Upload
shiroykumo
View
556
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Penyimpangan Sosial
Apakah itu penyimpangan sosial?
Bagi para ahli sosiologi, penyimpangan bukan hanya sekedar perilaku seksual
yang tidak normal ataupun perilaku yang tidak sesuai dengan kebiasaan pada umumnya.
Kata penyimpangan berarti sebuah perilaku yang melanggar standar perilaku atau
harapan dari sekelompok masyarakat (Wickman, 1991:85)
Di Amerika Serikat, para pecandu alkohol, orang bertato, penjudi, dan orang yang
cacat mental akan dimasukkan dalam kelompok orang yang menyimpang. Sebagai
contoh, dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita terlambat masuk sekolah juga termasuk
perilaku menyimpang. Hal yang sama juga bisa terjadi jika kita berpakaian casual untuk
pesta yang formal. Berdasarkan pada definisi sosiologi, kita adalah orang yang
menyimpang dari waktu ke waktu. Setiap dari kita selalu melanggar norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat pada kondisi tertentu.
Penyimpangan mengikutsertakan penyimpangan norma-norma yang tertulis
maupun tidak tertulis. Perilaku menyimpang adalah suatu konsep mendalam yang
melingkupi tidak hanya tindak kriminal, tapi juga banyak perilaku yang mengarah pada
penghukuman. Tentu saja perilaku menyimpang dari norma-norma tidak selalu negatif,
kesampingkan tindak kriminal. Sebagai contoh, suatu anggota daripada klub sosial
eksklusif yang berbicara menentang aturan tradisional apabila ia tidak mengakui
keberadaan daripada perempuan, orang-orang berkulit hitam, dan orang Yahudi, maka ia
akan melanggar daripada norma-norma kelompok masyarakat tersebut.
Standar terhadap perilaku menyimpang akan berbeda antara satu kelompok
masyarakat dengan kelompok lainnya. Penyimpangan sosial tidak hanya bergantung pada
definisi kelompok sosial, tapi juga ditentukan oleh waktu. Sebagai contoh, di Amerika
Serikat, apabila kita mengkonsumsi alkohol pada jam 6 sore, dianggap perilaku yang
biasa, tetapi bila kegiatan itu dilakukan pada jam 8 pagi, maka dianggap perilaku yang
menyimpang dan sebagai satu gejala kecanduan alkohol.
Kamis, 25 Maret 2009 1
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Penjelasan tentang Penyimpangan
Banyak perilaku menyimpang yang dikenakan sanksi atau hukumun baik secara
formal ataupun non-formal berdasarkan pengendalian sosial. Orang yang tidak mampu
beradaptasi dan tidak mematuhi aturan yang berlaku dapat dikucilkan, maupun
dipenjarakan.
Ada pandangan yang mengatakan bahwa perilaku penyimpangan sosial
disebabkan oleh faktor genetika. Hal ini masih dipegang oleh kebanyakan orang sampai
tahun 1800. Akan tetapi, mulai abad ke 20, pandangan ini mulai ditinggalkan. Kriminal
hampir bukan karekteristik atau pribadi seseorang. Sehingga, para ahli lebih tertarik pada
perilaku yang mengarah pada kriminal, seperti agresi. Walalupun akhirnya, agresi juga
bisa memimpin ke arah kesuksesan dalam dunia yang berkorporasi.
Pandangan Fungsionalis
Menurut teori ini, penyimpangan adalah bagian dari eksistensi manusia dan
menjadi hal yang biasa. Penyimpangan bisa membawa pengaruh positif, yakni berupa
kestablian sosial.
Hukum Durkheim
Ia memusatkan penyelidikan atau pengamatan sosiologinya pada tidankan atau
aksi kriminal. Kesimpulannya terimplikasi atau tersirat dalam tipe-tipe perilaku
menyimpang.
Menurut pandangan Durkheim, hukuman terbentuk dalam suatu kebudayaan dan
membantu mendefinisikan perilaku yang dapat diterima dan memiliki kontribusi terhadap
stabilitas. Jika perilaku yang tidak pantas tidak dilakukan dan diberi sanksi, maka
masyarakat akan memperluas standar terhadap perilaku konsitusi yang sesuai.
