View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Klien “Ny. R”
dengan penyakit infeksi saluran kemih yang dirawat di ruang interna RSUD
Pasarwajopada tanggal 7-9 Februari 2019.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan
4 tahapan yang terdiri dari : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
TGL. Masuk Rumah Sakit : 07-02-2019
TGL. Pengkajian :09-02-2019
No. Register : 01.61.99.
Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Biodata
Nama inisial : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Status : Kawin
Agama : I s l a m
Suku /Bangsa : Buton/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
19
Alamat : Batulo, Jl. Martadinata
b. Identitas Penanggung
Nama inisial : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 40 tahun
Status : Kawin
Agama : I s l a m
Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan keluarga : Kakak Ipar
Alamat : Batulo, Jl. Martadinata
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1.) Keluhan utama : Nyeri perut kiri bawah tembus ke pinggang,
skala nyeri 6
2.) Riwayat keluhan utama :
a.) Mulai timbulnya keluhan : Sejak kurang lebih 2 hari yang
lalu, klien pernah berobat di puskesmas dan di Rumah Sakit
tetapi tidak ada perubahan.
b.) Sifat keluhan : Tidak menetap/hilang timbul
c.) Munculnya keluhan : Pada saat klien banyak melakukan
aktivitas
20
d.) Lokasi nyeri : Pada daerah pinggang
e.) Keluhan lain yang menyertai : Sakit kepala, demam, BAK
bercampur darah
f.) Hal – hal yang dapat meringankan atau mengurangi keluhan
adalah: Istirahat dan minum Obat
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1.) Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
2.) Klien biasa berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit tapi tidak sampai di
rawat, klien tidak pernah di transfusi darah
3.) Tidak pernah mengalami kecelakaan
4.) Klien tidak ada ketergantungan obat-obatan
5.) Klien tidak mempunyai kebiasaan seperti minum kopi, merokok, dan
minum minuman keras
6.) Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram 3 generasi :
21
Keterangan simbol :
: Laki-laki
: Wanita
: Meninggal
: Klien
: Serumah
Generasi I : Meninggal karena usia lanjut
Generasi II : Meninggal karena usia lanjut
Generasi III : Klien mempunyai 8 saudara (4 meninggal karena
sakit yang tidak diketahui penyebabnya).
2. Pola Aktivitas Sehari-hari
1. Nutrisi :
a. Kebiasaan :
• Pola makan : Nasi, sayur, ikan dan buah
• Frekuensi makan : 3 x sehari
• Nafsu makan : Baik
• Makanan pantang : Tidak ada
• Makanan yang disukai : Pepaya, Apel
• Banyaknya minum : 1500-2000 cc/hari
• Minuman yang disukai : Kopi
b. Perubahan selama sakit :
• Nafsu makan baik
22
• Porsi makan yang diberikan dimakan sedikit-sedikit tapi sering
• Banyak minum/ hari : 1500-2000 cc.
2. Eliminasi :
a. Bak :
1) Kebiasaan : - Frekuensi : 5-6 x/hari
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Pesing
- Jumlah/hari : kurang lebih 1000 cc/hari
2) Perubahan selama sakit L:
Ada perubahan selama sakit, klien mengeluh sering buang air kecil
dan sedikit-sedikit.
b. Bab :
1) Kebiasaan :
• Frekuensi : 1 x/hari
• Konsistensi : Padat
Ada perubahan selama sakit :
• Frekuensi : 1 x dalam 3 hari
• Konsistensi : Padat (sedikit-sedikit)
3. Personal Hygiene
a. Kebiasaan :
Mandi : 2 x sehari dengan memakai sabun
Sikat gigi : 2 x sehari dengan memakai pasta gigi
Cuci rambut : 2 x seminggu dengan menggunakan shampoo
23
Perubahan selama sakit :
Mandi : Selama sakit tidak pernah mandi
Sikat gigi : 1 x sehari
Cuci rambut : Selama sakit tidak pernah cuci rambut
4. Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan :
1) Tidur siang : Mulai jam 11.30 –12.00 siang (tidak
menentu
2) Tidur malam : Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbangun)
Perubahan selama sakit :
1) Klien kebanyakan istirahat ditempat tidur.
