Upload
muhammad-haris-ginanjar
View
160
Download
23
Embed Size (px)
Citation preview
Dasar-Dasar Perilaku
Individu
Pertemuan 2
Oleh,
Tri Sagirani
Tujuan
Mahasiswa memahami dasar-dasar perilaku
individu dan hubungan dengan perilaku individu
dalam suatu organisasi
Pokok Bahasan
Karakteristik biografik.
Kemampuan, kepribadian, persepsi
Belajar
Karakteristik
Biografik ??
KARAKTERISTIK BIOGRAFIK
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Jumlah Tanggungan
Masa Kerja
Yaitu sifat pribadi tiap individu yg obyektif dan
mudah diperoleh dari catatan pribadi individu
Bagaimana
Hubungan Usia
Vs. Kinerja
?
Usia
Hubungan Usia Dengan Kinerja
Usia bertambah, kinerja menurun
Jumlah tenaga kerja usia lanjut meningkat
Pengaruh Usia Terhadap Turnover
Semakin tua turnover kecil
Usia berasosiasi positif dengan kepuasan
Usia berbanding terbalik dengan absen (tapi
lebih besar untuk ijin karena kesehatan)
Adakah Perbedaan
Laki-laki dan
Perempuan dlm hal
Tingkat absensi
Jenis Kelamin
Perbedaan kinerja pria – wanita kecil
Kepuasan kerja dan turnover tidak
dipengaruhi Jenis Kelamin
Wanita tingkat absen lebih tinggi
mengurus rumah tangga
Bagaimana kaitan
Status perkawinan
dengan
Turn over ?
Status Perkawinan
Tenaga Kerja yang sudah kawin cenderung
kemungkinan turnover (keluar masuk
karyawan) kecil
kepuasaan kerja meningkat
Jumlah Tanggungan
Ada korelasi positif antara jumlah tanggungan
dengan
tingkat absen terutama wanita
kepuasan kerja
Bagaimana korelasi
Masa kerja
dg
Kinerja
Masa Kerja
tidak ada korelasi masa kerja dengan
kinerja
ada hubungan negatif
masa kerja dengan tingkat absen
masa kerja dg turnover
KEMAMPUAN
Kemampuan intelektual
Kemampuan fisik
Kesesuaian pekerjaan – kemampuan ??
Yaitu kapasitas seorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
Kemampuan Intelektual
yaitu kemampuan yg diperlukan utk
mengerjakan kegiatan mental
semakin tinggi posisi dalam hirarkhi
organisasi – semakin membutuhkan
kemampuan intelektual
Dimensi Kemampuan Intelektual
Penyelidik Kebakaran:
Mengenali petunjuk-
petunjuk untuk mendukung
tuduhan arson.
Kemampuan
mengenali
kemiripan dan beda
visual dengan cepat
dan tepat
Kecepatan
Perseptual
Manajer Pabrik:
Mengikuti kebijakan
korporasi
Kemampuan
memahami apa yang
dibaca atau
didengar serta
hubungan kata satu
sama lain
Pemahaman
Verbal
Akuntan:
Menghitung pajak
penjualan pada
seperangkat barang
Kemampuan untuk
berhitung dengan
cepat dan tepat
Kecerdasaan
Numeris
Contoh Pekerjaan Kemampuan Dimensi
Dimensi Kemampuan Intelektual (lanjutan)
Juru Jual:
Mengingat nama-nama
pelanggan
Kemampuan menahan dan
mengenang kembali masa
lalu
Ingatan
Dekorator Interior:
Meredekorasi suatu kantor.