Kai Erikson mengilustrasikan fungsi sebagai pembatasan terhadap perilaku
menyimpang dalam studinya terhadap kaum puritan di abad ke 17, New England.
Kamis, 25 Maret 2009 2
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Menurut standar sekarang, kaum puritan ini menempatkan penekanan yang sangat luar
biasa terhadap moral konvensional. Tindakan yang kasar terhadap kaum kristen
‘Quakers’ dan eksekusi terhadap wanita penyihir yang mewakili usaha mereka untuk
mendefinisikan batasan-batasan dari komunitas mereka. Sebagai hasilnya, hal ini
mengubah norma-norma sosial yang telah dibentuk di mana perilaku seseorang yang
sebelumnya diterima masyarakat, tiba-tiba saja berlaku menyimpang dan langsung
dijatuhkan hukuman.
Secara tak terduga, batasan-batasan ini muncul kembali di tempat yang sama 300
tahun kemudian. Di kota Salem, Massachussets, menarik keuntungan dari satu juta
pengunjung setiap tahunnya yang datang untuk melihat tempat di mana penyihir itu
diadili dan dieksekusi. Pada saat kondisi mendesak dialami oleh para keturunan dari 20
korban yang tak berdosa yang telah dibunuh, sebuah patung dibangun untuk
memperingati wanita-wanita yang telah terbunuh itu. Tetapi, protes-protes menghambat
pembangunan dari patung tersebut, berhubung dengan kekhawatiran akan tempat itu
tidak lagi menarik perhatian turis.
Durkheim (1951) memperkenalkan pernyataan tentang anomi dalam kesusastraan
sosiologi untuk mendeskripsikan kehilangan arah yang dirasakan dalam suatu masyarakat
saat pengendalian sosial terhadap perlaku satu individu tidak lagi efektif. Anomi adalah
suatu keadaan tanpa norma yang biasanya terjadi pada saat ada perubahan sosial yang
besar dan suatu kekacauan sosial. Sebagai contoh, di waktu krisis ekonomi. Masyarakat
menjadi lebih agresif dan mengalami depresi. Ini dapat menyebabkan naiknya tingkat
kriminal atau bunuh diri.
Teori Penyimpangan oleh Merton
Seorang perampok dan sekretaris tidak terlihat memiliki sesuatu yang sama pada
umumnya. Tetapi pada kenyataannya mereka sama-sama ‘bekerja’ untuk menghasilkan
uang dengan tujuan untuk memperoleh barang yang mereka inginkan. Seperti yang
diilustrasikan oleh contoh ini, perilaku melanggar norma yang telah diterima oleh
masyarakat (seperti perampasan) mungkin dilakukan dengan dasar tujuan yang sama
Kamis, 25 Maret 2009 3
TUGAS SOSIOLOGI X-1
seperti dalam pikiran orang-orang yang mengejar gaya hidup yang layak dan
konvensional.
Menggunakan analisis di atas, ahli sosiologi Robert Merton dari Universitas
Kolombia, mengambil ide Durkheim tentang anomi untuk menjelaskan mengapa
masyarakat menerima atau menolak tujuan dari satu kelompok masyarakat. Merton
menjaga salah satu dari tujuan penting masyarakat Amerika Serikat yang merupakan
kesukesesan, diukur dengan menggunakan uang. Sebagai tambahan untuk menyediakan
tujuan ini untuk masyarakat, kelompok masyarakat menawarkan instruksi spesifik
bagaimana untuk mengejar kesuksesan- pergi sekolah, kerja keras, pantang menyerah,
mengambil keuntungan dari kesempatan, dan sebagainya.
Apa yang terjadi terhadap individu dalam suatu kelompok masyarakat dengan
penekanan di mana kekayaan sebagai simbol dasar dari kesuksesan. Merton
menyimpulkan bahwa masyarakat beradaptasi dalam beberapa cara, baik dalam
menghadapi atau melanggar harapan masyarakat. Akhirnya, dia mengembangkan teori
penyimpangan anomi yang menekankan lima bentuk dasar dari proses penyesuaian diri.
Konformitas terhadap norma sosial adalah cara adaptasi yang paling umum dalam
pandangan Merton. Konformitas adalah kebalikan dari perilaku menyimpang. Ia
melibatkan persetujuan dari kedua belah pihak.
