Upload
dharanikassapa
View
13.152
Download
25
Embed Size (px)
PERILAKU
ORGANISASI
NAMA KELOMPOK
圆
Dharani Kassapa [ 1.11.1.9797 ]
Lily [ 1.11.1.9869 ]
Nutrisia Indah Sari [ 1.11.1.9863 ] 123
Karakteristik Biografis
DasarDasar Perilaku Individu
Topic 1
Topic 2
Topic 3
KemampuanPembelajaran
I. Karakteristik BiografisBagian ini menekuni analisis variabel-variabel
yang mempunyai dampak pada produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, dan kepuasan karyawan, terhadap :
1. Umur Karyawan2. Jenis Kelamin3. Status Perkawinan4. Masa Kerja
1. Usia
1. Kesempatan kerja2. Absen kerja3. Produktivitas4. Kepuasan kerja
Hubungan usia karyawan
bila dikaitkan dengan :
1. Hubungan Usia dengan Kesempatan Kerja
Semakin tua seseorang, maka semakin kecil
kemungkinan keluar dari pekerjaan, sehingga
semakin kecil alternatif untuk memperolehkesempatan kerja lain.
Hubungan antara usia dengan kesempatan Kerja,antara lain :
Semakin tua seseorang maka angka absen kerja yang bisa dihindari semakin kecil.
Hubungan antara usia dengan absen kerja, antara lain :
Semakin tua seseorang maka tingkat absen yang tak dapat dihindari semakin tinggi.
2. Hubungan Usia dengan Absen Kerja
3. Hubungan Usia dengan Produktivitas
Hubungan antara usia dengan produktivitas, antara lain :
Semakin tua usia seseorang
maka semakin tinggi tingkatproduktivitasnya,
karena mereka lebih banyak memiliki
pengalaman dan lebih bijaksana
dalam mengambil keputusan.
4. Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja
Semakin tua semakin menunjukkan kepuasan,
setidaknya sampai umur
Hubungan usia dengan kepuasan kerja, antara lain :
menjelang pensiun terhadap pekerjaan yang dikuasainya.
2.Jenis KelaminTelah terbukti bahwa sedikit sekali ada
perbedaan yang penting antara laki-laki maupun wanita dalam prestasi kerja.
Sebuah penelitian psikologis melaporkan bahwa karyawati lebih mampu menyesuaikan diri
dengan atasan daripada karyawan laki-laki.
Namun, dari segi tingkat absen kerja, karyawati menduduki posisi yang lebih tinggi dari karyawan laki-laki.
Jenis Kelamin1. Hubungan antara jenis kelamin dengan
kesempatan kerja2. Hubungan antara jenis kelamin dengan
absen kerja3. Hubungan antara jenis kelamin dengan
produktivitas 4. Hubungan antara jenis kelamin dengan
kepuasan kerja
1. Hubungan antara jenis kelamin dengan kesempatan kerja
1. Pendapat bahwa angka pindah kerja karyawati lebih banyak
2. Pendapat lain mengatakan tak ada perbedaan diantara keduanya.
Dalam kaitan jenis kelamin dengan kesempatan kerja, belum dapat ditarik
kesimpulan yang pasti, karena adanya 2 pendapat :
2. Hubungan antara jenis kelamin dengan absen kerja
‘’Dalam kaitannya dengan absen kerja,
karyawati lebih sering tidak masuk kerja
daripada laki-laki. ‘’
3. Hubungan antara jenis kelamin dgn produktivitas & Kepuasan Kerja
Dalam kaitannya dengan produktivitas, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jenis kelamin
dapat mempengaruhi produktivitas. Dalam kaitannya dengan kepuasan kerja, telah terbukti bahwa tak ada
perbedaan penting antara karyawan maupun karyawati dalam prestasi
kerja.
3. Status Perkawinan1.Hubungan antara status
perkawinandengan kesempatan kerja
2.Hubungan antara status perkawinan dengan absen kerja
3.Hubungan antara status perkawinan dengan produktivitas
4.Hubungan antara status perkawinan dengan
kepuasan kerja
Status Perkawinan
Angka absennya lebih sedikit, jarang terjadi pindah kerja, dan lebih mengekspresikan kepuasan kerja.
