MERIAH, KIRAB BUDAYA PARIWISATA DI … KIRAB BUDAYA PARIWISATA DI TENGARAN Ditulis oleh humas dan...

Preview:

Citation preview

MERIAH, KIRAB BUDAYA PARIWISATA DI TENGARAN

Ditulis oleh humas dan protokolMinggu, 17 Juli 2011 16:29

<p><b>HUMAS-TENGARAN :</b>�� � Kirab budaya dan pariwisata Kabupaten Semarangyang dilaksanakan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar),Minggu (17/7) di lapangan Desa Regunung Kecamatan Tengaran berlangsung meriah. Ratusanwarga masyarakat memadati jalan sepanjang rute kirab hingga pertigaan Klero Tengaransejauh kurang lebih 4,5 kilometer. </p><p /> <br />Pelepasan peserta kirab budaya ditandaidengan penyerahan senjata tombak yang dilambangkan sebagai salah satu simbol daerah olehBupati H Mundjirin kepada Camat Tengaran Nanang Suswantoro. Selanjutnya, diserahkankepada manggala yudha yang bertugas mengarak tombak tersebut.<br />Bupati Semarang HMundjirin yang mengendarai kuda dan memerankan Adipati Pandanaran I memimpinarak-arakan peserta kirab yang menampilkan perwakilan kelompok kesenian tradisional dari 19kecamatan. Ikut mendampingi Bupati mengendarai kuda Kepala Disporabudpar Agus PurwokoDjati dan Camat Tengaran Nanang Suswantoro. <br />Di barisan awal pawai, juga ditampilkanlima buah tombak dan sembilan keris yang dibawa sebagai simbol pusaka daerah. Sedangkankesenian yang ditampilkan antara lain kesenian topeng gecul dari Getasan, kesenian rodhatdari Suruh, ndola ndolo dari Pringapus, kesenian Reog dari Susukan, kesenian Menak Koncerdari Sumowono dna Carang Turangga dari Gemawang Jambu.<br />Saat sambutan, BupatiMundjirin mengatakan kegiatan kirab budaya merupakan bentuk kepedulian pemerintahKabupaten Semarang untuk melestarikan berbagai kesenian tradisional yang hidup dimasyarakat. Dikatakan, ada ribuan kelompok kesenian tradisional yang tersebar di seluruhBumi Serasi yang harus diberi wadah untuk menunjukkan eksistensinya. �Budaya yangadiluhung warisan leluhur itu harus kita lestarikan sebagai bentuk penghormatan sekaligusmengenalkannya kepada generasi muda,� tegas Bupati.<br />Kepala Disporabudpar AgusPurwoko Djati di sesela kegiatan mengatakan kirab budaya merupakan salah satu wahana paraseniman tradisional untuk menampilkan ketrampilannya. Selain untuk melestarikan keseniantradisional, kata Agus, juga menjadi ajang memperkenalkan kepada masyarakat terutamagenerasi muda. �Kegiatan kesenian tradisional semacam ini diharapkan juga mampu menjadifilter ditengah derasnya serbuan budaya asing saat ini,� terang Agus.<br />Sementara ituKetua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang Hari Beno yang hadir menyaksikan acara itumenyatakan salut atas inisiatif Disporabudpar menggelar kirab budaya. Menurutnya, kirabbudaya menjadi wahana penting pelestarian budaya tradisional warisan nenek moyang.�Kedepan, kegiatan semacam ini harus terus ditingkatkan mutunya. Sekaligus memperbaikiteknis pelaksanaan agar lebih menarik dan mendukung promosi wisata,� tegas HariBeno.(*/junaedi)<br /><br /></p>

1 / 1