126
UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : TRI OKTAVIANI NIM : 111-14-030 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

i

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

TRI OKTAVIANI

NIM : 111-14-030

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

ii

Page 3: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

iii

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRI OKTAVIANI

NIM : 111-14-030

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 4: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

iv

Page 5: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

v

Page 6: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

vi

Page 7: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

vii

MOTTO

Tujuan seorang guru bukanlah menciptakan siswa-siswanya menurut

pandangannya, tapi mengembangkan siswanya yang mampu menciptakan

pandangan mereka sendiri

*Tri Oktaviani*

Anak-anak bagaikan bunga, siramilah selalu dengan kasih sayang, pupuklah

dengan nilai-nilai kebaikan agar mereka kelak mekar menjadi bunga yang indah

*Arifin*

Page 8: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak Suyanto dan Ibu Siti Sobiah, sebagai wujud baktiku padanya,

yang senantiasa memberikan nasehat, mencurahkan kasih sayang, dan

telah mendidikku dari kecil sampai dewasa ini, serta tidak lelah

mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk

sesama.

2. Kakakku tersayang Slamet Hariyanto yang selalu memberiku motivasi

dan semangat.

3. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaicho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang

selalu mendoakanku

4. Sahabat-sahabatku (sa’idatun ‘Iin M, Fahruni D, Desi Nor W, Zahrotul

U, Rokhanah) yang telah memberi motivasi dan semangat.

5. Teman-teman seperjuangan (Himatul Uliyah, Eka Yuniyanti, Mir’atus

S) di PPTQ Al-Muntaha yang selalu memberi arahan dan semangat.

6. Keluarga besar PPTQ Al-Muntaha yang saya sayangi.

7. Tunangan saya Muhammad Mustofa, terimakasih selalu mendukung

dan memberi semangat untuk saya.

8. Temanku Anggix Lyga Wijayanto, yang selalu memberi motivasi,

arahan, dan semangat.

9. Ustadzah Aida, terimakasih dukungan dan semangatnya.

10. Teman-teman PAI angkatan 2014.

Page 9: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas

karunia-Nya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membimbing Siswa

Tunagrahita Sedang (studi kasus pada siswa kelas XI di SMALB Negeri Salatiga

Tahun 2018/2019)” ini yang merupakan tugas dan syarat wajib yang harus

dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan agama Islam (PAI)

IAIN Salatiga.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan

kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat

dijagat raya ini. Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh

dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-imu keislaman, yang dapat menjadi

bekal hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan,

bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaikan

banyak terimakasih kepada smeua pihak yang telah memberikan bantuannya,

khususnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Siri Rukhayati, M.Ag., selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Urifatun Anis M.Pd.I., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, bimbingan, dan arahan serta keihklasan dan kebijaksanaan

Page 10: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

x

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada

penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Imam Sutomo M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik penulis

yang dengan sabarnya, membimbing penulis dari waktu ke waktu.

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staff perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

7. Bapak Muhlisun, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMALB Negeri Salatiga,

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan

disekolah tersebut.

8. Bapak Eko Puji Widodo, S.Pd.I., selaku guru PAI SMALB Negeri Salatiga

yang menjadi narasumber utama dan membantu penulis selama melakukan

penulisan.

9. Bapak/Ibu Guru serta Staff Karyawan SMALB Negeri Salatiga yang telah

membantu penulis selama melakukan penulisan.

10. Orang tua tercinta Bapak Suyanto dan Ibu Siti Sobiah yang telah

mencurahkan kasih sayang, semangat dan doa demi keberhasilan penulis.

11. Kakakku tersayang Slamet Hariyanto yang selalu memberiku motivasi dan

semangat.

12. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaicho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang selalu

mendoakanku

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan di dunia maupun di

Page 11: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xi

Page 12: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xii

ABSTRAK

Oktaviani, Tri. 2018. Upaya Guru PAI Dalam Mengatasi Penyimpangan Perilaku

Anak Tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga Tahun Ajaran

2018/2019. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing : Dra. Urifatun Anis

M.Pd.I.

Kata Kunci :

Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk penyimpangan yang

dilakukan anak tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga dan bagaimana upaya

yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi penyimpangan

perilaku tersebut.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data dengan

menggunakan analisis data model interaktif, sedangkan pengecekan keabsahan

datanya menggunakan truangulasi sumber dan metode. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati. Penelitian ini dilaksanakan di SMALB Negeri

Salatiga Bulan Agustus sampai dengan September. Subjek dalam penelitian ini

adalah narasumber utama yang dapat memberikan informasi data yang

dibutuhkan untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian ini, adapun

subjeknya yaitu Guru pendidikan agama Islam. Sedangkan informannya adalah

Kepala Sekolah dan siswa. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan

berupa metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penyajian

keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Tehnik analisis data dalam penelitian ini yaitu 1) data reduction (reduksi data),

2) data display (penyajian data), 3) drawing conclusion/ verification (penarikan

kesimpulan/verifikasi).

Hasil penelitian ini berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk-bentuk

penyimpangan perilaku yang dilakukan anak tunagrahita antara lain: 1) tindakan

anti sosial 2) tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat.

Sedangkan peran yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam hal

mengatasi penyimpangan perilaku anak tunagrahita yaitu 1) konseling

individual/pribadi. 2) metode pembiasaan yang dilaksanakan pada saat di dalam

kelas maupun di luar kelas. 3) home visiting.

Page 13: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………… ............................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................... vi

MOTTO................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

ABSTRAK .............................................................................................. xii

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian.................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian................................................................ 9

1. Manfaat Teoritis ............................................................ 9

2. Manfaat Praktis ............................................................. 9

E. Penegasan Istilah .................................................................. 9

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam ......................... 10

2. Mengatasi Kenakalan Siswa Tunagrahita ..................... 11

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 11

Page 14: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 13

A. Landasan Teori ..................................................................... 13

1. Upaya Guru ................................................................... 13

a. Pengertian Upaya ................................................... 13

b. Pengertian Guru ..................................................... 13

c. Syarat Guru ............................................................ 18

d. Tugas Guru ............................................................. 21

2. Pendidikan Agama Islam .............................................. 24

a. Pengertian pendidikan Agama Islam ..................... 24

b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ........ 26

3. Tunagrahita .................................................................. 30

a. Pengertian Tunagrahita .......................................... 30

b. Klasifikasi Anak Tunagrahita ................................ 31

c. Karakteristik Tunagrahita ...................................... 33

d. Faktor Penyebab Tunagrahita ................................ 37

4. Penyimpangan Perilaku/Abnormal ............................... 38

a. Pengertian Perilaku Abnormal ............................... 38

b. Sebab-sebab Perilaku Abnormal ............................ 39

c. Bentuk-bentuk Perilaku menyimpang .................... 43

B. Kajian pustaka ...................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 47

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 47

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 48

C. Sumber Data ......................................................................... 48

D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................... 50

E. Analisis Data ........................................................................ 52

F. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 54

Page 15: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xv

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ..................................... 57

A. Gambaran Umum SMALB Negeri Salatiga......................... 57

1. Sejarah singkat SMALB Negeri Salatiga ...................... 57

2. Profil Sekolah ................................................................ 58

3. Visi, Misi, dan Tujuan ................................................... 61

4. Struktur Organisasi SMALB Negeri Salatiga ............... 62

5. Keadaan Guru dan Siswa .............................................. 63

6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMALB Negeri Salatiga64

B. Analisis Data ........................................................................ 66

1. Bentuk-bentuk Penyimpangan Perilaku Anak Tunagrahita 66

2. Upaya Guru PAI dalam Mengatasi Penyimpangan

perilaku Siswa Tunagrahita ........................................... 69

BAB V PENUTUP ................................................................................. 82

A. Kesimpulan........................................................................ ..82

B. Saran .................................................................................. ..83

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................

RIWAYAT HIDUP PENULIS .............................................................

Page 16: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. SKK

3. Nota Pembimbing Skripsi

4. Surat Permohonan Izin Penelitian

5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

6. Lembar Konsultasi

7. Kode Penelitian

8. Pedoman Wawancara

9. Hasil Wawancara

10. dokumentasi

Page 17: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya. Tidak ada satu anak manusia yang diciptakan sama satu dengan

yang lainnya. Anak adalah karunia terbesar yang diberikan Tuhan Sang

Maha Pencipta kepada umat manusia. Tuhan mempunyai rahasia tersendiri

sehingga ada anak yang dilahirkan normal dan ada pula yang dilahirkan

istimewa (berkebutuhan khusus). Banyak masyarakat memandang sebelah

mata tentang anak berkebutuhan khusus karena perbedaan fisik, mental,

intelegensi dan emosional. Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa

semua manusia sama dimata Allah dan tidak ada yang dibedakan. Seperti

firman Allah dalam Surah An-Nuur ayat 61:

Artinya : Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang

pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu

sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di

rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-

Page 18: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

2

saudaramuyang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang perempuan,

di rumah saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara bapakmu

yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki, di rumah

saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya

atau di rumah kawan-kawanmu, tidak ada halangan bagi kamu makan

bersama-sama mereka atau sendirian.

Di dalam ayat tersebut mengandung makna kesetaraan yaitu bahwa

tidak ada halangan bagi masyarakat untuk bergabung bersama dengan

mereka yang berkebutuhan khusus seperti penyandang tunanetra,

tunarungu, tunadaksa atau bahkan tunagrahita. Mereka berhak untuk

melakukan aktivitas sehari-hari bersama orang-orang normal tanpa adanya

diskriminasi seperti layaknya masyarakat pada umumnya. Perbedaan yang

terdapat pada anak berkebutuhan khusus bukanlah hukuman dari Allah

SWT, karena semua manusia sama tanpa melihat dari kesempurnaan fisik.

Dalam Islam anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang

seharusnya dihindari, dicaci, dan dihina melainkan diberikan kasih sayang

yang setara dengan anak normal pada umumnya, karena mereka hanyalah

manusia yang diuji Allah dengan keterbatasan. Allah SWT menghadirkan

anak dengan keterbatasan di dalam sebuah keluarga karena ada maksud

dan tujuannya. Menghadapi kenyataan memiliki anak sebagai penyandang

gangguan Intelegensi atau anak tunagrahita tidaklah mudah bagi orang tua,

terutama jika dihadapi oleh orang tua yang kurang pemahamannya

terhadap semua permasalahan ketunaan tersebut, baik itu tentang apa dan

bagaimana ketunagrahitaan itu, serta penanganan yang harus dilakukan

guna mencapai keberhasilan pada tugas perkembangan anak. Jadi sebagai

orangtua yang diberi amanah oleh Allah harus berlapang dada dan

Page 19: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

3

menerima dengan ikhlas serta menjaga, merawat dan membesarkannya

sebagaimana mestinya karena terdapat hikmah yang dapat di ambil untuk

keluarga maupun masyarakat.

Mereka yang menyandang cacat bukan kehendak mereka sendiri

namun itu adalah pemberian Allah sang Kholiq. Masyarakat sekitar sering

mengcemooh anak tunagrahita dikarenakan banyak yang kurang suka

tentang kehadiran anak tunagrahita tersebut. Anak ini cenderung meniru

apa yang ada di masyarakat dan apa yang dilihatnya, anak ini sering kali

belajar sesuatu dengan kenyataan atau abstrak. Kurangnya pengawasan

menyebabkan perilaku anak tersebut cenderung sering ke hal-hal yang

negatif dan anak melakukan hal-hal yang menyimpang terhadap kehidupan

masyarakat dalam sosialisasinya. Dalam dunia ini pendidikan bagi anak

cacat kurang diperhatikan. Jika keadaan seperti ini dibiarkan saja maka

dunia pendidikan dan pandangan masyarakat terhadap mereka akan tetap

stagnan dan berhenti seperti itu terus. Sebagaimana manusia mereka juga

membutuhkan pendidikan, karena pendidikan sudah menjadi salah satu

kebutuhan manusia. Mendidik anak cacat tidak semudah mendidik anak-

anak normal, terutama dalam membentuk karakter karena anak-anak cacat

mental mempunyai ciri-ciri yang khusus sesuai dengan kecacatannya.

Sebagaimana pendidikan yang diterapkan kepada anak disabilitas mereka

memerlukan pelayanan secara khusus dengan sarana dan prasarana/alat-

alat khusus, guru yang khusus, bahkan kurikulum yang khusus pula.

Page 20: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

4

Salah satu anak berkebutuhan khusus yaitu anak tunagrahita atau

anak dengan gangguan intelektual rendah. Seorang dikatakan tunagrahita

apabila memiliki tiga faktor, yaitu: (1) keterhambatan fungsi kecerdasan

secara umum atau di bawah rata-rata. Hal ini mengakibatkan anak

tunagrahita tidak mampu bergaul dengan teman seusianya. Oleh sebab itu,

mereka bergaul dengan anak yang usianya di bawah usia mereka. (2)

ketidakmampuan dalam perilaku adaptif dan bersosial. Dalam keseharian

anak tunagrahita tidak mampu untuk adaptasi dan bersosialisasi dengan

baik dikarenakan intelektual mereka yang rendah di bawah rata-rata. (3)

terjadi selama perkembangan sampai usia 18 tahun. (Salim Choiri &

Munawir Yusuf, 2009:56).

Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam kemampuan berfikir,

oleh karena itu anak tunagrahita tidak mampu untuk mengingat suatu hal

lebih lama dibanding anak normal. Mengalami permasalahan dalam

pembelajaran, jadi guru memberikan penjelasan terkait materi dengan

menggunakan metode yang khusus dan butuh kesabaran yang lebih dalam

mengajar. Adaptasi sosial dalam hal menyesuaikan diri dengan

lingkungannya anak tunagrahita dikatakan kurang karena intelektual yang

rendah dan mereka lebih banyak diam menyendiri. Ketidakmampuan

komunikasi dan merawat diri dengan baik, karena intelektual di bawah

rata-rata, contohnya anak tunagrahita dengan kategori berat mereka tidak

mampu untuk mandi sendiri, memakai baju sendiri, makan sendiri, semua

aktivitas membutuhkan bantuan dari orang lain. Mereka kurang mampu

Page 21: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

5

bergaul, tidak mampu berpartisipasi, maka dari itu anak tunagrahita lebih

memfokuskan pada program bina diri agar mereka mampu untuk hidup

mandiri dan tidak terlalu bergantung pada lingkungan sekitarnya serta

dapat beradaptasi dengan lingkungan (Wawancara dengan Pak Eko 11

Agustus 2018).

Perilaku menyimpang termasuk dalam kategori perilaku abnormal.

