untuk membeli senjata. Ethiopia bisa

saja memiliki cukup bahan pangan jika saja pada musim – musim baik bahan pangan ini

disimpan. Namun pada kenyataannya, bahan pangan diekspor untuk menambah penghasilan

pemerintah dan untuk membayar hutang luar negeri yang kebanyakan dihabiskan untuk

kebutuhan militer.

Kelaparan yang disebabkan oleh perang yang berkepanjangan terus terjadi di daerah

ujung Afrika. Penelitian menunjukkan bahwa pemerintah yang haus kekuasaan dan militer

sangat mempengaruhi keadaan petani, mereka tidak menyadari para petani menderita, kesulitan

mencari bahan makanan hingga harus mengumpulkan makanan dari tumbuhan liar.

PERTANIAN INDUSTRI

Kebanyakan makanan yang dikirimkan ke Afrika sebagai sumbangan adalah surplus hasil

panen dari negara – negara yang lebih maju. Sepanjang tahun 2000, kebanyakan padi – padian

yang dikirimkan ke Ethiopia adalah padi hasil modifikasi genetik yang tidak diterima di Eropa

dan Jepang.

Bahan makanan hasil modifikasi genetik adalah sebuah isu kontroversial dalam dunia

pertanian. Modifikasi genetik dilakukan dengan mentransfer satu gen organisme ke organisme

yang lain. Spesies yang banyak dimodifikasi adalah jagung dan kedelai. Tumbuhan ini

dimodofokasi agar resisten terhadap beberapa jenis herbisida, sehingga dosis herbisida dapat

ditingkatkan untuk memusnahkan lebih banyak hama tanpa merusak hasil panen.

Yang berbahaya dari makanan modifikasi adalah konsumen terekspos dengan protein

asing yang mungkin menimbulkan reaksi alergi yang tidak diperkirakan. Yang menjadi perhatian

juga adalah kemungkinan produk ini akan mempengaruhi tanaman liar, invertebrate yang hidup

di tanah pertanian, serangga dan hewan lainnya. Hama baru dan patogen yang resisten mungkin

akan muncul.

Eksperimen genetik tidak hanya dilakukan pada tanaman, saat ini mulai dikembangkan

ke spesies ikan. Perkembangan ikan hasil modifikasi genetik, yang tumbuh lebih cepat, resisten

terhadap penyakit, meningkatkan risiko ikan ini akan lepas ke perairan liar, berkompetisi

mendapatkan makanan dan mengancam kehidupan spesies penghuni asli habitat tersebut.

Translated by wayanana.ps

Page 14: antropologi nutrisi

Peternak di Amerika juga mulai menyuntikkan hormon Recombinant Bovine Growth Hormone

(rBGH) untuk meningkatkan produksi susu sapi – sapi ternak mereka, padahal penelitian

menunjukkan bahwa suntikan hormon ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Industri peternakan ayam adalah industri yang paling sering menimbulkan polusi.

Industri ini paling sering menimbulkan polusi dengan sengaja atau tidak sengaja membuang

limbah ke sungai. Ini menimbulkan efek negatif bagi kesehatan orang – orang yang hidup di

sekitar aliran sungai, muncul gangguan pernapasan akibat bau yang ditimbulkan.

Untuk meningkatkan penghasilan, industri peternakan mulai berkembang dengan

memproduksi makanan dalam kemasan, hasil ternak mereka dipotong dan dikemas dengan

kemasan khusus. Maraknya indutsri ini menimbulkan persaingan antar rumah industri sehingga

tidak jarang mereka menambahkan pewarna, gula, garam atau lemak untuk menarik minat

pembeli. Makanan ini pada akhirnya akan menjadi makanan yang kaya kalori. Hal ini yang

terjadi di Amerika Serikat dan negara maju lainnya, protein dari hewan lebih banyak dikonsumsi

dibandingkan dengan protein dari tumbuhan. Industri makanan menambahkan banyak pemanis

kedalam makanan yang diproduksi. Obesitas menjadi masalah utama yang muncul akibat

berkembangnya industry makanan. Dengan berkembangnya globalisasi bahan makanan,

makanan yang tinggi kalori inipun mulai diekspor ke seluruh dunia dan menimbulkan masalah

baru.

EPIDEMI GLOBAL MALNUTRISI

Malnutrisi adalah ketidakseimbangan konsumsi nutrisi yang dikonsumsi untuk kesehatan.

Malnutrisi muncul dengan 3 bentuk : berat badan kurang (underweight), berat badan lebih

(overweight) dan defisiensi nutrien tertentu. Dengan definisi ini setengah dari penduduk dunia

mengalami gizi kurang dan setengahnya mengalami gizi lebih, sementara lebih dari setengahnya

mengalami defisiensi zat gizi tertentu terutama defisiensi besi dan yodium.

Overweight dan Obesitas

Dua pertiga penduduk amerika mengalami overweight atau obesitas overwight adalah

ketika Indeks Masa Tubuh (IMT) 25 atau lebih, sementara disebut obesitas jika IMT diatas 30.