2) Bila malam sering terbangun karena terasa nyeri
3) Tidur siang tidak menentu
5. Olah Raga dan Aktivitas
a. Kebiasaan :
1) Klien tidak pernah berolah raga
2) Klien biasa melakukan aktivitas-aktivitas kepasar
Ada perubahan selama sakit :
1) Klien tidak bisa beraktivitas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Klien
1.) Kesadaran compos mentis
24
2.) Nampak sakit sedang
b. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x /m
- Suhu badan : 38,10 C
- Pernafasan : 20 x/m
c. Tinggi badan : 154 Cm
Berat badan : 48 Kg
d. Kepala
Keadaan kepala
1.) Inspeksi :
Bentuk kepala simetris, tidak ada kelainan pada kepala, penyebaran
rambut merata, warna rambut nampak berubah dan tidak mudah
rontok, kulit kepala bersi, tidak nampak ada benjolan pada oksipital
2.) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau tumor
e. Muka
1.) Inspeksi :
Muka simetris kiri dan kanan, tidak ada gerakan abnormal, ekspresi
wajah cemas dan meringis
2.) Palpasi :
Tidak teraba adanya massa/ tumor, tidak ada nyeri
25
f. Mata
1) Inspeksi :
1) Palpebra : Tidak oedema, tidak ada peradangan mata,
keadaan bulu mata tumbuh menyebar.
2) Sklera : Tidak ictrus
3) Pupil : Isokor terhadap rangsangan cahaya
4) Posisi mata: simetris kiri kanan
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan tekanan intraokuler
g. Hidung dan Sinus
1) Inspeksi :
Posisi simetris kiri dan kanan, tidak ada deviasi septum, tidak ada
polip oedema, tidak ada epiktaksis, fungsi penciuman baik
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada sinus paranasalis, tidak teraba
adanya benjolan
h. Telinga :
1) Inspeksi :
Posisi simetris kiri dan kanan, canalis nampak bersih, tidak
memakai alat Bantu pendengaran, tidak nampak adanya
pengeluaran cairan atau cerumen
26
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada piana dan tragus, tes pendengaran dapat
mendengar jarak kurang lebih 30 cm
i. Mulut :
1) Inspeksi :
Klien memakai gigi palsu, gigi nampak bersih, gusi tidak mengalami
peradangan, lidah tidak tremor dan tidak kotor, bibir tidak pecah-
pecah dan tidak cyanosis, kemampuan bicara baik, fungsi
pengecapan baik, fungsi mengunyah baik
j. Leher :
1) Inspeksi :
Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
tidak tampak adanya bendungan vena jugularis
2) Palpasi :
Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak
teraba bendungan vena jugularis
k. Ketiak :
1) Inspeksi :
Tidak nampak adanya benjolan, tidak kelainan diketiak
2) Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran getah bening, tidak ada nyeri tekan
pada kelenjar getah bening
27
l. Thorax dan Paru-paru
1) Inspeksi :
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, frekuensi pernafasan 20
kali/menit, irama pernafasan reguler atau teratur, jenis pernafasan
Thoraco abdomen, pergerakan dan pengembangan waktu bernafas
simetris dan mengikuti gerak nafas.
2) Palpasi :
Vokal premitus seimbang kiri dan kanan, tidak teraba adanya nyeri
tekan, tidak teraba adanya massa, ekspansi dada simetris kiri dan
kanan
3) Auskultasi :
Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada
4) Perkusi :
Bunyi sonor pada semua lapang paru, batas paru dengan jantung
ICS 3,4,5 sisi dada kiri, batas paru dengan hati ICS keenam sisi
dada kanan
m. Jantung :
1) Inspeksi :
Ictus cordis tak tampak
2) Palpasi :
Ictus cordis teraba pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri
28
3) Perkusi :
Batas jantung pekak pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri, Tidak
teraba adanya pembesaran jantung
4) Auskultasi :
Bunyi Jantung 1 di ICS 4 Parasternalis kiri
ICS 5 Mid Clavicularis kiri
Bunyi Jantung 2 di ICS 2 Parasternalis kiri
ICS 2 Parasternalis kanan
n. Abdomen :
1) Inspeksi :
Perut nampak datar, tidak ada luka, tumor/massa, tidak tampak
adanya ascites, tidak nampak adanya peradangan
2) Palpasi :
Ada nyeri tekan pada perut kiri bawah tembus kebelakang, tidak
teraba massa atau tumor
3) Perkusi :
Bunyi timfani
4) Auskultasi :
Terdengar peristaltic 5 kali/menit, Tidak terdengar bising usus
o. Genitalia dan anus :
Dengan anamnese menurut klien tidak ada kelainan pada genitalia dan
anus
29
p. Extremitas :
Ekstremitas Atas :
1) Inspeksi :
Simetris kiri dan kanan, nampak terpasang infus RL pada tangan
kiri, Tidak nampak adanya oedema, lesi dan tremor
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada kehilangan semua rasa, Refleks :
Bisep = + (positif), Trisep = + (positif)
Ekstremitas Bawah :
1) Inspeksi :
Simetris kiri dan kanan, Tidak ada oedema. Lesi, tumor/massa
2) Palpasi :
3) Tidak nyeri tekan pada kedua kaki, Tidak teraba adnya lesi, oedema
pada kedua kaki, Nyeri otot tidak ada, Tidak ada atropi dan
hypertropi, Kekuatan otot lemah, Koordinasi gerak lambat, Reflex
achiles : +/+, Reflex patologis babinski : -/-
q. Kulit :
1) Inspeksi :
Turgor kulit baik, Warna kulit sawo matang , Tidak ada lesi dik
2) Palpasi :
Kulit teraba hangat, Tidak teraba adanya oedema, Kelembaban kulit
baik
30
4. Riwayat Psikososial
1. Klien sering bertanya tentang keadaan penyakit
2. Klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa cepat sembuh
3. Klien tampak murung
4. Klien merasa bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari TYME
5. Riwayat Spiritual
1. Klien menganut agama islam
2. Klien rajin sholat sebelum sakit, selama sakit klien tidak melakukan
sholat., klien hanya bias berdoa agar penyakitnya bias sembuh dengan
cepat.
6. Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan laboratorium :
* Tgl 6-6-2013 :
- Pemeriksaan darah :
~ Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50
~ Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3
PR : < 1,1
~ SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38
PR : < 32
~ SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41
PR : < 31
~ DDR : - / negative
31
- Pemeriksaan Urine :
~ Warna : Kuning
~ BLD : ( - )
~ Bil : ( - )
~ Uro : + - Norm
~ Ket : Negatif
~ Pro : +++ 300 mg/dl
~ Nit : ( - )
~ Gluc : ( - )
~ PH : 5,0
~ SG : 1.020
~ Leu : +++ 500 WBC/UL
~ VTC : ( - )
~ Sedimen :
- Torax : (-)
- Leukosi : Penuh
- Kristal : (-)
- Eritrosit : 3-5/ Lpb
- Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb
7. Pengobatan :
- Infus RL 24 tetes/menit + Norages 1 amp / drips / 12 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gr / 12 jam
32
- Injeksi Ranitidin 1 amp / 8 jam
- Drips norages 1 amp / 8 jam
B. ANALISA DATA
a. Data Subyektif :
1. Klien mengatakan nyeri pada perut kiri bawah dan menjalar
kepinggang, skala nyeri 6
2. Klien mengatakan sering BAK dan sedikit-sedikit
3. Klien mengatakan kencing bercampur darah
4. Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri
5. Klien mengatakan badannya lemah
b. Data Obyektif :
1. Keadaan umum lemah
2. Klien nampak meringis bila timbul nyeri
3. Klien nampak memegangi daerah abdomen kanan
4. Nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri bawah
5. Infus terpasang dengan cairan RL 24 tetes/menit
6. Tanda-tanda vital :
T : 120/80 mmHg
N : 80 x /menit
P : 20 x/menit
S : 38,10 C
7. Pemeriksaan laboratorium
Tgl 6-6-2013 :
33
Pemeriksaan darah :
a. Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50
b. Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3
PR : < 1,1
c. SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38
PR : < 32
d. SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41
PR : < 31
e. DDR : - / negatif
Pemeriksaan Urine :
a. Warna : Kuning
b. BLD : ( - )
c. Bil : ( - )
d. Uro : + - Norm
e. Ket : Negatif
f. Pro : +++ 300 mg/dl
g. Nit : ( - )
h. Gluc : ( - )
i. PH : 5,0
j. SG : 1.020
k. Leu : +++ 500 WBC/UL
l. VTC : ( - )
m. Sedimen :
34
1.) Torax : (-)
2.) Leukosit : Penuh
3.) Kristal : (-)
4.) Eritrosit : 3-5/ Lpb
5.) Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb
C. KLASIFIKASI DATA
Tabel 3.1 klasifikasi data
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
Data Subyektif :
- Klien mengeluh sakit pada
perut sebelah kiri bawah dan
menjalar ke pinggang, skala
nyeri 6
Data Obyektif :
- Ekspresi wajah meringis
- Klien memegang perut kiri
bawah dan pinggang kiri
- Tanda-tanda vital :
T.120/80 mmHg
N.80x/menit
P.20x/menit
S.38,10 C
Meningkatnya kekuatan
kontraksi jaringan
Trauma jaringan
Terbentuknya edema
Iskemik
Distensi vesika urinaria
Inpuls
Medulla spinalis
Cortex Cerebri
Nyeri akut
Nyeri akut
2 Data Subyektif :
- Klien mengeluh susah tidur
karena nyeri
- Klien mengatakan sering
terbangun malam BAK
Data Obyektif :
- Keadaan umum lemah
- Badan klien nampak lesu
- Pola tidur saat malam Mulai
21.00 malam ( tapi sering
terbangun)
Meningkatnya kekuatan
kontraksi jaringan
Trauma jaringan
Terbentuknya edema
ischemik
Nyeri
Gangguan pola istrahat
& tidur
Gangguan
pola tidur
35
D. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas Masalah
1. Nyeri akut b/d agen cedera biologi ditandai dengan :
DS : - Klien mengeluh sakit pada perut kiri bawah menjalar sampai
pinggang, skala nyeri 6
DO : - Ekspresi wajah meringis
- Klien memegang perut seblah kiri
- Tanda-tanda vital :
T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/meni
S : 38,10
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan
Data Subyektif :
- Klien mengeluh susah tidur karena nyeri
- Klien mengatakan sering terbangun malam BAK
Data Obyektif :
- Keadaan umum lemah
- Badan klien nampak lesu
- Pola tidur saat malam Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbang
36
E. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.2 intervensi keperawatan No Diagnosa
keperawatan
NOC NIC
1 Nyeri akut b/d
agen cedera
biologi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam diharapkan
klien mampu:
Melaporkan nyeri yang
terkontrol
Dengan KH :
1. Skala nyeri
berkurang/tidak ada
2. Tanda – tanda vital
dalam rentan normal
Manajemen Nyeri :
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komperhensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi ,
frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
2. Kurangi atau eliminasi
