21
HIPERTENSI Hipertensi merupakan penyakit/gangguan mekanisme pengaturan tekanan darah, membawa berbagai efek yang merugikan pada organ tubuh terutama jantung dan pembuluh darah. Kelainan tersebut dapat berupa angina pektoris, infark miokard, dekompensasi kordis sampai kematian mendadak.

Hipertensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hipertensi

HIPERTENSI

Hipertensi merupakan penyakit/gangguanmekanisme pengaturan tekanan darah,membawa berbagai efek yang merugikan padaorgan tubuh terutama jantung dan pembuluhdarah.

Kelainan tersebut dapat berupa anginapektoris, infark miokard, dekompensasi kordissampai kematian mendadak.

Page 2: Hipertensi

MEKANISME PENGATURAN TEKANAN DARAH

Pada orang normal tekanan darah bervariasi hanya pada batas-batasyang sempit. Hal ini terjadi karena adanya mekanisme pengaturan yangbekerja sedemikian efektif sehingga tekanan darah berada dalam batas-batas yang kita anggap sebagai "normal“

Jantung sebagai pompa hams memberikan sejumlah volume darahke dalam aorta/arteri, ini dilakukan dengan memberikan tekanansedemikian rupa sehingga mengatasi tekanan di aorta dan terjadi aliran keorgan tubuh. Tekanan yang tidak optimal untuk terjadinya pertukaran zatpada kapiler-kapiler (exchange vessels) harus diturunkan pada levelarteriole (resistance vessels). Jadi dalam keadaan yang kita anggap normalperubahan kebutuhan tubuh akan curah jantung (cardiac output) yangmeningkat, dengan pengaturan yang terpadti tadi akan menimbulkanperubahan tahanan perifer sedemikian rupa sehingga tekanan darahhanya akan meningkat dalam batas-batas kewajaran.

Perubahan tEkanan perifer tersebut tidaklah berlangsung sama padabagian tubuh satu dengan lainnya akan tetapi secara keseluruhan akanmenimbulkan penurunan tahanan perifer sehingga tekanan darah relatiftidak mengalami peningkatan yang berarti.

Page 3: Hipertensi
Page 4: Hipertensi

AKIBAT LANJUT HIPERTENSI TERHADAP SISTEM KARDIOVASKULER

Pada hipertensi jantung harus memompa darah dengan tekanan tinggiakibat meningkatnya tahanan perifer. Jika hal ini berlangsung lama maka akanterjadi perubahan baik langsung maupun tak Langsung yang mempengaruhiefektivitas jantung sebagai pompa dan sirkulasi secara keseluruhan. Beberapahal penting yang mempengaruhi kemungkinan adanya akibat lanjut padasistem kardiovaskuler ialah:

1. Batas antara tekanan darah normal dan hipertensi merupakan batas arbiterdan sulit dijabarkan.

2. Tekanan darah berbeda dari waktu ke waktu.3. Saat dan cara pengukuran adalah menentukan.4. Derajat tekanan darah pada populasi sehat bervariasi menurut umur.5. Terjadinya penyulit merupakan suatu kemungkinan, bukan kepastian.

Akibat lanjut hipertensi pada sistim kardiovaskuler terutama terjadi akibatdari hal-hal sebagai berikut :

• Terjadinya hipertensi ventrikel kiri yang mempengaruhi fungsi diastolik dansistolik dari ventrikel.

• Terjadinya percepatan (aselerasi) proses aterosklerosis.• Terjadinya perlemahan tunika media arteri tertentu

Page 5: Hipertensi

Hipertrofi ventrikel kiri

Terjadinya hipertrofi ventrikel kiri disebabkan olehbertambahnya beban kerja ventrikel kiri akibat bertambahnyatekanan yang harus diatasi pada waktu sistole. Tercapainyatekanan yang cukup untuk mengatasi tekanan aorta ditentukanoleh tekanan intravaskuler dan diameter ventrikel.Meningkatnya tekanan aorta menyebabkan ventrikel harusberadaptasi secara fisiologis dengan kontraksi yang lebih kuatdan secara biokimia dengan meningkatkan sintesa proteinmiokard. Peningkatan tekanan aorta yang menetapmenyebabkan adaptasi ventrikel juga menetap sehinggamenyebabkan terjadinya hipertrofi. Selain meningkatnyatekanan darah, faktor-faktor lain juga mungkin ikutmempengaruhi terjadinya hipertrofi. Hipertrofi yang terjadisecara kompensatoir ini di lain pihak akan menyebabkancompliance ventrikel yang menurun dan menimbulkan gejala-gejala dekompnsasi kordis.

