00-Bab 0 CoperDaftar isi-1-2digilib.uinsgd.ac.id/30482/1/03-BUKU AJAR ISBD 2013.pdf · 2020. 8....

Preview:

Citation preview

  • i

  • ii

    ILMU SOSIALDAN BUDAYA DASAR(UNTUK FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI)

    BAHAN AJAR

    Oleh :Drs. A. Rusdiana, MM

    Mendapat Bantuan Dari Dana DIPA UIN SGD Bandung Tahun20112

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NENEGRI

    SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG

    2013

  • i

    KATA PENGANTAR

    Paradigma baru sistem pendidikan tinggi Indonesia mengubah latar berlakangfilosofis serta metodologi proses pembelajaran. Mulai tahun akademik2002/2003 diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bagi seluruhprogram studi di Perguruan Tinggi Indonesia. KBK menekankan kejelasanhasil didik pendidikan tinggi sebagai seseorang yang menguasai; (1) ILmuPengetahuan dan Ketrampilan tertentu, (2) Penerapan Ilmu Pengetahuan danketrampilan dalam bentuk kekaryaan, (3) Sikap berkarya, (4) Hakikat dankemampuan dalam berkehidupan bermasyarakat dengan pilihan kekaryaan,dan (5) Nilai-nilai dasar agama, budaya serta kesadaran berbangsa,bernegara, untuk menjadi pedoman bagi penyelenggaraan program studidalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.

    Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISDB) adalah salah satu matakuliah dari kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB),berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi DepartemenPendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 47/DIKTI/Kep/2006, TentangRambu-Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) DiPerguruan Tinggi.

    Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan suatu kajian tentangmasalah sosial budaya yang diharapkan agar mahasiswa memiliki rasakemanusiaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara universal.

    Visi ISDB; Berkembangnya mahasiswa sebagai kaum terpelajar yangkritis, peka dan arif dalam memehami keragaman, kesederajatan dankemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai etika dan moral dalamkehidupan bermasyarakat.

    Misi ISDB: Memberikan landasan dan wawasan yang luas, sertamenumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa untuk memahamikeragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia dalam kehidupanbermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab sewrtabertanggungjawab terahadap sumberdaya manusia dan lingkungannya.

    Tujuan ISDB; (a) agar mahasiswa mempunyai minat kebiasaan untukmenyelidiki segala sesuau yang terjadi dalam lingkungan hidup masyarakat,(b) agar mahasiswa mempunyai kesadaran atas nilai-nilai yang dianut dankesadaran tentang bagaimana hubungan antara nilia-nilai tersebut dalammasyarakat, (c) Keberanian untuk menerima dan mempertahankan nilai-nilaiyang baik dan berani menolak Nilai-nilai yang negatip baik darti lingkungan,kebudayaan, diri sendiri maupun kebudayaan asing.

    Kompetensi ISBD, para lulusan Perguruan Tinggi diharapkan; (a)Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesederajatan dankemartabatan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalamberkehidupan bermasyarakat, (b) Memahami dan menghormati estetika, etikadan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dankesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.Sedangkan kompetensi dasar mata kuliah ISDB untuk menjadi ilmuwan danprofesional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas;etis, memiliki; kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis,berkeadaban serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalahsosial dan budaya secara ril.

  • ii

    Pendekatan ISBD merupakan upaya memperluas pandangan bahwa masalahsosial, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.Dengan wawasan sehinggan mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatyang lebih kompleks, demikian pula dengan solusi pemecahannya.

    ISDB diperuntukan bagi para mahasiswa pada berbagai jurusan danprogram studi khususnya program studi Eksakta, juga setiap orang yang inginbelajar tentang Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

    ISBD merupakan sebagai integrasi dari antara Ilmu Sosial Dasar (ISD) danIlmu Budaya Dasar (IBD) yang memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dankonsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalahsosial, kemanusian, dan budaya. Ruang lingkup ISBD meliputi: (1) pengantar ISBD,(2) manusia sebagai makhluk budaya, (3) manusia dan peradaban, (4) manusiasebagai makhluk individu dan sosial, (5) manusia, keragaman, dan kesejahteraan,(6) Moralitas dan hukum, (7) manusia, sains, dan teknologi, dan (8) manusia danlingkungan.

    Setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkanmemperlihatkan; (1) Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadidisekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannyasendiri, (2) Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimanahubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari, (3) Kerelaanmemikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untukmengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilaitersebut untuk dirinya sendiri, (4) Keberanian moral untuk mempertahankannilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawabdan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

    Salah satu sifat penting bahan ajar mata kuliah ini ialah bahwa ini bukanpelajaran sastra, bukan musik, bukan filsafat, bukan sesuatu disiplin yangberdiri sendiri. Sesuai dengan namanya Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, matakuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswauntuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubunganusaha yang terus menerus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalamberbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhan-Nya,masyarakatnya dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencarihidup yang dirasanya lebih bermakna. Ini tentu menyangkut sikap moral yangdiharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang paduyang akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dannilai-nilai dengan tidak bergantung kepada orang lain.

    Buku ini sangat berguna dan dapat membantu para pembaca dalammendalami pengetahuanya tentang ISBD karena dalam buku inimenyajikan/membahas secara realistis mengkaji masalah sosial, kemanusian,dan budaya sebagai modal dasar pembagunan bangsa dan negara.

    Buku ini disajikan sangat sederhana dan mudah untuk difahami. Namundemikian penulis masih menyadari bahwa buku ini masih terdapat beberapakekurangan, oleh karena itu penulis menghaharapkan kritik dan saran daripembaca untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.

    Demikian penulis sampaikan sebagai pengantar dari buku ini, semogadapat bermanfaat bagi para pembaca.

    Bandung, 23 Agustus 2013

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISIHal.

    KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiiDESKRIPSI MATA KULIAH v

    BAB IPENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)........... 1A. Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar................................... 2

    1. Pengertian .............................................................................. 22. Ruang Lingkup ........................................................................ 5

    B. ISBD sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat(MBB) dan Pendidikan Umum.................................................. 51. Latar Belakang Historis, mengapa ISDB diberikan di PT................ 52.Dasar Kelompok MBB................................................................ 63.Kajian Mata Kuiah ISDB............................................................. 8

    C. ISBD sebagai program pendidikan Umum (GeneralEducation)................................................................................

    10

    D.ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya. 11

    BAB II MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA............................ 13

    A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya............................. 141.Definis Manusia......................................................................... 152.Pandangan Unsur-unsur Manusia............................................... 153.Manusia sebagai Mahluk Tuhan.................................................. 174.Manusia Ciptaan Tuhan sebagai Bentuk yang Utuh...................... 185.Kebutuhan Hidup Manusia......................................................... 21

    B. Apresiasi Terhadap Kemanusian dan Kebudayaan................. 211.Manusia dan Kemanusian.......................................................... 212.Manusia dan Kebudayaan.......................................................... 22

    C.Etika dan Estetika Berbudaya................................................... 251.Etika Manusia dalam berbudaya................................................. 252.Estetika Manusia dalam Berbudaya............................................. 35

    D.Memanusiakan Manusia............................................................ 421.Hakekat Manusia....................................................................... 422.Keistimewaan Manusia.............................................................. 453.Misi yang Diemban Manusia....................................................... 464.Kebebasan dan Pertanggung-jawaban Manusia........................... 485.Perkembangan kehidupan manusia............................................. 49

    E. Problematika Kebudayaan....................................................... 511.Mengenal Adanya Kebudayaan................................................... 512. Ilmu, Teknologi, Etika, Kebudayaan, dan Krisis Kemanusiaan....... 52

  • iv

    BAB III MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL 57

    A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial......... 58

    1.Manusia sebagai Makhluk Individu.............................................. 602.Manusia sebagai Makhluk Sosial................................................. 64

    B. Fungsi dan Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu DanSosial.........................................................................................

    66

    1. Fungsi manusia sebagai makhluk individu................................... 662. Fungsi manusia sebagai makhluk sosial...................................... 673.Perananan Manusia sebagai Makhluk Individu............................. 704.Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial.................................... 70

    C. Dinamika Interaksi Sosial........................................................71

    1.Pengertian Interaksi Sosial......................................................... 712. Jenis-Jenis Interaksi Sosial......................................................... 723.Syarat Terjadinya Interaksi Sosial............................................... 734.Ciri-Ciri Interaksi Sosial.............................................................. 765. Faktor-Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial............................. 776.Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial................................................... 797.Aturan-Aturan dalam Interaksi Sosial.......................................... 888. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan Sosial............ 899.Hubungan antara Tindakan dan Interaksi Sosial.......................... 91

    D. Dilema antara Kepentingan Individu dan KepentinganMasyarakat...............................................................................