MODEASPIRASI
MASYARAKAT
CARA PENCAPAIAN
ASPIRASI
Konformitas (Confomity) + +
Inovasi (Innovation) + -
Ritualisme (Ritualism) - +
Retreatisme (Retreatism) - -
Pemberontakan (Rebellion) ± ±
Tentu saja, dalam komunitas seperti Amerika Serikat, penyesuai diri bukan hal
yang universal. Sebagai contohnya, arti dalam menjelaskan objektivtas tidak
didistribusikan secara sama. Masyarakat pada kelompok sosial yang lebih rendah sering
memiliki tujuan yang sama dengan mereka yang memiliki kekuatan yang lebih dan orang
Kamis, 25 Maret 2009 4
TUGAS SOSIOLOGI X-1
kaya, tetapi kurang akses yang sama dengan pendidikan berkualitas tinggi dan pelatihan
untuk pekerjaan yang butuh keahlian tertentu. Bahkan di dalam satu komunitas sarana
untuk mewujudkan tujuan juga berbeda-beda. Sebagai contoh, memperoleh uang melalui
roulette ataupun poker di Nevada merupakan cara yang legal, tetapi tidak demikian di
California.
Ada empat tipe perilaku selain konformitas. Inovator menerima tujuan yang
ditetapkan oleh masyarakat, tetapi mengejarnya dengan cara yang tidak biasa atau tidak
pantas. Contohnya, Harry King, seorang pencuri profesional yang ahli dalam membuka
brankas, selama 40 tahun, memberima ceramah kepada kelas sosiologi dan ditanya
apakah ia pernah memikirkan apabila ia masuk penjara.
Harry King memandang gaya hidup kirminal sebagai bentuk adaptasi untuk
mencapai kesuksesan material atau “mendapatkan sesuatu yang dia inginkan”. Menurut
teori anomi Merton, jika sebagai besar masyarakat menyangkal orang yang mempunyai
kesempatan untuk menggapai kesuksesan melalui cara yang secara sosial disetujui.
Sebagian individu (seperti King) akan berbalik pada jalan yang tidak disahkan.
Dalam pandangan Merton, ‘ritualis’ telah meninggalkan tujuan mencapai
kesuksesan dan menjadi orang yang terdorong untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan ketetapan sarana institusional. Karena itu, bekerja menjadi suatu jalan untuk
hidup dibanding untuk mencapai kesuksesan. Masyarakat yang memiliki antusiasme yang
berlebihan dan secara kaku memaksakan regulasi birokratik dapat diklasifikasikan
sebagai ritualis.
‘Retreatis’, seperti yang dijelaskan Merton, adalah orang yang sudah menarik diri
dari tujuan maupun cara dari komunitas.
Adaptasi terakhir yang diidentifikasikan oleh Merton mencerminak usaha
masyarakat untuk menciptakan struktur sosial yang baru. ‘Rebel’ (pemberontak)
dianggap mempunyai rasa ingin mengasingkan diri dari sarana-sarana dan tujuan yang
dominan. Mereka juga mencari suatu perubahan susunan sosial yang dramatis. Anggota
dari organisasi politik revolusioner, seperti Irish Repubrican Army (IRA) atau Puerto
Rican nationalist group Euerzas Armadas de Liberacion Nacional (FALN), bisa
dikategorikan sebagai ‘pemberontak’ menurut model Merton.
Kamis, 25 Maret 2009 5
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Merton telah menekankan bahwa ia tidak berusaha untuk menjelaskan lima tipa
individu. Tetapi, ia menawarkan suatu tipologi untuk menjelaskan aksi dan perilaku yang
masyarakat biasanya ambil. Maka, pemimpin dari sindikat kriminal terencana, dapat
dikategorisasi sebagai ‘inovator’ karena mereka mengejar kesuksesan melalui cara yang
tidak disetujui masyarakat. Tetapi, mereka juga dapat menghadiri gereja atau mengirim
anaknya ke sekolah medikal. Kebalikannya, orang yang dihormati kadang-kadang dapat
melakukan kecurangan terhadap pembayaran pajak mreka atau melangar peraturan lalu-
lintas. Menurut Merton, orang yang sama akan bergerak ‘maju-mundur’ dari suatu
metode adaptasi ke yang lain tergantung situasi dan kondisi.