Kebanyakan psikolog saat ini mengakui bahwa perilaku abnormal

disebabkan oleh kombinasi faktor biologis, psikologis dan sosial (Kendler

& Prescott, 2006; Rutter & Rutter, 1993). Perilaku abnormal anak

tunagrahita disebabkan oleh faktor biologis. Rendahnya kapasitas mental

pada anak tunagrahita sangat mempengaruhi terhadap kemampuannya

untuk menjalankan fungsi-fungsi sosialnya seperti kurangnya perilaku

adaptif atau kesulitan pada dirinya sendiri untuk bertingkah laku sesuai

dengan norma yang ada di masyarakat.

Menurut Reynolds, C.D dalam buku Bandi Delphie, (2007:153)

mengemukakan bahwa siswa berkelainan khusus dengan hendaya

perkembangan (tunagrahita) nampak sebagai perilaku non-adaptif atau

ketidakmampuan menyesuaikan diri, antara lain: berjalan tidak seimbang,

adanya kekakuan pada jari tangan, suka mengoceh, tidak dapat diam,

sering mengganggu temannya, sulit berkomunikasi dengan cara lisan,

mudah marah (emosional). Anak tunagrahita termasuk kategori retardasi

mental, yaitu gangguan yang telah tampak sejak masa kanak-kanak dalam

bentuk fungsi intelektual dan adaptif yang secara signifikan berada di

Page 22: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

6

bawah rata-rata. Penderita retardasi mental mengalami kesulitan dalam

berbagai aktivitas sehari-hari sampai ke tingkat yang mencerminkan

beratnya defisit kognitif mereka serta jenis dan banyaknya bantuan yang

mereka terima. Penderita retardasi mental memperlihatkan kemampuan

dan kepribadian yang sangat beragam.

Fenomena yang sering terjadi pada anak tunagrahita, bahwa mereka

tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk membedakan mana

perilaku yang benar dan tidak karena fungsi intelektualnya yang rendah.

Masalah gangguan kepribadian dan emosi dalam memahami kondisi

karakteristik mentalnya nampak jelas bahwa anak tunagrahita kurang

memiliki kemampuan berfikir, keseimbangan pribadinya kurang konstan

atau labil, kadang-kadang stabil dan kadang-kadang kacau. Kondisi yang

demikian itu dapat dilihat dalam penampilan tingkah lakunya sehari-hari,

misalnya: berdiam diri berjam-jam lamanya, gerakan yang hiperaktif,

mudah marah, dan mudah tersinggung, suka mengganggu orang lain

disekitarnya (bahkan tindakan merusak atau destruktif). Hal tersebut

menunjukkan adanya perilaku menyimpang pada anak tunagrahita dan

membutuhkan pendampingan serta bimbingan khusus dari guru.

Bimbingan tersebut bertujuan untuk mengurangi tingkat penyimpangan

perilaku yang dilakukan anak tunagrahita sehingga mereka mampu untuk

bersosialisasi dengan baik di dalam lingkungan sekolah maupun

masyarakat. Karena tidak adanya guru bimbingan konseling maka yang

bertugas untuk mendampingi dan membimbing anak berkebutuhan khusus

Page 23: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

7

yaitu guru kelas dan guru pendidikan Agama Islam (Observasi 11 Agustus

2018).

Anak berkebutuhan khusus (ABK) memang berbeda dengan anak

normal pada umumnya, baik dari segi fisik, mental, maupun secara

pemikiran. Meskipun demikian anak berkebutuhan khusus harus memiliki

kesamaan perlakuan seperti yang telah dirasakan anak-anak normal, tidak

terkecuali dalam masalah pendidikan. Karena pendidikan sangatlah

penting bagi setiap manusia dalam rangka mengembangkan segala

potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima oleh setiap warga

negara. Seluruh warga negara tanpa terkecuali termasuk di dalamnya anak

berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan

pendidikan, hal tersebut dijamin oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang

mengemukakan “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional,dijelaskan dalam pasal 5 ayat (1) dan (2) menyatakan: (1) Setiap

warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan

yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,

mental intelektual, dan atau sosial berhak mendapatkan pendidikan

khusus.

SMALB Negeri Salatiga merupakan salah satu institusi yang

memberikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus mulai

dari anak tunarungu, tunagrahita, tuna wicara, tunanetra dan tunadaksa

yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar (wawancara guru PAI).

Page 24: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

8

Berdasarkan hasil observasi dari peneliti bahwa sebagian besar siswa di

SMALB Negeri Salatiga masih banyak yang melakukan penyimpangan

perilaku khususnya pada siswa tunagrahita. Untuk itu peneliti menjadi

tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam tentang upaya guru

pendidikan agama Islam dalam mengatasi perilaku kurang baik siswa

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga. Berdasarkan hal-hal tersebut

peneliti mengajukan judul penelitian yang berjudul : “Upaya Guru PAI

Dalam Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak Tunagrahita di SMALB

Negeri Salatiga Tahun Ajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dengan hal tersebut dapat diambil rumusan masalah untuk penelitian

ini sebagai berikut :

1. Apa saja bentuk penyimpangan perilaku siswa tunagrahita SMALB

Negeri Salatiga?

2. Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi

kenakalan siswa tunagrahita?

C. Tujuan penelitian

Didalam suatu penelitian selalu memiliki tujuan, adapun tujuan dalam

penulisan ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi penyimpangan perilaku Siswa tunagrahita

SMALB Negeri Salatiga.

Page 25: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

9

2. Untuk mengetahui peran guru pendidikan agama Islam dalam

mengatasi kenakalan siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

a. Memberi kejelasan secara teoritis tentang upaya guru Pendidikan

agama Islam dalam mengatasi penyimpangan perilaku siswa

tunagrahita sedang di SMALB Negeri Salatiga.

b. Sebagai tambahan Khazanah keilmuwan pendidikan Islam

terutama tentang bagaimana peran guru pendidikan agama Islam

dalam menanggulangi kenakalan siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tenaga pendidik, dalam hal ini guru diharapkan dapat

melakukan pendekatan dan keteladanan terhadap siswa untuk

meminimalisir perilaku yang kurang baik bagi siswa.

b. Untuk menambah wawasan bagi peneliti mengenai kegiatan guru

pendidikan agama Islam dalam mengatasi penyimpangan perilaku

siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam

penulisan skripsi ini, maka penulis akan mengemukakan beberapa istilah

pokok, yakni :

Page 26: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

10

1. upaya Guru pendidikan Agama Islam

a. Upaya

Dalam kamus etismologi kata upaya memiliki arti yaitu yang

didekati atau pendekatan untuk mencapai suatu tujuan ( Ngajenan,

1990 : 177).

b. Guru

Guru adalah sosok yang memiliki rasa tanggung jawab

sebagai seseorang pendidik dalam menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai seorang guru professional yang pantas menjadi

figure atau teladan bagi peserta didiknya (Roqib dan Nurfuadi,

2009 : 23).

c. Pendidikan

Pendidikan adalah proses sosialisasi, memasyarakatkan

nilai-nilai, ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan

(Rosyadi, 2004 : 136).

d. Agama

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan

dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara,

penyembahan dan permohonan, dan bentuk sikap hidup manusia

menurut atau berdasarkan ajaran agama itu (Ali, 2008 : 40).

e. Agama Islam

Agama Islam adalah Agama Allah yang disampaikan

kepada nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat

Page 27: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

11

manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan

(aqidah) dan ketentuan ibadah dan mu’amalah (syari’ah) yang

menentukan positif berfikir, merasa, dan berbuat, dan proses

terbentuknya kata hati (Salimi dan Ahmadi, 1991 : 4).

2. Kenakalan Siswa Tunagrahita

a. Kenakalan

Kenakalan adalah suka berbuat kurang baik (tidak menurut,

mengganggu, terutama bagi anak-anak) atau sikap nakal dan

perbuatan nakal (Poerdarminta, 1982 : 670), yang artinya sifat

nakal atau tingkah laku yang menyimpang dari norma yang

berlaku.

b. Siswa

Siswa adalah peserta didik yang berusaha dalam

mengembangkan potensi dalam dirinya melalui proses

pembelajaran.

c. Tunagrahita

Tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan fungsi

kecerdasan intelektual dan adaptasi sosial yang terjadi pada masa

perkembangannya (nunung, 2012 : 27).

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari penelitian skripsi

maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

Page 28: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

12

BAB 1 : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah, manfaat

penelitian, metode pengumpulan data, analisis data dan

sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang pengertian upaya guru Pendidikan

Agama Islam, pengertian guru Pendidikan Agama Islam,

pengertian tentang upaya guru pendidikan agama Islam

dalam mengatasi kenakalan siswa Tunagrahita, teori

kenakalan remaja di SMALB Negeri Salatiga.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,

analisis data, pengecekan keabsahan data.

BAB IV : PEMBAHASAN

Berisi tentang upaya guru Pendidikan Agama

Islam dalam mengatasi kenakalan siswa dan langkah-

langkah yang ditempuh dalam mengatasi kenakalan siswa

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga Tahun 2018.

BAB V : Berisi kesimpulan dan saran.

Page 29: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Upaya

Suatu usaha, akal, atau ikhtiar untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan persoalan, dan mencari jalan keluar

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998 : 995).

b. Pengertian Guru

Guru atau pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung

jawab memberikan pertolongan pada peserta didik, agar

mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, dan

memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dalam

mengerjakan tugas, taat sebagai hamba Allah SWT dan

mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai

makhluk mandiri (Nata, 2010 : 159). Seseorang guru adalah

pendidik di lembaga formal atau disekolah. Guru sering pula

disebut dengan pendidik, pembantu karena guru menerima

limpahan sebagai tanggung jawab orang untuk menolong dan

membimbing anak (Ahmad dan Nur, 1991 : 241 : 242).

Peran guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus

dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru

(Tohirin, 2006 : 165). Guru mempunyai peran yang luas

Page 30: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

14

karena faktor utama dalam keseluruhan proses pendidikan.

Seperti yang dikatakan oleh Asep Yonny bahwa guru memiliki

peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak

sekedar dituntut memiliki kemampuan mentransformasikan

pengetahuan dan pengalamannya, memberikan ketauladanan,

tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi anak didiknya

agar mereka dapat mengembangkan potensi diri dan memiliki

akhlaq yang baik (Yonny, 2011 : 9).

Pendidik adalah orang yang secara langsung bertanggung

jawab untuk membawa peserta didik ke arah yang dicita-

citakan. Seorang pendidik dituntut tanggung jawab yang besar.

Untuk itu diperlukan beberapa kompetensi pokok. Pertama

kompetensi keilmuan, seorang pendidik mesti memiliki ilmu

yang kadarnya layak untuk mengajar pada tingkat dan program

tertentu. Kedua kompetensi keterampilan mengkomunikasian

keilmuwan. Ketiga kompetensi moral akademik. Saat sekarang

dalam undang-undang tentang Guru dan Dosen telah

ditetapkan empat kompetensi yaitu Kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional (daulay dan Nurgaya, 2012 : 20).

Menurut pengertian secara umum guru adalah seorang yang

memberikan pembelajaran alam lingkungan lembaga

pendidikan formal maupun non formal. Maka guru dapat

Page 31: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

15

didefinisikan sebagai orang yang memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didik (Djamarah, 2005 : 31).

Guru adalah seseorang yang kerjanya mengajar serta

mendidik yang merupakan sebuah profesi yang memerlukan

keahlian dan keterampilan khusus sebagai seorang pengajar.

Seorang pendidik yang professional memiliki tugas penting

yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik melalui

pendidikan formal. Tugas guru adalah melaksanakan berbagai

usaha untuk menolong anak didik dalam menuju kedewasaan,

salah satu diantara sekian banyak usaha yang dapat dilakukan

ianlah dengan mengajar. Usaha lain umpanya memberikan

contoh yang baik, pembiasaan, memberikan hadiah, pujian,

hukuman, larangan, dan sebagainya (tafsir, 2008 : 7). Guru

dalam sejarah hidupnya senantiasa menghargai kejayaan anak

didiknya serta sanggup berkorban dan melakukan apa saj untuk

manfaat dan kesejahteraan orang lain. Firman Allah SWT di

dalam Al Qur’an surat Al Mujadaalah : 11

نو ٱأ يه ا ي ام ا قيل ل كم لذين ء ج ل ٱت ف سحوا في ا إذ ح س حوا ي ف ف ٱلس ف م ل كم ٱس لل

ا قيل إذ ٱف ع نشزوا ي ر ٱنشزوا ف ٱو نوا منكم ٱلل ام م عل ل ٱلذين أوتوا ٱو لذين ء

ج ب ٱو ت د ر ا ت ع لل بير م لون خ ١١ م

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

Page 32: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

16

untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.

Seorang guru adalah aktor utama disamping sebagai

orang tua dan elemen lainnya kesuksesan pendidikan yang

dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong

dari materi, esensi, dan subtansi. Secanggih apapun sebuah

kurikulum, visi, misi, dan kekuatan finansial, sepanjang

gurunya pasif, maka kualitas pendidikan akan merosot tajam.

Sebaliknya sejak kapanpun sebuah kurikulum, visi, misi, dan

kekuatan finansial, jika gurunya inovatif, progresif, dan

produktif, maka kualitas lembaga pendidikan akan maju pesat.

Lebih lagi jika sistem yang baik ditunjang dengan kualitas

guru yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan akan

semakin dahsyat (Asmani, 2009 : 6). Untuk menjadi guru yang

inovatif dan professional sangatlah penting bagi kemajuan

peserta didiknya. Karena pendidik memiliki tugas dan

tanggung jawab terhadap kecerdasan anak bangsa di Indonesia.

Pendidik ialah tenaga professional yang diserahi tugas

dan tanggung jawab untuk menumbuhkan, membina,

mengembangkan bakat dan minat, kecerdasan akhlaq, moral,

pengalaman, wawasan, dan ketrampilan peserta didik. Seorang

pendidik adalah orang yang berilmu pengetahuan dan

Page 33: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

17

berwawasan luas, memiliki keterampilan, pengalaman,

kepribadian mulia, memahami, yang tersurat dan tersirat,

menjadi cotoh dan model bagi muridnya, senantiasa membaca

dan meneliti, memiliki keahlian yang dapat diandalkan, serta

menjadi penasehat (Nata, 2010 : 165). Sehingga guru atau

pendidik mempunyai peran penting dalam membentuk karakter

anak didiknya untuk lebih baik dan berakhlaq mulia yang

berguna bagi bangsa dan Negara (Asmani, 2009 : 160).

Seorang guru memiliki dua sisi yang tidak dapat

dilepaskan yaitu kelebihan dan kekurangan, kelebihan yang

ada sangat baik untuk ditingkatkan. Menjadi guru yang ideal

dan inovatif yang menjunjung tinggi integritas moral,

emosional, spiritual, question dan sosial. Dan kelemahan yang

harus dikurangi sedikit demi sedikit, sehingga bisa menjadi

teladan bagi murid dan lingkungan sosialnya (Asmani, 2009 :

9). Untuk itu pendidik harus rela melayani dan sadar bahwa :

1) Anak adalah makhluk yang berpribadi, karena itu harus

diperlakukan sesuai dengan kepribadiannya.