    91

    1.Pandangan Individualisme......................................................... 912.Pandangan Sosialisme............................................................... 93

    BAB IV MANUSIA DAN PERADABAN............................................ 99A. Hakikat Peradaban................................................................... 100

    1.Definisi Peradaban................................................................... 1002.Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban……………………. 1013.Peradaban sebagai Entitas Sosial………………………………………… 1034.Peradaban dalam pandangan Islam…………………………………….. 103

    B. Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab 105

    C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam KehidupanSosial Budaya.......................................................................... 1081.Perkembangan Kebudayaan………………………………………………. 1082.Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan……………………………….. 110

    D.Dinamika Peradaban Gelobal................................................... 114

    E.Probematika Peradaban dalam Kehidupan Manusia............... 115

    1.Pengaruh Gglobalisasi.............................................................. 1152.Efek Globalisai bagi Indonesia.................................................. 1153.Sikap terhadap Globalisasi........................................................ 116

  • v

    BAB V MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN.................... 119

    A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia........................ 120

    1.Hakikat Keragaman.................................................................. 1202.Makna Kesetaraan Manusia...................................................... 123

    B. Kemajemukan dalam Dinamika Sosial Budaya....................... 124

    1.Konsep Kemajemukan.............................................................. 1242.Kategori Kemajemukan............................................................ 1253.Kemajemukan Masyarakat Indonesia....................................... 126

    C. Keragaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan SosialBudaya Bangsa........................................................................ 127

    D.Problematika Keragaman dan Solusinya dalam KehidupanMasyarakat dan Negara........................................................... 1281.Problematika Keragaman dalam Kehidupan Masyarakan dan

    Negara.....................................................................................128

    2.Solusi menghadapi Keragaman dalam Kehidupan Masyarakandan Negara..............................................................................

    130

    BAB VI MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM.........................135

    A. Hakikat, Fungsi, dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum 1361.Hakikat Nilai, Moral, dan Hukum.............................................. 1362.Makna Etika sebagai Niliai atau Norma..................................... 1393.Norma Sebagai Perwujudan dari Nilai....................................... 1394.Hukum Sebagai Norma............................................................ 1405.Norma hukum merupakan perwujudan dari nilai moral............ 140

    B. Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan............................... 1411.Makna Keadilan........................................................................ 1412.Makna Ketertiban..................................................................... 1423.Makna Kesejahteraan............................................................... 1424.Fungsi dan Tujuan Hukum dalam Masyarakat.......................... 143

    C. Problematika Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakatdan Negara............................................................................... 1431.Pelanggaran Etik..................................................................... 1432.Pelanggaran Hukum................................................................ 144

    BAB VII MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI 149A. Hakikat dan Makna Ilmu pengetahuan Sains Teknologi, dan

    Seni bagi Manusia....................................................................150

    1.Hakikat dan Makna Sains/Ilmu pengetahuan........................... 1512.Hakikat dan Makna Teknologi................................................ 1553.Hakikat dan Makna Seni........................................................ 1664.Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS)..................... 167

    B. Dampak Penyalahgunaan IPTEK pada Kehidupan................. 175

    C. Problematika Pemanfaatan Iptek di Indonesia...................... 177

  • vi

    BAB VIII MANUSIA DAN LINGKUNGAN...................................... 181A. Hakikat Dan Makna Lingkungan bagi Manusia....................... 182

    1.Arti penting Lingkungan bagi Manusia......................................... 1822. Lingkungan Hidup bagi manusia................................................. 184

    B. Kualitas Lingkungan dan Penduduk terhadapKesejahteraan.......................................................................... 1851. Lingkungan dengan kesejahteraan............................................. 1852.Hubungan Penduduk dengan dan Lingkungan dan kesejahteraan. 186

    C. Problematika Lingkungan Sosial dan Budaya yang dihadapiMasyarakat...............................................................................

    187

    1. Lingkungan Sosial ................................................................... 1872. Interaksi Dalam Lingkungan Sosial............................................. 1873.Pranata dalam Lingkungan Sosial............................................... 1884.Problema dalam Kehidupan....................................................... 1895. Lingkungan Hidup................................................................... 190

    D. Isu-Isu Penting yang menjadi persoalan Lintas Budaya DanBangsa...................................................................................... 1931.Kekurangan Pangan.................................................................. 1932.Kekurangan Sumber Air Bersih................................................... 1943.Populasi Atau Pencemaran......................................................... 1944.Perubahan Iklim........................................................................ 1945. Isu Tentang Kemanusiaan......................................................... 195

    DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 199INDEKS......................................................................................... 203GLOSARIUM.................................................................................. 205

  • vii

    ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR(ISDB)

    Deskripsi Mata Kuliah

    Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini memberikanwawasan tentang keanekaragaman, kesederajatan, dankebermartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosialberkehidupan masyarakat. Juga memberikan pemahaman tentangestetika, etika, dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagiketeraturan dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup bersamadalam masyarakat.

    Tujuan ISDB

    1. Agar mahasiswa mempunyai minat kebiasaan untuk menyelidikisegala sesuau yang terjadi dalam lingkungan hidup masyarakat.

    2. Agar mahasiswa mempunyai kesadaran atas nilai-nilai yang dianutdan kesadaran tentang bagaimana huibungan antara nilia-nilaitersebut dalam masyarakat.

    3. Keberanian untuk menerima dan mempertahankan nilai-nilai yangbnaik dan berani menolak Nilai-nilai yang negative baik dartilingkungan, kebiudayaan, diri sendiri maupuin kebudayaan asing.

    Standar Kompetensi

    Kompetensi ISBD, para lulusan Perguriuan Tinggi diharapkan:1. Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesederajatan

    dan kemartabatan manusia sebagai makhluk individu dan makhluksosila dalam berkehidupan bermasyarakat.

    2. Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budayayang menjadi pedoman bagi keteraturan dan kesekahteraan hidupdalam menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.

    Kompetensi Dasar/Pengalaman BelajarMahasiswa memiliki kepekaan dan sikap kritis terhadappermasalahan sosial budaya di masyarakat

    Substansi MateriPendahuluan, Manusia dan Masyarakat, Manusia dan Kebudayaan,Manusia dan Peradaban, Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan,Manusia, Nilai, Moralitas, dan Hukum, Manusia, Sains, Teknologi, danSeni, Manusia dan Lingkungan.

  • Bab. I Pengantar ISDB 1

    BAB IPENGANTAR ILMU

    SOSIAL DAN BUDAYADASAR (ISBD)

    Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampumemahami konsep dasar ilmu sosial dan budaya dasar (ISDB), yangdikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dankebudayaan.

    Substansi Materi1. Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISDB)2. ISBD sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)3. ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar2

    Topik Bahasan:

    A. Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

    1. Pengertian ISDB

    Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISDB) adalah cabang ilmupengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya,yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio: sosial,logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabangdari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalahcabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplinilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial, sedangkan ilmubudaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya,mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.

    Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasarmerupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikanpengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalahsosial manusia dan kebudayaan.

    Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagaipengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilahbahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itusendiri berasal dari bahasa latin humus yang artinya manusia,berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanitiesdiandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebihberbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanitiesdiandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebihberbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakanbahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusiasebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusiamenjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu thehumanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnyayang lain sebagai manusia itu sendiri.

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosialdan budaya dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmupengetahuan. Prof Dr. Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmudan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besaryaitu:

    a. Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiahbertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapatdalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan

  • Bab. I Pengantar ISDB 3

    metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukumyang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, laludibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisisini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuatprediksi.

    b. Ilmu-ilmu sosial (social scince). Ilmu-ilmu sosial bertujuanuntuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalamhubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakanmetode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab halini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia dimasyarakat yang cenderung berubah-ubah.

    c. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untukmemahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yangbersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metodepengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataanyang bersifat unik, kemudian diberi arti.

    Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagaipengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat.Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidangkeahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll.Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yangdiharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertianumum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untukmengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.Dengan perkataan lain ISBD menggunakan pengertian-pengertianyang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial budayauntuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaanmahasiswa dalam mengkaji masalah masalah sosial manusia dimasyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dankebudayaan yang menyertainya.

    Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuanbudaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basichumanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebutdengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkajimasalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan hanyailmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasardan pengertian umum tentang konsep-konsep yang

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar4

    dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusiadan kebudayaannya.

    Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, duamasalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untukmenentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Keduamasalah pokok itu adalah:

    a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakanungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapatdidekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (thehumanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin)didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan(antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya

    b. Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yangberaneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

    Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam matakuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempatiposisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagaiobyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam,dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimanapula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalamilmu sosial dan budaya dasar ini.

    Secara garis besarnya ISBD mempunyai pokok yaituhubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.

    Adapun sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut:

    a. Masalah sosial yang dapat ditanggapi melalui pendekatansendiri maupun pendekatan antar bidang.

    b. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalammasyarakat

    Tujuan dari ISD sendiri yaitu membantu perkembanganwawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agarmemperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.

    Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan kelompok ilmu danpengetahuan termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya.

    Tujuan dari ISBD adalah mengembangkan kepribadianmahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dankemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya.

  • Bab. I Pengantar ISDB 5

    2. Ruang Lingkup ISD, IBD, dan ISBD

    a. Ruang lingkup yang disajikan dari ISD adalah sebagaiberikut:1) Individu, keluarga, dan masyarakat.2) Masyarakat kota dan desa3) Masalah penduduk4) Pelapisan sosial5) Pemuda dan sosialisasi

    b. Ruang lingkup yang disajikan dari IBD adalah sebagaiberikut:1) Manusia dan pandangan hidup2) Manusia dan keindahan3) manusia dan keadilan4) Manusia dan cinta kasih5) Manusia dan tanggung jawab6) Manusia dan kegelisahan7) Manusia dan harapan

    c. Ruang lingkup dari ISBD adala sebagai berikut:1) Pengantar ISBD2) Manusia sebagai makhluk budaya3) Manusia dan peradaban4) Manusia sebagai makhluk individu dan sosial5) Manusia, keragaman, dan kesejahteraan6) Moralitas dan hukum7) Manusia, sains, dan teknologi8) Manusia dan lingkungan

    B. ISBD sebagai Matakuliah BerkehidupanBermasyarakat (MBB) dan Pendidikan Umum.

    1. Latar Belakang Historis, mengapa ISDBdiberikan di perguruan tinggi?

    ISBD adalah perpaduan anatara IBD (Ilmu Budaya Dasar) danISD (Ilmu Sosial Dasar).

    a. Berdasarkan Kelompok Ilmu Pengetahuan dibagi 3 yaitu:

    1) Kelompok Ilmu Alam (Biologi, Fisika, Kimia, dll)2) Kelompok Ilmu Sosila (Sosiologi, Hukum, Ekonomi, Politik,

    dll.)3) Kelompok Ilmu Humaniora (Filsafat, Sejarah, Kebudayaan,

    Antropologi Budaya, dll.)

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar6

    b. Mata Kuliah Umum (dahulu MKDU-MKU) antar lain:1) Ilmu Alamiah Dasar2) Ilmu Sosial Dasar

    3) Ilmu Budaya Dasar

    Ketiga matakuliah tersebut bukan sebagai “Body ofKnowledge” tetapi suatu pengetahuan/kajian tentang: Masalahalam, masalah sosial, masalah budaya dengan memakaipendekatan dari Ilmu-Ilmu Alam, Ilmu-Ilmu Sosil, danPengetahuan Budaya sesuai dengan mata kuliah tersebut (IAD,ISD, IBD)

    Oleh karena itu mahasiswa dari: Fakultas Teknik, Peternakan,Fakultas Sains dan Teknologi (Kelompok Eksakta), tidakmendapatkan mata kuliah IAD, tetapi mendapatkan mata kuliahISD dan IBD.

    Mahasiswa dari FISIP, Ekonomi, tidak mendapatkan matakuliah Ilmu Sosial Dasar, tetapi mata kuliah Ilmu Alamiah Dasardan Ilmu Budaya Dasar. Mahasiswa dari Fakultas Sastra(Fakultas Ilmu Budaya) tidak mendapatkan mata kiuliah IlmuBudaya Dasar, tetapi mendapatkan mata kuliah Ilmu Sosial DasarDan Ilmu Alamiah Dasar.

    Sekarang mahasiswa kelompok eksakta mendapatkan matakuliah ISBD dan mahasiswa Kelompok ILmu Sosial danHumaniora (Hukum, FISIP, Ekonomi, FIB) mendapatkan matakuliah Ilmu Alamiah Dasar.

    Diharapkan dengan tambahan mata kuliah tersebutmahasiswa agar dapat berkomunikasi dengan mahasiswa di luarbidang studinya, sehingga apabila mahasiswa melakukanpenelitian, KKN dapat memecahkan masalah-masalah yangsedang dihadapi oleh masyarakat dengan latar belakang budayayang berbeda. Hal ini sejalan dengan visi, misi, dan tujuan mataKuliah ISBD.

    2. Dasar Kelompok MBB

    Berdarkan Kep. Mendikbud RI nomor 232/U/2000 tentangpedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi danpenilaian hasil belajar mahasiswa, maka kajian danpelajaran dicakup dalam program studi yang dirumuskandalam kurikulum yang terdiri dari:

    a. Kelompok matakuliah pengembangan pribadi (MPB)

    b. Kelompok matakuliah keilmuan dan keterampilan (MKK)

  • Bab. I Pengantar ISDB 7

    c. Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB)

    d. Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB)

    e. Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat(MBB)

    Mata kuliah ISDB termasuk kelompok mata kuliahberkehidupan bermasyarakat (MBB), berdasarkan kurikulum2002/2003 yang ditetapkan dalam Keputusan MendiknasNo.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan KurikulumPendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,Kepmendiknas Nomor 045/U/2002.

    Kepmendiknas No.232/U/2000 antara lain menetapkanbahwa:

    a. Kurikulum Inti merupakan kelompok bahan kajian danpelajaran yang harus dicakup dalam satu program studi yangdirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional(Ps.7 ayat 2).

    b. Kurikulum inti terdiri atas kelompok (MPK, MKK, MKB, MPBdan MBB) sebagai persyaratan minimal yang harus dicapaipeserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.

    Struktur kurikulum Pendidikan Tinggi Indonesia berubah padatahun 2000 dari kurikulum nasional dan kurikulum lokal menjadikurikulum inti dan kurikulum Institusional.

    Komponen MBB yang wajib diasuh dalam setiap program studidan berlaku secara nasional bertujuan untuk Mengantarkanmahasiswa mengembangkan kemampuan secara penguasaantentang:a. Keanekaragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia

    sebagai individu dan makhluk sosial di dalam kehidupanbermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaanmelalui pranata pendidikan

    b. Tanggungjawab manusia terhadap sumberdaya alam danlingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baiksecara nasional, maupun global, yang membatasi tindakkekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.Paradigma baru sistem pendidikan tinggi Indonesia yang

    mengubah latar berlakang filosofis serta metodologi prosespembelajaran. Mulai tahun akademik 2002/2003 diberlakukanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bagi seluruh program studidi Perguruan Tinggi Indonesia. KBK menekankan kejelasan hasil

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar8

    didik pendidikan tinggi sebagai seseorang yang menguasai:a. ILmu Pengetahuan dan Ketrampilan tertentu.b. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan ketrampilan dalam bentuk

    kekaryaan.c. Sikap berkarya.d. Hakikat dan kemampuan dalam berkehidupan bermasyarakat

    dengan pilihan kekeryaan.e. Nilai-nilai dasar agama, budaya serta kesadaran berbangsa,

    bernegara, untuk menjadi pedoman bagi penyelenggaraanprogram studi dalam mengantarkan mahasiswamenghembangkan kepribadiannya.

    3. Kajian Mata Kuiah ISDB

    Berdasarkan Keputusan Ditjen Dikti No./47DIKTI/Kep/2006,tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah BerkehidupanBermasyarakat (MBB) di Perguruan Tinggi.

    Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan suatu kajiantentang masalah sosial budaya yang diharapkan agar mahasiswamemiliki rasa kemanusiaan, menjunjung tinggi nilai-nilaikemanusiaan secara universal.a. Visi ISDB: Berkembangnya mahasiswa sebagai kaum

    terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memehamikeragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia yangdilandasi nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupanbermasyarakat.

    b. Misi ISDB: Memberikan landasan dan wawasan yang luas,serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif padamahasiswa untuk memahami keragaman, kesederajatan dankemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,selaku individu dan makhluk sosial yang beradab sewrtabertanggungjawab terahadap sumberdaya manusia danlingkungannya.

    c. Tujuan ISDB1) Agar mahasiswa mempunyai minat kebiasaan untuk

    menyelidiki segala sesuau yang terjadi dalam lingkunganhidup masyarakat.

