8
SEDIAAN TOPIKAL UNTUK KULIT 1. PULVIS (SERBUK ) Serbuk adalah campuran dua zat atau lebih yang diserbukan. Syarat : halus, kering dan 1omogeny Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar. Untuk pemakaian dalam (internal) , misalnya: Serbuk pencahar Untuk pemakaian luar (eksternal), misalnya : Serbuk 1omog Serbuk luka Serbuk hisap Serbuk gigi Campuran serbuk Apabila serbuk harus dicampur dengan serbuk yang kasar, maka serbuk yang kasar akan memisah di bawah sehingga campuran tidak 1omogeny. Untuk itu campuran harus digerus terlebih dahulu agar ukuran partikel sama. Alat yang digunakan untuk membuat serbuk yaitu Mortar dan stamfer Mengdoos Factor yang perlu diperhatikan dalam pencampuran serbuk Banyak sedikitnya jumlah bahan obat Berat ringannya ( berat jenisnya ) serbuk yang dicampur Kontras warna dan serbuk yang dicampurkan Sifat pulvis untuk obat luar : Selain bahan obat, mengandung juga bahan profilaksi atau pelican

Sediaan Topikal Untuk Kulit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sediaan topical,topical kombinasi topical

Citation preview

Page 1: Sediaan Topikal Untuk Kulit

SEDIAAN TOPIKAL UNTUK KULIT

1. PULVIS (SERBUK )

Serbuk adalah campuran dua zat atau lebih yang diserbukan.

Syarat : halus, kering dan 1omogeny

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar.

Untuk pemakaian dalam (internal) , misalnya:

Serbuk pencahar

Untuk pemakaian luar (eksternal), misalnya :

Serbuk 1omogSerbuk lukaSerbuk hisapSerbuk gigi

Campuran serbuk

Apabila serbuk harus dicampur dengan serbuk yang kasar, maka serbuk yang kasar akan memisah di bawah sehingga campuran tidak 1omogeny. Untuk itu campuran harus digerus terlebih dahulu agar ukuran partikel sama.

Alat yang digunakan untuk membuat serbuk yaitu

Mortar dan stamferMengdoos

Factor yang perlu diperhatikan dalam pencampuran serbuk

Banyak sedikitnya jumlah bahan obatBerat ringannya ( berat jenisnya ) serbuk yang dicampurKontras warna dan serbuk yang dicampurkan

Sifat pulvis untuk obat luar :Selain bahan obat, mengandung juga bahan profilaksi atau pelicanUntuk luka terbuka sediaan harus sterilSebagai pelumas harus bebas dari organism pathogenBila menggunakan talk harus steril, karena bahan-bahan tersebut sering terkontaminasi spora dan kuman serta kuman penyebab gangrene

Cara mengenal kerusakan :Secara makroskopis kerusakan dapat dilihat dari timbulnya bau yang tidak enak, perubahan warna, benyek dan menggumpalCara penyimpanan :Disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk, dan terlindung dari sinar matahari

Page 2: Sediaan Topikal Untuk Kulit

RESEP PULVIS ( BEDAK OBAT GATAL )

R/ Acid salicylic Bals Peruv aa 1 Adeps lanae 2 Magnesii Oxydi Zinci Oxydi aa 5 Talc venetum 36 m.f. pulv S.u. e d.i.d

Pro : Amara

CARA PEMBUATAN1. Penimbangan Bahan

Acid salicylic : ( 0.5 x 1 ) + ( 10 % x 0.5 ) = 0.55 gBals Peruv : ( 0.5 x 1 ) + ( 10 % x 0.5 ) = 0.55 gAdeps lanae : ( 0.5 x 2 ) + ( 10 % x 1 ) = 1.1 gMagnesii Oxydi : ( 0.5 x 5 ) + ( 10 % x 2.5 ) = 2.75 gZincy oxydi : ( 0.5 x 5 ) + ( 10 % x 2.5 ) = 2.75 gTalc venetum : ( 0.5 x 36 ) + ( 10 % x 18 ) = 19.8 g

2. Prosedur Pembuatana). Timbang semua bahan sesuai dengan perhitungan penimbangan berdasarkan pada resep.b). Asam salisilat ditimbang sebanyak 0.55 g, kemudian di masukkan kedalam mortir, teteskan spiritus fortior ( 96 % ), selanjutnya digerusc). Bals peruv ditimbang, dimasukkan ke dalam mortir lalu diencerkan dengan spiritus fortior dan dikeringkan dengan talc, selanjutnya di aduk sampai homogend). Adeps lanae dimasukkan ke dalam mortir, ditetesi dengan sedikit spiritus fortior, kemudian ditambah talc, diaduk sampai homogene). MgO ( Magnesii Oxydi ) diayak dengan ayakan B50, ZnO ( Zinci Oxydi) diayak dengan ayakan B40.f). Semua bahan dicampur hingga homogen.g). Bahan yang sudah tercampur homogen, diayak dengan ayakan B40,h). Masukkan kedalam wadah / kemasan, dan beri etiket.