Masalah yang muncul dan masih menjadiperdebatan sampai sekarang :
1.Social Selection
2.Social Causation
Karyawan yang berstatus kawin, ternyata :
4. Masa Kerja 1.Hubungan antara masa kerja dengan
kesempatan kerja
17
4. Masa Kerja
4.Hubungan antara masa kerja dengan kepuasan kerja
3.Hubungan antara masa kerja dengan produktivitas
2.Hubungan antara masa kerja dengan absen kerja
18
Kaitan senioritas pada pekerjaan yaitu :Angka absennya lebih sedikit, jarang terjadi pindah kerja, dan derajat kepuasan kerjanya tinggi.
Masa Kerja
Prilaku karyawan pada masa lalu dalam sebuah perusahaan dapat dipakai untuk meramalkan prilakunya pada masa akan datang.
Meramalkan absen kerja dan pindah kerja dapat dilihat melalui senioritasnya.
Karakteristik Biografis
DasarDasar Perilaku Individu
Topic 1
Topic 2
Topic 3
KemampuanPembelajaran
Apakah arti kemampuan ? Kemampuan (abilty) adalah
suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan seorang individu dibagi menjadi 2 faktor
1. Kemampuan Intelektual : kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental.
2. Kemampuan Fisik : kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan.
Tujuh dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual seseorang adalah kemahiran berhitung, pemahaman (comprehension) verbal, kecepatan, perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan (memori).
Tes IQ, misalnya, dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang.
Kesesuaian Pekerjaan – KemampuanKemampuan intelektual atau fisik
khusus yang diperlukan untuk kinerja yang memadai pada suatu pekerjaan,
bergantung pada persyaratan kemampuan yang diminta dari
pekerjaan itu. Jadi, misalnya, pilot pesawat terbang memerlukan kemampuan visualisasi-ruang;
penjaga keselamatan pantai memerlukan visualisai-ruang yang
kuat maupun koordinasi tubuh.
Karakteristik Biografis
DasarDasar Perilaku Individu
Topic 1
Topic 2
Topic 3
KemampuanPembelajaran
Pembelajaran
1. Pengkondisian Klasik 2. Pengkondisian Operan3. Pembelajaran Sosial
Adalah setiap perubahan yang relatif permanen dariperilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.
Teori Pembelajaran
Pengkondisian Klasik
Suatu tipe pengkondisian dimana seorang individu menanggapi
beberapa rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respon
semacam itu.
Suatu tipe pengkondisian dimana perilaku sukarela yang diinginkan menyebabkan suatu penghargaan atau mencegah suatu hukuman. Contoh : para karyawan memilih
untuk sampai di tempat kerja pada waktunya, dan jika anda ingin nilai tinggi dalam kuliah anda harus memberi jawaban yang benar.
Pengkondisian Operan
Orang dapat belajar lewat pengamatan
dan pengalaman langsung. Misalnya,
banyak dari apa yang telah kita pelajari
berasal dari menonton model-model,
orang tua, guru, teman, pelaku di
bioskop dan televisi.
Pembelajaran Sosial
1. Proses perhatian : kita cenderung sangat dipengaruhi oleh model-model yang menarik, berulang-ulang ada, penting bagi kita, atau serupa dengan kita dalam perkiraan kita.
2. Proses Penahanan : Pengaruh dari tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi.
3. Proses reproduksi motor : Setelah seseorang melihat suatu perilaku yang baru dengan mengamati model itu, pengamatan itu langsung diubah menjadi perbuatan.
4. Proses penguatan : perilaku-perilaku yang diperkuat akan lebih banyak mendapat perhatian, dipelajari dengan baik, dan dilakukan dengan lebih sering.