2) Anak untuk berkembang sendiri kemampuannya masih

terbatas.

3) Anak adalah makhluk manusia yang selalu ingin

berkembang.

Page 34: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

18

4) Atas dasar keterbatasan tersebut anak membutuhkan

pertolongan dan bantuan pelayanan dari pendidik/ orang tua

(Ahmadi dan Nur, 1991 : 13).

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan

bahwa guru adalah orang yang profesinya mengajar, melakukan

profesi transfer ilmu yang dimilikinya kepada siswa. Atau juga

bisa diartikan guru adalah salah satu unsur yang berperan dalam

proses belajar mengajar, tanpa kehadiran guru niscaya tujuan

PAI tidak dapat tercapai. Guru merupakan faktor penentu bagi

keberhasilan pendidikan disekolah karena guru merupakan

pusat informasi dan pembentuk rupa mental peserta didik.

c. Syarat Guru

Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, secara umum untuk

menjadi seorang Guru Pendidikan Agama Islam yang baik dan

dapat bertanggung jawab haruslah memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan. Menurut Zakiyah Darajat (2004 : 41),

syarat-syarat tersebut antara lain :

1) Taqwa kepada Allah SWT

Taqwa adalah mentaati atau melaksanakan segala

perintah Allah. Sebab ia adalah teladan bagi umat-Nya.

Sejauh mana seorang guru mampu memberikan teladan

baik bagi muridnya, sejauh itu punlah ia akan berhasil

Page 35: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

19

mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa

yang baik dan mulia.

2) Berilmu

Syarat utama untuk menjadi seorang guru adalah

berilmu. Sehingga ijazah bukan semata-mata secarik

kertas, tetapi sesuatu bukti bahwa pemiliknya telah

memiliki ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu

yang diperlukan untuk suatu jabatan. Guru pun harus

mempunyai ijazah supaya ia diperbolehkan mengajar

kecuali dalam keadaan darurat. Misalnya jumlah murid

sangat meningkat sedang jumlah gru jauh daripada

mencakup, maka terpaksa menyimpang untuk sementara

yakni menerima guru yang belum berijazah tapi dalam

keadaan normal dan patokan bahwa makin tinggi

pendidikan guru makin tinggi pula derajat masyarakat.

3) Sehat Jasmani

Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu

syarat bagi mereka yang melamar sebagai guru. Guru yang

mengidap penyakit menular upamanya sangat

membahayan kesehatan siswa-siswanya.

Page 36: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

20

4) Berkelakuan Baik

Budi pekerti guru maha penting dalam pendidikan

murid. Guru harus menjadi suri tauladan bagi anak

didiknya.

Menurut (Yunus Namsa 2000 : 89), syarat-syarat bagi

Guru Pendidikan Agama Islam yang baik sebagai berikut :

1) Zuhud.

2) Kebersihan guru.

3) Ikhlas dalam mengajar

4) Pemaaf.

5) Harus mengetahui tabi’at murid.

6) Harus mengetahui mata pelajaran yang diajarkan.

Menurut (Oemar hamalik, 2001 : 118) pekerjaan guru

adalah professional, maka untuk itu menjadi guru harus pada

memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya ialah

:

1) Harus memiliki bakat sebagai guru,

2) Harus memiliki keahlian sebagai guru,

3) Memiliki kepribadian yang baik dan terintergrasi,

4) Memiliki mental yang kuat,

5) Berbadan sehat,

6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas,

Page 37: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

21

7) Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila,

8) Guru adalah warga Negara yang baik.

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa untuk

menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, ia harus

memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan antara lain

taqwa kepada Allah, taat pada agama, menguasai ilmu

pengetahuan agama, zuhud, ikhlas, sehat jasmani dan rohami,

dan ia juga mampu mempengaruhi anak didik kea rah yang

lebih baik.

d. Tugas Guru

Secara umum guru memiliki banyak tugas, baik berkaitan

oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian.

Menurut Uzer Usman (2005:6-7) ada tiga jenis tugas guru

yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan

tugas dalam bidang kemasyarakatan.

1) Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar

dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2) Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus

dapat menjadikan drinya sebagai orang tua kedua. Ia harus

menarik simpati sehngga ia menjadi idola para siswanya.

Page 38: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

22

Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya akan mejadi

motivasi bagi siswanya dalam belajar.

3) Tugas guru dalam masyarakat, seorang guru diharapkan

masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini

berartti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa

menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya

berdasarkan pancasila.

Berbeda dengan guru-guru bidang studi lain, guru

pendidikan agama Islam disamping melakukkan tugas

pengajaran yaitu memberitahu pengetahuan keagamaan, ia

juga melaksanakan tugas pengajaran dan pembinaan bagi

pesertsa didik, membantu pembentukan kepribadian,

pembinaan akhlak serta menumbuh kembangkan keimanan

dan ketaqwaan para peserta didik.

Menurut Muhaimin (2002: 83), tugas guru

pendidikan agama Islam adalah berusaha secara sadar untuk

membimbing, mengajar dan melatih siswa agar dapat:

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

2) Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami

bidang agama serta mengembangkan secara optimal

Page 39: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

23

sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

dapat pula bermanfaat bagi orang lain.

3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurang-kurangan

dan kelemah-kelemahannya dalam keyakinan,

pengalaman dan pengamalan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

4) Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari

kepercayan, paham atau budaya lain yang

membahayakan dan menghambat perkembangan

keyakinan siswa.

5) Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai

ajaran Islam.

6) Menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

7) Mampu memahami, mengilmu pengetahuan Agama

Islam secara menyeluruh sesuai dengan daya serap

siswa dan keterbatasan waktu yang tersedia.

Dapat pula dikatakan bahwa tugas yang harus

dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Islam adalah

mengajak orang lain berbuat baik. Tugas tersebut identik

dengan dakwah Islamiyah yang bertujuan mengajak umat

Islam untuk amar makruf nahi mungkar.

Page 40: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

24

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa tugas Guru

Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengajar di kelas,

tetapi juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa

kepada Allah SWT, memperbaiki kesalahan dan

kekurangan pada dirinya dan peserta didik, sebagai

tauladan untuk mengajak orang lain berbuat baik,

pembinaan akhlak, serta pembawaan normal agama di

tengah-tengah masyarakat.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayai, hingga

mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan

untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya

dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud

kesatuan dan persatuan bangsa (Kementerian Pendidikan, 2002

: 3).

Dan untuk mencapai pengertian tersebut maka harus ada

serangkaian yang saling mendukung antara lain :

1) Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu

kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang

dilakukan secara berencana dan sadar akan tujuan yang

hendak dicapai.

Page 41: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

25

2) Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai

tujuan dalam arti yang dibimbing, diajari dan atau dilatih

dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan

dan pengalaman terhadap ajaran agama Islam.

3) Pendidik/ guru yang melakukan kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan secara sadar terhadap pesera

didiknya untuk mencapai tujuan tertentu.

4) Kegiatan PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengalaman terhadap

peserta didik, yang disamping untuk membentuk

kesalehan atau kualitas pribadi juga membentuk kesalehan

sosial (Muhaimin, dkk 1996 : 3).

Menurut Zakiyah Darajat, yang dikutip oleh Abdul Majid

dan Dian Andayani, “Pendidikan Agama Islam adalah suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang ada pada akhirnya

dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan

hidup”.

Sedangkan Tayar Yusuf (mengartikan pendidikan agama

Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan

pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan kepada

Page 42: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

26

generasi muda agar menjadi manusia bertaqwa kepada Allah

SWT (Majid, Andayani, 2004 : 13).

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwasanya dalam

penyampaian PAI maupun menerima PAI adalah dua hal yang

dilakukan secara sadar dan terencana oleh peserta didik dan

guru untuk meyakini akan adanya suatu ajaran kemudian

ajaran tersebut difahami, dihayati dan setelah itu diamalkan

atau diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi

disitu juga dituntut untuk menghormati agama lain.

Sedangkan dalam buku “Ilmu Pendidikan Islam” yang

ditulis H.M. Arifin dikatakan Pendidikan Agama Islam adalah

system pendidikan yang dapat memberikan kemampuan

seseorang untuk memimpin kehudpannya sesuai dengan cita-

cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan

mewarnai corak kepribadiannya.

Dengan istilah lain, manusia yang telah mendapatkan

pendidikan Islam itu harus mampu hidup di dalam kedamaian

dan kesejahteraan sebagaimana cita-cita Islam.

b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan agama

Islam terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari

“tujuan” tersebut. Secara etimologi “tujuan” adalah

Page 43: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

27

diistilahkan dengan ghayat, ahdaf, maqosid. Sedangkan secara

terminologi, tujuan berarti “suatu yang diharapkan tercapai

setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka dari itu

segala sesuatu harus memiliki tujuan, karena dengan adanya

tujuan maka hal yang kita inginkan akan tercapai meskipun

kadang sulit untuk mencapainya (Arief, 2002 : 12).

H. M. Arifin menyebutkan bahwa tujuan proses pendidikan

Islam adalah “idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai

Islam yang hendak dicapai dalam proses kependidikan yang

berdasarkan ajaran Islam secara bertahap.

Dan dari sini dapat diketahui betapa pentingnya kedudukan

pendidikan agama Islam dalam membangun manusia Indonesia

seutuhnya, dapat dibuktikan dengan ditempatkannya unsur-

unsur agama dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Pendidikan agama Islam di sekolah atau di madrasah

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan

melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatanm pengamalan serta pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya,

berbangsa, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang

Page 44: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

28

pendidikan yang lebih tinggi (Kementerian Pendidikan, 2002 :

3).

Pendidikan agama Islam juga mempunyai tujuan

pembentukan kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian

yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Hal ini berarti

bahwa pendidikan Islam itu diharapkan dapat menghasilkan

manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta

senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran

Islam yang berhubungan dengan Allah SWT dan manusia

sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin

meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di

dunia kini dan di akhirat nanti (Darajat, dkk 2011 : 30).

Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam sendiri

diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni tujuan jangka panjang

(tujuan umum) adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara

lain. Tujuan jangka pendek adalah (tujuan khusus) adalah

tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah

pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah

kurikulum. Maka jika kita perhatikan tujuan dari pendidikan

agama Islam adalah sejalan dengan tujuan hidup manusia itu

sendiri.

Page 45: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

29

Dengan demikian tujuan pendidikan Islam haruslah

diarahkan pada pencapaian tujuan akhir tersebut, yaitu

membentuk insan yang senantiasa berhamba kepada Allah,

dalam semua aspek kehidupannya.

Pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan

menengah (SMA) bertujuan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik

tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlaq

mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan

bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang

yang lebih tinggi.

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlaq

mulia dalam mengamalkan agama Islam dari sumber utama

kitab suci Al Qur’an dan hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Sutrisno, 2005 : 20).

Page 46: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

30

3. Tunagrahita

a. Pengertian Tunagrahita

Anak-anak dalam kelompok di bawah normal dan atau

lebih lamban daripada anak normal, baik perkembangan sosial

maupun kecerdasan disebut anak terbelakang mental : istilah

resminya di Indonesia disebut anak tunagrahita (PP No. 72

Tahun 1991). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata

“tuna” diartikan sebagai luka, rusak, kurang, atau tidak

memiliki. Tunagrahita adalah sebutan bagi anak-anak yang

memiliki kecerdasan dibawah rata-rata anak normal pada

umumnya.

Tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki

kecerdasan dibawah rata-rata anak pada umumnya dengan

disertai hambatan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan

disekitarnya. Mereka mengalami keterlambatan dalam segala

bidang, dan itu sifatnya permanen, rentang memori mereka

pendek terutama yang berhubungan dengan akademik, kurang

dapat berfikir abstrak dan pelik. Untuk anak-anak tunagrahita

tertentu dapat belajar akademik yang sifatnya aplikatif

(Apriyanto, 2012 : 21-22).

Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk

menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan

intelektual dibawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan

Page 47: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

31

retardasi mental. Tunagrahita ditandai dengan keterbatasan

intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial (Aqila

Smart, 2010 : 49).

Manusia yang terlahir pada keadaan normal pada umumnya

dapat bermanfaat bagi orang lain. Namun tidak menutup

kesempatan bagi mereka yang menyandang tunagrahita.

Meskipun dalam keterbatasan mental, intelektual,

sesungguhnya masih ada potensi yang dapat digali dan

dikembangkan melalui pendidikan. Karena sesungguhnya

status tunagrahita merupakan takdir dari Allah SWT. Seperti

ayat Allah disurat At-tiin : 4

ل ق ل ق د ٱن ا خ ن ت ق أ ح ن في نس ل ٤ ويم س

Artinya : sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia

dalam bentuk yang sebaik-baiknya

b. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Pengklasifikasian anak tunagrahita penting dilakukan

karena anak tunagrahita memiliki perbedaan individual yang

sangat bervariasi. Klarifikasi untuk anak tunagrahita

bermacam-macam sesuai dengan disiplin ilmu maupun

perubahan pandangan terhadap keberadaan anak tunagrahita

(Apriyanto, 2012 : 30). Klasifikasi tersebut sekrang telah jarang

digunakan karena terlalu mempertimbangkan kemampuan

akademik seseorang.

Page 48: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

32

Klasifikasi yang digunakan sekarang adalah klasifikasi

yang dikemukakan oleh AAMD(Ammerican Association On

Mentally Deficiency) (hallahan dan wardani, dkk., 2002 : 6.4)

sebagai berikut :

1) Mild Mental Retardation (Tunagrahita ringan) IQ nya 70-

55,

2) Moderate Mental Retardation (Tunagrahita sedang) IQ nya

55-40,

3) Severe Mental retardation (tunagrahita berat) IQ nya (40-

25)

4) Profound Mental Retardation (sangat Berat) IQ nya 25

kebawah.

Klasifikasi yang digunakan di Indonesia saat ini sesuai

dengan PP 72 tahun 1991 adalah sebagai berikut :

1) Tunagrahita Ringan (IQ 50-70)

Mereka yang termasuk dalam kelompok ini

meskipun kecerdasannya dan adaptasi sosialnya terhambat,

namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang

dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan

bekerja.

2) Tunagrahita sedang (IQ 30-50)

Mereka yang termasuk dalam kelompok tunagrahita

sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan

Page 49: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

33

adaptasi perilaku dibawah tunagrahita ringan. Mereka dapat

belajar keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan

fungsional, dan dapat sebagai pekerja bantuan.

3) Tunagrahita berat dan sangat berat ( IQ kurang dari 30)

Anak yang tergolong dalam tunagrahita berat pada

umumnya hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih

mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi dan bekerja.