2. UNGUENTA ( SALEP )

Page 3: Sediaan Topikal Untuk Kulit

Sediaan setengah padat untuk digunakan sebagai obat luar, mudah dioleskan pada kulit dan tanpa perlu pemanasan terlebih dahulu, dangan bahan obat yang terkandung harus terbagi rata atau terdispersi homogeny dalam vehikulum. Umumnya memakai dasar salep hidrokarbon ( vaselin album dan vaselin flavum ), dan dasar salep absorbs ( Adeps lanae, dan Lanolin )Sifat :

Daya penetrasi paling kuat bila dibandingkan dengan bentuk sediaan padat lainnyaCukup stabil dalam penyimpanan dan transportasiObat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk dermatosis yang kering dan kronik serta cocok untuk jenis kulit yang bersisik dan berambutTidak boleh digunakan untuk lesi seluruh tubuh

PEMBUATAN SALEP

R/ Acidum Salicylicum 60 mg Acidum Benzoicum 65 mg Sulfur Praecipitatum 60 mg Champhora 30 mg Mentholum 25 mg Vaselin album ad 1000 mg

m.f. ung. S.u.e

Pro : Diandra

PROSEDUR PEMBUATANA. Penimbangan bahan

Acidum Salicylicum : 60 mgAcidum Benzoicum : 65 mgSulfur Praecipitatum : 60 mgChamphora : 30 mgMentholum : 25 mgVaselin album : ( 1000 – 240 ) = 760 mg

B. Prosedur pembuatanTimbang semua bahan sesuai yang tertera dalam resepMasukkan champhora, mentholum dan acidum salicylicum ke dalam mortir, tambahkan spiritus fortior ( 96 % ) secukupnya, haluskan hingga homogen.Tambahkan sulfur precipitatum dan acidum benzoicum ke dalam mortir, campur dan haluskan hingga homogen

Page 4: Sediaan Topikal Untuk Kulit

Tambahkan vaselin album sedikit demi sedikit ke dalam campuran, aduk hingga homogen.Masukkan salep ke dalam wadah, dan berilah etiketnya.

3. CREAMSediaan semi padat yang banyak mengandung air, sehingga memberikan

perasaan sejuk bila dioleskan pada kulit, sebagai vehikulum ( pembawa ) dapat berupa emulsi. Tipe krim ada yang berupa krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan anionic, kationik dan nonionic.

RESEP CREAM

R/ Acidi Stearinici 15,0 Cerae albi 2 Vaselini albi 8 Triethanolamini 1.5 Propylene glycoli 8,0 Aq.dest 65.5 S. Vanishing cream base

PROSEDUR PENGERJAANTimbanglah bahan sesuai dengan yang diminta di dalam resepLelehkan Cera albi, Vaselinum dan Acid StearinicumTambahkan larutan Triethanolaminum + Propylene glycolum dalam aquadest hangat, campurkan pada lelehan tersebut di atasMasukkan ke dalam wadah, dan berikanlah etiket

4. PASTAMasa lembek dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk

serbuk dalam jumlah besar ( 40 – 60% ), dengan vaselin atau paraffin cair atau bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilage, sabunSifat :

Obat kontak lama dengan kulitSediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah, ( sub akut atau kronik )Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih dan pembawaTidak bisa digunakan untuk kulit yang berambut dan dermatosa yang eksudatifUntuk lesi akut dapat meninggalkan kerak vesikula

RESEP PASTA

Page 5: Sediaan Topikal Untuk Kulit

R/ Acidi Salicylici 2 Zinci Oxydi 25 Amyl Tritici 25 Vaselin flavi 50 S.ad us.ext.

PROSEDUR PEMBUATANTimbanglah bahan sesuai dengan yang tertera didalam resepZinci Oxydi diayak terlebih dahuluAcidi salicylici di haluskan dengan penambahan spiritus fortior secukupnyaTambahkan Amyl tritici dan Zinci Oxydi, campur hingga homogenLelehkan vaselin flavumCampurkan dengan campuran serbuk di atas, aduk hingga homogen.

5. LINIMENTUM ( OLESAN )

Linimentum adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum dan zat yang mempunyai sifat rubefacient melemaskan otot atau menghangatkan, digunakan sebagai obat luar.

Linimentum analgetik dan yang melemaskan otot digunakan dengan cara mengoleskan pada kulit dengan menggunakan kain flannel panas, dan linimentum yang menghangatkan digunakan pada kulit dengan cara mengoleskan sambil memijat dan mengurut.

RESEP LINIMENTUM

Methylis Salicylatis LinimentumR/ Methyl Salicylas 25 ml Menthol 4 ml Ol Eucalypti 10 ml Ol Arachidis ad 100 ml S. Liniment

PROSEDUR PEMBUATANSiapkan seluruh bahan yang tertera dalam resep sesuai dengan yang dibutuhkanMasukan Methyl salicylas dan menthol ke dalam botol, di kocok sampai homogeny

Page 6: Sediaan Topikal Untuk Kulit

Masukkan Ol. Eucalypti dan Ol. Arachidis (sampai dengan total volume 100 ml), dan kocok kuat hingga terbentuk emulsi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Depkes RIMoh. Anief, Drs. Apoteker, 1987, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Gama Press, YogyakartaMoh. Anief, Drs. Apoteker, 1997, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, cetakan ke-3, revisi, Gama Press, Yogyakarta