Pengaruh suatu model pada seorang individu :
Pembentukan: Suatu Alat Manajerial
Memperkuat secara sistematis tiap
langkah berurutan yang menggerakan
seorang individu lebih mendekati repons
yang dirugikan
Metode-Metode Pembentukan Perilaku
Ada 4 cara pembentukan perilaku :
1)Lewat penguatan positif,
2)Penguatan negatif, 3)Hukuman,
4)Pemunahan
Bila suatu respon diikutidengan suatu yang menyenangkan
respon itu disebut respon positif
A Tetapi baik hukuman ataupemunahan itu dapat melemahkan
perilaku dan cenderung mengurangi frekuensi selanjutnya
Suatu tinjauan ulang terhadap penemuan riset mengenai dampak pada perilaku
dalam organisasi menyimpulkan bahwa :
Kecepatan berlangsungnya proses belajar dan dampak yang permanen akan ditentukan oleh waktu
Beberapa tipe penguatan diperlakukan untuk menghasilkan suatu perubahan
Beberapa tipe ganjaran akan lebih efektif digunakan dalam organisasi daripada dengan cara lain
Jadwal PenguatanDua tipe utama jadwal penguatan
adalah berkesinambungan(kontinu) dan terpetus putus (intermitten).
Suatu jadwal penguatan berkesinambungan memperkuat
perilaku yang diinginkan tiap kali hal itu diperhatikan
Jadwal Penguatan Dan Perilaku
Jadwal penguatan berkesinambungan dapat mengantar ke kejenuhan dini. Perilaku cenderung
melemah ketika pemerkuat tidak di berikan
Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku : penerapan konsep
penguatan pada individu dalam mengatur pekerjaan. Strategi yang tepat akan menuntut perubahan beberapa unsur dari kaitan imbalan kinerja struktur proses, teknologi tau tugas dengan tujuan membuat kinerja tingakat tinggi lebih dihargai.
Beberapa Penerapan Organisasional Yang Spesifik
Dapat kita lihat secara ringkas 6;Penerapan khusus : Mengurangi kemangkiran lewat pwnggunaan undian, mengganti tunjangan sakit dengan tunjangan sehat, mendisiplinkan karyawan yang bermasalah, mengembangkan program pelatihan karyawan yang efektif, menciptakan program pemantauan untuk karyawan baru, menerapkan teori pembelajaran pada swa-manajemen.
Menggunakan Lotere Untuk Mengurangi Kemangkiran
Manajemen dapat merancang program-program untuk mengurangi kemangkiran dengan memanfaatkan
lotere. Konsisten dengan riset mengenai jadwal penguatan, lotere ini mengahasilkan tingkat kemangkiran
yang lebih rendah.
Tunjangan Sehat Lawan Dari Tunjangan Sakit
Kebanyakan dari organisasi ini memberikan
karyawan tetap mereka cuti sakit
dengan penuh upah,namun
kenyataan nya ini disalah gunakan oleh
para karyawan tersebut
Disiplin KaryawanDispilin justru mendapatkan tempat dalam
organisasi. Dalam praktik disiplin cenderung menjadi populer karena
kemampuannya untuk memberikan hasil yang cepat dalam jangka pendek, Lagi pula manager dituntut menggunakan
disiplin karena disiplin menghasilkan suatu perubahan segera dalam perilaku
karyawan.
Mengembangkan Program Pelatihan
Teori ini mengatakan kepada kita bahwa pelatihan hendaknya menawarkan suatu model untuk merebut perhatian yang dilatih contoh memberikan sifat motivasional.
Memberikan ganjaran positif untuk prestasi
Membantu yang dilatih agar bisa dipergunakan kelak
Menciptakan Program
Mentor
Penciptaan program mentor yang formal dimana individu secara resmi diberi seorang mentor memungkinkan ekskulasi senior untuk mengelola proses itu dan meningkatkan kemungkinan bahwa para anak didik akan dicetak dengan cara-cara yang diinginkan oleh manajemen puncak.
Swa-Manajemen
Swa-Manajemen adalah teknik belajar yang pelakunya mengelola perilakunya sendiri
Swa-Manajemen menuntut seorang individu untuk dengan sengaja memanipulasi rangsangan-rangsangan, proses-proses internal dan respon-respon untuk mencapai hasil perilaku pribadi. Proses dasarnya melibatkan pengamatan akan perilaku sendiri, membandingakan perilaku itu dengan standar, dan memberi ganjaran jika perilaku itu memenuhi standar.