Akan tetapi, Merton telah membuat satu kontribusi besar terhadap pengertian
sosiologi atas perilaku menyimpang dengan menunjukkan bahwa pelaku penyimpangan
(seperti innovator dan ritualist) mengambil peranan besar dalam penyesuaian
masyarakat. Maka dari itu, penyimpangan bisa diartikan sebagai sikap yang dibuat secara
sosial, daripada sebagai hasil dari impuls patologi sementara.
Pandangan Teori Interaksi
Teori fungsionalis melakukan pendekatan terhadap penyimpangan yang menjelaskan
mengapa pelanggaran terhadap peraturan terus berlanjut dalam masyarakat. Walaupun
adanya tekanan untuk menyesuaikan diri dan mematuhi. Bagaimanapun, fungsionalis
juga tidak mengindikasikan bagaimana seseorang melakukan tindakan penyimpangan.
Teori diasosiasi mengambarkan pandangan interaksi untuk menawarkan penjelasan.
Tidak ada sikap bawaan alami di mana masyarakat berinteraksi satu dengan yang
lain, tetapi manusia belajar bagaimana untuk bersikap dalam situasi masyarakat pada
umumnya, baik secara pantas maupun tidak pantas. Ide ini dicetuskan oleh Edwin
Sutherland, dan tidak mendapat tentangan. Ia mengembangkan argumen bahwa seorang
individu akan menjalani proses sosialisasi dasar yang sama baik belajar untuk
menyesuaikan diri maupun untuk melakukan penyimpangan.
Ide Sutherland telah mendominasi kriminologi (ilmu kriminal). Dia
menggambarkan sekolah transmisi kultural, di mana menekankan bahwa sikap kriminal
dipelajari melalui interaksi dengan sesama. Pendekatan transmisi kultural bisa uga
digunakan untuk menjelaskan perilaku masyarakat yang bertindak menurut kebiasaan.
Kamis, 25 Maret 2009 6
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Dan akhirnya mengancam nyawa, seperti penggunaan alkohol ataupun obat-obatan
terlarang (narkoba).
Sutherland menjaga anggapan bahwa melalui interaksi dengan kelompok primer
dan lainnya masyarakat mendapatkan pengertian dari perilaku apa yang dianggap layak
dan tidak layak. Dia menggunakan pernyataan / differential association untuk
menjelaskan proses di mana penyebaran terhadap perilaku yang mendukung ke arah aksi
kriminal akan memimpin masyarakat menuju pelanggaran peraturan.
Maka dari itu, menurut pandangan Sutherland, perilaku yang tidak pantas itu
merupakan hasil di mana seseorang itu bergaul dan cara dia berinteraksi dengan teman-
teman sebayanya.
Dalam pembelajaran secara empiris mengenai teori disasosiasi, ahli sosioligs
Mark Warr dan Mark Stafford menyelidiki perilaku dan sikap daripada anak-anak berusia
11-17 tahun. Mereka menemukan bahwa perilaku daripada anak muda sangat
dipengaruhi dari perilaku teman sebayanya. Pernyataan ini benar, anak muda yang
dipelajari Warr dan Stafford cenderung untuk meniru perilaku teman-teman mereka,
bahkan ketika mereka melakukan tindakan kejahatan, seperti menyontek, merokok,
menggunakan marijuana, atau mencuri.
Bagaimanapun, menurut kritik mereka, pendekatan teori disasosiasi gagal
menjelaskan perilaku menyimpang yang dilakukan seorang pengutil untuk pertama
kalinya dan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pendekatan teori disosiasi berurusan tidak hanya dengan proses di mana teknik
kriminal dipelajari, tetapi juga dengan maksud yang diturunkan dari satu anggota ke
anggota lainnya. Maksud ini meliputi metode untuk melakukan tindak kirminal, juga
cara-cara untuk membenarkan tindak kirminal. Konsep ini dikenal sebagai teknik
neutralisasi.