Pengkasifikasian Anak Tunagrahita untuk keperluan

pembelajaran sebagai berikut :

1) Educable, merupakan anak pada kelompok ini masih

mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan

anak regular pada kelas 5 Sekolah dasar.

2) Trainable, merupakan anak yang yang mempunyai

kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri,

dan penyesuaian sosial sangat terbatas kemampuannya

untuk mendapat pendidikan secara akademik.

3) Custodia, merupakan anak-anak yang mendapat pelatian-

pelatihan yang terus menerus dan khusus. Dapat melatih

anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan

kemampuan yang bersifat kumonikatif.

Page 50: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

34

c. Karakteristik Tunagrahita

1) Karakteristik umum

Depdiknas (2003) mengemukakan bahwa

karakteristik anak tunagrahita yaitu penampilan fisik tidak

seimbang, tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai dengan

usianya, perkembangan bicara/ bahasanya terhambat,

kurang perhatian pada lingkungan, koordinasi gerakannya

kurang dan sering mengeluarkan ludah tanpa sadar.

James D Page yang dikutip oleh suhaeri H. N (Amin

: 1995) menguraikan karakteristik anak tunagrahita sebagai

berikut :

a) Kecerdasan

Kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk

hal-hal yang abstrak. Mereka lebih banyak belajar

dengan cara membeo (rote-learning) bukan dengan

pengertian.

b) Sosial

Dalam pergaulan mereka tidak dapat mengurus,

memelihara, dan memimpin diri. Ketika masih kanak-

kanak mereka harus dibantu terus-menerus,

disingkirkan dari bahaya, dan diawasi waktu bermain

dengan anak lain.

Page 51: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

35

c) Fungsi-fungsi mental lain

Mereka mengalami kesukaran memusatkan

perhatian. Minatnya sedikit dan cepat peralihan

perhatian, pelupa, sukar membuat asosiasi-asosiasi,

sukar membuat kreasi baru. Mereka cenderung

menghindar dari berfikir.

d) Dorongan dan emosi

e) Anak yang sangat terbelakang hampir-hampir tidak

memperlihatkan dorongan untuk mempertahankan

dirinya. Kehidupan dan penghayatannya terbatas.

f) Kepribadian

Anak tunagrahita jarang yang mempunyai

kepribadian yang dinamis, menawan, berwibawa dan

berpandangan luas. Kepribadian mereka pada

umumnya mudah goyah.

g) Organisme

Baik struktur tubuh maupun fungsi organismenya,

anak tuna grahita pada umumnya kurang dari anak

normal. Sikap dan gerakannya kurang sigap. Mereka

juga kurang mampu melihat persamaan dan perbedaan.

Page 52: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

36

2) Karakteristik Khusus

Wardani, dkk (2002) mengemukakan karakteristik anak

tunagrahita menurut tingkat ketunagrahitaannya sebagai

berikut :

a) Karakteristik Tunagrahita Ringan

Meskipun tidak dapat menyamai anak normal yang

seusia dengannya, mereka masih dapat belajar

membaca, menulis, dan berhitung sederhana.

Kecerdasannya berkembang dengan kecepatan antara

setengah dan tiga perempat kecepatan angka normal

dan berhenti pada usia muda.

b) Karakteristik Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita sedang hampir tidak bisa

mempelajari pelajaran-pelajaran akademik. Namun

mereka masih memiliki potensi untuk mengurus diri-

sendiri dan dilatih untuk mengerjakan sesuatu dengan

rutin, dapat dilatih berkawan, mengikuti kegiatan dan

menghargai hak milik orang lain. Sampai batas tertentu

mereka selalu membutuhkan pengawasan,

pemeliharaan dan bantuan orang lain.

c) Karakteristik Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Anak tunagrahita berat dan sangat berat sepanjang

hidupnya akan selalu teragantung pada pertolongan dan

Page 53: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

37

bantuan orang lain. Mereka tidak dapat memelihara diri

sendiri dan tidak dapat membedakan bahaya dan bukan

bahaya. Mereka juga tidak dapat bicara, kalaupun

hanya bicara hanya mampu mengucapkan kata-kata

atau tanda sederhana saja.

d. Faktor Penyebab Tunagrahita

Para ahli dari berbagai ilmu telah membagi faktor-faktor

penyebab menjadi beberapa kelompok. Straus

mengelompokkan faktor-faktor tersebut menjadi dua gugus

yaitu endogen dan eksogen. Suatu faktor dimasukkan kedalam

gugus endogen apabila letaknya pada sel keturunan, faktor ini

diturunkan. Sedangkan yang termasuk kedalam faktor eksogen

adalah hal-hal di luar sel keturunan, misalnya : infeksi dan

virus yang menyerang otak dan benturan, radiasi dan

sebagainya; faktor ini tidak diturunkan.

Berikut ini beberapa faktor penyebab Tunagrahita yaitu :

1) Faktor keturunan

Faktor keturunan terdapat pada sel khusus yang

pada pria disebut spermatozoa dan pada wanita disebut sel

telur (ovarium).

Page 54: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

38

2) Gangguan Metabolisme Gizi

Kegagalan dalam metabolism dan kegagalan dalam

pemenuhan kebutuhan akan gizi dapat mengakibatkan

terjadinya gangguan fisik maupun mental pada individu.

3) Infeksi dan keracunan

Infeksi dan keracunan yang mana terjadi selama

janin masih berada dalam kandungan ibunya tidak secara

langsung akan tetapi lewat penyakit-penyakit yang dialami

ibunya, diantaranya adalah penyakit yang timbul karena

virus rubella, syiphilis, toxoplasmosis, dan keracunan yang

berupa : gradivity syindrome yang beracun, kecanduan

alkohol, obat-obatan atau narkotika.

4) Trauma dan Zat radioaktif

Trauma terjadi pada beberapa bagian tubuh

khususnya pada otak ketika bayi dilahirkan dan terkena

radiasi zat radioaktif selama hamil.

4. Penyimpangan Perilaku/ Perilaku Abnormal

a. Pengertian Perilaku Abnormal

Menurut Kartini (2010 : 6) penyimpangan perilaku dapat

juga disebut dengan kenakalan remaja adalah suatu perbuatan

yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat

yang dilakukan pada usia remaja atau ransisi masa anak-anak

dan dewasa. Sedangkan menurut Jamal Makmur (2012: 94)

Page 55: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

39

kenakalan remaja atau penyimpangan perilaku adalah kelainan

tingkah laku/tindakan remaja yang bersifat antisosial,

melanggar norma, sosial, agama, serta ketentuan hukum yang

berlaku dalam masyarakat.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku abnormal atau penyimpangan perilaku yaitu suatu

perilaku yang berbeda, tidak mengikuti peraturan yang berlaku,

tidak pantas, mengganggu dan tidak dapat dimengerti melalui

kriteria yang biasa di dalam masyarakat.

b. Sebab-sebab Perilaku Abnormal

Berdasarkan sumber asalnya, sebab-sebab perilaku

abnormal menurut Supratiknya, (1995: 25-32) dapat

digolongkan sedikitnya menjadi tiga, yaitu faktor biologis,

faktor psikososial, dan faktor sosiokultural.

1) Faktor Biologis

Yang dimaksud faktor biologis adalah berbagai

keadaan biologis atau jasmani yang dapat menghambat

perkembangan maupun fungsi sang pribadi dalam

kehidupan sehari-hari seperti kelainan gen, kurang gizi,

penyakit dan sebagainya. Pengaruh faktor biologis biasanya

bersifat menyeluruh. Artinya, mempengaruhi seluruh aspek

tingkah laku, mulai dari kecerdasan sampai daya tahan

Page 56: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

40

terhadap stres. Beberapa jenisnya yang terpenting adalah

sebagai berikut

a) Cacat Genetik

Keadaan ini biasanya berupa kelainan kromosom.

Kelainan struktur atau jumlah kromosom, misalnya

dapat menimbulkan aneka cacat dan gangguan

kepribadian. Contoh: Sindrom Down, yaitu sejenis

keterbelakangan mental akibat adanya trisomi dalam

struktur kromosom penderita; Sindrom Klinefelter,

yakni sejenis kelainan berupa tubuh pria namun dengan

sifat wanita, akibat kelebihan kromosom X pada

kromosom jenis kelamin XXY.

b) Kelemahan Konstitusional

Konstitusi adalah struktur biologis individu yang

relatif menetap akibat pengaruh-pengaruh genetik atau

lingkungan sangat awal, termasuk lingkungan pranatal.

c) Deprivasi Fisik

Malnutrisi atau kekurangan gizi dimasa bayi dapat

menghambat pertumbuhan fisik, melemahkan daya

tahan terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan

otak dan berakibat menurunkan tingkat intelegensi.

Page 57: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

41

d) Proses-proses Emosi yang Berlebihan

Gejolak emosi ekstrem yang berlangsung singkat

dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk

bereaksi secara tepat dalam situasi-situasi darurat.

Gejolak emosi ekstrem itu dapat berakibat negatif

terhadap penyesuaian diri terhadap orang yang

bersangkutan secara keseluruhan.

e) Patologi Otak

Yang dimaksud adalah gangguan-gangguan organik

atau penyakit yang langsung mengganggu atau

melumpuhkan fungsi otak. Gangguan ini dapat bersifat

sementara misalnya, suhu badan yang tinggi atau

keracunan atau dapat pula bersifat permanen, misalnya

infeksi sipilis. Suhu badan tinggi dan keracunan dapat

menimbulkan delirium atau kekacauan mental,

misalnya dalam bentuk mengigau yang bersifat

sementara sedangkan infeksi sipilis yang menyerang

otak akan menimbulkan gangguan pikosis tertentu yang

lebih sulit disembuhkan.

2) Faktor-Faktor Psikososial

a) Trauma di Masa Kanak-kanak

Trauma (psikologis) adalah pengalaman yang

menghancurkan rasa aman, rasa mampu, dan harga diri

Page 58: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

42

sehingga menimbulkan luka psikologis yang sulit

disembuhkan sepenuhnya. Trauma psikologis yang

dialami pada masa kanak-kanak cenderung akan terus

dibawa sampai ke masa dewasa, terlebih bila trauma

tersebut tidak pernah disadari oleh lingkungan sosial

anak dan dicoba disembuhkan. Akibatnya bila

kemudian hari sesudah dewasa anak itu mengalami

kejadian yang mengingatkannya kembali pada trauma

yang pernah dialaminya itu, maka luka lama itu pun

akan muncul kembali dan menimbulkan gangguan atau

masalah padanya.

b) Deprivasi Parental

Yang dimaksud dengan deprivasi parental adalah

tiadanya kesempatan untuk mendapatkan rangsangan

emosi dari orang tua, berupa kehangatan, kontak fisik,

rangsangan intelektual, emosional dan sosial.

c) Hubungan Orang Tua-Anak yang Patogenik

Yang dimaksud dengan hubungan yang patogenik

adalah hubungan tidak serasi, dalam hal ini diantara

orang tua dan anak, yang berakibat menimbulkan

masalah atau gangguan tertentu pada anak.

Page 59: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

43

d) Struktur Keluarga yang Patogenik

Struktur keluarga sangat menentukan corak

komunikasi yang berlangsung di antara para

anggotanya. Struktur keluarga tertentu melahirkan pola

komunikasi yang kurang sehat, dan selanjutnya

berpengaruh terhadap munculnya gangguan perilaku

pada sebagian anggotanya.

3) Faktor-faktor Sosiokultural

Faktor-faktor sosiokultural meliputi keadaan

obyektif dalam masyarakat atau tuntutan dari masyarakat

yang dapat berakibat menimbulkan tekanan pada individu

dan selanjutnya melahirkan berbagai bentuk gangguan,

seperti:

a) Suasana perang dan suasana kehidupan yang diliputi

kekerasan.

b) Terpaksa menjalankan peran sosial yang berpotensi

menimbulkan gangguan, seperti menjadi tentara yang

dalam peperangan harus membunuh musuh, terlibat

dalam situasi kekerasan, dan sebagainya.

c) Menjadi korban prasangka dan diskriminasi

berdasarkan penggolongan tertentu seperti, berdasarkan

suku, agama, ras, afiliasi politik dan sebagainya.

Page 60: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

44

d) Resesi ekonomi dan kehilangan pekerjaan.

e) Perubahan sosial dan iptek yang sangat cepat

melampaui kemampuan wajar orang untuk

menyesuaikan diri.

c. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang

Menurut Kartini Kartono (2010:49), perilaku menyimpang

dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

1) Kenakalan Terisolir (Delinkuensi terisolir)

Kelompok ini merupakan jumlah terbesar dari

remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak menderita

kerusakan psikologis.

2) Kenalakan Neurotik (Delinkuensi neurotik)

Pada umumnya, remaja nakal tipe ini menderita

gangguan kejiwaan yang cukup serius, antara lain berupa

kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan

berdosa, dan lain sebagainya.

3) Kenakalan Psikopatik (Delinkuensi psikopatik)

Delinkuensi psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan

tetapi dilihat dari kepentingan umum dan segi keamanan,

mereka merupakan oknum kriminal yang paling berbahaya.

4) Kenakalan Defek Moral (Delinkuensi defek moral)

Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak

lengkap, salah, cedera, cacat, kurang. Mereka merasa cepat

Page 61: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

45

puas dengan prestasinya, namun perbuatan mereka sering

disertai agresivitas yang meledak. Remaja yang defek

moralnya biasanya menjadi penjahat yang sukar diperbaiki.

Sedangkan menurut Narwoko (2007:101) bentuk-

bentuk perilaku menyimpang secara umum dapat digolongkn

antara lain:

1) Tindakan nonconform

Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau

norma-norma yang ada.

2) Tindakan anti sosial atau asosial

Yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat

atau kepentingan umum.

3) Tindakan-tindakan kriminal

Tindakan yang nyata-nyata telah melanggar aturan-

aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau

keselamatan orang lain.

Dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

bentuk-bentuk perilaku menyimpang mencakup pelanggaran

norma-norma yang berlaku di masyarakat, dimulai dari tindakan

kecil sampai tindakan kriminal dan dilatarbelakangi oleh beberapa

faktor.

Page 62: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

46

B. Kajian Pustaka

Kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik

penelitian ini adalah:

Andi Wardana (2015) dalam judulnya “Upaya Kuratif Dalam

Menangani Kenakalan Santri Di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an

Karang Joho, Kacangan, Andong, Boyolali, menunjukkan bahwa

kenakalan remaja atau penyimpangan perilaku pada masa remaja perlu

penanganan yang serius yaitu dengan menggunakan metode kuratif.