    2) Agar mahasiswa mempunyai kesadaran atas nilai-nilaiyang dianut dan kesadaran tentang bagaimanahuibungan antara nilia-nilai tersebut dalam masyarakat.

    3) Keberanian untuk menerima dan mempertahankan nilai-nilai yang bnaik dan berani menolak Nilai-nilai yang

  • Bab. I Pengantar ISDB 9

    negatip baik darti lingkungan, kebudayaan, diri sendirimaupun kebudayaan asing.

    d. Kompetensi ISBD, para lulusan Perguruan Tinggi diharapkan:1) Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman,

    kesederajatan dan kemartabatan manusia sebagaimakhluk individu dan makhluk sosial dalam berkehidupanbermasyarakat.

    2) Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilaibudaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dankesekahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaandalam masyarakat.

    e. Substansi kajian ISDBIlmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) memiliki substansi

    kajian sebagai berikut.1) Pengantar ISBD

    a) Hakikat dan ruang lingkup ISBDb) ISBD sebagai MBB dan pendidikan umumc) ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah sosial

    budaya2) Manusia Sebagai Makhluk Budaya

    a) Hakikat manusia sebagai makhluk budayab) Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaanc) Etika dan estetika berbudayad) Memanusiakan manusia melalui pemahaman

    konsep-konsep dasar manusiae) Problematika kebudayaan

    3) Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosiala) Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosialb) Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan

    makhluk sosialc) Dinamika interaksi sosiald) Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan

    masyarakat4) Manusia dan Peradaban

    a) Hakikat peradabanb) Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat

    adabc) Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam

    kehidupan sosial budayad) Dinamika peradaban globale) Problematika peradaban pada kehidupan manusia

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar10

    5) Manusia, Keragaman dan Kesetaraana) Hakikat keragaman dan kesetaraan manusiab) Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budayac) Keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial

    budaya bangsad) Problematika keragaman dan solusinya dalam

    kehidupan masyarakat dan negara6) Manusia, Nilai, Moral dan Hukum

    a) Hakikat, fungsi, dan perwujudan nilai, moral danhukum dalam kehidupan manusia, masyarakat dannegara

    b) Keadilan, ketertiban dan kesejahteraan sebagaiwujud masyarakat yang bermoral dan mentaatihukum

    c) Problematika nilai, moral dan hukum dalammasyarakat dan negara

    7) Manusia, Sains, Teknologi dan Senia) Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi

    manusiab) Dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan

    sosial dan budayac) Problematika pengembangan dan penggunaan

    IPTEKS di Indonesia8) Manusia dan Lingkungan

    a) Hakikat dan makna lingkungan bagi manusiab) Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap

    kesejahteraan manusiac) Problematika lingkungan sosial dan budaya yang

    dihadapi masyarakat beradad) Isu-isu penting dalam pendidikan lintas budaya dan

    bangsa (studi kasus)

    C. ISBD sebagai program pendidikan Umum(General Education)

    ISBD merupakan sebagai program umum yang bersifatmengantar mahasiswa yang memiliki kemampuan personal.Kemampuan personal merupakan kaitan dengankemampuan individu untuk menempatkan diri sebagaianggota masuyarakat yang tidak terpisahkan darimasyarakat itu sendiri.

    Program pendidikan umum yaitu untuk memperluascakrawala, perhatian dan pengetahuan para mahasiswa

  • Bab. I Pengantar ISDB 11

    sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlianserta golongan asal masing-masing.

    D. ISBD sebagai Alternatif Pemecahan MasalahSosial Budaya.

    ISBD merupakan sebagai integrasi dari ISD dan IBD yangmemberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampumengkaji masalah sosial, kemanusian, dan budaya.

    Pendekatan ISBD juga merupakan akan memperluaspandangan bahwa masalah sosial, kemanusian,dan budayadapat didekati dari berbagai sudut pandang. Denganwawasan sehingga mampu mengkaji sebuah masalahkemasyarakat yang lebih kompleks, demikian pula dengansolusi pemecahannya.

    Rangkuman

    1. Secara garis besarnya ISBD mempunyai pokok yaitu hubungantimbal balik manusia dengan lingkungannya. Adapun sasaranatau objek kajian ISD adalah sebagai berikut:

    a. Masalah sosial yang dapat ditanggapi melaluipendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang.

    b. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalammasyarakat

    2. Ruang lingkup dari ISBD adalah sebagai berikut:a. Pengantar ISBDb. Manusia sebagai makhluk budayac. Manusia dan peradaband. Manusia sebagai makhluk individu dan sosiale. Manusia, keragaman, dan kesejahteraanf. Moralitas dan hukumg. Manusia, sains, dan teknologih. Manusia dan lingkungan

    3. ISBD merupakan sebagai program umum yang bersifatmengantar mahasiswa yang memiliki kemampuanpersonal. Kemampuan personal merupakan kaitan dengankemampuan individu untuk menempatkan diri sebagaianggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar12

    masyarakat itu sendiri. Program pendidikan umum yaituuntuk memperluas cakrawala, perhatian dan pengetahuanpara mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidangpengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing.

    4. ISBD merupakan sebagai integrasi dari ISD dan IBD yangmemberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampumengkaji masalah sosial, kemanusian,dan budaya.Pendekatan ISBD juga merupakan akan memperluaspandangan bahwa masalah sosial, kemanusian, danbudaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.Dengan wawasan sehinggan mampu mengkaji sebuahmasalah kemasyarakat yang lebih kompleks, demikian puladengan solusi pemecahannya.

    PustakaBakhtiar A. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta. PT. Raja Grafindo

    PersadaSiti Irene Astuti D., dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

    Yogyakarta: UNY Press.Herminanto & Winarno. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

    Jakarta: Bumi Aksara.Elly M. Setiadi, dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:

    Kencana Prenada Media Group.Keputusan Mendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman

    Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil BelajarMahasiswa.

    Kepmendiknas Nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum IntiPendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa kelompok MatakuliahBerkehidupan Bermasyarakat (MBB)

    Keputusan Ditjen Dikti Nomor /47DIKTI/Kep/2006, tentangRambu-Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat(MBB) Di Perguruan Tinggi

    Latihan

    1. Jelaskan mengenai Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar(ISDB)

    2. Jelaskan mengenai ISBD sebagai Matakuliah BerkehidupanBermasyarakat (MBB)

    3. Jelaskan mengenai ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah

  • Bab. I Pengantar ISDB 13

    ContentsBAB I PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR(ISBD) .............................................................................1A.Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ......................... 2

    1.Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar....................................22.Ruang Lingkup ISD, IBD, dan ISBD ......................................5

    B.ISBD sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat(MBB) dan Pendidikan Umum........................................ 51.Latar Belakang Historis, mengapa ISDB diberikan di

    perguruan tinggi?.................................................................52.Dasar Kelompok MBB ........................................................... 63.Kajian Mata Kuiah ISDB ....................................................... 8

    C.ISBD sebagai program pendidikan Umum (GeneralEducation) .................................................................... 10

    D.ISBD sebagai Alternatif Pemecahan Masalah SosialBudaya. ........................................................................ 11

    Rangkuman ...................................................................11Pustaka .........................................................................12Latihan ..........................................................................12

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 13

    BAB IIMANUSIA SEBAGAIMAKHLUK BUDAYA

    Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa memahamibahwa manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa memerlukanmitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagikemanusiaan

    Substansi Materi1. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya2. Apresiasi Terhadap Kemanusian dan Kebudayaan3. Etika dan Estetika Berbudaya4. Memanusiakan Manuia5. Problematika Kebudayaan

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar14

    Topik Bahasan:A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya

    Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang takbisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhlukTuhan yang paling sempurna merupakan makhluk bebudaya.Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri danmelestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakanperangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yangdapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikapbudaya yang mampu mendukungnya.

    Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-dayayang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budayahanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasaldari Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaandalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalambahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin darikata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudianpengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagaisegala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah danmengubah alam.

    Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandungestetika di dalamnya. Etika disini menyangkut analisis danpenerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dantanggung jawab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasankeindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa terbentuk danbagaimana seseorang bisa merayakannya.