Page 6: Hipertensi

Percepatan (aselerasi) prosesaterosklerosis

Mekanisme terjadinya percepatan prosesaterosklerosis pada penderita hipertensibelum jelas. Percepatan aterosklerosis hanyaterjadi pada penderita hipertensi yang jugamempunyai kadar kolesterol darah di atasnormal. Pada penderita ini ditemukan lebihbanyak lesi intima berupa plaqueaterosklerotik dibandingkan pada penderitahiperkolesterolemi tanpa hipertensi

Page 7: Hipertensi

Perlemahan tunika media arteri/ aorta

Mengurangnya serabut-serabut aortaberhubungan dengan usia dan ini memperlemahdinding aorta.

Tekanan yang meningkat dengan sendirinyaakan makin memperlemah dinding ini danmenyebabkan pelebaran (aneurisma) atau diseksidari dinding aorta.

Di samping aorta, arteri lain yang seringmengalami pelebaran adalah pembuluh-pembuluh arteri otak

Page 8: Hipertensi

Manifestasi beberapa penyakit kardiovaskuler denganhipertensi sebagai faktor risiko utama yang dapatdianggap sebagai akibat lanjut dari hipertensi adalah

• Penyakit jantung koroner:- Kematian mendadak- Angina pektoris- Infark miokard• Aneurisma aorta: - Fusiform, sakuler atau silindris- Diseksi• Obstruksi aterotrombotik Aorta abdominalis/cabang-

cabangnya• Dekompensatio cordis• Lain-lain

Page 9: Hipertensi

Kematian mendadak

Kematian mendadak dapat merupakan gejala yangpertama dan satu-satunya dari penyakit jantungkoroner. Pada penderita-penderita yang diketahuimenderita penyakit jantung koroner yang meninggal,50% meninggal secara mendadak di luar jangkauandokter atau rumah sakit.Meskipun sulit untukmenentukan penyebab kematian karena sifatnya yangmendadak (tanpa adanya gejala-gejala nyatasebelumnya) salah satu faktor yang menambah risikoadalah hipertensi karena 50% mempunyai riwayathipertensi dan sekitar 70% ditemukan adanyakardiomegali waktu nekropsi

Page 10: Hipertensi

Dekompensatio kordis (gagal jantung)

Page 11: Hipertensi
Page 12: Hipertensi

Pada awal clan terjadinya hipertrofi sebagai kompensasidari meningkatnya tekanan darah, fungsi ventrikel dapatdikatakan masih baik dalam arti kata dapat mengatasi kerjayang diakibatkan oleh meningkatnya tekanan darah. Pada faseselanjutnya terjadi penurunan kontraktilitas miokard danterjadi dilatasi dari ventrikel kiri yang mungkin agak berbedamekanismenya daripada sekedar mengikuti kaidah Starling(pemanjangan serabut) dan dihubungkan dengan terjadinyaiskemi miokard terutama di daerah subendokard yangmengalami tekanan besar; lebih-lebih stadium ini aliran kemiokard berkurang karena adanya penyakit padaa.koronarianya. Keluhan yang timbul biasanya bertahap,dimulai dengan kapasitas kerja yang menurun (lekaslelah),orthopnoe, dispnoe waktu kerja, paroxysmal nocturnaldyspnoe. Jika ventrikel kanan mulai terlibat, akan terlihat pulatanda-tanda bendungan perifer (bendungan hati, edemaperifer) yang kadang-kadang menyesatkan, karena seolah-olahkelainan primernya menyangkut jantung kanan

Page 13: Hipertensi

Aneurism Aorta (True aneurysm)

Aneurisma aorta adalah pelebaran dinding aorta yangmeliputi seluruh komponen dinding aorta (intima, mediadan adventitia) yang mungkin berbentuk fusiform, sakuleratau silindris.