Upaya kuratif yang dilakukan dalam menangani santri sudah

dilaksanakan di pondok pesantren Madrasatul Qur’an untuk mengobati

dan merubah kedudukan santri yang dulunya nakal atau melakukan

penyimpangan perilaku yang melanggar sekarang menjadi lebih baik

dan tidak melakukan penyimpangan perilaku kembali.

Sedangkan Danik Noviasari (2016) dalam judulnya “Upaya Guru

Pendamping Terhadap Perkembangan Religiusitas Siswa Tunagrahita

Di Sekolah Inklusi Sekolah Menengah Al Firdaus Mendungan,

Kartasuro, Sukoharjo, menunjukkan bahwa anak tunagrahita

memerlukan guru pendamping terhadap perkembangan religiusitas

siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan kedua kajian hasil penelitian terdahulu, dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya kajian hasil penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya menitikberatkan pada upaya penyembuhan

penyimpangan perilaku remaja normal dan perkembangan religiusitas

Page 63: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

47

anak tunagrahita. Sedangkan peneliti akan melakukan penelitian

tentang peran guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita di

SMALB yang berfokus pada penyimpangan perilaku atau kenakalan

remaja. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membimbing

Siswa Tunagrahita (Studi Kasus Siswa Kelas XI di SMALB Negeri

Salatiga 2018/2019)” untuk itu penulis hendak melakukan penelitian

tersebut

Page 64: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam menyelesaikan masalah ini peneliti menggunakan penelitian

deskriptif kualitatif. “Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

seseorang secara individual maupun kelompok ”(Nana Syaodih S,

2012 : 60). Menurut Sukmadinata (2012: 60) penelitian kualitatif

(Qualilative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, aktivitas sosial, sikap,

kepecayaan, presepsi, pemikiran, orang secara individu maupun

kelompok.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data-data deskriptif dari beberapa kondisi tertentu yang

menggunakan metode-metode ilmiah dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada.

“Metode lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang

dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan.” (Andi Prastowo,

2012:183). Sedangkan Moleong (2013:26) menambahkan, penelitian

Page 65: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

49

lapangan (Field Research) dapat juga dianggap sebagai pendekatan

luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk

mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti

berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu

keadaan alamiah.

Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan dan

menggambarkan upaya guru PAI dalam mengatasi penyimpangan

perilaku siswa tunagrahita di SMALB 2018/2019.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMALB Negeri Salatiga. Lokasi

penelitian ini dipilih dengan alasan bahwa di SMALB Negeri Salatiga

memiliki siswa penyandang tunagrahita yang melakukan

penyimpangan perilaku.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 – September

2018.

C. Sumber data

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber informasi yang berlangsung

mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan

ataupun penyimpanan data. Data ini berasal dari bacaan dan sumber

Page 66: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

50

lainnya yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi. Data primer dalam

penelitian ini meliputi dokumen resmi, yakni segala macam bentuk

dokumen, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan yang

ada pada tanggung jawab badan resmi (Ali, 1987 : 42), yang artinya

data yang diperoleh secara langsung dari penelitian lapangan dengan

mengamati dan mewawancarai untuk mendapatkan informasi secara

langsung tentang upaya guru PAI dalam mengatasi penyimpangan

perilaku siswa tunagrahitadi SMALB Negeri Salatiga.

Sumber primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru

PAI, siswa.

b. Sumber sekunder

Sumber sekunder adalah sumber informasi yang secara tidak

langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap

informasi yang ada padanya. Data sekunder dalam penelitian ini

meliputi dokumen tidak resmi dan segala bentuk dokumen yang

berada atau menjadi tanggung jawab dan wewenang badan yang tidak

resmi atau perorangan, seperti manuskrip, biografi, dan semacamnya

(Ali, 1987 : 42). Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi

data-data tidak resmi seperti catatan, tulisan tentang sekolah, teman-

teman siswa dan lingkungan siswa.

Page 67: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

51

D. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat serta memperhatikan relevansi

data dengan tujuan yang dimaksud, maka dalam pengumpulan data

peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu :

1. Metode observasi

Metode Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung

maupun tidak langsung (Ali, 1987 : 91). Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang Observasi dilakukan untuk mengamati

penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa tunagrahita dan apa

upaya guru PAI dalam mengatasi penyimpangan perilaku siswa

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab, baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara

langsung diadakan dengan orang yang menjadi sumber data dan

dilakukan tanpa perantara, baik tentang dirinya maupun tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan dirinya untuk mengumpulkan data

yang diperlukan (Ali, 1987 : 83). Metode ini penulis gunakan untuk

mengumpulkan data yang penulis tanyakan kepada responden dan

untuk mengetahui bagaimana penyimpangan perilaku siswa

tunagrahita dan upaya guru PAI dalam mengatasi penyimpangan

Page 68: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

52

perilaku siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga tahun

2018/2019.

Wawancara dilakukan kepada guru PAI SMALB Negeri Salatiga

berkaitan dengan penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa

baik di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung maupun

di luar kelas serta peran apa yang dilakukan oleh guru dalam

mengatasi hal tersebut. Wawancara juga dilakukan kepada kepala

SMALB Negeri Salatiga berkaitan dengan tingkat penyimpangan

perilaku dari tahun ke tahun. Selanjutnya wawancara dilakukan

kepada wali murid berkaitan dengan penyimpangan perilaku yang

dilakukan siswa di lingkungan rumah.

Wawancara dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sebagai sumber

primer. Metode ini digunakan untuk mencari data yang berhubungan

dengan upaya guru PAI dalam mengatasi penyimpangan perilaku

siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga tahun ajaran 2018/2019.

3. Metode dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat

dengan percakapan, menyangkut persoalan pribadi, dan memerlukan

interpretasi yang hubungannya sangat dekat dengan konteks rekaman

peristiwa tersebut (Bungin, 2011 : 142). Dokumentasi berasal dari

kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menggunakan rekaman

Page 69: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

53

hasil wawancara. Rekaman wawancara digunakan untuk menelaah

lebih detail informasi-informasi yang disampaikan oleh narasumber.

E. Analisis Data

Menurut Imam Suprayogo dan Tobroni (2001 : 191) mengatakan,

analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,

sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi agar sebuah fenomena memiliki

nilai sosial, akademis, dan ilmiah. Menurut Robert Bogdan & Steven J.

Taylor (1992:137) teknik analisis data adalah teknik-teknik yang dapat

digunakan untuk memberi arti kepada beribu-ribu, lembar catatan

pernyataan dan perilaku dalam catatan-catatan anda. “Analisis data

merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus-

menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis dan

menulis catatan singkat sepanjang penelitian.” (Creswell, 2016:274).

Dalam sebuah penelitian, teknik analisis data sangat penting untuk hasil

akhir penelitian.

Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan

dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif yang dikemukakan oleh

Miles dan Huberman (1992:19-20) mencakup tiga kegiatan bersamaan

yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan

(verifikasi).

Page 70: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

54

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pengabstrakan dan transformasi data kasar dari lapangan. Reduksi

data ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai

akhir penelitian. Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar

mencari data yang valid. Ketika peneliti menyaksikan dan

memperoleh kebenaran data, akan dicek ulang dengan informasi lain

yang dirasa peneliti lebih mengetahui.

Reduksi data yang dilakukan sebagai proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan dan abstraksi dari catatan lapangan. Pada saat

penelitian, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari

catatan yang diperoleh dari lapangan dengan membuat coding,

memusatkan tema dan menentukan batas. Reduksi data merupakan

bagian dari analisis data yang mempertegas, memperpendek,

membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian

rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Tahap ini merupakan upaya untuk merakit kembali semua

data yang diperoleh dari lapangan selama kegiatan berlangsung.

Penyajian data dilakukan dengan merakit organisasi informasi.

Page 71: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

55

Deskripsi dalam bentuk narasi memungkinkan simpulan peneliti dapat

dilakukan dengan menyusun kalimat secara logis dan sistematis

sehingga mudah dibaca dan dipahami.

3. Menarik kesimpulan atau verifikasi.

Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan yang terkait dengan

prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian

dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data

yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk. Langkah

selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap, dengan temuan

baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada.

F. Pengecekan Keabsahan data

Untuk mendapatkan keabsahan data atau kebenaran data sehingga

hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan, maka, diperlukan teknik

pemeriksaan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data

digunakan teknik Triangulasi. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.”

(Lexy J Moleong, 2010:330). Prastowo (2012:33) mengemukakan

triangulasi adalah mencari data atau informasi dari satu pihak harus dicek

kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Menurut

Denzin dalam Lexy J moleong (2010:330) membedakan empat macam

triangulasi, yaitu :

Page 72: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

56

1. Triangulasi dengan sumber

Triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

2. Triangulasi dengan metode

Triangulasi jenis ini terdapat dua strategi yaitu pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama.

3. Triangulasi dengan penyidik

Teknik ini ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

4. Triangulasi dengan teori

Menurut Lincoln dan Guba dalam Lexy J Moleong beranggapan

bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu

atau lebih teori saja. Maka diperlukan teori lain sebagai pembanding.

Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah

triangulasi sumber dan metode. Penelitian ini menggunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi. Oleh karena itu dalam

melakukan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara

membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

Page 73: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

57

dengan isi suatu dokumen. Triangulasi metode digunakan untuk

membandingkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi

maupun dokumentasi untuk memastikan data yang diperoleh tidak

saling bertentangan.

Page 74: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

58

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum SMALB Negeri Salatiga

1. Sejarah Singkat SMALB Negeri Salatiga

SMALB Negeri Dibawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional. Pada awalnya SMALB Negeri Salatiga adalah SDLB Negeri

Mangunsari Salatiga (jenjang sekolah dasar ) yang berdiri tahun 1983

berdasar Inpres Nomor 4 / 1983, dengan jumlah siswa awal 4 anak

jenis ketunaan Tunagrahita (C) yang diasuh oleh 5 orang guru.

Menyesuaikan perkembangan dan sesuai dengan situasi dan kondisi

untuk lebih memberikan fasilitas anak untuk memperoleh layanan

pendidikan, dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Tengah Nomor 421.8/24686 Tanggal 25 Juni 2007 Beralih status

menjadi SLB NEGERI SALATIGA yang menyelenggarakan

pelayanan pendidikan jenjang TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB.

Data awal tahun pelajaran 2008 / 2009 SLB Negeri Salatiga

melayani pendidikan untuk jenjang : SDLB = 89 Siswa dalam 20 kelas

/ rombel, SMPLB = 29 Siswa dalam 6 kelas / rombel, SMALB = 3

Siswa dalam 1 kelas / rombel, Yang dilayani oleh 28 tenaga guru.

Tahun pelajaran 2015/2016 jumlah peserta didik jenjang SDLB ada

119 siswa, SMPLB ada 41 siswa dan SMALB ada 30 siswa.

Masing-masing jenjang terbagi lagi menjadi beberapa rombongan

belajar (rombel) sesuai dengan jenis ketunaan. Sebagai contoh untuk

Page 75: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

59

kelas 1 tuna grahita sedang (1-C1) ada 2 rombel yang masing-masing

menggunakan metode pembelajaran team teaching. Maksud dari team

teaching disini adalah setiap rombel/kelas diampu oleh dua guru. Hal

ini dimaksudkan untuk memperlancar proses belajar mengajar pada

anak berkebutuhan khusus tuna grahita sedang yang masih kecil yang

masih sangat membutuhkan perhatian lebih dari guru pengampu.

2. Profil Sekolah

a. Identitas sekolah

1) Nama Sekolah : SLB Negeri Salatiga

2) NPSN : 20328473

3) Jenjang Pendidikan : SLB

4) Status Sekolah : Negeri

5) Alamat Sekolah : Jl.Hasanudin gang II RT/

(Cakra)

RW : 03/ 12

Kode Pos : 50721

Keluarahan : Mangunsari

Kecamatan : Sidomukti

Kabupaten/ Kota : Salatiga

Provinsi : Jawa Tengah

Negara : Indonesia

6) Posisi Geografis : -7.3403/ 110.4928 Lintang

Bujur

Page 76: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

60

b. Data Pelengkap

1) SK Pendirian Sekolah : 4/1983

2) Tanggal SK Pendirian : 1983-01-07

3) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

4) SK Izin Operasional : 421.8/24686

5) Tgl SK Izin Operasional : 2007-06-25

6) Kebutuhan Khusus Dilayani : A, B, C, D, Autis, Ganda

7) Nomor Rekening : 2-003-08323-1

8) Nama Bank : Bang Jateng

9) Cabang KCP/ Unit : Salatiga

10) Rekening Atas nama : SMPLB Negeri Salatiga

11) MBS : ya

12) Luas Tanah Milik (m2) : 3810

13) Luas Tanah Bukan Milik : 0

14) Nama Wajib Pajak : SLB Negeri Salatiga

15) NPWP : 005990130505000

c. Kontak Sekolah

1) Nomor Telefon : 0298-32803

2) Nomor Fax : -

3) Email :[email protected]

4) Website :http://www.slbnsalatiga.sch.id

d. Data Periodik

1) Waktu Penyelenggaraan : Pagi

Page 77: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

61

2) Bersedia Menerima Bos? : Ya

3) Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat

4) Sumber Listrik : PLN

5) Daya Listrik (watt) : 5500

6) Akses Internet : Smartfren

7) Akses Internet Alternatif : Telkom Speedy

e. Sanitasi

1) Kecukupan Air : Cukup

2) Sekolah Memproses Air sendiri : Tidak

3) Air Minum Untuk Siswa : Disediakan

4) Mayoritas Siswa Membawa

Air Minum : ya

5) Jumlah Toilet

Berkebutuhan Khusus : 13

6) Sumber Air Sanitasi : Ledeng/ PAM

7) Ketersediaan Air

di Lingkungan Sekolah : ada Sumber Air

8) Tipe Jamban : Leher Angsa (Toilet

duduk/Jongkok)

9) Jumlah Tempat Cuci Tangan : 7

10) Apakah Sabun dan Air Mengalir

pada Tempat Cuci Tangan : Ya

11) Jumlah Jamban dapat digunakan : 9

Page 78: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

62

3. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

1) Mewujudkan insan yang mandiri, berpotensi dan berakhlak

mulia

b. Misi

Dalam rangka mencapai Visi tersebut, SLB Negeri salatiga:

1) Mengoptimalkan potensi sumber daya manusia, sarana dan

prasarana di sekolah

2) Meningkatkan mutu pendidikan dengan mengintegrasikan nilai

agama, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi

3) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya

tertib dan budaya kerja

4) Mengoptimalkan kegiatan akademis dan non-akademis

5) Meningkatkan pendidikan karakter dengan meningkatkan budi

pekerti dan jiwa nasionalisme

6) Menumbuhkan budaya membaca melalui program literasi

7) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman dan

damai

8) Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holder

c. Tujuan Sekolah

1) Menumbuhkan komitmen untuk mandiri

2) Menumbuhkan budaya untuk sekolah

3) Menumbuhkan kemampuan berpotensi

Page 79: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

63

4) Melaksanakan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

yang efektif

5) Melakasanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif

6) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusi

4. Struktur Organisasi SMALB Negeri Salatiga

SMALB Negeri Salatiga sebagai lembaga formal yang

menyelenggarakan berbagai macam kegiatan, mempunyai sistem

pengelolaan secara dinamis dan profesional dalam bentuk pelaksanaan

pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu lembaga ini dibentuk

dalam suatu jalinan koordinasi yang terstruktur dan jelas. Hal ini

digunakan untuk kejelasan masing-masing tanggungjawab yang akan

diemban. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam

penyusunan struktur organisasi yang tepat, Kepala Sekolah beserta

guru dan staf karyawan menentukan nama-nama yang sesuai dengan

kemampuan dan keahliannya untuk mengisi jabatan dalam struktur

organisasi sekolah. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu

lembaga pendidikan atau sekolah. Karena struktur organisasi satu-

satunya dalam anggota tubuh dalam lembaga pendidikan sehingga

tidak dapat terpisah-pisahkan.