    Ada beberapa hakikat kodrat manusia, yaitu:1. sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan

    karsa)2. sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya

    (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam)3. sebagai makhluk ciptaan Tuhan

    hakikat kodrat inilah yang membedakan manusia danmencerminkan kelebihan dibandingkan makhluk lainnya.

    Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangaterat terkait satu sama lain. Dalam pembahasan awal mengenaimata kuliah ISBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebutmerupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya.Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 15

    pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuatuntuk pembahasan tentang materi manusia sebagai makhlukbudaya.

    1. Definis Manusia

    Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik,dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta,manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atomyang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki olehmanusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dariberbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain danmerupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusiamerupakan makhluk biologis yang yang tergolong dalamgolongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,manusia merupakan makhluk yang ingin memperolehkeuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, seringdisebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakanmakhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi),makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik),makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus(filsafat), dan lain sebagainya.

    Dan definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwamanusia selain dapat dipandang dari banyak segi, jugamempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itusebenamya? dengan berdasar pada uraian di atas tentu kita akanmengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut, olehkarena itu kita kan mencoba menerangkan siapa manusia itu dariunsur-unsur yang membangun manusia.

    2. Pandangan Unsur-unsur Manusia

    Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untukmenjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.

    a. Manusia Terdiri dari Empat Unsur

    Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait,yaitu:

    1) Jasad/Fisik, yaitu: badan kasar manusia yang nampakpada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempatiruang dan waktu (hal 62)

    2) Hayat/Intelektual, yaitu: mengandung unsur hidup,

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar16

    yang ditandai dengan gerak.

    3) Ruh/Spiritual, yaitu: bimbingan dan pimpinan Tuhan, dayayang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yangmenjadi pusat lahirnya kebudayaan.

    4) Nafs/Emosi, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitukesadaran tentang diri sendiri (Asy'arie, 1992:62-84).

    b. Manusia sebagai Satu KepribadianManusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsuryaitu:

    1) Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitifdan paling tidak nampak. Id merupakan libido mumi, atauenergi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasionaldan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukanproses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidakberhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkaitdengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannyamenjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur olehprinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinalyang harus dipenuhi baik secara langsung melaluipengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpiatau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yangdisebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsungdisebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata daripemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenanganditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembanganindividual.

    2) Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yangpertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagaikepribadian "eksekutif' karena peranannya dalammenghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yangdapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadiantara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secaranyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diaturoleh prinsip realitas, Ego sadar akan tuntunan lingkunganluar, dan mengatur tingkah laku sehingga doronganinstingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapatditerima. Pencapaian obyek-obyek khusus untukmengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 17

    lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai prosessekunder.

    3) Super-ego, merupakan struktur kepribadian yang palingakhir, muncul kita-kira pada usia lima tahun. Dibandingkandengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalamdiri individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal.Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moralyang diterima oleh ego dan sejumlah agen yang mempunyaiotoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakanasimilasi dan pandangan-pandangan orang tua. Baik aspeknegatif maupun positif dan standar moral tingkah laku inidiwakilkan atau ditunjukkan oleh superego. Kode moralpositif disebut ego ideal, suatu perwakilan dan tingkah lakuyang tepat bagi individu untuk dilakukan. Kesadaranmembentuk aspek negatif dan superego, dan menentukanhal-hal mana yang tennasuk dala katagori tabu, yangmengatur bahwa penyimpangan dan aturan tersebut akanmenyebabkan dikenakannya sangsi. Superego dan Id beradadalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengahatau mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan yangdalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melaluisistem imbalan dan hukuman yang terintemalisasi. (Freud,dalam Brennan, 1991; hal 205-206).

    Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakanmanusia dengan analisa hubungan antara tindakan danusur-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yangsenang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilaimasyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebihdikendalikan oleh Id dibanding super ego-nya, atauseringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnyaorang yang berparas buruk dan bertubuh pendek beranitampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacupada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimiliki oleh manusia.Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alatanalisa bagi tingkah laku manusia.

    3. Manusia sebagai Makhluk Tuhan

    Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. MakhlukTuhan di alam ini dapat dibagi yaitu: (a) Alam, (b) tumbuhan,(c) Binatang, dan (d) Manusia.

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar18

    Sifat-sifat yang dimiliki dari keempat makhluk diatasadalah:

    a. Alam memilliki sifat wujudb. Tumbuhan memilliki sifat wujud dan hidupc. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsud. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta

    akal budi.

    Akal budi merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia.Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat.Sedangkan budi artinya akal juga atau arti lain bagian darihati.

    Bahasa Sanskerta Budi yaitu Budh yang artinya akal. Hal inidilengkap oleh kamus lengkap Bahasa Indonesia Budi adalahbagian dari kata hati yang berupa paduan akal dan perasaanyang dapat membedakan baik dan buruk. Istilah lain dari katabudi yaitu: (1) Tabiat, (2) perangi, dan (3) akhlaq.

    Dengan akal dan budi inilah manusia mampu menciptakanbebagai hal antara lain: (1) menciptakan kreasi, (2)memperlakukan, (3) memperbaruhi, (4) memperbaiki, (5)mengembangkan, dan (6) meningkatkan sesuatu.

    4. Manusia Ciptaan Tuhan sebagai Bentuk yangUtuh

    a. Manusia ciptaan Tuhan yang memiliki tubuh danJiwa

    1) Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa,wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itumeninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.

    2) Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidakdapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusiameninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnyayaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwaadalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagaipenggerak dan sumber kehidupan.

    b. Makhluk Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna, jikaDibandingkan dengan Makhluk Lainnya.

    Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya,karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 19

    manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakanilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik danburuk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakankebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampumenciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam dirimanusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi danperasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsanganjasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah danterdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohaniadalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusiamisalnya1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan

    dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang ataupuas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknyatidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasilmengetahui sesuatu.

    2) Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengankeindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihatatau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbulperasaan kesal apabila tidak indah.

    3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengankebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itubalk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itujahat.

    4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan denganharga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabilaseseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasatinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila adakekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)

    5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengankelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikutmerasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil,ia ikut senang, apabila orang gagal, memperolehmusibah, ia ikut sedih.

    6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaandengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasatentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitumematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi laranganNya.

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar20

    7) Adanya kehendak dari setiap manusia mampumenciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral .

    c. Makhluk Biokultural

    Makhluk Biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

    Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi

    faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati,

    manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi

    atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika,

    biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya.

    Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari

    segi-segi; kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial,

    kesenian, ekonomi, pericalcas, bahasa, dan sebagainya.

    d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat denganlingkungan teknologi), mempunyai ikualitas danmartabat karena kemampuan bekerja dan berkarya

    Soren Kienkegaard seorang filusuf Denmark pelopor ajaran"eksistensialisme" memandang manusia dalam kontekskehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikatdengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiahdan tunduk pada hukum alamiah pula.

    Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etisdan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampumenangkap dunia sekitamya sebagai dunia yangmengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalamlukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusiameningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatanmanusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dandipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius,manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

    Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekatpula ia menuju kesempumaan dan semakin jauh isdilepaskan dan rasa kekhawatiran. Semakin mendalampenghayatan terhadap Tuhan semakin bermakna pulakehidupannya, dan akan terungkap pula kenyataan manusiaindividual atau kenyataan manusia subyektif yang memilikiharkat dan martabat tinggi.

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 21

    5. Kebutuhan Hidup Manusia

    Kepentingan Hidup Manusia adalah dalam rangka untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup ini dapatdibagi :a. Kebutuhan yang bersifat kebendaan (sarana dan

    prasarana)

    b. Kebutuhan yang bersifat rohani, mental atau psikologis

    Menurut Abraham Maslow seorang ahlipsikologi,berpendapat bahwa kebutuhan manusia dapat dibagi5 tingkatan yaitu :

    a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs) yaitu merupakankebutuhan Primer, dasar, dan vital, contohnya(makanan,pakaian,tempat tinggal,sembuh dr sakit dll).

    b. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (Safety andsecurity needs) yaitu kebutuhan ini menyangkut perasaan,seperti bebas dari rasa takut, terlindung dari ancaman danpenyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidakadil dan sebagainya.

    c. Kebutuhan sosial(sosial needs). Kebutuhan inimerupakan kebutuhan akan dicintai, diperhitungkansebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasasetia kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi dll.

    d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs). Merupakankebutuhan akan dihargai kemampuan, kedudukan, jabatan,status,pangkat, dan sebagainya.

    e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization).Merupaka kebutuhan memaksimalkan penggunaan potensi,kemampuan, bakat, kreativitas, ekpresi diri, pretasi dll.