Teori Labelling
Orang-orang ‘Saints’ dan ‘Roughnecks’, dua kelompok SMA laki-laki yang selalu
sibuk dengan minuman, liar mengemudi, pembolosan, pencurian, dan vandalisme. Di
sanalah kesamaan mereka berakhir. Tidak ada orang-orang ‘Saints’ pernah ditangkap,
Kamis, 25 Maret 2009 7
TUGAS SOSIOLOGI X-1
tetapi setiap orang ‘Roughnecks’ itu terus dalam masalah dengan polisi dan masyarakat
di kota. Mengapa ada perbedaan dalam perlakuan terhadap mereka? Berdasarkan
pengamatan penelitian yang tinggi di sekolah, William Chambliss menyimpulkan bahwa
kelas sosial berdiri memainkan peran penting dalam membedakan perlakuan terhadap
kedua kelompok tersebut.
Teori labelling tidak berfokus pada alasan kenapa seorang individu melakukan
satu tindakan penyimpangan, tapi kepada penjelasan mengapa orang-orang tertentu yang
dianggap sebagai seorang penyimpang, kenakalan anak remaja “bad kids” dan kriminal,
sedangkan yang lain yang mempunyai kelakuan yang sama tidak dilihat pada pandangan
yang sama.
Merefleksikan kontribusi daripada sang pembuat teori interaction, teori labelling
memperjelas bagaimana seseorang diberi ‘label’ sebagai pelaku menyimpang dan
bagaimana orang tersebut menerima ‘label’ tersebut. Sosiologis Howard Becker, yang
mempopulerkan pendekatan ini, menggabungkannya dalam satu pernyataan, “Perilaku
menyimpang adalah perilaku di mana seseorang melakukan aktivitas ‘pelabelan’.” Teori
labelling juga disebut ‘societal-reaction approach’, mengingatkan kita itu adalah respons
terhadap tindakan dan bukan sikap yang menentukan penyimpangan.
Aspek penting daripada teori labelling adalah pengenalan bahwa sebagian
individu atau kelompok memiliki kekuatan untuk memberi ‘label’ dan menanamkannya
kepada orang banyak. Teori labelling memang menganjurkan, akan tetapi, bahwa
kekuatan diferensial adalah penting dalam menentukan kemampuan seseorang untuk
menolak ‘label’ yang tidak diinginkan.
Menurut, Howard Becker, teori labelling tidak dianggap sebagai pemahaman
sepenuhnya akan perilaku menyimpang; anjuran hanya diharapkan untuk memusatkan
perhatian lebih terhadap aksi-aksi penting yang tidak dapat disangkal dari orang-orang
yang secara resmi dikatakan melakukan perilaku menyimpang.
Kamis, 25 Maret 2009 8
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Netralisasi akan perilaku menyimpang dan binaragawati
Macam-macam teknik dalam menetralisasi
1. Pengingkaran Tanggungjawab
Kami membantah bahwa kekuasaan lebih besar, seperti kemiskinan, preparasi akademis
yang kurang, atau contoh buruk dari orang lain membawa kami pada kelakuan yang
buruk.
2. Penyangkalan akan luka-luka
Kejahatan seperti perusakan atau gangguan transportasi dekat kampus disebut sebagai
kelakar atau kerusakan. Beberapa Istilah menyatakan bahwa aksi seperti ini bukanlah
suatu kejahatan serius.
3. Menyalahkan Korban
Kami mangakui bahwa kita menyakiti seseorang lain tapi mempertahankan bahwa
korbanlah yang memulai pertama atau memprovokasikan kejadian itu.
4. Menyalahkan otoritas
Para pelanggar hukum sering bersikeras bahwa pemimpin kepemerintahan dan kepolisian
adalah kelompok yang sebenarnya bersalah. Menyatakan tanpa bukti, kekejaman,
kecurangan figur otoritas kerap kali digunakan untuk membenarkan perilaku
menyimpang atau kriminalitas.
5. Pertimbangan terhadap dasar atau otoritas yang lebih tinggi
Orang mencari-cari alasan akan tindakan mereka dengan menegaskan bahwa mereka
melekat pada norma yang katanya lebih penting dari pada hukum, apakah kode criminal
tidak tertulis akan ‘jangan pernah minta tolong pada kawan’ atau kepercayaan moral dan
agama mengatakan untuk membenarkan tindakan ketidakpatuhan masyarakat.