Hipertensi memegang peranan penting dalamterbentuknya aneurisma karena terjadinya perlemahandinding aorta, terutama tunika media. Daerah yang palingsering terkena adalah aorta abdominalis dan torakal. Padadaerah aneurisma dapat terbentuk trombi yang dapatmenutup lumen aorta atau menimbulkan emboli yangmasuk ke pembuluh viseral. keluhan dan gejala terutamadisebabkan karena adanya penekanan pada struktur sekitaratau gangguan aliran visera akibat struktur trombosis atauemboli

Page 14: Hipertensi

Diseksi aorta (Dissecting Aortic Aneurysm)

Diseksi aorta merupakan tekanan terjadinya robekanyang memisahkan bagian dinding aorta, terutama intimadan media dengan adventisia. Daerah yang mengalir dalamruang di antara bagian dinding aorta tersebut akanmenyebabkan penekanan pada muara cabang-cabang aortaatau menimbulkan penekanan pada struktur di sekitarhematoma tersebut. Robekan awal pada intima biasaterjadi di daerah aortic root atau isthmus aorta dan dapatmenimbulkan robekan luas yang mengenai daerahsepanjang aorta. Daerah terkena biasa dibagi menurutpembagian De Bakey dkk (gambar 5). Di luar faktorgangguan media pada sindrom Marfan, hipertensimerupakan faktor risiko utama terjadinya diseksi.

Page 15: Hipertensi

Gambar 5. Pembagian diseksi aorta (DeBakey)

Page 16: Hipertensi

Penderita biasanya dikenal sebagai seorang hipertensifdan mengalami nyeri yang intens, sering dirasakan sebagaimempunyai kualitas berdenyut dan bisa berulang jika terjadiperluasan. Pada sebagian penderita keluhan dapat timbul dariadanya penutupan/pengurangan aliran ke cabang-cabangaorta (sinkop, nyeri viseral) dan kadang-kadang disertai infarkmiokard (jika diseksi meliputi muara arteri koronaria)terutama pada diseksi tipe I dan II. Karena biasanya terjadipenyempitan lumen aorta akibat desakan hematoma atauterjadi gangguan pada fungsi katup aorta (AI) lama kelamaandapat terjadi gangguan fungsi ventrikel berupa gagal jantung.

Pengobatan biasanya berupa obat yang mengurangikekuatan kontraksi ventrikel (jika belum ada kegagalanjantung) atau tindakan pembedahan

Page 17: Hipertensi
Page 18: Hipertensi

GENERIKReserpin 0,1 mg, Hidralazin HCl 25 mg, Hidroklorotiazida 15 mg.INDIKASIHipertensi

KONTRA INDIKASIRiwayat depresi yang jelas, penyakit Parkinson, epilepsi, terapi elektrokonvulsif.Feokromositoma. Baru saja atau

bersamaan dengan pengobatan yang menggunakan penghambat mono amin oksidase (MAOI). Ulkus peptikum akut &kolitis ulserativa. Takhikardia berat dan gagal jantung dengan curah jantung tinggi, insufisiensi miokardial akibatpenyumbatan mekanis, gagal jantung yang terisolir pada ventrikel kanan akibat hipertensi pulmoner. Lupus eritematosussistemik idiopatik. Anuria, gagal ginjal berat (klirens kreatinin kurang dari 30 ml/menit) atau gagal hati. Hipokalemia yangtidak mempan diobati, hiponatremia, hiperkalsemia dan hiperurisemia, gejala-gejala hiperurisemia. Hamil. Gagal jantung,infarksi miokardial yang baru saja terjadi, arteriosklerosis otak atau koroner.

PERHATIANDisfungsi hati atau ginjal, riwayat ulkus peptikum, kelainan konduksi jantung, penyakit kardiovaskuler (jantung

dan pembuluh darah), pembedahan, gangguan keseimbangan elektrolit dalam serum. Pengobatan jangka panjang bisamenimbulkan sindroma seperti lupus eritematosus sistemik, dianjurkan determinasi faktor antinuklear secaraberkala.Menyusui. Kombinasi dengan antihipertensi lain atau Litium. Hati-hati bila mengendarai atau mengoperasikanmesin.