    Dengan akal budi manusia mampu menciptakan suatukebudayaan. dimana keudayaan itu sendiri adlah hasil dariakal budi dlm interaksinya,baik dgan alam atau manusialainnya.

    B. Apresiasi Terhadap Kemanusian danKebudayaan

    1. Manusia dan Kemanusian

    Kemanusian istilah lain dari abstrak atau diseut human danmanusia itu sendri adalah konkret atau disebut homo.

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar22

    Kemanusian bearti hakikat dan sifat-sifat khas manusiasebagai makhluk yang tinggi harkat dan martabatnya. Denganmenggambarkan ungkapan akan hakikat dan sifat yangdimiliki oleh makhluk manusia.

    Hakikat manusia bisa dipandang secara segmental/parsial,misalnya sebagai:Homo economicus - Homo socius - Homo homoni lupus - Homofaber dan- Zoon politicon

    Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasiladikenal sebagai Hakikat kodrat Monopluralis, yang terdiridari:

    1) Monodualis susunan kodrat terdiri dari aspek keragaan dankejiwaan. Keragaan meliputi (wujud materi anorganisbenda mati, vegetatif dan animalis.Sedangkan kejiwaanmeliputi cipta, rasa, dan karsa.

    2) Monodualis sifat kodrat terdiri dari individu dan segisosial.Monodualis kedudukan kodrat meliputi keberadaanmanusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka(berdiri sendiri) dan keterbatasan makhluk Tuhan.

    2. Manusia dan Kebudayaan

    a. Kebudayaan

    Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta, yaitu buddhayahyang arti lainnya (budi dan akal) Definisi yang dikemukan olehbeberapa ahli yaitu:

    1) Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yangturun temurun dr satu generasi ke generasi lain, yangdisebut superorganik.

    2) Andreas Eppink kebudayaan mengandung pengertian,nilai, norma, ilmu pengetahuan serta struktur sosial,religius, dan ditambah dengan pernyataan intelektual.

    3) Edward B.Taylor kebudayaan merupakan yang kompleksdidalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan yang didapat oleh masyarakat.

    4) Selo Soemarjan dan Soemardi kebudayaan adalahsarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 23

    5) Koentjaranigrat kebudayaan merupakan keseluruhangagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan denganbelajar serta hasil budi pekerti.

    J.J Hoeningman membagi kebudayaan menjadi 3 yaitu :1) Gagasan (Wujud Ideal)

    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaanyang terbentuk kumpulan ide,gagasan, norma danperaturan yang tidak dapat diraba atau disentuh.

    2) Aktivitas (tindakan)Aktivita adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakanberpola dari manusia dalam masyarakat itu atau istilahlain system sosial.

    3) Artefat (karya)Artefat adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasildari aktivitas atau menurut adat dan perilaku.

    Koentjaranigrat membagi wujud kebudayaan membagimenjadi 3 yaitu:1) Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan

    sebagainya

    (a) Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpoladari manusia dalam msyarakat

    (b) Suatu benda-benda hasil karya manusia2) Tujuh unsur-unsur kebudayaan adalah :

    (a) Sistem peralatan dan perlengkapan hidup(teknologi)

    (c) Sistem mta pencaharian hidup(d) Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial(e) Bahasa(f) Kesenian(g) Sistem pengetahuan(h) Sistem religi

    b. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

    Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaanadalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaanmerupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakahsesederhana itu hubungan keduanya ?

    Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagaidwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar24

    tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusiamenciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu terciptamaka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuaidengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satukesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalahhubungan antara manusia dengan peraturan-peraturankemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat olehmanusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yangmembuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnyasendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusiatidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itumerupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yangtercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpangdari kemauan manusia yang membuatnya.

    Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan inidapat dipandang setara dengan hubungan antara manusiadengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnyasaling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melaluitiga tahap yaitu :

    1) Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusiamengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataanbuatan manusia

    2) Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadirealitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah darimanusia dan berhadapan dengan manusia. Dengandemikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akanmempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

    3) Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergapkembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusiamempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapathidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataanyang dibentuk oleh masyarakat.

    Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalahciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi(Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal: xv)

    Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat,oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang eratsatu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapatlagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 25

    atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanyahams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agarpenganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

    C. Etika dan Estetika Berbudaya

    1. Etika Manusia dalam berbudaya

    a. Makna dan Pengetian Etika

    Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasaYunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsepyang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilaiapakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salahatau benar, buruk atau baik.

    Etika, dalam bahasa latin "ethica", berarti falsafah moral.Etika merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baikdari sudut pandang budaya, susila serta agama. Sedangkanmenurut Keraf (1998), etika secara harfiah berasal dari kataYunani ethos (jamaknya: ta etha), yang artinya sama persisdengan moralitas, yaitu adat kebiasaan yang baik. Adatkebiasaan yang baik ini lalu menjadi sistem nilai yangberfungsi sebagai pedoman dan tolak ukur tingkah laku yangbaik dan buruk.

    Secara etimologis etika adalah ajaran tentang baik burukEtika sama artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin)yang berbicara tentang peredikat nilai susila, atau tidak susila,baik dan buruk.

    Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “thediscpline which can act as the performance index orreference for our control system”. Dengan demikian, etikaakan memberikan semacam batasan maupun standar yangakan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompoksosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khususdikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudiandirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secarasistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moralyang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisadifungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macamtindakan yang secara logika-rasional umum (common sense)

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar26

    dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etikaadalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari danuntuk kepenringan kelompok sosial itu sendiri.

    Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika yaitu:

    1) Etika dalam nilai-nilai atau norma untuk peganganseseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkahlaku.

    2) Etika dalam kumpulan asas atau moral (dalam arti lain kodeetik)

    3) Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan burukartinya daalam filsafat moral.

    Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hinggapergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu sistemyang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi salingmenghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tatakrama, protokoler dan lain-lain.

    Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjagakepentingan masing-masing yang terlibat agara merekasenang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikankepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yangtengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlakudan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Halitulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika dimasyarakat kita.

    Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturanprilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antarasesamanya dan menegaskan mana yang benar dan manayang buruk.

    Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal darikata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai,kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusiayang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikutini: Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalahteori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dariseg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.Drs. H. Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yangberbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 27

    prilaku manusia dalam hidupnya. Sedangkan O.P. Simorangkir:etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilakumenurut ukuran dan nilai yang baik.

    Socrates menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tindakan

    etis adalah tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran.

    Benar dari sisi cara, teknik, prosedur, maupun dari sisi tujuan

    yang akan dicapai (Syafruddin, 2005). Dalam praktik hidup

    sehari-hari, teoritisi di bidang etika menjelaskan bahwa

    dalam kenyataannya, ada dua pendekatan mengenai etika ini,

    yaitu pendekatan deontological dan pendekatan teleological.

    Pada pendekatan deontological, perhatian dan fokus perilaku dan

    tindakan manusia lebih pada bagaimana orang melakukan usaha

    (ikhtiar) dengan sebaik-baiknya dan mendasarkan pada nilai-nilai

    kebenaran untuk mencapai tujuannya. Pada pendekatan

    teleological, perhatian dan fokus perilaku dan tindakan manusia

    lebih pada bagaimana mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya,

    dengan kurang memperhatikan apakah cara, teknik, ataupun

    pro sedur yang dilakukan benar atau salah (Syafruddin, 2005).

    Etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang

    menjadi landasan bertindak seseorang sehingga apa yang

    dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan

    terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang

    (Munawir, 1997). Etika sangat erat kaitannya dengan hubungan

    yang mendasar antar manusia dan berfungsi untuk mengarahkan

    perilaku bermoral. Moral adalah sikap mental dan emosional yang

    dimiliki individu sebagai anggota kelompok sosial dalam

    melakukan tugas-tugas atau fungsi yang diharuskan kelompoknya

    serta loyalitas pada kelompoknya (Sukamto, 1991)

    Istilah etika jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

    (1998), memiliki tiga arti, yang salah satunya adalah nilai

    mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

    masyarakat. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan

    bahwa etika merupakan seperangkat aturan/norma/pedoman

    yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan

    maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok/

    segolongan manusia/masyarakat/profesi.