Kemampuan
membayangkan bagaimana
suatu obyek akan tampak
seandainya posisinya dalam
ruang diubah
Visualisasi
Uang
Penyelia:
Memilih antara dua saran
yang berlainan yang
dikemukakan karyawan
Kemampuan menggunakan
logika dan menilai implikasi
dari suatu argumen
Penalaran
Deduktif
Peneliti Pasar:
Meramalkan permintaan
akan suatu produk dalam
kurun waktu berikutnya
Kemampuan mengenali
suatu urutan logis dalam
suatu masalah dan
kemudian memecahkan
masalah itu
Penalaran
Induktif
Contoh Pekerjaan Kemampuan Dimensi
Kemampuan Fisik
yaitu kemampuan yg diperlukan utk
melakukan tugas-tugas yg menuntut
stamina, kecekatan, kekuatan
Individu yg bekerja bukan pd posisi
manajemen (pelaksana) lebih
banyak menggunakan
kemampuan fisik
Kesesuaian Pekerjaan - Kemampuan
ada korelasi kesesuaian pekerjaan –
kemampuan dengan kinerja
kemampuan di bawah persyaratan kinerja
gagal
kemampuan di atas persyaratan kinerja
memadai, tapi dapat mengurangi kepuasan
(frustasi)
KEPRIBADIAN
Faktor Penentu :
keturunan (bawaan)
lingkungan
situasi
Yaitu berbagai cara yg digunakan individu untuk
bereaksi dan berinteraksi dg lingkungannya
Keturunan
Dibawa sejak lahir Gen / kromosom
Ukuran fisik, daya tarik wajah,
temperamen, reflek otot dll
Karakterik kepribadian tidak sepenuhnya ditentukan
oleh keturunan
Lingkungan
Pengalaman
Keluarga
Kebudayaan
Situasi
Mempengaruhi faktor
Keturunan
Lingkungan
Hendaknya !!!
Tidak melihat faktor kepribadian secara terpisah
Kelengkapan kepribadian yang
mempengaruhi perilaku organisasi:
Locus of control
Achievement orientation (orientasi pencapaian)
Authorianisme
Machiavellianisme
Penghargaan diri (self esteem)
Pemantauan diri (self monitoring)
Pengambilan resiko (risk taking)
Locus of control
yaitu tingkat kepercayaan seseorang akan
nasibnya
internal: percaya bahwa nasibnya ditentukan
dirinya sendiri
eksternal: percaya nasibnya ditentukan
kekuatan dari luar (spt kesempatan,
keberuntungan)
internal secara umum melaksanakan
pekerjaannya dg lebih baik
Achievement orientation
Orientasi pada capaian
Orang yg memiliki need of achieve tinggi,
akan menunjukkan kinerja yg tinggi pula
Authorianisme
yaitu aliran yg menyetujui tentang adanya
perbedaan status dan kekuasaan di
antara orang di dalam suatu organisasi
Orang yg otoritasnya tinggi cenderung
kaku, enggan berubah, kurang bisa
percaya pd orang lain.
Machiavellianisme
yaitu derajad sejauh mana seseorang
individu bersifat pragmatis, menjaga jarak
emosional, dan meyakini bahwa tujuan
dapat membenarkan cara
orang dengan Mach yang tinggi
cenderung pragmatis, tdk emosional, dan
cocok untuk suatu pekerjaan dengan
kecakapan bargaining (negosiasi)
Penghargaan diri
yaitu tingkat senang atau tidaknya
seseorang thdp dirinya sendiri
penghargaan diri yang rendah
tergantung pada penilaian positif orang
lain, selalu mencari persetujuan, dan
mudah dipengaruhi
penghargaan diri yang tinggi
cenderung memiliki kepuasan kerja yang
tinggi pula
Pemantauan diri
yaitu sifat individu untuk mengukur
kemampuan diri dalam menyesuaikan
perilakunya dengan faktor-faktor situasional
eksternal
pemantauan diri yang tinggi akan lebih
mudah mengadaptasi perilakunya
terhadap situasi yg berbeda
Pengambilan resiko
orang yang memiliki tingkat pengambilan
resiko tinggi akan lebih cepat dalam
memberikan keputusan
John Holland dalam teori Personality-Job Fit
menjelaskan kepuasan kerja dan tingkat turnover
tergantung pada kecocokan kepribadian individu dengan
