Obat Yang Memengaruhi SSP

Preview:

DESCRIPTION

Obat Yang Memengaruhi SSP

Citation preview

OBAT YANG MEMENGARUHI SSPKelompok 6

KANAL ION & RESEPTOR NEUROTRANSMITER

Membran sel saraf mengandung dua jenis kanal, dinamai berdasarkan mekanisme yang mengontrol pintu kanal (buka atau tutup): kanal votage-gated dan kanal ligand-gated. Kanal-kanal voltage-gated merespons perubahan yang terjadi pada potensial membran sel. Dalam sel-sel saraf, kanal ini banyak terdapat pada segmen inisial dan akson, serta berfungsi untuk potensial kerja cepat, yang memancarkan sinyal dari badan sel ke ujung saraf.

SINAPS & POTENSIAL SINAPS

Pada sebagian besar kasus, komunikasi antar saraf dalam SSP terjadi melalui sinaps-sinaps kimia.

Cth: Kalsium mengalir masuk ke dalam ujung saraf, dan peningkatan konsentrasi kalsium pada ujung saraf tersebut memacu fusi vesikel sinaps dengan membran prasinaps. Transmiter yang terdapat dalam vesikel dilepaskan ke celah sinaps dan berdifusi ke reseptor di membran pascasinaps. Pengikatan transmiter pada reseptornyamenimbulkan perubahan selintas pada hantaran membran sel pascasinaps.

TEMPAT KERJA OBAT

Hampir semua obat yang bekerja di SSP menimbulkan efek memodifikasi berbagai tahapan transmisi sinaps kimia.

Transmiter Anatomi

Subtipe Reseptor dan Agonid ysng terpilih

Antagonis Reseptor Mekanisme

Asetilkolin Sel tubuh pada semua tingkatan, sambungan panjang dan pendek

Muskarinik (M2): muskarin, betanekol

Atropin, metoktramin

Inhibitori: meningkatkan konduktasi K+; menurunkan cAMP

Histamin Sel-sel di Hipotalamus posterior bagian ventral

Dimaprit Ranitidin Eksitatori: menurunkan konduktasi K+ ; meningkatkan cAMP

Glisin Interneuron spinal dan beberapa interneuron batang otak

Taurin, β-alanin

Strikhnin Inhibitori : meningkatkan konduktasi Cl-

OBAT ANTI KEJANG

OBAT KEJANG PARSIAL DAN KEJANG UMUM TONIK-KLONIK

Obat-obat klasik yang utama untuk kejang parsial dan kejang umum tonik-klonik adalah fenitoin, karbamazepin, dan barbiturat.

FENITOIN

Fenitonin memiliki beberapa efek besar pada beberapa sistem fisiologik. Obat ini mengubah konduktasi Na+ , K+ , dan Ca2+ , potensial membran, dan konsentrasi asam amino dana neurotransmiter norepinefrin, asetilkolin.

Fenitoin memblokade pelepasan berulang potensial aksi frekuensi tinggi yang bertahan lama.

KARBAMAZEPIN

Seperti fenitoin memblokade saluran natrium pada konsentrasi terapeutik dan menghambat cetfusan berulang berfrekuensi tinggi pada kultur neuron. Karbamazepin juga bekerja secara prasinaptik untuk menurunkan transmisi sinaptik.

Karbamazepin juga efektif pada beberapa pasien neuralgia trigeminal, walaupun pasien-pasien yang usianya lebih tua memiliki toleransi yang buruk terhadap dosis karbamazepin yang lebih tinggi, ditandai dengan ataksia dan gangguan keseimbangan.

FENOBARBITAL

Fenobarbital merupakan obat antiepilepsi tertua yang tersedia saat ini.

Mekanisme pasti kerja fenobarbital belum diketahui, tetapi proses inhibisi dan pengurangan transmisi eksitasi kemungkinan ikut berperan secara signifikan. Fenobarbital dapat menekan saraf abnormal secara selektif, menghambat penyebaran, dan menekan cetusan listrik dari berbagai fokus.

ANESTETIK UMUM

Obat anestesi yang ideal menginduksi terjadinya hilang kesadaran dengan tenang dan seketika, serta memungkinkan pulihnya fungsi kognisi segera setelah pemberiannya dihentikan.

Anestesi modern hampir selalu mengunakan kombinasi obat anetesi intravena dan inhalasi untuk mendapatkan efek yang menguntungkan dari tiap obat sambil mengurangi efek sampingnya.

BARBITURAT

Tiopental adalah obat golongan barbiturat yang sering digunakan untuk induksi anestesi. Adapun tiamilal yang strukturnya hampir identik dengan tiopental memiliki tampilan farmakokinetik dan farmakodinamik yang sama. Tiopental merupakan penekan pusat pernapasan yang kuat, yang menimbulkan apneu apneu sesaat dan menurunkan sensitivitas pusat pernapasan di medula oblongata terhadap karbon dioksida.

BENZODIAZEPIN

Diazepam, lorazepam, dan midazolam digunakan pada prosedur anestesi. Indikasai primer obat-obat ini yaitu sebagai pramedikasi dengan adanya efek sedasi, ansiolitik, dan amnesiknya, serta kemampuannya untuk mengendalikan agitasi akut.

Antagonis benzodiazepin, flumazenil, dapat digunakan untuk mempercepat masa pemulihan pada pemberian benzodiazepin intravena dosis tinggi.

OBAT SPASMOLITIK YANG BEKERJA SENTRAL

DANTROLEN

Dantrolen adalah turunan hidantion seperti fenitoin yang memiliki aktivitas spasmolitik yang unik. Berlawanan dengan obat yang bekerja di sentral, dantrolen mengurangi kekuatan otot skelet dengan mengganggu penyatuan eksitasi-kontraksi dalam serabut otot.

TOKSIN BOTULINUM

Injeksi setempat toksin botulinum merupakan terapi yang bermanfaat untuk gangguan spastik umum. Sebagian penelitian klinis hingga saat ini telah melibatkan pemberian toksin botulinum pada satu atau dua ekstremitas, dan keuntungannya tampaknya bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terapi tunggal.

OBAT PARKINSONISME

LEVODOPA

Dopamin tidak melintasi sawar darah otak dan jika diberikan ke dalam sirkulasi perife, tidak berefek terapi pada parkinsonisme. Akan tetapi, alanin(levodopa), yakni suatu prekusor metabolik langsung dopamin, dapat memasuki otak; disini, levodopa didekarboksilasi menjadi dopamin.

Levfodopa mudah diabsorpsi di usus halus, tetapi absorpsinya bergantung pada kecepatan pengosongan lambungdan pH isi lambung.

Levodopa dapat memperbaiki semua manifestasi klinis parkinsonisme, tapi terutama efektif memulihkan bradikinesia dan semua gangguan yang disebabkan, sekitar sepertiga pasien berespons dengan baik dan sepertiganya kurang baik.