20
SOSIOLOGI PENYIMPANGAN SOSIAL

(Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Studi kasus bab penyimpangan sosial di masyarakat Gresik (Alama Bukit Raya), Jawa Timur. Tugas Sosiologi kelas X semester 2 SMA N 1 Gresik

Citation preview

Page 1: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

SOSIOLOGI

PENYIMPANGAN SOSIAL

Page 2: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Nama anggota kelompok :

1. Adelia Wahyu Puspitasari (02)2. Aisyah Pratiwi Arimurti (05)3. Athiyatul Faiqoh (09)4. Fauzan Fikry Finansyah (14)5. Rahmat Deky Astara (24)6. Sanjay Deep Budi Santoso (26)

X7

Page 3: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

KASUS

Gresik – 14 Maret 2013

Beberapa pedagang nekat berjualan di depan Perumahan Alam Bukit Raya (ABR). Padahal di daerah tersebut sudah terpasang beberapa rambu-rambu yang melarang para pedagang untuk berdagang di tempat tersebut.

Yang mengherankan kegiatan jual beli ditempat ini berlangsung sudah cukup lama, sehingga para pedagang disana tidak merasa bahwa mereka berdagang di tempat yang salah. Menurut mereka Satpol PP tidak berhak untuk mengusir mereka dari tempat ini. Karena mereka menganggap bahwa di tempat mereka berjualan Satpol PP tidak berhak untuk merazia para pedagang sebab tempat tersebut adalah milik Perumahan ABR bukan milik pemerintah. Apalagi salah satu dari mereka merupakan pemilik rumah di ABR itu sendiri.

Page 4: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

PENGERTIAN / KONSEP

Kasus di diatas digolongkan dalam penyimpangan sosial dikarenakan melanggar rambu-rambu “Dilarang berjualan” yang sudah terpasang di bagian depan perumahan ABR dan mereka menganggap tempat tersebut merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan oleh para penghuni perumahan ABR sehingga Satpol PP tidak berhak untuk mengusir mereka.

Page 5: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Bukti Penyimpangan

Page 6: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Hasil Wawancara

Page 7: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

5W +1H

Dari kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelakunya melakukan penyimpangan sosial berupa berdagang di tempat yang dilarang. Lalu terdapat unsur 5W + 1H :

WHAT WHEN WHO WHERE HOW

Page 8: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

WHAT

WHAT : Kegiatan apa yang dimuat dalam berita tersebut ?Jawab : Kegiatan berdagang di tempat yang tidak semestinya

Page 9: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

WHEN

WHEN :Kapan penjual dalam berita tersebut

berjualan?Jawab : Setiap hari Senin-Kamis

Page 10: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

WHO

WHO : Siapa yang berdagang di tempat

tersebut ?Jawab : Beberapa pedagang seperti pedagang siomay, soto, gorengan dll.

Page 11: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

WHERE

WHERE : Di mana kegiatan penjualan itu

terjadi ?Jawab : Di depan perumahan ABR

Page 12: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

HOW : Bagaimana tanggapan para penjual mengenai adanya larangan di tempat mereka berjualan?- Menurut salah satu penjual, itu bukan merupakan suatu masalah karena dia menganggap bahwa Satpol PP tidak berhak untuk mengusir dan merazia mereka, dan mereka juga menganggap bahwa tempat tersebut merupakan fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pemilik rumah di perumahan tersebut.

HOW

Page 13: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

METODE

Metode yang digunakan dalam kasus tersebut adalah metode studi kasus yang termasuk dalam metode kualitatif.

Metode studi kasus bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat.

Dalam metode ini, pengambilan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner, dan teknik partisipasi aktif.

Namun dalam kasus ini kami melakukan pengambilan data melalui wawancara.

Page 14: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

Dorongan untuk mencari nafkah. Adanya keinginan untuk mengisi waktu

luang dengan berjualan. Adanya pembatasan waktu berjualan di

daerah GKB membuat mereka pindah ke daerah ABR.

Tak ada ketegasan lebih lanjut dari pihak ABR tentang larangan tersebut.

Page 15: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Teori –Teori Penyimpangan Sosial Kasus di atas dapat dikelompokkan

dalam Teori Sosialisasi Cabang Kebudayaan Khusus yang menyimpang, karena dalam kasus tersebut pedagang yang pertama kali berdagang di tempat tersebut mengundang pedagang lain untuk berjualan di tempat itu juga. Hal ini menyebabkan perilaku tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan dan menjadi hal yang wajar.

Page 16: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL

Berdasarkan dampak :Kasus diatas dapat digolongkan pada Penyimpangan Positif Dan Negatif1. Penyimpangan Positif : karena bertujuan untuk menambah penghasilan keluarga.2. Penyimpangan Negatif : karena melanggar rambu-rambu yang ada.

Page 17: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

Berdasarkan pelaku :Kasus diatas digolongkan pada

Penyimpangan Kelompok karena dilakukan oleh beberapa orang sekaligus.

Berdasarkan sifat :Kasus tersebut dapat digolongkan sebagai Penyimpangan Primer karena penyimpangan tersebut masih bisa di terima oleh masyarakat sekitar.

Page 18: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

JENIS-JENIS PENYIMPANGAN SOSIAL

Kasus tersebut termasuk dalam Blue Collar Crime karena penyimpangan norma-norma hukum dilakukan oleh orang-orang kecil (masyarakat biasa. Mereka melakukan penyimpangan karena dorongan ekonomi.

Page 19: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

SOLUSI

Adanya pengendalian sosial formal oleh lembaga-lembaga formal yang ada di masyarakat. Namun sifat pengendalian ini sudah memasuki tahap pengendalian sosial represif karena pengendalian dilakukan setelah adanya penyimpangan untuk mengembalikan keadaan menjadi normal kembali.

Pengendalian lain juga dapat dilakukan yaitu pengendalian sosial nonformal yang dapat dilakukan oleh pemuka masyarakat.

Page 20: (Sosiologi) Studi kasus penyimpangan sosial

KESIMPULAN

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa penyimpangan tersebut terjadi karena adanya kesalah pahaman di pihak pedagang terhadap lahan tersebut. Namun pada dasarnya kami tidak menyalahkan penyimpangan yang dilakukan para pedagang, namun kami berusaha untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di penyimpangan tersebut.