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar28

    Dalam kode etik profesi akuntan diatur berbagai masalah, baikmasalah prinsip yang harus melekat pada diri auditor, maupunstandar teknis pemeriksaan yang juga harus diikuti oleh auditor,juga bagaimana ketiga pihak melakukan komunikasi atauinteraksi. Dinyatakan dalam kode etik yang berkaitan denganmasalah prinsip bahwa auditor harus menjaga, menjunjung, danmenjalankan nilai-nilai kebenaran dan moralitas, sepertibertanggungjawab (responsibilities), berintegritas (integrity),bertindak secara objektif (objectivity) dan menjagaindependensinya terhadap kepentingan berbagai pihak(independence), dan hati-hati dalam menjalankan profesi (duecare) (Syafruddin, 2005).

    b. Etika dalam Perkembangannya

    Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupanmanusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana iamenjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Ituberarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap danbertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika padaakhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentangtindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahamibersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspekatau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagimenjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisikehidupan manusianya.

    1) Etika dalam Menentukan Baik dan Buruknya PrilakuManusia

    Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalammenentukan baik dan buruknya prilaku manusia :

    a) Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secarakritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yangdikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yangbernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasaruntuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yangmau diambil.

    b) Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkanberbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimilikioleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi normasebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 29

    2) Pembagian Etika

    Secara umum Etika dapat dibagi menjadi:

    a) Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasarbagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimanamanusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika danprinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagimanusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilaibaik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahasmengenai pengertian umum dan teori-teori.

    b) Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moraldasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan inibisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan danbertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khususyang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori danprinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapatjuga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya danorang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khususyang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkanmanusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambilsuatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moraldasar yang ada dibaliknya.

    Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:

    a) Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikapmanusia terhadap dirinya sendiri. Etika individu perludiperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidakdapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karenakewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggotaumat manusia saling berkaitan.

    b) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap danpola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Etikasosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baiksecara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga,masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggungjawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.

    Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etikasosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar30

    bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat iniadalah sebagai berikut:a) Sikap terhadap sesamab) Etika keluargac) Etika profesid) Etika politike) Etika lingkunganf) Etika idiologi

    c. Sistem Penilaian Etika

    Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah padaperbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila. Perbuatanatau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atautelah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budipekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalambentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti,pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasihberupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluarberupa perbuatan nyata.

    Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatuperbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat :

    1) Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadimasih berupa rencana dalam hati, niat.

    2) Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata,yaitu pekerti.

    3) Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitubaik atau buruk.

    Dari sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa etikamerupakan kata hati atau niat biasa juga disebut karsa ataukehendak, kemauan, wil. Dan isi dari karsa inilah yang akandirealisasikan oleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan ini ada(4 empat) variabel yang terjadi:

    1) Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidakbaik.

    2) Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya;kelihatannya baik.

    3) Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidakbaik.

    4) Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 31

    d. Hubungan antara Etika dengan KrisisKemanusiaan

    Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentangajaran-ajaran dan pandangan moral. Etika berasal dari bahasayunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu kehendak ataukebiasaan baik yang tetap. Manusia yang pertama kalimenggunakan kata-kata itu adalah seorang filosof Yunani yangbernama Aristoteles ( 384 – 322 SM ). Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia, etika / moral adalah ajaran tentang baik danburuk mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya.Menurut K. Bertenes, etika adalah nilai-nilai atau norma-normayang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkahlakunya. Etika berkaitan erat dengan berbagai masalah nilaikarena etika pada pokoknya membicarakan tentang masalah-masalah predikat nilai ”susila” dan ”tidak susila”, ”baik” dan”buruk”. Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yangdilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yangmenunjukkan bahwa orang yang memilikinya dikatakan tidaksusila. Sesungguhnya etika lebih banyak bersangkutan denganprinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungannya dengantingkah laku manusia (Katsoff, 1986).

    Etika dibagi menjadi 2 kelompok, etika umum dan etikakhusus. Etika khusus dibagi menjadi 2 kelompok lagi menurutSuseno (1987), yaitu etika individual dan etika sosial yangkeduanya berkaitan dengan tingkah laku manusia sebagai wargamasyarakat. Etika individual membahas kewajiban manusiaterhadap diri sendiri dalam kaitannya dengan kedudukanmanusia sebagai warga masyarakat. Etika sosial membicarakantentang kewajiban manusia sebagai anggota masyarakat atauumat manusia. Dalam masalah ini, etika individual tidak dapatdipisahkan dengan etika sosial karena kewajiban terhadap dirisendiri dan sebagai anggota masyarakat atau umat manusiasaling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Etika sosialmenyangkut hubungan manusia dengan manusia lain baik secaralangsung maupun dalam bentuk kelembagaan (keluarga,masyarakat, dan negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia, idiologi-idiologi maupun tanggungjawabmanusia terhadap lingkungan hidup. Etika sosial berfungsimembuat manusia menjadi sadar akan tanggungjawabnyasebagai manusia dalam kehidupannya sebagai anggotamasyarakat.

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar32

    Di dunia kita sekarang ini, kesadaran akan etika individualdan etika sosial sangatlah rendah. Contoh nyatanya adalahadanya kelangkaan perspektif etika di kalangan para penguasapolitik dan ekonomi yang telah memicu penyalahgunaankekuasaan (abuse of power) dalam berbagai sudut kehidupan.Parliament of the World's Religion II, tahun 1993, yangdiselenggarakan di Chicago, menghasilkan deklarasi yang disebutdengan etika global (global ethic) sebagai penjabaran praktisberupa paradigma etika dan moral untuk diejawantahkan dalamkehidupan empiris. Lahirnya Deklarasi Etika Global tersebutmerupakan realisasi antisipasif dan solutif atas sebuah kekuatandahsyat bernama globalisasi yang dewasa ini tidak hanyamemasuki wilayah kehidupan material seperti ekonomi, budaya,dan politik pada banyak negara di seluruh belahan dunia, tetapikekuatan tersebut juga merambah wilayah nonmeterial, yaituetika. Globalisasi sendiri telah banyak menimbulkan dampakpositif, tetapi juga dampak negatif, yaitu krisis kemanusiaan.Dunia manusia saat ini sedang dilanda suatu krisis multidimensiglobal, yang meliputi krisis ekonomi global, krisis ekologi global,dan krisis politik global. Berbagai terpaan krisis tersebut lalubermuara pada krisis kemanusiaan seperti kemiskinan,kelaparan, pengangguran, kezaliman, kekerasan, penindasan,pengisapan, pembunuhan, dan lain-lain.

    Jika ditelusuri secara seksama, kita ketahui krisiskemanusiaan yang ada berpangkal mula dari krisis etika.Kelangkaan wawasan dan pengetahuan etika, terutama dikalangan penguasa politik dan ekonomi, mendorongmerajalelanya perusakan yang kemudian mengarah padakerusakan dunia dan segala tatanannya. Dari perspektif etikaglobal, permasalahan yang dihadapi proses peradaban bangsa-bangsa di dunia belakangan ini, tidak lain adalah masalah etik,yaitu rendahnya kadar apresiasi terhadap etika peradaban.Proses peradaban berkembang sedemikian cepat, terutama padaaspek material yang mengatas namakan kebebasan, kekuatandan kepercayaan atas diri manusia. Dengan demikian, prosesperadaban menempatkan manusia sebagai "pencipta yangmemiliki kuasa besar" terhadap hidup dan kehidupannya.Kehidupan manusia kemudian berorientasi pada paradigma"antropo-centris", yaitu berpusat pada diri manusia itu sendiri,sehingga manusia diliputi paham "egoisme kemanusiaan".Egosime kemanusian tersebut, sebagai mana diketahui,

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 33

    menjelma dalam paham, baik yang bersifat individualistismaupun kolektif, sebut saja rasisme, nasionalisme,sekterianisme, atas seksisme (feminisme dan maskulinisme).Semua bentuk egoisme manusia tersebut menghalangi manusiauntuk menjadi manusia sejati, manusia berkemanusiaan.

    Sebuah paragraf dalam Declaration toward a Global Ethic ofthe Parliament of the World's Religions yang dikeluarkan diChicago pada 1993 berbunyi sebagai berikut, "Dalam tradisi etikadan agama umat manusia, kita menemukan perintah: kaliantidak boleh mencuri! Atau dalam bahasa positifnya:berdaganglah secara jujur dan adil! Makna dari perintah iniadalah tidak seorang pun berhak dengan cara apa punmerampas atau merebut hak orang lain atau hak kesejahteraanbersama. Begitu juga tidak seorang pun berhak menggunakanapa yang dimilikinya tanpa peduli akan kebutuhan masyarakatdan bumi. Dalam pandangan deklarasi etika global, tidakmungkin ada suatu tatanan dunia baru tanpa tatanan etikaglobal. Etika global, mengacu pada suatu permufakatanmendasar tentang nilai-nilai mengikat, ukuran-ukuran pasti, dansikap-sikap pribadi yang harus dimiliki setiap manusia, khususnyamanusia beragama.