Kamis, 25 Maret 2009 9
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Dengan menggunakan 5 teknik penetralan tersebut, orang yang melanggar hukum dapat
melindungi tabiat mereka. Tapi bagaimana bergunanya teknik tersebut dalam
kesepakatan pembenaran akan perilaku menyimpang yang bukan kriminal. Ahli sosiologi
Robert Duff dan Lawrence Hong menggunakan teori netralisasi dalam mempelajari
pengaruh pengelolaan diantara para peserta dalam olahraga yang relatif baru yaitu
binaraga wanita. Binaragawati sesekali diperlakukan baik dalam media, tapi mereka juga
oleh dianggap menodai masyarakat karena dugaan akan penggunaan steroid, tapi
terutama karena mereka melambangkan akan permulaan sesuatu yang menyolok mata
dari tradisi pengharapan peran jenis kelamin untuk seorang wanita.
Penarikan melampaui batas dalam hasil dari penyelidikan surat oleh federasi
internasional binaraga, Duff dan Hong menyatakan bahwa binaragawati membalas
pengaruh arus balik negatif dari masyarakat dan media lainnya dengan penggunaan 3 lagi
teknik netralisasi
6. Pengambilan manfaat
Wanita melindungi pengambilan bagian mereka dalam olahraga binaraga dengan
mengambil bahwa mereka telah mengembangkan tubuh sehat,kuat dan menarik dan
mental yang bertambah baik. ‘Pengambilan manfaat ‘ semacam itu telah digunakan oleh
orang yang terikutsertakan dalam aturan lain dan pekerjaan yang dipandang
menyimpang.
7. Peledakkan
“Peledakkan” adalah sebuah serangan terhadap kritik dengan tujuan untuk menambah
besar status yang dimiliki. Binaragawati dengan khusus ‘meledakkan’ kritik terhadap
mereka dengan menggambarkan mereka sebagai orang bodoh, cemburuan, tidak sehat,
gemuk dan malas.
8. Berjemur dalam kemuliaan yang dipantulkan
Diluar kepekaan terhadap kecaman yang menyatakan bahwa binaragawati tidak feminim,
beberapa peserta dalam olahraga “berjemur dalam kemuliaan yang dipantulkan” akan
Kamis, 25 Maret 2009 10
TUGAS SOSIOLOGI X-1
berotot sedikit lebih, lebih bertubuh lentur dan ramping yang telah mengagungkan dalam
media cetak dan elektronik
Duff dan Hong menyatakan bahwa binaragawan dan binaragawati dapat dipandang
sebagai bentuk perilaku menyimpang positif untuk tekanan persetujuan bermasyarakat
akan kesehatan dan kebugaran dibawakan dalam sesuatu yang luar biasa. Rupanya, dalam
perbandingan dengan netralisasi atau perilau menyimpang negative, netralisasi akan
perilaku menyimpang positif memerlukan lebih sedikit kecakapan dan membolehkan
untuk kepercayaan lebih besar terhadap siasat agresif akan pembenaran perilaku
seseorang.
Teori Konflik
Mengapa sebagian perilaku tertentu dianggap sebagai pertentangan namun
sebagian lagi tidak ? Berdasarkan para teoritis konflik, ini karena orang dengan kekuatan
melindungi kepentingannya sendiri dan menetapkan pertentangan untuk mencukupi
kebutuhannya sendiri. Selama puluhan tahun, peraturan akan pemerkosaan
mencerminkan kekuatan dasyat pria akan pembuat undang-undang kota. Sebagai salah
satu konsekuensinya, pangartian legal pemerkosaan menyinggung hanya kepada
hubungan seksual terhadap orang sudah menikah kepada lainnya. Itu dapat diterima oleh
hukum bahwa suami dapat memakai kekerasan secara paksa dalam hubungan sexual
tanpa ijin sang istri pada keinginannya. Namun berulangnya protes dari pejuang hak
wanita akhirnya melihat pada suatu perubahan dalam undang-undang kriminal. Di 1991,
suami di 50 kota dapat di tuntut atas keadaan tertentu akan pemerkosaan terhadap isteri
mereka. Dalam kejadian ini peningkatan akan gerakan pembebasan wanita menuju pada
perubahan penting dalam dugaan bermasyarakat sosial kriminalitas, hakim, petugas polisi
dan pembuat undang—undang untuk melihat kekasaran pada istri dan berbagai bentuk
kekerasan rumah tangga sebagai kejahatan serius.