IMT dihitung dengan berat badan (dalam kg) dibagi tinggi (dalam meter). Meningkatnya angka

Translated by wayanana.ps

Page 15: antropologi nutrisi

kejadian overweight dan obesitas berhubungan dengan tingginya konsumsi makanan kaya energi

sementara itu aktifitas fisik tidak seimbang dengan makanan yang dikonsumsi. Demikian pula

dengan petani, saat ini aktivitas fisik telah digantikan dengan mesin –mesin sehingga aktivitas

fisik semakin berkurang.

Meksiko adalah salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus overweight dan

obesitas. Tingginya konsumsi minuman bersoda atau disebut dengan “coca-colonization”

menimbulkan suatu kondisi dimana anak – anak tidak mendapatkan nutrisi yang baik sementara

orang dewasa kelebihan nutrisi. Diantara banyak kasus, diabetes tipe II adalah penyakit utama

yang menjadi masalah. Saat ini tidak hanya orang dewasa, bahkan remaja dan anak – anakpun

sudah mengalami penyakit ini. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah secara

kronis, meskipun kebanyakan tidak terdeteksi hingga muncul gangguan pada pankreas, liver,

mata, saraf, dan pembuluh darah. Namun hal ini tidak terjadi di Amerika saja, ini telah menjadi

masalah di seluruh dunia.

Penggunaan televisi dan video – game sebagai sarana hiburan utama adalah faktor yang

menyebabkan anak – anak kurang beraktivitas dan mengalami overweight. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa anak – anak yang mengalami overweight atau obesitas memperoleh contoh

dari orang tua yang obesitas juga. Variabel lain yang berhubungan adalah adanya TV di ruang

tidur yang menyebabkan anak memiliki waktu tidur lebih lama dan menimbulkan obesitas.

Ahli antropologi dan nutrisi melakukan penelitian di 4 sekolah di daerah Tuscon,

hasilnya mereka menemukan bahwa remaja perempuan sangat sering membahas tentang diet dan

mengalami gangguan pola makan. Namun mereka mengalami kebingungan antara menahan

keinginan untuk memakan fast food dan makanan kaya lemak di kafetaria dengan memakan

makanan yang bergizi (Nitcher, 2000).

Kelaparan dan Kurang Gizi

Hampir 11% dari seluruh rumah tangga mengalami kekurangan gizi. Ketidakmampuan

memenuhi kebutuhan makanan pada umumnya terjadi di keluarga miskin, meskipun dapat terjadi

juga pada keluarga yang tinggal di lingkungan dengan biaya hidup tinggi. Di Amerika, penelitian

menunjukkan bahwa keluarga dengan orang tua tunggal, ras Hispanik, dan kulit hitam berisiko

lebih tinggi untuk mengalami ketidakmampuan.

Translated by wayanana.ps

Page 16: antropologi nutrisi

Di beberapa rumah tangga, ketidakmampuan menyediakan makanan sehat menjadi

masalah. Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa daerah dengan angka kematian bayi

yang tinggi terjadi di daerah yang toko – toko di sekitarnya lebih banyak menjual rokok,

minuman keras, dan tiket lotre dibandingkan bahan pangan (Lane, 2008).

Diantara tahun 1990 – 2005 terjadi penurunan angka anak kurang gizi dari 33 – 27%.

Penurunan paling banyak terjadi di Asia Timur, seiring dengan peningkatan kualitas gizi di Cina.

Angka kurang gizi paling banyak saat ini di Asia Selatan. Hasil penelitian National Family

Health Survey menunjukkan bahwa 42,5% anak – anak berusia 0 5 tahun mengalami kurang gizi.

Kematian juga tinggi karena anak – anak yang mengalami kurang gizi juga lebih berisiko untuk

terserang penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas dan campak.

Kurang Energi Protein (KEP) paling sering terjadi pada anak. Anak mungkin

mendapatkan cukup makan, namun tidak memenuhi kebutuhan protein mereka. Defisiensi ini

muncul dalam bentuk penyakit Kwashiorkor. Kwashiorkor diambil dari bahasa Afrika, arti

sebenarnya adalah anak yang dipisahkan dari orang tuanya sejak lahir karena ibunya sudah

mengandung anak berikutnya. Kwashiorkor ditandai dengan edema atau retensi cairan pada kaki

dan tungkai bawah, dan terus menyebar hingga anak tampak seperti buah blueberry. Regulasi

biokimia dalam tubuh anak terganggu, anak tampak mengalami moon – face (wajah membulat

seperti bulan), otot mengurus, kulit berbercak seperti cat yang tidak rata, dan rambut berubah

warna menjadi lebih pucat.

Pada umumnya status gizi diperkirakan dengan mengukur berat dan tinggi badan anak

dengan menggunakan persentil berat berdasarkan umur dan tinggi berdasarkan umur yang telah

dikembangkan oleh United States National Centre for Health Statistics. Anak dengan berat

berdasarkan umur dibawah 80 persentile dikatakan mengalami malnutrisi. Berat menurut umur

menunjukkan status gizi pada saat ini sementara tinggi menurut umur menunjukkan status gizi

jangka panjang. Anak – anak yang mengalami kurang gizi cenderung tumbuh lebih pendek

dibandingkan anak – anak lain seusianya atau disebut dengan stunting.

Translated by wayanana.ps