Struktur organisasi sekolah dibentuk untuk mengatur kerjasama

kelompok, termasuk hak dan kewajiban serta tanggungjawabnya

masing-masing sehingga tersusun suatu pola kegiatan guna mencapai

tujuan. Dengan struktur organisasi sekolah beban dan tanggungjawab

Page 80: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

64

akan didistribusikan sesuai dengan fungsi, kemampuan dan wewenang

masing-masing yang telah ditentukan. Struktur organisasi sebagaimana

terlampir (Dokumentasi, 21 Agusutus 2018).

5. Keadaan Guru dan siswa

a. Keadaan Guru

SMALB Negeri Salatiga mempunyai guru-guru yang

sangar professional. Adapun jumlah tenaga pendidik perempuan

yaitu 28, jumlah tenaga pendidik laki-laki yaitu 9. Sebagian ada

yang menjadi guru kelas dan ada juga yang menjadi guru mata

pelajaran seperti guru pendidikan agama Islam.

Page 81: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

65

b. Keadaan Siswa

Jumlah siswa seluruhnya yang ada di SMALB Negeri Salatiga

berdasarkan data yang telah peneliti peroleh berjumlah 195 siswa.

6. Keadaan Sarana dan prasarana SMALB Negeri Salatiga

Sarana atau fasilitas di SMALB Negeri Salatiga adalah segala

sesuatu yang mendukung dan menunjang terlaksananya pendidikan

dan keberhasilan pendidikan dalam pembelajaran yang sedang

berlangsung. Sebagian sarana dan prasarana di SMALB Negeri

Salatiga sudah terfasilitasi, namun ada sebagian yang belum memadai,

dikarenakan jumlah siswa dan bantuan dari pemerintah yang kurang.

I GEDUNG JUMLA

H

KONDISI

BAIK RUSAK

RINGAN

RUSA

K

BERA

T

1

Ruang Kepala

Sekolah 2 2

2 Ruang Guru 2 2

3 Ruang TU 2 2

4 Ruang Tamu 1 2

5 Ruang Kelas 27 20 7

6

Ruang

Perpustakaan 2 1 1

7 Ruang Multimedia 2 2

8 Ruang Tata Rias 1 1

9 Ruang Tata Boga 1 1

10

Ruang Tata

Busana 1 1

11 Ruang Cuci Motor 2 2

12 Ruang Musik 1 1

1 Ruang UKS 2 2

Page 82: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

66

3

14 Ruang Koperasi 1 1

15 Ruang Ibadah 2 1 1

16 Ruang KMD 1 1

17

Ruang Sensori

Integrasi 1 1

18 Ruang Gudang 2 1 1

19

Ruang

Keterampilan 2 2

20 Kamar mandi/WC 19 17 2

21

Rumah Dinas

Penjaga 1 1

II Luas tanah /

Bangunan

Lokasi I

: 3.810

m2

Lokasi II

: 2.224

m2

Jumlah

Keseluruhan

: 6.034

m2

III Peralatan dan

Mesin

a. Alat Besar

: 3 Buah

b. Alat Bengkel dan Alat Ukur : 12 Buah

c. Alat Kantor dan Rumah

Tangga : 772 Buah

d. Alat Studio dan Komunikasi : 20 Buah

e. Alat Kedokteran

: 8 Buah

f. Alat

Laboratorium

: 249 Buah

IV Buku

Perpustakaan

Jumlah Buku Perpustakaan : 3.938

Eksempla

r

Page 83: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

67

B. Analisis Data

1. Bentuk-bentuk Penyimpangan Perilaku Anak Tuna Grahita

Pada bagian ini peneliti akan menyajikan fakta temuan mengenai

bentuk-bentuk penyimpangan perilaku yang ada di SMALB Negeri

Salatiga. Pembahasan yang ditulis pada bab ini mengacu pada

rumusan masalah yang pertama yaitu apa saja gambaran

penyimpangan perilaku di SMALB Negeri salatiga.

Untuk mengetahui apa saja gambaran penyimpangan perilaku

siswa tunagrahita sedang di SMALB Negeri Salatiga, peneliti terlebih

dahulu melakukan observasi di dampingi oleh guru pendidikan agama

Islam yaitu Bapak Eko. Dalam proses observasi peneliti mengamati

sikap siswa tunagrahita saat di dalam maupun diluar kelas. Dari

observasi tersebut peneliti melihat berbagai sikap yang ditunjukkan

siswa tunagrahita dari yang pendiam sampai dengan sikap yang

menunjukkan adanya penyimpangan perilaku. Di sela-sela observasi

peneliti melihat ada siswa yang melakukan penyimpangan perilaku

seperti mengganggu teman saat pembelajaran berlangsung padahal

pada saat itu ada guru di dalam kelas yang sedang menerangkan

pelajaran, kemudian ada juga yang berjalan mengelilingi isi ruang

kelas. (Observasi, 8 Agustus 2018)

Berdasarkan hasil wawancara pada kamis, 8 Agustus 2018 dengan

Bapak Muhlisun selaku kepala SMALB Negeri Salatiga, bahwa

bentuk-bentuk sikap/ perilaku siswa tunagrahita sedang yang ada di

Page 84: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

68

SMALB Negeri Salatiga sangat beragam mengingat rendahnya

kapasitas intelegensi siswa tunagrahita sedang. Dimulai dari

penyimpangan perilaku yang masuk kategori ringan seperti membuat

gaduh di kelas saat pembelajaran berlangsung, mengganggu teman

lainnya, berjalan-jalan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung

sampai ke penyimpangan perilaku kategori berat seperti mencuri dan

berkelahi. Dikarenakan daya ingat serta intelegensi yang kurang maka

bentuk-bentuk penyimpangan perilaku tersebut dianggap wajar oleh

guru dan masyarakat tetapi hal itu perlu diatasi karena mengganggu

ketentraman bersosialisasi serta mengganggu anak-anak yang lainnya.

Ciri utama dari anak tunagrahita yaitu kelemahan dalam berfikir

dan bernalar. Akibat dari kelemahan tersebut anak tunagrahita

memiliki kemampuan belajar dan adaptasi sosialnya berada di bawah

rata-rata. Menjadi halayak umum jika anak tunagrahita rata-rata

memiliki perilaku yang menyimpang, berlawanan dengan norma yang

berlaku di masyarakat. Hal ini juga dikuatkan oleh Bapak Eko selaku

Guru Pendidikan agama Islam mengatakan bahwa kenakalan anak

Tunagrahita yang sosialnya rendah dan dimaklumi jika mereka

berperilaku yang tidak baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk

penyimpangan perilaku yang dilakukan anak tunagrahita di SMALB

Negeri Salatiga yaitu (a) tindakan anti sosial (b) tindakan yang tidak

Page 85: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

69

sesuai dengan norma masyarakat. Adapun penjelasannya sebagai

berikut yaitu:

a. Tindakan anti sosial

Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyimpangan perilaku

yang termasuk kategori anti sosial, peneliti melakukan observasi

dengan Pak Eko selaku guru pendidikan agama Islam di SMALB

Negeri Salatiga. Pada saat observasi berlangsung ada beberapa

anak yang menunjukkan tindakan anti sosial seperti membuang

sampah tidak pada tempatnya. Sikap anti sosial merupakan sikap/

perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan

orang lain ataupun masyarakat di sekitarnya. Anak tunagrahita

menunjukkan sikap anti sosial yaitu sikap yang tidak

bertanggungjawab serta kurangnya penyesalan mengenai

kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. (Observasi, 8 Agustus

2018)

b. Tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat

Tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat

maksudnya adalah perilaku yang tidak diinginkan dalam

lingkungan masyarakat. Sebaiknya perilaku atau tindakan yang

tidak sesuai dimasyarakat harus dihindari supaya tidak menjadikan

konflik di masyarakat. Terkait dengan penyimpangan tersebut

peneliti melakukan observasi langsung dilanjutkan wawancara

dengan kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam. Dari

Page 86: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

70

hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa anak tunagrahita

melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat

seperti berbicara kasar kurang ada sopan santunnya sama sekali hal

itu dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungan. Anak tunagrahita memiliki gangguan-

gangguan yang mencakup gangguan bahasa maka dari itu sudah

menjadi hal biasa kita jumpai sebagian anak tunagrahita kacau

dalam segi bahasa sehari-hari.

2. Upaya Guru PAI dalam Mengatasi Penyimpangan Perilaku Siswa

Tunagrahita

Dengan adanya penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh anak

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga, guru pendidikan agama Islam

yaitu Bapak Eko melakukan upaya untuk mengatasi penyimpangan

perilaku yang dilakukan oleh siswanya. Menurut Bapak Eko (dalam

wawancara 8 Agustus 2018) upaya yang dilakukan adalah:

“Peranannya itu dari pihak sekolahan mengadakan bimbingan

konseling pribadi disela jam pembelajaran dan juga ada

pembiasaan sholat dhuhur berjama’ah jika waktu pulangnya siang.

Kemudian ada juga kunjungan ke rumah tetapi tidak setiap bulan

tetapi hanya diwaktu-waktu tertentu karena guru disini juga sibuk

dan terbatas”.

Perihal upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam

dikuatkan dengan wawancara yang dilakukan bersama Bapak

Muhlisun selaku Kepala Sekolah di SMALB Negeri Salatiga

(Wawancara, 8 Agustus 2018), bahwa:

“Dari pihak sekolahan mengadakan bimbingan konseling

individual atau biasa kita sebut itu bimbingan pribadi dari semua

Page 87: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

71

guru tak terkecuali guru mapel seperti guru pendidikan agama

Islam lalu kita juga ada pembiasaan akhlak yang mencakup sholat

dhuhur berjama’ah supaya mengasah religiusitas siswa agar

perilakunya terarah dan home visiting”.

Hal ini juga sesuai dengan observasi yang dilakukan pada hari

Senin 13 Agustus 2018 bahwa pelaksanaan konseling pribadi dan

pembiasaan akhlak yang mencakup sholat dhuhur berjama’ah menjadi

upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi

penyimpangan perilaku yang dilakukan anak tunagrahita di SMALB

Negeri Salatiga.

Pada prinsipnya bimbingan dan konseling merupakan bantuan

yang diberikan kepada individu atau sekelompok dalam mencegah dan

mengatasi masalah hidupnya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Di samping itu berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan

sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.

Sedangkan bentuk kegiatan dan isi layanan disesuaikan dengan

karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Konseling perseorangan/pribadi merupakan bentuk layanan yang

paling utama dalam pelaksanaan fungsi pemecahan masalah siswa.

Maka dari itu konseling perseorangan merupakan jantung hati

pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Dengan kata lain konseling

perseorangan merupakan layanan inti yang pelaksanannya menuntut

persyaratan dan mutu usaha yang sungguh-sungguh.

Menurut Bapak Eko selaku guru pendidikan agama Islam

menyatakan bahwa pemberian suatu nasehat kepada anak tunagrahita

Page 88: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

72

di SMALB Negeri Salatiga yang melakukan penyimpangan-

penyimpangan di dalam sekolahan sangat penting, hal ini diberikan

supaya siswa mengetahui bahwa apa yang dia lakukan itu tidak benar,

dengan hal ini diharapkan siswa sadar dan tidak akan mengulangi

kesalahannya. Senada dengan Bapak Eko, Bapak Muhlisun

mengatakan bahwa ketika guru melihat siswa yang melakukan

pelanggaran ataupun melakukan penyimpangan perilaku seperti

ketahuan bolos, berpakaian tidak rapi, membuang sampah pada

tempatnya, keluar kelas sebelum jam istirahat, tidak melakukan sholat

dzuhur berjamaah disana guru langsung memberikan nasehat di tempat

kejadian kepada siswa supaya tidak mengulanginya lagi. Kutipan

wawancara, 13 Agusutus 2018.

“Saat ada pelanggaran seperti tidak rapi dalam memakai seragam

kemudian membuang sampah sembarangan, mondar mandir pada

saat jam pelajaran berlangsung itu guru langsung menegur pada

saat itu juga supaya anak tahu kesalahannya dimana mbak”.

Sedangkan menurut observasi yang peneliti lakukan memang benar

adanya suatu nasehat yang dilakukan guru pendidikan agama Islam

maupun guru-guru yang lainnya, karena di SMALB Negeri Salatiga

sudah adanya suatu kerja sama antara guru pendidikan agama Islam

dengan guru kelas lainnya, hal ini dibuktikan dengan apa yang

dikatakan Bapak Muhlisun yaitu ada siswa yang berkeliaran diluar

kelas pada saat jam pelajaran berlangsung di lingkungan sekolah,

membuang sampah tidak pada tempatnya, dan Bapak Muhlisun

melihatnya langsung menghampiri lalu diserahkan kepada guru

Page 89: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

73

pendidikan agama Islam supaya diberi penanganan secara khusus.

(Observasi, 13 Agustus 2018).

Selain konseling pribadi dan pembiasaan akhlak yang mencakup

sholat dhuhur berjama’ah ada juga upaya yang lain yaitu home visiting.

Home Visiting adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan jalan

mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan masalah

yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang sudah ada

yang diperoleh dengan teknik lain. Seperti yang dikatakan oleh Bapak

Muhlisun saat wawancara (Wawancara, 13 Agusutus 2018), bahwa:

“pelaksanaan kunjungan rumah (Home Visit) memerlukan

perencaan dan persiapan yang matang dari wali kelas dan guru

PAI. Home visitingnya itu dilaksanakan ketika anak melakukan

penyimpangan mbak. Seperti kemarin ada anak yang sering tidak

masuk nah disitu guru melakukan kunjungan ke rumah untuk

mengetahui kenapa anak tersebut sampai tidak masuk sekolah”.