faktor – faktor yang dapat
mencetuskan atau
meningkatkan nyeri
3. Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologi seperti
(aplikasi panas digin dan
pijatan atau akupressur)
4. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri. 2 Gangguan pola
tidur
berhubungan
dengan pola
tidur tidak
menyehatkan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam diharapkan
klien dapat memenuhi
kebutuhan tidurnya
dengan KH : 1. Pola tidur klien tidak
terganggu
2. Kualitas tidur klien
tidak terganggu
Manajemen lingkungan dan
knyamanan:
1. Anjurkan paseien untuk
memantau pola tidur
2. Monitor/catat pola tidur pasien
dan jumlah jam tidur
3. Sediakan alat bantu ( mialnya
kateter, urinal )
4. Jelaskan pentingnya tidur
selama sakit
36
F. Implementasi Dan Evaluasi
Tabel 3.3 implementasi dan evaluasi
No Diagnosa
Keperawatan
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Nyeri akut b/d agen
cedera biologi
7 februari 2019 5. Melakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus.
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 6
6. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah
perut
7. Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan
pijatan atau akupressur)
Hasil : diajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
8. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
S: Klien mengatakan
sakit pada perut se
belah kiri bawah
dan menjalar ke
pinggang.
O: Skala nyeri 6,
Ekspresi wajah
meringis, Klien
memegang perut
kiri bawah dan
pinggang kiri
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan inter
vensi
2 Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
pola tidur tidak
menyehatkan
7 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola
tidur
Hasil : klien mengatakan malam hari sering
terbangun karena nyeri dan sering buan air
kecil
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah
S : klien mengatakn
sering merasa ingin
buang air kecil dan bak
hanya sedikit
O : nampak klien
meringis, klien
36
jam tidur.
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan dering
terbangun
3. Menyediakan alat bantu ( mialnya kateter,
urinal )
Hasil : dilakukan pemasagan kateter
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : klien dpat memahami
terpasang kateter urine
O : masalah belum
teratasi
A : intervensi 1,2
dilnjutkan.
Nyeri akut b/d agen
cedera biologi
8 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus.
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 4
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah
perut
3. Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan
pijatan atau akupressur
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
S: Klien mengatakan
masih merasa sakit
pada perut sebelah
kiri bawah dan
menjalar ke
pinggang, Skala
nyeri 4
O:, Ekspresi wajah
meringis, Klien
memegang perut
kiri bawah dan
pinggang kiri
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
pola tidur tidak
8 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola
tidur
Hasil : klien mengatakan malam hari sering
S : klien mengatakn
sudah tidak merasa
ingin berkemih
36
menyehatkan terbangun karena nyeri
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah
jam tidur.
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan sering
terbangun
O : klien terpasang
kateter urine
O : masalah teratasi
sebagian
A : intervensi 1,2,
dilnjutkan
Nyeri akut b/d agen
cedera biologi
9 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus.
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 2
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah
perut
3. Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan
pijatan atau akupressur
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
5. Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
S: Klien mengatakan
masih merasa sakit
pada perut sebelah
kiri bawah dan
menjalar ke
pinggang, Skala
nyeri 2
O: Napak ekspresi
wajah klien ceria.
A: Masalah teratasi
P: anjurkan klien untuk
lanjutkan intervensi
secara mandiri
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
pola tidur tidak
menyehatkan
9 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola
tidur
Hasil : klien mengatakan sudah bisa tidur
nyenyak
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah
S : klien mengatakn
sudah tidak merasa
ingin berkemih
O : klien terpasang
36
jam tidur.
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan tidak
sering terbangun
kateter urine
O : masalah teratasi
A : intervensi 3
dilnjutkan karena klien
belum di perbolehkan
pulang
36
Recommended