lingkungan kerjanya
PERSEPSI
yaitu proses dimana seseorang
mengorganisasi dan menginterpretasi
sensor/kesan yang ditangkapnya untuk
mengartikan lingkungan
perilaku orang didasari oleh persepsi
mereka terhadap sesuatu, bukan pada
kenyataan yang terjadi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perceiver (orang yang merasakan)
Target (sasaran)
Situation (situasi)
Perceiver
yaitu interpretasi dari kesan yang ditangkap oleh indra
Interpretasi dipengaruhi oleh karakter pribadi seperti:
sikap
motif
minat
pengalaman masa lalu
Harapan
Kebutuhan
Norma-norma
Target
Karakteristik sasaran yg diamati dapat
mempengaruhi persepsi seseorang
Hal baru
Gerakan, bunyi
Ukuran
Latar belakang
Kedekatan
Penampakan ( Appearance):
Perilaku (Behavior)
Situation
yaitu elemen-elemen di sekitar sasaran
Waktu
situasi kerja, keadaan dan tempat
situasi sosial
Persepsi Terhadap Orang lain
Selective perception
Halo effect
Contrast effect
Projection
Stereotyping
Selective Perception
individu secara selektif cenderung akan
berpersepsi terhadap orang lain atas
dasar kepentingan, minat, latar belakang,
sikap dan pengalaman pribadinya
Halo effect
dalam mengambil kesimpulan tentang
orang lain (kesan umum) cenderung
hanya memperhatikan satu
karakteristiknya saja
Contrast effect
individu dalam mengevaluasi karakteristik
seseorang cenderung membandingkan
dengan orang lain yang ditemui
sebelumnya
Perbandingan yang masuk bisa dalam
peringkat yang tinggi ataupun yang lebih
rendah
Projection
Individu menempatkan karakteristik
pribadinya pada diri orang lain yang
hendak dinilainya
Mencirikan karakteristik pribadi kepada
orang lain
Stereotyping
individu cenderung menilai karakteristik
seseorang berdasarkan karakteristik
kelompok asalnya
Penanganan Persepsi
Mempertinggi tingkat mawas diri
Mengupayakan kelengkapan informasi
Empati
Menghindari segala macam distorsi
PEMBELAJARAN
Pengertian:
Pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si belajar (Degeng, 1989)
Perubahan yang terjadi dari hubungan yang stabil antara stimulus yang diterima dan respons (Percival, 1988)
Setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman (Robbins, 1996)
Teori Social Learning
Perilaku merupakan fungsi konsekuensi,
orang belajar :
dari pengalaman,
dari melihat apa yang terjadi pada orang
lain,
dari sesuatu yang diberitahukan oleh orang
lain
Tahap Proses Belajar
Attentional Processes
(proses pemerhatian)
Retention Processes
(proses pengingatan)
Motor Reproduction Proses
(proses peniruan)
Reinforcement Processes
(proses penguatan)
Proses belajar membentuk perilaku
Metode pembentukan perilaku individu:
Possitive reinforcement (penguatan positif)
respon diikuti dengan sesuatu yang
menyenangkan
Negative reinforcement
(penguatan negatif)
respon diikuti dengan penghentian atau
sesuatu yang tidak menyenangkan
Lanjutan……
Metode pembentukan perilaku individu:
Punishment (hukuman)
respon diikuti dg kondisi yg tdk
menyenang-kan dlm usaha
menghilangkannya
Extinction (pemadaman)
terjadi pengurangan bahkan penghilangan
usaha yg membentuk perilaku
KESIMPULAN
Karakteristik biografik (usia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja)
Kemampuan (intelektual, fisik, kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan
Kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan dan siuasi menjadi satu kesatuan yang utuh
Persepsi perceiver, target dan situasi
Pembelajar, proses belajar membentuk perilaku individu