3
Hak Kekayaan Intelektual Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disingkat HKI) merupakan langkah maju bagi Bangsa Indonesia yang pada tahun 2020 memasuki era pasar bebas. Salah salah satu implementasi era pasar bebas ialah negara dan masyarakat Indonesia akan menjadi pasar yang terbuka bagi produk ataupun karya orang/perusahaan luar negeri (asing), demikian pula masyarakat Indonesia dapat menjual produk/karya ciptaannya ke luar negeri secara bebas. Oleh karena itu, sudah selayaknyalah produk-produk ataupun karya-karya lainnya yang merupakan HKI dan sudah beredar dalam pasar global diperlukan perlindungan hukum yang efektif dari segala tindak pelanggaran yang tidak sesuai dengan persetujuan TRIPs serta konvensi-konvensi yang telah disepakati. Salah satu contoh HKI yang harus dilindungi ialah merek. Merek merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis. Merek produk (baik barang maupun jasa) tertentu yang sudah menjadi terkenal dan laku di pasar tentu saja akan cenderung membuat produsen atau pengusaha lainya memacu produknya bersaing dengan merek terkenal, bahkan dalam hal ini akhirnya muncul persaingan tidak sehat. Merek dapat dianggap sebagai rohbagi suatu produk barang atau jasa (Insan Budi Maulana, 1997:60). Merek sebagai tanda pengenal atau tanda pembeda dapat menggambarkan jaminan kepribadian (individuality) dan reputasi barang dan jasa hasil usahanya sewaktu diperdagangkan. Apabila dilihat dari sudut produsen, merek digunakan sebagai jaminan hasil produksinya, khususnya mengenai kualitas, di samping untuk promosi barang-barang dagangannya guna mencari dan meluaskan pasar. Selanjutnya, dari sisi konsumen, merek diperlukan untuk melakukan pilihan- pilihan barang yang akan dibeli (Wiratmo Dianggorro, 1997:34).

HKI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HKI

Hak Kekayaan IntelektualPerlindungan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disingkat HKI) merupakanlangkah maju bagi Bangsa Indonesia yang pada tahun 2020 memasuki era pasarbebas. Salah salah satu implementasi era pasar bebas ialah negara danmasyarakat Indonesia akan menjadi pasar yang terbuka bagi produk ataupunkarya orang/perusahaan luar negeri (asing), demikian pula masyarakatIndonesia dapat menjual produk/karya ciptaannya ke luar negeri secara bebas.Oleh karena itu, sudah selayaknyalah produk-produk ataupun karya-karyalainnya yang merupakan HKI dan sudah beredar dalam pasar global diperlukanperlindungan hukum yang efektif dari segala tindak pelanggaran yang tidaksesuai dengan persetujuan TRIPs serta konvensi-konvensi yang telah disepakati.

Salah satu contoh HKI yang harus dilindungi ialah merek. Merek merupakan halyang sangat penting dalam dunia bisnis. Merek produk (baik barang maupunjasa) tertentu yang sudah menjadi terkenal dan laku di pasar tentu saja akancenderung membuat produsen atau pengusaha lainya memacu produknyabersaing dengan merek terkenal, bahkan dalam hal ini akhirnya munculpersaingan tidak sehat. Merek dapat dianggap sebagai “roh” bagi suatu produkbarang atau jasa (Insan Budi Maulana, 1997:60).

Merek sebagai tanda pengenal atau tanda pembeda dapat menggambarkanjaminan kepribadian (individuality) dan reputasi barang dan jasa hasil usahanyasewaktu diperdagangkan. Apabila dilihat dari sudut produsen, merek digunakansebagai jaminan hasil produksinya, khususnya mengenai kualitas, di sampinguntuk promosi barang-barang dagangannya guna mencari dan meluaskan pasar.Selanjutnya, dari sisi konsumen, merek diperlukan untuk melakukan pilihan-pilihan barang yang akan dibeli (Wiratmo Dianggorro, 1997:34).

Page 2: HKI

Contoh kasus merek pada produk permen di indonesia

Tahun 1990 : Ricola Limited (Swis) yang memproduksi permen dengan merek Herb Candydan Ricola menggugat Ng Miauw Fen (Indonesia) yang memproduksi permen denganmerek sama. Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat memenangkan Ricola Limitedsebagai pemegang merek yang pertama. Tetapi tahun 1992, Ricola Limited yangmenggugat PT Sanitas Murni Utama dengan alasan yang sama dinyatakan kalah oleh PNJakarta Utara.

Analisis:

Dalam hal ini perlindungan merek di Indonesia masih sangat lemah dilihat dari kasus diaatas ricola limited menggugat ng miauw fen yang memproduksi permen dengan mereksama dan di menangkan oleh ricola limited. Pada tahun 1992 , Ricola Limited yangmenggugat PT Sanitas Murni Utama dengan alasan yang sama dinyatakan kalah oleh PNJakarta Utara. Disini sudah terlihat keputusan yang tidak adil diambil oleh PNpengadilan Jakarta utara dengan

kasus yang sama harusnya Dalam hukum merek terdapat ajaran atau doktrin persamaanyang timbul berkaitan dengan fungsi merek, yaitu untuk membedakan antara barang ataujasa yang satu dengan yang lainnya. Ada dua ajaran persamaan dalam merek yaitu:

a. Doktrin persamaan keseluruhan, dan

b. Doktrin persamaan identik.

Menurut doktin persamaan menyeluruh, persamaan merek ditegakkan di atas prinsipentireties similar yang berarti antara merek yang satu dengan yang lain mempunyaipersamaan yang menyeluruh meliputi semua faktor yang relevan secara optimal yangmenimbulkan persamaan (M. Yahya Harahap, 1996 : 288).

Page 3: HKI

Doktrin persamaan identik mempunyai pengertian lebih luas dan fleksibel, bahwauntuk menentukan ada persamaan merek tidak perlu semua unsur secara komulatifsama, tetapi cukup beberapa unsur atau faktor yang relevan saja yang sama sehinggaterlihat antara dua merek yang diperbandingkan identik atau sangat mirip. Jadimenurut doktrin ini antara merek yang satu dengan yang lain tetap ada perbedaantetapi perbedaan tersebut tidak menonjol dan tidak mempunyai kekuatan pembedayang kuat sehingga satu dengan yang lain mirip (similar) maka sudah dapatdikatakan identik.

Doktrin persamaan yang dianut dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapatdilihat dalam Pasal 6 Ayat (1) yang menyatakan Permohonan harus ditolak olehDirektorat Jenderal apabila Merek tersebut :

1) mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milikpihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang/jasa sejenis;

2) mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yangsudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

3) mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasigeografis yang sudah dikenal

Jadi Penetapan PN pengadilan Jakarta utara itu salah, harusnya ricola limiteddinyatakan menang dalam menggugat PT Sanitas Murni Utama dalam hal merekyang sama sesuai dengan Undang undang yang berlaku.