Ahli sosiologi Richard Quinney adalah seorang contoh terkemuka akan
peninjauan yang menyatakan bahwa sistem peradilan criminal memberi perhatian kepada
yang kuat. Kejahatan menurut quinney, adalah definisi akan tingkah laku manusia yang
diciptakan oleh agen pengendalian sosial yang diberi kuasa, seperti pembuat undang-
undang dan petugas pelaksanaan undang-undang dalam kalangan teratur secara politik.
Kamis, 25 Maret 2009 11
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Dia dan teoritikus lainnya membantah bahwa legislatif adalah upaya penting dari
kalangan kuat untuk memaksa yang lainnya mengikuti kesusilaan mereka sendiri.
Ini membantu untuk menjelaskan mengapa kalangan kita mempunyai aturan akan
perjudian dan penggunaan narkoba, dan pelacuran yang melanggar dalam skala besar.
Menurut persetujuan akan kelompok konflik, peraturan kriminal tidak melambangkan
ketekunan tetap akan nilai bermasyarakat, tetapi malah menggambarkan nilai dan
ketertarikan bersaing. Demikian ganja itu diilegalkan oleh AS karena itu dituduh keras
berbahaya bagi pengguna, namun alohol dan rokok dijual legal hampir di semua tempat.
Pemandangan konflik tersebut mengingatkan kita bahwa maksud dasar hukum dapat
menegakkan keseimbangan dan perintah. Ini senarnya dapat diartikan mengabadikan
ketidaksamarataan.
Dalam keseluruhan, teoritikus konflik berpendapat bahwa sistem peradilan
kriminal di AS memperlakukan tersangka dan pelanggar secara berbeda, dalam dasar
rasial, kesukuan dan latar belakang kelas social. Dalam komentar akan pelatihan akan
kebebasan dalam pengadilan, Justice lois forer dari Philadelphia menganjurkan bahwa
kita adalah 2 sistem peradilan terpisah dan tak seimbang , 1 untuk yang kaya yang
memerlukan pengadilan waktu yang tak terbatan untuk memeriksa, mempertimbangkan,
memikirkan, dan dengan hati-hati memeriksa ratusan dari ribuan gurdi-gurdi fakta, dan
mendengarkan dengan teliti, permohonan yang tidak ada habis-habisnya; namun lainnya
untuk yang miskin, dalam sedikit permohonan bersalah dan pendengaran singkat adalah
peraturan dan pertimbangan adalah suatu kekecualian.
Quinney membantah bahwa melalui penggunaan yang begitu berbeda akan
pengendalian sosial, sistem peradilan criminal membantu bagi yang miskin dan yang
terhimpit di posisi yang tercabut. Dalam pandangannya, individu yang dirugikan dan
kelompok yang melambangkan sebuah ancaman akan mereka yang memiliki kekuatan
menjadi target utama hukum kriminalitas. Hukum kriminal asli dalam kalangan miskin
bukanlah orang yang melakukan perusakkan dan pencurian namun kepada tuan tanah
yang tidak becus dan pemilik took yang memanfaatkan secara berlebihan. Meski kita
tidak menyetujui argument tantangan ini, kita tidak dapat mengacuhkan peran pihak yang
kuat dalam membuat kerangka sosial.
Kamis, 25 Maret 2009 12
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Pandangan terkemuka oleh teoritikus konflik dan labeling membentuk perbedaan
sungguh terhadap fungsionalis yang mendekat pada penyimpangan, pemandangan
fungsionalis terhadap ukuran penyimpangan hanyalah mewaliki norma kebudayaan,
sebaliknya teoritikus konflik dan labeling menunjukkan bahwa kelompok yang paling
kuatlah dalam suatu kalangan yang dapat menentukan hukum dan ketentuan dan
menentukan siapa yang dianggap sebagai seorang kriminal. Demikian etiket
‘penyimpangan’ jarang dipergunakan kepada pelaksana yang berhubungan dengan
hukum yang keputusannya menuju pada pengotoran yang berhubungan dengan
lingkungan berskala besar. Dalam pendapat akan teoritikus konflik, agen pengendalian
sosial dan kelompok kuat biasanya dapat menjatuhkan definisi mereka yang meladeni
diri sendiri akan penyimpangan dalam komunitas umum.
Kriminal
Kriminal adalah salah satu pelanggaran hukum yang dimana berlakunya sanksi
bagi pelaku yang melanggar peraturan-peraturan yang telah disahkan oleh pihak-pihak
pemerintah yang berkuasa dan berwenang dalam hal ini.