    Pemecahan problematika sosial, ekonomi, politik danlingkungan hidup mungkin dilakukan dengan prosespembangunan yang berkesinambungan lewat perencanaanekonomi dan politik serta pembelakuan hukum dan undang-undang. Namun, semua itu belum cukup tanpa perubahan"orientasi batin" (inner orientation) dan sikap mental yangberkualitas dari masyarakat. Masyarakat membutuhkan reformasisosial dan ekologis, tapi dalam waktu bersamaan mereka jugamembutuhkan pembaruan spiritual. Untuk benar-benarberperilaku manusiawi berarti :

    1) Kita harus menggunakan kekuasaan ekonomi dan politikuntuk melayani kemanusiaan, bukan menyalahgunakannyadalam persaingan merebut dominasi yang kejam. Kita harusmengembangkan semangat mengasihi mereka yangmenderita, khususnya kepada anak-anak, kaum lanjut usia,masyarakat miskin, penderita cacat, dan mereka yang beradadalam kesepian.

    2) Kita harus mengembangkan saling respek dan peduli agartercapai keseimbangan kepentingan yang layak, bukan cuma

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar34

    memikirkan kekuasaan tanpa batas dan persaingan yang tidakterhindarkan.

    3) Kita harus menghargai nilai-nilai kesederhanaan, bukankeserakahan tanpa terpuaskan akan uang, prestis, danpemuasan konsumtif. Dalam keserakahan, manusiakehilangan "rohnya", kebebasannya, ketenangan, dankedamaian diri serta dengan demikian kehilangan apa yangmembuatnya manusiawi".

    e. Hubungan antara Etika dengan Kebudayaan

    Meta-ethical cultural relativism merupakan cara pandang secarafilosofis yang yang menyatkan bahwa tidak ada kebenaran moralyang absolut, kebenaran harus selalu disesuaikan dengan budayadimana kita menjalankan kehidupan sosial kita karena setiapkomunitas sosial mempunyai cara pandang yang berbeda-bedaterhadap kebenaran etika.

    Etika erat kaitannya dengan moral. Etika atau moral dapatdigunakan okeh manusia sebagai wadah untuk mengevaluasisifat dan perangainya. Etika selalu berhubungan dengan budayakarena merupakan tafsiran atau penilaian terhadap kebudayaan.Etika mempunyai nilai kebenaran yang harus selalu disesuaikandengan kebudayaan karena sifatnya tidak absolut danlmempunyai standar moral yang berbeda-beda tergantungbudaya yang berlaku dimana kita tinggal dan kehidupan socialapa yang kita jalani.

    Baik atau buruknya suatu perbuatan itu tergantung budayayang berlaku. Prinsip moral sebaiknya disesuaikan dengannorma-norma yang berlaku, sehingga suatu hal dikatakan baikapabila sesuai dengan budaya yang berlaku di lingkungan sosialtersebut. Sebagai contoh orang Eskimo beranaggapan bahwatindakan infantisid (membunuh anak) adalah tindakan yangbiasa, sedangkan menurut budaya Amerika dan negara lainnyatindakan ini merupakan suatu tindakan amoral.

    Suatu premis yang disebut dengan “Dependency Thesis”mengatakan “All moral principles derive their validity fromcultural acceptance”. Penyesuaian terhadap kebudayaan inisebenarnya tidak sepenuhnya harus dipertahankan dandibutuhkan suatu pengembangan premis yang lebih kokoh.

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 35

    2. Estetika Manusia dalam Berbudaya

    Manusia pada umumnya menyukai sesuatu yang indah, baikterhadap keindahan alam maupun keindahan seni. Keindahanalam adalah keharmonisan yang menakjubkan dari hukum-hukum alam yang dibukakan untuk mereka yang mempunyaikemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seniadalah keindahan hasil cipta manusia (seniman) yang memilikibakat untuk menciptakan sesuatu yang indah. Pada umumnyamanusia mempunyai perasaan keindahan. Rata-rata manusiayang melihat sesuatu yang indah akan terpesona. Namun padahakikatnya tidak semua orang memiliki kepekaan terhadapkeindahan itu sendiri.

    Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian parafilosof mulai dari zaman Plato sampai zaman modern sekarangini. Teori tentang keindahan muncul karena mereka menganggapbahwa seni adalah pengetahuan perspektif perasaan yangkhusus. Keindahan juga telah memberikan warna tersendiridalam sejarah peradaban manusia. Oleh karena itu dalampembahasan ini penulis akan menyajikan pengertian estetika,sejarah perkembangan estetika, teori estetikaka, serta hubunganantara manusia dengan estetika.

    a. Pengertian Estetika

    Estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalahkeindahan. Bagaimana keindahan bisa tercipta dan bagaimanaorang bisa merasakannya dan memberi penilaian terhadapkeindahan tersebut. Maka filsafat estetika akan selalu berkaitandengan baik dan buruk, indah dan jelek. Bukan berbicara tentangsalah dan benar seperti dalam epistemologi.

    Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani,aisthetike yang berarti segala sesuatu yang dapat dicerna olehindra. Estetika membahas refleksi kritis yang dirasakan olehindera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidakindah, beauty or ugly. Estetika disebut juga dengan istilah filsafatkeindahan.

    Terdapat beberapa pengertian Estetika/keindahan sepertidikutip H.K. Ishar (1992:74), yaitu :1) Nilai-nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga

    (Kamus Oxford).

  • Ilmu Sosial dan Budaya Dasar36

    2) Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau fungsiatau kegunaannya (Socrates)

    3) Ekspres i luhur (Hegel)4) Sesuatu yang struktural (Schopenhauer)5) Bentuk sempurna yang ada pada alam (Baumgarten)

    Estetika dapat diartikan lain sebagai teori tentang keindahanKeindahan dapat diartikan beberapa hal yaitu:1) Secaara luas yaitu mengandung ide yang baik yang

    meliputi watak indah, hukum yang indah,ilmu yangindah,dan lain sebagainya.

    2) Secara sempit yaitu indah yang terbatas pada lingkuppersepsi penglihatan (bentuk dan warna)

    3) Secara estetik murni yaitu menyangkut pengalaman yangberhubungan dengan penglihatan,pendengaran dan etika.

    Emmanuel Kant meninjau keindahan dari 2 segi, pertama darisegi arti yang subyektif, dan kedua dari segi arti yang obyektif.(1) Subyektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkandan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapimendatangkan rasa senang pada si penghayat, (2) Obyektif:Keserasian dari suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya,sejauh obyek ini tidak ditinjau dari segi gunanya. Bagi ImmanuelKant, sarana kejiwaan yang disebut cita rasa itu berhubungandengan dicapainya kepuasan atau tidak dicapainya kepuasaanatas obyek yang diamati. Rasa puas itu pun berkaitan denganminat seseorang atas sesuatu. Suatu obyek dikatakan indahapabila memuaskan minat seseorang dan sekaligus menarikminatnya. Pandangan ini melahirkan subyektivisme yangberpengaruh bagi timbulnya aliran-aliran seni modern khususnyaromantisme pada abad ke-19.

    Menurut Al-Ghazali, keindahan suatu benda terletak di dalamperwujudan dari kesempurnaan. Perwujudan tersebut dapatdikenali dan sesuai dengan sifat benda itu. Disamping lima pancaindera, untuk mengungkapkan keindahan di atas Al Ghazali jugamenambahkan indra ke enam yang disebutnya dengan jiwa(ruh) yang disebut juga sebagai spirit, jantung, pemikiran,cahaya. Kesemuanya dapat merasakan keindahan dalam duniayang lebih dalam yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.

    Kaum materialis cenderung mengatakan nilai-nilaiberhubungan dengan sifat-sifat subjektif, sedangkan kaumidealis berpendapat nilai-nilai bersifat objektif. Andaikan kita

  • Bab. II Manusia sebagai Mahkluk Budaya 37

    sepakat dengan kaum materialis bahwa yang merupakan nilaikeindahan itu merupakan reaksi-reaksi subjektif, maka benarlahapa yang terkandung dalam sebuah ungkapan “Mengenai

Recommended