Interaksi obat :• efek hipotensi dipertinggi oleh antihipertensi lainnya.• potensiasi aksi depresan susunan saraf pusat dari alkohol, analgesik, antihistamin, antidepresan trisiklis.• mempertinggi efek Adrenalin.• bisa mengurangi aktifitas Levodopa.

EFEK SAMPINGGangguan sistem saraf pusat termasuk depresi, sakit kepala, pusing, reaksi jantung dan pembuluh darah,

hipokalemia, dan peningkatan lemak dalam darah.Jarang :gejala-gejala ekstrapiramidal, ulkus peptikum, hepatitis, sakit kuning, aritmia jantung, gagal jantung, glomerulofritis,sindroma seperti lupus eritematosus sistemik, diskriasis darah.Kasus-kasus tertentu:perdarahan saluran pencernaan, gagal ginjal, vaskulitis, pankreatitis, pneumonitis, edemab paru.

Page 19: Hipertensi

Kombinasi yang Sinergis dan Aman

ACE inhibitor dan antagonis ca dikenal mempunyai riwayatwell-tolerated dan efektif dalam pengobatan hipertensi.

Kombinasi dari dua atau lebih jenis antihipertensi diperlukanterutama untuk hipertensi dengan multi-mekanisme. Maka denganpemberian kombinasi, berbagai mekanisme pun dapat diserangsecara sekaligus.

studi EDICTA meneliti penggunaan terapi kombinasi verapamilSR dan trandolapril. Terapi kombinasi ini ternyata dapatmenurunkan tekanan darah jauh lebih baik dibandingkan denganmenaikkan dosis atau mengganti monoterapi yang digunakan untukmengobati penderita hipertensi dengan DM tipe 2.

Gabungan verapamil SR dan trandolapril merupakan alternatifkombinasi nondiuretik. Verapamil SR adalah suatu antagoniskalsium nondihidropiridin lepas lambat. Sementara trandolaprilsuatu immediate-release ACE Inhibitor. Kedua jenis obat dikenalmempunyai riwayat well-tolerated dan efektif dalam pengobatanhipertensi.

Page 20: Hipertensi

Hipertensi pada anak-anak

Hipertensi pada anak-anak perlu mendapat perhatian serius,mengingat komplikasinya pada organ tubuh lain sangat besar, sepertipembengkakan jantung, gangguan ginjal, gangguan saraf, gangguanpenglihatan sampai dapat terjadinya kebutaan. Sama seperti halnya orangdewasa, hipertensi pada anak-anak ada dua macam yaitu hipertensiprimer atau hipertensi esensial, dimana penyebabnya tidak jelas.Kemudian, hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang sebabnya diketahui,seperti ginjal penyebab tersering (infeksi ginjal, penyempitan pembuluharteri ginjal/ stenosis arteri renalis, penyakit auto imun), kelainan jantungdan pembuluh darah seperti (koartasio aorta) dan sebagainya.Faktor risiko terjadinya hipertensi pada anak-anak yaitu obesitas(kegemukan), kurang aktivitas, konsumsi garam, lemak dan gulaberlebihan, alkohol dan merokok, minum obat-obat kortikosteroid, bapakibu perokok dan faktor keturunan.

Umumnya tanpa keluhan, namun pada kondisi tertentu dapat sajaterdapat keluhan, seperti mimisan, penglihatan tiba-tiba menurun, mual-mual disertai sakit kepala yang tidak tahu sebabnya, berat badan yangtidak naik, sesak nafas dan nyeri dada, makan minum tidak ada nafsu sertapertumbuhan dan perkembangan yang terlambat.

Page 21: Hipertensi

Kesimpulan

Hipertensi merupakan penyakit/gangguanmekanisme pengaturan tekanan darah,membawa berbagai efek yang merugikan padaorgan-organ tubuh, terutama jantung danpembuluh darah. Kelainan tersebut dapatberupa angina pektoris, infark miokard,dekompensasi kordis sampai kematianmendadak