Kriminal dibagi oleh hukum-hukum yang berlaku menjadi beberapa kategori, tergantung
dari seberapa kerasnya pelanggaran yang dilakukan, umur sang pelaku yang melanggar
hukum, dsb.
Menurut para FBI amerika serikat pelanggaran dikelompokan dalam delapan
tipe berdasarkan laporan kejadian pelanggaran yang biasa dilakukan atau yang biasa
terjadi dengan sangat sering. Pengelompokan ini melingkupi pembunuhan, pemerkosaan,
perampokan, penyerangan terhadap semua kjahatan kekerasan yang diilakukan terhadap
orang, begitu juga dengan pencurian, maling, pembakaran rumah, dan lain-lain.
te lah terjadi 2 juta laporan tentang kriminal setiap tahunnya dalam amerika serikat,
termasuk 22.000 pembunuhan.
TIPE – TIPE kriminal
Kamis, 25 Maret 2009 13
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Kriminal yang profesional. Kriminal profesional adalah orang yang
melakukan kriminalnya dari hari ke hari secara terus menerus , dan menggunakan
keahlian, teknik , dan menikmati kriminal yang dilakukannya. Ada yang spesial dalam
pencurian, pembajakan, pembuka lock , pencuri dalam sebuah toko. Orang-orang seperti
ini bisa mengurangi kemungkinan penangkapan, hukuman, dan pemenjaraan melalui
keahlian mereka.
Sebagai hasilnya, mereka menjadikan ini sebagai karir mereka yang lama.
Mereka tidak melakukan kriminal ini hanya sekali atau dua kali, namun berkali-kali, dan
bahkan mereka membuat sebuah bisnis dalam keahlian mereka yaitu dalam pencurian.
Para penjahat profesional ini mengkonsenkan waktu mereka dalam merencanakan
kriminal-kriminal mereka. Ada pula yang berbisnis dengan informasi-informasi yang
diinginkan oleh klien mereka, seperti kapan kargo kapal tersebut kosong, dan sebagainya.
Kriminal yang telah direncanakan. Kriminal ini merupakan kriminal yang
dilakukan oleh kelompok orang yang bekerja sama dengan kelompoknya dalam
melakukan kriminalnya. Kejatan berkelompok ini juga melingkupi kegiatan jual beli obat
terlarang, kegiatan pelacuran, perjudian, dan sebagainya.
Ini mendominasi dunia pekerjaan ilegal. Semuanya ini juga menyangkut kekuasaan,
pemberian harga terhadap layanan atau barang ilegal, dan berperilaku sabagai penghianat
dalam pemberontakan dari dalam. .
Dengan suksesnya kriminal yang mereka lakukan mereka dapat menghindar
dari masalah keuangan, dan sebagainya.
KESIMPULAN DISKUSI
Perilaku menyimpang dapat dipandang dari beberapa sudut pandang menggunakan teori-
teori sosiologi yang telah dikemukakan para ahli sosiologi antara lain :
Teori Konflik
Definisi akan tingkah laku manusia yang diciptakan oleh agen pengendalian sosial
yang diberi kuasa, seperti pembuat undang-undang dan petugas pelaksanaan undang-
undang dalam kalangan teratur secara politik.
Kamis, 25 Maret 2009 14
TUGAS SOSIOLOGI X-1
Teori Anomi
Merton memiliki pandangan bahwa perilaku penyesuaian ada 5 macam, yaitu
sudah disebutkan di atas, yakni konformitas, retreatisme, ritualisme, pemberontakan, dan
inovasi.
Teori Interaksi
Perilaku menyimpang dihasilkan atau disebakan dari proses interaksi suatu
individu dengan yang lainnya. Jadi, interaksi dengan kelompok primer akan berperan
besar dalam menentukan sikap seseorang di masa yang akan datang.
Teori Labelling,
Perilaku penyimpang tergantung dari pihak yang memandang perilaku tersebut
karena pandangan setiap orang berbeda-beda, akibatnya hasil yang didapat pun bisa
berbeda setiap orangnya.
Teori Disosiasi dan sebagainya.
==============================
Terima kasih atas perhatiannya.
==============================
Kamis, 25 Maret 2009 15