Kegiatan home visiting tidak hanya dilakukan pada saat siswa

melakukan penyimpangan perilaku yang termasuk kategori ringan

seperti yang sudah diuraikan di atas dalam hasil wawancara dengan

kepala sekolah. Hal ini dikuatkan oleh keterangan dari Kepala Sekolah

yaitu Bapak Muhlisun bahwa:

“Ada siswa yang memang benar-benar susah diatur kita juga

melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui bagaimana sikap

anak tersebut ketika di rumah dan bagaimana perlakuan orang tua

terhadap anak tersebut. Kemudian dari situ kita bisa memikirkan

tindakan untuk menangani anak tersebut itu bagaimana dan harus

seperti apa”.

Jadi home visiting hanya dilakukan di saat-saat tertentu saja guna

mengetahui permasalahan yang ada di lingkungan rumah maupun

Page 90: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

74

masyarakat untuk mengetahui tindakan selanjutnya yang akan

diberikan oleh siswa itu seperti apa dan bagaimana kelanjutannya.

Sedangkan bimbingan konseling dilakukan saat pembelajaran

berlangsung dan dilakukan oleh semua guru termasuk guru kelas dan

guru mata pelajaran seperti guru pendidikan agama Islam, hal ini

dikuatkan oleh keterangan dari Bapak Eko selaku guru pendidikan

agama Islam, bahwa:

“Saya kasih contoh simulasi bimbingannya ya mbak. Pada saat jam

pembelajaran berlangsung ada siswa yang membuat gaduh serta

mondar-mandir di dalam kelas. Di saat itu juga bimbingan pribadi

terjadi dengan cara menasehati dan memberikan contoh sikap yang

baik dan benar di dalam kelas itu seperti apa. Tetapi anak kan tidak

langsung merespon karena intelegensi yang rendah maka dari itu

bimbingan dilakukan secara terus menerus dan nanti daya ingatnya

lambat laun akan terasah sendiri walaupun sulit untuk mengingat

sesuatu tapi itu sudah menjadi kebiasaan yang nantinya akan

berdampak pada perubahan sikap anak tersebut. (Wawancara, 13

Agustus 2018)

Upaya-upaya tersebut dilakukan atas izin dan persetujuan dari

pihak sekolahan untuk mengatasi penyimpangan perilaku yang

dilakukan anak tunagrahita guna mencapai visi dan misi serta tujuan

pendidikan sesuai dengan tingkat pendidikan.

3. Faktor Penghambat

Di dalam pelaksanaan upaya mengatasi penyimpangan perilaku

anak tunagrahita terdapat beberapa faktor. Faktor tersebut berkaitan

dengan karakteristik yang ada pada anak tunagrahita tersebut seperti

kurang mampu mengendalikan emosi, kepribadian kurang harmonis

karena tidak mampu menilai baik atau buruk suatu perilaku maupun

Page 91: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

75

sikap, kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang

abstrak, kemampuan berfikir rendah, lambat perhatian, ingatannya

rendah dan sukar untuk diajak fokus pada satu hal.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti melihat ada beberapa

penghambat dalam pelaksanaan upaya yang dilakukan oleh guru

pendidikan agama Islam yaitu diantaranya: masih ada siswa yang

membantah saat konseling individu/pribadi sedang berlangsung,

mereka bersikap semau hati sendiri dengan mengabaikan bahwa ada

guru yang sedang memberikan konseling pribadi terhadap dirinya. Hal

itu karena ketidakmampuan dalam mengelola emosional dan

ketidakmampuan dalam mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungan

yang disebabkan oleh sifat agresif secara verbal serta kecenderungan

yang sangat tinggi untuk melakukan tindakan yang salah. (Observasi,

13 November 2018)

Sehubungan dengan faktor penghambat dari observasi, hal tersebut

diperkuat dengan hasil wawancara bersama Bapak Eko selaku guru

pendidikan agama Islam bahwa anak tunagrahita umumnya tidak

mempunyai kemampuan sosial, tidak mampu mengatasi rasa marah, rasa

takut yang berlainan tidak tahu sebab dari ketakutan tersebut itu apa,

kemampuan intelektual yang kurang. Pada beberapa anak tunagrahita

mempunyai keadaan lain/kelainan penyerta seperti gangguan

perkembangan lain yang menyebabkan upaya dalam mengatasi

Page 92: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

76

penyimpangan perilaku anak tunagrahita menjadi terhambat. Kutipan

wawancara, 13 Agustus 2018 sebagai berikut:

“Faktor penghambat yaitu kapasitas intelegensi siswa yang rendah

menjadikan guru harus bersabar lebih extra dalam menghadapi

siswa tersebut karena daya ingat yang rendah juga dan kurangnya

mengatasi rasa marah/emosional kurang terkontrol. Faktor

pendukungnya dari pihak orang tua yang menyuport derta

membantu dalam menasehati anak mbak”.

Jadi bisa disimpulkan bahwa faktor penghambat utama yaitu

kapasitas intelegensi yang rendah mengakibatkan anak tunagrahita

mengalami kesulitan dan hambatan-hambatan dalam proses

perkembangannya hal ini sesuai dengan teori pada bab II yang

dikemukakan oleh Bandi Delphie, (2012:67-69).

Setelah data diketahui sebagaimana yang penulis sajikan pada

fakta-fakta temuan dari penelitian di atas, maka tindak lanjut dari

penelitian ini yaitu menganalisis data-data yang terkumpul dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menerangkan keadaan

dengan menggunakan kata-kata terperinci.

Berdasarkan pemaparan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa

bentuk penyimpangan anak tunagrahita antara lain yaitu:

1. Tindakan Anti Sosial

Anak tunagrahita rata-rata melakukan pelanggaran-pelanggaran

terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar norma. Mereka

mengabaikan norma yang berakibat mendatangkan kerugian bagi

dirinya sendiri dan bagi masyarakat luas sebab pada dasarnya anak

Page 93: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

77

tunagrahita tidak menyukai keteraturan sosial yang diinginkan

hatinya.

Sikap anti sosial anak tunagrahita dengan mudah dapat diketahui

yaitu dengan cara melihat sikap/perilaku yang tidak sesuai dengan

norma yang terdapat pada masyarakat. Seperti halnya anak tunagrahita

di SMALB Negeri Salatiga, salah satu dari mereka ada yang

melakukan perlawanan saat diberi tahu jika apa yang dia lakukan itu

tidaklah benar. Ketidakmampuan anak tunagrahita dalam menjalankan

norma yang berlaku di masyarakat menjadikan mereka memiliki sikap

anti sosial.

Tindakan anti sosial yang dilakukan anak tunagrahita termasuk

kategori tindakan anti sosial yang dilakukan secara tidak sengaja

karena kapasitas intelegensi mereka ynag rendah menjadikan mereka

tidak sadar dengan apa yang dilakukan dan mereka tidak mengetahui

perilaku mereka termasuk dalam kategori perilaku baik atau buruk,

dapat diterima masyarakat atau tidak dan melanggar norma atau tidak.

2. Tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat

Kebiasaan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat terjadi

pada perilaku anak tunagrahita seperti membuang sampah tidak pada

tempatnya, membuat gaduh saat proses pembelajaran berlangsung,

berpakaian tidak rapi seperti baju seragam dikeluarkan dari celana.

Penyimpangan tersebut disebut juga dengan penyimpangan primer

yaitu penyimpangan ringan. Artinya penyimpangan tersebut tidak

Page 94: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

78

terjadi terus menerus karena adanya upaya yang dilakukan untuk

mengatasi penyimpangan tersebut dan hal itu dianggap penyimpangan

yang wajar dilakukan dikalangan remaja bagi masyarakat. Karena

penyimpangan tersebut umumnya tidak merugikan orang lain hanya

saja mengganggu ketentraman orang lain.

Perilaku menyimpang anak tunagrahita dilakukan perorangan

bukan berkelompok sebab rendahnya intelegensi yang rendah atau di

bawah rata-rata menyebabkan mereka tidak suka berkelompok. Tetapi

sebagian besar anak tunagrahita berkemlompok dengan anak normal

karena anak tunagrahita menjadi buyung upik di kelompok tersebut. Bobot

penyimpangan yang dilakukan anak tunagrahita di SMALB Negeri

Salatiga dapat dilihat dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah

dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih

ringan dibanding dengan pelanggaran terhadap norma hukum.

Dengan adanya bentuk penyimpangan perilaku anak tunagrahita,

guru pendidikan agama Islam selaku guru yang mengajar berkaitan dengan

akhlak siswa melakukan upaya dalam mengatasi penyimpangan perilaku

anak tunagrahita tersebut. Adapun upaya yang dilakukan guru pendidikan

agama Islam dalam mengatasi penyimpangan perilaku anak tunagrahita

yaitu:

1. Konseling individual/ bimbingan khusus bagi anak tunagrahita

Page 95: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

79

Anak tunagrahita memerlukan bimbingan khusus disebabkan

berbagai alasan yaitu anak tunagrahita dalam masalah penyesuaian diri

banyak mengalami hambatan, membantu mereka untuk memahami

dirinya sendiri dalam arti memahami kemampuan dan

ketidakmampuannya sehingga mereka mengetahui arah dalam

penyesuaian diri, membantu anak tunagrahita untuk mengerti

masalahnya sehingga dapat mengarahkan diri dalam mengadakan

penyesuaian diri dan yang terakhir bahwa antara bimbingan khusus

dan pendidikan khusus ada keterkaitan yaitu bimbingan khusus sebagai

bagian dan proses penunjang keberhasilan dari pendidikan khusus. (

Mumpuniarti, 2000: 124)

Selain upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam,

guru kelas juga ikut berperan dalam mengatasi penyimpangan perilaku

tersebut dengan mengadakan bimbingan konseling individual.

Bimbingan individual dilakukan pada saat jam pembelajaran

berlangsung. Karena intelektual yang rendah, bimbingan individual

sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan berfikir anak

tunagrahita sehingga mereka tidak lagi melakukan penyimpangan

perilaku. Dengan adanya konseling individual secara terus menerus,

anak tunagrahita menjadi mengerti bahwa hal yang dilakukan

kaitannya dengan penyimpangan perilaku itu termasuk perbuatan yang

baik/buruk.

Page 96: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

80

2. Metode pembiasaan

Metode pembiasaan diperlukan bagi anak tunagrahita mengingat

rendahnya kapasitas intelegensi yang terdapat pada anak tunagrahita.

Penanaman akhlak sebagai salah satu upaya guru pendidikan agama

Islam dalam mengatasi penyimpangan perilaku anak tunagrahita

dilaksanakan di dalam kegiatan belajar mengajar atau di saat proses

pembelajaran berlangsung dan diluar kegiatan belajar mengajar. Di

dalam penanaman akhlak bagi anak tunagrahita melalui metode

pembiasaan tersebut dilaksanakan melalaui proses yang di dalamnya

terdapat prinsip-prinsip dan cara khusus.

Prinsip-prinsip yang digunakan oleh guru pendidikan agama

Islam dalam menanamkan akhlak pada anak tunagrahita melalui

metode pembiasaan meliputi prinsip kasih sayang dan prinsip

keperagaan. Prinsip kasih sayang yang digunakan oleh guru

pendidikan agama Islam seperti: berbicara kepada siswa dengan pelan-

pelan, lemah lembut, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

oleh siswa, memberi perhatian, penuh kesabaran, murah senyum,

ramah kepada siswa. Sedangkan prinsip keperagaan yang digunakan

oleh guru pendidikan agama Islam dalam upaya mengatasi

penyimpangan perilaku dengan metode pembiasaan penanaman akhlak

yaitu dengan menggunakan alat peraga ataupun dengan guru

memberikan contoh langsung kepada siswa seperti, berdo’a, tolong

Page 97: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

81

menolong, mengucapkan terimakasih dan meminta maaf,

melaksanakan 3s (senyum, sapa, dan salam) dan lain sebagainya.

Selain prinsip-prinsip, adapun cara yang digunakan oleh guru

pendidikan agama Islam dalam mengatasi penyimpangan perilaku anak

tunagrahita melalui metode pembiasaan yaitu seperti, melakukan

pengawasan terhadap perkembangan perilaku siswa, memberikan

anjuran yang baik kepada siswa seperti mengajak siswa untuk sholat

dhuhur berjamaah, tolong menolong jika ada teman yang

membutuhkan pertolongan. Selain itu memberikan ancaman juga

dilakukan oleh guru ketika siswa melakukan penyimpangan perilaku

yaitu dengan memberitahu akibat-akibat yang di dapat kepada siswa

jika melakukan hal yang menyimpang dari norma masyarakat sehingga

siswa tidak berbuat penyimpangan seperti itu lagi seperti ketika siswa

tidak melaksanakan sholat maka guru memberitahu kepada siswa

bahwa orang yang tidak melakukan sholat maka akan masuk neraka.

Page 98: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

82

3. Home visiting

Home Visiting adalah salah satu teknik pengumpul data dengan

jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang

sudah ada yang diperoleh dengan teknik lain (WS.Winkel, 1995).

Kunjungan rumah bisa bermakna upaya mendeteksi kondisi keluarga

dalam kaitannya dengan permasalahan individu atau siswa yang

menjadi tanggung jawab pembimbing atau guru dalam pelayanan

bimbingan dan konseling. Kunjungan rumah dilakukan apabila data

siswa yang digunakan untuk kepentingan pelayanan bimbingan atau

konseling belum diperoleh melalui wawancara.

Jadi, home visiting menjadi sarana utama dalam menjalin

komunikasi dengan wali murid, tidak hanya siswa bermasalah yang

mendapatkan kunjungan, namun semua siswa akan dikunjungi minimal

sekali dalam satu tahun ajaran. Hal ini dilakukan untuk membangun

kesepahaman dengan wali murid tentang bagaimana baiknya dalam

mendidik anak, juga menjadi kesempatan yang baik bagi sekolah untuk

menghimpun data mengenai aktifitas anak-anak di lingkungan

keluarga dan masyarakat.

Page 99: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan di lapangan dan analisis

yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan guna

menjawab rumusan masalah yang ada. Adapun bentuk-bentuk

penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa tunagrahita di SMALB

Negeri Salatiga antara lain :

1. Tindakan Anti Sosial

Tindakan anti sosial yang dilakukan siswa tunagrahita di SMALB

yaitu membuang sampah sembarangan, kurangnya sopan santun.

2. Tindakan yang tidak sesuai dengan norma di sekolah

Tindakan yang tidak sesuai dengan norma di sekolah contohnya:

tidak mematuhi aturan dalam memakai seragam, baju seragam

dikeluarkan dari celana, membuat gaduh saat proses pembelajaran

berlangsung, berkata kotor di depan teman maupun orang dewasa.

Dengan adanya bentuk-bentuk penyimpangan yang ada di SMALB

Negeri Salatiga, maka guru PAI melakukan upaya untuk mengatasi

penyimpangan perilaku anak tunagrahita tersebut dengan cara sebagai

berikut:

a. Konseling individual/ bimbingan khusus bagi anak tunagrahita

Page 100: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

84

Bimbingan konseling sangat berarti bagi anak tunagrahita karena

berbagai alasan salah satunya yaitu anak tunagrahita memiliki

masalah dalam penyesuaian diri dengan banyak hambatan.

b. Metode pembiasaan

Menerapkan metode pembiasaan seperti saling mengasihi dan

menyayangi, berbicara dengan pelan-pelan, lemah lembut, murah

senyum, sholat dzuhur berjamaah, mengucapkan terimakasih dan

bersyukur.

c. Home visiting

Home visiting dilaksanakan pada saat-saat tertentu ketika ada anak

tunagrahita melakukan penyimpangan perilaku.

B. Saran

1. Bagi Kepala SMALB Negeri Salatiga, demi hasil yang lebih optimal,

alangkah baiknya mendatangkan guru bimbingan konseling yang

ahlinya supaya dalam pelaksanannya bisa lebih optimal.

2. Bagi Guru SMALB Negeri Salatiga, demi lancarnya upaya mengatasi

penyimpangan perilaku yang dilakukan anak tunagrahita di SMALB

Negeri Salatiga, maka sebaiknya disempurnakan fasilitas bimbingan

konseling.

3. Bagi Guru PAI SMALB Negeri Salatiga untuk lebih sabar dan tegas

dalam memberikan sanksi kepada siswa dan siswi supaya lebih

berkurang penyimpangan perilaku di SMALB Negeri Salatiga.

Page 101: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Noor Salimi. 1991. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama

Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu, dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Aly, Hery Noer. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Apriyanto, Nunung. 2012. Seluk Beluk Tunagrahita dan Pembelajarannya.

Jogjakarta : Javalitera.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (komunikasi, Ekonomi, kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial). Jakarta: Kencana

Choiri, Salim dan Munawir Yusuf. 2009. Pendidikan Luar Biasa Atau Pendidikan

Khusus. Surakarta: Mata Padi Pressindo.

Cowley, Sue. 2010. Panduan Managemen Perilaku Siswa. Jakarta : Erlangga.

Creswell, John W. 2016. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daradjat, Zakiyah. 1974. Perawatan Jiwa Untuk Anak-Anak. Jakarta : Bulan

Bintang.

_______________. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Cet ke-9. Jakarta : Bumi

Aksara.

Daulay, Haidar Putra, dan Nurgaya pasa. 2012. Pendidikan Islam dalam

Mencerdaskan bangsa. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan terjemah di Sertai Hukum Bacaan.

Jakarta.

Makmur, Jamal. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah.

Yogyakarta: Bukubiru.

Miles, Mathew B. dan A. Michel Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI Press.

Muhaimin. 2002. Pemikiran Dan Aktualisasi Pendidikan Islam. Jakarta : PT

Grafindo Persada.

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Page 102: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

86

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nata, Abudin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner.

Jakarta : Rajawali press.

Poewodarminto WJS. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Roqib dan Nurfuadi. Kepribadian Guru. 2009. Yogyakarta : Grafindo Linera

Media.

Rosyadi, Khoiron. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyajarta : Pustaka pelajar.

Syafaat, Aat dkk. 2008. Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja (Juvenile delinquency). Jakarta : Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suhattono, dan Suparlan. 2008. Wawasan pendidikan : Sebuah Pengantar

Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruz Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Supratiknya, A. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

Sutrisno. 2005. Menejemen Keuangan Teori Konsep dan Aprikasi. Yogyakarta :

Ekonosia.

Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakata : PT

Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Tahun 2005). 2011. Jakarta :

Sinar Grafika.

Yonny, dkk. 2011. Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif dan Disenangi Siswa.

Yogyakarta : Pustaka Widyatama.

Page 103: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Tri Oktaviani

2. Tempat Tanggal Lahir : Kampar, 05 Oktober 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Warga Negara : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Soekarno-Hatta No 39 Sidoharjo, Kel.

Cebongan, Kec. Argomulyo, Salatiga

7. Riwayat Pendidikan :

a. SDN 006 Desa Sari Makmur Kec. Pangkalan Lesung Kab. Pelalawan

Riau

b. MTsN Boyolali

c. MAN 1 Boyolali

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 14 September 2018

Penulis

Tri Oktaviani

111-14-030

Page 104: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 105: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 106: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 107: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 108: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 109: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus
Page 110: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

KODE PENELITIAN

Page 111: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

1. Responden

Nama Kode Jabatan Kode

Muhlisun, M.Pd. Kepala Sekolah MH

Eko Puji Widodo, S.Pd.I. Guru PAI EW

Aryo Adhib Prasetyo Siswa Tunagrahita AP

2. Metode Penelitian

Metode Penelitian Kode

Wawancara w

3. Media penyimpanan Data

Media Kode

Foto F

File L

Page 112: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

4. Kategori

Kategori Kode

Gambaran Penyimpangan Perilaku Siswa Tunagrahita GP

Peran Guru PAI Dalam membimbing Siswa Tunagrahita GPP

Page 113: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : MH

Kode data : W/MH

Hari/tanggal : 08 sampai 13 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 08.30-10.00 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana kondisi/keadaan siswa Tunagrahita sedang di lingkungan

SMALB Negeri Salatiga?

2. Gambaran kenakalan siswa tunagrahita sedang di SMALB seperti apa

saja?

3. Bagaimana peran kepala sekolah dalam membimbing siswa tunagrahita

yang melakukan penyimpangan perilaku?

4. Apakah ada peran yang dilakukan dalam membimbing kenakalan siswa

tinagrahita di SMALB Negeri Salatiga?

Page 114: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : EW

Kode data : W/EW

Hari/tanggal : 08 sampai 13 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 10.00-11.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana kondisi/keadaan siswa Tunagrahita sedang di lingkungan

SMALB Negeri Salatiga ketika saat pembelajaran langsung atau ketika

diluar kelas?

2. Gambaran kenakalan siswa tunagrahita sedang di SMALB seperti apa

saja?

3. Bagaimana peran Guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita yang

melakukan penyimpangan perilaku?

4. Apa tujuan akhir Guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita sedang?

Page 115: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA SEDANG

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : AP

Kode data : W/AP

Hari/tanggal : 14 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 10.00-11.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang anda lakukan selama proses pembelajaran berlangsung?

2. Apakah anda sering menggangu teman yang lain?

3. Bagaimana sikap guru ketika melihat kamu atau siswa lainnya membuat

gaduh dan keributan dikelas?

4. Apakah ada hukuman ketika anda atau siswa lainnya tidak melaksanakan

sholat Dhuha dan Dzuhur berjamaah dimasjid?

Page 116: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : MH

Kode data : W/MH

Hari/tanggal : 08 sampai 13 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 08.30-10.00 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana kondisi emosional/keadaan emosional siswa Tunagrahita

sedang di lingkungan SMALB Negeri Salatiga?

“Kalau untuk kondisi emosional termasuk kategori labil karena intelektual

mereka yang rendah di bawah rata-rata. Jadi memang dasarnya dari siswa

mempunyai emosional yang tak terduga-duga, ketika sedang emosional

tinggi anak tersebut marah-marah sendiri dan melakukan hal yang

menyimpang dari norma masyarakat seperti berkelahi, mengganggu

temannya dan lain sebagainya. Siswa yang mempunyai emosional ringan

Page 117: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

Alhamdulillah masih bisa dikontrol dan diawasi, akan tetapi siswa yang

memiliki emosional tinggi lumayan sulit”

2. Bagaimana gambaran penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa

tunagrahita sedang di SMALB Negeri Salatiga?

“Seperti berkelahi, tidak patuh/ menentang saat diberi tahu oleh gurunya,

membuat gaduh dikelas, mencuri uang milik teman sekelasnya

3. Bagaimana tanggapan kepala sekolah dalam menanggapi dan

membimbing siswa tunagrahita yang melakukan penyimpangan perilaku?

“Tanggapan saya (Kepala Sekolah) dalam menanggapi dan membimbing

siswa tunagrahita, ketika Kepala Sekolah atau guru yang lain melihat

langsung siswa sedang melakukan penyimpangan perilaku maka guru atau

kepala sekolah langsung menegurnya. Salah satu contoh hal kecil saja

yaitu membuang sampah. Ketika guru mendapati anak membuang sampah

sembarangan, guru yang melihat langsung menegur. Hal seperti ini

memang sudah diterapkan dari sekolahan supaya siswa-siswa terbiasa

disiplin dan belajar menjaga lingkungan setempat.

4. Apakah ada peran yang dilakukan dalam membimbing kenakalan siswa

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga?

“Dari pihak sekolahan mengadakan bimbingan konseling individual atau

biasa kita sebut itu bimbingan pribadi dari semua guru tak terkecuali guru

mapel seperti guru pendidikan agama Islam lalu kita juga ada pembiasaan

sholat dhuhur berjama’ah supaya mengasah religiusitas siswa agar

perilakunya terarah dan home visiting (kunjungan kelas). Home visiting

Page 118: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

sendiri dapat diartikan kunjungan kerumah siswa ketika anak melakukan

penyimpangan perilaku. Contohnya ada anak yang sering tidak masuk

sekolah, dari pihak wali kelas dan guru bimbingan konseling segera

menanganinya. Dengan melakukan kunjungan kerumah siswa tersebut.

Wali kelas dan guru Pendidikan Agama Islam mencari informasi melalui

orang tuanya kenapa anak tersebut sering tidak masuk sekolah.

5. Siapa saja yang terlibat dalam ikut serta membimbing siswa tunagrahita

sedang?

“Kalau untuk bimbingan konseling semua guru berpartisipasi karena

konseling dilakukan pada sela-sela jam pembelajaran berlangsung tetapi

kalau untuk sholat berjama’ah yang berperan utama adalah guru

pendidikan agama Islam dibantu guru kelas kemudian untuk home

visitingnya dilakukan guru kelas, guru bimbingan konseling, dan guru

pendidikan agama Islam.

Page 119: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : EW

Kode data : W/EW

Hari/tanggal : 08 sampai 13 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 10.00-11.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana sikap sosial siswa Tunagrahita sedang di lingkungan SMALB

Negeri Salatiga?

“Sikap sosial siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga dari yang

ringan sampai yang berat, sikap sosialnya ada yang kurang da nada juga

yang sudah mulai bisa bersosialisasi dengan temannya. Contoh dari siswa

tunagrahita yang sikap sosialnya kurang yaitu ada siswa yang nakal, suka

mengganggu temannya tetapi ada juga siswa yang pendiam menjauhkan

diri dari lingkungan. Karena intelegensinya yang memang kurang maka

dari itu sosialnya juga ikut kurang.

Page 120: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

2. Gambaran penyimpangan perilaku siswa tunagrahita sedang di SMALB

seperti apa saja?

“Gambaran penyimpangan perilaku siswa tunagrahita sedang di SMALB

Negeri Salatiga seperti membuat gaduh didalam kelas, menjaili teman,

berkelahi, keluar masuk kelas disaat jam pelajaran.

3. Bagaimana peran Guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita yang

melakukan penyimpangan perilaku?

“Peran guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita sangatlah penting,

Upayanya itu dari pihak sekolahan mengadakan bimbingan konseling

pribadi disela jam pembelajaran dan juga ada sholat dhuhur berjama’ah

jika waktu pulangnya siang. Kemudian ada juga kunjungan ke rumah

tetapi tidak setiap bulan tetapi hanya diwaktu-waktu tertentu karena guru

disini juga sibuk dan terbatas. Contohnya Jam pembelajaran berlangsung

ada siswa yang membuat gaduh serta mondar-mandir di dalam kelas. Di

saat itu juga bimbingan pribadi terjadi dengan cara menasehati dan

memberikan contoh sikap yang baik dan benar di dalam kelas itu seperti

apa. Tetapi anak kan tidak langsung merespon karena intelegensi yang

rendah maka dari itu bimbingan dilakukan secara terus menerus dan nanti

daya ingatnya lambat laun akan terasah sendiri walaupun sulit untuk

mengingat sesuatu tapi itu sudah menjadi kebiasaan yang nantinya akan

berdampak pada perubahan sikap anak tersebut.

Page 121: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

4. Apa tujuan akhir Guru PAI dalam membimbing siswa tunagrahita sedang?

“membentuk karakter yang berakhlaqul karimah, berjiwa sosial, meskipun

mereka anak berkebutuhan khusus akan tetapi guru PAI tidak ingin

kekurangan mereka menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi

pribadi yang mulia. Mereka juga bisa mengembangkan potensi-potensi

mereka. Bisa jadi kekurangan manusia normal itu menjadi kelebihan

mereka. Guru PAI ingin orang lain memandang anak berkebutuhan tidak

hanya dari kekurangannya saja akan tetapi kelebihannya juga yang patut

dicontoh.

Page 122: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA SEDANG

UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN

PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/2019

Kode Responden : AP

Kode data : W/AP

Hari/tanggal : 14 Agustus 2018

Tempat : SMALB Negeri Salatiga

Waktu : 10.00-11.30 WIB

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang anda lakukan selama proses pembelajaran berlangsung?

“Yang saya lakukan ketika pembelajaran berlangsung yaitu mendengarkan

guru sambil bercanda dengan teman sebelah saya. Terkadang mondar

mandir. Jailin teman saya. Mainan HP”.

2. Apakah anda sering menggangu teman yang lain?

“Sering banget. Biasanya saya suka nyubitin teman saya”.

3. Bagaimana sikap guru ketika melihat kamu atau siswa lainnya membuat

gaduh dan keributan dikelas?

“Menegur dan menasehati untuk tidak membuat gaduh dan rebut dikelas”.

Page 123: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

4. Apakah ada hukuman ketika anda atau siswa lainnya tidak melaksanakan

sholat Dhuha dan Dzuhur berjamaah dimasjid?

“Ada, hukuman kalau tidak melaksanakan sholah dhuha dan dzuhur

berjamaah disuruh membersihkan toilet”.

Page 124: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

FOTO KEGIATAN

1. Mabit

KHBKG

VFDSFVFXFVFDBDGB CVF

2. Pelaksanaan Sholat Dzuhur Berjamaah

Page 125: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

3. Memperingati Isra’ Mi’raj

4. Rutinan Kegiatan Keagamaan setiap hari Jum’at

Page 126: UPAYA GURU PAI DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK TUNAGRAHITA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4181/1/skripsi... · 2018. 10. 17. · Tunagrahita Sedang (studi kasus

5. Berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai

6. Suasana Pembelajaran Berlangsung